Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGAMBILAN SAMPEL TANAH DAN PEMERIKAAN


MIKROBIOLOGI DAN FISIK TANAH

Oleh

Fitra Yogi H Sihotang


NIM: P00933219048

Dosen : Jernita Sinaga, SKM.MPH


NIP : 197406082005012003
Mata Kuliah : Penyehatan Tanah dan Pengolahan Sampah A

PROGRAM STUDI DIV SANITASI LINGKUNGAN


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
POLTEKKES KEMENKES RI MEDAN
KABANJAHE
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat Rahmat dan
Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum ini dengan judul "Pengambilan
sSampel Tanah dan Pemerikaan Mikrobiologi dan Fisik Tanah."

Laporan ini merupakan tugas mata kuliah Penyehatan Tanah dan Pengolahan Sampah A.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada orangtua yang memberi dukungan, motivasi, dan
bantuan untuk menyemangati penulis dalam membuat Laporan Praktikum ini. Terimakasih
kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan masukan dan terlebih kepada Ibu Jernita
Sinaga, SKM.MPH yang telah membimbing, memberikan arahan, dan masukan sehingga penulis
dapat menyelesaikan Laporan Paktikum ini.

Penulis menyadari bahwa dalam Laporan ini terdapat banyak kekurangan,untuk itu
Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi tercapainya suatu
kesempurnaan dalam memenuhi tugas ini.

Medan, Desember 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 2
1.4 Waktu Penelitian ..................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Tanah .................................................................................... 9
2.1.1 Jenis-jenis Tanah .................................................................... 10
2.1.2 Struktur Tanah ........................................................................ 11
2.1.3 Tekstur Tanah ......................................................................... 11
2.1.4 Perbdaan Tekstur Tanah ......................................................... 12
2.2 Sifat-sifat Tanah .................................................................................... 12
2.3 Teknik Pengambilan Sampel ................................................................ 12
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat ................................................................................. 13
3.2 Alat dan Bahan ...................................................................................... 13
3.2 Prosedur Kerja ....................................................................................... 13
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Hasil ...................................................................................................... 14
4.2 Pembahasan ........................................................................................... 14
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 15
5.2 Saran ....................................................................................................... 15
DOKUMENTASI ................................................................................................... 17
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanah adalah suatu benda alami heterogen yang terdiri atas komponen-komponen padat,
cairan, dan gas, mempunyai sifat serta prilaku yang dinamik. Sifat dinamik tanah tersebut karena
tanah merupakan system yang terbuka dengan terjadinya proses pertukaran bahan dan energy
secara berkesinambungan (Palar, 1994).

Tanah adalah material yang terdiri dari agregat (butiran) mineral-mineral padat uang
tidak tersementasi (terikat secara kimia) satu sama lain dari bahan-bahan organik yang telah
melapuk (yang berpartikel padat) disertai zat cair juga gas yang mengisi ruang-ruang losong
diantara partikel–partikel tersebut (Das,1995). Tanah dapat didefenisikan sebagai akumulasi
partikel mineral yang tidak mempunyai atau lemah ikatan partikelnya, yang terbentuk karena
pelapukan dari batuan. Diantara partikel-partikel tanah terdapat ruang kosong yang disebut pori-
pori yang berisi air dan udara. (Hardiyatmo, 1992).

Ikatan yang lemah antara partikel-partikel tanah disebabkan oleh karbonat dan oksida
yang tersenyawa diantara partikel tersebut atau dapat juga disebabkan oleh adanya material
organik. Pembentukan tanah dimulai dengan pelapukan batuan dan mineral. Pada proses
pelapukan secara fisik, air, angin, suhu dan tumbuhan berperan dalam menghancurkan bebatuan.
Pada pross pelapukan secara kimia, aktivitas organisme tanah, asam yang organisme tanah yang
di keluarkan dan air hujan membantu penghancuran mineral dasar.

Tanah merupakan suatu sistem yang kompleks, berperan sebagai sumber kehidupan
tanaman, karna mengndung semua unsur yang berbeda baik dalam bentuk maupun jumlahnya.
Unsur hara mikro seperti besi ( Fe ), mangan ( Mn ) , seng (Zn ) dan tembaga ( Cu ) merupakan
unsur hara penting bagi tanaman yang terdapat dalam tanah.

