Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH LAHAN MARGINAL DAN TEKNOLOGI PENGELOLAANNYA

“Tanah Liat”

Dosen Pengampuh : Dr.Ir. Siti Zahra, M.P

DISUSUN OLEH:

YOLANDA PERMATA
204110020

AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

TP. 2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
rezeki dan kesehatan kepada penulis sehingga penulis mempunyai kesempatan untuk
menyelesaikan pembuatan makalah yang dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Lahan
Marginal dan Teknologi Pengelolaannya dengan judul “Tanah Liat”.
Penulis menyadari dan meyakini bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Masih banyak kekurangan dan kesalahan yang penulis sadari atau pun yang tidak penulis
sadari. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari makalah ini, agar di masa
yang akan datang penulis bisa membuat makalah yang lebih baik lagi. Namun begitu,
meskipun makalah ini jauh dari kata sempurna penulis berharap agar makalah ini sedikit
banyaknya dapat bermanfaat bagi yang membacanya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
mendukung dalam pembuatan makalah ini.Demikian sedikit kata pengantar dari penulis atas
perhatian para pembaca sekalian penulis mengucapkan terima kasih.

Pekanbaru,

September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah3

1.3 Tujuan Penulisan 3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tanah Liat 4


2.2 Proses Terbentuknya Tanah Liat 5
2.3 Sifat-Sifat Tanah Liat 5
2.4 Jenis-Jenis Tanah Liat 6
2.5 Manfaat Tanah Liat 8

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan 10

DAFTAR RUJUKAN 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat
tumbuh dan berkembangnya akar sebagai penopang tumbuhnya tanaman dan penyuplai
kebutuhan air dan udara. Tanah juga secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan
penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur
esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, dan Cl). Tanah memiliki tekstur
yang berbeda-beda, seperti tanah liat, tanah gambut atau yang banyak mengandung
unsur organik, dan juga tanah pasir yakni tanah yang lebih banyak mengandung pasir.
Tanah merupakan sumber daya alam yang memainkan peranan penting dalam
menjaga keseimbangan lingkungan. Kesuburan tanah merupakan salah satu faktor
penting mengendalikan hasil dari tanaman. Karakteristik tanah dalam kaitan yang
mengenai status kesuburan tanah suatu daerah atau wilayah merupakan aspek penting
dalam konteks produksi pertanian yang berkelanjutan. Allah berfirman dalam surat Al-
A’Raaf ayat 58:
“Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah;
dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah
Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur”.

Dalam terjemah ayat Al-qur’an di atas disinggung tentang tanah yang baik, Allah
memberikan tanah yang subur dan tanah yang tidak subur. Maka diperintahkan orang-
orang untuk bersyukur apapun yang didapatkannya. Tanah yang baik disini
mengibaratkan bahwa inilah contoh orang-orang mukmin yang mendengarkan nasehat
dan mengambil hasilnya. Sedangkan untuk tanah yang tidak subur mengibaratkan
kepada orang-orang kafir yang merana atau susah untuk tumbuh berkembang.
Sebagian besar tanah pada permukaan bumi merupakan tanah liat, sehingga sangat
menarik untuk mengkaji masalah sifat listrik pada tanah liat. Tanah liat memiliki
kemampuan menampung dan mengatur distribusi berbagai nutrisi yang diperlukan
tumbuhan. Telah diketahui tanah liat memiliki struktur yang berlapis-lapis dan berpori,
sehingga ion-ion dalam tanah bisa mengalir apabila terdapat mineral-mineral yang
terdapat di dalamnya. Tanah liat juga menyerap air dan mineral, jika tanah liat dibasahi
maka akan terlihat semakin membesar. Besar kecilnya pori pada tanah liat dapat

