Anda di halaman 1dari 40

“MAKALAH TINGKATAN ORGANISASI KEHIDUPAN

DAN MANFAAT ILMU EKOLOGI”

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

DASAR-DASAR EKOLOGI

Dosen Pengampu :

DESI KARTIKASARI, M.Si.

Disusun oleh Kelompok 1:

M. Hilmi Fakhruddin (126208212049)

Funiba Salwa Azizah (126208212073)

Citra Sari Agustina (126208213104)

TADRIS BIOLOGI 3B

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

TAHUN AJARAN 2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Tingkatan Organisasi Kehidupan
dan Manffat Ilmu Ekologi” dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Dasar-Dasar Ekologi yang diampu Ibu Desi Kartikasari, M.Si. Selain itu, makalah
ini bertujuan menambah wawasan tentang tingkatan organisasi kehidupan dan manffat ilmu
ekologi bagi para pembaca dan juga bagi penyusun.

Penyusun mengucapkan terimakasih kepada Ibu Desi Kartikasari, M.Si. Selaku dosen
mata kuliah dasar-dasar ekologi yang telah membimbing penyusun dalam proses penyelesaian
makalah. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga terselesaikannya makalah ini. Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini dan untuk memperbaiki makalah penyusun kedepannya.

Tulungagung, September 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

A. Latar belakang masalah .................................................................................. 1


B. Rumusan masalah .......................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................. 3

A. Tingkatan organisasi kehidupan ..................................................................... 3


1. Tingkatan atom ........................................................................................ 3
2. Tingkatan molekul ................................................................................... 4
3. Tingkatan organel .................................................................................... 5
4. Tingkatan sel............................................................................................ 5
5. Tingkatan jaringan .................................................................................. 6
6. Tingkatan organ ....................................................................................... 6
7. Tingkatan sistem organ ............................................................................ 6
8. Tingkatan organisme ................................................................................ 7
9. Tingkatan populasi ................................................................................... 8
10. Tingkatan komunitas ................................................................................ 8
11. Tingkatan ekosistem................................................................................. 9
12. Tingkatan bioma ...................................................................................... 9
13. Tingkatan biosfer ..................................................................................... 11
B. Gambaran dan contoh tingkatan organisasi kehidupan ................................... 12
C. Manfaat ilmu ekologi ..................................................................................... 27
Aspek biodiversity ......................................................................................... 28
Aspek pertanian ............................................................................................. 29
Aspek peternakan .......................................................................................... 30
Aspek perikanan ............................................................................................ 31
Aspek kesehatan ............................................................................................ 32
Aspek lingkungan dan kewirausahaan ............................................................ 33

iii
BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 34

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 34
B. Saran ................................................................................................................... 34

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 35

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, jika diamati dapat dilihat berbagai organisme hidup di
sekitar kita baik manusia itu sendiri, tumbuhan, hewan, mikroorganisme maupun tingkatan
organime yang paling rendah lagi. Begitu kompleks organisme yang hidup di bumi.
Lalu, jika diperhatikan maka dalam hidupnya organisme akan selalu berinteraksi
dengan lingkungannya baik lingkungan yang sifatnya hidup (biotis) ataupun lingkungan
yang tidak hidup (abiotis). Interaksi yang dimaksud adalah hubungan timbal balk artinya
bahwa organisme dalam hidupnya dipengaruhi oleh lingkungan, demikian pula lingkungan
dalam keseimbangannya di alam sangat dipengaruhi oleh organisme. Itulah yang
dinamakan dengan ilmu ekologi.
Akan tetapi, Ekologi tidak hanya berhubungan dengan organisme hidup saja tetapi juga
berhubungan dengan arus energi dan daur materi di daratan, di udara dan di perairan,
sehingga ekologi dapat diartikan sebagai studi tentang struktur dan fungsi dari alam
semesta.
Dewasa kini, dalam kajiannya biologi mencakup bidang akademik yang sangat luas,
bersentuhan dengan bidang-bidang sains yang lain, dan sering kali dipandang sebagai ilmu
yang mandiri. Namun, pencabangan biologi selalu mengikuti tiga dimensi yang saling
tegak lurus: keanekaragaman (berdasarkan kelompok organisme), organisasi kehidupan
(taraf kajian dari sistem kehidupan), dan interaksi (hubungan antar unit kehidupan serta
antara unit kehidupan dengan lingkungannya).
Makhluk hidup didunia ini sangat beranekaragam. Keanekaragaman ini meliputi
berbagai bentuk dan variasi tingkat kehidupan yang berurutan antara lain: atom, molekul,
organel, sel, jaringan, organ, sistem organ, organisme, populasi, komunitas, ekosistem,
bioma, dan biosfer. Dalam kajiannya ekologi juga tak lepas dari keterkaitan antar tingkatan
organisasi kehidupan dari yang paling sederhana hingga yang kompleks.
Lalu, dalam kajiannya cakupan ilmu ekologi sangatlah luas, tidak terbatas pada
interaksi antar organisme hidup saja dengan ligkungannya. Oleh sebab itu beberapa
manfaat akan diperoleh dengan mempejari ilmu ekologi. Manfaat mempeljarai ilmu

1
ekologi dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu mulai dari aspek biodiversity, pertanian,
peternakan, perikanan/ kelautan, kesehatan, hingga aspek lingkungan dan kewirausahaan.
Sehingga dari pemaparan latar belakang diatas maka penulis akan memberikan
pembahasan terkait tingkatan organisasi kehidupan dan manfaat ilmu ekologi dalam
berbagai aspek. Dengan harapan dapat memeberikan pemahaman kepada pembaca terkait
materi tersebut.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan perumusan masalah sebagi berikut :
1. Apa saja tingkatan organisasi kehidupan mulai dari yang paling sederhana hingga yang
paling kompleks?
2. Bagaimana bentuk gambaran dan contoh dari setiap tingkatan organisasi kehidupan di
bumi?
3. Apa yang diperoleh dari mempelajari ilmu ekologi dalam berbagai aspek?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tingkatan organisasi kehidupan dari yang paling sederhana hingga
yang paling kompleks.
2. Untuk mengetahui dan memberikan gambaran dan contoh dari setiap tingkatan
organisasi kehidupan di bumi.
3. Untuk mengetahui manfaat dari mempelajari ilmu ekologi yang dilihat dari berbagai
aspek.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tingkatan Organisasi Kehidupan

Gambar 1.1 Organisasi Kehidupan


(Sumber: https://quizizz.com)

Keanekaragaman makhluk hidup yang ada di bumi membentuk sebuah organisasi


kehidupan yang memiliki tingkatan. Organisasi kehidupan adalah sistem hierarki atau
tingkatan yang menggambarkan struktur kehidupan dari yang sederhana sampai
kompleks. Terdiri dari atom, molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, organisme,
populasi, komunitas, ekosistem, bioma, dan biosfer.

