KELOMPOK 3 :
1. Ike : D1D121003
2. Wahyu Muhammad Azhar : D1D121026
3. Nurmita : D1D121021
4. Selviyanti Adi : D1D121049
5. Jefryanto : D1D121017
6. Muh. Fiki : D1D12101
7. Dimansyah : D1D121033
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah “Ekologi dan Rekayasa Tanah ”. Ucapan terima kasih tidak lupa kami
ucapkan kepada pihak yang telah berpatisipasi dan membantu kami dalam
pembuatan makalah ini. Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaan penyusunan makalah
selanjutnya.
Akhir kata, kami berharap agar makalah ini dapat tersusun dengan baik
sehingga pembaca maupun pendengar dapat memahami dengan baik isi dari
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan pembaca pada
saat ini dan di masa yang akan datang.
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang.................................................................................1
2. Rumusan Masalah............................................................................2
3. Tujuan..............................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
1. Kesimpulan......................................................................................8
2. Saran.................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….9
iii
iv
BAB I. PENDAHULUAN
1
liang menyebabkan porositas tanah menjadi lebih baik. Aktivitas cacing tanah
mempengaruhi sifat tanah meliputi, perombakan bahan organik, pengadukannya
dengan tanah, dan produksi kotorannya yang diletakkan di permukaan atau di
dalam tanah, penggali tanah dan transportasi tanah bawah ke atas atau sebaliknya
(Hanafiah et al., 2010).
Cacing tanah merupakan salah satu kelompok hewan invertebrata yang
termasuk kedalam kelas oligochaeta dan dari filum Annelida. Selain itu cacing
tanah juga merupakan makrofauna yang keberadaannya di dalam tanah sangat
dipengaruhi oleh tutupan lahan. Populasinya dipengaruhi oleh makanan yang
tersedia pada ekosistem tersebut, yang berasal dari seresah tanaman dan berbagai
sisa organik dari organisme lain, serta kondisi iklim mikro. Secara umum
diversitas cacing tanah berperanan dalam keberlanjutan ekosistem sebagai agen
dalam siklus hara dan penyerapan C, serta memodifikasi struktur tanah dan
kelembaban (Fitri, et al., 2015).
Aspek ekologi berpengaruh terhadap kelangsungan hidup cacing tanah.
Kepadatan populasi cacing tanah dipengaruhi oleh faktor-faktor fisika, kimia, dan
biologi pada lingkungan tempat hidupnya. Habitat cacing tanah termasuk padatan
mineral yang berukuran kurang dari 2 mikrometer, seperti tanah liat, sampai
massa yang lebih besar seperti batuan, bahan organik seperti serpihan tumbuhan
dan biotik kayu yang bertebaran dipermukaan tanah, akar tanaman yang masih
hidup atau yang telah mati, hifa jamur atau sel-sel mikrobial dan bangkai
invertebrata. Kadar air tanah berpengaruh terhadap biomassa populasi cacing
tanah (Rachman, 2002 dalam Fitri, et al., 2015).
2
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka diperoleh tujuan sebagai berikut :
1. Mengetahui keberlanjutan populasi cacing tanah dapat dijaga dalam
konteks rekayasa ekologi tanah.
2. Mengetahui faktor-faktor tertentu dapat memengaruhi efektivitas rekayasa
ekologi tanah melalui pemanfaatan cacing tanah.
3
BAB II. PEMBAHASAN
4
Spesies cacing tanah dapat dikelompokkan berdasarkan adaptasi perilaku,
morfologi atau fisiologis yang memungkinkan mereka membagi sumber daya
yang tersedia di dalam tanah. Cacing tanah yang mewakili kelompok ekologi yang
berbeda, (a) Spesies epigeik, seperti Dendrodrilus rubidus, menghuni lapisan
permukaan yang kaya bahan organik dan terutama memakan bahan organik
permukaan, (b) Spesies endogeik, seperti Octolasion tyrtaeum, mengonsumsi
lebih banyak tanah mineral dibandingkan epigeik spesies dan mencampur lapisan
tanah mineral dan organik bersama-sama dan (c) Spesies Aneceic, seperti
Lumbericus terrestris, hidup di liang vertikal yang dalam, terutama memakan
serasah di permukaan dan memasukkan serasah ke dalam tanah serta mengangkut
tanah mineral ke permukaan dari tanah yang lebih dalam lapisan. Pengenalan
spesies cacing tanah yang sesuai atau mendorong populasi alami melalui
penambahan amandemen yang sesuai dapat meningkatkan laju perbaikan tanah
dan pembentukan struktur tanah pada lahan reklamasi. Populasi cacing tanah
merupakan indikator bahwa wilayah yang dieksploitasi merupakan indikator
kerusakan dan rencana reklamasi merupakan indikator pengembalian alam
(Kooch dan Jalilvand, 2008).
5
2.2. Faktor-faktor yang dapat memengaruhi efektivitas rekayasa ekologi
tanah melalui pemanfaatan cacing tanah.
6
7. Teknologi olah tanah : Sistem olah tanah dan pemupukan terhadap
populasi total cacing tanah dan biomassa total cacing tanah. Teknologi
olah tanah mempengaruhi populasi dan biomassa cacing tanah dalam
rekayasa ekologi tanah
7
8
BAB III. PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, E. K., dan R. C. B Ginting. 2013. Mengenal Fauna Tanah dan Cara
Identifikasinya. IAARD Press. Jakarta.
Fitri N., Qatrum N., dan Suhari M., (2015). Populasi cacing Tanah Di kawasan
Ujung Seurudong Desa Sawang Ba’u Kecamatang Sawang Kabupaten
Aceh Selatan, Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Ar-Raniry.
Hanafiah K.A., A. Napoleon, N. Ghofar. 2010. Biologi tanah: Ekologi dan
Makrobiologi tanah. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Larasati W., Rully R. dan Mochamad H. (2016). Struktur Komunitas
Mikroartropoda Tanah Di Lahan Penambangan Galian C Rowosari,
Kecamatan Tembalang, Semarang, Jurnal Biologi, 5 (1).
Lautt, B.S., Jaya A., Supriati, L., dan Antang, E.U. (2018). PENGARUH JENIS
CACING TANAH DAN MEDIA TERHADAP KUALITAS PUPUK
KOMPOS CACING DI TANAH GAMBUT SERTA
EFEKTIVITASNYA SEBAGAI PENGENDALI HAYATI PADA
TANAMAN CABE. Laporan Akhir Penelitian Unggulan Perguruan
Tinggi. Diakses pada 6 Desember2023.
http://repository.upr.ac.id/479/1/5.%20PNBP%20UPR_PUPT_Prof.
%20Bambang%20Lautt.pdf
Rosalina, F., dan N. J. Maipauw. (2019). Sifat kimia tanah pada beberapa tipe
vegetasi. Median: Jurnal Ilmu Ilmu Eksakta, 11(1), 1-9.
10