Kandungan unsur-unsur tersebut dalam tanah sangat bervariasi tergantung sifat-sifat


tanah seperti PH, tekstur tanah, komposisi mineral, aktivitas mikroorganisme didalamnya dan
juga kelembaban. Secara alami tanah akan menguraikan bahan kimia yang masuk kedalam tanah,
tetapi apabila bahan kimia yang diterima tersebut berlebihan maka tanah tidak dapat
menguraikannya.

Kontaminasi logam berat Pb akan cendrung meningkat di dalam tubuh seiring dengan
bertambahnya jumlah kendaraan bermotor yang mengunakan bahan bakar bensin. Hal ini
disebabkan Indonesia belum dapat membuat bahan bakar minyak yang bebas dari Pb. Dampak
yang ditimbulkan adalah menurunnya kualitas lingkungan hidup (Fardiaz, 1992). Maka dari itu
mahasiswa dapat menjadikan acuan sebagai praktikum pengambilan sampel tanah dan
pemeriksaan mikrobiologi dan fisik tanah.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian Latar Belakang diatas adapun rumusan masalah yang perlu diketahui
adalah “ Bagaimana Teknik pengambilan sampel tanah dan pemeriksaan mikrobiologi dan fisik
tanah?.”

1.3 Tujuan

1. Dapat mengetahui teknik pengambilan sampel tanah yang baik dan benar
2. Dapat melakukan pemeriksaan mikrobiologi dan fisik tanah

1.4 Waktu Praktikum

Selasa, 1 Desember 2020


BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Tanah

Tanah adalah material yang terdiri dari agregat (butiran) mineral-mineral padat uang
tidak tersementasi (terikat secara kimia) satu sama lain dari bahan-bahan organik yang telah
melapuk (yang berpartikel padat) disertai zat cair juga gas yang mengisi ruang-ruang losong
diantara partikel–partikel tersebut (Das,1995)

2.1.1 Jenis-jenis tanah

1) Tanah Podzol
Jenis tanah ini adalah ultisol yang memilikin lapisan solum yang tebal
yaitu 90-180 cm, dengan warna kemerah merahan hingga kuning atau
kekuningan. Tanah ini memiliki sifat kimia yang kurang baik, sedangkan sifat
fisiknya tidak mantap dengan kekerasan dengan agregat yang kurang sehingga
mudah terkena bahaya erosi akibat gerakan udara. Ciri-cirinya yaitu :
 Mudah basah jika mengandung udara
 Merupakan tanah yang subur
 Warnanya kuning dan kuning kelabu
 Berada pada daerah pegunungan tinggi beriklim basah dengan curah hujan
tinggi.

2) Tanah Pasir
Tanah pasir terbentuk dari batuan beku dan batuan sedimen yang memiliki
butir kasar dan berkerikil. Menampung serap udara pada tanah pasir sangat rendah
, yang disebabkan oleh tanah pasir yng tersusun atas 70% partikel tanah besar
( 0,02-2mm) . Ciri-cirinya yaitu :
 Sedikit mengandung bahan organik sehingga kurang subur untuk
digunakan sebagai lahan pertanian.
 Tidak berstruktur

3) Tanah Padas
Tanah padas merupakan jenis tanah yang sanat padat , dan tidak
mengandung mineral .
4) Tanah Humus
Tanah humus merupakan tanah yang terbentuk dari lapukan daun dan
batang pohon dihutan hujan tropis yang lebat dengan warna coklat dan kehitaman.
Tanah humus banyak mengandung kandungan seperti fenol, asam karboksilat ,
dan alifatik hidroksida. Ciri-ciriya yaitu :
 Bersifat koloidal
 Kapasitas tukar kation 150 – 300 me/ 100gr .
 Humus memiliki kemaampuan untuk meningkatkan kualitas tersedia
seperti Ca,Mg,dan K sehingga baik untuk digunakan sebagai lahan
pertanian .

