Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“Evolusi Dari Aspek Interaksi Antara Makhluk Hidup Dengan


Lingkungannya”

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Evolusi

Dosen Pengampu :

Muhammad Faisal, S.Si., S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh

Devi Mawarni (0704193126)


Nurul Maurito fadillah (0704201041)
Della Alfira (0704202067)
Nurul Aina Harahap (0704202069)
Dinda DianTiwi (0704203045)
Apra Tegar Wibisono (0704203026)

BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

GANJIL TA. 2022/2023


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
dalam menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tanpa rahmat dan
pertolonganNya, kami tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini memberikan perhatian besar bagi kami terutama terhadap para
pembaca.tidak lupa pula shalawat dan salam atas baginda Nabi besar Muhammad
SAW yang akan mendapatka syafa’atnya dikemudian hari.

Kami mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehatnya, sehingga makalah “ Evolusi dari interaksi antara makhlukhidup dengan
lingkungannya ” ini dapat diselesaikan. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Evolusi, sehingga dapat mempermudah bagi para pembaca
lainnya untuk mendapatkan ilmu yang sudah kami berikan.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih perlu banyak penyempurnaan


karena kesalaha dan kekurangan kami. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
membangun tetap kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini. Apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, baik terkait penulisan dan lain
sebagainya, kami mohon maaf. Demikian yang dapat kami berikan, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya.

Wassalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Medan, 20 September 2022


Penyusun

Kelompok 10
Kelompok 8

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.........................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah....................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pembahasan tentang evolusi....................................................................3


2.2 Aspek interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya...............5
2.3 Ketergantungan makhluk hidup dengan lingkungannya..........................7
2.4 Pengaruh mahkluk hidup terhadap lingkungannya..................................8
2.5 Hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya..................................9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan..............................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lingkungan hidup yang ada di bumi mengalami perubahan dari waktu ke
waktu. Seiring dengan perubahan lingkungan tersebut, terjadi pula perubahan
pada makhluk hidup. Perubahan-perubahan yang terjadi pada makhluk hidup
dipelajari dari zaman ke zaman dalam suatu teori yang disebut teori evolusi.
Evolusi dalam biologi berarti proses komplek pewarisan sifat organisme yang
berubah dari generasi ke generasi dalam kurun waktu jutaan tahun.Evolusi
berusaha memahami faktor-faktor yang mendorong terbentuknya berbagai
makhluk hidup dimuka bumi ini. Sejak abad ke-16 SM, banyak ahli yang
telah berusaha mengemukakan pendapatnya tentang asal-usul berbagai
