Anda di halaman 1dari 10

Majamath: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Volume..Nomor...

Bulan Tahun
e-ISSN 2614-4204 dan p-ISSN 2615-465X

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Menggunakan Model


Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning) pada Materi Relasi dan Fungsi Kelas
VIII SMPN 20 Pekanbaru

Debi Kristiani1 , Agus Dahlia2, Dr. Lilis Marina Anggraini3,, Fitriana Yolanda4, Getri
Damsir5, Syafrial6
1,2,3,4
Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Islam Riau
SMPN 20 Pekanbaru
3,4

*) Debikristiani@student.uir.ac.id
*)Agus.dahlia@edu.uir.ac.id
*)fitrianayolanda@edu.uir.ac.id
*)lilismarina@edu.uir.ac.id

Abstrak

Penelitian ini membahas tentang pengembangan perangkat pembelajaran yang menggunakan


model pembelajaran discovery learning pada pokok bahasan relasi dan fungsi yang dilakukan di
kelas VIII. Produk yang akan dikembangkan berupa RPP dan LKPD yang memuat 4 kali
pertemuan. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini fokus pada
pengembangan model Four D atau Models 4-D yang memiliki empat tahapan, diantaranya define,
design, develop, dan disseminate. Karena adanya pandemi Covid-19 model Four D hanya
dilakukan sampai dengan tiga tahapan, yaitu define, design, dan develop. Lembar validasi RPP dan
LKPD merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan hasil data yang diperoleh. Metode
pengumpulan data yang diterapkan adalah non tes dengan memvalidasi perangkat oleh validator,
yaitu dua orang guru matematika dan dua orang guru matematika. Produk ini hanya mengukur pada
kevalidan dan belum diuji coba dikarenakan Covid-19. Penelitian ini memperoleh hasil validasi
RPP sebanyak 83,68% dengan kategori valid dan 83,96% hasil validasi LKPD dengan kategori
valid.

Kata Kunci: Discovery Learning, Models 4-D, Pengembangan

Abstract

This study discusses developing learning tools that use discovery learning learning models on the
subject of relations and functions carried out in class VIII. The products to be developed are lesson
plan and student worksheet which contain 4 meetings. The learning tools developed in this research
focus on the development of Four D models or 4-D models which have four stages, including
define, design, develop, and disseminate. Due to the Covid-19 pandemic, the Four D model was
only carried out in three stages, namely define, design, and develop. The lesson plan and worksheet
validation sheets are tools used to collect the data obtained. The data collection method applied was
non-test by validating the device by validators, namely two mathematics teachers and two
mathematics teachers. This product only measures on validity and has not been tested due to

1
Majamath: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Volume..Nomor...Bulan Tahun
e-ISSN 2614-4204 dan p-ISSN 2615-465X

Covid-19. This study obtained lesson plan validation results as much as 83.68% with valid
categories and 83.96% worksheet validation results with valid categories.

Keywords: Discovery Learning, 4-D Models, Development.

Pendahuluan

Pembelajaran merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh pendidik dengan


