Dosen Pengampu :
DR.Dra.SyarifahMiftahul El Jannah T. MBiomed
Disusun Oleh:
Kelompok 2 (1D3B)
Niko Prakoso (P21345121056)
Sabilla Dewi Larasati (P21345121065)
Septia Wati (P21345121068)
Tazkia Dhea Al Fitri (P21345121073)
Vany Aprilia Hernita (P21335121073)
Yosephine Rut Sitompul (P21345121079)
Yosua Geraldi Tambunan (P21345121080)
Segala puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT sebab karena limpahan rahmat
serta anugerah dari-Nya kami mampu untuk menyelesaikan tugas makalah kami ini. Shalawat
serta salam tidak lupa selalu kami haturkan untuk junjungan nabi agung kita, yaitu Nabi
Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk dari Allah SWT untuk kita semua, yang
merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna
dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Ucapan terima kasih, kami ucapkan kepada :
1. Kedua orang tua kami masing-masing yang sudah memberi dukungan.
2. Ibu Dr.Dra. Syarifah Miftahul El Jannah, M.Biomed selaku Dosen mata
kuliah Ekologi Kesehatan.
3. Sumber-sumber yang bersangkutan tentang materi tugas ini.
Tugas ini berisikan tentang laporan diskusi yang kami lakukan dengan judul "
Konsep Keseimbangan Ekosistem.” Kami sangat berharap tugas ini dapat berguna dalam
rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan tugas yang telah kami buat. mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga tugas ini dapat dipahami dan dapat berguna bagi siapapun yang membacanya.
Dan mohon maaf apabila terdapat kesalahan penulisan kata yang kurang berkenan.
Penulis
Daftar isi
KATA PENGANTAR..................................................................................................................2
BAB I...........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN........................................................................................................................4
1.1 LatarBelakang....................................................................................................................4
1.2 RumusanMasalah...............................................................................................................4
1.3 TujuanPenulisan..................................................................................................................4
BAB II..........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..........................................................................................................................5
2.1 Pengertian Ekosistem.........................................................................................................5
2.2 Kaidah-Kaidah Ekosistem..................................................................................................5
2.3 Komponen Ekosistem, Peran dan Fungsinya....................................................................6
1. Komponen Biotik (Komponen Makhluk Hidup)...........................................................6
2. Komponen abiotik.......................................................................................................10
2.4 Homeostatis Ekosistem....................................................................................................12
2.5 Kelentingan Ekosistem (Reselience)................................................................................14
2.6 Mekanisme Terjadinya KeseimbanganEkosistem............................................................14
BAB III.......................................................................................................................................17
PENUTUP..................................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................17
3.2 Saran ................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Manusia sebagai makhluk hidup selalu berinteraksi dengan lingkungannya.
Adanya interaksi antara manusia dan lingkungannya, mengakibatkan terjadinya
ketidakseimbangan ekologi seperti kerusakan tanah, pencemaran lingkungan, dan
sebagainya. Manusia mendapatkan unsur-unsur yang diperlukan dalam hidupnya dari
lingkungan. Makin tinggi kebudayaan manusia, makin beraneka ragam kebutuhan
hidupnya. Makin besar jumlah kebutuhan hidupnya yang diambil dari lingkungan, maka
berarti makin besar perhatian manusia terhadap lingkungan.
Perhatian dan pengaruh manusia hidup terhadap lingkungan makin meningkat
pada zaman teknologi maju.. Eksplotasi sumber daya alam makin meningkat untuk
memenuhi bahan dasar industri. Sebaliknya hasil sampingan dari industri berupa asap
dan limbah mulai menurunkan kualitas lingkungan hidup.
Komponen ekosistem yang dikenal di alam ini adalah komponen biotik dan
komponen abiotik.Manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang memiliki
daya pikir dan daya nalar tertinggi dibandingkan makhluk lainnya. Disini jelas terlihat
bahwa manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang aktif. Hal ini disebabkan
manusia dapat secara aktif mengelola dan mengubah ekosistem sesuai dengan apa.
1.2 RumusanMasalah
1. Apa yang dimasud denganekosistem?
2. Apa saja kaidah-kaidah ekosistem?
3. Apa saja komponen penyusun ekosistem?
4. Apa yang dimaksud dengan homeostatis dan kelentingan?
5. Bagaimana mekanisme terjadinya keseimbangan dalam ekosistem?
1.3 TujuanPenulisan
1. Menjabarkan apa saja yang termasuk komponen-komponen penyusun ekosistem.
2. Menjabarkan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi ekosistem.
3. Mendiskripsikan bagaimana proses terjadinya keseimbangan ekosistem.
BAB II
PEMBAHASAN
Sebuah contoh komponen biotik adalah zebra, rumput dan pohon yang berada dalam
satu lingkungan dan saling membutuhkan satu sama lain. Setiap makhluk hidup
memiliki peran dan fungsinya masing-masing yang disebut nisia.
