GURU PEMBIMBING :
NAMA :
Adapun tujuan dar penulisan Makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bu Sri Sunarti
pada Mata Pelajaran IPA. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang
peran Organisme bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sri Sunarti selaku guru Mata Pelajaran IPA
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI................................................................................................................... ii
1.3 Tujuan................................................................................................................. 2
3.1 Kesimpulan............................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................... 8
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam ekosistem terdapat dua komponen yang utama yaitu komponen biotik dan abiotik yang
saling mempengaruhi satu sama lain. Diantara dua komponen tersebut terjadi pertukaran zat
dan energi yang terus-menerus, sehingga interaksi yang terjadi di dalam ekosistem berjalan
dengan baik. Kesuburan tanah banyak dipengaruhi oleh komponen biotik seperti fauna, flora,
dan abiotik seperti iklim (curah hujan, suhu, kelembaban), air, tanah dan udara. Organisme
tanah dapat dijadikan sebagai indikator kualitas tanah karena organisme ini bersifat sensitive
terhadap perubahan dan ditemukan melimpah di dalam tanah. Salah satu organisme tanah
yaitu fauna tanah, baik mikro, meso maupun makrofauna.
Fauna tanah merupakan salah satu komponen biotik yang berperan tehadap kesuburan tanah.
Keberadaan fauna tanah memiliki arti dalam memperbaiki sifat fisik, kimia maupun biologi
tanah. Peranan fauna tanah terhadap sifat fisik tanah yaitu membantu dalam pembentukan
agregat, memperbaiki struktur tanah, aerasi dan drainase terhadap sifat kimia tanah yaitu
memperbaiki ketersediaan unsur hara dan meningkatkan kandungan C-organik, dan terhadap
sifat biologi tanah yaitu fauna tanah berasosiasi dengan mikroorganisme yang terlibat dalam
dekomposisi bahan organik dan mikroorganisme lebih aktif dalam saluran pencernaan fauna
tanah.
Mikroorganisme adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat
dengan mata telanjang. Mikroorganisme dapat disebut mikroba atau jasad renik. Tanah yang
subur mengandung lebih dari 100 juta mikroorganisme per gram tanah. Produktivitas dan daya
dukung tanah tergantung pada aktivitas mikroorganisme tersebut. Sebagian besar
mikroorganisme tanah memiliki peranan yang menguntungkan, yain berperan dalam
menghancurkan limbah organik, siklus haru tanaman, fiksasi nitrogen, pelarut posfat,
merangsang pertumbuhan, biokontrol patogen, dan membantu penyerapan unsur hara. Tetapi
ada juga mikroorganisme yang merugikan seperti penyebab penyakit baik itu pada tanaman,
ternak peliharaan juga pada manusia.
Organisme tanah berperan penting dalam mempercepat penyediaan hara dan juga sebagai
sumber bahan organik tanah. Penambahan bahan organik dalam tanah akan menyebabkan
aktivitas dan populasi mikrobiologi dalam tanah meningkat, terutama yang berkaitan dengan
aktivitas dekomposisi dan mineralisasi bahan organik. Mikroorganisme tanah sangat nyata
perannya dalam hal dekomposisi bahan organik pada tanaman tingkat tinggi. Dalam proses
dekomposisi sisa tumbuhan dihancurkan atau dirombak menjadi unsur yang dapat digunakan
tanaman untuk tumbuh.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana aktivitas mikroorganisme yang ada di dalam tanah, sehingga tanah menjadi lebih
subur?
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana peran mikroorganisme dalam penyuburan tanah ?
BAB II
PEMBAHASAN
organisme dalam tanah berdasarkan perannya di ekosistem. Menurut Breure (2004) yang
memfokuskan pada fauna tanah, bahwa peranan/fungsi fauna tanah ditentukan oleh ukuran
tubuhnya. Fauna tanah dibedakan menjadi dua kelompok fungsional yaitu pengendali biologi
dan perekayasa lingkungan. Kelompok mikro dan mesofauna ( protozoa,
nematode,collembolan, dan mites) merupakan pengendali kehidupan yang menentukan
populasi bakteri dan fungi di ekosistem. Mereka memangsa bakteri dan fungi sehinggal penting
untuk mengendalikan populasi patogen. Adapun golongan makrofauna (cacing tanah, rayap
dan semut) berperan sebagai perekayasa lingkungan dalam proses dekomposisi dan distribusi
bahan organik. Partikel- partikel tanah diangkut ke berbagai tempat oleh aktivitas cacing tanah..