1) Objek Biologi Tingkat atom

Gambar 1.2 Atom


(Sumber: https://www.gramedia.com)
Berdasarkan pengertian secara umum tentang atom, maka dapat
diketahui bahwa pengertian atom adalah materi terkecil yang ada di alam

3
semesta. Semua unsur-unsur di bumi tersusun atas rangkaian atom-atom.
Contohnya seperti tubuh organisme, setelah melalui pengamatan yang panjang
dengan teknologi modern dapat dilihat bahwa sel ternyata tersusun atas unit-
unit makromolekul hingga atom-atonmya. Dimana tubuh organisme
mengandung molekul yang tersusun atas atom karbon (C), Hidrogen (H),
Oksigen (O), dan Nitrogen (N).1
2) Objek Biologi Tingkat molekul

Gambar 1.3 Molekul


(Sumber: https://tirto.id)
Molekul merupakan unit yang terbentuk dari gabungan beberapa atom
yang menyusun sutu rantai tertentu. Molekul adalah struktur kimia yang terdiri
dari dua atau lebih atom-atom. Contohnya adalah karbohidrat, lemak (lipid),
protein, asam nukleat, klorofil. 2
3) Objek Biologi Tingkat Organel

Gambar 1.4 Organel Mitokondria


(Sumber: https://www.gurusumedang.com)
Organel merupakan berbagai komponen fungsional yang menyusun
suatu sel. Organel memiliki fungsi yang lebih spesifik di dalam sel. Contohnya
adalah mitokondria yang berperan aktif dalam respirasi sel dan pembentukan
ATP. Selain itu , ada juga kloroplas yang didalamnya terdapat banyak klorofil
berperan dalam proses fotosintesis tumbuhan. Ribosom memiliki peran dalam

1
Ibid, Hal 13-14
2
Neil A. Caampbell.dkk., Biologi Campbell Reece Edisi 8 Jilid 1, Penerbit Erlangga, Hal. 5

4
mensintesis protein. Hingga pada nukleus atau inti sel yang memiliki peran
penting dalam mengatur semua keegiatan sel. 3
4) Objek Biologi Tingkat Sel

Gambar 1.5 Sel Hewan


(https://www.lenterasehat.com)
Sel merupakan unit struktural dan fungsional yang menjadi dasar
kehidupan bagi suatu organisme. Segala fungsi kehidupan diatur dan
berlangsung di dalam sel. Karena memiliki peran yang aktif sel dapat berfungsi
secara autonom, asalkan semua kebutuhan sel terpenuhi dengan baik. 4
Robert Hooke merupakan ilmuwan yang pertama kali menemukan sel
pada tahun 1665, ketika meneliti suatu irisan gabus dengan menggunakan
mikroskop yang memiliki perbesaran 30 kali. Selanjutnya, Antoni van
Leeuwenhock, menemukan organisme yang sekarang kita kenal dengan
organisme sel tunggal, yaitu mikroba di dalam tetesan air kolam dan sel-sel
darah serta sel sperma hewan. Pada tahun 1839, sel akhirnya diakui sebagai unit
kehidupan yang terdapat dimana saja oleh Matthias Schleiden dan Theodor
Schwann, yang merangkum penelitian mikroskopiknya dan hasil-hasil
penelitian saintis lain dengan menyimpulkan bahwa semua bentuk kehidupan
tersusun dari sel. 5

3
Ibid, Hal. 109-112
4
Gade, Struktur Fungsi Organel Dan Komunikasi Antar Sel, Sainstek Article, Universitas Jabal Ghapur Banda
Aceh, Volume II Nomor I, 2014, Hal. 2
5
Winarni, Upaya Meningkatkan Pemahaman Peserta Didik Tentang sistem Organisasi kehidupan Melalui
Penerapan Model Experiental Learning. UIN Walisongo Semarang, Jurnal Penelitian. Hal 13

5
5) Objek Biologi Tingkat Jaringan

Gambar 1.6 Jaringan saraf


(Sumber: https://akupintar.id)
Jaringan (tissue) adalah kumpulan sel-sel yang memiliki
struktur dan fungsi yang sama. Jenis jaringan yang berbeda memiliki struktur
yang sesuai dengan fungsinya.
6) Objek Biologi Tingkat Organ

Gambar 1.7 Organ Pada Manusia


(Sumber: https://www.bola.com)
Organ adalah struktur yang terbentuk dari beberapa jaringan yang
bekerja sama untuk melakukan fungsi tertentu, contohnya Organ pada
tumbuhan: akar, batang, daun, dan bunga. Organ pada manusia: mata, paru-
paru, telinga, jantung, lambung, hati dan ginjal.
7) Objek Biologi Tingkat Sistem Organ

Gambar 1.8 Sistem Pernapasan Manusia


(Sumber: https://taylorswift10years.com)
Sistem organ merupakan gabungan dari berbagai macam organ yang
menjadi satu kesatuan dalam sistem tertentu. Pada manusia misalnya: Sistem

6
Pernapasan tersusun terdiri atas jantung, pembuluh darah (arteri, vena dan
kapiler) dan saluran limfe. Sistem pernapasan pada manusia yang tersusun atas
hidung, faring, laring, bronkus, bronkiolus dan diafragma.
Pada tumbuhan misalnya : Sistem Pengangkutan yang melibatkan akar,
batang dan daun. Akar menyerap air dan unsur hara dari dalam tanah. Xylem
mengangkut air dan unsur hara tersebut melalui batang menuju daun. Daun
memprosesnya dengan bantuan sinar matahari dan karbondioksida melalui
proses fotosintesis sehingga menghasilkan karbohidrat yang diedarkan oleh
floem ke seluruh tubuh tumbuhan serta oksigen sebagai hasil sampingan yang
dikeluarkan sehingga dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan itu sendiri serta
organisme lain. 6
8) Objek Biologi Tingkat Organisme

Gambar 1.9 Individu Felis catus


(Sumber: https://www.kompas.com)
Organisme atau individu merupakan satu makhluk hidup tunggal yang
terdiri dari gabungan atas sistem-sistem organ yang bekerja sama membentuk
kehidupan. Individu terbagi atas organisme uniseluler dan multiseluler. Contoh
organisme uniseluler yaitu protozoa dan bakteri, sedangkan multiseluler yaitu
manusia, tumbuhan, dan hewan. Organisme multiseluler dibentuk oleh sistem
organ yang bekerja sama. Misalnya pada manusia, ketika ada masalah pada
sistem organ pencernaan, maka akan mempengaruhi sistem organ lainnya. 7

6
Winarni, Upaya Meningkatkan Pemahaman Peserta Didik Tentang sistem Organisasi kehidupan Melalui
Penerapan Model Experiental Learning. UIN Walisongo Semarang, Jurnal Penelitian. Hal 26-27
7
Ibid, Hal. 27

7
9) Objek Biologi Tingkat Populasi

Gambar 1.10 Poulasi Felis Catus


(Sumber: https://id.wikipedia.org)
Populasi merupakan kelompok organisme yang sejenis yang hidup dan
berbiak pada suatu daerah tertentu. Ukuran populasi berubah sepanjang waktu
disebut dengan dinamika populasi. Perubahan ini dapat dihitung dengan
menggunakan rumus perubahan jumlah dibagi waktu, dan hasiilnya akan
menunjukkan kecepatan perubahan dalam populasi.
Beberapa faktor penyebab perubahan dari jumlah populasi antara lain:
dari alam (bencana alam, kebakaran, serangan penyakit), dari manusia (tebang
pilih). Populasi mempunyai karakteristik yang khas untuk kelompoknya yang
tidak dimiliki oleh masing-masing individu anggotanya diantaranya: kepadatan
(densitas), laju kelahiran (natalitas), laju kematian (mortalitas), penyebaran
umur), bentuk pertumbuhan, dan dapat juga disebabkan imigrasi dan emigrasi. 8
10) Objek Biologi Tingkat Komunitas

Gambar 1.11 Komunitas


(Sumber: https://www.materipelajar.com)

8
Lely Riawati, ST., MT., Ekologi, Ebook Biologi. Hal. 6-14

8
Komunitas merupakan kumpulan dari berbagai populasi yang hidup
pada daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain.
Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila
dibandingkan dengan individu dan populasi. Dalam komunitas, semua
organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara komponennya saling
berhubungan melalui keragaman interaksinya.
11) Objek Biologi Tingkat Ekosistem

Gambar 1.12 Ekosistem


(Sumber: https://www.masterpendidikan.com)
Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara
segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi dalam hubungan
timbal balik antara organisme dengan lingkungan biotik dan abiotik. Antara
komunitas dan lingkungannya selalu terjadi interaksi. Interaksi ini menciptakan
kesatuan ekologi yang disebut ekosistem. Komponen penyusun ekosistem
adalah produsen (tumbuhan hijau), konsumen (herbivora, karnivora, dan
omnivora), detrivores, dekomposer. 9
12) Objek Biologi Tingkat Bioma

Gambar 1.13 Bioma Tundra


(Sumber: https://rimbakita.com)