Komponen biotik dibedakan menjadi empat macam makhluk hidup berdasarkan nisia
atau peran dan fungsinya. Di antaranya adalah produsen, konsumen, dekomposer dan
detrivora yang akan dijelaskan lebih lengkap berikut ini:
1. Produsen
Produsen merupakan komponen biotik atau makhluk hidup yang berada di tingkatan
teratas. Hal ini dikarenakan produsen mampu memenuhi kebutuhan dengan membuat
makanannya sendiri.
Pengertian lain dari produsen adalah organisme yang mampu menyusun zat anorganik
(tidak mengandung bahan kehidupan) menjadi organik (mengandung bahan kehidupan)
menjadi makanannya sendiri.
Produsen disebut sebagai organisme autotrof, yaitu dalam membuat makanan perlu
dibantu oleh cahaya matahari. Makhluk hidup di tingkatan teratas atau disebut produsen
ini biasanya ditempati oleh tumbuhan hijau yang memiliki klorofil. Tumbuhan hijau
dapat memenuhi kebutuhan dengan membuat makanannya sendiri melalui proses
fotosintesis.
Contoh selain tumbuhan hijau yang termasuk ke dalam komponen biotik produsen,
yaitu:
Makhluk hidup ini disebut organisme heterotrof dan biasanya merupakan golongan
hewan. Selain itu, manusia, jamur dan mikroba juga merupakan golongan konsumen
karena masih bergantung pada makhluk hidup lain dalam pemenuhan kebutuhan akan
makanan.
Konsumen terbagi menjadi tiga macam dilihat dari cara makannya, antara lain:
Produsen dan konsumen memiliki hubungan atau ikatan yang tidak dapat terpisahkan,
keduanya saling bergantung satu sama lain. Dengan kata lain, konsumen dapat
mempengaruhi kelangsungan hidup produsen itu sendiri.
Dekomposer adalah makhluk hidup atau organisme yang memiliki fungsi tertentu
sehingga mampu menguraikan sampah atau sisa-sisa makanan dari makhluk hidup yang
sudah mati. Dekomposer juga disebut perombak, yang memungkinkan zat-zat organik
dapat terurai dan mengalami daur ulang kembali sehingga membentuk hara.
Organisme yang termasuk ke dalam dekomposer biasanya memiliki bentuk yang kecil
dan berada di dalam tanah, air atau udara. Contohnya seperti bakteri dan jamur atau
cendawan.
Meski kecil, komponen jenis dekomposer ini juga berperan penting dalam kehidupan di
bumi dan juga mendukung terbentuknya lingkungan atau ekosistem yang baik.
4. Detrivora
Detrivora juga disebut sebagai detritus adalah jenis organisme atau makhluk hidup yang
memakan partikel-partikel organik (mengandung bahan kehidupan). Komponen biotik
jenis detritus merupakan hancuran dari jaringan tumbuhan atau pun hewan yang sudah
lapuk.
2. Komponen abiotik
Adalah komponen materi yang tergolong tak hidup.Termasuk komponen abiotik ini
antara lain iklim, senyawa anorganik dan senyawa organik. Iklim dalam hal ini
melibatkan suhu, kelembaban, cuaca, arah angin dan sebagainya. Komponen senyawa
anorganik antara lain karbon (C), nitrogen (N), karbondioksida (CO 2), air ( H2O) dan
sebagainya, termasuk pula di sini daur/siklus mineralnya. Senyawa organik yang
meliputi protein, lemak, hidrat carbon dan sebagainya yang dapat mengikat antara mata
rantai komponen biotik danabiotik.Komponen abiotik (komponen benda mati) misalnya
air, udara, tanah danenergi.
Peran dan Fungsi Komponen Abiotik
Komponen abiotik atau unsur benda tak hidup memiliki peranan penting dalam
membentuk dan menyeimbangkan ekosistem. Pengaruh komponen abiotik pada
ekosistem adalah peranan secara langsung maupun tidak langsung terhadap organisme.
Komponen abiotik juga berkaitan erat dengan komponen biotik dalam kesuksesan suatu
ekosistem. Keduanya tidak bisa dipisahkan, sehingga jika salah satu ada yang
mengalami kendala maka dapat berakibat satu sama lain. Termasuk akan berakibat pada
organisme di dalam ekosistem.
