Anda di halaman 1dari 26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan waktu penelitian
1. Tempat
Penelitian ini dilakukan di SMK WALANG JAYA dengan alamat: Jalan
STM Walang Jaya NO 1 kelurahan Tugu Selatan, kecamatan Koja Jakarta
Utara dan SMKN 4 dengan alamat: Jalan Rorotan 6 No.1, RT.4/RW.6,
Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Dua sekolah ini memiliki
akreditas yang sama yaitu dengan nilai A, dan memiliki fasilitas belajar yang
lengkap, mulai dari fasilitas di kelas maupun fasilitas di tempat praktikum.
Berdasarkan hal itu dua sekolah ini dapat dijadikan sebagai tempat penelitian.
2. Waktu
Proses penelitian diperkirakan akan memakan waktu sekitar empat bulan
terhitung dari bulan terhitung dari bulan Agustus 2023 sampai November
2023, mulai dari penentuan masalah, penyusunan proposal dan
menyelesaikan laporan penelitian.
Dalam proses pelaksanaan penelitian ini, peneliti memperkirakan waktu
yang dibutuhkan untuk penleitian ini menggunakan bagan dibawah ini:
Bulan
Kegiatan Septembe Novembe
Agustus r Oktober r
Studi Literatur
Penyusunan Bab I
sampai III
Penyusunan intrument
Perizinan
Ujicoba instrument
Analisis data
Penyusunan bab IV dan
V
Ujian Tesis
Tabel 3.1. jadwal penelitian
B. Design Peneltian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif
survey dengan menggunakan teknik analisis Regresi berganda. Penelitian ini
terdiri dari dua variabel bebas (X1 dan X2) dan satu variabel terikat (Y).
Berikut dibawah ini adalah bagan dari hubungan tiap variabel:

X1

X2

Gambar 3.1. design penelitian


Keterangan :
X1 : Persepsi Kompetensi Pedagogik Guru
X2 : Persepsi penggunaan Lcd Proyektor
Y : Prestasi Belajar Siswa
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah kelas XI Teknik Kendaraan Ringan di
SMK Walang Jaya dan SMK N 4 Jakarta pada tahun ajaran 2023/2024 dengan
total siswa dari dua sekolah tersebut adalah 594 siswa. Subjek penelitian dari
kelas kelas tersebut di perkirakan homogen dan memiliki karakteristik yang
cenderung sama, dikarenakan berasal dari sekolah yang memiliki provinsi yang
sama dan kota yang sama.
2. Sampel penelitian
Untuk menentukan ukuran sampel peneliti menggunakan pendapat ahli dari
Gay & Diehl (1992). Bahwa untuk penelitian deskriptif besaran sampel adalah
10 % dari populasi. Jadi dari 594 siswa populasi di kelas XI Teknik Kendaraan
Ringan, maka diambil sampel sejumlah 60 (Tabel 3.2) siswa. Dikarenakan
dalam penelitian ini menggunakan 2 sekolah, dan sampel yang diambil dari
masing masing sekolah harus proposional, maka dilakukan perhitungan
pengambilan sampel menggunakan rumus proposional random sampling :
¿
ni = N . n

