Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

HAKIKAT DAN KONSEP PERSEPEKTIF GLOBAL

CIRI-CIRI DAN POLA PERKEMBANGAN HEWAN


VERTEBRATA

DISUSUN OLEH :

Sesilia Tri Utami (DS0321020)

A.A Selviyani (DS0321006)

Made Sudimerta Adnyana (DS0321014)

DOSEN PENGEMPU :

WAYAN SUDARSANA, S.Pd, M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)

SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU DHARMA SENTANA SULTENG

2021/2022
KATA PENGANTAR

Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, penulis dapat menyusun makalah
sederhana ini dengan judul Hakikat Dan Konsep Persepektif Global Ciri-Ciri
Dan Pola Perkembangan Hewan Vertebrata dan selesai tepat pada waktunya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.

Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahana yang belum


kami ketahui. Maka dari itu kami mohon kepada seluruh pembaca kiranya dapat
memberikan saran atau kritik demi tercapainya makalah yang sempurna.

Palu, 9 Maret 2022

Kelompok 5

2
DAFTAR ISI

SAMPUL..................................................................................................................1

KATA PENGANTAR.............................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................4

A. Latar Belakang.............................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................5
C. Tujuan..........................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................6

 Hakikat Dan Konsep Pesepektif Global...................................................6


A. Hakikat Dan Konsep Persefektif Global......................................................6
B. Unsur-Unsur Persepektif Global..................................................................7
C. Pentingnya Kesadaran Dan Wawasan Dalam Persepektif Global...............9
 Ciri-Ciri Dan Pola Perkembangan Hewan Vertebrata........................10
A. Ciri-Ciri Tubuh Vertebrata.........................................................................10
B. Sistematika Hewan Vertebrata..................................................................11
C. Pola Dan Struktur Tubuh Hewan Vertebrata.............................................14

BAB III PENUTUP..............................................................................................17

A. Kesimpulan................................................................................................17
B. Saran..........................................................................................................18

DAFTAR PUSAKA.............................................................................................19

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat esensial dalam proses


pemanusiaan dalam masyarakat yang berbudaya (Tilaar, 2009: 3). Sumber Daya
Manusia yang berkualitas hanya dapat diperoleh melalui pendidikan yang bermutu
unggul. Dari sistem pendidikan yang unggul inilah muncul generasi dan budaya
yang unggul. Namun demikian, munculnya globalisasi juga telah menambah
masalah baru, bagi dunia pendidikan. Bagaimana tidak, disatu sisi sistem
pendidikan yang diterapkan harus berimplikasi pada pemenuhan nasionalisme
siswa. Namun di sisi lain pemenuhan kebutuhan global harus ditunaikan, agar para
lulusannya dapat berfungsi secara efektif dalam kehidupan masyarakat global. Di
sinilah guru dituntut untuk bisa mengembangkan sistem pendidikan yang sesuai
dengan tuntutan zaman.

Menurut kamus Bahasa Inggris Longman Dictionary of Contemporary


English, mengartikan global dengan ”concerning the whole earth”. Sesuatu hal
yang berkaitan dengan dunia, internasional, atau seluruh alam jagat raya. Sesuatu
hal yang dimaksud di sini dapat berupa masalah, kejadian, kegiatan atau bahkan
sikap.

Dalam membahas ciri-ciri dan pola perkembangan tubuh hewan vertebrata


lebih dulu dipelajari pengertian dari istilah-istilah yang lazim digunakan dalam ilmu
anatomi. Hal ini penting untuk menunjang dalam mempelajari ciri-ciri tubuh hewan
vertebrata. Di samping itu, penting juga mempelajari morfologi dan anatominya.
Adapun untuk mendapatkan gambaran tentang pola perkembangan struktur tubuh
hewan vertebrata, yang pertama kali harus dipelajari adalah mengenai klasifikasi
dari chordata, selain itu juga dipelajari perubahan- perubahan yang terjadi pada
hewan-hewan vertebrata baik ditinjau secara evolusioner maupun secara
embriogeni.