9
Ibid, Hal. 15

9
Charles Kendrich menyatakan bahwa yang dimaksud bioma yaitu
bagian dari berbagai unit geografis yang berukuran besar pada bumi. Bioma
tersebut berdasarkan jumlah perbedaan yang dimiliki tipe-tipe vegetasi dari
iklim dan lingkungan pada tempat tinggal flora dan fauna yang tidak memiliki
batasan. karakteristik utama bioma dalam wilayah tertentu adalah didominasi
suatu vegetasi yang dipengaruhi oleh iklim regional. Oleh sebab itu perbedaan
paling mudah yang bisa dilihat dari setiap bioma adalah jenis vegetasi yang
tumbuh di wilayah tersebut. Hal itu juga yang membuat spesies utama dari suatu
bioma adalah tumbuh-tumbuhan. Keberadaannya tidak hanya sebagai rantai
awal siklus energi, tetapi sekaligus menjadi penanda karakteristik dari setiap
jenis bioma yang ada.10
Penentuan bioma dalam wilayah tertentu dilakukan bukan tanpa alasan,
khusus pada aspek biologi yang berkaitan dengan pengklasfikasian berbagai
jenis flora dan fauna. Adapun beberapa fungsi dari penentuan bioma adalah
memudahkan proses pengelompokkan jenis-jenis flora dan fauna yang baru
ditemukan atau diketahui, mempermudah kegiatan pendaaan berbagai jenis
spesies flora dan fauna, membantu agar penataan populasi tertentu bisa berjalan
dengan lancar dan mudah, menjadi metode untuk mengetahui jenis flora dan
fauna dengan mengamati cara hidup dari makhluk hidup tersebut dalam
menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.
Macam-macam bioma antara lain; Bioma tundra adalah jenis bioma
yang didominasi oleh tumbuh-tumbuhan kecil seperti rumput dan lumut, serta
tidak ada pepohonan sama sekali. Persebaran bioma tundra mulai dari
lingkungan dengan iklim es abadi seperti di sekitar kawasan kutub utara dan
beberapa wilayah kutub selatan. Bioma gurun juga disebut sebagai bioma
padang pasir dan dikenal sebagai kawasan dengan kemampuan untuk menjamin
kehidupan sangat kecil. Akan tetapi pada kenyataannya wilayah gurun juga
menyimpan kehidupan yang cukup tersembunyi agar dapat bertahan hidup dan
biasanya hanya terjadi di siang hari. Bioma stepa juga biasa disebut sebagai
bioma padang rumput dan sesuai dengan namanya bioma ini didominasi oleh
flora rerumputan. Persebaran bioma padang rumput stepa adalah wilayah
dengan curah hujan rendah di sepanjang kawasan beriklim tropis dan subtropis

10
Ni Komang Sri Indriyani, Bioma, Artikel Biologi, Universitas Negeri Gorontalo, Hal. 20-22

10
dengan iklim sedang. Bioma hutan hujan tropis adalah kawasan dengan hutan
yang lembab dan basah. Jenis bioma ini dapat dijumpai di wilayah sekitar garis
khatulistiwa, tepatnya pada lintang 0 sampai 10 derajat ke utara dan selatan
khatulistiwa. Kondisi hutan yang basah dan lembab disebabkan oleh curah
hujan yang tinggi. Bioma hutan gugur adalah wilayah yang tanamannya
meranggas atau daunnya berguguran pada waktu musim dingin. Kondisi ini
disebabkan karena pada musim dingin tumbuhan tidak melakukan fotosintesis
dan daunnya pun menjadi gundul. Hal yang sama juga dilakukan oleh fauna,
yaitu hibernasi atau tidur sepanjang musim dingin. Bioma hutan taiga adalah
jenis yang paling luas di antara berbagai macam bioma lainnya. Rata-rata hutan
taiga dapat dijumpai di antara kawasan beriklim subtropis dan wilayah kutub.
Taiga merupakan hutan homogen yang di dalamnya hanya terdapat satu spesies,
seperti pinus dan jenisnya. Bioma sabana atau savana adalah padang rumput
yang sekelilingnya tumbuh sekumpulan pohon dan semak. Sabana dapat dibagi
menjadi dua berdasarkan jenis tanaman yang tumbuh yaitu sabana murni di
mana tanaman yang tumbuh hanya satu jenis dan sabana campuran yang terdiri
atas beberapa jenis tanaman. Dan masih banyak lagi bioma yang terbentuk
karena kondisi tertentu.
13) Objek Biologi Tingkat Biosfer

Gambar 1.14 Biosfer


(Sumber: https://www.asikbelajar.com)
Lapisan bumi tempat ekosistem beroperasi. Biosfer merupakan
keseluruhan bioma dan ekosistem di bumi dimana antara yang satu dengan yang
lain lain saling terhubungkan oleh siklus air dan atmosfer. Biosfer terdiri dari
semua lingkungan di bumi yang dihuni oleh kehidupan. Biosfer mencakup
sebagian besar wilayah daratan, sebagian besar badan air, dan atmosfer sampai

11
ketinggian beberapa kilometer. Lapisan biosfer meliputi: atmosfer berada
ribuan meter di atas permukaan air laut, Litosfer berada beberapa meter dibawah
permukaan tanah, dan Hidrosfer berada ribuan meter di bawah permukaan air
laut. 11

B. Gambaran dan Contoh Tingkatan Organisasi Kehidupan


Untuk lebih memahami terkait tingkatan-tingkatan organisasi pada kehidupan, disjikan
gambaran dan beberapa contoh mengenai setiap tingkatan organisasi kehidupan sebagai
berikut:
1. Atom
Atom adalah struktur dasar penyusun semua materi yang ada di alam. Struktur
atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron
bermuatan negatif yang mengelilinginya. 12 Inti atom terdiri dari proton dan neutron
terikat bersama di pusat atom. Sedangkan, electron awan adalah Elektron dalam atom
yang ditarik oleh proton dalam inti melalui gaya elektromagnetik. Sehingga dapat
disimpulkan, Partikel-partkel penyususn atom terdiri dari proton, neutron, dan elektron.

Gambar2. 1 Partikel penyusun atom

Elektron-elektron pada suatu atom terikat pada inti atom oleh gaya
elektromagnetik. Atom yang mengandung banyak proton dan elektron yang sama
bersifat netral, sedangkan yang mengandung banyak proton dan elektron yang
berlainan bersifat positif atau negatif dan merupakan ion.

11
Lely Riawati, ST., MT., Ekologi, Ebook Biologi. Hal. 24
12
Siap Uji menghadapi UN-SPMB, penulis : Priyo Kuncoro, Ihsanudin, penerbit : Erlangga

12
Sebagai contoh, dalam setiap tubuh makhluk hidup akan selalu ada atom C
(Carbon), H (Hidrogen), O (Oksigen).

Tabel 1Perkiraan dasar komposisis tubuh manusia (Berdasarkan berat kering)

2. Molekul

Molekul merupakan kumpulan dari dua atau lebih atom. Atom memiliki
kecenderungan untuk berikatan dengan atom lain. Karena, sebagian unsur di alam ingin
mencapai suatu kestabilan. Kestabilan electron tersebut hanya akan dicapai dengan
berikatan dengan atom lain. Dan kemudian membentuk suatu molekul atau senyawa
yang stabil. Kemampuan bergabung tersebut terjadi karena gaya tarik-menarik antar
unsur (atom).13 Dengan demikian, setiap atom atau unsur dapat membentuk senyawa
yang khas dan berbeda, karena kekuatan daya tarik menarik antar atom mempengaruhi
sifat senyawa yang terbentuk. Daya tarik-menarik antar atom yang menyebabkan suatu
senyawa kimia dapat bersatu disebut ikatan kimia

Konsep Ikatan Kimia pertama kali dikemukakan pada tahun 1916 oleh Gilbert.
Newton Lewis (1875-1946) dari Amerika dan Albrecht Kossel (1853-1927) dari
Jerman. 14 Konsep tersebut adalah:

1. Kenyataan bahwa gas-gas mulia (He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn)
sukar membentuk senyawa merupakan bukti bahwa gas-gas mulia
memiliki susunan elektron yang stabil (tidak melepas dan menerima elektron di
kulit terluarnya), sehingga disebut inert.
2. Setiap atom mempunyai kecenderungan untuk memiliki susunan electron yang
stabil seperti gas mulia. Caranya dengan melepaskan elektron atau
menangkap elektron.