ni = jumlah sampel proposional


Ni = Jumlah populasi di satu sekolah
N = Jumlah populasi total dari gabungan sekolah
n = Jumlah sampel yang sudah ditentukan
Nama sekolah Populasi Propotional random sampling
SMK WALANG 450 450/594x60 45
JAYA
SMK N 4 144 144/594x60 15
JAKARTA
JUMLAH 594 60
Tabel 3.2. tabel sampel proposional
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah dengan menggunakan tes dan angket.
Tes digunakan untuk memperoleh data tentang prestasi belajar (Y), dan
angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang persepsi siswa tentang
kompetensi pedagogik guru (X1) dan persepsi siswa tentang penggunaan
media LCD proyektor (X2).
Langkah langkah penyusunan instrument tes dan angket adalah sebagai
berikut :
a. Menentukan indikator variabel
b. Menentukan sub indikator variabel
c. Membuat kisi kisi
d. Membuat butir soal berdasarkan indikator dan sub indikator
e. Melakukan uji coba soal kepada sampel uji coba
f. Mengolah data uji coba
g. Melakukan uji validitas dan realibilitas data.
E. Instrument Penelitian
Instrument dapat dikatakan baik atau tidak digunakan didalam penelitian,
maka perlu dilakukan ujicoba terlebih dahulu kepada sampel uji coba, dengan
dilakukan uji validitas dan uji realibilitas yang dimaksudkan untuk
memastikan bahwa soal itu valid dan realibel untuk digunakan dalam
penelitian.
1. Instrument Kompetensi Pedagogik Guru
A. Definisi Konseptual
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran
peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan,
dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
B. Definisi Operational
Kompetensi pedagogik dapat diukur dengan berbagai cara mulai dari tes,
wawancara ataupun observasi langsung, orang yang menilai kompetensi
pedagogik guru bisa siswa, guru lain selain peneliti, kepala sekolah ataupun
orang yang mempunyai kepentingan, misal dinas pendidikan atau pemerintah
setempat. Untuk instrument berupa angket, dibuat berdasarkan indikator
kompetensi pedagogik dari hasil kajian teori peneliti, yang nanti instrument
angket ini akan diberikan ke siswa sebagai dasar untuk memberikan persepsi
mereka terkait kompetensi pedagogik guru.
C. Kisi-kisi Instrumen persepsi pedagogik guru

No Indikator Nomor Butir Jumlah


Positif Negatif
1 Menguasai karakteristik 1,2 3,4 4
peserta didik dari aspek fisik,
moral, spiritual, emosional
dan intelektual
2 Menguasai teori belajar dan 6, 7, 8 5 4
prinsip-prinsip pembelajaran
yang mendidik
3 Mengembangkan kurikulum 9, 11, 12 10 4
yang terikat dengan mata
pelajaran yang diampu
4 Menyelenggarakan 13, 14, 15, 16 0 4
pembelajaran yang mendidik
5 Memanfaatkan teknologi 17, 18, 19, 20 0 4
informasi dan komunikasi
untuk kepentingan
pembelajaran
6 Memfasilitasi pengembangan 21, 22, 23, 24 0 4
potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimiliki
7 Berkomunikasi secara efektif, 25, 27, 28 26 4
empatik dan santun dengan
peserta didik
8 Menyelenggarakan penilaian 30, 31, 32 29 4
dan evaluasi hasil belajar
9 Memanfaatkan hasil penilaian 33, 34, 35, 36 0 4
dan evaluasi untuk
kepentingan pembelajaran
10 Melakukan tindakan reflektif 37, 38, 39, 40 0 4
untuk peningkatan kualitas
pembelajaran
Jumlah 40

D. Instrumen Penelitian Persepsi Kompetensi Pedagogik Guru


Nama :
Kelas :
Silanglah salah satu jawaban pada kolom pernyataan yang sesuai
dengan pengalaman/ pendapat kamu.
Keterangan :
SS = Sangat setuju
S = Setuju
TS = Tidak setuju
STS = Sangat tidak setuju

