EKOLOGI TANAH
Dosen Pengampu:
Nindy Callista Elvania S. T., M. Ling
Disusun Oleh:
1. Akbar Andis S (22 25201 1 003)
2. Novita Romadhoni (22 25201 1 019)
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................3
1.1 Latar Belakang............................................................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................ 3
1.3 Tujuan...........................................................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................................4
2.1 Pengertian Ekologi Tanah.............................................................................................................4
2.2 Organisme Tanah dan Perilakunya............................................................................................... 4
2.2.1 Biota Tanah......................................................................................................................... 4
A. Cacing Tanah.................................................................................................................... 4
B. Arthropoda........................................................................................................................5
C. Fungi (jamur)....................................................................................................................5
D. Nematoda..........................................................................................................................5
E. Protozoa............................................................................................................................ 6
F. Bakteri............................................................................................................................... 6
2.2.2 Produsen..............................................................................................................................6
2.2.3 Konsumen dan Dekomposer...............................................................................................6
2.3 Interaksi Organisme Tanah dalam Ekosistem.............................................................................. 6
2.3.1 Komensalisme.....................................................................................................................6
2.3.2 Sinergisme...........................................................................................................................7
2.3.3 Mutualisme......................................................................................................................... 7
2.3.4 Predasi................................................................................................................................7
2.3.5 Kompetisi............................................................................................................................7
2.3.6 Amensalisme.......................................................................................................................7
2.4 Organisme Tanah dalam Ekosistem............................................................................................. 7
2.4.1 Habitat.................................................................................................................................7
2.4.2 Distribusi Organisme Tanah............................................................................................... 8
2.4.3 Fungsi Organisme Tanah dalam Ekosistem........................................................................ 8
BAB III PENUTUP...................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................................9
3.2.Saran.............................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. 10
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui peranan organisme tanah dalam ekosistem
2. Mengetahui jenis-jenis biota dalam tanah
3. Mengetahui interaksi antara organisme dengan tanah maupun dengan sesama
organisme
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Cacing Tanah
Termasuk dalam organisme yang memakan tanaman yang telah mati maupun
kotoran hewan yang akan mengalami pelapukan selama dicerna cacing tanah. Kotoran
cacing (kasting) ini merupakan campuran antara bahan organik dan mineral tanah
yang mengandung banyak hara serta memiliki struktur yang stabil. Populasi cacing
akan meningkat dengan bertambahnya kandungan bahan organik tanah, salah satu
peranan cacing tanah adalah mencampur dan membentuk agregat tanah. Berdasarkan
ekologinya, cacing tanah dibagi atas 3 kelas, yaitu:
4
1. Epigeic, cacing yang hidup pada permukaan tanah yang tersedia banyak sisa
tanaman. Contoh cacingnya adalah Lumbricus rubellus, Dendrobaena octaedra, dan
Lumbricus castaneus.
2. Anecic, cacing tanah pada permukaan tanah yang membentuk terowongan vertikal
permanen dan semi permanen dalam tanah untuk jalan pengambilan mineral yang
terletak pada horizon tanah dan ke permukaan untuk mendapatkan sisa tanaman
maupun dedaunan. Contoh cacingnya adalah Lumbricus terrestris, Allolobophora
longa, Nichodrillus longus.
3. Endogeic, cacing tanah yang hidup dalam tanah dengan mengonsumsi lebih banyak
mineral dibandingkan cacing jenis lain. Contoh cacingnya adalah Pontoscolex
corethrurus.
B. Arthropoda
Merupakan organisme yang termasuk ke dalam insekta dan mempunyai peran
dalam dekomposisi bahan organik. Tungau dan Collembola merupakan arthropoda
yang dominan dalam tanah. Pada negara tropis seperti Indonesia, rayap sangat aktif
dan efisien dalam mendekomposisi segala bentuk residu organik dan beberapa di
antaranya mengonsumsi tanaman kayu yang masih hidup. Salah satu fungsi
arthropoda adalah meningkatkan agregasi tanah, dengan adanya bioturbasi bahan
organik dan bercampur dengan kotorannya (fecal) dan serta kotoran (relatif kaya
nutrisi) akan meningkatkan pembentukan agregat tanah.
