DISUSUN OLEH :
DOSEN PENGEMPU :
2021/2022
KATA PENGANTAR
Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, penulis dapat menyusun makalah
sederhana ini dengan judul Hakikat Dan Konsep Persepektif Global Ciri-Ciri
Dan Pola Perkembangan Hewan Vertebrata dan selesai tepat pada waktunya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
Kelompok 5
2
DAFTAR ISI
SAMPUL..................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................5
C. Tujuan..........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................6
A. Kesimpulan................................................................................................17
B. Saran..........................................................................................................18
DAFTAR PUSAKA.............................................................................................19
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
B. Rumusan Masalah
a) Apa hakikat dan konsep persepektif global?
b) Apa saja unsur-unsur persepektif global?
c) Apa pentinya kesadaran dan wawasan dalam persepektif gobal?
d) Apa saja ciri-ciri tubuh hewan vertebrata?
e) Bagaimana sistematika hewan vertebrata?
f) Apa saja pola dan struktur dari tubuh hewan vertebrata?
C. Tujuan Masalah
a. Untuk mengetahui hakikat dan konsep persepektif global.
b. Untuk mengetahui apa saja unsur-unsur persepektif global.
c. Untuk mengetahui pentingnya kesadaran dan wawasan dalam persepektif
global.
d. Agar mengetahui ciri-ciri tubuh hewan vertebrata.
e. Agar mengetahui sistematika hewan vertebrata.
f. Untuk mengetahui pola dan struktur dari tubuh hewan vertebrata.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Menurut Suhanadji dan Waspada TS (2004) mengungkapkan bahwa
perspektif global adalah carapandang atau wawasan untuk melihat dunia
saat ini sangat dipengaruhi oleh arus global.Sehingga semua bangsa menjadi
saling ketergantungan, saling mempengaruhi dan salingberhubungan
diantara berbagai kebudayaan, sistem ekologi, politik, ekonomi dan
teknologidalam konteks global. Kebudayaan di dunia ini sangat beragam
antar berbagai belahan negara didunia. Dimana masing-masing kebudayaan
tersebut memiliki ciri khas tersendiri.
7
kesadaran perspektif.
pengakuan dampak nilai, budaya, dan pandangan dunia suatu bangsa dalam
mempelajari interaksi dengan masyarakat lain yang berbeda dari
masyarakatnya sendiri.
memahami bagaimana nilai-nilai dan kepercayaan itu mendasari norma-
norma social/budaya dan konflik antar manusia.
peran kepercayaan dan nilai manusia dalam estetika, bahasa, sastra dan
tradisi lisan, dalam penggunaan sumber-sumber alam dan lingkungan,
dalam teknologi, dalam pemerintahan, dalam konstruksi sejarah.
2. Sistem Global
Sistem ekonomi.
Sistem politik.
Sistem ekologi.
Sistem teknologi (meliputi informasi, komunikasi, trasportasi, pertanian).
Pengetahuan tentang dinamika global.
Prosedur dan mekanisme system global.
Transaksi dalam dan antar masyarakat, bangsa, wilayah.
Saling keterkaitan dalam system global yang beraneka ragam.
Adanya kesadaran terhadap planet bumi.
8
i. Isu-isu yang berkaitan dengan prejudis dan diskriminasi (berdasarkan etnik,
ras, kelompok, seks, agama, bahasa, politik, dsb).
4. Sejarah Global
9
Usaha yang harus dilakukan untuk meningkatkan wawasan global dari
masyarakat kita antara lain :
10
4. Memiliki celah faring.
Tubuh vertebrata mempunyai tipe simetri bilateral dan bagian organ dalam
dilindungi oleh rangka dalam atau endoskeleton, khusus bagian otak yang
dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak (kranium). Bagian terluar tubuh vertebrata
berupa kulit yang tersusun atas epidermis (lapisan luar) dan dermis (lapisan dalam).