JAWABAN
No PERNYATAAN S T ST
S
S S S
Guru memastikan bahwa semua siswa mendapatkan
1
kesempatan yang sama dalam kegiatan pembelajaran.
Guru selalu menanyakan kabar kesehatan baik mental
2
dan fisik sebelum pembelajaran
Guru diam saja ketika melihat siswa kesulitan dalam
3
belajar.
Guru diam saja ketika ada siswa yang tidur saat guru
4
menjelaskan.
5 Cara mengajar guru membosankan.
Guru menggunakan berbagai teknik untuk memotivasi
6
kemauan belajar siswa.
7 Guru mencontohkan perilaku terpuji saat mengajar.
Guru suka bercerita untuk menarik perhatian siswa saat
8
belajar.
Guru menggunakan berbagai referensi bahan ajar untuk
9
mengajar yang sesuai dengan pelajaran.
Materi pembelajaran yang disampaikan guru
10
menyimpang dari tujuan pembelajaran.
11 Guru menampilkan persentasi pelajaran yang menarik.
12 Guru dapat mencairkan suasana dengan model
pembelajaran yang menarik.
Guru membuat peraturan bersama dengan siswa dalam
13
proses belajar mengajar.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
14
bertanya apabila mengalami kesulitan.
Guru memberikan hukuman kepada siswa yang berkata
15
kasar saat pembelajaran.
Guru memberikan cerita atau nasihat tentang kebaikan
16
di sela sela pembelajaran.
Dalam proses belajar mengajar, guru juga
17 menggunakan LCD proyektor agar pembelajaran lebih
menarik.
Guru memakai media internet untuk mengakses mata
18
pelajaran.
Guru menggunakan google form untuk pengerjaan soal
19
latihan.
Guru menggunakan buku absensi atau google form
20
untuk absensi harian.
Guru memberikan kesempatan belajar kepada siswa
21
sesuai dengan cara belajarnya masing- masing.
22 Guru memahami kemampuan berfikir siswa
Guru mengapresiasi siswa yang memiliki bakat selain
23
dari mata pelajaran.
Guru memberikan pengarahan kepada siswa terkait
24
minat dan bakat.
Selama proses kegiatan belajar mengajar, guru
25
menggunakan bahasa yang baik dan benar.
Ketika ada siswa yang berbuat salah, guru langsung
26
memarahi dengan bahasa yang kasar.
27 Perkataan guru mudah dipahami oleh siswa.
28 Guru selalu bertanya kondisi keluarga siswa dan
mendoakan keluarga siswa.
Guru tidak memberikan soal latihan selesai
29
pembelajaran.
Guru memberikan soal sesuai dengan materi yang
30
diajarkan.
31 Siswa dilarang menyontek saat soal latihan dikerjakan.
Guru memberikan soal tidak terlalu banyak saat selesai
32
pembelajaran,
Guru mengadakan remidial siswa bagi yang belum
33
tuntas.
Guru menjelaskan materi yang dirasa kurang dipahami
34
oleh siswa.
Guru menawarkan tugas tambahan, Bagi nilai siswa
35 yang dinyatakan diatas KKM, namun ingin nilai
tambah.
Guru membantu siswa secara khusus, bagi siswa yang
36
mendapat nilai dibawah KKM.
Guru mengadakan pre-test dan post-test untuk evaluasi
37
diawal dan diakhir pembelajaran.
Guru mengulang kembali materi yang telah
38
disampaikan pada pertemuan sebelumnya.
Guru bertanya kepada siswa secara spontan terkait
39
kesimpulan materi pembelajaran.
40 Guru memberikan kesimpulan materi pembelajaran.

E. Rubrik Penilaian Kuesioner kompetensi pedagogik guru


No Pilihan Jawab Skor
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
1 Sangat setuju 4 1
2 Setuju 3 2
3 Tidak setuju 2 3
4 Sangat tidak setuju 1 4

2. Instrument persepsi penggunaan LCD proyektor


A. Definisi konseptual
LCD proyektor ialah benda yang dimanfaatkan sebagai media
pembantu penyampaian materi di lingkungan lembaga pendidikan,
kantor, maupun kegiatan lain. LCD proyektor memberikan manfaat
dalam proses pembelajaran
B. Definisi operasional
Pada dasarnya media LCD berperan sebagai alat penyampai informasi
pada siswa yang dipakai guru dalam proses belajar mengajar disekolah.
Media LCD mempunyai kedudukan yang penting dalam pelaksanaan
proses belajar mengajar, karena dengan media LCD siswa akan lebih
mudah memahami materi yang disampaikan guru.
Penggunaan media LCD juga daoat menarik perhatian serta minat
belajar peserta didik dalam mempelajari suatu materi pelajaran dibanding
yang hanya disampaikan secara verbal saja, karena pengajaran
menggunakan media LCD berarti peserta didik tidak hanya memfungsian
indera pendengaran saja tetapi juga menggunakan indera penglihatan.
dengan demikian persepsinya akan lebih tajam dan pengertiannya akan
lebih tepat.
C. kisi-kisi instrumen penelitian persepsi siswa terhadap penggunaan lcd
proyektor
No Butir
No Indikator
+ -