C. Fungi (jamur)
Jamur adalah organisme heterotrof dengan ukuran dan struktur tumbuh yang
sangat bervariasi. Jamur dicirikan oleh pertumbuhan awal atau perkecambahan dari
spora dan membentuk struktur seperti serabut benang-benang (hifa) yang disebut
dengan miselium. Jamur dapat bertahan hidup pada tanah dengan kondisi lingkungan
yang kurang menguntungkan dalam bentuk spora, dan akan tumbuh berkembang lagi
jika kondisi menguntungkan. Kebanyakan jamur yang dijumpai dalam tanah adalah
kapang dan cendawan. Beberapa peran dari fungi adalah meningkatkan akumulasi
bahan organik tanah, retensi nutrisi dalam tanah, dan mengikat partikel-partikel tanah.
D. Nematoda
Nematoda memakan tanaman hidup, mikroba, dan sisa tanaman. Sifat dari
nematoda kebanyakan merupakan parasit pada hewan tanah lainnya seperti cacing
tanah dan insekta. Contohnya adalah rusaknya tomat, kacang, nanas, dan lainnya dan
dapat menyebabkan gagal panen. Namun, ada juga nematoda yang menguntungkan
bagi tanaman dan meningkatkan kualitas tanah, salah satu peran atau fungsinya adalah
5
distribusi atau transportasi bakteri maupun jamur di rizosfer atau perakaran tanaman
dengan membawa mikroba pada permukaan tubuhnya atau dalam pencemarannya
dalam bentuk hidup atau dorman.
E. Protozoa
Protozoa adalah hewan bersel tunggal yang berkembang pada daerah berair
atau lembab, mereka memangsa bakteri dan protozoa lain serta fungi atau bahan
organik yang mudah larut. Protozoa memiliki peran dalam proses mineralisasi bahan
organik dan menghasilkan unsur hara untuk tanaman dan organisme lain.
F. Bakteri
Bakteri umumnya merupakan mikroba yang banyak terdapat dalam tanah dan
tidak mempunyai membran inti dan termasuk kelompok prokariotik. Beberapa spesies
tertentu melepaskan nitrogen, sulfur, fosfor dan unsur hara mikro.Peranan bakteri
dalam ekosistem tanah adalah untuk meningkatkan infiltrasi dan kapasitas menahan
air, menekan patogen atau biocontrol agent, memperbaiki struktur tanah, dan
menguraikan polutan.
2.2.2 Produsen
Produsen primer yang utama adalah tanaman, yang dapat menggunakan sinar matahari
sebagai sumber energi untuk mengikat karbondioksida selama proses fotosintesis. Beberapa
bakteri mampu mengikat karbon dioksida, namun energi yang digunakan bukan berasal dari
sinar matahari melainkan dari hasil reaksi kimia, dan digolongkan sebagai organisme
kemoautotrof.
2.2.3 Konsumen dan Dekomposer
Konsumen dapat berupa seperti nematoda yang mengkonsumsi akar tanaman hidup,
nematoda tersebut akan dimakan atau dikonsumsi oleh tungau, dan tungau akan dikonsumsi
oleh centipede. Dekomposer merombak bahan organik mati dengan menggunakan enzim, aka
karbon organik dalam bahan organik mati berubah dan dilepaskan dalam bentuk panas.
6
2.3.2 Sinergisme
Interaksi yang mana kedua populasi diuntungkan dan produk hasil kombinasi tersebut
melebihi produk dari individu. Contohnya adalah bakteri penghasil metan dan bakteri
pereduksi sulfat yang memerlukan asetat, gas hidrogen atau keduanya. Pada situasi yang
sama, bakteri fermentasi juga memetabolisme gula, asam lemah, dan asam amino untuk
mendapatkan energi, namun di samping itu dihasilkan produk sampingan, yaitu asetat dan gas
hidrogen.
