Dosen Pengampu :
Disusun Oleh
BIOLOGI
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
dalam menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tanpa rahmat dan
pertolonganNya, kami tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini memberikan perhatian besar bagi kami terutama terhadap para
pembaca.tidak lupa pula shalawat dan salam atas baginda Nabi besar Muhammad
SAW yang akan mendapatka syafa’atnya dikemudian hari.
Kami mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehatnya, sehingga makalah “ Evolusi dari interaksi antara makhlukhidup dengan
lingkungannya ” ini dapat diselesaikan. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Evolusi, sehingga dapat mempermudah bagi para pembaca
lainnya untuk mendapatkan ilmu yang sudah kami berikan.
Kelompok 10
Kelompok 8
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan..............................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
2
1. Mengetahui apa itu teori evolusi
2. Mengetahui aspek interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya
3. Mengetahui Ketergantungan makhluk hidup dengan lingkungannya
4. Mengetahui pengaruh makhluk hidup dengan lingkungannya
5. Mengetahui hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya
3
BAB II
PEMBAHASAN
5
tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya.
Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami
turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan
menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah’’.
Ciri atau karakteristik makhluk hidup yang dapat diketahui melalui indera
kita disebut sebagai Fenotip, sedangkan yang tidak dapat dilihat dengan indera
dan merupakan faktor-faktor bawaan atau faktor dalam disebut sebagai
Genotip, yang telah terpadu dengan faktor lingkungan. Jika Fenotip
dinyatakan sebagai P, Genotip sebagai G, dan lingkungan sebagai E, maka
saling hubungan antara faktor-faktor tersebut dapat dirumuskan sebagai P = G
+ E. Jadi ciri yang tampak karena lingkungan yang berbeda itu hanya bersifat
sementara, tidak baka atau perubahan itu disebut sebagai modifikasi. Individu
yang termasuk dalam suatu spesies tidak pernah bersifat identik (sama persis).
variasi ini terjadi karena faktor genetis dan lingkungan. Jika individu yang
telah mengalami perubahan menghuni tempat yang berbeda dari asalnya,
7
maka dalam perkembangannya akan mengalami perubahan yang permanen
dan akan makin berbeda dengan nenek moyang dari tempat asal usulnya.
Terjadinya variasi digunakan sebagai petunjuk evolusi yang mengarah pada
terbentuknya spesies baru. Perubahan fenotif disebabkan oleh perubahan
genotif karena rekombinasi seksual.
9
4. Seleksi alam Seleksi alam yang dimaksud dalam teori evolusi adalah teori
bahwa makhluk hidup yang tidak mampu beradaptasi dengan
lingkungannya lama kelamaan akan punah. 62 C.
Pengaruh Makhluk Hidup Dengan Lingkungannya Hubungan antara
makhluk hidup dengan lingkungannya dipelajari dalam cabang biologi yang
disebut ekologi lingkungan. Pada makhluk hidup pada dasarnya meliputi
lingkungan fisik dan lingkungan biotik. ekologi adalah ilmu tentang rumah
atau tempat tinggal makhluk. Di dalam komunitas biotik makhluk hidup satu
sama lain tergantung, baik langsung maupun tidak langsung, selama
perjalanan hidup masing-masing. Biarpun antara sesama makhluk hidup itu
saling tergantung, mereka juga bersaing (berkompetisi) untuk memperoleh
sumber daya yang menunjang kehidupannya. Kompetisi ini dalam rangka
memperoleh makanan, mineral dan air, cahaya dan untuk wilayah
kehidupannya (teritorial). Untuk menjelaskan lebih lanjut tentang hubungan
antara makhluk hidup dengan lingkungannya, dapat dipergunakan konsep-
konsep biologik tentang habitat dan relung (Nasia = niche). Habitat adalah
tempat makhluk hidup tinggal dan berkembang biak.
Pada dasarnya, habitat adalah lingkungan fisik di sekeliling populasi suatu
spesies yang memengaruhi dan dimanfaatkan oleh spesies tersebut. Sedangkan
relung merujuk pada posisi unik yang ditempati oleh suatu spesies tertentu
berdasarkan rentang fisik yang ditempati dan peranan yang dilakukan didalam
komunitasnya.
10
2.4 Pengaruh Makhluk Hidup Dengan Lingkungannya
Manusia dapat mempengaruhi lingkungan karena manusia makhluk
dominan dimuka bumi ini sehingga seluruh kegiatan manusia akan
mengakibatkan perubahan lingkungan disekitarnya. Manusia sedikit demi
sedikit mulai menyesuaikan diri pada alam lingkungan hidupnya. perubahan
alam lingkungan hidup manusia tampak jelas di kota-kota,di bandingkan
dengan di hutan rimba di mana penduduknya masih sedikit dan primitif.
Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara
positif ataupun negative.berpengaruh bagi manusia karena manusia
mendapatkan keuntungan dari perubahan tersebut,dan berpengaruh tidak baik
karena dapat dapat mengurangi kemampuan alam lingkungan hidupnya untuk
menyokong kehidupannya.
Lingkungan tidak akan mengeluarkan effect sebelum manusia
mendahuluinya. Lingkungan akan mengeluarkan produk samping terhadap
perlakuan manusia. Produk samping yang tersebut tergantung perlakuan
manusia itu sendiri. Jika produk itu baik maka hasil yang diperoleh juga baik,
missal : penanaman hutan kembali atau reboisasi di kota – kota besar. Dari
hal-hal positif itu akan menghasilkan dampak yang positif juga, missal :
dampak positif dari reboisasi adalah tertata hutan kota kembali, mengurangi
dampak polusi kota karena polusi industry dan kendaraa bermotor, sebagai
penyerap energy solar atau pelindung sinar ultrafiolet. Sebaliknya jika terjadi
effect negaatif maka hal – hal yang dilakukan manusia terhadap lingkungan
juga negative, missal : pengundulan Hutan, pembakaran hutan untuk lading
atau lahan baru, pembebasan lahan untuk pemukiman. Dari hal – hal tersebut
akan menghasilkan banjir, tanah longsor dan sebagainya.
