Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

EKOLOGI TANAH

Dosen Pengampu:
Nindy Callista Elvania S. T., M. Ling

Disusun Oleh:
1. Akbar Andis S (22 25201 1 003)
2. Novita Romadhoni (22 25201 1 019)

PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS BOJONEGORO
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat-Nya lah tulisan ini dapat diselesaikan tepat waktu. Penulisan makalah yang berjudul
“Ekologi Tanah” dalam rangka pengembangan salah satu kemampuan mahasiswa dalam
menyusun makalah.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan, hal ini disebabkan
oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, semua
kritik dan saran pembaca akan penulis terima dengan senang hati demi perbaikan makalah
lebih lanjut.
Tulisan ini dapat penulis selesaikan berkat adanya bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnya pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak, terutama rekan-rekan dan kakak
tingkat yang telah memberikan masukan demi kelancaran dan kelengkapan makalah tulisan
ini. Akhirnya, semoga tulisan yang jauh dari kata sempurna ini dapat memberikan manfaat
kepada pembaca.

Bojonegoro, 10 Desember 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................3
1.1 Latar Belakang............................................................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................ 3
1.3 Tujuan...........................................................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................................4
2.1 Pengertian Ekologi Tanah.............................................................................................................4
2.2 Organisme Tanah dan Perilakunya............................................................................................... 4
2.2.1 Biota Tanah......................................................................................................................... 4
A. Cacing Tanah.................................................................................................................... 4
B. Arthropoda........................................................................................................................5
C. Fungi (jamur)....................................................................................................................5
D. Nematoda..........................................................................................................................5
E. Protozoa............................................................................................................................ 6
F. Bakteri............................................................................................................................... 6
2.2.2 Produsen..............................................................................................................................6
2.2.3 Konsumen dan Dekomposer...............................................................................................6
2.3 Interaksi Organisme Tanah dalam Ekosistem.............................................................................. 6
2.3.1 Komensalisme.....................................................................................................................6
2.3.2 Sinergisme...........................................................................................................................7
2.3.3 Mutualisme......................................................................................................................... 7
2.3.4 Predasi................................................................................................................................7
2.3.5 Kompetisi............................................................................................................................7
2.3.6 Amensalisme.......................................................................................................................7
2.4 Organisme Tanah dalam Ekosistem............................................................................................. 7
2.4.1 Habitat.................................................................................................................................7
2.4.2 Distribusi Organisme Tanah............................................................................................... 8
2.4.3 Fungsi Organisme Tanah dalam Ekosistem........................................................................ 8
BAB III PENUTUP...................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................................9
3.2.Saran.............................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. 10

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanah dihuni oleh berbagai jenis organisme termasuk juga tanaman, hewan,
maupun mikroorganisme. Kehadiran keanekaragaman tersebut berpengaruh terhadap
kehidupan yang ada di permukaan tanah melalui stabilitas dan kemampuan resiliensi
tanah. Resiliensi tanah adalah kemampuan tanah untuk memulihkan diri dari gangguan
secara alamiah. Sedangkan yang dimaksud dengan stabilitas tanah adalah kemampuan
tanah untuk tetap berfungsi sesuai peruntukannya dalam siklus hara, asimilasi residu
organik dan menjaga struktur tanah pada berbagai variasi kondisi lingkungan dan input.
Perkembangan zaman yang memanfaatkan sumber daya tanah menyebabkan
beberapa masalah, terjadinya pencemaran akibat banyaknya penggunaan pupuk menjadi
salah satu faktor yang menjadikan biota tanah mengalami penurunan. Dengan dibuatnya
makalah ini, penulis berharap agar pembaca dapat menyadari betapa pentingnya biota
tanah tersebut dalam peranannya di suatu ekosistem.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja peran organisme dalam tanah?
2. Apa saja bentuk interaksi dalam ekologi tanah?
3. Mengapa organisme sangat penting untuk tanah?
4. Dimana habitat organisme?
5. Bagaimana distribusi biota tanah dalam ekosistem?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui peranan organisme tanah dalam ekosistem
2. Mengetahui jenis-jenis biota dalam tanah
3. Mengetahui interaksi antara organisme dengan tanah maupun dengan sesama
organisme

