Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH EKOLOGI DAN REKAYASA EKOLOGI TANAH

“Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kerja Rekayasa Ekologi Tanah


Menggunakan Cacing Tanah”

KELOMPOK 3 :
1. Ike : D1D121003
2. Wahyu Muhammad Azhar : D1D121026
3. Nurmita : D1D121021
4. Selviyanti Adi : D1D121049
5. Jefryanto : D1D121017
6. Muh. Fiki : D1D12101
7. Dimansyah : D1D121033

JURUSAN/PROGRAM STUDI ILMU TANAH


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah “Ekologi dan Rekayasa Tanah ”. Ucapan terima kasih tidak lupa kami
ucapkan kepada pihak yang telah berpatisipasi dan membantu kami dalam
pembuatan makalah ini. Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaan penyusunan makalah
selanjutnya.
Akhir kata, kami berharap agar makalah ini dapat tersusun dengan baik
sehingga pembaca maupun pendengar dapat memahami dengan baik isi dari
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan pembaca pada
saat ini dan di masa yang akan datang.

Kendari, Desember 2023

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................ii

DAFTAR ISI...............................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang.................................................................................1

2. Rumusan Masalah............................................................................2

3. Tujuan..............................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

1. Keberlanjutan Populasi Cacing Tanah dalam Konteks Rekayasa


Ekologi Tanah..................................................................................4

2. Faktor-faktor yang dapat memengaruhi...........................................6


BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan......................................................................................8

2. Saran.................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….9

iii
iv
BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Tanah merupakan media yang berguna dalam menunjang pertumbuhan
tanaman, suatu tanaman yang tumbuh akan bergantung pada tanah di karenakan
tanah sebagai tempat tersedianya air dan unsur hara. Dari segi epidologi, sifat-sifat
tanah yang berkaitan dengan pertumbuhan tanaman, serta berbagai usaha yang
dilakukan untuk memperbaiki sifat sifat tanah seperti dilakukan pemupukan,
pengapuran dan lain-lain (Rosalina dan Maipauw, 2018).
Fauna tanah merupakan salah satu organisme penghuni tanah yang berperan
penting dalam ekosistem tanah. Fauna tanah mempunyai peran yang sangat
beragam dalam habitatnya, antara lain sebagai dekomposer, herbivor, detrivor,
maupun predator. Kelompok fauna tanah dapat dibedakan berdasarkan ukuran
tubuh, yaitu mikrofauna, mesofauna dan makrofauna. Kelompok mesofauna
memiliki ukuran tubuh 0,2-2 mm contohnya mikroartropoda. Jumlah
mikroartropoda ditemukan melimpah di dalam tanah dan beberapa jenis sensitif
terhadap perubahan kondisi lingkungan tanah, sehingga mikroartropoda dapat
dijadikan bioindikator (Larasati, et al., 2016).
Keberadaan fauna tanah juga merupakan salah satu komponen dalam
ekosistem tanah berperan dalam memperbaiki struktur tanah. Fauna tanah
berperan melalui penurunan berat jenis peningkatan ruang pori, aerasi, drainase,
kapasitas penyimpanan air, dekomposisi sisa organik, pencampuran partikel tanah
dan penyebaran mikroba. Selain itu, fauna tanah juga berperan dalam menentukan
kesuburan tanah yang dapat menjadi indikator tingkat kesehatan tanah di suatu
lahan pertanian (Anwar dan Ginting, 2013).
Fauna tanah yang memiliki peranan penting dalam perbaikan tanah adalah
cacing tanah. Cacing dalam aktivitasnya dapat mengaduk bahan organik kasar
ataupun halus antara lapisan atas dan bawah. Aktivitas inilah yang berperan dalam
menggemburkan dan menyebarkan bahan organik secara merata pada tanah.
Kotoran cacing kaya akan unsur hara sehingga cacing dapat memperkaya hara
pada tanah dengan kotorannya. Di samping itu pergerakan cacing yang membuat

