Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

KELOMPOK 6
HUBUNGAN MANUSIA, SDA dan LINGKUNGAN

Disusun Oleh :
KELOMPOK 6
1. Riko Septian Dwi Sasongko (20230710057)
2. Firdhotul Arroisy (20230710053)
3. Arum Budi Utami (20230710047)
4. Bayu D. Tarigan (20230710048)

UNIVERSITAS NEGERI KUNINGAN


FAKULTAS KEHUTANAN DAN LINGKUNGAN
2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamu ‘alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena dengan rahmat, karunia serta
taufik dan hidayah-Nya, kami dapat menyusun makalah tentang “HUBUNGAN MANUSIA, SDA dan
LINGKUNGAN”. Kami juga berterima kasih kepada Ibu Lilis Lismaya selaku pengajar mata kuliah
Biologi yang telah memberikan tugas ini.
Harapan kami, makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan
kepada pembaca dan yang terpenting yaitu kepada kami sendiri mengenai “ HUBUNGAN MANUSIA,
SDA dan LINGKUNGAN”. Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan dan jauh
dari kata yang sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritikan dan saran serta usulan demi
perbaikan makalah ini di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami oleh siapapun yang membacanya. Sebelumnya kami
mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan mohon
kritikan dan sarannya yang membangun.

Ciamis, Desember 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................................................ ii
BAB I ........................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ....................................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................................................. 2
1.3. Tujuan..................................................................................................................................... 2
BAB II ......................................................................................................................................................... 3
LANDASAN TEORI ................................................................................................................................... 3
2.1. Pengertian Sumber Daya Alam .............................................................................................. 3
2.1.1. Klasifikasi Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup ....................................................... 3
2.1.2. Konsep-Konsep Pengelolaan Sumber Daya Alam ................................................... 5
2.2. Hakikat Dan Makna Lingkungan Bagi Manusia .................................................................... 8
2.3. Kualitas Penduduk Dan Lingkungan Terhadap Kesejahteraan Manusia ................................ 9
2.3.1. Hubungan Lingkungan Dengan Kesejahteraan ........................................................ 9
2.3.2. Hubungan Penduduk Dengan Lingkungan Dan Kesejahteraan .............................. 10
2.4. Masalah Kependudukan Dan Lingkungan Hidup ................................................................. 10
2.5. Perinsip Pelestarian Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup ....................................... 13
2.6. Usaha Pelestarian Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup .......................................... 13
BAB III ...................................................................................................................................................... 17
PENUTUP ................................................................................................................................................. 17
3.1. Kesimpulan........................................................................................................................... 17
3.2. Saran ..................................................................................................................................... 17
BAB IV ...................................................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Manusia adalah makhluk hidup yang dapat dilihat dari 2 sisi, yaitu sebagai makhluk biologis dan
makhluk sosial. Sebagai makhluk biologis, manusia sama, seperti makhluk hidup lainnya yang mempunyai
peran masing-masing dalam menunjang sistem kehidupan. Sebagai makhluk sosial, manusia merupakan
bagian dari sistem sosial masyarakat. Sebagai makhluk sosial, manusia adalah makhluk yang dilengkapi
dengan kemampuan berkomunikasi lebih baik dibandingkan dengan makhluk lain karena manusia
dilengkapi dengan kemampuan berbahasa dan berpikir dengan akalnya. Dalam kehidupan berkelompok,
perilaku manusia membentuk masyarakat dan menghasilkan budaya.
Sumber daya alam adalah unsur lingkungan yang terdiri atas sumberdaya alam hayati, sumberdaya
alam non hayati dan sumber daya buatan, merupakan salah satu aset yang dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia.Sebagai modal dasar pembangunan sumberdaya alam harus
dimanfaatkan sepenuh-penuhnya tetapi dengan cara-cara yang tidak merusak, bahkan sebaliknya, cara-cara
yang dipergunakan harus dipilih yang dapat memelihara dan mengembangkan agar modal dasar tersebut
makin besar manfaatnya untuk pembangunan lebih lanjut di masa mendatang.
Dalam memanfaatkan sumber daya alam, manusia perlu berdasar pada prinsip ekoefisiensi. Artinya
tidak merusak ekosistem, pengambilan secara efisien dalam memikirkan kelanjutan SDM. Pembangunan
yang berkelanjutan bertujuan pada terwujudnya keberadaan sumber daya alam untuk mendukung
kesejahteraan manusia. Maka prioritas utama pengelolaan adalah upaya pelestarian lingkungan, supaya
dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Bila sumber daya alam rusak atau musnah kehidupan bisa
terganggu. Alam pada dasarnya mempunyai sifat yang beraneka ragam, namun serasi dan seimbang. Oleh
karena itu, perlindungan dan pengawetan alam harus terus dilakukan untuk mempertahankan keserasian
dan keseimbangan itu.
Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari, dan memiliki karakter serta
fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang
menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan riil (Elly M. Setiadi,
2006). Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,
termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya. Lingkungan amat penting bagi kehidupan manusia.
Segala yang ada pada lingkungan termasuk sumber daya alam itu sendiri dapat dimanfaatankan oleh
manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu
kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Lingkungan memiliki hubungan dengan manusia. lingkungan mempengaruhi sikap dan perilaku manusia,
demikian pula kehidupan manusia akan mempengaruhi lingkungan tempat hidupnya. Faktor lingkungan
(tanah,iklim,topografi,sumber daya alam) dapat menjadi pra kondisi bagi sifat dan perilaku manusia.