siswanya untuk membantu siswa dalam belajar. Pembelajaran menurut Trianto (2014)
merupakan upaya sadar pendidik untuk mengajar siswa (mengendalikan interaksinya
dengan sumber belajar lain) untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dari pengertian
tersebut jelaslah bahwa belajar merupakan interaksi dua arah antara seorang pendidik dan
seorang siswa, dimana terjadi komunikasi yang intens dan berorientasi antara kedua belah
pihak menuju suatu tujuan yang telah ditentukan. Pembelajaran matematika merupakan
pembelajaran yang bermakna, dikatakan bermakna karena pembelajaran matematika
mengamati, menanya, mencoba, menyimpulkan, mempresentasikan, dan mencipta.
Abdurrahman et al., (2019) matematika merupakan pembelajaran yang sangat penting
dalam dunia pendidikan dan kehidupam sehari-hari . Karena matematika adalah alat yang
digunakan untuk melatih siswa berpikir kritis, kreatif dan logis sehingga dapat
memecahkan masalah apapun dan dengan percaya diri mengungkapkan pendapatnya
(Suripah & Heri Retnawati, 2019).
Angraini et al., (2021) perangkat pembelajaran merupakan dasar awal seorang
pendidik atau guru untuk mengajar dikelas, perangkat pembelajaran adalah pedoman guru
dalam melaksanakan pembelajaran sekaligus tolak ukur pelaksanaan pembelajaran.
Terbentuknya perangkat pembelajaran yang baik merupakan salah satu indikator
terlaksananya pembelajaran yang maksimal. Menurut Herlina et al., (2021) silabus,
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
merupakan perangkat pembelajaran yang harus dipersiapkan guru sebelum guru
melakukan proses pembelajaran di dalam kelas.
Berdasarkan observasi di SMP Negeri 20 Pekanbaru pada hari senin tanggal 1
Maret 2021. Peneliti melakukan wawancara dengan guru matematika di sekolah tersebut
bahwa: (1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sudah mengacu pada pembelajaran
kurikulum 2013 tetapi, guru masih mengambil sumber RPP dari internet atau mengcopy
paste RPP milik guru lain, (2) LKPD yang digunakan masih bersumber dari sekolah, (3)
guru lebih sering menggunakan model Problem Based Learning (PBL), saintific,

2
Majamath: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Volume..Nomor...Bulan Tahun
e-ISSN 2614-4204 dan p-ISSN 2615-465X

cooperative learning, dan ceramah.saat melakukan pembelajaran, (4) guru belum


mengenal model pembelajaran penemuan (discovery learning) namun secara tidak
langsung guru sudah menerapkan model pembelajaran penemuan (discovery learning).
Model pembelajaran sangat berperan dalam pengembangan perangkat pembelajaran karena
dapat memfasilitasi siswa dalam kegiatan pembelajaran. Model pembelajaran yang dapat
memfasilitasi siswa sekarang ini adalah dengan menggunakan model pembelajaran
penemuan (discovery learning).
Amri, S (2010) menyatakan bahwa discovery learning adalah suatu model
pembelajaran yang dapat diterapkan di kelas saat pembelajaran berlangsung. Dimana
proses kegiatan pembelajaran tidak tersaji sampai bentuk akhir, namun siswa dapat
menemukan sendiri konsep pelajaran yang telah disediakan. Peserta didik dapat
berpartisipasi secara kritis, kreatif, dan aktif dalam proses pembelajaran karena guru hanya
dapat berperan sebagai pemandu dan pengontrol saat kegiatan pembelajaran dilakukan
sehingga dapat mencapai tujuan dari pembelajaran tersebut.
Berdasarkan hasil latar belakang diatas, peneliti akan melakukan penelitian
tentang Pengembangan perangkat pembelajaran matematika dengan memakai model
pembelajaran penemuan (discovery learning) pada Materi Relasi dan Fungsi kelas VIII
SMPN 20 Pekanbaru. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menyelesaikan
permasalahan tersebut.

Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan model pengembangan Four D atau Model 4-D.
Menurut Trianto (2014) model pengembangan Four D memiliki empat tahapan,
diantaranya tahap define, tahap design, tahap develop, dan tahap disseminate. Pada
penelitian yang dikembangkan saat ini hanya dapat menggunakan tiga tahapan dari model
pengembangan Four D yaitu tahap define, tahap design, dan tahap develop. Pada tahap
disseminate tidakdapat dilakukan akibat keterbatasannya waktu serta kendala pandemi
Covid-19.
Adapun langkah-langkah pengembangan yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut: Tahap define; Pada tahap ini yang dilakukan yaitu menganalisis
awal-akhir, menganalisis peserta didik, menganalisis materi, menganalisis tugas serta
spesifikasi tujuan pembelajaran. Analisis awal-akhir peneliti mewawancarai guru
matematika SMP Negeri 20 Pekanbaru, maka diperoleh informasi bahwa (1) perangkat