makhluk hidup yang ada di dunia dan banyak pendapat mereka menjadi
fondasi teori evolus.
Evolusi adalah proses perubahan struktur tubuh makhluk hidup yang
berlangsung sangat lambat dan dalam waktu yang sangat lama. Evolusi juga
merupakan perkembangan makhluk hidup yang berlangsung secara perlahan-
lahandalam jangka waktu yang lama dari bentuk sederhana ke arah bentuk
yang komplek. Evolusi juga dapat diartikan proses perubahan yang
berlangsung sedikit demi sedikit danmemakan waktu yang lama.Selama
kehidupan masih tetap berlangsung, kejadian-kejadian alam akan terus
menyertai aktifitas kehidupan setiap organisme yang ada di dunia. Perubahan-
perubahan terjadi pada makhluk hidup dari zaman ke zaman yang dipelajari
dalam suatu teori yaitu teori evolusi.
Lajunya pertambahan penduduk dan meningkatnya kebutuhan manusia
menyebabkan lingkungan ikut dikorbankan untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia. Padahal antara manusia dan lingkungan hidupnya terdapat
hubungan timbal balik. Lingkungan mempengaruhi hidup manusia dan
sebaliknya manusia dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya. Manusia ada
dalam lingkungan hidupnya dan tidak dapat terpisahkan dari padanya.
Dengan demikian lingkungan hidup menjadi bagian penting dari kehidupan
manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Perkembangan ilmu
1
pengetahuan dan teknologi serta tumbuhnya industri yang begitu pesat pada
saat ini juga menimbulkan pengaruh tersendiri baik itu yang menyangkut
dampak positif maupun dampak negatifnya. Dampak positifnya tentunya
terjadinya peningkatan mutu dan kualitas hidup yang lebih baik. Akan tetapi
dampak negatif dari adanya perkembangan teknologi ini seperti degradasi
lingkungan akibat eksploitasi berlebihan tentunya harus lebih diwaspadai
untuk tidak terjadi suatu kerusakan lebih parah dalam tatanan lingkungan
yang ada baik itu lingkungan hidup maupun lingkungan sosial. Dalam
perkembangannya, tatanan lingkungan hidup maupun lingkungan sosial
hendaknya senantiasa diperhatikan agar tidak mendatangkan berbagai jenis
bencana. Untuk itu diperlukan tanggungjawab dari semua elemen masyarakat
dalam menjaga tatanan lingkungan hidup dan lingkungan sosial sehingga
diharapkan akan tercipta suatu cara pandang yang lebih baik dalam
memandang lingkungan itu sendiri.
Salah satu kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan hidup yang
termasuk di dalamnya lingkungan social adalah menjaga agar tetap terjadi
keberlanjutan. Dalam mewujudkan lingkungan berkelanjutan utamanya
didasari oleh penekanan ekologi, dimana setiap komponen ekologi mulai dari
yang terkecil tak boleh luput dari perhatian. Penekanan ekologis akan menjadi
komponen penting bagi berkelanjutan lingkungan, bukan hanya karena
potensinya mengurangi dampak kerusakan suatu lingkungan, tapi juga karena
potensinya untuk mengenalkan konsep baru tentang hubungan manusia
dengan alam.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu teori evolusi?
2. Apa saja aspek interaksi antar makhluk hidup dengan lingkungannya?
3. Bagaimana ketergantungan makhluk hidup dengan lingkungannya?
4. Bagaimana hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya?
5. Bagaimana pengaruh makhluk hidup terhadap lingkungannya
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dan manfaat yang akan dicapai setelah membaca makalah ini adalah
sebagai berkut:

2
1. Mengetahui apa itu teori evolusi
2. Mengetahui aspek interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya
3. Mengetahui Ketergantungan makhluk hidup dengan lingkungannya
4. Mengetahui pengaruh makhluk hidup dengan lingkungannya
5. Mengetahui hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pembahasan Tentang Evolusi


Islam memandang manusia otentik (manusia sebagai pribadi atau Aku)
dan historisitasnya didasarkan pada keberadaan Aku dalam kerangka struktur
ruang dan waktu di dunia. Manusia dalam ruang dan waktu di dunia akan
tunduk pada kausalitas atau hukum alam. Manusia pada dasarnya mempunyai
banyak sifat yang serupa dengan makhluk hidup lainnya. Namun, ada
seperangkat perbedaan antara manusia dengan jenis binatang lainnya, yang
menjadikan manusia mempunyai ciri tersendiri dan tidak dapat disamai
dengan makluk hidup lainnya karena berbagai macam anugerah keunggulan
pada diri manusia. Para ahli antropologi dan biologi yang mendasarkan
pandangannya pada teori evolusi cenderung beranggapan bahwa manusia
termasuk ordo primat, yaitu jenis hewan yang hidup di pohon. Manusialah
satu-satunya dari ordo ini yang hidup di tanah.
Teori evolusi tersebut, suatu teori yang beranggapan bahwa makhluk
hidup yang ada sekarang ini tidak ada menurut wujudnya, tetapi, lahir menurut
proses alami yang berasal dari makhluk hidup sebelumnya yang lebih rendah,
termasuk manusia juga berasal dari yang lebih rendah sebelumnya. Teori ini
berpangkal dari Lamarck, seorang ahli ilmu hayat Perancis dan Charles
Darwin, seorang ahli ilmu hayat Inggris sesudahnya. Lebih jelasnya, kedua
tokoh ini beranggapan bahwa tiap jenis tetumbuhan dan hewan berasal dari
jenis makhluk hidup yang lebih rendah, yaitu makhluk hidup bersel satu.
Akhirnya dengan proses evolusi, muncullah jenis makhluk yang paling
sempurna, manusia. Berdasarkan teori evolusi ini, jelas manusia berasal dari
jenis makhluk yang lebih rendah, yaitu hewan. Manusia merupakan hasil
evolusi organik, hasil perkembangan organisme yang paling sederhana sampai
kepada hewan tingkat tinggi, bangsa anthroponide (primate, simpanse) dan
akhirnya jenis manusia. Dalam al-Qur‟an, konsep evolusi tidaklah
berhubungan dengan studi antropologis yang didasarkan atas penemuan
Paleontologis. Tetapi, kerangka evolusi tersebut berkaitan erat dengan
4
embriologi. Evolusi embrionik dalam konsepsi al-Qur‟an merujuk pada
tahapan-tahapan Aku yang hadir dalam susunan ruang dan waktu dan
terakumulasi dalam kejadian manusia dari satu sel menjadi wujud “ideal”
manusia.
Tahapan Evolusi Manusia dalam islam, Dalam konteks ini istilah evolusi
tersebut dipergunakan dalam rangkaian merujuk pada perkembangan
embrionik manusia secara definitif. Kompetisi hidup, seleksi kehidupan
merupakan campur tangan Tuhan dalam memusnahkan suatu populasi untuk
regenerasi, sebagai jalan membentuk populasi baru lainnya. Dalam al-Qur‟an,
refleksi kejadian manusia disebut berulang-ulang dalam beberapa ayat, mulai
dari tanah, air, sampai menjadi manusia sebagai suatu perwujudan evolusi
penciptaan manusia. Dalam hal ini, Allah berfirman mengenai evolusi embrio
manusia yang hadir dalam susunan ruang dan waktu sebagaimana dalam QS.
al-H{ajj [22]: 5, yang berbunyi:

‫َي ا َأ ُّي َه ا ال َّناُس ِإ ْن ُكْنُتْم ِف ي َر ْي ٍب ِم َن ا ْل َب ْع ِث َف ِإَّنا َخ َل ْق َنا ُك ْم ِم ْن ُتَر ا ٍب ُث َّم ِم ْن‬


‫ُنْط َف ٍة ُثَّم ِم ْن َع َلَق ٍة ُثَّم ِم ْن ُم ْض َغ ٍة ُم َخ َّلَق ٍة َو َغ ْي ِر ُم َخ َّلَق ٍة ِل ُن َب ِّيَن َلُك ْم ۚ َو ُنِق ُّر‬
‫ِف ي ا َأْل ْر َح ا ِم َم ا َنَش ا ُء ِإ َل ٰى َأ َج ٍل ُم َس ًّم ى ُث َّم ُنْخ ِر ُج ُك ْم ِط ْف اًل ُثَّم ِل َتْب ُلُغ وا‬
‫َأ ُش َّد ُك ْم ۖ َو ِم ْنُك ْم َم ْن ُيَت َو َّفٰى َو ِم ْنُك ْم َم ْن ُيَر ُّد ِإ َل ٰى َأ ْر َذ ِل ا ْل ُع ُم ِر ِل َك ْي اَل َي ْع َل َم‬
‫ِم ْن َب ْع ِد ِع ْل ٍم َشْي ًئ اۚ َو َت َر ى ا َأْل ْر َض َها ِم َد ًة َف ِإَذ ا َأ ْن َز ْل َنا َع َل ْي َه ا ا ْل َم ا َء اْهَت َّز ْت‬
‫َو َر َب ْت َو َأ ْن َب َت ْت ِم ْن ُك ِّل َز ْو ٍج َب ِه ي ٍج‬
Artinya: ‘’Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari
kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan
kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal
darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya
dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami
tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang
sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi,
kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada
kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di
antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia

5
tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya.
Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami
turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan
menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah’’.