1
Lingkungan menjadi salah satu variabel yang mempengaruhi kehidupan manusia. Manusia pun dapat
mempengaruhi lingkungan demi kemajuan dan kesejahteraan hidupnya.
Lingkungan dan manusia memiliki hubungan yang saling ketergantungan, manusia dalam hidupnya
senantiasa berinteraksi dengan lingkungan dimana manusia itu berada. Dalam Undang-Undang Nomor 23
Tahun 1997 Pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa: “lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain”.
Kehidupan manusia tidak dapat terpisahkan dari lingkungannya, sebagai contoh: manusia bernapas
memerlukan udara dari lingkungan sekitar, atau manusia membutuhkan makanan yang berasal dari alam
untuk bertahan hidup. Oleh sebab itu, kebutuhan makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya
memerlukan lingkungan. Kristanto (2013:51), menyatakan bahwa “hubungan manusia dengan lingkungan
hidupnya adalah hubungan sirkuler (manusia mampu mempengaruhi lingkungannya, begitu juga
sebaliknya, lingkungan juga mempengaruhi manusia) setiap aktivitas manusia, sedikit atau banyak,
mempengaruhi lingkungan hidupnya”. Lingkungan yang berbeda-beda mempengaruhi setiap manusia
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sesuai dengan lokasinya, dengan segala kekayaan yang ditawarkan
oleh alam dan lingkungannya, manusia mencari cara untuk memanfaatkan lingkungan untuk
menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan dan kelangsungan hidupnya.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan sumber daya alam?
2. Apa hakikat dan makna lingkungan bagi manusia?
3. Bagaimana kualitas lingkungan dan penduduk terhadap kesejahteraan?
4. Bagaimana hunungan antara manusia dengan lingkungan?

1.3. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan sumber daya alam
2. Mengetahui apa hakikat dan makna lingkungan bagi manusia
3. Mengetahui kuaalitas lingkungan dan penduduk terhadap kesejahteraan
4. Mengetahui hunungan antara manusia dengan lingkungan

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Sumber Daya Alam


Sumber daya alam (biasa disingkat SDA) adalah segala sesuatu yang berasal dari alam yang dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Yang tergolong di dalamnya tidak hanya komponen
biotik, seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, tetapi juga komponen abiotik, seperti minyak bumi,
gas alam, berbagai jenis logam, air, dan tanah. Menurut Slamet Riyadi (Darmodjo, 1991/1992)
mendefinisikan Sumber Daya Alam sebagai segala isi yang terkandung dalam biosfer, sebagai sumber
energi yang potensial, baik yang tersembunyi di dalam litosfer (tanah), hidrosfer (air) maupun atmosfer
(udara) yang dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan manusia secara langsung maupun tidak
langsung.
Herman Haeruman Js (Kaligis, 1986) menyatakan bahwa: Sumber Daya Alam adalah sumber daya
yang terbentuk karena kekuatan alami misalnya tanah, air dan perairan, biodata, udara dan ruang, mineral,
bentang alam (landscape), panas bumi dan gas bumi, angin, pasang surut dan arus laut.
Jadi yang dimaksud dengan sumber daya alam adalah segala sesuatu yang ada di sekeliling manusia
yang bukan dibuat manusia, dan yang terdapat di permukaan bumi, baik itu berada di dalam tanah, laut
ataupun air dan di udara, yang dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan manusia maupun
organisme lain secara langsung maupun tidak langsung. Demikian Sumber daya alam ialah semua kekayaan
alam baik berupa benda mati maupun benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan manusia.

2.1.1. Klasifikasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

SDA dapat digolongkan menjadi beberapa macam. Berikut ini akan disajikan beberapa
penggolongan SDA berdasarkan pada sifat, potensi dan jenisnya (Pratiwi dkk, 2000).
1) Berdasarkan Sifat
Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai berikut :
a. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable) misalnya : Hewan, tumbuhan,
mikroba, air dan tanah. Disebut terbarukan karena dapat melakukan reproduksi dan memiliki
daya regenerasi (pulih kembali).
b. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (non-renewable) misalnya: minyak bumi, gas
bumi, batu bara, dan bahan tambang lainnya.
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui ialah sumber daya alam yang dapat habis
dalam penggunaannya atau dapat juga dibentuk lagi tetapi memerlukan waktu yang lama yaitu
ribuan tahun bahkan jutaan tahun. Contohnya semua jenis bahan galian (tambang). Dalam

3
Undang-Undang No. 11 tahun 1976 tentang pertambangan dan bahan galian diklasifikasikan
menurut kepentingannya bagi negara sebagai berikut
i. Golongan A yaitu golongan bahan galian strategis. Contoh: semua jenis batu batu bara,
minyak bumi, bahan radio aktif, tembaga, aluminium, timah putih, mangan, besi, nikel, dan
sebagainya. Bahan galian ini penting untuk menjamin perekonomian negara.
ii. Golongan B yaitu golongan bahan galian vital. Contoh: emas, perak, magnesium, seng,
wolfarm, batu permata, mika, asbes, dan sebagainya. Bahan galian penting untuk
memenuhi hajat hidup orang banyak.
iii. Golongan C yaitu bahan galian yang tidak termasuk ke dalam golongan A atau B Contoh:
bahan galian yang termasuk bahan industri.
c. Sumber daya alam yang tidak habis, misalnya udara, matahari, energy pasang surut, energi laut
dan air dalam siklus hidrologi.

2) Berdasarkan Potensi
Menurut potensi penggunaannya, sumber daya alam dibagi beberapa macam, antara lain sebagai
berikut.
a. Sumber daya alam materi. Merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan dalam bentuk
fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas, kayu, serat kapas, kaca, dan rosela.
b. Sumber daya alam energy. Merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan sebagai sumber
energi. Misalnya batu bara, minyak bumi, gas bumi, air terjun, sinar matahari, energi pasang
surut air laut, dan kincir angin.
c. Sumber daya alam ruang. Merupakan sumber daya alam yang berupa ruang atau tempat hidup,
misalnya area tanah (daratan) dan angkasa.