3
Majamath: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Volume..Nomor...Bulan Tahun
e-ISSN 2614-4204 dan p-ISSN 2615-465X

yang digunakan guru sudah mengacu pada pembelajaran kurikulum 2013, (2) guru masih
mengambil sumber RPP dari internet atau mengcopy paste milik guru lain, (3) guru belum
mengenal model pembelajaran penemuan (discovery learning) tetapi guru secara tidak
langsung sudah menerapkan pembelajaran penemuan (discovery learning) pada saat proses
pembelajaran, (4) guru tidak menyediakan sendiri LKPD atau LKS pada saat melakukan
pembelajaran melainkan LKPD atau LKS peserta didik bersumber dari sekolah, (5)
metode/model/pendekatan yang sering digunakan guru adalah Problem Based Learning
(PBL), saintific, cooperative learning, dan ceramah.
Analisis peserta didik menunjukkan bahwa setiap peserta didik memiliki
kemampuan daya berpikir yang berbeda dan orang tua siswa memiliki latar belakang
pendidikan yang berbeda. Analisis materi berdasarkan pengamatan peneliti yang dilakukan
di sekolah bahwa kurikulum 2013 dianalisis sesuai dengan standar isi yang yang ditetapkan
pemerintah. Analisis tugas berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti terhadap
guru matematika adalah tugas yang diberikan guru kepada siswa belum mampu untuk
membangkitkan kemauan mereka dalam menemukan konsep matematika. Spesifikasi
tujuan pembelajaran disesuaikan dengan kompetensi dasar yang telah tercantum pada
kurikulum 2013 sehingga siswa dapat menemukan konsepnya saat mempelajari
matematika.
Tahap design; Dalam kegiatan ini dibagi menjadi empat bagian, yaitu merancang
awalan perangkat, memilih media, memilih format, serta menyusun instrumen. Rancangan
awalan perangkat berupa kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator pencapaian, materi
pembelajaran, pendekatan/model/metode pembelajaran, media pembelajaran, langkah-
langkah kegiatan pembelajaran, dan penilaian. Untuk pemilihan media adalah berupa
laptop, papan tulis, alat tulis, penghapus, buku serta perlengkapan lainnya sehingga saat
pembelajaran berlangsung dapat terlaksana dengan semestinya. RPP dan LKPD formatnya
harus berisikan materi relasi dan fungsi kemudian model yang digunakan adalah model
pembelajaran penemuan (discovery learning) yang terdiri dari simulation, problem
statement, data collection, data processing, verification, dan generalization. Penyusunan
instrumen dirancang pada penelitian ini meliputi instrumen validasi dengan produk RPP
dan LKPD. Instrumen ini bertujuan untuk menilai kelayakan pada produk RPP dan LKPD
yang akan diajarkan kepada peserta didik.
Tahap pengembangan (develop) bertujuan untuk menghasilkan perangkat
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran penemuan (discovery learning).

4
Majamath: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Volume..Nomor...Bulan Tahun
e-ISSN 2614-4204 dan p-ISSN 2615-465X

Pengembangan perangkat pembelajaran (RPP dan LKPD) terdiri atas empat pertemuan
yang mengacu pada silabus dengan rincian pertemuan pertama relasi, pertemuan kedua
fungsi, pertemuan ketiga ciri-ciri fungsi dan rumus fungsi, dan pertemuan keempat
menghitung nilai fungsi dan korespondensi satu-satu. Setelah pembimbing menyetujui RPP
dan LKPD, RPP dan LKPD divalidasi oleh ahli. Validasi perangkat pembelajaran ini
dibuat untuk menentukan apakah produk ini layak atau tidak digunakan. Validator
penelitian ini adalah dua orang dosen dari program studi pendidikan matematika dan dua
orang guru matematika.
Penilaian pada lembar validasi dapat menggunakan skala likert. Kemudian
hasilnyadapat divalidasi melalui rumus yang dikemukanan oleh Akbar, S (2017), untuk
analisis tingkat validasi secara deskriptif yaitu:

Tse
V a= x 100 %
Tsh

Keterangan:
V a = Validasi ahli
Tsh= Total skor maksimal
Tse = Total skor empirik (hasil nilai dari validator)
Selanjutnya jika telah diketahui hasilnya, maka dapat dilakukan penghitungan
validitas gabungan yang sesuai dengan rumus berikut:

V a = ∑ ai
V
i=1
n

Keterangan:
V a =Rata-rata skor gabungan
n

∑ V ai=Jumlah persentase skor gabungan


i=1

n = Jumlah validator

Untuk mengetahui apakah perangkat pembelajaran layak digunakan kita dapat


melihat tabel dibawah ini untuk menunjukan kategori validitas pada perangkat
pembelajaran.

5
Majamath: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Volume..Nomor...Bulan Tahun
e-ISSN 2614-4204 dan p-ISSN 2615-465X

Tabel 1. Kategori Validitas


No. Tingkat Pencapaian Kategori
1. 85,01% - 100,00% Sangat valid/ layak
digunakan
2. 70,01% - 85,00% Valid/ layak digunakan
tetapi perlu adanya
perbaikan kecil
3. 50,01% - 70,00% Kurang valid, dan
memerlukan perbaikan
besar
4. 01,00% - 50,00% Tidak valid/ tidak layak
digunakan

(Sumber: Modifikasi dari Akbar, S ( 2017).

Pada Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang akan dinilai meliputi aspek isi,
aspek bahasa, dan aspek waktu. Lembar validasi yang akan dinilai disediakan tempat untuk
penilaian dan saran validator yang bertujuan untuk perangkat yang dikembangkan dapat
menjadi lebih baik dari yang sebelumnya. Apabila perangkat pembelajaran yang telah
dikembangkan tidak sesuai setelah dilakukannya validasi, maka akan direvisi dan
divalidasi kembali. Ini diulang sampai perangkat pembelajaran yang dikembangkan layak
untuk digunakan/valid.

Hasil dan Pembahasan

Hasil
Perangkat yang dikembangkan sudah sesuai pada model pembelajaran penemuan
(discovery learning) yang memiliki 6 langkah kegiatan, yakni Simulation, Problem
statement, Data collection, Data processing, Verification dan Generalization.
Pengembangan perangkat pembelajaran RPP terdiri atas empat pertemuan yang mengacu
pada silabus dengan rincian pertemuan pertama relasi, pertemuan kedua fungsi, pertemuan
ketiga ciri-ciri fungsi dan rumus fungsi, dan pertemuan keempat menghitung nilai fungsi
dan korespondensi satu-satu. Berikut ini adalah nilai validasi dari RPP dimulai pertemuan
pertama sampai dengan pertemuan yang keempat.

Tabel 2. Hasil Nilai Validasi RPP

6
Majamath: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Volume..Nomor...Bulan Tahun
e-ISSN 2614-4204 dan p-ISSN 2615-465X

RPP Validitas (%) Rata-rata Keterangan


(%) Validitas
V-1 V-2 V-3 V-4

RPP-1 86,95 76,08 83,69 85,86 83,14 Valid


RPP-2 B88,04 e
78,26 r 83,69 d 85,86 a s
83,96 a Validr k a
RPP-3 88,04 77,17 83,69 85,86 83,96 Valid
RPP-4 88,04 77,17 83,69 85,86 83,69 Valid

Rata-rata Total (%) 83,68 Valid


pertemuan pertama hingga pertemuan keempat menyatakan bahwa skor yang didapat
sebesar 83,68% yang dikategorikan valid. Adapun LKPD yang dikembangkan dalam
penelitian ini adalah mencakup empat pertemuan yang sesuai dengan acuan dari RPP.
Setiap LKPD dibagi menjadi empat kegiatan dan terdapat latihan/PR dalam LKPD.
Kegiatan latihan/PR sudah sesuai dengan aturan RPP. Berikut ini adalah nilai validasi
LKPD yang dimulai dari pertemuan pertama sampai dengan pertemuan keempat.