Kulit vertebrata ada yang tertutup dengan bulu ada juga yang tertutup
dengan rambut. Organ dalam, seperti organ pencernaan, jantung, dan pernapasan
terdapat didalam suatu rongga tubuh atau selom. Vertebrata memiliki alat tubuh
yang lengkap, yang menyusun sistem organ tubuhnya meliputi sistem pencernaan
yang memanjang dari mulut hingga anus, sistem peredaran darah tertutup (darah
mengalir di dalam pembuluh darah), alat ekskresi berupa ginjal, alat pernapasan
berupa paru-paru atau insang, sepasang alat reproduksi (kanan dan kiri) serta sistem
endokrin yang berfungsi menghasilkan hormon. Berikut ciri-ciri lainnya dari hewan
vertebrata:
a) Memiliki syaraf yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang
b) Bernafas dengan paru-paru kulit dan insang.
c) Memiliki kelenjar bundar dan endoksin yang menghasilkan hormon
pengendali.
d) Memiliki suhu tubuh yang panas dan tetap (homoiternal) atau bersuhu tubuh
dingin sesuai dengan kondisi lingkungan (poikiloternal).
e) Alat pencernaan memanjang mulai dari mulut hingga ke anus, yang letaknya
di sebelah vertran dan di belakang.
f) Berkulit epidermis (bagian luar) dan kulit endodermis (bagian dalam).
g) Alat reproduksi berpasangan, kecuali pada burung.
11
dahulu tentang Chordata. Chordata merupakan coelomata yaitu hewan yang
mempunyai coelom sejati. Chordata memiliki perkembangan embrio
deuterostomous yaitu perkembangan anusnya pada sisi blastopore. Secara
mendasar Chordata (chorda = notochord) mempunyai struktur yang berbeda
dengan Invertebrata. Letak dari sistem saraf Chordata sebelah dorsal, sedangkan
pada Invertebrata letaknya ventral. Beberapa tahap pada perkembangan Chordata
mempunyai notochord, yaitu batang rangka primitif di sebelah bawah sistem saraf
pusat. Chordata juga mempunyai lubang-lubang lateral pada saluran pencernaan
depan (faring) yaitu celah visceral, meskipun pada Chordata tingkat tinggi
keberadaannya bersifat sementara. Selain itu Chordata memiliki sistem peredaran
darah yang berbeda dengan Invertebrata, sebab jantung Chordata terletak ventral
dari sistem pencernaan makanan dan darah mengalir dari anterior ke posterior
melalui pembuluh dorsal. Sedangkan pada Invertebrata, jantung terletak dibagian
dorsal dan darah mengalir ke arah anterior pada pembuluh dorsal. Filum Chordata
terdiri atas 3 subfilum.
Filum Subfilum
Urochordata
Chordata Cephalochordata
Vertebrata(cariata)
12
mempunyai tulang belakang yang beruas-ruas (vertebrae). Tubuh dilapisi oleh
jaringan yang berlapis yaitu dermis dan di atasnya terdapat epidermis. Epidermis
ada yang mempunyai lapisan tanduk, bersisik, berbulu atau berambut. Mempunyai
rangka dalam yang bersendi dari rawan atau atau rawan dan tulang. Memiliki tiga
tipe jaringan otot yaitu otot polos atau otot visceral, otot rangka atau otot bergaris
melintang dan otot jantung atau otot cardiac. Memiliki saluran pencernaan yang
komplit yaitu: mulut, lidah, gigi, faring, esofagus, lambung, usus, kloaka atau
rektum dan anus. Peredaran darah tertutup yang terdiri atas sebuah jantung,
pembuluh arteri, kapiler, dan vena. Juga dilengkapi dengan sistem pembuluh limfa.
Sistem ekskresi berupa ginjal yang mengalami berbagai tingkat perkembangan
(pro-, meso-, dan metanefros). Sistem sarafnya sudah dilengkapi dengan otak dan
sumsum tulang belakang sebagai sistem saraf pusat, saraf tepi (perifer), dan sistem
saraf otonom yang mengontrol organ visceral. Mempunyai sejumlah kelenjar
endokrin yang menghasilkan hormon yang berfungsi dalam mengatur berbagai
proses dalam tubuh. Berkelamin terpisah, pada beberapa Vertebrata rendah
mempunyai daya regenerasi terbatas.