Misalnya, komponen abiotik seperti air, udara, kelembaban, cahaya matahari, bebatuan
dan tanah tidak ada atau tidak berfungsi dengan baik, maka berpengaruh pada
kelangsungan hidup tumbuhan.
Terutama adalah cahaya matahari yang diperlukan untuk proses fotosintesis. Jika tidak
cukup cahaya matahari, maka tumbuhan akan mati karena tidak mampu bertahan hidup.
Jika tidak ada tanaman atau tumbuhan maka hewan pemakan tanaman juga terancam
punah. Hal ini karena makanan yang tersedia berkurang dan berujung pada ekosistem
yang tidak seimbang.
Komponen abiotik juga memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan komponen
atau unsur lain dalam sebuah ekosistem. Komponen abiotik di antaranya adalah air,
matahari, udara, bebatuan, tanah, iklim dan lain sebagainya.Berikut ini penjelasan
mengenai berbagai macam komponen abiotik, antara lain:
1. Air
Air atau disebut dihidrogen monoksida merupakan komponen vital yang paling
dibutuhkan oleh semua makhluk hidup. Manusia memiliki sekitar 70 persen kandungan
air di dalam tubuhnya. Fungsi air adalah sebagai pelindung dan penghantar energi dalam
tubuh makhluk hidup.
Kebutuhan air suatu organisme tidak bisa disamakan dengan organisme lain. Selain itu,
kondisi atau tempat satu dengan yang lain juga memiliki ketersediaan air yang berbeda.
Sehingga hal ini juga mempengaruhi cara hidup organisme di suatu tempat.
Misalnya di lingkungan gurun yang sedikit air, berbagai tumbuhan pun beradaptasi
dengan kondisi alam di sana. Beberapa tumbuhan seperti kaktus membentuk daun yang
tebal dan berpori-pori sempit untuk mengurangi penguapan.
2. Cahaya Matahari
Sinar matahari adalah salah satu komponen yang berperan penting untuk membantu
proses fotosintesis pada tumbuhan. Selain itu, hampir semua makhluk hidup
memerlukan cahaya ini karena mengandung vitamin yang dibutuhkan tubuh.
Cahaya matahari juga mempengaruhi kelembaban dan peningkatan suhu atau temperatur
udara yang berujung pada kondisi tekanan udara. Secara tidak langsung, semua
komponen abiotik ini saling berkaitan satu sama salin.
Sedangkan suhu udara yang dimaksud adalah derajat panas suatu benda yang
ditunjukkan dengan besaran tertentu. Suhu ini dapat mempengaruhi metabolisme dalam
tubuh makhluk hidup atau komponen biotik. Beberapa makhluk hidup tidak dapat
bertahan hidup pada suhu tertentu.
4. Angin
Angin adalah aliran udara yang berasal dari adanya rotasi bumi dan juga karena adanya
perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin berperan penting dalam mempengaruhi
suhu lingkungan dan membantu proses evaporasi atau penguapan bagi organisme.
5. Kelembaban
Kelembaban merupakan konsentrasi uap air yang ada di udara. Kelembaban secara
langsung mempengaruhi iklim dan secara tidak langsung berpengaruh pada
pertumbuhan makhluk hidup khususnya bagi tumbuhan.
6. Iklim
Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca pada suatu waktu dan di suatu tempat di bumi atau
pun planet lainnya. Iklim terbentuk akibat interaksi dari berbagai komponen abiotik,
seperti suhu, air, udara, kelembaban, curah hujan, cahaya matahari dan lain-lain.
Iklim berpengaruh pada sebaran organisme di muka bumi, serta memiliki keterkaitan
erat dengan kelangsungan hidup tumbuhan dan kesuburan tanah.
Contohnya wilayah Indonesia yang memiliki iklim tropis sehingga memiliki ekosistem
dengan makhluk hidup yang beraneka ragam dan juga hutan yang lebat atau lebih
dikenal dengan sebutan hutan hujan tropis yang tidak dimiliki wilayah dengan iklim
lain.
7. Garam Mineral
Garam mineral merupakan senyawa yang terdapat di dalam tanah. Fungsinya untuk
membantu proses metabolisme dan juga pertumbuhan suatu organisme.
Keduanya tidak bisa terpisahkan, bebatuan tanpa tanah tidak akan bisa ditempati
makhluk hidup, begitu pun sebaliknya. Selain itu, komposisi partikel tanah
(tekstur), jenis tanah, derajat keasaman (pH), dan kandungan garam mineral (unsur hara)
juga mempengaruhi kualitas tanah.