1
ditentukan berdasarkan besar kecilnya ion-ion yang masuk ke dalamnya. Selain itu,
komposisi garam dan air pada tanah mempengaruhi komposisi ion-ion seperti pertukaran
kation pada partikel tanah, juga mempengaruhi permeabilitas tanah yang bergantung
kepada tingkat salinitas dan komposisi pertukaran kation.
Pada dasarnya tumbuhan yang subur pada saat diberi pupuk atau mineral yaitu
berasal dari penyerapan oleh tanahnya itu sendiri, apabila penyerapan tanah baik maka
kesuburan tanah pun menjadi baik. Ini bisa ditentukan berdasarkan penentuan nilai
konduktivitas ion-ion yang masuk ke dalam tanah tersebut. Pada ekstrak tanah, yang
sering digunakan sebagai parameter salinitas tanah adalah total kandungan garam dan
konduktivitas listriknya.
Dari sudut pandang kimia struktural, sebagian besar fase padat terkandung dalam
tanah liat adalah polimer, yaitu senyawa atau campuran senyawa yang terbentuk dari
pengulangan ikatan satuan molekul. Tanah liat memiliki struktur yang berlapis-lapis
dengan unsur dasarnya alumina dan silika. Tanah liat terdiri atas silikon oksida (SiO 2),
aluminium oksida (Al2O3), besi oksida (Fe2O3), kapur (CaO), magnesium oksida (MgO)
dan senyawa kimia lainnya, sedangkan pasir terbentuk dari silikon oksida (SiO 2).
Oksida-oksida lempung ini tersusun dalam bentuk mineral-mineral lempung seperti
kaolinit, illit, dan monmorilonit serta akan memberikan sifat plastis dan kohesif bila
ditambahkan air serta akan memberikan kekerasan dan kekuatan pada hasil akhir setelah
pembakaran.
Untuk dapat mengetahui hambatan dan konduktivitas pada tanah liat perlu dilakukan
penyelidikan kemampuan hambatan dan konduktivitas tanah liat dengan menggunakan
larutan elektrolit. Dengan menyelidiki sifat listriknya itu, dapat diketahui ukuran dan
jenis ion apa saja yang cepat dan banyak terserap. Beberapa larutan elektrolit dapat
digunakan untuk tujuan penyelidikan ini yang dapat mewakili ukuran dan jenis ion,
seperti yang berasal dari garam KCl dan natrium benzoat. Demikian juga metode untuk
mengukur konduktivitas ion-ion tersebut dalam struktur tanah liat dapat memanfaatkan
alat ukur yang murah seperti multimeter digital. Adapun karakteristik struktur tanah liat
dapat diselidiki dengan menggunakan metode difraksi Sinar-X (XRD).

2
1.2 Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan tanah liat?
2. Bagaimana proses terbentuknya tanah liat?
3. Apa saja sifat-sifat tanah liat?
4. Jelaskan jenis-jenis tanah liat?
5. Apakah manfaat tanah liat?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui penjelasan tentang tanah liat.
2. Mengetahui proses terbentuknya tanah liat.
3. Mengetahui sifat-sifat tanah liat.
4. Mengetahui jenis-jenis tanah liat.
5. Mengetahui manfaat tanah liat.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tanah Liat


Tanah liat atau lempung adalah partikel mineral berkerangka dasar silikat yang
berdiameter kurang dari 4 mikrometer. Lempung mengandung leburan silika dan/atau
aluminium yang halus. Unsur- unsur ini, silikon, oksigen, dan aluminum adalah unsur
yang paling banyak menyusun kerak bumi. Lempung terbentuk dari proses pelapukan
batuan silika oleh asam karbonat dan sebagian dihasilkan dari aktivitas panas bumi.
Lempung membentuk gumpalan keras saat kering dan lengket apabila basah terkena air.
Sifat ini ditentukan oleh jenis mineral lempung yang mendominasinya.

Meskipun banyak endapan yang terjadi secara alami termasuk lumpur dan tanah liat,
tanah liat dibedakan dari tanah berbutir halus lainnya dengan perbedaan ukuran dan
mineralogi. Lumpur, yang merupakan tanah berbutir halus yang tidak termasuk mineral
lempung, cenderung memiliki ukuran partikel yang lebih besar daripada tanah liat.
Namun, ada beberapa tumpang tindih dalam ukuran partikel dan sifat fisik lainnya.
Perbedaan antara lanau dan tanah liat bervariasi menurut disiplin. Ahli geologi dan
ilmuwan tanah biasanya menganggap pemisahan terjadi pada ukuran partikel 2 μm
(lempung lebih halus daripada lanau), ahli sedimen sering menggunakan 4-5 μm, dan ahli
kimia koloid menggunakan 1 μm.