1
liang menyebabkan porositas tanah menjadi lebih baik. Aktivitas cacing tanah
mempengaruhi sifat tanah meliputi, perombakan bahan organik, pengadukannya
dengan tanah, dan produksi kotorannya yang diletakkan di permukaan atau di
dalam tanah, penggali tanah dan transportasi tanah bawah ke atas atau sebaliknya
(Hanafiah et al., 2010).
Cacing tanah merupakan salah satu kelompok hewan invertebrata yang
termasuk kedalam kelas oligochaeta dan dari filum Annelida. Selain itu cacing
tanah juga merupakan makrofauna yang keberadaannya di dalam tanah sangat
dipengaruhi oleh tutupan lahan. Populasinya dipengaruhi oleh makanan yang
tersedia pada ekosistem tersebut, yang berasal dari seresah tanaman dan berbagai
sisa organik dari organisme lain, serta kondisi iklim mikro. Secara umum
diversitas cacing tanah berperanan dalam keberlanjutan ekosistem sebagai agen
dalam siklus hara dan penyerapan C, serta memodifikasi struktur tanah dan
kelembaban (Fitri, et al., 2015).
Aspek ekologi berpengaruh terhadap kelangsungan hidup cacing tanah.
Kepadatan populasi cacing tanah dipengaruhi oleh faktor-faktor fisika, kimia, dan
biologi pada lingkungan tempat hidupnya. Habitat cacing tanah termasuk padatan
mineral yang berukuran kurang dari 2 mikrometer, seperti tanah liat, sampai
massa yang lebih besar seperti batuan, bahan organik seperti serpihan tumbuhan
dan biotik kayu yang bertebaran dipermukaan tanah, akar tanaman yang masih
hidup atau yang telah mati, hifa jamur atau sel-sel mikrobial dan bangkai
invertebrata. Kadar air tanah berpengaruh terhadap biomassa populasi cacing
tanah (Rachman, 2002 dalam Fitri, et al., 2015).

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas maka diperoleh rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana keberlanjutan populasi cacing tanah dapat dijaga dalam
konteks rekayasa ekologi tanah ?
2. Bagaimana faktor-faktor tertentu dapat memengaruhi efektivitas rekayasa
ekologi tanah melalui pemanfaatan cacing tanah ?

2
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka diperoleh tujuan sebagai berikut :
1. Mengetahui keberlanjutan populasi cacing tanah dapat dijaga dalam
konteks rekayasa ekologi tanah.
2. Mengetahui faktor-faktor tertentu dapat memengaruhi efektivitas rekayasa
ekologi tanah melalui pemanfaatan cacing tanah.

3
BAB II. PEMBAHASAN

2.1. Keberlanjutan Populasi Cacing Tanah dalam Konteks Rekayasa Ekologi


Tanah.
Cacing tanah adalah salah satu kelompok fauna tanah yang paling penting di
seluruh dunia dan merupakan contoh yang baik dari perekayasaan ekosistem
karena kemampuannya untuk memodifikasi habitatnya secara fisik dengan fokus
pada pori-pori besar, fitur struktural, serta infiltrasi dan konduksi udara. Cacing
utama tanah dalam pemulihan struktur dan proses agregasinya dimulai dengan
membuat liang, menelan tanah, menghancurkan bahan organik dan membuangnya
menjadi kotoran di lapisan atas tanah. Kebanyakan cacing tanah mempunyai peran
penting dalam membuat liang dan produksi cetakan di dalam tanah dan membawa
tanah dari bawah ke permukaan dan mencampurkannya, yang menghasilkan
kondisi yang sesuai untuk membentuk agregat yang stabil, memulihkan aerasi
tanah, meningkatkan aktivitas vital dan menguraikan tanah lainnya, serta
meningkatkan kapasitas menahan udara. Tampaknya cacing tanah mempunyai
peranan penting dalam ekosistem ekologi tanah dan mempunyai kemampuan yang
besar dalam mengubah komunitas tanah dan tumbuhan, namun aktivitasnya
sangat bergantung pada kualitas vegetasi dan kondisi fisik tanah (terutama
kepadatan isi tanah yang rendah dan pori-pori besar yang tinggi. Penelitian
sebelumnya menunjukkan bahwa populasi cacing tanah menurun seiring dengan
meningkatnya pemadatan tanah, karena pengurangan ukuran pori mengakibatkan
penurunan pergerakan fauna tanah yang lebih besar (misalnya cacing tanah).
Selain itu, penggalian tanah yang dipadatkan dengan spesies Lumbricidae
menghasilkan peningkatan makroporositas, yang menyebabkan penurunan
konduktivitas hidrolik jenuh, dan peningkatan aerasi tanah (Sohrabi, et al., 2020).
Populasi cacing tanah berbeda secara signifikan dalam hal jumlah, biomassa,
dan keanekaragaman di seluruh wilayah tempat mereka ditemukan. Ukuran
populasi seringkali ditentukan oleh bahan organik yang tersedia, serta jenis tanah,
pH, kapasitas kelembaban, curah hujan, dan suhu lingkungan (Rhea-Fournier dan
Gonzalez, 2017).