Statement Allah di atas menunjukkan suatu evolusi secara lengkap tentang


kejadian manusia sampai kematiannya. Al-Qur‟an menjelaskan kejadian
manusia pertama kali merujuk pada tanah (t}urâb). Kata “tanah” sebagai awal
kejadian manusia. Tanah merupakan unsur terpenting yang melengkapi
susunan tubuh manusia. Dari unsur tanah ini, proses penciptaan berlanjut
tahap demi tahap dalam bentuk komposisi kimiawi yang sangat diperlukan
untuk menyususn tubuh manusia. Susunan tubuh manusia berdasarkan
biokimia tersusun dari karbo hidrat, lemak dan protein. Komponen tersebut
banyak ditemukan di dalam tanah. Dengan melalui proses kimia akan
membentuk gugusan atom (molekul) penyususn tubuh. Unsur-unsur tersebut
yaitu Karbonat (CO3, pen.), Oksigen (O2), Hidrogen (H2), Pospor (P), Kibrit,
Azur, Kalsium (Ca), Votasium, Sodium, Magnesium (Mg), Besi (Fe),
Tembaga (Cu), Yodium (Y), Florit, Kobait (Co), Seng (Zn), Silikon (Si), dan
Alumunium (Al).7 Unsur-unsur tersebut melalui proses rantai makanan
terserap ke dalam tubuh melalui tumbuh-tumbuhan, hewan, dan air. Melalui
proses kimiawi, unsur-unsur dalam tubuh manusia tersebut berubah menjadi
darah, daging, dan air mani (sperma atau nutfah).

2.2 Aspek Interaksi Antara Makhluk Hidup Dengan Lingkungannya


Ekosistem adalah kesatuan berbagai makhluk hidup (tumbuhan, hewan,
manusia dan jasad renik) dengan lingkungannya (seperti tanah, air, udara, dan
iklim) yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Untuk memahami
evolusi dari aspek interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya perlu
memperhatikan hal-hal berikut ini.
 Domestikasi merupakan usaha untuk mengubah tanaman atau hewan
liar menjadi tanaman dan hewan yang dapat dikuasai dan bermanfaat
sesuai dengan keinginan manusia atau kehidupan baru suatu organisme
dari lingkungan alami menjadi lingkungan yang disediakan oleh
6
manusia dengan kata lain suatu budidaya pada tumbuhan atau hewan
yang dilakukan oleh manusia dan proses yang membutuhkan waktu
yang lama bisa bertahun-tahun yang melibatkan seleksi dan
manajemen oleh. manusia (pemuliaan dan perbaikan keturunan) yang
menghasilkan sebuah varietas atau spesies baru. Domestikasi
menyebabkan terjadinya penyimpangan karena secara alami, hewan-
hewan peliharaan akan memisahkan diri dari hewan-hewan liar dan
mempersempit peluang terjadinya interhibridisasi.
 Modifikasi merupakan perubahan fenotif yang bukan karena
perubahan genotif. Dalam evolusi modifikasi dapat terjadi karena cara
adaptasi suatu makhluk hidup terhadap lingkungannya.
 Variasi merupakan perubahan fenotif dalam populasi makhluk hidup
yang didasari oleh perbedaan genotifnya. Variasi genetic terjadi
melalui 3 cara yaitu :
1. Melalui mutasi sederhana, sebuah perubahan pada gen tertentu
yang diwariskan ke keturunannya.
2. Aliran gen, melalui individu dari suatu populasi dengan genetic
baru yang masuk ke populasi asal.
3. Reproduksi seksual, melalui perkawinan didalam sebuah populasi
yang menghasilakn gen-gen berbeda yang biasanya resesif tetapi
diwariskan.

