Anda di halaman 1dari 17

AsDos: Riszky Maikel Pernando Gultom

Cahaya Lumban Gaol

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN


Dosen Pengampu: Fiki Harjuni, S.Pi., M.Si

Disusun Oleh:

Kelompok 6

1. Mhd. Arif Maulana Panggabean (23020009)


2. Thalia Salsabila (23030002)
3. Salwa Nabila (23020006)
4. Lambok Martua Zakaria Laoli (23030004)
5. Mario Leonardo Hasibuan (22020009)

SEKOLAH TINGGI PERIKANAN DAN KELAUTAN MATULI

PANDAN TAPANULI TENGAH

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
yang berjudul “Laporan Praktikum Biologi Umum Interaksi Makhluk Hidup
Dengan Lingkungannya” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas
pada mata kuliah Biologi Umum. Selain itu, laporan ini bertujuan untuk
menambah wawasan tentang interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungan
lebih mendalam bagi para pembaca dan penulis.
Terlebih dahulu kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Fiki
Harjuni, S.Pi., M.Si selaku dosen Biologi Umum yang telah mengajarkan
pembelajaran tentang interaksi makhluk hidup kepada kami sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada para asisten dosen yang telah membantu dan membimbing kami selama
praktik sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Kemudian, kami menyadari bahwa tugas yang kami tulis ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami
butuhkan demi kesempurnaan laporan ini.

Pandan, 20 Desember 2023

Kelompok 6
DAFTAR ISI

Isi Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR...................................................................... iii
DAFTAR TABEL .......................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN............................................................... 1
1.1 Latar Belakang..................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................... 1
1.3 Tujuan ................................................................................. 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................... 2
2.1 Interaksi Antara Makhluk Hidup Dengan Lingkungan........ 2
2.2 Area Sampling Minimal ...................................................... 4
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM ................................... 5
3.1 Waktu dan Tempat .............................................................. 5
3.2 Alat dan Bahan .................................................................... 5
3.3 Prosedur praktikum ............................................................. 5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................... 6
4.1 Hasil .................................................................................... 6
4.2 Pembahasan ......................................................................... 6
BAB V PENUTUP ......................................................................... 9
5.1 Kesimpulan ......................................................................... 9
5.2 Saran .................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .................................................................... 10
LAMPIRAN.................................................................................... 11
4

DAFTAR GAMBAR

Isi Halaman

Gambar 1. Pohon Duranta erecta ........................................................... 6


Gambar 2. Transec Plot .......................................................................... 6
DAFTAR TABEL

Isi Halaman

Tabel 1. Plot pada transect ..................................................................... 7


I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di alam makhluk hidup berdampingan dengan lingkungan, menciptakan
hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungan yang disebut
ekosistem. Ekosistem sendiri pertamkali diperkenalkan oleh Tansley, (1935 dalam
Cartono & Hizqiyah, 2010, hlm. 162). Ia mengemukakan bahwa hubungan timbal
balik antara komponen biotik (hewan, tumbuhan, mikroba, manusia) dengan
komponen abiotik (udara, cahaya, tanah, air, dsb.) di alam, sesungguhnya ialah
ikatan antar komponen yang membentuk sesuatu sistem.
Hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya di kaji dalam ekologi,
ekologi (ecology, dari bahasa yunani oikos, rumah, dan logos, mempelajari),
bidang ilmu pengetahuan yang menekuni interaksi antara organisme serta
lingkungannya. (Campbell, 2008, hlm. 326). Dilihat dari segi ekologi makhluk
hidup tidak mungkin lepas dari area tempat iya tinggal, organisme menyesuaikan
diri dengan lingkungannya dengan waktu yang panjang hingaa mencapai beberapa
generasi lewat peroses pilih alam, menyesuaikan diri ini terjadi pada beberapa
generasi dalam bingkai waktu dari waktu evolusioner. (Campbell, 2008 hlm. 328)
jadi makhluk hidup tidak akan lepas dari pengaruh faktor lingkungan tempat ia
tinggal, pengetahuan ini perlu dipelajari dalam mempelajari suatu makhluk hidup.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang terdapat pada laporan praktikum ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya?
2. Apa itu area sampling minimal dan bagaimana mengetahui ukuran plot
yang representatif dari suatu area?
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan praktikum
ini adalah:
1. Untuk mengetahui interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya
2. Untuk mengetahui area sampling minimal dan ukuran plot yang
representatif dari suatu area
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Interaksi Antara Makhluk Hidup Dengan Lingkungan