5) Tanah Mergel
Tanah mergel adalah tanah yang terjadi dari campuran batuan kapur, tanah
liat dan pasir. Tanah mergel termasuk tanah subur. Terdapat di daerah
pegunungan dan daerah rendah.

2.1.2 Struktur Tanah


Struktur tanah terbentuk melalui Agregasi berbagai partikel tanah yang
menghasilkan bentuk/susunan tertentu pada tanah.Struktur tanah juga menentukan
ukuran dan jumlah rongga antar partikel tanah yang mempengaruhi pergerakan
air,udara,akar tumbuhan,dan organisme tanah.Beberapa jenis struktur tanah
adalah remah,butir(granular), lempeng, balok,prismatik, dan tiang.
Pembagian struktur tanah yang dilakukan oleh para ilmuan ada berbagai macam.
Berikut ini adalah beberapa jenis tanah berdasarkan USDA(United States
Department of Agriculture):
 Entisols,adalah tanah yang terbentuk dari sedimen vulkanik serta batuan
kapur & metamorf.
 Histosols,adalah tanah yang terbentuk dari pembusukkan jaringan tanaman
sehingga  mengandungbanyakbahanorganik.
 Inceptisols,adalah tanah mineral yang usianya masih muda.
 Verticols,adalah tanah mineral dengan warna abu kehitaman, mengandung
lempung 30 % banyak terdapat di daerah beriklim kering dan memiliki
batuan induk kaya akan kation.
 Oxisols,adalah tanah yang mengalami pencucian sehingga kandungan zat
hara sedikit sementara kandungan alumunium dan besi tinggi.
 Andisols,adalah tanah berwarna gelap yang terbentuk dari endapan
vulkanik.
 Mollisols,adalah tanah mineral yang serupa dgn tanah praire, terbentuk
dari batuankapur.
 Ultisols,adalah tanah yang berwarna kuning-merah yang telah mengalami
pencucian.

2.1.3 Tekstur Tanah


Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena
terdapatnya perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir , debu , dan liat yang
terkandung pada tanah ( Badan Pertahanan Nasional ) . Keadaan tekstur tanah
sangat berpengaruh terhadap keadaan sifat sifat tanah yang lain seperti struktur
tanah , permeabilitas tanah , porositas tanah dan sebagainya.
Segitiga tekstur merupakan suatu diagram untuk menentukan kelas kelas
tekstur tanah . Ada 12 tekstur tanah yang dibedakan oleh jumlah persentase ketiga
fraksi tanah tersebut. Menurut Hardjowigeno ( 1992) , tekstur tanah menunjukkan
halus kasarnya tanah . Tekstur tanah merupakan perbandingan antara butir-butir
pasir , debu dan liat .Tekstur tanah dikelompokkan dalam 12 kelas tekstur tanah .
Kedua belas kelas tekstur dibedakan berdasarkan persentasi kandungan pasir,
debu dan liat .

Tabel : Proporsi Fraksi menurut Kelas Tekstur Tanah

Kelas Tekstur Tanah Proporsi (%) fraksi tanah


Pasir Debu Liat
    Pasir (Sandy) 85 15 10

    Pasir Berlempung  (Loam Sandy) 70-90 30 15

    Lempung Berpasir (Sandy Loam) 40-87,5 50 20


    Lempung (Loam) 22,5-52,5 30-50 10-30

    Lempung Liat Berpasir  (Sandy- 45-80 30 20-37,5


Clay-Loam)
    Lempung Liat berdebu (Sandy-silt 20 40-70 27,5-40
loam)
    Lempung Berliat (Clay Loam) 20-45 15-52,5 27,5-40