4
B. Rumusan Masalah
a) Apa hakikat dan konsep persepektif global?
b) Apa saja unsur-unsur persepektif global?
c) Apa pentinya kesadaran dan wawasan dalam persepektif gobal?
d) Apa saja ciri-ciri tubuh hewan vertebrata?
e) Bagaimana sistematika hewan vertebrata?
f) Apa saja pola dan struktur dari tubuh hewan vertebrata?

C. Tujuan Masalah
a. Untuk mengetahui hakikat dan konsep persepektif global.
b. Untuk mengetahui apa saja unsur-unsur persepektif global.
c. Untuk mengetahui pentingnya kesadaran dan wawasan dalam persepektif
global.
d. Agar mengetahui ciri-ciri tubuh hewan vertebrata.
e. Agar mengetahui sistematika hewan vertebrata.
f. Untuk mengetahui pola dan struktur dari tubuh hewan vertebrata.

5
BAB II

PEMBAHASAN

 HAKIKAT DAN KONSEP PERSEPEKTIF GLOBAL


A. Hakikat Dan Konsep Persefektif Global

Berdasarkan Kamus Bahasa Indonesia Modern, perspektif diartikan


sebagai caramelukiskan benda pada permukaan datar sebagaimana yang terlihat,
dan sudut pandangan. Kata global berasal dari kata “globe” dan mulai dimaksudkan
sebagai planet yang berartibumi bulat. Menurut asal kata, perspektif global dapat
dibagi menjadi dua, yaitu kata perspektif danglobal, perspektif artinya
wawasan/cara pandang dan global yang artinya menyeluruh/mendunia. Jadi,
perspektif global artinya wawasan atau cara pandang yang menyeluruh atau
mendunia. Namun secara ilmiah, perspektif global adalah wawasan atau cara
pandang mengenai fenomena secara keseluruhan, yakni fenomena adanya interaksi,
interdependensi, dan kompetisi antar umat manusia di muka bumi. Interaksi
merupakan kegiatan saling memengaruhi daya, objek, atau tempat yang satu
dengan tempat lainnya. Setiap tempat mengembangkan potensi sumber daya
alamnya dan kebutuhan yang tidak selalu sama dengan tempat lain. Perbedaan
tersebut mengakibatkan terjadinya interaksi dan interdependensi antar wilayah.
Contohnya interaksi yang terjadi antara desa dengan kota, dalam pendistribusian
bahan pangan dari desa ke kota. Begitu pula sebaliknya, pengangkutan mesin
pertanian dari kota ke desa. Kompetisi terjadi karena keinginan untuk bersaing atau
bertahan antar umat manusia dimuka bumi.

Menurut para ahli perspektif global diartikan sebagai:

 Menurut Sumaatmadja dan Winardit (1999) dalam Bawa Atmadja (2007)


mengungkapkan bahwapengertian perspektif global adalah suatu cara
pandang dan cara berperilaku terhadap suatumasalah atau kejadian atau
kegiatan dari sudut kepentingan global, yakni dari sisi kepentingan dunia
atau internasional.

6
 Menurut Suhanadji dan Waspada TS (2004) mengungkapkan bahwa
perspektif global adalah carapandang atau wawasan untuk melihat dunia
saat ini sangat dipengaruhi oleh arus global.Sehingga semua bangsa menjadi
saling ketergantungan, saling mempengaruhi dan salingberhubungan
diantara berbagai kebudayaan, sistem ekologi, politik, ekonomi dan
teknologidalam konteks global. Kebudayaan di dunia ini sangat beragam
antar berbagai belahan negara didunia. Dimana masing-masing kebudayaan
tersebut memiliki ciri khas tersendiri.

Perspektif global merupakan pandangan yang timbul dari kesadaran bahwa


dalam kehidupan ini segala sesuatu selalu berkaitan dengan isu global. Orang sudah
tidak memungkinkan lagi bisa mengisolasi diri dari pengaruh global. Manusia
merupakan bagian dari pergerakan dunia, oleh karena itu harus memperhatikan
kepentingan sesama warga dunia.Tujuan umum pengetahuan tentang perspektif
global adalah selain untuk menambahwawasan juga untuk menghindarkan diri dari
cara berpikir sempit, terkotak oleh batas-batas subyektif, primordial (lokalitas)
seperti perbedaan warna kulit, ras, nasionalisme yang sempit, dsb.