Insinyur geoteknik membedakan antara lanau dan lempung berdasarkan sifat


plastisitas tanah, yang diukur dengan batas Atterberg tanah. ISO 14688 menilai partikel
tanah liat lebih kecil dari 2 μm dan partikel lanau lebih besar. Campuran pasir, lanau dan
lempung kurang dari 40% disebut loam (lempung). Loam menghasilkan tanah yang baik
dan digunakan sebagai bahan bangunan.

Tanah liat adalah tanah berwarna hitam keabu-abuan, dengan tekstur yang liat,
sehingga mudah dibentuk- bentuk. Tanah liat pada dasarnya adalah sebuah partikel
mineral yag memiliki kerangka dasar silikat yang berukuran sangat kecil, yaitu
berdiameter kurang dari 4 mikrometer. Tanah liat Ini terbentuk sebagai hasil dari
pelapukan dan erosi batuan yang mengandung feldspar kelompok mineral (dikenal
sebagai ‘induk dari tanah liat’) selama rentang waktu yang luas. Selama pelapukan,
kandungan feldspar diubah oleh hidrolisis (reaksi dengan air) untuk membentuk mineral

4
tanah liat seperti kaolinit (mineral utama dalam lempung kaolin) dan smektit (mineral
utama dalam lempung bentonit).

Menurut Bowles (1991) dalam Endriani (2012) Tanah liat (lempung) adalah
partikel berukuran lebih kecil atau sama dengan 0,002 mm. Tanah lempung tersebut
terdiri atas tanah dengan ukuran mikrokonis sampai dengan submikrokonis yang berasal
dari pelapukan unsur-unsur kimiawi penyusun batuan.

Hardiyatmo (1999) dalam Derry Endriani (2012)

Tanah lempung memiliki sifat-sifat berikut ini:


1. Ukuran butir halus, kurang dari 0,002 mm
2. Permeabilitas rendah
3. Kenaikan air kapiler tinggi
4. Bersifat sangat kohesif
5. Kadar kembang susut yang tinggi
6. Proses konsolidasi lambat

Menurut Aphin (2012) Lempung atau tanah liat merupakan kata umum untuk
partikel mineral yang mengandung unsur silika yang memiliki diameter kurang dari 4
mikrometer.

2.2 Proses Terbentuknya Tanah Liat

Tanah liat terbentuk dari proses pelapukan di kerak bumi. Kerak bumi sebagian
disusun oleh batuan feldspatik (yaitu batuan yang terdiri atas batuan granit dan juga
batuan beku). Kerak bumi yang mengalami pelapukan tersebut terdiri dari berbagai unsur
seperti silikon, oksigen dan alumunium sebagai unsur terbanyak. Aktivitas panas dari
bumi mengakibatkan kerak bumi mengalami pelapukan yang dilakukan oleh asam
karbonat. Proses itulah yang menjadikan terbentuknya tanah liat.

2.3 Sifat-Sifat Tanah Liat

Tanah liat atau tanah lempung mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:

• Mempunyai sifat liat atau lengket

Ciri yang paling khas yang menandai tanah liat ini dilihat dari sifat tanah liat ini.

5
Tanah liat umumnya berbentuk sebagai gumpalan yang keras ketika tanah tersebut
kering.
Namun ketika tanah tersebut terkena basah oleh air, maka akan terasa lengket. Hal
bisa terjadi karena kandungan jenis mineral lempung yang banyak terkandung
dalam tanah tersebut. Sifat lengket inilah yang membuat tanah liat mudah
dijadikan bentuk- bentuk tertentu.

• Mempunyai sifat yang sulit menyerap air

Satu sifat yang dimiliki oleh tanah liat atau lempung, yakni sulit untuk menyerap
air. Karena jenis tanah ini sulit untuk menyerap air, maka daerah yang memiliki
tanah liat ini tidak cocok digunakan sebagai lahan pertanian. Hal ini karena lahan
pertanian sendiri membutuhkan lapisan tanah yang memiliki sifat mudah menyerap
air.