    Lempung Berdebu (Silty Loam) 47,5 50-87,5 27,5

    Debu (Silt) 20 80 12,5

    Liat Berpasir (Sandy-Clay) 45-62,5 20 37,5-57,5

    Liat Berdebu (Silty-Clay) 20 40-60 40-60

    Liat (Clay) 45 40 40

2.1.4 Perbedaan Tekstur Tanah


1) Kemampuan Fisik 
 Pasir = Tidak dapat membentuk bola gulungan, rasa kasar, tidak melekat,
referansi air rendah, drainase cepat jika pasir basah dominan, tergenang
jika debu dominan.
 Debu = Membentuk bola yang teguh dapat sedikit digulung dengan
permukaan yang mengkilat. rasa licin sekali, agak melekat
 Liat = Dapat membentuk bola yang baik, rasa berat, melekat sekali
2) Kemampuan Kimia
 Pasir = Mineral yang paling umum kuarsa (S,O2), Sedikit pengaruhnya
terhadap sifat kimia.
 Debu = Mineral kuarsa (S,O2), Ferlspar dan mika dapat melepaskan Ca,
Mg dan K akibat pelapukan.
 Liat = Mineral sekunder hasil pelapukan kimia mineral primer atau
sintesis dan beberapa hasil pelapukan mineral primer
3) Kemampuan Biologi
 Pasir = Ditentutak oleh komposisi bahan induk dan tingkat pelapukan
 Debu = Ditentukan oleh komposisi mineral bahan induk dan tingkat
pelapukan (mineral primer)
 Liat = Karena ukurannya kecil antara <0,002 mm maka liat ini ditentukan
dari hasil pelapukan batu yang berasal dari materi debu dengan
perbandingan yang kecil.
Faktor yang mempengaruhi tekstur dan yang dipengaruhi tekstur.
Faktor – Faktor yang mempengaruhi tekstur tanah yaitu :
 Klim
 Bahan induk
 Topografi
 Waktu
 Organisme

Faktor – faktor yang dipengaruhi tekstur tanah yaitu :


 Kemampuan tanah memegang dan menyimpan air
 Aerasi, serta permeabilitas 
 Kapasitas tukar kation
 Kesuburan tanah. 
 Infiltrasi 
 Laju pergerakan air (perkolasi)

2.2 Sifat-Sifat Tanah


Sifat fisik tanah yang terpenting adalah : solum, tekstur, struktur, kadar air tanah,
drainase dan porisitas tanah, dll. Sifat kimia tanah meliputi : kadar unsur hara tanah, reaksi tanah
(pH), kapasitas tukar kation tanah (KTK), kejenuhan basa (KB), kemasaman dapat dipertukarkan
(Al dan H), dan lain-lain.
Sedangkan sifat biologi tanah meliputi : bahan organik tanah, flora dan fauna tanah
(khususnya mikroorganisme penting : bakteri, fungi dan Algae), interaksi mikroorganisme tanah
dengan tanaman (simbiosa) dan polusi tanah. Tanah adalah salah satu komponen lahan berupa
lapisan teratas kerak bumi yang terdiri dari bahan mineral dan bahan organic serta mempunyai
sifat fisik, kimia, biologi, dan mempunyai kemampuan menunjang kehidupan manusia dan
makhluk hidup lainnya
 Sifat Fisika Tanah
 Keasaman (pH)
Tanah asam dapat memengaruhi keadaan tanah dan pertumbuhan
tanaman. Agar tanah yang bereaksi asam dapat ditanami maka keasamannya perlu
diperkecil, angka pH diperbesar dengan keasaman kapur.

 Reaksi Tanah (pH Tanah)


Reaksi tanah menunjukkan sifat kemasaman atau alkalinitas tanah yang
dinyatakan dengan nilai pH. Nilai pH menunjukkan banyaknya konsentrasi ion
hydrogen (H+) di dalam tanah. Semakin tinggi kadar ion H+di dalam tanah,
semakin masam tanah tersebut. Hal ini berbanding terbalik dengan ion OH– di
dalam tanah. Pada tanah alkalis kandungan OH– lebih banyak dari H+. Bila
kandungan ion H+ sama dengan OH– maka tanah bereaksi netral yaitu
mempunyai pH=7.