3) Berdasarkan Jenis
Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut :
a. Sumber daya alam nonhayati (abiotik)
Sumber Daya Alam nonhayati disebut juga sumber daya alam fisik, yaitu sumber daya alam
yang berupa benda-benda mati. Misalnya : bahan tambang, tanah, air, dan kincir angin.
b. Sumber daya alam hayati (biotic)
Sumber daya alam hayati disebut juga sumber daya alam yang berupa mahkluk hidup.
Misalnya : hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia. Sumber daya alam dapat dibedakan
berdasarkan sumbernya, persebarannya, tujuannya,cara pengolahan dan pemanfaatannya, sifat,
potensi, jenisnya, pembentukannya, nilai ekonomis atau nilai kegunaannya, bentuknya yaitu
sebagai berikut :
i. Berdasarkan sumbernya
Sumber daya alam di bedakan menjadi 2 jenis yaitu :

4
a) Sumber daya alam Biotik (organik) yaitu sumber daya alam yang berasal dari mahkluk
hidup misalnya, kayu, ikan, batu bara, minyak bumi, dan mamer.
b) Sumber daya alam Abiotik (anargonik) yaitu sumber daya alam yang berasal bukan
dari mahkluk hidup misalnya tima, besi, dan kwarsa.
ii. Berdasarkan Persebarannya
Sumber daya alam dibedakan menjadi dua jenis :
a) Sumber daya alam yang terdapat di mana-mana misalnya sinar matahari, air,udara,areal
pertanian, dan hutan.
b) Sumber daya alam yang hanya ditemukan di daerah tertentu saja misalnya : tambang
uranium, tambang batu bara dan tambang emas.
iii. Berdasarkan tujuannya
Sumber daya alam di bedakan atas 3 jenis yaitu :
a) Sumber daya alam bahan industri Adalah sumber daya alam yang umumnya digunakan
sebagai bahan dasar atau bahan baku industri misalnya tanah liat, belerang dll.
b) Sumber daya alam bahan pangan Adalah sumber daya alam yang digunakan sebagai
bahan pangan baik langsung maupun melalui pengelolahan terlebih dahulu misalnya
padi, jagung, dan kedelai.
c) Sumber daya alam bahan sandang Adalah sumber daya alam bahan sandang adalah
sumber daya alam yang dapat di gunakan sebagai bahan baku pembuatan sandang
misalnya sutra dan kapas.
iv. Berdasarkan cara Pengolahan dan pemanfaatannya
Sumber daya alam di bedakan menjadi Sumber Daya Alam Yang Dapat Di Perbaharui
(Renewable Resources) dan Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Di perbaharui
(Unrenewable Resource).

2.1.2. Konsep-Konsep Pengelolaan Sumber Daya Alam

Sumber daya alam memiliki peranan dalam pemenuhan kebutuhan manusia. Untuk memudahkan
pengkajiannya, pemanfaatan SDA dibagi berdasarkan sifatnya, yaitu SDA hayati dan nonhayati.
1. Sumber daya alam hayati
A. Tumbuhan
Tumbuhan merupakan sumber daya alam yang sangat beragam dan melimpah. Organisme ini
memiliki kemampuan untuk menghasilkan oksigen dan pati melalui proses fotosintesis. Oleh
karena itu, tumbuhan merupakan produsen atau penyusun dasar rantai makanan. Eksploitasi
tumbuhan yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan bahkan kepunahan dan hal ini akan
berdampak pada rusaknya rantai makanan. Kerusakan yang terjadi karena punahnya salah satu
faktor dari rantai makanan akan berakibat punahnya konsumen tingkat di atasnya. Pemanfaatan
tumbuhan oleh manusia diantaranya:

5
a. Bahan makanan: padi, jagung,gandum,tebu
b. Bahan bangungan: kayu jati, kayu mahoni
c. Bahan bakar (biosolar): kelapa sawit
d. Obat: jahe, daun binahong, kina, mahkota dewa
e. Pupuk kompos.

B. Pertanian dan perkebunan


Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar penduduk Indonesia mempunyai
pencaharian di bidang pertanian atau bercocok tanam. Data statistik pada tahun 2001 menunjukkan
bahwa 45% penduduk Indonesia bekerja di bidang agrikultur. Hal ini didasarkan pada kenyataan
bahwa negara ini memiliki lahan seluas lebih dari 31 juta ha yang telah siap tanam, dimana
sebagian besarnya dapat ditemukan di Pulau Jawa.Pertanian di Indonesia menghasilkan berbagai
macam tumbuhan komoditi ekspor, antara lain padi, jagung, kedelai, sayur-sayuran, cabai, ubi, dan
singkong. Di samping itu, Indonesia juga dikenal dengan hasil perkebunannya, antara lain karet
(bahan baku ban), kelapa sawit (bahan baku minyak goreng), tembakau (bahan baku obat dan
rokok), kapas (bahan baku tekstil), kopi (bahan minuman), dan tebu (bahan baku gula pasir).

C. Hewan, peternakan, dan perikanan


Sumber dayaa alam hewan dapat berupa hewan liar maupun hewan yang sudah dibudidayakan.
Pemanfaatannya dapat sebagai pembantu pekerjaan berat manusia, seperti kerbau dan kuda atau
sebagai sumber bahan pangan, seperti unggas dan sapi.Untuk menjaga keberlanjutannya, terutama
untuk satwa langka, pelestarian secara in situ dan ex situ terkadang harus dilaksanakan.Pelestarian
in situ adalah pelestarian yang dilakukan di habitat asalnya, sedangkan pelestarian ex situ adalah
pelestarian dengan memindahkan hewan tersebut dari habitatnya ke tempat lain. Untuk
memaksimalkan potensinya, manusia membangun sistem peternakan, dan juga perikanan, untuk
lebih memberdayakan sumber daya hewan.

2. Sumber daya alam nonhayati


Ialah sumber daya alam yang dapat diusahakan kembali keberadaannya dan dapat dimanfaatkan
secara terus-menerus, contohnya: air, angin, sinar matahari, dan hasil tambang.
a) Air
Air merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk hidup dan bumi sendiri didominasi oleh
wilayah perairan.Dari total wilayah perairan yang ada, 97% merupakan air asin (wilayah laut,
samudra, dll.) dan hanya 3% yang merupakan air tawar (wilayah sungai, danau, dll.). Seiring
dengan pertumbuhan populasi manusia, kebutuhan akan air, baik itu untuk keperluan domestik dan
energi, terus meningkat. Air juga digunakan untuk pengairan, bahan dasar industri minuman,
penambangan, dan aset rekreasi. Di bidang energi, teknologi penggunaan air sebagai sumber listrik