4
Spesies cacing tanah dapat dikelompokkan berdasarkan adaptasi perilaku,
morfologi atau fisiologis yang memungkinkan mereka membagi sumber daya
yang tersedia di dalam tanah. Cacing tanah yang mewakili kelompok ekologi yang
berbeda, (a) Spesies epigeik, seperti Dendrodrilus rubidus, menghuni lapisan
permukaan yang kaya bahan organik dan terutama memakan bahan organik
permukaan, (b) Spesies endogeik, seperti Octolasion tyrtaeum, mengonsumsi
lebih banyak tanah mineral dibandingkan epigeik spesies dan mencampur lapisan
tanah mineral dan organik bersama-sama dan (c) Spesies Aneceic, seperti
Lumbericus terrestris, hidup di liang vertikal yang dalam, terutama memakan
serasah di permukaan dan memasukkan serasah ke dalam tanah serta mengangkut
tanah mineral ke permukaan dari tanah yang lebih dalam lapisan. Pengenalan
spesies cacing tanah yang sesuai atau mendorong populasi alami melalui
penambahan amandemen yang sesuai dapat meningkatkan laju perbaikan tanah
dan pembentukan struktur tanah pada lahan reklamasi. Populasi cacing tanah
merupakan indikator bahwa wilayah yang dieksploitasi merupakan indikator
kerusakan dan rencana reklamasi merupakan indikator pengembalian alam
(Kooch dan Jalilvand, 2008).

5
2.2. Faktor-faktor yang dapat memengaruhi efektivitas rekayasa ekologi
tanah melalui pemanfaatan cacing tanah.

Beberapa faktor yang mempengaruhi kerja rekayasa ekologi tanah


menggunakan cacing tanah meliputi:
1. Kualitas tanah : Kesuburan tanah, tekstur, bahan organik, drainase, dan
topografi mempengaruhi kualitas tanah dan pada akhirnya keseimbangan
ekosistem tanah.
2. Suhu : Suhu tanah ideal untuk pertumbuhan cacing tanah akan meningkat
jika pakan mengandung bahan organik.
3. Pakan : Jumlah dan kualitas pupuk yang dihasilkan oleh cacing tanah
sangat dipengaruhi oleh kondisi media dan pakan yang diberikan kepada
cacing. Pakan mempengaruhi kerja rekayasa ekologi tanah oleh cacing
tanah melalui berbagai mekanisme. Cacing membutuhkan bahan organik
sebagai pakan untuk berkembang biak dan juga sebagai sumber energi.
Pertumbuhan cacing tanah sangat bergantung pada jenis pakannya, dan
pertumbuhan cacing tanah akan meningkat bila pakan tersebut banyak
mengandung bahan organik (Lautt, et al., 2018).
4. Kadar udara : Kadar udara lapang, bulk densitas, dan bahan organik
merupakan faktor lingkungan tanah utama yang mempengaruhi
keberadaan dan kepadatan populasi cacing tanah. kadar udara dapat
mempengaruhi ketersediaan oksigen di dalam tanah, yang pada gilirannya
dapat mempengaruhi aktivitas cacing tanah. Cacing membutuhkan tanah
oksigen untuk bernapas, dan kadar udara yang rendah dapat menghambat
pertumbuhan dan aktivitas cacing tanah.
5. pH tanah : pH tanah mempengaruhi populasi cacing tanah dan, bersama
dengan faktor lainnya, dapat mempengaruhi keseimbangan ekosistem
tanah
6. Vegetasi : Vegetasi yang terdapat di sekitar cacing tanah mempengaruhi
populasi cacing tanah.