Tabel 3. Hasil Validasi LKPD

LKPD Validitas (%) Rata- Keterangan


rata Validitas
V-1 V-2 V-3 V-4 (%)

LKPD-1 92,10 75,00 84,21 84,21 83,88 Valid


LKPD-2 92,10 75,00 84,21 84,21 83,88 Valid
LKPD-3 92,10 75,00 84,21 84,21 83,88 Valid
LKPD-4 92,10 76,31 84,21 84,21 84,20 Valid

Rata-rata Total (%) 83,96 Valid

Berdasarkan tabel 3 menunjukan bahwa rata-rata validasi LKPD pada pertemuan


pertama hingga pertemuan keempat sebesar 83,96% dengan kriteria valid. Hal ini
menunjukan LKPD yang dikembangkan masuk dalam kriteria “valid” (70,01% - 85,00%)
sesuai dengan kategori kevalidan.

Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran
matematika dengan menggunakan model pembelajaran penemuan (discovery learning).
Dalam kepraktisan perangkat tidak dapat dilaksanakan akibat adanya Covid-19. Karena

7
Majamath: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Volume..Nomor...Bulan Tahun
e-ISSN 2614-4204 dan p-ISSN 2615-465X

pandemi Covid-19 ini pembelajaran yang tadinya dilakukan secara tatap muka menjadi
pembelajaran secara online. Pengembangan perangkat ini sudah disesuaikan dengan
standar kurikulum 2013. Perangkat pembelajaran ini membahas materi relasi dan fungsi
kelas VIII. Pengembangan perangkat terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).
Sanjaya, W (2012) menyatakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tersusun
dan terencana yang digunakan sebagai pedoman guru saat ingin melakukan kegiatan
pembelajaran di kelas. . Trianto (2012) juga berpendapat bahwa RPP memuat perencanaan
pembelajaran serta pengembangan tata cara pencapaian kompetensi inti yang dituangkan
dalam standar isi setiap mata pelajaran yang dijabarkan dalam silabus.
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) merupakan salah satu pedoman peserta didik
yang digunakan untuk menyelesaikan kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan ini peserta
didik dapat melakukan penyelidikan atau memecahkan masalah dalam lembar kerja
tersebut. Menurut Prastowo, A (2014) LKPD merupakan sumber belajar tercetak dalam
format kertas yang berisi materi, rangkuman, dan petunjuk instruksional untuk
menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran teoritis dan praktis yang harus dilakukan siswa,
terkait dengan kompetensi inti yang harus dicapai oleh pembelajar dan penggunaannya
tergantung pada bahan ajar lain. Sedangkan menurut Dwicahyono dan Daryanto (2014)
lembar kerja siswa merupakan bahan ajar yang berisikan tugas yang harus dikerjakan
siswa sesuai dengan petunjuk yang telah disediakan. Lembar kerja memuat instruksi dan
langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan tugas yang ada pada lembar kerja tersebut.
Adanya petunjuk dan Langkah-langkah dalam pengerjaan tugas, dapat menambah minat
pembelajaran peserta didik (Aholongan & Suripah, 2021).
Validasi dilakukan untuk menilai apakah perangkat pembelajaran yang
dikembangkan menunjukan kelayakan pembelajaran dan setiap aspek yang berada pada
perangkat pembelajaran sudah menunjukan kelayakan setelah dilakukannya validasi.
Validitas pengembangan perangkat dievaluasi oleh empat ahli termasuk dua dosen bidang
matematika dan dua guru matematika. Verifikasi oleh para ahli akan menampilkan
validitas serta kelayakan setiap produk yang diproduksi, sehingga akan menjadi bahan
untuk kalibrasi sebelum dilaksanakan pengujian dilapangan. Hasil telaah ahli terhadap RPP
dan LKPD menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan sesuai
dengan kategori valid dimana RPP dan LKPD dapat digunakan tetapi memerlukan sedikit
revisi.