6
sebagai pengganti dari minyak bumi telah dan akan terus berkembang karena selain terbaharukan,
energi yang dihasilkan dari air cenderung tidak berpolusi dan hal ini akan mengurangi efek rumah
kaca.Pelestarian air dapat berupa pelstarian kuantitas air. Pelestarian kuantitas air dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain penyediaan air, pemanfaatan air.
b) Angin
Pada era ini, penggunaan minyak bumi, batu bara, dan berbagai jenis bahan bakar hasil tambang
mulai digantikan dengan penggunaan energi yang dihasilkan oleh angin. Angin mampu
menghasilkan energi dengan menggunakan turbin yang pada umumnya diletakkan dengan
ketinggian lebih dari 30 meter di daerah dataran tinggi.Selain sumbernya yang terbaharukan dan
selalu ada, energi yang dihasilkan angin jauh lebih bersih dari residu yang dihasilkan oleh bahan
bakar lain pada umumnya. Beberapa negara yang telah mengaplikasikan turbin angin sebagai
sumber energi alternatif adalah Belanda dan Inggris.
c) Tanah
Tanah termasuk salah satu sumber daya alam nonhayati yang penting untuk menunjang
pertumbuhan penduduk dan sebagai sumber makanan bagi berbagai jenis makhluk hidup.
Pertumbuhan tanaman pertanian dan perkebunan secara langsung terkait dengan tingkat kesuburan
dan kualitas tanah. Tanah tersusun atas beberapa komponen, seperti udara, air, mineral, dan
senyawa organik. Pengelolaan sumber daya nonhayati ini menjadi sangat penting mengingat
pesatnya pertambahan penduduk dunia dan kondisi cemaran lingkungan yang ada sekarang ini.
Jika lapisan tanah tersebut mentah, artinya zat-zat makan yang ada di lapisan itu belum dapat
dimakan oleh tumbuh-tumbuhan, tanah mentah tersebut bila dicangkuli, diberi pupuk hijau dan
kandang kemudian ditanami, lama kelamaan akan berubah menjadi tanah (zat-zat makanan yang
ada di dalamnya sudah dapat diisap oleh tumbuh-tumbuhan).
d) Hasil tambang
Sumber daya alam hasil penambangan memiliki beragam fungsi bagi kehidupan manusia, seperti
bahan dasar infrastruktur, kendaraan bermotor, sumber energi, maupun sebagai perhiasan.
Berbagai jenis bahan hasil galian memiliki nilai ekonomi yang besar dan hal ini memicu
eksploitasi sumber daya alam tersebut. Beberapa negara, seperti Indonesia dan Arab, memiliki
pendapatan yang sangat besar dari sektor ini. Jumlahnya sangat terbatas, oleh karena itu
penggunaannya harus dilakukan secara efisein.
1) Batu Bara, Dimanfaatkan untuk bahan bakar industri dan rumah tangga.
2) Biji Besi,Untuk peralatan rumah tangga, pertanian dan lain-lain
3) Tembaga, Merupakan jenis logam yang berwarna kekuning-kuningan, lunak dan mudah
ditempa.
4) Bauksit,Sebagai bahan dasar pembuatan alumunium.
5) Emas dan Perak.Uuntuk perhiasan
6) Marmer, Untuk bahan bangunan rumah atau gedung

7
7) Belerang, Untuk bahan obat penyakit kulit dan korek api
8) Yodium, Untuk obat dan peramu garam dapur beryodium
9) Nikel,Untuk bahan pelapis besi agar tidak mudah berkarat.
10) Gas Alam, Untuk bahan bakar kompor gas
11) Mangaan, Untuk pembuatan pembuatan besi baja
12) Grafit,Bermanfaat untuk membuat pensil

2.2. Hakikat Dan Makna Lingkungan Bagi Manusia


Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan hidupnya. Pada mulanya, manusia
mencoba mengenal lingkungan hidupnya, kemudian barulah manusia berusaha menyesuaikan dirinya.
Lebih dari itu, manusia telah berusaha pula mengubah lingkungan hidupnya demi kebutuhan dan
kesejahteraan. Dari sinilah lahir peradaban –istilah Toynbee- sebagai akibat dari kemampuan manusia
mengatasi lingkungan agar lingkungan mendukung kehidupannya. Misalnya, manusia menciptakan
jembatan agar bisa melewati sungai yang membatasinya.
Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari, dan memiliki karakter serta
fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang
menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan riil (Elly M. Setiadi,
2006).
Pada hakikatnya, manusia dan lingkungan sangat berhubungan erat, manusia tidak mampu memenuhi
kebutuhannya apabila tidak ada lingkungan. Lingkungan amat penting bagi kehidupan manusia. Segala
yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia,
karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan
manusia dan makhluk hidup lainnya.
Arti penting lingkungan bagi manusia adalah sebagai berikut:
1. Lingkungan merupakan tempat hidup manusia. Manusia hidup, berada, tumbuh, dan berkembang
di atas bumi sebagai lingkungan.
2. Lingkungan memberi sumber-sumber penghidupan manusia.
3. Lingkungan mempengaruhi sifat, karakter, dan perilaku manusia yang mendiaminya.
4. Lingkungan memberi tantangan bagi kemajuan peradaban manusia.
5. Manusia memperbaiki, mengubah, bahkan menciptakan lingkungan untuk kebutuhan dan
kebahagiaan hidup.
Selain itu ada pula peranan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui cara sebagai berikut :
1. Meningkatkan kemandirian, keberdayaan masyarakat dan kemitraan
2. Menumbuhkembangkan kemampuan dan kepeloporan masyarakat.
3. Menumbuhkan ketanggapsegeraan masyarakat untuk melakukan pengawasan sosial.
4. Memberikan saran dan pendapat.
5. Menyampaikan informasi dan / atau menyampaikan laporan.

8
2.3. Kualitas penduduk dan lingkungan terhadap kesejahteraan manusia
2.3.1. Hubungan Lingkungan dengan Kesejahteraan
Berdasarkan uraian sebelumnya bahwa ada hubungan yang erat antara lingkungan dengan manusia.
Lingkungan memberikan makna atau arti penting bagi manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan
hidupnya. Lingkungan dapat memberikan sumber kehidupan agar manusia dapat hidup sejahtera.
Lingkungan hidup menjadi sumber dan penunjang hidup. Dengan demikian, lingkungan mampu
memberikan kesejahteraan dalam hidup manusia.
Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemnafaatan, penataan, pemeliharaan,
pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan lingkungan hidup. Pengelolaan lingkungan
memiliki tujuan sebagai berikut:
a) Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup sebagai tujuan membangun
manusia seutuhnya.
b) Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
c) Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan hidup.
d) Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan
yang akan datang.
e) Melindungi negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan kerusakan
dan pencemaran lingkungan.

