Anda di halaman 1dari 15

TINJAUAN ILMIAH TANAH

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Ilmu Tanah Hutan

Dosen Pengampu:
Nurdin, S.Hut., M.Si.

Oleh:
Kelompok 1
Muhammad Abdurachman Yudiansyah NIM. 20210710067
Fariz Mutazulhaq NIM. 20230710051
Ariacarel Ellammusa Cahya NIM. 20230710049
Moch. Gandha Joandana NIM. 20230710065
Hasbi Adzikri NIM. 20230710066

PROGRAM STUDI KEHUTANAN


FAKULTAS KEHUTANAN DAN LINGKUNGAN
UNIVERSITAS KUNINGAN
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Nurdin, S.Hut., M.Si.
sebagai dosen pengampu mata kuliah Ilmu Tanah Hutan yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak


kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa
yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Kuningan, Desember 2023

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. iii
BAB I . PENDAHULUAN ................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................. 1
1.3. Tujuan ................................................................................ 2
BAB II. ISI ............................................................................................ 3
2.1. Pengertian Tanah dan Perkembangannya .......................... 3
2.2. Profil Tanah ...................................................................... 5
2.3. Pedon dan Polipedon ........................................................ 6
2.4. Komponen Tanah .............................................................. 7
2.5. Fungsi Utama Tanah Sebagai Media Tumbuh .................. 8
BAB III. KESIMPULAN ..................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 10

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Proses Perkembangan Tanah Asasi ...................................... 4


Gambar 2. Profil Tanah ......................................................................... 5
Gambar 3. Pedon Tanah ......................................................................... 6
Gambar 4. Pedon dan Polipedon ........................................................... 7
Gambar 5. Komponen Penyusun Tanah Ideal ....................................... 7
Gambar 6. Pertukaran Ion ...................................................................... 9

iii
BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Tanah merupakan suatu zat yang sering kali diabaikan namun begitu kritis
bagi keberlangsungan kehidupan kita. Bagi sebagian orang, tanah hanyalah
permukaan yang kita injak setiap hari. Akan tetapi, tanah yang saat ini kita ketahui
terbentuk melalui proses geologis yang melibatkan dekomposisi batuan, pengaruh
organik, dan perubahan kimia selama ribuan tahun
Dalam lingkup pertanian maupun kehutanan, tanah menjadi lahan tempat
tumbuhnya makanan yang kita makan setiap hari. Sehingga, pengetahuan tentang
jenis-jenis tanah, kebutuhan nutrisi, dan cara menjaga kesuburan tanah menjadi
kunci keberhasilan dalam melaksanakan kegiatan dibidang pertanian maupun
kehutanan. Selain itu, tanah juga memainkan peran penting dalam menjaga
keseimbangan ekosistem. Banyak organisme, dari mikroba hingga hewan besar,
bergantung pada tanah untuk bertahan hidup. Kehadiran tanah yang sehat menjadi
landasan bagi keanekaragaman hayati yang kaya.
Oleh karena itu, mendalami pengetahuan dasar tentang tanah perlu
dilakukan. Perlunya manusia menyadari bahwa setiap kegiatan kita dalam
memanfaatkan tanah haruslah diimbangi dengan kebijaksanaan dan pemahaman
akan dampaknya. Dengan pengetahuan yang lebih dalam tentang tanah, kita dapat
mengembangkan solusi-solusi inovatif untuk menjaga kesehatan tanah, mengurangi
degradasi, dan mempromosikan praktik pertanian dan kehutanan yang
berkelanjutan.
1.2. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian tanah dan perkembangannya?
b. Apa itu profil tanah?
c. Apa itu Pedon dan Polipedon?
d. Apa saja komponen tanah?
e. Apa fungsi utama tanah sebagai media tumbuh?

1
1.3. Tujuan
a. Mengetahui pengertian tanah dan perkembangannya;
b. Mengetahui tentang profil tanah;
c. Mengetahui pengertian dari Pedon dan Polipedon;
d. Mengetahui komponen-komponen penyusun tanah;
e. Mengetahui fungsi utama tanah sebagai media tumbuh.