13
Moore, John T. 2003. Kimia For Dummies. Indonesia:Pakar Raya
14
Silberberg, M., 2008, Chemistry, The Mocular Nature of Matter and Change, Edisi Kelima, McGraw-Hill
Sciences, New York.

13
3. Untuk memperoleh susunan elektron yang stabil hanya dapat dicapai dengan
cara berikatan dengan atom lain, yaitu dengan cara melepaskan elektron,
menangkap elektron, maupun pemakaian elektron secara bersama-sama.
Saat berikatan, orbital masing-masing atom bergabung membentuk orbital baru,
yaitu orbital molekul. Saat atom-atom berinteraksi, hanya elektron valensi yang terlibat
dalam proses pembentukan ikatan kimia.15 Ikatan kimia sendiri terdapat tiga jenis yaitu,
ikatan kovalen, ikatan ion dan ikatan logam.

Sebagai contoh dari ikatan ion yaitu yang terjadi dalam pembentukan NaCl.
Natirum (Na) itu dengan konfigurasi elektron (2,8,1) akan lebih stabil apabila
melepaskan 1 elektron sehingga kemudian konfugurasi elektron itu berubah menjadi
(2,8). Sedangkan untuk Klorin (Cl), yang memiliki dan/atau mempunyai suatu
konfigurasi (2,8,7), akan lebih stabil apabila mendapatkan 1 elektron sehingga
kemudian konfigurasinya tersebut menjadi (2,8,8). Jadi supaya keduanya ini kemudian
menjadi lebih stabil, maka natrium tersebut menyumbang 1 elektron serta klorin
tersebut kemudian akan kedapatan satu elektron dari natrium.

Gambar2. 2 Pembentukan NaCl dengan ikatan ion

Disaat pertukaran elektron terjadi, maka Na ini akan menjadi bermuatan positif
(Na+) serta Cl itu akan menjadi bermuatan negatif (Cl–). Setelah itu terjadi gaya
elektrostatik antara Na+ serta Cl– sehingga membentuk ikatan ionik.

Dalam suatu senyawa, susunan molekul-molekul benda membentuk sifat-sifat


tertentu. Contohnya plastic berbentuk lentur, karena molekul penyusunnya mempunyai

15
Andy. 2009. Pre-College Chemistry.

14
rantai panjang. Sedangkan arang mudah patah karena susunan antar atom penyusunnya
memiliki ruang kosong.

Sementara dalam tubuh manusia juga tersusun atas rantaian banyak molekul.
Contoh molekul organik yang kompleks pada makhluk hidup adalah molekul
karbohidrat, lipid, protein, dan asam nukleat. Molekul organik tersebut mempunyai
fungsi untuk mengontrol struktur dan fungsi tiap komponen-komponen sel.
Tabel 2 Komposisi kimiawi normal (Pria dengan BB 65 kg)

Walaupun tubuh makhluk hidup terlihat sangat kompleks, akan tetapi pada
dasarnya hanya keempat molekul organik tersebutlah sebagai komponen utama
penyusun tubuh makhluk hidup.

3. Organel
Interaksi antara molekul-molekul akan membentuk suatu organel yang mempunyai
fungsi spesifik tertentu untuk dilakukan dalam sel. Interaksi antar molekul-molekul
organic sebagai komponen utama penyusun makhluk hidup akan membentuk
penyusun penyusun sel yang memiliki fungsi-fungsi tertentu yang disebut organel sel.
Sebagai contoh dari organel sel yaitu membran sel. Membran sel terdiri atas bilayer
fosfolipid yang tersusun atas lipid, protein, karbohidrat.

Gambar2. 3 Organel Membran sel

15
Jika dicermati satu senyawa saja pada penyusun organel membran sel, misalnya unsur
penyusun yang paling banyak yaitu fosfolipid. Jika diuraikan fosfolipid tersusun atas
beberapa gabungan dari molekul-molekul senyawa seperti yang terlihat pada gambar
2.4.
Hal tersebut menunjukkan bahwasannya gabungan dari molekul-molekul
kompleks akan membentuk suatu organel yang nantinya akan saling bekerjasama
dengan organel lain dalam menjalankan suatu fungsi tertentu dalam sel.

4. Sel

Gabungan dari beberapa organel yang memiliki fungsi spesifik tertentu akan saling
bekerjasama membentuk sebuah sel yang akan menjalankan fungsi tertentu pula.

Gambar2. 4 Struktur fosfoliid

Sel adalah unit struktural, fungsional, hereditas terkecil makhluk hidup. Secara
struktural, tubuh makhluk hidup tersusun dari sel-sel sehingga sel disebut satuan
struktural makhluk hidup. Secara fungsional, tubuh makhluk hidup dapat
menyelenggarakan kehidupan jika sel-sel penyusunnya berfungsi. Dan secara hereditas,
didalam sel terdapat materi genetik yang dapat diwariskan melalui DNA/kromosom
yang terdapat di dalam nukleus.16 Didalam tubuh terdiri dari berbagai macam bentuk
dan jenis sel yang memiliki fungsinya tersendiri.

16
Puri Dafriani. (2019). Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi untuk Mahasiswa Kesehatan. Padang : CV. Berkah
Prima.

16
Sebagai contohnya yaitu sel saraf. Sebagaimana yang dijelasakn sebelumnya bahwa sel
tersusun atas organel-organel sel. Begitu pula sel saraf yang tersusun atas organel-
organel.

Gambar2. 5 Bentuk-bentuk sel

Sel saraf atau neuron terdiri atas beberapa bagian, yaitu:

Gambar2. 6 Struktur sel saraf

 Dendrit, yaitu penjuluran ke arah luar badan sel yang berperan sebagai penerima
sinyal/impuls.
 Badan sel, yaitu bagian utama neuron yang memiliki inti sel.
 Akson (neurit), yaitu penjuluran badan sel yang berfungsi mengirimkan
sinyal/impuls.

Pada bagaian organel akson sendiri terdapat:

 Selubung Mielin, yaitu bagian sel yang membungkus akson.


 Selubung Mielin terdiri atas sel-sel Schwan
 Terminal akson, yaitu tempat bertemunya sel saraf dengan sel saraf lainnya.
 Pada terminal akson ini terdapat sinaps, yaitu pertemuan antara dua terminal akson.
 Di sinaps ada cairan yang disebut neurotransmitter.

17
 Neurotransmitter berfungsi menghantarkan sinyal dari terminal akson yang satu ke
terminal akson lainnya.

5. Jaringan

Sekumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama akan membentuk
jaringan. Jaringan dalam tubuh manusia juga beragam jenisnya. Ada 4 jaringan dasar
pada tubuh manusia yaitu jaringan epitel, jaringan pengikat, jaringan otot dan jaringan
saraf. 17

Gambar2. 7 Macam-macam jaringan pada manusia

Sebagai contohnya gabungan dari sel-sel saraf akan membentuk jaringan saraf.
Jaringan saraf akan menjalankan fungsinya didalam tubuh. Yaitu berfungsi untuk
menghantarkan impuls saraf ke pusat saraf maupun ke efektor.

Gambar2. 8 Jaringan saraf

17
Puri Dafriani. (2019). Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi untuk Mahasiswa Kesehatan. Padang : CV. Berkah
Prima.

18
6. Organ.
Organ dibangun oleh gabungan beberapa jaringan yang berbeda yang memiliki fungsi
tertentu. Biasanya struktur organ dibangun oleh dua atau lebih jaringan.