8
Majamath: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Volume..Nomor...Bulan Tahun
e-ISSN 2614-4204 dan p-ISSN 2615-465X

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan
Berdasarkan hasil kajian dan pembahasan pengembangan perangkat pembelajaran
materi relasi dan fungsi yang menggunakan model pembelajaran discovery learning
dengan menggunakan model pengembangan FOUR D (4-D) dapat disimpulkan bahwa
perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
menghasilkan 4 (empat) pertemuan dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
menghasilkan 4 (empat) pertemuan yang telah divalidasi oleh para ahli sebagai validator
dapat dikategorikan valid.

Saran
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka peneliti
memberikan beberapa rekomendasi mengenai pengembangan perangkat pembelajaran
yaitu dalam proses pengembangan selanjutnya dapat menggunakan model pembelajaran
yang berbeda atau menggunakan materi yang berbeda.

Referensi

Abdurrahman, A., Herlina, S., & Alvionita, E. (2019). Pengembangan Perangkat


Pembelajaran Matematika dengan Model Guided Discovery Learning pada Materi
Barisan dan Deret untuk Siswa Kelas X SMK. AKSIOMATIK: Jurnal Penelitian
Pendidikan Dan Pembelajaran Matematika, 7(1), 48–55.
Aholongan, A., & Suripah, S. (2021). Student Ability in Using Algebrator Software: Case
Study During Online Learning. Al Khawarizmi: Jurnal Pendidikan Dan
Pembelajaran Matematika, 5(1), 24–34.
Akbar, S. (2017). Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Amri, S. (2010). Konstruksi Pengembangan Pembelajaran Pengaruhnya Terhadap
Mekanisme dan Praktik Kurikulum. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Angraini, L. M., Wahyuni, P., Wahyuni, A., Dahlia, A., Abdurrahman, A., & Alzaber, A.
(2021). Pelatihan Pengembangan Perangkat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) bagi Guru-Guru di Pekanbaru. Community Education Engagement Journal,

9
Majamath: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Volume..Nomor...Bulan Tahun
e-ISSN 2614-4204 dan p-ISSN 2615-465X

2(2), 62–73.
Dwicahyono, A & Daryanto. (2014). Pengembangan Perangkat Pembelajaran (Silabus,
RPP, PHB, Bahan Ajar). Yogyakarta: Gava Media.
Herlina, S., Zetriuslita, Suripah, Istokomah, E., Yolanda, F., Rezeki, S., Amelia, S., &
Widiati, I. (2021). Pelatihan Desain LKPD dalam Pembelajaran
MatematikaTerintegrasi Karakter Positif Bagi Guru-Guru Sekolah
Menengah/Madrasah di Pekanbaru. Community Education Engagement Journal, 2(2),
27–34.
Prastowo, A. (2014). Pengembangan Bahan Ajar Tematik Tinjauan Teoretik dan Praktik.
Jakarta: Kencana.
Sanjaya, W. (2012). Perencanaan dan desain Sistem pembelajaran. Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group.
Suripah, & Heri Retnawati. (2019). Investigating Students’ Mathematical Creative
Thinking Skill Based On Academic Level And Gender . International Journal of
Scientific &Technology Research, 8(8), 227–231.
Trianto. (2012). Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi
Pustaka..
Trianto. (2014). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual.
Jakarta: Prenadamedia Group.

10

Anda mungkin juga menyukai