2
BAB II. ISI

2.1. Pengertian Tanah dan Perkembangannya


a. Tanah
Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang terbentuk dari interaksi
kompleks antara bahan organik, mineral, air, udara, serta makhluk hidup seperti
mikroba dan fauna. Perkembangan tanah melibatkan proses geologis yang
meliputi pelapukan batuan, pembusukan sisa-sisa organik, akumulasi mineral,
dan aktivitas organisme hidup. Atau secara sederhana pengertian tanah adalah
tempat tumbuhnya tumbuhan di dan yang memberi mereka dukungan fisik, air,
dan nutrisi. (Nortcliff, et al., 2006). Menurut (Harjdowigeno, 2010) definisi
tanah adalah kumpulan dari benda alam di permukaan bumi yang tersusun
dalam horizon – horizon, terdiri dari campuran bahan mineral, bahan organik,
air, udara, dan merupakan media untuk tumbuhnya tanaman.
b. Perkembangan Tanah
Perkembangan tanah dicirikan oleh terjadinya diferensiasi horizon
sebagai wakil proses pedogen baik fisik, kimia, dan biologi yang oleh reaksi
dalam profil tanah terjadi penambahan bahan organik dan mineral berupa
bahan padatan, cair, atau gas, menghilangnya bahan diatas tanah, alih tempat
bahan dari satu abgian ke bagian lain dalam tubuh tanah, alih rupa senyawa
mineral dan bahan organik di dalam tubuh tanah (Rajamuddin, 2009).
Dalam (Sugiharyanto & Khotimah, 2009) disebutkan bahwa proses
perkembangan tanah adalah berkembangnya fase pembentukan tanah setelah
masa pelapukan batuan dan atau dekomposisi bahan organik. Berdasarkan pada
kondisi tanah tersebut maka proses perkembangannya dapat dibagi menjadi 2
(dua), yaitu proses perkembangan tanah asasi dan proses perkembangan tanah
khas.

3
1) Perkembangan Tanah Asasi
Proses perkembangan tanah asasi adalah merupakan fase
pembentukan horizon – horizon utama tanah

Gambar 1. Proses Perkembangan Tanah Asasi (Sugiharyanto &


Khotimah, 2009)
Pada fase pembentukan horizon – horizon utama tanah, peranan
semua faktor pembentuk tanah menjadi penting. Secara sistematis fase
pembentukan horizon – horizon utama ini dapat dibagi menjadi beberapa
tahap sebagai berikut:
a) Tahap Pembentukan Horizon C
b) Tahap Pembentukan Horizon O dan atau Pertumbuhan
Vegetasi
c) Tahap Pembentukan Horizon A
d) Tahap Pembentukan Horizon B
2) Perkembangan Tanah Khas
Proses perkembangan tanah khas adalah fase pembentukan
horizon - horizon penciri tanah. Pada fase ini terjadi perkembangan
horizon utama tanah yang berkorelasi atau sejalan dengan proses
pedogenesis tanah sebagai akibat terus bekerjanya faktor pembentuk
tanah yang bersifat sebagai faktor pengubah sifat jenis tanah. Tahap
pembentukan horizon penciri ini dapat dibagi menjadi 2 (dua) bagian,
yaitu:
4
a) Pembentukan horizon penciri pada permukaan tanah; dan
b) Pembentukan horizon penciri pada sub horizon (horizon
bawah permukaan)
Adapun proses pembentukan tanah/profil tanah dalam hal ini
menyangkut beberapa hal, yaitu:
a) Penambahan bahan-bahan dari tempat lain ke tanah;
b) Kehilangan bahan-bahan yang ada di tanah;
c) Perubahan bentuk; dan
d) Pemindahan dalam solum.
2.2. Profil Tanah
Profil tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah, dimulai
dari permukaan tanah sampai lapisan bahan induk di bawah tanah. Terdapatnya
horizon-horizon pada tanah-tanah yang memiliki perkembangan genetik
menyugestikan bahwa beberapa proses tertentu, umum terdapat dalam
perkembangan pembentukan profil tanah (Rajamuddin, 2009).
Dalam (Sugiharyanto & Khotimah, 2009), pembuatan profil tanah di
lapangan, terdapat tiga syarat yang harus diperhatikan yaitu: verrtikal, baru, dan
tidak terkena sinar matahari secara langsung. Profil tanah yang sempurna berturut-
turut dari atas ke bawah memiliki horizon O, A, B, dan C.

Gambar 2. Profil Tanah (Sugiharyanto & Khotimah, 2009)

5
2.3. Pedon dan Polipedon
Tanah secara ilmiah merupakan suatu tubuh alam yang bersifat 3
dimensi. Ilmuwan tanah mengkalisifikasikan tanah dalam bentuk “pedon”, yaitu
suatu unit terkecil yang merupakan pewakil. Menurut (Nortcliff, et al., 2006) pedon
adalah satuan terkecil dari suatu badan tanah yang tidak dapat dibagi lagi.
Sedangkan menurut (Salam, 2020) pedon adalah bangunan tanah dengan panjang 1
m, lebar 1 m, dan kedalaman 1,5 m.