B. Unsur-Unsur Persepektif Global


 Unsur-unsur Persepektif Global
a) Penduduk dunia : merupakan elemen penting yang menjadi subyek utama
munculnya isu-isu global.
b) Lingkungan : menjadi wadah atau tempat di mana penduduk dunia saling
berinteraksi, sehingga muncul isu atau permasalahan global.
c) Iptek : sebagai sarana utama dalam mendorong penduduk dunia dalam
mengetahui berbagai isu global.
d) Pendidikan perspektif global.

Merryfield, Elaine Jarchow, dan Sarah Pickert (1997) mengemukakan unsur-unsur


perspektif global sebagai berikut:

1. Kepercayaan dan Nilai Manusia.

7
 kesadaran perspektif.
 pengakuan dampak nilai, budaya, dan pandangan dunia suatu bangsa dalam
mempelajari interaksi dengan masyarakat lain yang berbeda dari
masyarakatnya sendiri.
 memahami bagaimana nilai-nilai dan kepercayaan itu mendasari norma-
norma social/budaya dan konflik antar manusia.
 peran kepercayaan dan nilai manusia dalam estetika, bahasa, sastra dan
tradisi lisan, dalam penggunaan sumber-sumber alam dan lingkungan,
dalam teknologi, dalam pemerintahan, dalam konstruksi sejarah.
2. Sistem Global
Sistem ekonomi.
Sistem politik.
Sistem ekologi.
Sistem teknologi (meliputi informasi, komunikasi, trasportasi, pertanian).
Pengetahuan tentang dinamika global.
Prosedur dan mekanisme system global.
Transaksi dalam dan antar masyarakat, bangsa, wilayah.
Saling keterkaitan dalam system global yang beraneka ragam.
Adanya kesadaran terhadap planet bumi.

3. Isi-isu dan Masalah Global

a. Kependudukan dan isu-isu keluarga berencana.


b. Hak menentukan nasib sendiri.
c. Isu-isu pembangunan.
d. Isu-isu hak asasi manusia (meliputi hak-hak wanita, penduduk asli, anak-
anak).
e. Emigrasi, imigrasi, dan pengungsi.
f. Kebiasaan global.
g. Isu-isu sumber daya alam/lingkungan.
h. Isu-isu yang berhubungan dengan distribusi kesejahteraan, teknologi dan
informasi, sumber daya, pemasaran.

8
i. Isu-isu yang berkaitan dengan prejudis dan diskriminasi (berdasarkan etnik,
ras, kelompok, seks, agama, bahasa, politik, dsb).

4. Sejarah Global

1) Cepatnya saling ketergantungan.


2) Hal-hal yang melatarbelakangi isu-isu masa kini.
3) Budaya asli dan perkembangannya.
4) Kontak budaya dan peminjaman budaya.
5) Evolusi system global.
6) Konflik dan resolusi konflik
7) Perubahan dalam system global.

C. Pentinya Kesadaran Dan Wawasan Dalam Persefektif Global

Perspektif global mencangkup dua sisi yaitu kesadaran dan


wawasan. Tanpa kesadaran kita tidak dapat memahami masalah global, dan
tanpa wawasan kita tak akan mampu mempertahankan kehidupan global.
Kesadaran tentang terjadinya globalisasi adalah sikap/menerim suatu
kenyataan bahwa planet tempat kita berada semakin menyempit dengan adanya
terobosan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Sikap dalam menghadapi
globalisasi ini adalah bukan melawan arus globalisasi akan tetapi kita harus dapat
menjinakkan globalisasi itu sendiri.Untuk meningkatkan kesadaran mari kita coba
untuk memahami mengapa globalisasi ini bisa terjadi. Salah satu faktor yang
mendorong kuatnya globalisasi ini adalah adanya kemajuan yang pesat dalam
ilmu pengetahuan dan teknologi.

Untuk mendukung kesadaran dan wawasan kita perlukan adanya landasan


seperti :

a. Nasionalisme (Kesadaran Nasional)


b. Norma dan Agama
c. Nilai Budaya Bangsa

9
Usaha yang harus dilakukan untuk meningkatkan wawasan global dari
masyarakat kita antara lain :

1. Menanamkan kepada masyarakat terutama anak - anak agar gemar


membaca.
2. Mensosialisasikan adanya perpustakaan keliling.
3. Menjelaskan kepada masyarakat terutama anak - anak manfaat dari sering
membaca buku.

