DEPAN
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Kelompok 8
KELAS 1A
PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITA SULTAN AGENG TIRTAYASA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur mari kita panjatan kepada Allah SWT yang telah
memberikan nikmat sehat dan rahmat-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah Landasan
Pendidikan dengan judul “PERKIRAAN DAN ANTISIPASI
TERHADAP MASYARAKAT MASA DEPAN” ini dengan tepat
waktu.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................
PEMBAHASAN.................................................................................
Perkiraan Masyarakat Masa Depan.............................................
Upaya Pendidikan dalam Mengantisipasi Masa Depan...............
PENUTUP.........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................
Perkiraan Masyarakat Masa Depan
Pendidikan selalu berlangsung dalam suatu latar
kemasyarakatan dan kebudayaan tertentu. Demikian pula di
Indonesia, pendidikan nasional dilaksanakan berdasarkan latar
kemasyarakatan dan kebudayaan Indonesia. Landasan sosio-
kultural salah satu dasar utama dalam menentukan arah kepada
program-program pendidikan, baik program pendidikan, baik
program sekolah maupun program pendidikan luar sekolah. Di
dalam penjelasan UU No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa “Dalam kehidupan suatu
bangsa, pendidikan mempunyai peranan yang amat penting
untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan
yang bersangkutan”.
John Naisbit seperti dikutip Deliar Noer dan Iskandar
Alisyahbana (1988:355) menyebut perubahan masa depan
dengan sepuluh arah, yaitu:
1. Peralihan dari masyarakat industri kepada masyarakat
informasi
2. Peralihan dari teknologi yang dipaksakan kepada
teknologi tinggi dan sentuhan tinggi
3. Peralihan dari ekonomi nasional menuju ekonomi dunia
4. Peralihan dari perencanaan jangka pendek menuju
perencanaan jangka panjang
5. Dari sentralisasi menuju desentralisasi
6. Dari bantuan institusional menuju ke bantuan individual
7. Dari demokrasi perwakilan menuju demokrasi
partisipatoris
8. Peralihan dari hierarki-hierarki menuju penjaringn
(network)
9. Peralihan dari Utara menuju Selatan
10. Peralihan dari satu pilihan kepada pilihan majemuk
1. Kecenderungan Globalisasi
Istilah globalisasi (berasal dari kata global yang berarti
secara umumnya, utuhnya, kebulatannya) yang memiliki
makna bumi sebagai satu kutuhan seakan-akan tanpa ada
batas administrasi negara, dunia menjadi amat transparan,
serta saling ketergantungan antarbangsa di dunia semakin
besar, dengan kata lain menjadikan kata dunia sebagai satu
keutuhan, satu keutuhan.
Menurut Emil Slim (1990:8-9) terhadap empat bidang
kehutanan gelombang globalisasi yang paling kuat dan
menonjol daya dobraknya, yakni bidang-bidang iptek,
ekonomi, lingkungan hidup, dan pendidikan. Beberapa
kecenderungan globalisasi dari keempat bidang tersebut
yaitu:
a. Bidang IPTEK
Yang mengalami perkembangan yang semakin
dipercepat, utamanya dengan penggunaan berbagai
teknologi canggih seperti computer dan satelit.
b. Bidang Ekonomi
Yang mengarah ke ekonomi regional dan atau ekonomi
global tanpa mengenal batas-batas negara. Peristiwa
ekonomi suatu tempat pada negara tertentu akan
memberi dampak kepada hampir seluruh dunia.
Globalisasi ekonomi tersebut menyebabkan Kenichi
Ohmac memberi judul “The borderless world” (dunia
tanpa tapal batas) pada bukunya (1990, dari Dedi
Supriadi, 1990:60).
c. Bidang Lingkungan Hidup
Bidang lingkungan hidup telah menjadi bahan
pembicaraan dalam berbagai pertemuan internasional,
yang mencapai puncaknya pada Konferensi Tingkat
Tinggi (KTT) bum, atas nama resmi nya: Konferensi PBB
mengenai lingkungan hidup dan pembangunan
(UNCED), pada awal Juni 1992 di Rio de Jeneiro Brazil.
Kerusakan lingkungan hidup di suatu tempat akan
memberi dampak negativ ke berbagai negara di
sekitarnya, bahkan mengancam keselamatan planet
bumi oleh karena itu di perlukan wawasan dan
kebijakan yang tepat dalam bidang pembangunan yang
menjamin kelestarian dan keselamatan lingkungan
hidup, atau pembangunan yang berwawasan
lingkungan.
d. Bidang Pendidikan
Bidan pendidikan dalam kaitannya dengan identitas
bangsa termasuk budaya nasional dan budaya
nusantara. Disamping terpaan tentang gagasan-gagasan
dalam pendidikan, globalisasi terjadi pula secara
langsung menerpa setiap individu manusia melalui
buku, radio, televisi, dan media lainnya. Hal itu akan
mempengaruhi wawasan, pikiran, dan bahkan mungkin
tercipta suatu “budaya dunia” (Refleksi, 1990:3).