13
C. Pola Dan Struktur Tubuh Hewan Vertebata
Pada hewan tingkat tinggi dalam pertumbuhannya hingga dewasa chorda ini
digantikan oleh tulang rawan atau tulang pada ruas-ruas tulang belakang
(vertebrae). Karenanya hewan-hewan ini mempunyai ruas-ruas tulang belakang
sebagai skelet sumbu untuk menyokong tubuhnya. Vertebrata juga disebut craniata
karena hewan-hewan ini mempunyai kranium atau tengkorak untuk melindungi
organ otak. Pada perkembangannya vertebrata mempunyai otak yang terbagi-bagi
menjadi beberapa ruang sebagai pengontrol dan koordinasi terhadap gerak batas
saraf.
14
Dalam perubahan lebih lanjut vertebrata berkerabat dekat dengan
cephalochordata (contoh: Amphioxus). Beberapa peneliti yang percaya tentang
evolusi berpendapat bahwa mungkin Amphioxus merupakan keturunan dari nenek
moyang vertebrata. Tetapi penekanannya pada struktur larva dan embrio pada
vertebrata, pola pembelahan sel blastoporus dan asal- usul mesoderm serta rongga
tubuh, hanya pada larva urochordata menyerupai chordata lainnya. Kekerabatan
yang dianut dan dikembangkan menurut pola perkembang- an larva dan bukan dari
hewan dewasanya, merupakan pendekatan evolusi semacam ini disebut
Pedogenesis. Hewan vertebrata tidak mengikuti pola apapun dari pola hewan-
hewan yang sudah diketahui, baik pada hewan yang masih hidup maupun yang
sudah punah. Masing-masing subphylum berpencar asal-usulnya sekitar 600 juta
tahun yang silam, yaitu awal Kambrium dan hanya beberapa sifat yang sama
berkembang sesuai kelompok.
Tata urutan taksa ditentukan bagi setiap hewan dari golongan yang paling
tinggi sampai golongan yang paling rendah, yaitu phylum, kelas, ordo, famili,
genus, dan species. Setiap hewan dapat dibedakan dari yang lainnya dengan
menggunakan penggolongan ini. Penentuan derajat kekerabatan memerlukan
kelompok hewan pada tingkat hierarki tertentu. Species bukan suatu specimen
(contoh hewan) yang dipergunakan untuk kriteria morfologi, tetapi sebagai dasar
kekerabatan dari anggota-anggota yang dapat berbiak silang. Species mempunyai
dimensi waktu karena ada beberapa ilmuwan menduga beberapa abad kemudian
species lama dapat berubah menjadi species baru. Hewan-hewan dari satu species,
satu genus atau satu famili mempunyai suatu kesamaan dalam kemampuan
beradaptasi. Hewan-hewan dari suatu takson di atas tingkatan famili menunjukkan
pola struktur dasar sama, seperti berkaki empat, berbulu, amnion (bungkus embrio),
serta susunan gigi.
15
Sebaliknya kelompok hewan yang bersama-sama dalam satu kategori yang
rendah (misal: genus) relatif banyak memiliki sifat yang sama.
2. Semua kategori yang lebih kecil di dalam kelompok yang lebih besar
3. Setiap takson besar cenderung lebih tua dalam asal-usulnya dari pada rata-
rata umur taksa yang lebih kecil.
4. Takson yang relatif primitif telah didaftar lebih dulu dari urut-urutan serupa
yang dinilai lebih maju. Setiap kelompok hewan selalu ditempat- kan
berdampingan dengan kerabat dekatnya berdasarkan ciri-ciri tertentu. Ini
suatu pertanda bahwa mungkin hubungan kekerabatannya berdekatan pula.
Jadi, amphibia berkerabat dekat dengan ikan berangka tulang dalam
klasifikasinya, dari pada placodermata atau chondrichthyes yang dipisahkan
oleh beberapa kelas lain.
16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Untuk mendukung kesadaran dan wawasan kita perlukan adanya landasan seperti :
17
B. SARAN
18
DAFTAR PUSAKA
Abdulah Aly & eny Rahma (1991), Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta: Bumi Askara
https://www.google.co.id/2012/05/dounload-buku-ilmu-alamiah-dasar.html
coursehore.com/file/60518481/PENGERTIAN-PERSEPEKTIF-GLOBALdocx/
gadonano.blogspot.com/2015/09/dimensi-manfaat-tujuan-masalah.htmml
amiwidya.com/2011/07/pentingnya-wawasan-dalam-persefektif.html
gramesia.com/literasi/hewan-vertebrata
19