 Pentingnya pH tanah adalah untuk :


 Menentukan mudah tidaknya unsur-unsur hara diserap oleh tanaman
 Menunjukkan kemungkinan adanya unsure-unsur beracun
 Mempengaruhi perkembangan mikroorganisme

2.3 Teknik Pengambilan Sampel


Pengambilan sampel tanah individu ada dua cara, yaitu cara sistematis dan cara acak.
Cara sistematis dibagi menjadi dua cara yaitu diagonal dan zig-zag.
1. Sistem Diagonal
Pertama-tama ditetapkan satu titik sebagai pusat pada lahan yang akan diambil
sampel tanahnya. Kemudian ditentukan titik-titik disekelilingnya, jumlah titik yang
dibuat sebanyak 5 buah (1 titik pusat + 4 titik diagonal). Jarak antara setiap titik kurang
lebih 50 meter diukur dari titik pusat.
Sampel-sampel tanah individu tersebut diambil dengan cangkul atau bor tanah
pada lapisan olah (lapisan perakaran) kemudian dicampur sampau benar-benar merata.
Lalu diambil 1 kg dan dimasukkan kedalam kantong plastik, kemudian diberi label.
2. Sistem Zig-Zag
Cara pengambilan tanah seperti ini dilaksanakan dengan menentukan titik yang
akan digunakan sebagai tempat pengambilan sampel tanah secara zig-zag. Adapun
persyaratan dan cara pengambilan tempat seperti ini sama dengan sistem diagonal. Hanya
saja perbedaan da;am cara penentuan tempat pengambilan sampel tanah.
3. Cara Acak
Pengambilan sampel tanah secara acak dilaksanakan dengan menentukan titik-
titik pengambilan sampel tanah secara acak, tetapi menyebar rata di seluruh bidang tanah
yang diwakili. Setiap titik yang diambil mewakili daerah sekitarnya
BAB III
METODELOGI KERJA

3.1 Waktu dan Tempat


Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah:
Hari/ Tanggal : Selasa, 1 November 2020
Pukul : 15.00 Wib - Selesai
Tempat : Jalan. Pertiwi No 6

3.2 Alat dan Bahan


 Alat
1. Timbangan
2. Auger
3. Cangkul
4. Ember Plastik
5. Penggaris
6. Alat pengukur suhu dan kelembapan
 Bahan
1. Tanah
2. Plastik Kaca Ukuran 1 kg
3. Kardus (box sampel)
4. Spidol
5. Kertas Label
6. Isolatip
7. APD (Masker dan Sarung Tangan)

3.3 Prosedur kerja


 Pertama , persiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan
 Tentukan tempat / lokasi pengambilan sampel tanah
 Sesudah kita menemukan lokasi / tempat pengambilan sampel , bersihkan permukaan atas
tanah yang akan kita jadikan bahan sampel dari rumput , bebatuan , dan sampah yang ada
disekitar lokasi sampel.
 Sesudah bersih , cangkul tanah sedalam lapisan olah tanah dan membentuk huruf V atau
cangkul tanah hingga membentuk huruf v dengan cara mencangkul tanah dengan
kedalaman 1,5 cm dan berlawanan arah .
 Tanah yang telah di cangkul, masukkan kedalam ember plastik , campur dan aduk tanah
kemudian bersihkan tanah dari sisa tanaman , akar tanaman ,dan bebatuan .
 Setelah itu timbang tanah sebanyak 1 kg dan masukkan sampel tanah kedalam plastik
putih yang berukuran 1 kg ( plastik sampel) .
 Setelah itu beri sampel pada plastik sampel , yang berisi titik sampel
 Pemberian sampel dibuat diluar dan didalam . Label dalam harus dibungkus dengan
plastik , dimasukkan antara plastik pembungkus supaya tulisan tidak kotor /basah
sehingga label dapat dibaca sampai di lab tanah . Sedangkan label luar disatukan pada
pengikatan plastik. Contoh , jika kita mengambil titik sampel A, tulislah pada plastik
sampel menggunakan spidol permanen dan waterproof yang menyatakan bahwa itu
adalah sampel A.
 Lakukan seterusnya sampai pada titik terakhir dan menggunakan metode zigzag Jika
menggunakan metode zigzag maka titik pengambilan sampel dilakukan pada lapangan
terbuka , dengan bentuk zigzag.
 Setelah selesai semua titik sampel telah dilaksanakan , masukkan bahan sampel yang
sudah diberi label kedalam kardus( kotak sampel ) yang sudah diberi label keterangan
praktek yang berisikan :
 Nama pengambilan sampel
 Titik pengambilan sampel
 Lokasi
 Hari,tanggal pengambilan sampel
 Waktu pengambilan sampel
 Suhu
 Kelembaban
 Metode yang digunakan
 Pelaksana praktek
 Keterangan label pada kardus ditempel pada satu bagian sisi kardus( kotak sampel).
Label yang tertera berguna sebagai bukti / keterangan untuk petugas agar petugas
mengetahui apa isi didalam kardus.
 Pada kardus(kotak sampel ) juga di beri denah pengambilan sampel/dilengkapi situasi
pengambilan sampel , dengan cara membuat denah pengambilan sampel pada kertas
karton lalu tempelkan kertas karton pada bagian sisi kardus .
 Langkah terakhir yaitu tutup rapat kotak sampel
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Adapun hasil sebagai berikut:
 Lokasi : Tanah Rumput Halaman Belakang Rumah, Jalan Pertiwi No.6
 Waktu : 15.00 – selesai
 Hari dan Tanggal : Selasa, 1 Desember 2020
 Metode : Metode zig-zag
 Alat yang di pakai : Cangkul
 Jenis pemeriksaan : Pemeriksaan Mikrobiologi dan Fisik Tanah
 Jenis Sampel : Tanah Halaman
 Suhu : 260C
 Kelembaban : 83%