• Tanah dapat terpecah menjadi butiran- butiran sangat halus saat keadaan
kering

Tanah liat meskipun ketika basah bersifat lengket dan butiran tanah satu dengan
lainnya bersifat menyatu, namun ketika dalam keadaan kering tanah ini dapat
terpecah- pecah menjadi butiran- butiran yang halus, bahkan sangat halus
menyerupai pasir atau kumpulan debu.

• Tanahnya berwarna hitam terang atau hitam keabu- abuan

Tanah liat mempunyai warna tanah yang tidak gelap dan tidak tidak terlalu terang.
Dengan kata lain, tanah liat ini mempunyai warna yang hitam cenderung keabu-
abuan.

• Merupakan bahan baku untuk membuat kerajinan tangan berupa


gerabah atau tembikar

Karena tanah liat ini memiliki sifat yang lengket, maka tanah liat ini dijadikan
sebagai bahan baku untuk membuat berbagai kerajinan tangan seperti gerabah dan
juga tembikar. Untuk membuat kerajinan seperti ini, tanah liat harus dibakan dalam
suhu di atas 10000 derajat celcius agar dapat mengeras dengan baik.

2.4 Jenis-Janis Tanah Liat

Ada dua jenis endapan tanah liat yaitu tanah liat primer dan sekunder.

6
1. Tanah Liat Primer

Tanah liat primer yaitu tanah liat yang berasal dari pelapukan batuan feldspatik yang
dihasilkan oleh tenaga endogen yang tidak mengalami perpindahan dari batuan induk
atau batuan asalnya. Tanah liat primer juga disebut sebagai tanah liat residu. Tanah liat
primer mempunyai sifat lebih murni jika dibandingkan tanah liat sekunder, karena tanah
liat primer tidak berpindah dari tempat asalnya, yaitu batuan yang mengalami pelapukan.
Ciri atau karakteristik tanah liat primer, antara lain:

a. Memiliki sifat lebih murni, hal ini karena tanah liat primer tidak berpindah tempat
dari tempat asal terbentuknya.
b. Berwarna kusam atau putih kusam, hal ini karena tanah liat primer tidak tercampur
dengan bahan- bahan organik seperti humus, ranting ataupun daun busuk.
c. Memiliki suhu matang yang berkisar antara 13.000° sampai dengan 14.000° C,
bahkan ada yang mencapai 17.500° C.
d. Cenderung berbutir kasar.
e. Memiliki daya lebur tinggi.
f. Memiliki daya susut kecil.
g. Memiliki sifat tahan api.
h. Tidak elastis.

2. Tanah Liat Sekunder

Tanah liat sekunder yaitu tanah liat yang berasal dari hasil pelapukan batuan
feldspatik yang mengalami perpindahan jauh dari batuan induknya karena dibawa oleh
tenaga eksogen, sehingga mengakibatkan butiran- butiran tanah liat tersebut lepas dan
mengendap di daerah- daerah seperti lembah, sungai, rawa, ataupun danau. Tanah liat
sekunder memiliki jumlah yang lebih banyak daripada tanah liat primer. Adapun ciri atau
karakteristik tanah liat sekunder antara lain:

a. Memiliki sifat kurang murni, hal ini karena tanah liat sekunder ini telah bergeser jauh
dari batuan asalnya yang melapuk sehingga sifat kemurniannya telah hilang atau
berkurang.
b. Warnanya krem, abu- abu, cokelat, merah, jambu/ kuning, kuning muda, kuning
kecoklatan, kemerahan, kehitaman dan sebagainya. Warna- warna ini terbentuk akibat

7
perjalanan tanah liat yang bercampur dengan bahan- bahan organik dan non organik
sehingga warnanya pun berubah.
c. Cenderung berbutir halus
d. Bersifat Plastis
e. Memiliki daya susut tinggi

2.5 Manfaat Tanah Liat

Tanah liat memiliki manfaat yang beragam, diantaranya yaitu:

1. Kecantikan

Dalam kaitannya dengan perawatan kecantikan, tanah liat dapat digunakan sebagai
lulur atau masker tubuh. Tanah liat mempunyai zat yang bisa mengencangkan kulit,
menghilangkan kotoran dan mengencangkan pori-pori, membantu pengelupasan sel-sel
kulit mati dan mengurangi peradangan pada jerawat. Selain itu, tanah liat juga bisa
mengeluarkan racun dan logam berbahaya dari dalam tubuh dengan cara berendam
dengan air yang telah tercampur tanah liat selama 30 menit.