Kesatuan interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya disebut
ekosistem. Interaksi yang dilakukan menghasilkan hubungan timbal balik, ada
yang saling diuntungkan ada pula yang diuntungkan dan dirugikan. Di dalam
ekositem, antara komponen abiotik dengan biotik saling mempengaruhi atau
saling ketergantungan.
Ada hubungan antara makhluk hidup dan lingkungan, baik lingkungan
yang berupa makhluk hidup atau dengan benda tak hidup. Hubungan itu akan
membentuk timbal balik yang kompleks. Makhluk hidup dengan lingkungannya
yang saling berhubungan di alam, biasa di sebut dengan ekosistem, dan di alam
terdapat bermacam-macam ekosistem.
Ekosistem adalah suatu sistem yang terbentuk oleh hubungan timbal balik
antara mahkluk hidup dengan lingkungannya. Interaksi anatara makhluk hidup
terdiri dari komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik ini
merupakan semua makhluk hidup yang ada di dalam lingkungan. Seperti manusia,
hewan dan tumbuhan. Makhluk hidup pada komponen tersebut memiliki
kedudukan dan peran masing-masing dalam lingkungan. Mereka juga dapat
memengaruhi komponen abiotik lainnya. Dalam komponen biotik dibedakan
menjadi tiga peranan, yakni:
a. Produsen merupakan makhluk hidup yang dapat menghasilkan zat
makanan yang diperlukan makhluk hidup lain. Tugas tersebut diperankan
oleh makhuk hidup yang mempunyai klorofil (zat hijau daun) yaitu
tumbuhan hijau. Tumbuhan mensintesis atau membuat zat makanan
menggunakan bahan karbondioksida (CO2) dan air (H2O) dengan bantuan
cahaya matahari.
b. Konsumen merupakan makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan
sendiri (organisme heterotrof). Konsumen akan bergantung pada makhluk
hidup lain untuk makanannya.
c. Penguraian ini bertugas membusukkan dan menguraikan hewan dan
tumbuhan yang telah mati. Makhluk hidup yang berperan sebagai pengurai
3

antara lain cacing, bakteri dan jamur. Proses penguraian sangat penting
untuk menjaga stabilitas ekosistem dengan mengurai zat-zat sisa menjadi
unsur hara yang akan diserap oleh tanah.
Komponen abiotik merupakan benda tidak hidup yang ada di dalam
lingkungan. Keberadaan komponen tersebut sangat memengaruhi jenis makhluk
hidup yang menempati suatu lingkungan. Beberapa Komponen abiotik antara lain:
a. Cahaya matahari, ini adalah sumber utama energi untuk semua makhluk
hidup di bumi.
b. Udara, dalam udara ada berbagai jenis gas, seperti oksigen, hidrogen,
karbon dioksida dan nitrogen.
c. Air, semua makhluk hidup di bumi membutuhkan air untuk bertahan
hidup.
d. Suhu, merupakan salahsatu komponen penting bagi makhluk hidup di
bumi.
Setiap makhluk hidup akan melakukan interaksi dengan makhluk hidup lain.
Itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhannya. Ada beberapa pola interaksi yang
dapat terjadi pada makhluk hidup, yakni persaingan (kompetisi), pemangsaan
(predasi), kerjasama (simbiosis), antibiosis.
a. Persaingan, akan terjadi pada makhluk hidup yang membutuhkan bahan
makanan. Persaingan satu pola interaksi yang menyebabkan kerugian bagi
salah satu pihak yang kalah bersaing.
b. Predasi merupakan selain melakukan persaingan. Makhluk hidup akan
mendapatkan makanan dengan memangsa makhluk hidup lain. Contohnya,
singa yang memakan kijang zebra, atau rusa.
c. Simbiosis adalah beberapa makhluk hidup yang hidup berdampingan tanpa
melakukan persaingan atau predasi. Simbiosis merupakan pola interaksi
antara dua makhluk hidup yang berbeda jenis dalam suatu
lingkungan. Dalam simbiosis antara dua jenis makhluk hidup dibedakan
menjadi tiga, yakni simbiosis mutualisme, simbiosis komensalisme, dan
simbiosis parasitisme.
d. Antibiosis adalah interaksi antara makhluk hidup, di mana makhluk hidup
yang satu menghambat kehidupan dan pertumbuhan makhluk hidup lain.
4