 CIRI-CIRI DAN POLA PERKEMBANGAN HEWAN


VERTEBRATA
A. Ciri-Ciri Tubuh Hewan Vertebrata

Vertebrata adalah kelompok hewan yang memiliki tulang belakang.


Vertebrata hidup di berbagai habitat, baik berada di darat, air tawar, sungai maupun
laut. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, vertebrata adalah
binatang yang bertulang belakang (seperti binatang menyusui dan burung). Dalam
klasifikasi makhluk hidup, Vertebrata termasuk subfilum dari chordata. Filum
Chordata terdiri dari tiga subfilum, yaitu Urochordata, Cephalochordata, dan
Vertebrata. Berdasarkan penutup tubuh, alat gerak, dan cara berkembang biak,
hewan Vertebrata dibedakan menjadi lima kelompok. Untuk mengetahui lebih jelas
tentang hewan vertebrata, ketahui ciri-ciri, klasifikasi hingga contohnya.

Secara umum, hewan vertebrata mempunyai ciri-ciri yang sama, yakni


adanya tulang belakang. Selain itu, masih ada ciri-ciri lain yang perlu diketahui.
Berikut ini ciri-cirinya:

1. Memiliki notokord, yaitu kerangka berbentuk batangan keras, tetapi lentur.


Notokord terletak di antara saluran pencernaan dan tali saraf, memanjang
sepanjang tubuh membentuk sumbu kerangka.
2. Memiliki tali saraf tunggal, berlubang terletak dorsal terhadap notokord, dan
memiliki ujung anterior yang membesar berupa otak.
3. Memiliki ekor yang memanjang ke arah posterior terhadap anus.

10
4. Memiliki celah faring.

Tubuh vertebrata mempunyai tipe simetri bilateral dan bagian organ dalam
dilindungi oleh rangka dalam atau endoskeleton, khusus bagian otak yang
dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak (kranium). Bagian terluar tubuh vertebrata
berupa kulit yang tersusun atas epidermis (lapisan luar) dan dermis (lapisan dalam).

Kulit vertebrata ada yang tertutup dengan bulu ada juga yang tertutup
dengan rambut. Organ dalam, seperti organ pencernaan, jantung, dan pernapasan
terdapat didalam suatu rongga tubuh atau selom. Vertebrata memiliki alat tubuh
yang lengkap, yang menyusun sistem organ tubuhnya meliputi sistem pencernaan
yang memanjang dari mulut hingga anus, sistem peredaran darah tertutup (darah
mengalir di dalam pembuluh darah), alat ekskresi berupa ginjal, alat pernapasan
berupa paru-paru atau insang, sepasang alat reproduksi (kanan dan kiri) serta sistem
endokrin yang berfungsi menghasilkan hormon. Berikut ciri-ciri lainnya dari hewan
vertebrata:

a) Memiliki syaraf yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang
b) Bernafas dengan paru-paru kulit dan insang.
c) Memiliki kelenjar bundar dan endoksin yang menghasilkan hormon
pengendali.
d) Memiliki suhu tubuh yang panas dan tetap (homoiternal) atau bersuhu tubuh
dingin sesuai dengan kondisi lingkungan (poikiloternal).
e) Alat pencernaan memanjang mulai dari mulut hingga ke anus, yang letaknya
di sebelah vertran dan di belakang.
f) Berkulit epidermis (bagian luar) dan kulit endodermis (bagian dalam).
g) Alat reproduksi berpasangan, kecuali pada burung.