Ciri atau karakteristik makhluk hidup yang dapat diketahui melalui indera
kita disebut sebagai Fenotip, sedangkan yang tidak dapat dilihat dengan indera
dan merupakan faktor-faktor bawaan atau faktor dalam disebut sebagai
Genotip, yang telah terpadu dengan faktor lingkungan. Jika Fenotip
dinyatakan sebagai P, Genotip sebagai G, dan lingkungan sebagai E, maka
saling hubungan antara faktor-faktor tersebut dapat dirumuskan sebagai P = G
+ E. Jadi ciri yang tampak karena lingkungan yang berbeda itu hanya bersifat
sementara, tidak baka atau perubahan itu disebut sebagai modifikasi. Individu
yang termasuk dalam suatu spesies tidak pernah bersifat identik (sama persis).
variasi ini terjadi karena faktor genetis dan lingkungan. Jika individu yang
telah mengalami perubahan menghuni tempat yang berbeda dari asalnya,
7
maka dalam perkembangannya akan mengalami perubahan yang permanen
dan akan makin berbeda dengan nenek moyang dari tempat asal usulnya.
Terjadinya variasi digunakan sebagai petunjuk evolusi yang mengarah pada
terbentuknya spesies baru. Perubahan fenotif disebabkan oleh perubahan
genotif karena rekombinasi seksual.

2.3 Ketergantungan Makhluk Hidup Dengan Lingkungannya


Secara umum, variasi gen dalam populasi dapat dibedakan menjadi 5
penyebab (agensia evolutif), yakni

1. Mutasi diartikan sebagai perubahan sifat keturunan (gen). Mutasi terjadi


secara acak, yang beradaptasi hanya sebagian kecil. Bila suatu mutasi
mempunyai nilai ketahanan dan bentuk baru yang diturunkan telah
nampak, maka ketahanan, kedewasaan dan reproduksi dari bentuk baru itu
tidak bersifat acak lagi. Faktor- faktor yang menjadi penyebab terjadinya
mutasi dikenal sebagai mutagen. Penyebab mutasi
a. Faktor fisika (radiasi) : Agen mutagenik dari faktor fisika berupa
radiasi.
b. Faktor kimia : Banyak zat kimia bersifat mutagenik.
c. Faktor biologi : Virus merupakan penyebab kerusakan kromosom.
2. Migrasi ke dalam atau ke luar populasi dapat mengubah frekuensi alel,
serta menambah variasi genetika ke dalam suatu populasi.
3. Genetic drift adalah lepasnya frekuensi alela secara kebetulan.
Kenyataannya 1 dari 2 alela mempunyai peluang untuk lepas adalah kira-
kira 0, 8%. Hilangnya gen selalu mempengaruhi frekuensi alela pada
beberapa tingkat tetapi pengaruh tersebut menurun pada populasi yang
berukuran besar.
Perubahan frekuensi alel secara tak terduga dapat disebabkan
peristiwa kebetulan yangberkaitan dengan kesintasan reproduksi,
contohnya mungkin seekor hewan besar menginjak-injak individu CwCw
pada generasi kedua sampai mati, sehingga memungkinkan bahwa
hanyaalel CR yang diteruskan ke generasi selanjutnya. Kemudian,
frekuensi alel juga dapatdipengaruhi oleh peristiwa kebetulan terjadi
8
selama fertilisasi. Contohnya, individu dari CRCWmemiliki keturunan
dalam jumlah sedikit. Hanya karena suatu kebetulan, setiap pasangan
seltelur dan sel sperma yang menghasilkan keturunan membawa alel CR,
bukan alel Cw. Dampakdari terjadinya hanyutan genetik adalah founder
effect (efek pendiri) dan bottleneck effect(efek leher botol).