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Ekologi Tanah


Ekologi tanah didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang hubungan
timbal balik antara organisme dengan organisme, dan antara organisme dengan
lingkungan tempatnya hidup, sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik
tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme. Setiap
ekosistem memiliki kombinasi antara biotik dan abiotik yang khas yang mempunyai
fungsi untuk mengatur keberlangsungan aliran energi dan hara. Sementara yang
dimaksud dengan ekosistem, yaitu terdiri dari komunitas organisme hidup dan
lingkungan fisik.
Sebagai ilmu, materi yang dipelajari dalam ekologi tanah akan terfokus pada
perbedaan-perbedaan antara jenis tanah, faktor biotik dan abiotik (sifat fisik tanah, sifat
kimia tanah, dan sifat biologi tanah) yang menyebabkan perbedaan tersebut. Perbedaan
tersebut memiliki nilai untuk menentukan keragaman sifat tanah dan mempelajari
proses-proses yang terjadi lintas waktu dan tempat, serta mengevaluasi pengaruh aktivitas
manusia pada fungsi tanah.
Dalam mempelajari ekologi tanah, perlu diketahui adanya hierarki yang diingat,
yaitu individu (organisme) yang merupakan hirarki terendah , populasi (kelompok
organisme yang terdiri dari 1 spesies), komunitas (spesies yang berinteraksi dalam satu
habitat), dan ekosistem (komunitas dan lingkungan abiotik yang saling berinteraksi).

2.2 Organisme Tanah dan Perilakunya


Organisme dalam tanah mempunyai beberapa klasifikasi berdasarkan ukuran
tubuh, fungsi terhadap tanaman maupun tanah, jenis makanan, dan perilakunya.
2.2.1 Biota Tanah

A. Cacing Tanah
Termasuk dalam organisme yang memakan tanaman yang telah mati maupun
kotoran hewan yang akan mengalami pelapukan selama dicerna cacing tanah. Kotoran
cacing (kasting) ini merupakan campuran antara bahan organik dan mineral tanah
yang mengandung banyak hara serta memiliki struktur yang stabil. Populasi cacing
akan meningkat dengan bertambahnya kandungan bahan organik tanah, salah satu
peranan cacing tanah adalah mencampur dan membentuk agregat tanah. Berdasarkan
ekologinya, cacing tanah dibagi atas 3 kelas, yaitu:

4
1. Epigeic, cacing yang hidup pada permukaan tanah yang tersedia banyak sisa
tanaman. Contoh cacingnya adalah Lumbricus rubellus, Dendrobaena octaedra, dan
Lumbricus castaneus.
2. Anecic, cacing tanah pada permukaan tanah yang membentuk terowongan vertikal
permanen dan semi permanen dalam tanah untuk jalan pengambilan mineral yang
terletak pada horizon tanah dan ke permukaan untuk mendapatkan sisa tanaman
maupun dedaunan. Contoh cacingnya adalah Lumbricus terrestris, Allolobophora
longa, Nichodrillus longus.
3. Endogeic, cacing tanah yang hidup dalam tanah dengan mengonsumsi lebih banyak
mineral dibandingkan cacing jenis lain. Contoh cacingnya adalah Pontoscolex
corethrurus.
B. Arthropoda
Merupakan organisme yang termasuk ke dalam insekta dan mempunyai peran
dalam dekomposisi bahan organik. Tungau dan Collembola merupakan arthropoda
yang dominan dalam tanah. Pada negara tropis seperti Indonesia, rayap sangat aktif
dan efisien dalam mendekomposisi segala bentuk residu organik dan beberapa di
antaranya mengonsumsi tanaman kayu yang masih hidup. Salah satu fungsi
arthropoda adalah meningkatkan agregasi tanah, dengan adanya bioturbasi bahan
organik dan bercampur dengan kotorannya (fecal) dan serta kotoran (relatif kaya
nutrisi) akan meningkatkan pembentukan agregat tanah.
C. Fungi (jamur)
Jamur adalah organisme heterotrof dengan ukuran dan struktur tumbuh yang
sangat bervariasi. Jamur dicirikan oleh pertumbuhan awal atau perkecambahan dari
spora dan membentuk struktur seperti serabut benang-benang (hifa) yang disebut
dengan miselium. Jamur dapat bertahan hidup pada tanah dengan kondisi lingkungan
yang kurang menguntungkan dalam bentuk spora, dan akan tumbuh berkembang lagi
jika kondisi menguntungkan. Kebanyakan jamur yang dijumpai dalam tanah adalah
kapang dan cendawan. Beberapa peran dari fungi adalah meningkatkan akumulasi
bahan organik tanah, retensi nutrisi dalam tanah, dan mengikat partikel-partikel tanah.
D. Nematoda
Nematoda memakan tanaman hidup, mikroba, dan sisa tanaman. Sifat dari
nematoda kebanyakan merupakan parasit pada hewan tanah lainnya seperti cacing
tanah dan insekta. Contohnya adalah rusaknya tomat, kacang, nanas, dan lainnya dan
dapat menyebabkan gagal panen. Namun, ada juga nematoda yang menguntungkan
bagi tanaman dan meningkatkan kualitas tanah, salah satu peran atau fungsinya adalah

