DISUSUN OLEH :
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS KALTARA
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. karena atas berkat dan
Rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan laporan ini yang berjudul “Profil dan
Sifat Fisik Tanah” hingga selesai. Meskipun dalam laporan ini kami mendapat
banyak yang menghalangi, namun mendapat pula bantuan dari beberapa pihak,
sehingga laporan ini terselasaikan dalam waktu yang ditentukan.
Oleh karena itu, kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan sumbangan dan saran atas selesainya penulisan laporan ini. Di dalam
penulisan laporan ini kami menyadari bahwa masih ada kekurangan-kekurangan
mengingat keterbatasannya pengetahuan dan pengalaman kami.
Oleh sebab itu, sangat diharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun agar kami dapat lebih baik lagi dalam penulisan laporan
berikutnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
BAB IV PEMBAHASAN..........................................................................
iii
4.1.2 Pembahasan ................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
Tanah yang memiliki struktur baik mempunyai tata udara yang baik,
unsur-unsur hara lebih mudah tersedia dan mudah diolah. Struktur tanah yang
baik adalah yang bentuknya membulat sehingga tidak dapat saling
bersinggungan dengan rapat. Akibatnya pori-pori tanah tidak cepat tertutup
bila terjadi hujan.
1.2 TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengatahui tekstur, struktur, dan
warna tanah dari sampel tanah yang telah diambil.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir-butir tanah. Gumpalan
ini terjadi karena butir-butir pasir, debu dan lempung terikat satu sama lain
oleh suatu perekat seperti bahan organik, oksida-oksida besi dan lain-lain.
Gumpalan-gumpalan kecil ini mempunyai bentuk, ukuran dan kemantapan
yang berbeda-beda. Tanah yang dikatakan tidak berstruktur bila butir-butir
tanah tidak melekat satu sama lain (disebut lepas, misalnya tanah pasir) atau
yang saling melekat menjadi satu satuan yang padu (kompak) dan disebut
massive atau pejal (Hardjowigeno, 1987).
Tanah yang berstruktur baik mempunyai tata udara yang baik, unsur-unsur
hara lebih mudah tersedia dan mudah diolah. Struktur tanah yang baik adalah
yang bentuknya membulat sehingga tidak dapat saling bersinggungan dengan
rapat. Akibatnya pori-pori tanah banyak terbentuk, di samping itu tanah tidak
mudah rusak sehingga pori-pori tanah tidak cepat tertutup bila terjadi hujan
(Hardjowigeno (1987).
Tekstur tanah adalah perbandingan berat nisbi fraksi pasir, debu, dan liat.
Suatu kelas tekstur mempunyai batas susunan tertentu dari fraksi pasir, debu,
dan liat.Pembagian kelas tekstur tanah menurut USDA dibagi kedalam 12
tekstur. Pembagian ini didasrkan banyaknya susunan fraksi tanah (Yulius
dkk, 2001).
Tekstur tanah adalah sifat halus atau kadar butiran pada lapisan tanah.
Kasar atau halusnya tanah ditentukan oleh perimbangan antara pasir, debu,
dan liat yang terdapat didalam tanah. Tekstur tanah juga memberikan
pengertian persentase relatif dari ketiga unsur batuan yang meliputi pasir,
geluh, dan lempung (Prawirahartono, dkk, 1991).
Ukuran relative partikel tanah dinyatakan dalam istilah tekstur, yang
mengacu pada kehalusan atau kekasaran tanah. Lebih khasnya, tekstur adalah
perbandingan relative pasir, debu dan tanah liat. Laju dan berapa jauh
berbagai reaksi fisika dan kimia penting dalam pertumbuhan tanaman diatur
oleh tekstur, karena tekstur ini menentukan jumlah permukaan tempat
terjadinya reaksi kimia pada permukaan tanah (Foth, 1994).
4
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 PRAKTIKUM I
3.1.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Dasar Ilmu Tanah (Pengenalan Profil Tanah) dilaksanakan pada
tanggal 15 Juni 2019, pukul 15.00-selesai, berlokasi di Lahan Selimau,
Tanjung Selor.
3.1.2 Alat dan Bahan
a. Alat b. Bahan
- Soil Tester/Soil pH Meter - Tanah
- Munsel Soil Color Chart
- Penggaris
- Alat Tulis
- Plastik
- Cangkul
- sandak
3.1.3 Cara Kerja
3.2 PRAKTIKUM II
3.2.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Dasar Ilmu Tanah (Sifat Fisik Tanah) dilaksanakan pada
tanggal 24 April 2019, pukul 14.30-selesai, bertempat di Ruang Kelas.