2.2 Area Sampling Minimal


Menurut Ridwan (2004:60), area sampling (cluster sampling) adalah
teknik sampling yang dilakukan dengan cara mengambil wakil dari setiap
wilayah/kelompok yang ada. Sampling area minimal (Minimal Sampling Area)
adalah suatu metode dasar untuk mempelajari ekologi tumbuhan secara sederhana.
Sampling dilakukan dengan menggunakan kuadran (plot). Ukuran plot tersebut
disesuaikan dengan lokasi serta tujuan penelitian, sehingga representatif untuk
mengambil data-data ekologi tumbuhan. Dalam praktikum ini digunakan kuadran
kecil dengan ukuran 100 x 100 cm dan kuadran tersebut dibagi-bagi menjadi
petakan-petakan yang lebih kecil dengan menggunakan tali rafia yang diikatkan
pada kuadran.
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum biologi umum tentang interaksi antara makhluk hidup dengan
lingkungan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 07 Desember 2023 pukul 14.30 –
17.00 WIB, bertempat di ruangan laboratorium Biologi Perikanan STPK Matauli.
3.2 Alat dan Bahan
1. Kertas
2. penggaris
3. Transect kuadran 100 x 100 cm
4. Tali rafia
5. Alat tulis (pensil, penghapus, pensil warna, penggaris)
3.3 Prosedur Praktikum
Interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungan
a. Pergilah ke luar ruangan bersama rekan satu kelompok dan pilih salah satu
pohon di lingkungan kampus.
b. Amati pohon tersebut, mulai dari ujung daun di atas sampai dengan area di
sekitar pohon.
c. Catatlah kondisi umum pohon tersebut, identifikasi makhluk hidup yang
berada pada pohon tersebut.
d. Analisis interaksi yang terjadi anatara pohon dengan organisme tersebut
serta antara pohon dengan faktor abiotik di sekitarnya.
Sampling area minimal
a. Pergilah ke luar ruangan bersama rekan satu kelompok dan pilih salah satu
area di lingkungan kampus.
b. Ambil tali raffia untuk membuat petakan pada transect/kuadran.
c. Buatlah menjadi empat bagian, catatlah factor biotic dan abiotik yang
terdapat pada setiap plot.
d. Hitung pertambahan jumlah spesies menggunakan rumus yang sudah
diberikan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Gambar 1. Pohon Duranta erecta

Gambar 2. Transect plot

4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah kami lakukan, interaksi antara
makhluk hidup dengan lingkungannya itu kaitannya sangat erat dengan factor
biotik dan factor abiotik. Faktor biotik merupakan komponen makhluk hidup
seperti manusia, hewan, tumbuhan dan mikroorganisme. Sedangkan faktor abiotik
merupakan komponen makhluk tak hidup atau benda mati seperti cahaya
matahari, air, suhu, udara, dan lain-lain. Makhluk hidup atau faktor biotik tidak
dapat hidup apabila faktor abiotik di lingkungannya tidak mendukung.
Pada laporan ini kami mengamati pohon Sinyo Nakal (Duranta erekta).
Beberapa faktor abiotik yang ada di sekitarnya terdapat batu, air, tanah, cangkang
telur dan cangkang keong. Sedangkan faktor biotiknya terdiri dari beberapa
rumput, semut, buah jatuh, daun jatuh, dan ranting.
7