5
distribusi atau transportasi bakteri maupun jamur di rizosfer atau perakaran tanaman
dengan membawa mikroba pada permukaan tubuhnya atau dalam pencemarannya
dalam bentuk hidup atau dorman.
E. Protozoa
Protozoa adalah hewan bersel tunggal yang berkembang pada daerah berair
atau lembab, mereka memangsa bakteri dan protozoa lain serta fungi atau bahan
organik yang mudah larut. Protozoa memiliki peran dalam proses mineralisasi bahan
organik dan menghasilkan unsur hara untuk tanaman dan organisme lain.
F. Bakteri
Bakteri umumnya merupakan mikroba yang banyak terdapat dalam tanah dan
tidak mempunyai membran inti dan termasuk kelompok prokariotik. Beberapa spesies
tertentu melepaskan nitrogen, sulfur, fosfor dan unsur hara mikro.Peranan bakteri
dalam ekosistem tanah adalah untuk meningkatkan infiltrasi dan kapasitas menahan
air, menekan patogen atau biocontrol agent, memperbaiki struktur tanah, dan
menguraikan polutan.
2.2.2 Produsen

Produsen primer yang utama adalah tanaman, yang dapat menggunakan sinar matahari
sebagai sumber energi untuk mengikat karbondioksida selama proses fotosintesis. Beberapa
bakteri mampu mengikat karbon dioksida, namun energi yang digunakan bukan berasal dari
sinar matahari melainkan dari hasil reaksi kimia, dan digolongkan sebagai organisme
kemoautotrof.
2.2.3 Konsumen dan Dekomposer

Konsumen dapat berupa seperti nematoda yang mengkonsumsi akar tanaman hidup,
nematoda tersebut akan dimakan atau dikonsumsi oleh tungau, dan tungau akan dikonsumsi
oleh centipede. Dekomposer merombak bahan organik mati dengan menggunakan enzim, aka
karbon organik dalam bahan organik mati berubah dan dilepaskan dalam bentuk panas.

2.3 Interaksi Organisme Tanah dalam Ekosistem


Interaksi organisme dibagi atas dua kelompok besar, yaitu interaksi berakibat positif
dan interaksi berakibat negatif.
2.3.1 Komensalisme

Interaksi ini menggambarkan hubungan di mana satu populasi atau organisme


diuntungkan sementara organisme yang lainnya tidak terpengaruhi. Contohnya adalah bakteri
oksidasi amonia mentransformasi sumber energi mereka, yaitu amonia menjadi nitrat, dimana
nitrat merupakan sumber energi bagi bakteri pengoksidasi nitrat.

6
2.3.2 Sinergisme

Interaksi yang mana kedua populasi diuntungkan dan produk hasil kombinasi tersebut
melebihi produk dari individu. Contohnya adalah bakteri penghasil metan dan bakteri
pereduksi sulfat yang memerlukan asetat, gas hidrogen atau keduanya. Pada situasi yang
sama, bakteri fermentasi juga memetabolisme gula, asam lemah, dan asam amino untuk
mendapatkan energi, namun di samping itu dihasilkan produk sampingan, yaitu asetat dan gas
hidrogen.
2.3.3 Mutualisme

Dalam interaksi ini biasa dijumpai antara organisme-organisme tertentu yang spesifik
jika dibandingkan dengan populasi. Hubungan ini bisa terjadi sangat khusus dan
kemungkinan besar dapat bertahan dalam kondisi habitat berbeda yang jika mereka sendiri
belum tentu dapat bertahan. Contohnya bentuk hubungan mutualistik pada aktinobakteria dan
semut antagonis dengan jamur patogen.
2.3.4 Predasi

Interaksi yang terjadi ketika salah satu populasi memiliki pengaruh negatif pada besar
populasi yang lain melalui pengonsumsian dan pengurangan jumlah. Contohnya adalah jamur
ektomikoriza dapat membunuh collembola dan mengasimilasi N yang dimiliki collembola.
2.3.5 Kompetisi

Interaksi yang mengakibatkan pengaruh negatif kepada keduanya karena berebut


sumber makanan yang terbatas. Contohnya adalah mikroorganisme heterotrof dan bakteri
pengoksidasi amonia berkompetisi mendapatkan ammonium.
2.3.6 Amensalisme

Interaksi di mana satu populasi memenangkan kompetisi melalui produksi senyawa


yang dapat menghambat pertumbuhan populasi lainnya. Contohnya adalah (misalnya:
antibiotik) atau gas yang berbahaya (misalnya, ethylene, HCN, nitrite, dan lain-lainnya) yang
dapat menghambat pertumbuhan populasi biota lain.