Gambar2. 9 Organ pada manusia

Organ didalam tubuh manusia sangatlah beragam dan kompleks. Masing-masing organ
tersebut mempunyai peranan dan fungsinya tersendiri. 18

18
Puri Dafriani. (2019). Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi untuk Mahasiswa Kesehatan. Padang : CV. Berkah
Prima.

19
Sebagai contohnya yaitu, organ lambung tersusun oleh beberapa jaringan
yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. Beberapa jaringan
tersebut bekerja sama untuk menjalankan fungsinya pada sistem pencernaan. Yaitu
untuk mengolah, menyimpan, dan menyingkirkan zat berbahaya, dan juga
untuk menyerap zat yang baik untuk tubuh

Gambar2. 10 Jaringan penyusun organ lambung

7. Sistem organ.
Sekelompok organ akan membentuk suatu sistem yang bekerja sama untuk
melakukan fungsi dan tugas tertentu, disebut sistem organ. Didalam tubuh manusia
terdapat beberapa macam sistem organ yang kemudian menjalankan fungsi tertentu
dalam mempertahankan kondisi homeostatis.19

19
Puri Dafriani. (2019). Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi untuk Mahasiswa Kesehatan. Padang : CV. Berkah
Prima.

20
Gambar2. 11 Sistem Organ Manusia

Sebagai contohnya yaitu, sistem pencernaan manusia yang terbentuk melalui


beberapa organ-organ pencernaan. Organ-organ tersebut diantaranya terdiri dari rongga
mulut, faring (tenggorokan), laring (kerongkongan), lambung, usus halus, usus besar,
dan berakhir di anus. Selain itu, ada beberapa organ aksesori penting dalam anatomi
tubuh manusia yang membantu mencerna makanan. Organ aksesori dari sistem
pencernaan meliputi gigi, lidah, kelenjar ludah,a hati, kantong empedu, dan pankreas.

Gambar2. 12 Sistem organ pencernaan manusia

8. Organisme
Sekumpulan dari beberapa sistem jaringan yang secara dinamis dan
berkesinambungan menjaga agar dapat menjalankan fungsi hidupnya akan membentuk
suatu organisme/individu. Adanya berbagai sistem organ yang memiliki fungsi
berbeda, membuat suatu individu mampu melakukan fungsi hidupnya dengan baik.

21
Contoh organisasi kehidupan tingkat individu adalah seekor kucing, sebatang pohon
mangga, dan seorang manusia.

Gambar2. 14 seekor kucing Gambar2. 13 sebatang pohon Gambar2. 15 seorang manuisa

Menurut Dwidjoseputro (1994) individu adalah makhluk hidup dipandang dari segi
fisiologi dan tingkah laku, sedagkan organisme bila dipandang dari segi anatominya.20
Seekor ayam adalah individu, seekor semut dan seekor belalang juga individu, begitu
juga dengan sebatang pohon mangga. Kadang-kadang sulit untuk menentukan individu
dari kelompok organisme, misalnya memisahkan individu rumput dari lapangan rumput
atau individu bambu dari serumpun bambu, tetapi kita dapat mengamati dengan jelas
setiap jenis individu dan kita dapat menghitung banyaknya individu dalam
kelompoknya.
Harus diingat bahwa individu selalu bersifat tunggal. Setiap individu tidak dapat
hidup menyendiri, tetapi harus hidup bersama-sama dengan individu sejenis atau yang
tidak sejenis.

9. Populasi
Populasi adalah kumpulan dari individu-individu yang sejenis, yang disebut
sejenis yaitu mempunyai persamaan sifat morfologi dan fisiologi yang dapat
mengadakan perkawinan secara alamiah menghasilkan keturunan yang subur (fertil).
Jenis-jenis yang sama dalam bahasa latin disebut spesies. Seluruh umat manusia itu
merupakan satu spesies yang nama ilmiahnya homo sapiens.

20
Dwidjoseputro, 1994.Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

22
Di dalam suatu populasi terjadi interaksi atau hubungan antar spesiesnya. Hal tersebut
dilakukan guna menjalankan fungsi hidupnya, misalnya berkembang biak, melakukan
perkawinan, dan untuk perlindungan satu sama lainnya, contoh organisasi tingkat
populasi adalah sekumpulan pinguin.

Gambar2. 16 Populasi pinguin Gambar2. 17 Adanya perwakinan merupakan


cIri-ciri dari populasi.
10. Komunitas
Komunitas merupakan sekelompok populasi yang hidup dalam suatu daerah dan
menempati lingkungan yang sama. Contohnya, komunitas sabana terdapat populasi
gajah, populasi rusa, dan populasi oryx.

Gambar2. 18 komunitas hewan

11. Ekosistem.
Ekosistem merupakan beberapa macam populasi yang berinteraksi dengan
lingkungannya tempat mereka hidup baik dengan komponen biotik maupun komponen
abiotiknya. Sehingga ekosistem juga dapat dikatakan sebagai hubungan timbal balik
antara makhluk hidup dan lingkungannya. Di dalam ekosistem, organisasi kehidupan
berlangsung sangat kompleks. Antar populasi terdapat suatu hubungan simbiosis serta
siklus energi dan materi. Siklus energi ini terjadi melalui suatu peristiwa makan
dimakan yang membentuk sebuah rantai makanan. Bahkan terdapat siklus energi yang
lebih luas dan rumit dalam suatu jaring jaring makanan.

23
Gambar2. 19 Rantai makanan pada ekosistem

Di dalam ekosistem, hubungan antara organisme biotiknya tidak dapat terlepas dari
faktor abiotiknya. Contohnya, hewan yang memerlukan air untuk minum. Air
merupakan salah satu komponen abiotik. Ekosistem sendiri dapat dibedakan menjadi
3 yaitu, ekosistem air, ekosistem darat, dan ekosistem buatan.

Gambar2. 20 Ekosistem darat Gambar2. 21 Ekosistem air tawar

12. Bioma
Bioma merupakan organisasi kehidupan yang cukup beragam, khususnya jenis
makhluk hidup di dalamnya. Bioma adalah satuan daerah daratan yang luas di bumi
bercirikan sejenis tumbuhan dominan di daerah tersebut. Ciri dari bioma adalah
terdapat populasi yang dominan dan spesifik. Contohnya bioma hujan tropis, hutan
gugur, taiga, padang rumput, sabana, gurun, dan tundra.
Berikut penjelasan secara singkat mengenai macam-macam bioma :

24
a. Bioma hutan hujan tropis
Bioma ini memiliki ciri-ciri :
 Curah hujan yang tinggi (1000-2000
mm/tahun)
 Suhu rata-rata mencapai 20-30 C
 Pohonnya besar dan tutupan daun lebar
 Hewan khas: orang utan, simpanse, jaguar
 Tumbuhan khas: anggrek dan liana.
b. Bioma hutan gugur.
Bioma ini meiliki ciri-ciri:
 curah hujan merata sepanjang tahun (750-
1000mm/tahun).
 Suhu rata-raa mencapai -2 – 18 C.
 Tumbuhan menggugurkan daunny.
 Hewan khas: beruang, rusa, tupai.
 Tumbuhan khas: sakura, maple, dan jati
c. Bioma taiga.
Bioma ini memiliki ciri-ciri :
 Curah hujan (400-750 mm/tahun)
 Mengalami 4 musim, tetapi musim gugur
dan seminya hanya sebentar.
 Pohinnya berdaun jarum
 Hewan khas: beruang, rubah, serigala
 Tumbuhan khas: cemara, pinus, spruce.
d. Bioma stepa

Bioma ini memiliki ciri-ciri:

Curah hujan rendah (250-500 mm/tahun).

Tanah tandus dan tidak subur, hanya


terdapat padang rumput.

Hewan herbivora, seperti : zebra, bison,


kanguru.