Antara hubungan pohon sinyo nakal dan semut terjadi interaksi yaitu simbiosis
komensalisme. Hal ini terjadi karena semut mendapatkan keuntungan dengan
membuat tempat tinggal atau rumah di sekitar pohon sinyo nakal, namun tidak
mempengaruhi pohon tersebut. Dan pohon tersebut tidak diuntungkan maupun
dirugikan oleh aktivitas semut tersebut. Beberapa rumput juga terlihat hidup
bersama dengan pohon sinyo nakal dan tidak saling mengganggu. Terdapat
beberapa buah dan daun jatuh serta ranting.
Faktor abiotik di sekitar pohon sinyo nakal terdapat tanah yang subur yang
dapat menghasilkan nutrisi bagi pohon, ada juga air sebagai bahan untuk berbagai
kegiatan tumbuh dan berkembangnya suatu tanaman. Air berfungsi sebagai media
pengangkut yang akan memindahkan hasil fotosintesis. Air juga berfungsi dalam
membantu proses respirasi pada tumbuhan. Faktor abiotik lainnya ada cahaya
matahari. Cahaya matahari bermanfaat untuk mengaktifkan klorofil pada
tumbuhan, member warna hijau, menjaga suhu agar tetap stabil, dan mempercepat
proses pertumbuhan pada tumbuhan.
Plot Ranting Akar Semut Buah Daun Batu Cangkang Total
Jatuh Jatuh
A 15 8 5 1 251 6 1 287
B 8 46 3 2 182 2 - 243
C 5 22 2 10 198 1 - 238
D 16 32 4 26 245 6 1 330

Sampling area minimal (Minimal Sampling Area) adalah suatu metode


dasar untuk mempelajari ekologi tumbuhan secara sederhana. Sampling dilakukan
dengan menggunakan kuadran atau transect yang dibagi menjadi empat plot
menggunakan tali rafia. Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan,
didapatkan hasil seperti table di atas.
Plot A dengan total faktor biotik dan abiotik 287. Total jumlah faktor
biotik dan abiotik pada plot B adalah 243. Kemudian didapatkan hasil
pertambahan jumlah spesies plot B dan Plot A adalah -15,33 %. Pada plot C total
faktor biotik dan abiotiknya ada 238, sedangkan faktor biotik dan abiotik pada
8

plot D terdapat 330. Hasil pertambahan jumlah spesies pada plot D dan plot C
adalah 38,65 %.
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum dan pengamatan yang kami lakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah kami lakukan, interaksi antara
makhluk hidup dengan lingkungannya itu kaitannya sangat erat dengan
factor biotik dan factor abiotik.
2. Faktor biotik merupakan komponen makhluk hidup seperti manusia,
hewan, tumbuhan dan mikroorganisme. Sedangkan faktor abiotik
merupakan komponen makhluk tak hidup atau benda mati seperti cahaya
matahari, air, suhu, udara, dan lain-lain.
3. Antara hubungan pohon sinyo nakal dan semut terjadi interaksi yaitu
simbiosis komensalisme. Hal ini terjadi karena semut mendapatkan
keuntungan dengan membuat tempat tinggal atau rumah di sekitar pohon
sinyo nakal, namun tidak mempengaruhi pohon tersebut.
4. Secara umum simbiosis terbagi menjadi tiga, yaitu simbiosis mutualisme,
simbiosis komensalisme, dan simbiosis parasitisme.
5. Sampling area minimal (Minimal Sampling Area) adalah suatu metode
dasar untuk mempelajari ekologi tumbuhan secara sederhana. Sampling
dilakukan dengan menggunakan kuadran atau transect yang dibagi
menjadi empat plot menggunakan tali rafia.
5.2 Saran
Saran untuk kegiatan praktikum biologi umum yaitu untuk memulai suatu
kegiatan dengan melakukan berdoa bersama demi kelancaran serta kemudahan
dalam melaksanakan kegiatan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

Adinugraha, Fajar dan Adisti Ratnapuri. 2004. Penuntun Praktikum Biologi Sel.
Yogyakarta: Mirra Buana Media.
Anna Poedjiadi & Titin Supriyanti. 2005. Dasar-dasar Biokimia. Bandung: UI
Press.
Asih Widi Wisudawati & Eka Sulistyowati. 2014. Metodologi Pembelajaran IPA.
Jakarta: Bumi Aksara.
Azhar Arsyad. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Basuki, Achmad dkk. 2022. Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi. Surakarta:
CV Indotama Solo.
Campbell, N.A., Reece, J. B., & Mitchell, L.G.2008. Biologi. Alih Bahasa:
Rahayu Lestari. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Handayani, Santy. 2019.Penerapan Mikroskop Digital Dengan Bantuan
Smartphone Android Sebagai Media Pembelajaran IPA. Susunan Artikel
Pendidikan. Vol 4: 46-50.
Kistinnah, Idun dan Endang Sri Lestari. 2009. Biologi Makhluk Hidup dan
Lingkungannya. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
LAMPIRAN
7

Anda mungkin juga menyukai