1 Sebagai pembantu visual 1,2,3,4,5 3

Membuat mengajar lebih mudah dan


2 6,7,8,9 -
lebih baik
3 Sebagai alternatif mengajar 10,11,12,13 13

4 Lebih efektif dan efisien 14,15,16,17,18 -

5 Ramah lingkungan 19,20,21,22 20

Membiasakan peserta didik dengan


6 23,24,25,26 26
teknologi

7 Mengikuti perubahan zaman 27,28,29,30 -

D. Instrumen Penelitian Persepsi penggunaan LCD proyektor


Instrumen Penelitian Persepsi Kompetensi Pedagogik Guru
Nama:
Kelas :
Silanglah salah satu jawaban pada kolom pernyataan yang sesuai dengan
pengalaman/ pendapat kamu.
Keterangan :
SS = Sangat setuju
S = Setuju
TS = Tidak setuju
STS = Sangat tidak setuju
E. Rubrik Penilaian Kuesioner kompetensi pedagogik guru
No Pilihan Jawab Skor
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
1 Sangat setuju 4 1
2 Setuju 3 2
3 Tidak setuju 2 3
4 Sangat tidak setuju 1 4
Variabel Persepsi Penggunaan Media LCD Proyektor
Jawaban
No. Pernyataan
SS S TS STS
1 Saya lebih senang belajar dengan LCD
proyektor dibanding dengan papan tulis
2 Saya lebih paham materi jika menggunakan
LCD proyektor
3 LCD proyektor membuat saya kurang
bersemangat dalam belajar
4 Belajar dengan LCD proyektor membuat lebih
menarik
5 Saya bisa melihat lebih jelas materi yang
diajarkan
6 Dengan LCD proyektor saya cepat paham
dengan materi yang diajarkan
7 Dengan LCD proyektor saya tidak perlu menulis
terlalu banyak di buku tulis
8 Dengan LCD proyektor saya bisa mengaitkan
materi yang diajarkan dengan kehidupan yang
nyata
9 Saya lebih aktif dalam belajar
10 Sumber belajar saya bukan hanya dari buku
namun bisa dari internet
11 Saya dapat membayangkan secara nyata tentang
materi yang diajarkan dengan LCD proyektor
12 Saya dapat menambah pengetahuan saya dengan
menggunakan LCD proyektor
13 Tidak ada perbedaan antara pembelajaran di
papan tulis dengan menggunakan LCD
proyektor
14 Pemebelajaran tidak terasa lama karena
menyenangkan
15 Saya dapat cepat menyimpulkan maksud dari
materi yang diajarkan
16 Waktu yang digunakan dalam belajar tidak
terlalu banyak terbuang
17 Materi yang diajarkan sangat simpel dan jelas
18 Saya merasa bisa mendapat nilai tinggi dengan
belajar menggunakan LCD proyektor
19 LCD proyektor lebih ramah lingkungan
dibanding menggunakan spidol dan kapur di
papan tulis
20 Penggunaan LCD proyektor membuat saya
boros dalam menggunakan alat tulis
21 Penggunaan LCD proyektor bisa digunakan
dalam jangka panjang
22 Penggunaan LCD proyektor tidak terlalu besar
dalam menggunakan daya listrik
23 Dengan LCD proyektor saya lebih paham
terhadap penggunaan laptop
24 Saya dapat pengalaman baru tentang materi
yang diajarkan dalam dunia moderen
25 Saya menjadi terbiasa dalam mengakses
pelajaran di internet
26 LCD proyektor membuat saya malas dalam
mencari tahu teknologi terbaru
27 Penggunaan LCD proyektor membuat saya bisa
bersaing dengan siswa lainnya dalam belajar
28 Dengan LCD proyektor saya siap untuk
menghadapi perubahan teknologi
29 LCD proyektor membuat saya paham dalam
teknologi terbaru terkait pelajaran yang diampu
30 Saya bisa mendapat banyak alternatif materi
dengan menggunakan LCD proyektor

3. Instrument Prestasi belajar


A. Definisi konseptual
Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan,
diciptakan baik secara individu atau kelompok.
B. Definisi operasional
Prestasi belajar bisa didapat dari post test maupun pre test, ulangan
harian, tes wawancara, dan tes observasi, prestasi belajar pada umumnya
berbentuk angka dan memiliki batas ketuntasan yang ditentukan oleh
sekolah.
C. Kisi Kisi instrumen prestasi belajar
Kompetensi dasar Indikator Butir soal
Pilhan ganda essay
3.1 menerapkan 3.1.1 1,2,3,4,5,9, 1,3
cara menerangkan 10,11,12,
perawatan komponen
sistem sistem
kelistrikan kelistrikan