Hanyutan genetik atau genetic drift adalah sebuah fenomena yang


terjadi dalam ekosistem dimana kejadian kejadian acak terjadi terus
menerus (akumulasi) sehingga genetik (lebih tepat alel) organisme di
ekosistem tersebut menjadi jauh dari kesetimbangan seiring dengan
berjalannya waktu. Contoh yang paling terkenal untuk mempermudah
pemahaman tentang hanyutan genetik adalah populasi kelinci coklat dan
putih. Sekarang, anggap ada 20 ekor kelinci dengan 10 ekor putih dan 10
ekor coklat dimana coklat dominan terhadap kelinci putih.Tentunya jika
dikawinkan secara acak,yang dihasilkan pasti adalah keturunan keturunan
kelinci coklat karena kelinci coklat mendominasi kelinci putih dan
menghilangkannya.Perubahan populasi warna bulu kelinci ini dari 1/2
coklat 1/2 putih menjadi sepenuhnya coklat adalah genetic drift.

9
4. Seleksi alam Seleksi alam yang dimaksud dalam teori evolusi adalah teori
bahwa makhluk hidup yang tidak mampu beradaptasi dengan
lingkungannya lama kelamaan akan punah. 62 C.
Pengaruh Makhluk Hidup Dengan Lingkungannya Hubungan antara
makhluk hidup dengan lingkungannya dipelajari dalam cabang biologi yang
disebut ekologi lingkungan. Pada makhluk hidup pada dasarnya meliputi
lingkungan fisik dan lingkungan biotik. ekologi adalah ilmu tentang rumah
atau tempat tinggal makhluk. Di dalam komunitas biotik makhluk hidup satu
sama lain tergantung, baik langsung maupun tidak langsung, selama
perjalanan hidup masing-masing. Biarpun antara sesama makhluk hidup itu
saling tergantung, mereka juga bersaing (berkompetisi) untuk memperoleh
sumber daya yang menunjang kehidupannya. Kompetisi ini dalam rangka
memperoleh makanan, mineral dan air, cahaya dan untuk wilayah
kehidupannya (teritorial). Untuk menjelaskan lebih lanjut tentang hubungan
antara makhluk hidup dengan lingkungannya, dapat dipergunakan konsep-
konsep biologik tentang habitat dan relung (Nasia = niche). Habitat adalah
tempat makhluk hidup tinggal dan berkembang biak.
Pada dasarnya, habitat adalah lingkungan fisik di sekeliling populasi suatu
spesies yang memengaruhi dan dimanfaatkan oleh spesies tersebut. Sedangkan
relung merujuk pada posisi unik yang ditempati oleh suatu spesies tertentu
berdasarkan rentang fisik yang ditempati dan peranan yang dilakukan didalam
komunitasnya.
10
2.4 Pengaruh Makhluk Hidup Dengan Lingkungannya
Manusia dapat mempengaruhi lingkungan karena manusia makhluk
dominan dimuka bumi ini sehingga seluruh kegiatan manusia akan
mengakibatkan perubahan lingkungan disekitarnya. Manusia sedikit demi
sedikit mulai menyesuaikan diri pada alam lingkungan hidupnya. perubahan
alam lingkungan hidup manusia tampak jelas di kota-kota,di bandingkan
dengan di hutan rimba di mana penduduknya masih sedikit dan primitif.
Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara
positif ataupun negative.berpengaruh bagi manusia karena manusia
mendapatkan keuntungan dari perubahan tersebut,dan berpengaruh tidak baik
karena dapat dapat mengurangi kemampuan alam lingkungan hidupnya untuk
menyokong kehidupannya.
Lingkungan tidak akan mengeluarkan effect sebelum manusia
mendahuluinya. Lingkungan akan mengeluarkan produk samping terhadap
perlakuan manusia. Produk samping yang tersebut tergantung perlakuan
manusia itu sendiri. Jika produk itu baik maka hasil yang diperoleh juga baik,
missal : penanaman hutan kembali atau reboisasi di kota – kota besar. Dari
hal-hal positif itu akan menghasilkan dampak yang positif juga, missal :
dampak positif dari reboisasi adalah tertata hutan kota kembali, mengurangi
dampak polusi kota karena polusi industry dan kendaraa bermotor, sebagai
penyerap energy solar atau pelindung sinar ultrafiolet. Sebaliknya jika terjadi
effect negaatif maka hal – hal yang dilakukan manusia terhadap lingkungan
juga negative, missal : pengundulan Hutan, pembakaran hutan untuk lading
atau lahan baru, pembebasan lahan untuk pemukiman. Dari hal – hal tersebut
akan menghasilkan banjir, tanah longsor dan sebagainya.