B. Sistematika Hewan Vertebrata

Vertebrata merupakan salah satu subfilum dari filum Chordata. Sebelum


Anda mempelajari secara khsusus tentang Vertebrata, di bawah ini akan diuraikan
terlebih

11
dahulu tentang Chordata. Chordata merupakan coelomata yaitu hewan yang
mempunyai coelom sejati. Chordata memiliki perkembangan embrio
deuterostomous yaitu perkembangan anusnya pada sisi blastopore. Secara
mendasar Chordata (chorda = notochord) mempunyai struktur yang berbeda
dengan Invertebrata. Letak dari sistem saraf Chordata sebelah dorsal, sedangkan
pada Invertebrata letaknya ventral. Beberapa tahap pada perkembangan Chordata
mempunyai notochord, yaitu batang rangka primitif di sebelah bawah sistem saraf
pusat. Chordata juga mempunyai lubang-lubang lateral pada saluran pencernaan
depan (faring) yaitu celah visceral, meskipun pada Chordata tingkat tinggi
keberadaannya bersifat sementara. Selain itu Chordata memiliki sistem peredaran
darah yang berbeda dengan Invertebrata, sebab jantung Chordata terletak ventral
dari sistem pencernaan makanan dan darah mengalir dari anterior ke posterior
melalui pembuluh dorsal. Sedangkan pada Invertebrata, jantung terletak dibagian
dorsal dan darah mengalir ke arah anterior pada pembuluh dorsal. Filum Chordata
terdiri atas 3 subfilum.

Filum Subfilum

Urochordata

Chordata Cephalochordata

Vertebrata(cariata)

Vertebrata merupakan subfilum dari Chordata yang memiliki anggota yang


cukup besar dan paling dikenal. Tubuh dibagi menjadi tiga bagian yang cukup
jelas: kepala, badan, dan ekor. Kepala dengan rangka dalam, cranium, di dalamnya
terdapat otak, karena mempunyai cranium ini Vertebrata dikenal juga sebagai
Craniata. Notochord sebagai penyokong berakhir pada cranium dan pada tingkat
yang telah maju diganti oleh unsur-unsur tulang rawan atau tulang sejati yang
membentuk tulang belakang. Kelompok ini dikatakan sebagai Vertebrata karena

12
mempunyai tulang belakang yang beruas-ruas (vertebrae). Tubuh dilapisi oleh
jaringan yang berlapis yaitu dermis dan di atasnya terdapat epidermis. Epidermis
ada yang mempunyai lapisan tanduk, bersisik, berbulu atau berambut. Mempunyai
rangka dalam yang bersendi dari rawan atau atau rawan dan tulang. Memiliki tiga
tipe jaringan otot yaitu otot polos atau otot visceral, otot rangka atau otot bergaris
melintang dan otot jantung atau otot cardiac. Memiliki saluran pencernaan yang
komplit yaitu: mulut, lidah, gigi, faring, esofagus, lambung, usus, kloaka atau
rektum dan anus. Peredaran darah tertutup yang terdiri atas sebuah jantung,
pembuluh arteri, kapiler, dan vena. Juga dilengkapi dengan sistem pembuluh limfa.
Sistem ekskresi berupa ginjal yang mengalami berbagai tingkat perkembangan
(pro-, meso-, dan metanefros). Sistem sarafnya sudah dilengkapi dengan otak dan
sumsum tulang belakang sebagai sistem saraf pusat, saraf tepi (perifer), dan sistem
saraf otonom yang mengontrol organ visceral. Mempunyai sejumlah kelenjar
endokrin yang menghasilkan hormon yang berfungsi dalam mengatur berbagai
proses dalam tubuh. Berkelamin terpisah, pada beberapa Vertebrata rendah
mempunyai daya regenerasi terbatas.

Berdasarkan ada tidaknya rahang Vertebrata dibagi menjadi dua kelompok


yaitu Agnatha ( a = tidak, gnatho = rahang; tidak berahang ) dan Gnathostomata
(gnatho = rahang, stoma = lubang; mulutnya berahang).

 Agnatha merupakan Vertebrata yang tidak berahang, memiliki rangka dari


rawan, lidah seperti parut, chorda tetap ada sepanjang hidup, hidup di laut
dan air tawar, spesies yang hidup tidak memiliki anggota badan yang
berpasangan, contohnya : Myxine (Hagfish) pemakan bangkai yang hidup
di laut, mulut dikelilingi oleh tentakel pendek; Petromyzon (Lamprey),
bersifat anadromus (hidup dewasa di laut dan berkembangbiak di air tawar),
bersifat parasit hidup menempel dan menghisap darah inangnya.
 Gnathostomata merupakan Vertebrata yang mempunyai rahang, notochord
sebagian besar atau seluruhnya digantikan oleh vertebra pada hewan dewasa
pada sebagian besar spesies dan anggota badan berpasangan. Berdasarkan
bentuk alat gerak.