3.1.2 menyusun 6,7,8,13,14,15 2,4


langkah
perawatan sistem
kelistrikan sesuai
SOP

D. Instrument penelitian prestasi belajar


Instrument ini berbentuk tes essay berjumlah 5 soal dimana skor di
hitung berdasarkan rubrik penilaian
1. Soal pilihan ganda
1 Berikut ini yang merupakan jenis dari kelistrikan dalam mobil, kecuali…..
a. sistem kelistrikan Mesin
b. sistem kelistrikan chasis
c. sistem kelistrikan body
d. sistem kelistrikan gardu
e. sistem kelistrikan tambahan(aksesoris)
KUNCI D
2 sistem kelistrikan mesin dibagi 3, yaitu…
a. sistem pengapian, starter, pengisian
b. sistem pengapian, starter, ABS
c. sistem pengapian, ABS, pengisian
d. sistem ABS, sistem penerangan, sistem audio vidio
e. sistem audio vidio, sistem pengapi an, sistem starter
KUNCI A
3 sistem penerangan interior termasuk dalam sistem kelistrikan…..
a. sistem kelistrikan mesin
b. sistem kelistrikan body
c. sistem kelistrikan infotaiment
d. sistem kelistrikan tambahan
e. sistem pengapian
KUNCI B
4 yang termasuk fungsi dalam sistem kelistrikan adalah, kecuali….
a. membangkitkan bunga api
b. membantu menghidupkan mesin pada awal start
c. mengahsilkan tenaga listrik dan mempertahankan sumber arus
d. sebagai sumber tegangan penerangan mobil
e. untuk membuat mobil stabil
KUNCI E
5 yang merupakan fungsi dari baterai adalah
a. sebagai sumber tegangan listrik pada mobil
b. sebagai pengaman kelistrikan
c. sebagai pemutus arus kelistrikan
d. untuk mengedipkan lampu sein
e. untuk menambah kecepatan mobil
KUNCI A
6 mengapa saat pelepasan terminal baterai, terminal negatif dahulu yang
dilepaskan….
a. agar tidak terjadi short sirkuit
b. agar baterai tidak rusak
c. agar baterai tidak kotor
d. agar baterai tidak timbul kerak
e. agar body baterai tidak menggelembung
KUNCI A
7 alat apakah yang digunakan untuk mengukur tegangan baterai dan berat
jenis baterai
a. AVO meter dan feeler gauge
b. AVO meter dan hydrometer
c. AVO meter dan test pen
d. AVO meter dan dial indicator
e. AVO meter dan micrometer
KUNCI B
8 berapakah berat jenis air suling baterai yang diijinkan

a. 1.26 - 1.28
b. 1.20 - 1.22
c. 1.21 - 1.24
d. 1.19 - 1.20
e. 1.15 - 1.16
KUNCI A
9 sebutkan fungsi dari fuse
a. sebagai sumber tegangan kelistrikan
b. untuk meng kedipkan lampu sein
c. untuk menyearahkan arus
d. untuk melindungi sistem kelistrikan dari short circuit
e. untuk aksesoris
KUNCI D
10 kapasitas sekring/fuse sebesar 15 A biasanya memiliki warna
a. biru
b. coklat
c. merah
d. kuning
e. hijau
KUNCI A
11 berikut merupakan jenis jenis sekring
a. tipe blade dan tabung
b. tipe blade dan 3 kaki
c. tipe 2 kaki dan 3 kaki
d. tipe 4 kaki dan 5 kaki
e. tipe tabung dan 5 kaki
KUNCI A
12 fungsi dari relay adalah
a. untuk meng kedipkan lampu sein
b. sebagai sumber tegangan kelistrikan
c. untuk mengendalikan dan menyalurkan arus listrik
d. untuk menyearahkan arus
e. sebagai akesoris
KUNCI C
13 ciri ciri relay rusak adalah
a. adanya hambatan pada terminal 30 dan 87 sebelum dialiri listrik
b. adanya hambatan pada terminal 85 dan 86 sebelum dialiri listrik
c. adanya hambatan pada terminal 30 dan 87 setelah dialiri listrik
d. tidak ada hambatan pada terminal 30 dan 87 sebelum dialiri listrik
e. kaki relay bersih dari karat dan tidak bengkok
KUNCI A
14 alat untuk pengecekan relay adalah
a. test pen dan micrometer
b. test pen dan AVO meter
c. test pen dan jangka sorong
d. test pen dan feeler
e. AVO meter dan jangka sorong
KUNCI B