4.2 Pembahasan
Tanah adalah material yang terdiri dari agregat (butiran) mineral-mineral padat uang
tidak tersementasi (terikat secara kimia) satu sama lain dari bahan-bahan organik yang telah
melapuk (yang berpartikel padat) disertai zat cair juga gas yang mengisi ruang-ruang losong
diantara partikel–partikel tersebut. Tanah dapat didefenisikan sebagai akumulasi partikel mineral
yang tidak mempunyai atau lemah ikatan partikelnya, yang terbentuk karena pelapukan dari
batuan. Diantara partikel-partikel tanah terdapat ruang kosong yang disebut pori-pori yang berisi
air dan udara. Maka dari itu mahasiswa dapat menjadikan acuan sebagai praktikum pengambilan
sampel tanah dan pemeriksaan mikrobiologi dan fisik tanah. Setelah melakukan penelitian atau
praktikum dapat ditarik hasil Jenis Tanah Lumpur dengan suhu 260C dan kelembapan 83%
dengan tekstur tanah adalah kasar.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Tanah adalah suatu benda alami heterogen yang terdiri atas komponen-komponen padat,
cairan, dan gas, mempunyai sifat serta prilaku yang dinamik. Sifat dinamik tanah tersebut karena
tanah merupakan system yang terbuka dengan terjadinya proses pertukaran bahan dan energy
secara berkesinambungan (Palar, 1994).

Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya
perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir , debu , dan liat yang terkandung pada tanah
( Badan Pertahanan Nasional ) . Keadaan tekstur tanah sangat berpengaruh terhadap keadaan
sifat sifat tanah yang lain seperti struktur tanah , permeabilitas tanah , porositas tanah dan
sebagainya.

Segitiga tekstur merupakan suatu diagram untuk menentukan kelas kelas tekstur tanah .
Ada 12 tekstur tanah yang dibedakan oleh jumlah persentase ketiga fraksi tanah tersebut.
Menurut Hardjowigeno ( 1992) , tekstur tanah menunjukkan halus kasarnya tanah . Tekstur tanah
merupakan perbandingan antara butir-butir pasir , debu dan liat .Tekstur tanah dikelompokkan
dalam 12 kelas tekstur tanah . Kedua belas kelas tekstur dibedakan berdasarkan persentasi
kandungan pasir, debu dan liat .

5.2 Saran
Saat melakukan praktikum agar selalu menggunakan alat pelindung diri seperti masker
dan sarung tangan agar tidak terkontaminasu dengan bakteri secara langsung. Dan sangat perlu
diketahui prosedur kerja yang benar.
DOKUMENTASI

Gambar1.1 Sampel 1 Gambar1.2 Sampel 2

Gambar1.3 Sampel 2

Anda mungkin juga menyukai