Hakikat pengelolaan lingkungan hidup oleh mansusia adalah bagaimana manusia melakukan
berbagai upaya agar kualitas manusia meningkat sementara kualitas lingkungan juga semakin baik.
Lingkungan yang berkualitas pada akhirnya akan memberikan manfaat bagi manusia, yaitu meningkatkan
kesejahteraan.
Undang-undang No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaaan Lingkungan Hidup yang mengatur hak,
kewajiban, dan peran warga negara perihal pengelolaan ini. Hak, kewajiban, dan peran itu sebagai berikut:
a) Setiap orang mempunyai hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.
b) Setiap orang mempunyai hak atas informasi lingkungan hidup yang berkaitan dengan peran dalam
pengelolaan lingkungan hidup. Setiap orang mempunyai hak untuk berperan dalam rangka
pengelolaan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c) Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta mencegah dan
menanggulangi pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.
d) Setiap yang melakukan usaha dan/atau kegiatan berkewajiban memberikan informasi yang benar
dan akurat mengenai pengelolaan lingkungan hidup.
e) Masyarakat mempunyai kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan dalam
pengelolaan lingkungan hidup.

9
2.3.2. Hubungan Penduduk dengan Lingkungan dan Kesejahteraan
Di negara, penduduk merupakan salah satu modal dasar pembangunan. Sebagai modal dasar atau
set pembangunan, penduduk tidak hanya sebagai sasaran pembangunan, tetapi juga merupakan pelaku
pembangunan. Mereka adalah subjek dan objek dari pembangunan negara. Pembangunan pada dasarnya
dilakukan oleh penduduk negara dan ditujukan untuk kebutuhan dan kesejahteraan penduduk yang
bersangkutan. Hal yang berkaitan dengan penduduk negara meliputi:
a) Aspek kualitas penduduk, mencakup tingkat pendidikan, keterampilan, etos kerja, dan kepribadian.
b) Aspek kuantitas penduduk yang mencakup jumlah penduduk, pertumbuhan, persebaran, perataan,
dan pertimbangan penduduk ditiap wilayah negara.
Perubahan lingkungan sebagai akibat tindakan manusia tidak jarang memberikan dampak negatif,
yaitu kerusakan lingkungan hidup. Kerusakan lingkungan hidup tidak hanya meniadakan daya dukung
lingkungan itu sendiri, tetapi juga memberi resiko bagi kehidupan manusia. Kerusakan lingkungan hidup
merupakan problematika besar yang dialami umat manusia sekarang ini. Bahkan, isu tentang lingkungan
hidup merupakan satu dari tiga isu global dewasa ini, yaitu isu tentang HAM, demokrasi, dan lingkungan.
Beberapa problema lingkungan hidup dewasa ini antara lain:
1. Pencemaran (polusi) lingkungan, yang mencakup pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran
tanah, dan pencemaran suara.
2. Masalah kehutanan, seperti penggundulan hutan, pembalakan hutan, dan kebakaran hutan.
3. Erosi dan Banjir.
4. Tanah longsor, kekeringan, dan abrasi pantai.
5. Menipisnya lapisan ozon dan efek rumah kaca.
6. Penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang buruk, seperti gatal-gatal, batuk, infeksi saluran
pernapasan, diare, dan tipes.
Beberapa masalah yang berkaitan dengan kerusakan sumber daya alam dan lingkungan hidup:
1. Terus menurunya kondisi hutan Indonesia
2. Kerusakan daerah aliran sungai
3. Habitat ekosistem pesisir dan laut semakin rusak
4. Citra pertambangan yang merusak lingkungan
5. Tingginya ancaman terhadap keanekaragaman hayati
6. Pencemaran air semakin meningkat
7. Kualitas udara semakin menurun, khususnya di kota-kota besar

2.4. Masalah Kependudukan dan Lingkungan Hidup


Meningkatnya jumlah penduduk dan pembangunan terutama pembangunan fisik, telah membawa
konsekuensi dengan makin meningkatnya tingkat pengambilan atau pemanfaatan sumber daya alam. Oleh
karena itu, masalah pelestarian sumber daya alam dan lingkungan menjadi masalah yang penting untuk di

10
tanggapi dan dilaksanakan oleh semua pihak.Masalah akibat meningkatnya jumlah penduduk yang tak
kalah penting untuk dicermati adalah masalah pencemaran.
Menurut Sastrawijaya (1991), polutan atau zat pencemar dapat digolongkan menjadi 2, yaitu:
1. Zat pencemar yang bersifat kuantitatif
Terdiri atas unsur-unsur yang secara alamiah telah ada di dalam alam, tetapi jumlahnya semakin
bertambah karena kegiatan manusia sehingga menyebabkan terjadinya pencemaran.Misalnya:
CO₂, pospor dan nitrat.
2. Zat pencemar yang bersifat kualitatif
Terdiri atas senyawa-senyawa yang terjadi karena disengaja dibuat manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, tetapi kurang bijaksana dalam penggunaannya sehingga mencemari
lingkungan.Misalnya: pestisida Berdasarkan sifat dari zat pencemarnya, pencemaran dapat
dibedakan menjadi 3, yaitu:
A. Pencemaran fisik
Pencemaran yang diakibatkan oleh zat-zat yang berwujud padat,cair ataupun gas. Misalnya
pencemaran akibat limbah plastik
B. 2) Pencemaran kimiawi
Diakibatkan zat-zat kimia. misalnya pencemaran yang terjadi akibat pemakaian pestisida.
C. Pencemaran biologis
Pencemaran yang diakibatkan oleh makhluk hidup.Misalnya bakteri tertentu yang
menyebabkan pencemaran pada badan air, sehingga menyebabkan manusia diare ketika
meminum air tersebut. Berdasarkan tempat terjadinya, pencemaran lingkungan dibedakan
menjadi 3,yaitu:
i. Pencemaran Udara
Dapat terjadi karena faktor alam maupun karena campur tangan manusia.Contoh faktor
alam yaitu letusan gunung berapi yang mengeluarkan gas maupun debu yang
berbahaya.Adapun faktor manusia diantaranya adalh penggunaan CFC untuk AC maupun
kulkas,aerosol dari hairspray,dan yang paling mendonominan adalah asap kendaraan
bermotor maupun asap dari kegiatan industri.
ii. 2) Pencemaran Air
Merupakan masuknya bahan pencemar yang melebihi batas ke badan air,seperti
sungai,laut atau sumur.pencemaran air dapat diakibatkan dari limbah rumah
tangga,kegiatan pertanian,limbah buangan dari pabrik yang dibuang ke sungai,maupun
pencemaran akibatnya bocornya kapal tanker pengangkut minyak bumi.
iii. Pencemaran Tanah
Merupakan pencemaran yang menyebabkan kerusakan pada tanah, misalnya menurunkan
tingkat kesuburan ,dsb.Pencemaran tanah dapat diakibatkan oleh pembuangan bahan