25
e. Bioma sabana.
Bioma ini memiliki ciri-ciri:
 Curah hujan 900-1500 mm/tahun
 Suhu cenderung hangat sepanjang tahun.
 Hewan khas: gajah, zebra, jerapah, singa
 Tumbuhan khas: rumput, akasia, palem

f. Bioma gurun.

Bioma ini memiliki ciri-ciri:

Ekosistem darat yang ditandai dengan


lingkungan beriklim kering dan curah
hujan yang sangat sedikit. Bioma gurun
sendiri banyak terdapat di wilayah Asia
Barat, Afrika Utara, dan Australia.

g. Bioma tundra.

Kawasan yang berada disekitar kutub


utara dan kutub selatan. Di bioma tundra,
tidak ditemukan pepohonan.

13. Biosfer

Biosfer adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan dan air,
yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung. Dalam pengertian luas
menurut geofisiologi, biosfer adalah sistem ekologis global yang menyatukan seluruh
makhluk hidup dan hubungan antar mereka, termasuk interaksinya dengan
unsur litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara) Bumi.

Sehingga Pengertian Biosfer dalam arti sempit dapat dipahami sebagai lapisan atau
bagian di bumi yang menjadi tempat makhluk hidup.
26
Gambar2. 22 Biosfer

C. Manfaat Mempelajari Ilmu Ekologi.

Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik (interaksi) antara
organisme dengan alam sekitar atau lingkungannya atau dengan kata lain ekologi adalah
ilmu yang berkaitan dengan seluruh ekosistem dan mahluk hidup yang ada di dalamnya.
Adapun tujuan dari ilmu ekologi sendiri yaitu ekologi berguna untuk memetakan
konsumsi pangan dan mengetahui struktur serta skala pangan dari setiap makhluk
hidup21,oleh karena itu mempelajari ilmu ekologi sangatlah penting,karena seorang
individu dapat memahami tentang peranya dalam hubungan antar makhluk hidup dengan
lingkunganya.

Manfaat mempelajari ilmu ekologi sendiri sangatlah banyak dan mencakup pastinya
yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan ekosistem yang ada. Hal tersebut dapat
dilihat dari berbagai segi aspek yang dapat berpengaruh dengan adanya mafaat
mempelajari ilmu ekologi,diantaranya yaitu antara lain:

- Biodiversity (Keanekaragaman hayati)


- Pertanian
- Peternakan
- Perikanan/Kelautan
- Kesehatan
- Lingkungan dan kewirausahaan

21
Buku EKOLOGI: POPULASI, KOMUNITAS, EKOSISTEM, Mewujudkan Kampus Hijau, Asri, Islami dan Ilmiah, Djohar Maknun, S.Si., M.Si.

27
Aspek aspek diatas dapat berjalan dengan baik jika seorang individu dapat memahami
dan menerapkan ilmu ekologi yang dipahami sehingga ilmu yang dipelajari dapat
berpengaruh dan bermanfaat. Oleh karena itu dalam penulisan makalah ini saya akan
menjelaskan tentang manfaat mempelajari ilmu ekologi yang dapat dilihat dari aspek yang
sudahdisebutkan.

1) Biodiversity (Keanekaragaman hayati)


Biodiversity atau keanekaragaman hayati adalah keragaman diantara makhluk
hidup, dari berbagai sumber termasuk daratan, pesisir, lautan dan ekosistem perairan
lainnya serta kompleksitas ekologis dimana mereka merupakan bagiannya. Adapun
fungsi mempelajari ekologi berkaitan dengan keanekaragaman hayati adalah berkaitan
dengan proses-proses ekologis keaneka ragaman hayati, yaitu proses pertumbuhan,
perkembangbiakan, dan evolusi. Salah satu contoh manfaat ilmu ekologi yang lebih
menjurus dengan aspek biodiversity adalah pemecahan masalah erosi keanekaragaman
hayati.
Keanekaragaman hayati kini mulai mengalami berbagai erosi. Perusakan habitat
telah mengganggu ekosıstem yang akan mengancam berbagai spesies. Eksploitasi
spesies flora dan fauna berlebihan akan menimbulkan kelangkaan dan kepunahan
spesies. Penyeragaman varietas tanaman dan ras hewan budidaya menimbulkan erosi
genetik, sehingga akan menimbulkan krisis keragaman hayati. Hutan tropis sebagai
gudang keanckaragaman hayati telah menyusut, begitu juga lahan pertanian telah
terdegradasi. Kerusakan juga dialami oleh terumbu karang, mangrove dan kehidupan
laut lainnya 22. Eksploitasi sumberdaya hayati yang tidak terkontrol akan berdampak
negatif pada kelangsungan hidup manusia. Secara umum pemanfaatan karagaman
hayati secara ekonomis untuk mendapatkan keuntungan yang besar tanpa
memperhatikan kerusakan pada lingkungan. Jika erosi keragaman hayati terjadi terus-
menerus akan menimbulkan dampak sosial dan ekologi cukup serius. Keragaman
sebagai dasar stabilitas sosial dan ekologi. Sistem sosial dan ekonomi tanpa keragaman
akan mudah rusak dan runtuh.
Oleh karean itu disinilah ilmu ekologi diterapkan yaitu bagaiamana manusia bisa
mengendalikan keanekaragaman hayati yang ada agar tetap terjaga dan suatu ekositem
alam dan sosial akan terus berjalan salah satunya dengan menggunakan
teknologi.Dimana agar kepunahan keanckaragaman hayati dapat dicegah secara

22
Anonymous, 2007, Solusi Untuk Menyelamatkan Kelestarianya

28
Sistematis, para pakar International Conservation membuat Daftar Merah IUCN (JUCN
Red Lis) sebagai acuan dalam menentukan data dasar untuk mendapatkan target
pencapaian konservasi, memfokuskan prioritas aksi penyelamatan keanekaragaman
hayati. Daftar Data Merah Spesies Terancam Punah pada International Union for the
Conservation of Nature (1UCN) telah mencantumkan data,ancaman pada spesies,
distribusi dan informasi ekologinya. Pemanfaatan data tersebut sangat membantu dan
terbukti sangat efektif untuk mendeterminasi dimana prioritas yang dilakukan untuk
melakukan konservasi baik pada skala global hingga pada tingkat individual23.
2) Pertanian
Sektor pertanian merupakan sektor yang sangat penting bagi negara negara agraris
seperti negara kita indonesia. Ekologi sendiri memiliki aplikasi hebat dalam bidang
pertanian. Pertanian memberi kita makanan dan serat. Pertanian tergantung pada
prinsip-prinsip ekologis. Prinsip-prinsip ini adalah faktor pembatas, kebutuhan irigasi,
pengendalian hama dan produktivitas. Ekologi juga membantu melestarikan tanah,hal
Ini membantu pada sektor pertanian untuk mendapatkan kembali tanah yang
mengandung alkali dan air.
Salah satu masalah yang mayoritas yang sering dihadapi petani adalah
pengendalian hama. Hingga saat ini petani petani untuk meminimalisir hama pada
lahanya masih banyak menggunakan pestisida kimia untuk memusnahkan hama yang
ada. Pengendalian kimia merupakan cara pengendalian yang sering dilakukan karena
mudah diterapkan dan hasilnya cepat terlihat, namun apabila penggunaannya kurang
bijaksana akan mencemari lingkungan. Penggunaan insektisida untuk pengendalian
hama sebaiknya digunakan bila cara pengendalian yang lain sudah tidak efektif untuk
menekan populasi hama. Oleh karena itu aplikasinya harus didasarkan pada nilai
ambang kendali hama yang akan dikendalikan. Insektisida yang digunakan sebaiknya
yang bersifat selektif, artinya insektisida tersebut efektif terhadap hama sasaran, dan
aman terhadap musuh alami hama. Penggunaan pestisida secara berlebihan untuk
mengendalikan hama dapat memiliki pengaruh samping mematikan parasit dan
predator, pencemaran hasil pertanian, dan peracunan hewan, ternak dan manusia. Selain
jenis insektisida, waktu dan cara aplikasi juga merupakan faktor yang menentukan
efektivitas pengendalian. Penyemprotan sebaiknya dilakukan pada pagi hari yang cerah

23Hoffmann, M., Brooks, T.M., Fonseca, G.A.B. da, Gascon,C., Hawkins, A.F.A., James, R.E., Langhammer, P.,Mittermeier, R.A.,Pil grim, J.D.,
Rodrigues, A.S.L. and J.M.C.Silva. 2008. Conservation Planning and the IUCN Red List. Endangered Species Research. Per encanaan
Konservasi Daftar IUCN.