3.2.2 Alat dan Bahan
a. Alat b. Bahan
- Lempeng Kaca - Tanah Agregat Utuh
- Alat Penyemprot - Tanah Biasa
- Alat Tulis - Air
3.2.3 Cara Kerja
A. Penetapan Tekstur Tanah
5
1) Menyiapkan contoh tanah dalam keadaan kering udara yang sudah
dihaluskan kurang lebih 100gr dan air dalam botol penyemprot (dapat
mengguanakan contoh tanah untuk konsistensi tanah)
2) Mengambi contoh tanah secukupnya dan diletakkan di telapak tangan.
3) Meneteskan air sedikit demi sedikit sambil diaduk-aduk dan digosok
dengan telunjuk tangan yang lalin.
1. Remah (crumb)
2. Granular
6
3. Lempeng (platy)
4. Prisma (prismatik)
5. Gumpal Bersudut (angular blocky)
6. Lepas/Butir Tunggal
7. Massif/Pejal
7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 PENGAMATAN I
4.1.1 Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil Pengamatan Profil Tanah
4.1.2 Pembahasan
8
2. Horizon A mempunyai kedalaman lapisan 7,5 cm, hue 2,5 Y, value 6,
chroma 2, dan berwarna pinkish grey. Horizon E mempunyai kedalaman
lapisan 12 cm, hue 2,5 Y, value 7, chroma 3, dan berwarna pink.
3. Horizon B mempunyai kedalaman lapisan 18 cm, hue 2,5 Y, value 7,
chroma 2, dan berwarna pinkish grey.
4. Horizon C mempunyai kedalaman lapisan 45 cm, hue 2,5 Y, value 7,
chroma 6, dan berwarna reddy yellow.
5. Horizon R kedalaman lapisan 5 cm, hue 2,5 Y, value 7, chroma 8, dan
berwarna reddy yellow.
Dilihat dari tiap warna tanah menunjukkan bahwa pada setiap lapisan
berbeda. Perbedaan antara lapisan satu dengan yang lainnya terlihat jelas,
warna horizon O berbeda dengan warna horizon A, E, B dan seterusnya.
Horizon O berwarna agak gelap karena mengandung bahan organik
sedangkan horizon dibawahnya sudah mulai terang karena bahan organiknya
makin berkurang. Adapun tanahnya bersifat asam karena angka skala pH
tanahnya yaitu 5,6.
4.2 PENGAMATAN II
4.2.1 Hasil Pengamatan
Tabel 2. Hasil Pengamatan Tekstur dan Struktur Tanah
NO. CONTOH TANAH TEKSTUR STRUKTUR
Lempeng
3 Tanah C Liat (platy)
9
4.2.2 Pembahasan
Adapun hasil yang didapatkan dari praktikum mata kuliah Dasar Ilmu
Tanah adalah
1. Contoh tanah A teridentifikasi sebagai tanah lempung berpasir,
dikarenakan tekstur tanah terasa sangat kasar, dan tanah agak melekat
apabila terkena jari, tanah dapat digulung tetapi dengan kelembaban yang
tinggi, dan jika tanah dibengkokan tanah mudah patah, tanah A memiliki
kandungan pasir sebesar 70% dan kandungan liat sebesar 20%. Sedangkan
struktur tanah A yaitu Remah (crumb).
2. Contoh tanah B teridentifikasi sebagai tanah lempung, dikarenakan tekstur
tanah terasa kasar dan tidak licin, apabila tanah disentuh dengan jari
sedikit melekat, dapat dibentuk bola agak teguh dan dapat sedikit dibuat
gulungan dengan permukaan mengkilat serta agak mudah patah, tanah B
memiliki kandungan liat sebesar 20%, kandungan debu sekitar 70%, dan
50% kandungan pasir.. Sedangkan struktur tanah B yaitu Granular.
3. Contoh tanah C teridentifikasi sebagai tanah liat, dikarenakan tekstur tanah
terasa berat dan halus, sangat melekat apabila terkena jari, dapat dibentuk
dengan baik dan sangat mudah untuk digulung, tanah C memiliki
kandungan 100% liat. Sedangkan struktur tanah C yaitu Lempeng (platy)
10
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan penetapan tekstur dan struktur tanah, maka
dapat disimpulkan bahwa:
5.2 SARAN
11