10. Topografi
Topografi merupakan tata letak suatu tempat dilihat dari ketinggian tertentu di atas
permukaan air laut atau dilihat dari garis bujur dan garis lintang. Perbedaan pada
topografi juga dapat mempengaruhi jenis penerimaan tekanan udara, kelembaban,
cahaya matahari dan suhu udara di suatu tempat. Topografi juga dapat menggambarkan
distribusi suatu organisme atau makhluk hidup.
- Fosil yang terkandung dalam tanah dan batuan, memberikan informasi tentang masa
lalu dari sistemtersebut.
- Jejak telapak kaki dan kotoran gajah, memberikan informasi keberadaan gajah di
ekosistemtersebut.
- Adanya sinar merah pada saat matahari akan terbenam memberikan informasi pada
manusia bahwa besok hari udara akan baik dancerah.
- Keberadaan organisme tertentu dalam ekosistem dapat dijadikan petunjuk, mi-
salnya adanya kunang-kunang di suatu daerah menunjukkan adanya ekosistem
tersebut padang rumput ataupun hutanmangrove.
- Warna yang beraneka ragam pada hewan, misalnya kuning belang pada hari-mau,
warna ular kuning berbintik hitam dll. Warna yang beraneka ragam mem-punyai
maksud, dan memberi informasi kepada jenisnya maupun jenis lainnya, yang dapat
menolong kedua belah pihak. Informasi tersebut ada yang maksud-nya untuk tidak
mudah terlihat oleh musuhnya, agar mudah dikenal pasangannya, memberi
peringatan harus dijauhi dan hati-hati. Warna ini juga memberikan informasi
identitas dari spesiestertentu.
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang telah
banyak digali dan ditemukan informasi yang berguna bagi manusia, misalnya
dalam usaha pendeteksian menggunakan sistem radar, yang mencontoh dari sistem
navigasi kelelawar dll.
kedua, dan seterusnya. Konsumen yang menjadi pemakan terakhir disebut konsumen
puncak. Rantai makanan terjadi di berbagai ekosistem. Di antara rantai makanan
tersebut terdapat pengurai, karena pada akhirnya semua makhluk hidup akan mati
dan diuraikan olehpengurai.
b. Jaring-jaring makanan
Di dalam ekosistem tidak hanya ada satu rantai makanan tetapi beribu-ribu
banyaknya yang kesemuanya sama-sama menggunakan sinar matahari sebagai
sumber energi. Antara satu rantai makanan dengan rantai makanan yang lain akan
membentuk sebuah jaring-jaring makanan. Jaring-jaring makanan, susunannya lebih
kompleks bila dibandingkan dengan rantai makanan.
c. Piramidamakanan
Dalam ekosistem yang seimbang jumlah produsen lebih banyak daripada jumlah
konsumen tingkat I, jumlah konsumen tingkat II lebih banyak daripada konsumen
tingkat III, demikian seterusnya. Hal ini disebabkan oleh hilangnya energi pada
setiap tingkatan makanan. Jika rantai makanan digambarkan dari produsen sampai
konsumen tingkat tinggi, maka akan terbentuk suatu piramida makanan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Hubungan antar makhluk hidup dengan lingkungannya sangat erat dan saling
ketergantungan, karena makhluk yang satu membutuhkan bantuan makhluk lain.
Makhluk hidup membutuhkan lingkungan untuk membantu memenuhi kebutuhan
hidupnya. Sebaliknya lingungan juga membutuhkan makhluk hidup dalam
kelangsungan hidupnya.
b. Ekosistem adalah kesatuan komunitas dengan lingkungannya yang membentuk
hubungan timbal balik. Ekosistem tersusun atas dua komponen utama, yaitu
komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik adalah komponen
ekosistem yang hidup yang terdiri dari makhluk hidup yang meliputi tumbuhan,
hewan dan manusia. Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang tak hidup
yang meliputi tanah, air, udara, cahaya matahari, suhu atau temperature, mineral dan
gas.
c. Dari segi makanan ekosistem dibagi menjadi dua, yaitu: (1) Organisme Autotrof,
adalah organisme yang dapat membuat makanan sendiri dengan memanfaatkan
bahan organik yang terdapat dilingkungannya; (2) Organisme Heterotrof, adalah
organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri dan mendapatkan
makanannya dari makhluk hidup lain.
d. Berdasarkan terbentuknya, ekosistem dibedakan menjadi dua, yaitu ekosistem alami
dan ekosistem buatan. Selain itu, ekosistem juga dapat berubah karena beberapa
faktor yang mempengaruhinya, diantaranya : gangguan alam, tindakan manusia,
e. pestisida yang berlebihan dansebagainya
3.2 Saran :
http://ekosistem-ekologi.blogspot.com/2013/02/memahami-
keseimbangan-ekosistem.html.(diaksespada tanggal 01Februari
2021)