15 pada penggunaan relay, terminal relay yang pemasangan pada arus


(-) dan (+)
boleh dibolak-balik adalah pada terminal ?
a. 30 dan 85
b. 30 dan 86
c. 30 dan 87
d. 85 dan 86
e. 86 dan 87
KUNCI D
Untuk mencegah kerusakan pada komponen kelistrikan, fuse
16 (sekring) berfungsi sebagai pengaman komponen kelistrikan yang
bekerja dengan cara....
a Menaikan arus
b Membatasi arus
c Membatasi tegangan
d Pemutus arus
e Menaikan tegangan
KUNCI D
Sistem pengaman pada instalasi kelistrikan otomotif yang fungsinya
17 hampir sama dengan sekring, tetapi mampu dilewati arus yang lebih
besar disebut...
a Flasher
b Fusible link
c Relay
d Resistor
e Sakelar
KUNCI B
18 Berikut keuntungan sekring model blade, kecuali...
a Lebih ringan
b Bagian yang berhubungan lebih luas
c Tidak mudah pecah dan anti shock
d Lebih tahan terhadap arus yang terputus putus
e Kapasitas sekring bisa dilihat dari ujung terminal
KUNCI E
Pada sakelar, pada saat kunci kontak on maka terminal yang
19
terhubung adalah...
a IG dan ACC
b IG dan B
c IG dan ST
d B,ACC, dan IG
e ACC dan ST
KUNCI D
Untuk memasang sebuah lampu aksesoris yang memiliki daya 60 watt,
20
berapakah besar sekring yang harus dipasang
A 10 A
B 12 A
C 15 A
D 20 A
E 7A
KUNCI A
E. Rubrik Penilaian
1. Soal pilihan ganda
- Siswa menjawab benar mendapat skor 5
- Siswa menjawab salah mendapat skor 0
2. Penilaian
Nilai 93-100 = A (SANGAT BAIK)
Nilai 87-92 = B (BAIK)
Nilai 80-86 = C (CUKUP)
Nilai 73-79 = D (KURANG)
Nilai <73 = E (SANGAT KURANG)
1. Uji Coba Instrumen
Yang mejadi sampel dalam Uji coba ini adalah 50 siswa dari kelas XII
Teknik Kendaraan Ringan SMK WALANG JAYA.
1) Validitas Butir
Validitas ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana instrument motivasi
belajar dapat mengukur tentang motivasi belajar siswa dalam belajar.
Pengujian tentang validitas motivasi belajar dilakukan dengan Rumus Product
Moment dari Pearson, yaitu :

Keterangan:
 r : koefisien korelasi Pearson
 N : banyak pasangan nilai X dan Y
 ∑XY : jumlah dari hasil kali nilai X dan nilai Y
 ∑X : jumlah nilai X
 ∑Y : jumlah nilai Y
 ∑X2 : jumlah dari kuadrat nilai X
 ∑Y2 : jumlah dari kuadrat nilai Y
Kriteria diterima dan ditolak menggunakan aturan sebagai berikut :
a. Jika r hitung lebih dari rtabel pada taraf α tertentu, maka butir soal dianggap
valid
b. Jika r hitung kurang dari rtabel pada taraf α tertentu, maka butir soal dianggap
tidak valid.
2) Reliabilitas Butir Soal
Reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajegan. Suatu instrumen penelitian
dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila tes yang dibuat
mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur.
Reliabilitas suatu tes pada umumnya diekspresikan secara numerik dalam
bentuk koefisien. Koefisien tinggi menunjukkan reliabilitas tinggi dan
sebaliknya. Jika suatu tes mempunyai reliabilitas sempurna, berarti bahwa tes
tersebut mempunyai koefisien +1 atau – 1. (Sukardi, 2005 : 127)
Keterhandalan (reliabilitas) perangkat soal untuk angket digunakan indeks
reliabilitas Cronbach Alpha (Sudijono Anas, 2007 :208), dengan rumus:

Keterangan :
rii = Koefisien reliabilitas tes
k = Banyaknya butir soal yang dikeluarkan dalam tes
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi
Koefisien korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 - Sangat rendah