29
(tidak hujan) dan tidak berangin, agar takaran insektisida yang diberikan dapat diambil
tanaman secara maksimal24.
Adapun strattegi lainya yang dapat dilakukan oleh petani adalah menggunakan
pestisida nabati. Pestisida nabati merupakan insektisida yang bahannya diambil
langsung dari tanaman atau dari hasil tanaman. Pestisida nabati resikonya kecil bagi
kesehatan dan lingkungan hidup. Beberapa teknik yang umum digunakan untuk
memproduksi pestisida nabati diantaranya dengan teknik merendam, mengekstrak atau
merebus bagian tertentu dari organ tanaman yang mengandung insektisidal tinggi25. Hal
ini lebih ramah lingkungan jika dibandingkan menggunkan pestisida kimia karena lebih
rramah lingkungan dari segi bahan dasar hingga untuk kelajutan suatu ekosistem yang
ada.
3) Peternakan.
Peternakan adalah cabang pertanian yang berfokus pada pemeliharaan hewan
untuk diambil daging, serat, susu, telur, atau produk lainnya. Ini termasuk perawatan
sehari-hari, pembiakan selektif dan pemeliharaan ternak.Dalam mengelola peternakan
tentunya itu juga membutuhkan pemahaman yang baik tentang ekologi, karena seperti
yang kita tahu bahwa ekologi mengkaji hubungan organisme dengan lingkungan biotik
maupun abiotik di sekitarnya, maka untuk bisa mengembangkan peternakan dengan
baik kita harus paham kondisi lingkungan yang mendukung bagi hewan ternak yang
bersangkutan.

Secara umum produktivitas ternak dipengaruhi oleh faktor genetik dan


lingkungan.Bibit unggul dimana telah mengalami kawin silang dan seleksi bertahap
dan ketat tidak akan memberikan produktivitas yang maksimal jika tidak didukung
oleh lingkungan ternak yang nyaman (comfort zone). Demikian pula sebaliknya
lingkungan ternak yang nyaman tidak akan banyak membantu jika ternak yang
dipelihara mempunyai mutu genetik yang rendah. Pada daerah dataran rendah tropis
persoalan cekaman panas mendominasi dalam problem lingkungan.Pada kondisi
cekaman cekaman panas dan cekaman dingin dikatakan ternak mengalami stress
fisiologi.

24
Indiati SW. 2008. Efisiensi penggunaan beberapa insektisida alami terhadap lalat kacang. Agritek 16(2): 206-214.
25
Al-Fifi N. 2006. Moulting inhibitory and lethal effects of Azadirachtin on the Desert Locust Schistocerca gregaria (Forskal). Journal of
Entomology 3:312-318.

30
Faktor lingkungan (unsur-unsur iklim) mempengaruhi produktivitas ternak secara
tidak langsung dan langsung.Tanaman pakan ternak dapat tumbuh dan berkembang
kemudian menghasilkan bahan pakan ternak secara kuantitas dan kualitas tinggi tentu
harus didukung oleh faktor lingkungan yang optimal.Foto sintesis tanaman pakan
ternak perlu kondisi optimal dalam hal intensitas radiasi matahari,suhu udara dan
tanah,kelembaban udara dan tanah serta kecepatan angin (golak udara). Kondisi
lingkungan ternak dapat berpengaruh secara langsung yang berkaitan dengan
keseimbangan panas dalam tubuh ternak (homeostatis). Ternak mendapatkan beban
panas dari panas metabolisme, radiasi matahari langsung baik berupa gelombang
panjang maupun gelombang pendek, radiasi baur dari atmosfer, pantulan (refleksi) dari
tanah. Bagi peternak, usaha yang dapat dilakukan untuk meminimalkan cekaman
adalah dengan melakukan modifikasi lingkungan. Peternakan di daerah tropis,
masalah cekaman panas lebih mendominasi daripada cekaman dingin. Tingkat
kenyamanan kandang di daerah tropis dapat ditingkatkan dengan memperhatikan
beberapa aspek diantaranya Minimalkan beban panas dari radiasi matahari dan
Maksimalkan pelepasan panas dari tubuh ternak ke lingkungan26.

4) Perikanan/Kelauatan
Pemuliaan dan pemeliharaan ikan disebut perikanan. Saat ini sudah banyak terjadi
over fishing di sungai, danau dan laut. Karena itu, populasi ikan menurun di perairan .
Prinsip-prinsip ekologis membantu menjaga populasi ikan di sungai, kolam, dan danau.
Kebiasaan makan, fisiologi pemuliaan dan habitat ikan sedang dipelajari didalami.
Salah satu contoh manfaat ilmu ekologis adalah penerapan dalam pemuliaan
ikan.Pemuliaan ikan merupakan kegiatan untuk menghasilkan ikan unggul melalui
perbaikarn sifat yang terukur.Pemuliaan dapat dilakukan melalui cara seleksi. Prinsip
dasar dari seleksi adalah mengeksploitasi sifat aditif dari allela-allela pada semua lokus
yang mengontrol sifat terukur untuk memperbaiki suatu strain ikan. Dalam hal ini faktor
lingkungan (padat tebar dan mortalitas, umur, suhu dan kualitas air, biologi dan
fisiologi, maternal efek, kecondongan dan pola makan, kompensasi pertumbuhan, dan
pemeliharaan bersama) sangat mempengaruhi fenotif suatu individu atau populasi.
Dalam penelitian pemuliaan, pemulia pembudidaya seringkali hanya memperhatikan
kualitas air, tetapi lupa memberikan perhatian terhadap faktor lingkungan yang telah

26
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PRODUKTIVITAS TERNAK,Dr. drh Euis Nia Setiawati, MP,24 February 2021

31
diuraikan di atas, sehingga tidak memperoleh hasil yang diharapkan. Oleh karena itu
saat ini para pembudiday terus berinovasi untuk mengembagkan fisiologis pemuliaan
ikan27.

5) Kesehatan
Aspek kesehatan juga bisa sangat berkaitan dengan manfaat ilmu ekologi.Banyak
masalah kesehatan yang merupakan penyakit menular berasal dari interaksi antara
manusia dengan hewan. Hal ini tentu saja dapat dihindari atau diatasi bila kita
mengetahui konsep ilmu ekologi tentang bagaimana makhluk hidup berinterkasi
dengan lingkungannya. Salah satu contohnya adalah penyakit demam berdarah.
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang ditularkan oleh
nyamuk Aedesaegypti. DBD menjadi momok yang menakutkan karena penularannya
dapat berlangsung cepat dalam suatu wilayah. Bahkan dalam satu bulan, jumlah kasus
DBD pada wilayah endemik bisa mencapai puluhan manusia yang terinfeksi virus
dengue. Pemaksimalan program pengendalian DBD di dinas kesehatan dan puskesmas
setempat menjadi kunci utama dalam menanggulangi penyebaran DBD 28. Jika
dikaitkan dengan ekologisnya hal ini disebabkan karena adanya keterkaitan faktor
lingkungan yang menyebabkan adanya interaksi antara hewan nyamuk dengan manusia
dimana manusia sendiri tidak menjaga lingkunganya. Hal tersebut karena nyamuk aids
peneyebab dbd mudah berkembang di kubangan/genangan air.
Oleh karena itu manusia dapat menagulangi perkembangan nyamuk ini dengan
cara menjaga kebersihan air ataupun sering menngecek kondisi genagan air yang ada
pada lingkunga rumah sehingga dapat meminimalisir berkembangnya nyamuk aids.
Adapaun cara lainya yaitu dengan menggunakan ABATE. Abate (Temephos ) adalah
Larvasida sangat kuat yang secara efektif mengontrol fase larva (jentik) nyamuk
sebagai penyebar penyakit yang cara penggunaanya sangat mudah yaitu dengan cara
memasukan abate kemasan yang bisa dibeli di toko maupun apotik terdekat lalu
memasukanya kedalam bak mandi di rumah.