11
pencemar yang tidak degradable (tidak dapat diuraikan mikroorganisme tanah) misalnya
plastik,pecahan kaca,dsb.
iv. Pencamaran Suara
Pencemaran suara yaitu pencemaran yang diakibatkan suara yang begitu
bising.Pencemaran suara terjadi jika terdapat bunyi gaduh dengan kekuatan diatas 50
dB/desible,Merupakan ukuran tingkat kebisingan.Bunyi tersebut dapat mengganggu
kesehatan dan ketenangan manusia.Kebisingan menyebabkan penduduk sulit tidur,
tuli,stress, maupun gangguan kejiwaan.Pencemaran ini dapat diakibatkan oleh suara
mesin-mesin pabrik,suara pesawat terbang yang terlalu bising, bahkan suara kendaraan
bermotor akibat kemacetan yang luar biasa dikota-kota besar.
v. Pencemaran lingkungan, terutama akibat dari kegiatan manusia mengakibatkan
berbagai dampak buruk, baik bagi kehidupan manusia, bagi makhluk hidup lain, maupun
bagi lingkungan. Pencemaran lingkungan dapat mengakibatkan :
a) Keracunan dan penyakit
Pencemaran udara dapat mengakibatkan keracunan maupun penyakit dalam paru-
paru. Selain itu orang yang men konsumsi sayur, ikan, ataupun bahan makanan lain
yang tercemar dapat mengalami keracunan, bahkan mengalami kerusakan hati, ginjal,
menderita kanker, mengalami kerusakan susunan saraf, bahkan penyakit berbahaya
lain.
b) Punahnya spesies
Adanya polutan di biota darat maupun air dapat mengakibatkan jenis hewan tertentu
mengalami keracunan bahkan mati.
c) Terjadinya efek rumah kaca dan terbentuknyaa lubang ozon
Penggunaan CFC yang berlebihan maupun pencemaran dari proses pembakaran
bahan bakar kendaraan bermotor yang kurang sempurna dari dapat menyebabkan
terbentuknya lubang ozon dan terjadinya efek rumah kaca yang akan membahayakan
kehidupan mahkhluk hidup.
d) Gangguan keseimbangan lingkungan
Punahnya spesies tertentu tentu akan mengubah pola interaksi dalam
ekosistem,seperti mengubah rantai makanan dan, maupun daur materi.
e) Kesuburan tanah berkurang
Pembuangan pencemaran ke tanah tentunya dapat mengalibatkan kesuburan tanah
berkurang sehingga produktivitas lahanpun juga berkurang.
f) Penurunan kualitas hidup manusia
Terjadinya Penurunan kualitas hiup manusia banyak disebabkan oleh faktor manusia
yang menjadi komponen terpenting dalam kehidupan. Manusia dalam pemanfaatan

12
sumber daya lingkungan lebih memprioritaskan pada kepentingan manusia tanpa
melihat kepentingan lingkingan biotik dan abiotiknya.

2.5. Perinsip Pelestarian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup


Prinsip hukum pelestarian fungsi lingkungan hidup, secara teoritis-idealistis adalah sebuah prinsip
yang menghendaki upaya-upaya konkret dilapangan untuk mewujudkan eksistensi kelestarian fungsi
lingkungan hidup secara terus-menerus dari ancaman pencemaran atau kerusakan dari ancaman
pencemaran atau kerusakan akibat kelalaian yang dilakukan oleh pelaku usaha atau kegiatan. Idealisme
yang melandasi prinsip ini pada intinya adalah proses atau cara yang tepat untuk melakuan beragam upaya
untuk mempertahankan kelestarian fungsi lingkungan hidup. Landasan penerapan prinsip hukum
pelestarian fungsi lingkungan hidup tersebut merujuk pada ketentuan:
1. Pasal 6 ayat (1) Undang Undang Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPLH) yang menyebutkan
bahwa : “setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta
mencegah dan menanggulangi pencemaran dan kerusakan fungsi lingkungan hidup”.
2. Pasal 14 ayat (1) UUPLH menegaskan pula bahwa : “Untuk menjamin pelestarian fungsi
lingkungan hidup, setiap usaha dan/atau kegiatan dilarang melanggar baku mutu dan kriteria baku
kerusakan lingkungan hidup”.
3. Pasal 21 ayat (1) Undang-Undang nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian, bahwa: “Perusahaan
industri wajib melaksanakan upaya keseimbangan dan kelestarian sumber daya alam serta
pencegahan timbulnya kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup akibat kegiatan industri yang
dilakukan.