0,199 Rendah
0,20 - Sedang
0,399 Kuat
0,40 - Sangat kuat
0,599
0,60 -
0,799
0,80 - 1,000
Jika koefisien korelasi yang didapatkan dari perhitungan lebih besar dari 0,70
maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner tersebut reliabel, sebaliknya apabila
koefisien korelasi lebih kecil dari 0,70 maka dapat disimpulkan tidak reliabel.
F. Teknik Analisis Data
1. Statistik deskriptif
Analisis deskriptif akan dilakukan teknik penyajian data dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi, grafik/diagram batang untuk masing-masing variabel.
Selain itu juga masing-masing variabel akan diolah dan dianalisis ukuran
pemusatan dan letak seperti mean, modus, dan median serta ukuran simpangan
baku seperti jangkauan, variansi, simpangan baku, kemencengan dan kurtosis.
Adapun langkah-langkah pembuatan tabel distribusi frekuensi dan penyajian
data grafik polygon serta histogram dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
a. Menentukan rentang (R), yaitu data terbesar dikurangi data terkecil
b. Menentukan banyak kelas (k) dengan aturan Struges, yaitu
K = 1+ 3,3 log n
n = banyaknya data
c. Menentukan panjang kelas interval (P), yaitu :
rentang
P=
banyak kelas
d. Menentukan ujung bawah interval kelas pertama, yaitu ≤ data terkecil.
e. Membuat tabel distribusi frekuensi secara lengkap, dengan jalan
menentukan ujung bawah (UB) dan ujung atas (UA) setiap interval kelas
menghitung banyaknya (frekuensi) data untuk masing-masing kelas interval.
f. Menggambarkan grafik histogram, dengan terlebih dahulu menentukan tepi
bawah (TB) dan tepi atas (TA) untuk masing-masing kelas interval, yaitu:
TB = UB – ½ satuan data
TA = UA + ½ satuan data
g. Menggambarkan grafik polygon frekuensi, dengan terlebih dahulu
menentukan nilai tengah (Yi) masing-masing kelas interval, yaitu:
1
Yi = (UA-UB)
2
Sedangkan ukuran pusat, letak dan simpangan diantaranya dapat ditentukan
dengan rumus-rumus berikut :
a. Menentukan mean/rata-rata (Y), dengan rumus :
ΣYi . fi
Y=
n
b. Menentukan modus (Mo) dengan rumus :
Mo = b + p ¿)
Keterangan :
Mo = modus
p = panjang kelas
b = batas bawah kelas modus ialah kelas interval dengan frekuensi
terbanyak
b1 = frekuensi kelas modus dikurangi kelas interval terdekat
sebelumnya
b2 = frekuensi kelas modus dikurangi kelas interval terdekat
sesudahnya
c. Menentukan median (Me) dengan rumus :
Me = b+p ¿)
Keterangan :
Me = Median
n = banyaknya data
F = Jumlah semua frekuensi sebelum kelas median
f = Frekuensi kelas median
b = batas bawah kelas median
p = panjang kelas median
d. Variansi (SD) dan simpangan baku, dengan rumus :
k k
Y t 2 . fi Y t 2 . fi
SD =∑ −∑
i−1 n i −1 n
Untuk mempersingkat waktu dan memanfaatkan teknologi , maka
perhitungan stastistik deskriptif menggunakan bantuan program komputer
SPSS 20.0
2. Uji Persyaratan Analisis Data
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data hasil pengumpulan
berdistribusi normal atau tidak. Hal ini akan berpengaruh pada proses lanjutan
analisis statistik, jika data berdistribusi normal, maka analisis dilanjutkan
menggunakan statistik parametrik, sedangkan jika data tidak berdistribusi
normal, maka analisis dilanjutkan menggunakan statistik non parametrik. Uji
normalitas dapat dilakukan menggunakan analisis Kolmogorov Smirnov dalam
SPSS 20.0. Distribusi data dikatakan normal jika nilai Sig. KS > 0,05.
Perhitungan normalitas akan dilakukan menggunakan bantuan program
komputer SPSS 20.0.
b. Uji Linieritas
Uji Linieritas merupakan uji prasyarat analisis untuk mengetahui pola data,
apakah data berpola linier atau tidak (Misbahudin. 2013 : 292). Dalam
prakteknya, akan digunakan bantuan program SPSS 20.0 untuk menghitung uji
linieritas, yaitu dengan melihat besarnya nilai koefisien sig pada Deviation
from Liniearity. Kriteria pengujian linieritasnya adalah sebagai berikut:
jika sig > 0,05 maka garis regresi tersebut linier dan,
jika sig ≤ 0,05 maka garis regresi tersebut tidak linier.
c. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas adalah penyimpangan model regresi yang disebabkan
karena adanya korelasi diantara variabel-variabel bebasnya. Untuk mengetahui
regresi tersebut terjadi multikolinieritas atau tidak, banyak metode yang
digunakan, salah satu metode yang populer digunakan dalam analisis
multikolinieritas adalah dengan melihat nilai tolerance dan VIF(Varian
Inflation Faktor). Jika nilai tolerance > 0,1 (10%) dan VIF < 10, maka
dikatakan tidak terdapat kolinieritas, dan sebaliknya.
3. Uji Hipotesis Penelitian (Analisis Regresi).
Analisis yang digunakan dalam tesis ini adalah analisis regresi berganda,
Menurut Arikunto (2013) dalam Popy dan Herlawati (2015:104) Analisis
korelasi dan regresi berganda ini adalah analisis tentang hubungan antara satu
dependent variabel dengan dua atau lebih independen variabel.
Setelah keseluruhan uji persyaratan analisis data dipenuhi dan diketahui
data layak untuk diolah lebih lanjut, maka langkah berikutnya adalah menguji
masing masing hipotesis yang telah diajukan. Pengujian hipotesis
menggunakan teknik korelasi partial dan korelasi ganda.
Untuk perhitungan dan pengujian korelasi dan regresi baik partial maupun
ganda akan menggunakan bantuan program komputer SPSS 20.0. adapun
kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:
a. Perhitungan Persamaan Garis Regresi
Hasil perhitungan garis regresi bisa dilihat dari output program SPSS
melalui analisis regresi yakni pada tabel Coefficients. Koefisien koefisien
persamaan garis regresi ditunjukan oleh bilangan bilangan
yang ada pada kolom B untuk unstandarized coefficients.
Coefficientsa
Stand
ardize
d
Unstandardize Coeffi
d Coefficients cients
Std. Sig
Model B Error Beta t .
1 (Constant)
X1
X2
a. Dependent Variable: Zscore: Y