27
PERANAN FAKTOR LINGKUNGAN DALAM PEMULIAAN IKAN,Anang Hari Kristanto dan Eni Kusrini Balai Riset Perikanan Budidaya Air
Tawar, Bogor TPusat Riset Perikanan Budidaya
28
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Hasanuddin JURNAL NASIONAL ILMU KESEHATAN (JNIK) Volume 1.
Edisi 2 2018

32
6) Lingkungan dan Kewirausahaan
Perilaku kewirausahaan sosial dan ekologi sangat penting dibangun pada pribadi
atau individu, meskipun bertindak sebagai atasan merupakan fokus yang sering
digunakan oleh wirausaha namun ternyata sisi lain dari seseorang yang menjadi
wirausahawan untuk tetap memperhatikan hubungan sosial serta interaksi dengan orang
lain di lingkungannya dimana hal tersebut termask dalam memahami ilmu ekologi antar
individu satu sama lain. Setiap atasan yang memahami bahwa untuk menjadi wirausaha
harus memiliki sikap sosial dan ekologis dapat memberikan manfaat yang mana
seseorang tidak bisa berdiri sendiri untuk mewujudkan visi dan misi sebuah bisnis
namun butuh orang lain untuk membantu mencapai apa yang menjadi tujuan bisnis atau
perusahaan tersebut. Dengan membangun perilaku kewirausahaan sosial dan ekologis
dapat menciptakan penghargaan satu sama lain.
Perilaku kewirausahaan sosial memiliki arti bahwa seorang wirausaha dapat
beradaptasi serta berinteraksi dengan orang lain.Interaksi tersebut tentu saja tidak
dikategorikan berdasarkan kelas maupun status sosial seseorang namun bertujuan untuk
menambah pengetahuan, wawasan, pengalaman, dan sebagainya. Sedangkan perilaku
kewirausahaan ekologis berkaitan dengan sikap seseorang saat berinteraksi dengan
orang lain serta lingkungannya. Hal ini biasanya sangat berhubungan dengan
bagaimana seorang wirausaha dapat peka dan memahami kondisi serta situasi. Oleh
karena itu, seorang atasan maupun wirausahawan harus mampu mengendalikan diri dan
menyesuaikan diri pada situasi maupun lingkungannya. Sehingga kemampuan untuk
memposisikan diri sendiri dapat bermanfaat saat harus menangani berbagai
permasalahan serta situasi yang ada. Adapun perilaku kewirausahaan sosial dan
ekologis meliputi berperilaku dan bersikap baik dengan orang lain,berperilaku dan
bersikap baik dengan orang lain,peka dengan kondisi dan keadaan 29.

29
Perilaku Kewirausahaan Sosial dan Ekologis,Zari Budi Pratama,8 Juni 2022

33
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keanekaragaman makhluk hidup yang ada di bumi membentuk sebuah organisasi
kehidupan yang memiliki tingkatan. Organisasi kehidupan adalah sistem hierarki atau
tingkatan yang menggambarkan struktur kehidupan dari yang sederhana sampai
kompleks. Terdiri dari atom, molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, organisme,
populasi, komunitas, ekosistem, bioma, dan biosfer.
Dalam kajiannya cakupan ilmu ekologi sangatlah luas, tidak terbatas pada interaksi
antar organisme hidup saja dengan ligkungannya. Oleh sebab itu beberapa manfaat
akan diperoleh dengan mempejari ilmu ekologi. Manfaat mempeljarai ilmu ekologi
dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu mulai dari aspek biodiversity/ keanekaragaman
hayati, pertanian, peternakan, perikanan/ kelautan, kesehatan, hingga aspek lingkungan
dan kewirausahaan.

B. Saran
Tingkatan organisasi kehidupan yang dipelajari dalam ruang lingkup Biologi
sangatlah luas, mulai dari tingkatan yang paling sederhana hingga kompleks. Setiap
tingkatan tersebut memiliki kekhasan mengenai cirinya. Maka telah seharusnya sebagai
salah satu organisme ciptaan Tuhan, senantiasa bersyukur akan kebesaran Allah SWT.
Dan tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan
makalah diatas masih terdapat banyak kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Penulis
harap kepada pembaca untuk tidak lagi menanggap bahwa pelajaran matemetika adalah
pelajaran yang sangat sulit untuk dipelajari.

34
DAFTAR PUSTAKA

Winarni, Upaya Meningkatkan Pemahaman Peserta Didik Tentang sistem Organisasi


kehidupan Melalui Penerapan Model Experiental Learning. UIN Walisongo Semarang,
Jurnal Penelitian. Hal 13

Neil A. Caampbell.dkk., Biologi Campbell Reece Edisi 8 Jilid 1, Penerbit Erlangga, Hal. 5

Gade, Struktur Fungsi Organel Dan Komunikasi Antar Sel, Sainstek Article, Universitas
Jabal Ghapur Banda Aceh, Volume II Nomor I, 2014, Hal. 2.

Lely Riawati, ST., MT., Ekologi, Ebook Biologi. Hal. 6-24

Ni Komang Sri Indriyani, Bioma, Artikel Biologi, Universitas Negeri Gorontalo, Hal. 20-22

Siap Uji menghadapi UN-SPMB, penulis : Priyo Kuncoro, Ihsanudin, penerbit : Erlangga

Moore, John T. 2003. Kimia For Dummies. Indonesia:Pakar Raya

Silberberg, M., 2008, Chemistry, The Mocular Nature of Matter and Change, Edisi Kelima,
McGraw-Hill Sciences, New York.

Andy. 2009. Pre-College Chemistry.

Puri Dafriani. (2019). Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi untuk Mahasiswa Kesehatan.
Padang : CV. Berkah Prima.

Dwidjoseputro, 1994.Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Buku EKOLOGI: POPULASI, KOMUNITAS, EKOSISTEM, Mewujudkan Kampus Hijau,


Asri, Islami dan Ilmiah, Djohar Maknun, S.Si., M.Si.

Anonymous, 2007, Solusi Untuk Menyelamatkan Kelestarianya


35
Hoffmann, M., Brooks, T.M., Fonseca, G.A.B. da, Gascon,C., Hawkins, A.F.A., James, R.E.,
Langhammer, P.,Mittermeier, R.A.,Pilgrim, J.D., Rodrigues, A.S.L. and J.M.C.Silva.
2008. Conservation Planning and the IUCN Red List. Endangered Species Research.
Perencanaan Konservasi Daftar IUCN.

Indiati SW. 2008. Efisiensi penggunaan beberapa insektisida alami terhadap lalat kacang.
Agritek 16(2): 206-214.

Al-Fifi N. 2006. Moulting inhibitory and lethal effects of Azadirachtin on the Desert Locust
Schistocerca gregaria (Forskal). Journal of Entomology 3:312-318.

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PRODUKTIVITAS TERNAK,Dr. drh Euis Nia


Setiawati, MP,24 February 2021

PERANAN FAKTOR LINGKUNGAN DALAM PEMULIAAN IKAN,Anang Hari


Kristanto dan Eni Kusrini Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar
Bogor TPusat Riset Perikanan Budidaya

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Hasanuddin JURNAL


NASIONAL ILMU KESEHATAN (JNIK) Volume 1. Edisi 2 2018

Perilaku Kewirausahaan Sosial dan Ekologis,Zari Budi Pratama,8 Juni 2022

36

Anda mungkin juga menyukai