6
7. Teknologi olah tanah : Sistem olah tanah dan pemupukan terhadap
populasi total cacing tanah dan biomassa total cacing tanah. Teknologi
olah tanah mempengaruhi populasi dan biomassa cacing tanah dalam
rekayasa ekologi tanah

7
8
BAB III. PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Faktor - Faktor yang Memengaruhi Kerja Rekayasa Ekologi Tanah


Menggunakan Cacing Tanah" membahas secara komprehensif tentang faktor-
faktor yang memengaruhi keberlanjutan populasi cacing tanah dalam konteks
rekayasa ekologi tanah. Mereka menyoroti pentingnya faktor-faktor seperti
kualitas tanah, suhu, pakan, kadar udara, pH tanah, vegetasi, dan teknologi olah
tanah dalam mempengaruhi keseimbangan ekosistem tanah dan pertumbuhan
cacing tanah. Penelitian yang dilakukan memberikan pemahaman yang mendalam
tentang pengaruh faktor-faktor ini terhadap populasi cacing tanah dan kualitas
tanah. Dengan demikian, makalah ini memberikan kontribusi penting dalam
pemahaman tentang pemanfaatan cacing tanah dalam rekayasa ekologi tanah,
yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca pada saat ini dan di masa
yang akan datang.

3.2. Saran

Dalam penulisan makalah ini tentulah mempunyai banyak kekurangan-


kekurangan yang perlu dilengkapi oleh pembaca-pembaca yang memiliki disiplin
ilmu tentang pembahasan ini. Oleh karena itu masukan yang bersifat membangun
sangat diharapkan.semoga bermanfaat untuk mengisi kebutuhan akan bacaan bagi
mahasiswa yang terkait dengan pengembangan pola pikir yang sejajar, selaras dan
seimbang.

9
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, E. K., dan R. C. B Ginting. 2013. Mengenal Fauna Tanah dan Cara
Identifikasinya. IAARD Press. Jakarta.
Fitri N., Qatrum N., dan Suhari M., (2015). Populasi cacing Tanah Di kawasan
Ujung Seurudong Desa Sawang Ba’u Kecamatang Sawang Kabupaten
Aceh Selatan, Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Ar-Raniry.
Hanafiah K.A., A. Napoleon, N. Ghofar. 2010. Biologi tanah: Ekologi dan
Makrobiologi tanah. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Larasati W., Rully R. dan Mochamad H. (2016). Struktur Komunitas
Mikroartropoda Tanah Di Lahan Penambangan Galian C Rowosari,
Kecamatan Tembalang, Semarang, Jurnal Biologi, 5 (1).
Lautt, B.S., Jaya A., Supriati, L., dan Antang, E.U. (2018). PENGARUH JENIS
CACING TANAH DAN MEDIA TERHADAP KUALITAS PUPUK
KOMPOS CACING DI TANAH GAMBUT SERTA
EFEKTIVITASNYA SEBAGAI PENGENDALI HAYATI PADA
TANAMAN CABE. Laporan Akhir Penelitian Unggulan Perguruan
Tinggi. Diakses pada 6 Desember2023.
http://repository.upr.ac.id/479/1/5.%20PNBP%20UPR_PUPT_Prof.
%20Bambang%20Lautt.pdf
Rosalina, F., dan N. J. Maipauw. (2019). Sifat kimia tanah pada beberapa tipe
vegetasi. Median: Jurnal Ilmu Ilmu Eksakta, 11(1), 1-9.

10

Anda mungkin juga menyukai