2.5 Hubungan Makhluk Hidup Dengan Lingkungannya


Dalam kaitannya dengan hubungan manusia dan lingkungannya, terdapat
beberapa paham yang menjelaskan hakekat dari hubungan tersebut, yaitu
paham determinisme, paham posibilisme, paham optimisme teknologi dan
paham keyakinan tuhan.

11
1. Paham Determinisme, memberikan penjelasan bahwa manusia dan
perilakunya ditentukan oleh alam. Tokoh-tokoh atau ilmuan yang
mengembangkan dan menganut paham determinase diantaranya Charles
Darwin, Frederich Ratzel, dan Elsworth Huntington.
2. Paham posibilisme memberikan penjelasan bahwa kondisi alam itu tidak
menjadi faktor yang menentukan, melainkan menjadi faktor pengontrol, 63
memberikan kemungkinan atau peluang yang mempengaruhi kegiatan atau
kebudayaan manusia. Jadi menurut paham ini, alam tidak berperan
menentukan tetapi hanya memberikan peluang. Manusia berperan
menentukan pilihan dari peluang-peluang yang diberikan alam. Ilmuwan
yang menganut paham ini, diantaranya adalah ilmuwan berkebangsaan
Perancis bernama Paul Vidal de la Blache (1845-1919). Menurutnya, faktor
yang menentukan itu bukan alam melainkan proses produksi yang dipilih
manusia yang berasal dari kemungkinan yang diberikan alam, seperti iklim,
tanah, dan ruang di suatu wilayah. Dalam hal ini, manusia tidak lagi bersikap
pasif atau pasrah menerima apapun yang diberikan alam seperti yang
diyakini oleh paham determinisme, tetapi aktif dalam pemanfaatannya.
Manusia dan kebudayaannya dapat memilih kegiatan yang cocok sesuai
dengan kemungkinan yang diberikan oleh alam.
3. Paham Optimisme Teknologi Dalam hubungannya dengan lingkungan,
manusia mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Teknologi telah
membuat sebagian manusia tidak lagi percaya pada Tuhan. Padahal
teknologi merupakan ciptaan manusia dan bertuan pada manusia, bukan
sebaliknya. Dari ketiga paham tersebut, masingmasing memiliki komponen
kebenarannya. Sebagian aktivitas manusia sangat ditentukan oleh alam,
terutama yang memanfaatkan alam secara langsung misalnya aktivitas
pertanian. Namun demikian, seiring dengan kemajuan peradaban, manusia
banyak melakukan upaya rekayasa untuk mengoptimalkan pemanfaatan
alam. Karena itu, paham posibilis dan optimisme teknologi semakin
menunjukkan kenyataan.
4. Paham Keyakinan Tuhan Alam dan seisinya diciptakan oleh Tuhan yang
Maha Esa dengan dibantu pengembangan IPTEK disertai pemeliharaannya.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang dibarkan dapat disimpulkan bahwa;
1. Teori evolusi adalah suatu teori yang beranggapan bahwa makhluk hidup
yang ada sekarang ini tidak ada menurut wujudnya, tetapi, lahir menurut
proses alami yang berasal dari makhluk hidup sebelumnya yang lebih
rendah, termasuk manusia juga berasal dari yang lebih rendah sebelumnya.
2. Aspek interaksi antar makhluk hidup dengan lingkungannya perlu
memperatikan domestikasi yaitu usaha untuk mengubah tanaman atau
hewan menjadi makhluk hidup yang bermanfaat atau dibudidayakan yang
dilakukan oleh manusia. Kemudian Modifikasi merupakan perubahan
fenotip yang bukan karena perubahan genotip. Variasi, perubahan fenotip
dalam populasi yang didasari perbedaan genotipnya.
3. Makhluk hidup akan saling ketergantungan antar makhluk hidup satu
dengan yang lainya di dalam komunitas. Oleh karena itu makhluk hidup
juga akan menjalin hubungan dengan lingkungan sekitarnya.
4. Hubungan makhluk hidup dgn lingkungannya biasa juga disebut
Ekosistem , Contohnya : Ekosistem hutan, ekosistem laut, dan lainnya.
Contoh hubungannya : Hewan memerlukan tempat tinggal dan makanan di
hutan dan laut sesuai jenisnya, manusia juga merawat tanaman dan
memerlukan tanaman.
5. Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang saling
mempengaruhi di dalam setiap melakukan aktivitasnya, manusia
mempengaruhi lingkungan dan begitupun sebaliknya, manusia juga
dipengaruhi oleh lingkungannya.
3.2 Saran
Dari semua pembahasan yang disampaikan pada makalah ini penulis
menyarankan untuk pembaca juga harus mencari sumber-sumber bacaan lain
agar menambah wawasan pembaca tidak hanya mengacu pada makalah ini
saja.