13
C. Pola Dan Struktur Tubuh Hewan Vertebata

Seperti telah kita ketahui Phylum Chordata merupakan hewan yang


mempunyai chorda atau notokhorda sebagai rangka poros. Phylum Chordata ini
dikelompokkan menjadi 4 subphylum, yaitu Hemichordata, Urochordata,
Cephalochordata, dan Vertebrata. Vertebrata merupakan subphylum yang
mempunyai chorda hanya pada masa embrional saja dan hilang setelah dewasa
karena tumbuh sebagai skelet sumbu.

Pada hewan tingkat tinggi dalam pertumbuhannya hingga dewasa chorda ini
digantikan oleh tulang rawan atau tulang pada ruas-ruas tulang belakang
(vertebrae). Karenanya hewan-hewan ini mempunyai ruas-ruas tulang belakang
sebagai skelet sumbu untuk menyokong tubuhnya. Vertebrata juga disebut craniata
karena hewan-hewan ini mempunyai kranium atau tengkorak untuk melindungi
organ otak. Pada perkembangannya vertebrata mempunyai otak yang terbagi-bagi
menjadi beberapa ruang sebagai pengontrol dan koordinasi terhadap gerak batas
saraf.

Vertebrata yang dicirikan mempunyai tulang belakang, tetapi hanya


beberapa yang mempunyai tulang belakang dengan bentuk tidak sempurna. Oleh
karena itu, vertebrata awal masih diragukan memiliki tulang belakang. Pada hewan
ini diyakini mempunyai kelenjar hipofise (letaknya di dekat otak) dan tiroid.
Hewan-hewan vertebrata pada umumnya mempunyai kelenjar pencernaan
tambahan yang dikenal dengan hati, tetapi hati pada vertebrata tidak homolog
dengan kelenjar pencernaan pada hewan chordata lainnya.

Seperti subphylum yang lain dari chordata vertebrata, mempunyai pharynx


yang berlubang-lubang, tetapi strukturnya masih sederhana dan berfungsi untuk
pernapasan yang merupakan ciri utama dari vertebrata. Phylum Chordata masih
berkerabat dekat dengan Echinodermata, dengan didukung data biokimia dan
imunologi. Banyak konsep ahli Zoologi yang mendukung hal ini, antara lain St.
Hiloire (Perancis), Patter (Amerika) serta Balfour (Skotlandia) dan Gegenbour
(Jerman). Larvanya yang bilateral simetri menyerupai larva chordata sederhana.

14
Dalam perubahan lebih lanjut vertebrata berkerabat dekat dengan
cephalochordata (contoh: Amphioxus). Beberapa peneliti yang percaya tentang
evolusi berpendapat bahwa mungkin Amphioxus merupakan keturunan dari nenek
moyang vertebrata. Tetapi penekanannya pada struktur larva dan embrio pada
vertebrata, pola pembelahan sel blastoporus dan asal- usul mesoderm serta rongga
tubuh, hanya pada larva urochordata menyerupai chordata lainnya. Kekerabatan
yang dianut dan dikembangkan menurut pola perkembang- an larva dan bukan dari
hewan dewasanya, merupakan pendekatan evolusi semacam ini disebut
Pedogenesis. Hewan vertebrata tidak mengikuti pola apapun dari pola hewan-
hewan yang sudah diketahui, baik pada hewan yang masih hidup maupun yang
sudah punah. Masing-masing subphylum berpencar asal-usulnya sekitar 600 juta
tahun yang silam, yaitu awal Kambrium dan hanya beberapa sifat yang sama
berkembang sesuai kelompok.

Tata urutan taksa ditentukan bagi setiap hewan dari golongan yang paling
tinggi sampai golongan yang paling rendah, yaitu phylum, kelas, ordo, famili,
genus, dan species. Setiap hewan dapat dibedakan dari yang lainnya dengan
menggunakan penggolongan ini. Penentuan derajat kekerabatan memerlukan
kelompok hewan pada tingkat hierarki tertentu. Species bukan suatu specimen
(contoh hewan) yang dipergunakan untuk kriteria morfologi, tetapi sebagai dasar
kekerabatan dari anggota-anggota yang dapat berbiak silang. Species mempunyai
dimensi waktu karena ada beberapa ilmuwan menduga beberapa abad kemudian
species lama dapat berubah menjadi species baru. Hewan-hewan dari satu species,
satu genus atau satu famili mempunyai suatu kesamaan dalam kemampuan
beradaptasi. Hewan-hewan dari suatu takson di atas tingkatan famili menunjukkan
pola struktur dasar sama, seperti berkaki empat, berbulu, amnion (bungkus embrio),
serta susunan gigi.