2.6. Usaha Pelestarian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup


1. Dilakukan konservasi SDA, seperti :
2. Suaka Margasatwa/SM adalah salah satu dari daerah hutan suaka alam yang tujuannya sebagai
tempat perlindungan untuk hewan-hewan langka agar tidak punah. Contohnya : SM. Gunung
Rinjani di Lombok - NTB : 40.000 hektar
3. Cagar Alam/CA adalah adalah hutan suaka alam yang berhubungan dengan keadaan alam yang
khas termasuk alam hewani dan alam nabati yang perlu dilindungi untuk kepentingan ilmu
pengetahuan dan kebudayaan . contohnya : CA. Nusakambangan Barat di Cilacap - Jawa Tengah
: 928 hektar.
4. Taman Nasional/TN adalah daerah yang cukup luas yang tujuannya sebagai tempat perlindungan
alam dan bukan sebagai tempat tinggal melainkan sebagai tempat rekreasi. contohnya: TN.
Kepulauan Seribu di Jakarta.
5. Memperbanyak tumbuhan langka dengan cara campur tangan manusia (reproduksi vegetative :
cangkok, merunduk, stek dll). Budidaya tanaman dapat dilakukan dengan :

13
A. Stek
Stek adalah perbanyakan tanaman dengan cara pemisahan atau pemotongan bagian tanaman
seperti batang, daun, pucuk, dan akar. Jenis tanaman yang dapat diperbanyak dengan cara ini
adalah tanaman berkayu dan beberapa tanaman stek tak berkayu.Contohnya :kedondong,
jambu air, markisa, delima, cermai, anggur, bugenvil, mawar, melati dan soka.
B. Mencangkok
Jenis tanaman yang dapat dicangkok misalnya pohon mangga.Berbagai jenis jeruk, berbagai
jenis jambu, belimbing, serta kelengkeng. Kelompok tanaman hias yang dapat dicangkok
antara lain soka, bugenvil, dan puring.
C. Merunduk
Merunduk dapat dilakukan pada batang beberapa jenis tanaman yang secara normal berdiri
tegak kemudian dibengkokkan hingga menyentuh tanah sehingga akan segera berakar pada
mawar .
D. Memperbanyak hewan dan tumbuhan langka dengan cara bioteknologi, seperti cloning, mutasi
gen, rekayasa genetika, dll.
Kloning dalam biologi adalah proses menghasilkan individu-individu dari jenis yang sama
(populasi) yang identik secara genetik. Kloning merupakan proses reproduksi aseksual yang
biasa terjadi di alam dan dialami oleh banyak bakteria, serangga, atau tumbuhan. Dalam
bioteknologi, kloning merujuk pada berbagai usaha-usaha yang dilakukan manusia untuk
menghasilkan salinan berkas DNA atau gen, sel, atau organisme. Arti lain kloning digunakan
pula di luar ilmu-ilmu hayati. Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA
maupun RNA), baik pada taraf urutan gen (disebut mutasi titik) maupun pada taraf kromosom.
Mutasi pada tingkat kromosomal biasanya disebut aberasi. Mutasi pada gen dapat mengarah
pada munculnya alel baru dan menjadi dasar bagi kalangan pendukung evolusi mengenai
munculnya variasi-variasi baru pada spesies. Mutasi terjadi pada frekuensi rendah di alam,
biasanya lebih rendah daripada 1:10.000 individu. Mutasi di alam dapat terjadi akibat zat
pembangkit mutasi (mutagen, termasuk karsinogen), radiasi surya maupun radioaktif, serta
loncatan energi listrik seperti petir. Individu yang memperlihatkan perubahan sifat (fenotipe)
akibat mutasi disebut mutan. Dalam kajian genetik, mutan biasa dibandingkan dengan individu
yang tidak mengalami perubahan sifat. Rekayasa genetika (Ing. genetic engineering) dalam
arti paling luas adalah penerapan genetika untuk kepentingan manusia. Dengan pengertian ini
kegiatan pemuliaan hewan atau tanaman melalui seleksi dalam populasi dapat dimasukkan.
Demikian pula penerapan mutasi buatan tanpa target dapat pula dimasukkan. Walaupun
demikian, masyarakat ilmiah sekarang lebih bersepakat dengan batasan yang lebih sempit,
yaitu penerapan teknik-teknik biologi molekular untuk mengubah susunan genetik dalam
kromosom atau mengubah sistem ekspresi genetik yang diarahkan pada kemanfaatan tertentu.
Obyek rekayasa genetika mencakup hampir semua golongan organisme, mulai dari bakteri,

14
fungi, hewan tingkat rendah, hewan tingkat tinggi, hingga tumbuh-tumbuhan. Bidang
kedokteran dan farmasi paling banyak berinvestasi di bidang yang relatif baru ini.

Sementara itu bidang lain, seperti ilmu pangan, kedokteran hewan, pertanian (termasuk peternakan
dan perikanan), serta teknik lingkungan juga telah melibatkan ilmu ini untuk mengembangkan bidang
masing-masing, seperti :
1. Menggalakkan reboisasi
Penanaman kembali hutan-hutan yang gundul disebut juga reboisasi. Reboisasi dilakukan melalui
gerakan menanam pohon di tanah gundul, lereng gunung, dan di lingkungan sekitar. Adanya
kegiatan penghijauan di setiap tepi jalan raya,pemukiman penduduk, perkantoran, dan pusat-pusat
kegiatan lain.
2. Menggalakkan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) dan PROKASIH (Program
Kali Bersih) pada kota-kota besar dan padat industry.
Membangun kawasan industri jauh dari pemukiman penduduk serta memperhatikan lingkungan
hidup atau berwawasan lingkungan. Melakukan studi amdal. Sebelum mendirikan pabrik, pusat
pertokoan atau gedung perkantoran dan rumah sakit harus memperhatikan AMDAL, sehingga
menjadi layak dan tidak mengganggu lingkungan hidup di sekitarnya. Maksud pekerjaan
penyusunan AMDAL adalah sebagai berikut:
a) Mengidentifikasi kegiatan proyek pada beberapa tahap antara lain: Pra konstruksi,
Konstruksi, Operasi dan pasca operasi, terutama pada aspek yang diperkirakan akan
menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan;
b) mengidentifikasi rona awal terkait dengan area kegiatan proyek baik di tapak proyek maupun
disekitar lokasi proyek;
c) memperkirakan dan mengevaluasi dampak penting dan timbal balik antara lingkungan dengan
kegiatan proyek,
3. Melakukan gerakan tebang pilih.
Program sistem tebang pilih yaitu dengan menebang kayu di hutan dengan cara memilih kayu
yang sudah tua dan menanamnya kembali.
4. Membuat sengkedan untuk mengurangi laju erosi.
Sengkedan disebut juga terasering, yaitu tanah bertingkat. Sengkedan dibuat di tanah-tanah yang
miring, seperti di daerah pegunungan. Sengkedan bertujuan menahan pengikisan tanah.
Sengkedan membuat gerak air yang deras menjadi berkurang. Jadi, erosi atau pengikisan tanah
tidak terjadi.
5. Menangkap ikan secara normal dan umum.
Artinya tanpa menggunakan bahan peledak atau racun untuk mendapatkan hasil yang lebih
banyak. Sehingga dengan demikian bila ada yang masih kecil tertangkap dapat dikembalikan lagi.
6. Menggali hasil tambang dengan memperhatikan buangan limbahnya.