2.3.3 Mutualisme
Dalam interaksi ini biasa dijumpai antara organisme-organisme tertentu yang spesifik
jika dibandingkan dengan populasi. Hubungan ini bisa terjadi sangat khusus dan
kemungkinan besar dapat bertahan dalam kondisi habitat berbeda yang jika mereka sendiri
belum tentu dapat bertahan. Contohnya bentuk hubungan mutualistik pada aktinobakteria dan
semut antagonis dengan jamur patogen.
2.3.4 Predasi
Interaksi yang terjadi ketika salah satu populasi memiliki pengaruh negatif pada besar
populasi yang lain melalui pengonsumsian dan pengurangan jumlah. Contohnya adalah jamur
ektomikoriza dapat membunuh collembola dan mengasimilasi N yang dimiliki collembola.
2.3.5 Kompetisi
A. Sekitar akar, rizosfer merupakan daerah perakaran yang dihuni oleh bakteri, mereka
menggunakan jaringan akar yang mati sebagai sumber makanan dan energi. Jika
bakteri banyak, maka populasi protozoa dan nematoda menjadi banyak.
B. Serasah bahan organik,
7
C. Humus, merupakan senyawa kompleks yang relatif kekurangan nitrogen sehingga
hanya mikroba tertentu yang mampu memanfaatkan bahan tersebut.
D. Permukaan agregat tanah, dan
E. Ruangan antar agregat tanah.
2.4.2 Distribusi Organisme Tanah
Fungsi organisme tanah dalam ekosistem antara lain adalah sebagai berikut:
1. Faktor pembentukan tanah, yang disebabkan oleh mikroba melakukan sintesis
senyawa baru yang dapat meningkatkan kemantapan agregat tanah.
2. Melakukan dekomposisi bahan organik, kemampuan dan aktivitas fauna dan flora
tanah mendekomposisi bahan organik di tanaman mempengaruhi tanah, air, dan
udara.
3. Fiksasi nitrogen, beberapa spesies bakteri (Rhizobium sp) dapat mengabsorbsi gas N2
dan mengubah bentuknya menjadi amonia, bentuk yang dapat digunakan mikroba itu
sendiri dan tanaman. Hal ini merupakan salah satu contoh lain dari interaksi
mutualisme antara bakteri dan tanaman.
4. Mengubah beberapa sifat fisik tanah, contohnya adalah struktur tanah, ruang pori,
kerapatan isi tanah, dan penyimpanan air.
5. Pengendalian patogen akar dan nematoda, pengendalian ini biasanya dilakukan pada
daerah rhizosfer.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Peran dari organisme tanah dalam ekosistem adalah sebagai faktor pembentukan tanah,
melakukan dekomposisi, dan pengendalian patogen akar dan nematoda.
2. Jenis-jenis biota tanah adalah bakteri, cacing tanah, nematoda, protozoa, fungi (jamur),
dan arthropoda.
3. Bentuk interaksi dalam biota tanah dibagi menjadi 6, yaitu komensalisme, sinergisme,
mutualisme, predasi, kompetisi, dan amensalisme.
3.2.Saran
Setelah mengetahui peranan dan pentingnya biota dalam tanah, sebaiknya
dilakukan suatu upaya untuk menjaga tanah agar tetap dalam kondisi baik dengan cara
tidak membuang limbah yang dapat mencemari tanah, misalnya oli. Selain itu, kita
juga dapat melakukan upaya mengurangi tingkat polutan seperti detergen agar tanah
tetap dalam kondisi yang optimal untuk menjadi tempat tinggal para biota tanah.
9
DAFTAR PUSTAKA
Utomo, M. (2016). Ilmu Tanah Dasar-Dasar dan Pengelolaan (Pertama ed.). Kencana.
10