11
1. Paham Determinisme, memberikan penjelasan bahwa manusia dan
perilakunya ditentukan oleh alam. Tokoh-tokoh atau ilmuan yang
mengembangkan dan menganut paham determinase diantaranya Charles
Darwin, Frederich Ratzel, dan Elsworth Huntington.
2. Paham posibilisme memberikan penjelasan bahwa kondisi alam itu tidak
menjadi faktor yang menentukan, melainkan menjadi faktor pengontrol, 63
memberikan kemungkinan atau peluang yang mempengaruhi kegiatan atau
kebudayaan manusia. Jadi menurut paham ini, alam tidak berperan
menentukan tetapi hanya memberikan peluang. Manusia berperan
menentukan pilihan dari peluang-peluang yang diberikan alam. Ilmuwan
yang menganut paham ini, diantaranya adalah ilmuwan berkebangsaan
Perancis bernama Paul Vidal de la Blache (1845-1919). Menurutnya, faktor
yang menentukan itu bukan alam melainkan proses produksi yang dipilih
manusia yang berasal dari kemungkinan yang diberikan alam, seperti iklim,
tanah, dan ruang di suatu wilayah. Dalam hal ini, manusia tidak lagi bersikap
pasif atau pasrah menerima apapun yang diberikan alam seperti yang
diyakini oleh paham determinisme, tetapi aktif dalam pemanfaatannya.
Manusia dan kebudayaannya dapat memilih kegiatan yang cocok sesuai
dengan kemungkinan yang diberikan oleh alam.
3. Paham Optimisme Teknologi Dalam hubungannya dengan lingkungan,
manusia mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Teknologi telah
membuat sebagian manusia tidak lagi percaya pada Tuhan. Padahal
teknologi merupakan ciptaan manusia dan bertuan pada manusia, bukan
sebaliknya. Dari ketiga paham tersebut, masingmasing memiliki komponen
kebenarannya. Sebagian aktivitas manusia sangat ditentukan oleh alam,
terutama yang memanfaatkan alam secara langsung misalnya aktivitas
pertanian. Namun demikian, seiring dengan kemajuan peradaban, manusia
banyak melakukan upaya rekayasa untuk mengoptimalkan pemanfaatan
alam. Karena itu, paham posibilis dan optimisme teknologi semakin
menunjukkan kenyataan.
4. Paham Keyakinan Tuhan Alam dan seisinya diciptakan oleh Tuhan yang
Maha Esa dengan dibantu pengembangan IPTEK disertai pemeliharaannya.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang dibarkan dapat disimpulkan bahwa;
1. Teori evolusi adalah suatu teori yang beranggapan bahwa makhluk hidup
yang ada sekarang ini tidak ada menurut wujudnya, tetapi, lahir menurut
proses alami yang berasal dari makhluk hidup sebelumnya yang lebih
rendah, termasuk manusia juga berasal dari yang lebih rendah sebelumnya.
2. Aspek interaksi antar makhluk hidup dengan lingkungannya perlu
memperatikan domestikasi yaitu usaha untuk mengubah tanaman atau
hewan menjadi makhluk hidup yang bermanfaat atau dibudidayakan yang
dilakukan oleh manusia. Kemudian Modifikasi merupakan perubahan
fenotip yang bukan karena perubahan genotip. Variasi, perubahan fenotip
dalam populasi yang didasari perbedaan genotipnya.
3. Makhluk hidup akan saling ketergantungan antar makhluk hidup satu
dengan yang lainya di dalam komunitas. Oleh karena itu makhluk hidup
juga akan menjalin hubungan dengan lingkungan sekitarnya.
4. Hubungan makhluk hidup dgn lingkungannya biasa juga disebut
Ekosistem , Contohnya : Ekosistem hutan, ekosistem laut, dan lainnya.
Contoh hubungannya : Hewan memerlukan tempat tinggal dan makanan di
hutan dan laut sesuai jenisnya, manusia juga merawat tanaman dan
memerlukan tanaman.
5. Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang saling
mempengaruhi di dalam setiap melakukan aktivitasnya, manusia
mempengaruhi lingkungan dan begitupun sebaliknya, manusia juga
dipengaruhi oleh lingkungannya.
3.2 Saran
Dari semua pembahasan yang disampaikan pada makalah ini penulis
menyarankan untuk pembaca juga harus mencari sumber-sumber bacaan lain
agar menambah wawasan pembaca tidak hanya mengacu pada makalah ini
saja.
13
DAFTAR PUSTAKA
Cartono, 2005. Biologi Umum Untuk Perguruan Tinggi LPTK. Bandung Penerbit
Prisma Press.
Jumhana, N. 2006. Konsep Dasar Biologi. Bandung: UPI PRESS Kimball, Jw.
Biologi. Jilid 3. Edisi kelima. Alih bahasa Soetarmi, S dan Sugiri,
N.Jakarta:Erlangga.
Kama A. Hakam dan Ridwan Effendi. 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.
Jakarta: Kencana.
Setiadi, Elly M, Kama A. Hakam dan Ridwan Effendi. 2006. Ilmu Sosial dan
Budaya Dasar. Jakarta: Kencana
Sri, Y.M. 2006, Konsep Dasar IPA. Bandung : UPI PRESS Sumber: Irwan,Z.D.
2007. Prinsip-Prinsip Ekologi : Ekosistem, Libgkungan, dan
Pelestariannya. Jakarta: Penerbit Bumi.
14