2.4 Organisme Tanah dalam Ekosistem


2.4.1 Habitat

A. Sekitar akar, rizosfer merupakan daerah perakaran yang dihuni oleh bakteri, mereka
menggunakan jaringan akar yang mati sebagai sumber makanan dan energi. Jika
bakteri banyak, maka populasi protozoa dan nematoda menjadi banyak.
B. Serasah bahan organik,

7
C. Humus, merupakan senyawa kompleks yang relatif kekurangan nitrogen sehingga
hanya mikroba tertentu yang mampu memanfaatkan bahan tersebut.
D. Permukaan agregat tanah, dan
E. Ruangan antar agregat tanah.
2.4.2 Distribusi Organisme Tanah

Penyebaran organisme dalam tanah sangat tergantung kondisi agroekosistem (kualitas


tanah dan ketersediaan substrat atau sumber makanan), semakin banyak sumber makanan dan
semakin baik kondisi lingkungan akan terdapat jumlah organisme tanah dalam jumlah yang
relatif besar. Selain itu, kemampuan organisme tanah dalam memanfaatkan sumber makanan
atau energi sangat bervariasi sehingga memungkinkan penyebarannya pada zona yang relatif
kaya akan sumber makanan dan pada zona yang relatif miskin akan sumber makanan.
2.4.3 Fungsi Organisme Tanah dalam Ekosistem

Fungsi organisme tanah dalam ekosistem antara lain adalah sebagai berikut:
1. Faktor pembentukan tanah, yang disebabkan oleh mikroba melakukan sintesis
senyawa baru yang dapat meningkatkan kemantapan agregat tanah.
2. Melakukan dekomposisi bahan organik, kemampuan dan aktivitas fauna dan flora
tanah mendekomposisi bahan organik di tanaman mempengaruhi tanah, air, dan
udara.
3. Fiksasi nitrogen, beberapa spesies bakteri (Rhizobium sp) dapat mengabsorbsi gas N2
dan mengubah bentuknya menjadi amonia, bentuk yang dapat digunakan mikroba itu
sendiri dan tanaman. Hal ini merupakan salah satu contoh lain dari interaksi
mutualisme antara bakteri dan tanaman.
4. Mengubah beberapa sifat fisik tanah, contohnya adalah struktur tanah, ruang pori,
kerapatan isi tanah, dan penyimpanan air.
5. Pengendalian patogen akar dan nematoda, pengendalian ini biasanya dilakukan pada
daerah rhizosfer.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Peran dari organisme tanah dalam ekosistem adalah sebagai faktor pembentukan tanah,
melakukan dekomposisi, dan pengendalian patogen akar dan nematoda.
2. Jenis-jenis biota tanah adalah bakteri, cacing tanah, nematoda, protozoa, fungi (jamur),
dan arthropoda.
3. Bentuk interaksi dalam biota tanah dibagi menjadi 6, yaitu komensalisme, sinergisme,
mutualisme, predasi, kompetisi, dan amensalisme.

3.2.Saran
Setelah mengetahui peranan dan pentingnya biota dalam tanah, sebaiknya
dilakukan suatu upaya untuk menjaga tanah agar tetap dalam kondisi baik dengan cara
tidak membuang limbah yang dapat mencemari tanah, misalnya oli. Selain itu, kita
juga dapat melakukan upaya mengurangi tingkat polutan seperti detergen agar tanah
tetap dalam kondisi yang optimal untuk menjadi tempat tinggal para biota tanah.

9
DAFTAR PUSTAKA

Salam, A. K. (2020). Ilmu Tanah (Kedua ed.). Global Madani Press.

Simarmata, T. (2012). Ekologi Biota Tanah. Prisma Press.

Utomo, M. (2016). Ilmu Tanah Dasar-Dasar dan Pengelolaan (Pertama ed.). Kencana.

10

Anda mungkin juga menyukai