Gambar 3. Pedon Tanah (Salam, 2020)


Untuk suatu kawasan yang mempunyai banyak pedon yang berbeda
disebut dengan polipedon (pengganti istilah individu tanah), sehingga suatu
bentang lahan merupakan kumpulan dari satu atau beberapa polipedon berbeda.
Dengan kata lain, polipedon adalah suatu tanah yang dikalisifkasikan mempunyai
tanah di sebelahnya (pedon) yang tergabung membentuk suatu poligon besar yang
mempunyai batasan seperti suatu pulau, yaitu dengan kumpulan pedon lain yang
sifatnya berbeda.

6
Gambar 4. Pedon dan Polipedon (Pertanian Kita, 2018)

2.4. Komponen Tanah


Menurut (Notohadiprawiro, 2006) tanah adalah suatu campuran beragam
dari:
a. Komponen mineral berupa sibir (fragment) batuan induk, mineral primer
dan sekunder, serta zat amorf;
b. Komponen organik berupa fauna dan flora, akar tumbuhan, sisa tumbuhan
utuh dan lapuk, serta zat humik bentukan baru (humus);
c. Air;
d. Udara.
Dalam tanah mineral, komponen mineral membentuk kerangka dasar dan
komponen organik menjadi pengisi. Dalam tanah organik komponen organik
membentuk kerangka dasar dan komponen mineral menjadi pengisi. Air dan udara
berada dalam pori massa tanah. Sebagian air terjerap pada permukaan zarah mineral
dan organik.

Gambar 5. Komponen Penyusun Tanah Ideal


7
2.5. Fungsi Utama Tanah Sebagai Media Tumbuh
Tanah mineral yang berfungsi sebagai media tumbuh ideal secara
material tersusun oleh 4 komponen, yaitu bahan padatan (mineral dan organik), air
dan udara. Berdasarkan volumenya, maka tanah secara rerata\ terdiri dari: (1) 50%
padatan, berupa 45% mineral, dan 5% bahan organik, dan (2) 50% ruang pori, berisi
25% air dan 25% udara. (Zuhaida & Kurniawan, 2018).
Menurut (Purwaamijaya, 2017) fungsi tanah secara kimiawi adalah
sebagai penyedia hara atau nutrisi berupa senayawa organic maupun anorganik
sederhana serta unsure-unsur esensial seperti : N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn,
B, Cl. Fungsi tanah secara biologis adalah sebagai habitat organism tanah yang ikut
berperan serta aktif dalam penyediaan hara dan zat-zat aditif tanaman. Fungsi fisik,
kimiawi dan biologi tanah secara bersamaan mampu menunjang produktivitas tanah
untuk menghasilkan biomassa dan produksi, baik tanaman pangan, sayur-
sayuran,tanaman hortikultura, tanaman obat-obatan, tanaman perkebunan dan
tanaman kehutanan. Sehingga adapun hubungan tanah dan tanaman adalah sebagai
berikut:
a. Pertukaran ion
Pertukaran Pertukaran ion dalam tanah terjadi pada permukaan
mineral liat, senyawa inorganik, bahan organik, dan akar (Gambar 3).
Pertukaran ion terdiri dari pertukaran kation (ion positif) dan anion (ion
negatif). Dalam sebagian besar tanah-tanah pertanian, pertukaran anion
jauh lebih sedikit dibandingkan dengan pertukaran kation. Pertukaran ion
merupakan proses timbal balik yang mana satu kation atau anion yang
terjerap pada bentuk padat (partikel tanah) ditukar dengan kation atau
anion lain yang ada pada bentuk cair (larutan tanah). Apabila terjadi
kontak langsung antara dua bentuk padat maka ion-ion juga dapat
dipertukarkan antara dua bentuk tersebut.

8
Gambar 6. Pertukaran Ion
b. Pergerakan ion dari larutan tanah ke akar tanaman
Agar ion-ion hara dapat diserap oleh akar-akar tanaman, maka
ion ion tersebut harus berada di sekitar permukaan akar. Secara umum
terdapat tiga cara agar ion-ion tersebut dapat mencapai permukaan akar
yaitu:.
- Intersepsi akar yaitu akar tanaman terus tumbuh dan mencapai
ion-ion hara
- Aliran masa yaitu ion-ion hara bergerak menuju akar tanaman
mengikuti gerakan air yang menuju akar karena adanya air
transpirasi yang diserap oleh tanaman.
- Difusi yaitu ion-ion hara bergerak dari daerah berkonsentrasi
tinggi menuju daerah berkonsentrasi rendah.
c. Penyerapan ion oleh akar tanaman
Penyerapan ion-ion dalam larutan tanah oleh akar-akar tanaman
dapat dijelaskan melalui proses pasif dan aktif, yaitu ion-ion secara pasif
bergerak sampai suatu batas kemudian dilanjutkan dengan pergerakan
ion secara aktif menuju organ-organ dalam sel tanaman yang
memetabolisme ion-ion nutrisi (hara) tersebut.