Sedangkan BIS (2010) menggolongkan organisme tanah ke dalam tiga kelompok besar
berdasarkan fungsinya di dalam ekosistem tanah. Mereka adalah perekayasa kimia (chemical
engineers ), pengatur kehidupan (biological regulators) dan perekayasa lingkungan (ecosystem
egineer). Organisme yang digolongkan ke dalam perekayasa kimia meliputi bakteri, jamur dan
protozoa yang digunakan oleh tanaman. Organisme yang digolongkan ke dalam pengendali
kehidupan adalah organisme yang dapat mengatur dinamika populasi organisme lainnya.
Organisme yang termasuk ke dalam kelompok ini pada umumnya dalam taksonomi tergolong
ke dalam invertebrata tanah seperti nematoda, springtails, mites, laba-laba dan semut.
Pengendali kehidupan berperan sebagai pemakan tanaman, pemakan invertebrata lain dan
pemakan mikroorganisme. Sedangkan organisme digolongkan sebagai perekayasa lingkungan
ketika dalam aktivitasnya akan berakibat menyediakan sumberdaya atau memperbaiki habitat
organisme lainnya (BIS, 2010).
2. Pengikat harabya g hidup bebas seperti alga dan azotobakter mengikat hara di dalam tanah
3. Patogen seperti jenis jamur tertentu,bakteri dan natoda dpt menyerang jaringan tanaman
4. Pembangunan struktur tanah seperti akar tanaman, cacing tanah, ulat-ulat, dan jamur
semuanya membantu mengikat partikel-partikel tanah sehingga struktur tani menjadi stabil dan
tahan terhadap erosi
5. Pembusuk bahan organik seperti jamur dan bakteri yang memecahkan bahan-bahan cellular
Tanah adalah tempat hidup bakteri-bakteri penting. Mikroorganisme tanah dapat menguraikan
zat beracun yang berasal dari polusi. Hal ini menjadi dasar bioremediasi, yaitu penggunaan
mikroorganisme untuk mendetoksifikasi dan menguraikan zat berbahaya dalam lingkungan
atau setruktur tanah, struktur tanah, kandungan gizi, ketersediaan hara, dan menahan
kapasitas air semuanya dipengaruhi oleh, atau tergantung pada, mikroorganisme tanah. Semua
mikroorganisme tersebut adalah biota tanah yang berfungsi di ekosistem bawah tanah di akar
tumbuhan dan sampah sebagai sumber makanan. Mikrobiologi tanah modem merupakan
gabungan ilmu tanah, kimia, dan ekologi untuk memahami fungsi mikroorganisme dalam
ekosistem tanah.
a. Siklus karbon
b. Siklus nitrogen
c. Siklus sulfur
d. Siklus karbondioksida
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tanah merupakan suatu sistem kehidupan yang kompleks yang mengandung berbagai jenis
organisme dengan beragam fungsi untuk menjalankan berbagai proses vital bagi kehidupan
terestrial. Mikroba bersama-sama fauna tanah melaksanakan berbagai metabolisme
yangsecara umum disebut aktivitas biologi tanah. Perannya yang penting dalam perombakan
bahan organik dan siklus hara menempatkan organisme tanah sebagai faktor sentral dalam
memelihara kesuburan dan produktivitas tanah.
Dalam tanah terdapat berbagai macam mikroorganisme, mikroorganisme ini berperan sebagai
Dekomposer yang mengurai dan mendaur ulang energi, karbon, dan nutrisi dalam tumbuhan
dan hewan mati menjadi bentuk yang dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan. Selain itu bakteri
juga dapat untuk mengelola limbah baik secra acrob dan anaerob.
DAFTAR PUSTAKA
Bio Intelligence Service (BIS), Europe Commision. 2010. Soil Biodiversity: Functions, Threats and
Tools for Policy Makers. Technical Reports 2010. Tersedia di:
www.biois.com/soilbiodiversity/231_html
Breure, AM. 2004. Soil Biodiversity: Measurements, Indicators, Threats and Soil Functions.
September 15th 17th 2004, León Spain.www. intl'conf /soil compost ectersedia di: obiology
2004/breure/
paper_oral.
Irfan, M., 2014. Isolasi dan Enumerasi Bakteri Tanah Gambut Di Perkebunan Kelapa Sawit PT.
Tambang Hijau Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. Kepala Leb.Patologi. Entomologi dan
Mikrobiologi Fak Pertanian dan Peternakan UIN Riau, Agroteknologi.5(1):1-8.
Kiemas AH. dkk 2005. Biologi Tanah: Ekologi & Makrobiologi Tanah. Rajawali Pers
Saraswati. R.. Husen, E.. Simanungkalit R.D.M. 2007, Pengambilan Contoh Tanah untuk Analisis
Mikroba. In: Metode Analis Biologi Tanah. Ralithang. Sumberdaya Lahan
Pasir Sarongge. Skripsi. Jurusan Ilmu tanah dan Sumberdaya Lahan. Fakultas Pertanian.