15
Dalam setiap kegiatan produksi, selain dihasilkan suatu produk yang mempunyai nilai tambah
tinggi, juga dihasilkan limbah baik limbah padat, cair, maupun gas, termasuk di dalamnya kegiatan
industri pertambangan dan kimia yang menggunakan bahan baku dari bahan galian tambang.
Beberapa jenis industri kimia yang menghasilkan limbah padat antara lain industri pembuatan
antena yang menggunakan bahan baku aluminium menghasilkan limbah berupa sludge
mengandung aluminium, industri elektronika yang menggunakan bahan baku lempengan logam
tembaga menghasilkan limbah cair yang mengandung tembaga klorida, dan industri permesinan
yang menangani material-material terbuat dari besi menghasilkan limbah padat berupa skrap besi.
Jumlah limbah yang dihasilkan tersebut cukup besar sesuai dengan banyaknya pabrik yang
melakukan aktivitas kegiatan produksi. Dengan menggunakan metode pengolahan limbah yang
tepat, selain terjadinya pencemaran lingkungan dapat dicegah, juga dapat diperoleh nilai tambah
yang tinggi, karena limbah-limbah tersebut di dalamnya masih terkandung komponen-komponen
berharga seperti Al, Fe, dan Cu yang antara lain dapat dijadikan tawas, ferosulfat, dan logam
tembaga. Tawas dan fero sulfat merupakan bahan koagulan yang banyak dipakai untuk pengolahan
air limbah dan air minum, sedangkan logam tembaga banyak digunakan dalam industri listrik dan
elektronika, industri kimia dll.
7. Menjaga kawasan tangkapan hujan
seperti kawasan pegunungan yang harus selalu hijau karena daerah pegunungan merupakan
sumber bagi perairan di darat.
8. Adanya pengaturan terhadap penggunaan air bersih oleh pemerintah dan pengendalian terhadap
kendaraan bermotor yang memiliki tingkat pencemaran tinggi sehingga menimbulkan polusi.
Di kota besar sangat sulit untuk mendapat udara yang segar, diperkirakan 70 % pencemaran yang
terjadi adalah akibat adanya kendaraan bermotor. Solusi :
a) Clean Air Act yang dibuat oleh pemerintah dan menambah pajak bagi industri yang
melakukan pencemaran udara.
b) Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui diantaranya Fuel
Cell dan Solar Cell.
9. Menghemat Energi yang digunakan.
10. Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.
11. Memperbanyak penggunaan pupuk kandang dan organik dibandingkan dengan
12. penggunaan pupuk buatan sehinnga tidak terjadi kerusakan pada tanah.
13. Melakukan pengelompokan dan pemisahan limbah terlebih dahulu.
14. Pengelolaan limbah menjadi barang yang bermanfaat serta memilki nilai ekonomis.

16
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari, dan memiliki karakter serta
fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang
menempatinya. Pada hakikatnya, manusia dan lingkungan sangat berhubungan erat, manusia tidak mampu
memenuhi kebutuhannya apabila tidak ada lingkungan. Lingkungan dapat memberikan sumber kehidupan
agar manusia dapat hidup sejahtera. Dalam kehidupan manusia yang berhubungan dengan lingkungan, ada
kalanya mengalami suatu problem atau masalah. Problematika lingkungan sosial budaya yang dihadapi
masyarakat bisa berupa dalam hal: interaksi dalam lingkungan sosial, pranata dalam lingkungan sosial, dan
problema dalam kehidupan sosial. Isu-isu penting persoalan lintas budaya dan bangsa dibagi menjadi dua,
yaitu isu tentang lingkungan (kekurangan pangan, kekurangan sumber air bersih, polusi atau pencemaran,
dan perubahan iklim), dan isu tentang kemanusiaan (kemiskinan, konflik atau perang, wabah penyakit).
Bentuk hubungan antara manusia dan lingkungan alam adalah hubungan yang kompleks dan erat.
Setiap aspek dari kehidupan manusia sangat bergantung pada lingkungan alam dan kesejahteraan keduanya
saling bergantung. Dengan meningkatnya populasi manusia, konsumsi sumber daya alam semakin
meningkat, yang pada gilirannya menyebabkan terjadinya dampak negatif.
Untuk menjaga hubungan manusia, sumber daya alam dan lingkungan, diperlukan konservasi.
Konservasi mencakup berbagai aktivitas untuk melestarikan alam dan mengurangi dampak lingkungan.
Konservasi juga mencakup aktivitas seperti membatasi penggunaan sumber daya alam, mengendalikan
eksploitasi sumber daya alam, dan membangun kesadaran lingkungan di masyarakat.

3.2. Saran
Kepada masyarakat yang sudah membaca dan memahami makalah ini, ada beberapa saran yang kami
sampaikan: manusia sangat berhubungan dengan lingkungan, oleh karena itu manusia harus mampu
menjaga dan melestarikan lingkungannya, selain itu manusia harus mampu menjaga eksistensinya dalam
sosialisasi dengan manusia lain di lingkungannya, manusia juga memiliki problema dalam kehidupannya
sehingga manusia dituntut untuk mampu menangani problema tersebut

17
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

hmad, Abu dan Supatmo.2008.Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta:Rineka Cipta


Darmodjo, Hendro Drs. M.A dan Dra. Yeni Kaligis, M.Sc. 2001. Ilmu Alamiah Dasar
Edisi Revisi. Universitas Terbuka : PusatPenerbitan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Nomor 2 Tahun 2022 tentang
Cipta Kerja
Undang-undang (UU) Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian
Jasin, Maskoeri. 2009. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Rajawali pers.
Bambang S. Mintargo. 1986. Manusia dan Nilai Budaya. Jakarta: Universitas Trisakti.

18

Anda mungkin juga menyukai