9
BAB III. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat disampaikan pada makalah Tinjauan


Ilimiah Tanah ini adalah:
1. Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang terbentuk dari interaksi
kompleks antara bahan organik, mineral, air, udara, serta makhluk hidup
seperti mikroba dan fauna;
2. Perkembangan tanah dicirikan oleh terjadinya diferensiasi horizon sebagai
wakil proses pedogen baik fisik, kimia, dan biologi yang oleh reaksi dalam
profil tanah terjadi penambahan bahan organik dan mineral berupa bahan
padatan, cair, atau gas, menghilangnya bahan diatas tanah, alih tempat
bahan dari satu bagian ke bagian lain dalam tubuh tanah, alih rupa senyawa
mineral dan bahan organik di dalam tubuh tanah;
3. Profil tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah, dimulai
dari permukaan tanah sampai lapisan bahan induk di bawah tanah;
4. Pedon adalah satuan terkecil dari suatu badan tanah yang tidak dapat
dibagi lagi atau bangunan tanah dengan panjang 1 m, lebar 1 m, dan
kedalaman 1,5 m. Sedangkan Polipedon adalah suatu tanah yang
dikalisifkasikan mempunyai tanah di sebelahnya (pedon) yang tergabung
membentuk suatu poligon besar yang mempunyai batasan seperti suatu
pulau, yaitu dengan kumpulan pedon lain yang sifatnya berbeda;
5. Komponen tanah meliputi mineral, komponen organik, air; dan udara;
6. Fungsi tanah secara kimiawi adalah sebagai penyedia hara atau nutrisi
berupa senayawa organic maupun anorganik sedangkan fungsi tanah
secara biologis adalah sebagai habitat organism tanah yang ikut berperan
serta aktif dalam penyediaan hara dan zat-zat aditif tanaman.

10
DAFTAR PUSTAKA

Hakim, N., Nyakpa, M. Y., & Lubis, A. M. (1986). Dasar-Dasar Ilmu Tanah.
Lampung: Universitas Lampung.
Harjdowigeno, S. (2010). Ilmu Tanah. Jakarta: Akademika Pressindo.
Nortcliff, S., Hulpke, H., Bannick, C. G., Terytze, K., Knoop, G., Bredemeier, M.,
& Schulte-Bisping, H. (2006). Soil, 1. Definition, Function, and Utilization
of Soil. Ullmanns' Encylopedia of Industrial Chemistry Vol. 33, 399.
Notohadiprawiro, T. (2006). Tanah dan Lingkungan. Repro: Ilmu Tanah Universitas
Gadjah Mada, 1-22.
Pertanian Kita. (2018, November 22). Pengertian Pedon dan Polipedon. Diambil
kembali dari hijaudaridesa.blogspot.com:
https://hijaudaridesa.blogspot.com/2018/11/pengertian-pedon-dan-
polipedon.html
Purwaamijaya, I. M. (2017). Sumber Belajar Penunjang PLPG 2017 Mata
Pelajaran/Paket Keahlian Teknik Inventarisasi dan Pemetaan Hutan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan.
Rajamuddin, U. A. (2009). Kajian Tingkat Perkembangan Tanah Pada Lahan
Persawahan di Desa Kaluku Tinggu Kabupaten Donggala Sulawesi
Tengah. Sulawesi Tengah: Universitas Tadulako.
Rajamuddin, U. A. (2009). Kajian Tingkat Perkembangan Tanah Pada Lahan
Persawahan di Desa Kaluku Tinggu Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah.
Agroland 16 (1) : 45 - 52, Maret 2009, 45 - 52.
Salam, A. K. (2020). Ilmu Tanah. Bandar Lampung: Global Madani Press.
Sugiharyanto, & Khotimah, N. (2009). Diktat Mata Kuliah Geografi Tanah.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Zuhaida, A., & Kurniawan, W. (2018). Deskripsi Saintifik Pengaruh Tanah Pada
Pertumbuhan Tanaman: Studi Terhadap QS. Al A'raf Ayat 58. Jurnal
Thabiea Vol. 01 No. 02, 61-69.

11

Anda mungkin juga menyukai