13
DAFTAR PUSTAKA

Amri. 2020. Buku Ajar Evolusi. Parepare: UMPAR Press.

Buani. D.C. 2018. Prediksi Penyakit Hepatitis Menggunakan Algoritma Naïve


Bayes Dengan Seleksi Fitur Algoritma Genetika. Jurnal Evolusi. No.2 (6).

Cartono, 2005. Biologi Umum Untuk Perguruan Tinggi LPTK. Bandung Penerbit
Prisma Press.

Effendi, Rahayu, et al. 2018. Pemahaman Tentang Lingkungan Berkelanjutan.


Jurnal Lingkungan Berkelanjutan, vol 18 (2).

Firdaus & Taufik. 2018.’’ KAJIAN MISKONSEPSI MAHASISWA PENDIDIKAN


BIOLOGI FPMIPA IKIP MATARAM TENTANG EVOLUSI’’. Jurnal
Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi. No.2(6).

Jumhana, N. 2006. Konsep Dasar Biologi. Bandung: UPI PRESS Kimball, Jw.
Biologi. Jilid 3. Edisi kelima. Alih bahasa Soetarmi, S dan Sugiri,
N.Jakarta:Erlangga.

Kama A. Hakam dan Ridwan Effendi. 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.
Jakarta: Kencana.

Kurniawati & Nurhasanah. 2018.’’ Manusia Menurut Konsep Al-Qur`an dan


Sains’’. Journal of Natural Science and Integration. No.1(1).

Lukman, Aprizal. 2008.’’ Evolusi Sel Sebagai Dasar Perkembangan Makhluk


Hidup Saat ini’’. Jurnal Biospesies. No.2(1).

Setiadi, Elly M, Kama A. Hakam dan Ridwan Effendi. 2006. Ilmu Sosial dan
Budaya Dasar. Jakarta: Kencana

Sri, Y.M. 2006, Konsep Dasar IPA. Bandung : UPI PRESS Sumber: Irwan,Z.D.
2007. Prinsip-Prinsip Ekologi : Ekosistem, Libgkungan, dan
Pelestariannya. Jakarta: Penerbit Bumi.

Suhermanto. 2019.’’Evolusi Embrionik Manusia Dalm Al-Qurr’an’’. Jurnal


Keilmuan Tafsir Hadis. No.1(3).

Soedjiran, R, dkk. 1990. Pengantar Ekologi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


Supriatna,

14

Anda mungkin juga menyukai