Pengklasifikasian vertebrata didasarkan, antara lain berikut ini.

1. Hewan-hewan yang digolongkan pada salah satu kategori/kelompok


tertinggi (misal: kelas) relatif sedikit mempunyai sifat kesamaan.

15
Sebaliknya kelompok hewan yang bersama-sama dalam satu kategori yang
rendah (misal: genus) relatif banyak memiliki sifat yang sama.
2. Semua kategori yang lebih kecil di dalam kelompok yang lebih besar
3. Setiap takson besar cenderung lebih tua dalam asal-usulnya dari pada rata-
rata umur taksa yang lebih kecil.
4. Takson yang relatif primitif telah didaftar lebih dulu dari urut-urutan serupa
yang dinilai lebih maju. Setiap kelompok hewan selalu ditempat- kan
berdampingan dengan kerabat dekatnya berdasarkan ciri-ciri tertentu. Ini
suatu pertanda bahwa mungkin hubungan kekerabatannya berdekatan pula.
Jadi, amphibia berkerabat dekat dengan ikan berangka tulang dalam
klasifikasinya, dari pada placodermata atau chondrichthyes yang dipisahkan
oleh beberapa kelas lain.

16
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

perspektif global adalah wawasan atau cara pandang mengenai fenomena


secara keseluruhan, yakni fenomena adanya interaksi, interdependensi, dan
kompetisi antar umat manusia di muka bumi. Interaksi merupakan kegiatan saling
memengaruhi daya, objek, atau tempat yang satu dengan tempat lainnya.

Unsur-unsur persepektif global antara lain:

1. Kepercayaan dan nilai manusia.


2. Sistem global.
3. Isu-isu dan masalah global.
4. Sejarah global.

Untuk mendukung kesadaran dan wawasan kita perlukan adanya landasan seperti :

 Nasionalisme (Kesadaran Nasional)


 Norma dan Agama
 Nilai Budaya Bangsa

Secara umum, hewan vertebrata mempunyai ciri-ciri yang sama, yakni


adanya tulang belakang. Selain itu, masih ada ciri-ciri lain yang perlu diketahui.
Berikut ini ciri-cirinya:

1. Memiliki notokord, yaitu kerangka berbentuk batangan keras, tetapi lentur.


Notokord terletak di antara saluran pencernaan dan tali saraf, memanjang
sepanjang tubuh membentuk sumbu kerangka.
2. Memiliki tali saraf tunggal, berlubang terletak dorsal terhadap notokord, dan
memiliki ujung anterior yang membesar berupa otak.
3. Memiliki ekor yang memanjang ke arah posterior terhadap anus.
4. Memiliki celah faring.

17
B. SARAN

Dengan adanya pembahasan mengenai materi Ilmu Alamih Dasar


diharapkan pembaca dapat memahami lebih lanjut mengenai “Hakikat Dan
Konsep Persepektif Global Ciri-Ciri Dan Pola Perkembangan Hewan
Vertebrata” dan dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

18
DAFTAR PUSAKA

Abdulah Aly & eny Rahma (1991), Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta: Bumi Askara

Asiyah,A. Walid, AA. Mustamin,A. Topano 2019. Ilmu Alamiah Dasar

https://www.google.co.id/2012/05/dounload-buku-ilmu-alamiah-dasar.html

coursehore.com/file/60518481/PENGERTIAN-PERSEPEKTIF-GLOBALdocx/

gadonano.blogspot.com/2015/09/dimensi-manfaat-tujuan-masalah.htmml

amiwidya.com/2011/07/pentingnya-wawasan-dalam-persefektif.html

gramesia.com/literasi/hewan-vertebrata

19

Anda mungkin juga menyukai