2. Kesehatan

Adapun kegunaan kegunaan dalam kesehatan antara lain adalah sebagai berikut;

 Menjaga kesehatan pencernaan


Tanah liat yang bisa digunakan untuk mengobati diare ialah tanah liat yang
mengandung mineral kaolin, yakni suatu masa batuan yang tersusun dari material
lempung yang mempunyai kandungan besi rendah dan biasanya berwarna
keputih-putihan. Penelitian menunjukkan bahwa tanah liat bisa menyerap racun
bakteri seperti parasit, acidosis, ion hydrogen, dan hormon steroid berlebihan
dalam kehamilan

 Mengobati osteoporosis
Tanah liat mengandung kalsium yang tinggi, yang bisa membantu para lansia
dalam menjaga kesehatan tulang. Kalsium bisa menjaga kesehatan tulang
sehingga jika dikonsumsi dengan benar oleh mereka yang masih muda bisa
membantu dalam memenuhi kebutuhan kalsium agar tidak mudah terkena
osteoporosis.

8
 Anti kanker
Tanah liat medis memiliki sifat anti-karsinogenik, sehingga dapat membantu
dalam mencegah munculnya sel kanker dalam tubuh. Tanah liat medis mampu
membersihkan sel-sel kanker yang ada dalam tubuh manusia.

 Memurnikan air
Tanah liat bentonit bisa membantu dalam mengurangi racun yang ada pada
makanan maupun lingkungan. Tanah liat yang dicampur dengan magnesium
klorida bisa membersihkan fluoride pada air minum, sehingga menjadikannya
aman untuk dikonsumsi. Tanah liat bisa digunakan untuk menyerap racun-racun
seperti bakteri, zat logam berbahaya, dan sebagainya.

 Penyembuhan luka

Kandungan zink dan zat besi pada tanah liat bisa berfungsi dalam meringankan
rasa sakit pada luka dan membantu dalam penyembuhannya serta menyamarkan
bekas luka.

3. Kerajinan Tanah Liat

Tanah liat dapat digunakan untuk membuat kerajinan, misalnya untuk membuat
keramik. Pembuatan kerajianan keramik dari tanah liat melalui proses sedemikian rupa
(dipijit, butsir, pilin, pembakaran dan glasir). Contohnya yaitu gerabah, vas bunga, guci,
piring, celengan, dan lain-lainnya.

9
BAB III
PENUTUP

5.1 Kesimpulaan
Tanah liat atau lempung adalah partikel mineral berkerangka dasar silikat yang
berdiameter kurang dari 4 mikrometer. Lempung mengandung leburan silika dan/atau
aluminium yang halus. Unsur- unsur ini, silikon, oksigen, dan aluminum adalah unsur
yang paling banyak menyusun kerak bumi. Lempung terbentuk dari proses pelapukan
batuan silika oleh asam karbonat dan sebagian dihasilkan dari aktivitas panas bumi.
Lempung membentuk gumpalan keras saat kering dan lengket apabila basah terkena
air. Sifat ini ditentukan oleh jenis mineral lempung yang mendominasinya.

Tanah liat adalah tanah berwarna hitam keabu-abuan, dengan tekstur yang liat,
sehingga mudah dibentuk- bentuk. Tanah liat pada dasarnya adalah sebuah partikel
mineral yag memiliki kerangka dasar silikat yang berukuran sangat kecil, yaitu
berdiameter kurang dari 4 mikrometer. Tanah liat Ini terbentuk sebagai hasil dari
pelapukan dan erosi batuan yang mengandung feldspar kelompok mineral (dikenal
sebagai ‘induk dari tanah liat’) selama rentang waktu yang luas. Selama pelapukan,
kandungan feldspar diubah oleh hidrolisis (reaksi dengan air) untuk membentuk
mineral tanah liat seperti kaolinit (mineral utama dalam lempung kaolin) dan smektit
(mineral utama dalam lempung bentonit).

10
DAFTAR RUJUKAN

https://dosenpertanian.com/tanah-liat/

11

Anda mungkin juga menyukai