Dari tabel diatas maka persamaan regresinya adalah:


Y = 20 + a 1 x 1 + a 2 x 2
b. Pengujian signifikansi regresi
Hasil pengujian siginifikansi regresi linier berganda bisa dilihat dari output
program SPSS melalui analisis regresi yakni pada tabel ANOVA kolom F atau
sig.

ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regres
sion
Residu
al
Total
a. Dependent Variable: Zscore: Y
b. Predictors: (Constant), Zscore: X1,X2

Kriteria signifikansinya adalah :

1. Jika digunakan kolom Sig, maka kriteria signifikansinya adalah


“jika sig. < 0,05, maka garis regresi tersebut signifikan”
2. Jika digunakan kolom F, maka kriteria signifikansinya adalah : “jika F hitung >
Ftabel maka garis regresi tersebut signifikan”
F tabel dipilih sesuai dengan ketentuan pengujian statistik pada distribusi F,
yaitu taraf nyata α derajat (dk) pembilang = k dan derajat (dk) penyebut = n – k
– 1, dimana n adalah banyaknya anggota sampel dan k adalah banyaknya
variabel bebas.
G. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Hipotesis 1
H 0 : β 1=β 2=¿ 0 → menyatakan bahwa tidak terdapat persepsi
kompetensi pedagogik guru dan persepsi penggunaan media belajar berbasis
LCD proyektor terhadap prestasi belajar.
H 1 : β 1 ≠ 0 dan β 2 ≠ 0 → menyatakan bahwa terdapat pengaruh persepsi
kompetensi pedagogik guru dan persepsi penggunaan media belajar berbasis
LCD proyektor terhadap prestasi belajar.
2. Hipotesis 2
H 0 : β 1=0 → menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh
persepsi kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi belajar.
H 1 : β1≠ 0 → menyatakan bahwa terdapat pengaruh
persepsi kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi belajar.
3. Hipotesis 3
H 0 : β 2=0 → menyatakan bahwa tidak dapat pengaruh
penggunaan media belajar berbasis LCD proyektor terhadap prestasi belajar.
H 1 : β2≠ 0 → menyatakan bahwa terdapat pengaruh
penggunaan media belajar berbasis LCD proyektor terhadap prestasi belajar.

Anda mungkin juga menyukai