Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN INDONESIA

GLOBALISASI DAN DETERITORIALISASI BUDAYA

Dosen Pengampu:
Dr. Warsiman, S. Pd., M.Pd.

Disusun oleh:
Dyah Wahyu Pravitasari (195110207111004)
Wahyu Puspa M (1951110207111009)
Inggara Filiyanti (195110207111011)
Velicia Agita (195110207111013)

PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG


FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2020
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa karena telah
memberi kesempatan pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai Globalisasi dan
Deteritorialisasi Budaya ini dengan baik. Makalah Globalisasi dan
Deteritorialisasi Budaya disusun guna memenuhi tugas presentasi kelompok pada
mata kuliah Manusia dan Kebudayaan Indonesia di Universitas Brawijaya.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai pentingnya memahami arti dari
globalisasi dan deteritorialisasi dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa makalah ini masih
memiliki kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.

Malang, 5 Desember 2020

Dyah, Wahyu puspa, Inggara, Velicia

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Pendahuluan 1
Latar Belakang.........................................................................................................................1
Rumusan Masalah....................................................................................................................1
Tujuan 2
Pembahasan 3
A. Globalisasi.............................................................................................................................3
Pengertian Globalisasi..............................................................................................................3
Teori Globalisasi......................................................................................................................3
Ciri-ciri Globalisasi..................................................................................................................4
Dampak Globalisasi.................................................................................................................5
Faktor Penyebab Proses Globalisasi........................................................................................6
Contoh Globalisasi...................................................................................................................7
Hubungan Globalisasi dengan Kebudayaan Indonesia............................................................8
Strategi Mempertahankan Budaya Lokal Indonesia................................................................9
B. Deteritorialisasi..................................................................................................................12
Pengertian Deteritorialisasi....................................................................................................12
Contoh Deteritorialisasi..........................................................................................................13
Penutup 14
Daftar Pustaka 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman, budaya tradisional makin terkikis dengan
budaya populer dan globalisasi. Masyarakat lebih menyukai kemodernan yang
serba memenuhi kebutuhan hidup manusia daripada budaya tradisional yang ribet
dan terkesan kuno. Lingkungan hidup sebagai tempat tinggal manusia juga akan
mendapat dampak buruk apabila manusia hanya mementingkan kebutuhannya
saja dan tidak melestarikan alam sekitarnya.
Globalisasi adalah suatu proses yang menyeluruh atau mendunia dan
setiap orang tidak terikat oleh negara atau batas-batas wilayah, artinya setiap
individu dapat terhubung dan saling bertukar informasi di mana pun dan kapan
pun melalui media elektronik maupun cetak. Kehadiran teknologi informasi dan
teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi
menyentuh seluruh aspek penting kehidupan.
Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang
harus dijawab dan dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk
kepentingan kehidupan. Globalisasi tentunya membawa dampak bagi kehidupan
suatu negara termasuk di Indonesia. Oleh karena itu, sebagai mahasiswa yang
hidup pada era ini, kita juga harus mengetahui pengertian, dan dampak
globalisasi itu sendiri, baik terhadap masyarakat luas maupun terhadap diri kita
pribadi, agar kita dapat mengambil semua hal positif dan menghindari hal negatif
dari Globalisasi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah dalam makalah ini dapat
dirumuskan sebagai berikut.
1. Apakah yang dimaksud dengan globalisasi dan deteritorialisasi?
2. Apa sajakah faktor yang menyebabkan terjadinya globalisasi dan
deteritorialisasi?

i 1
3. Apakah ciri-ciri dari globalisasi dan deterotorialisasi?
4. Dampak apa saja yang diakibatkan oleh adanya globalisasi dan
deteritorialisasi?

C. Tujuan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, makalah ini dibuat dengan tujuan
sebagai berikut.
1. Mendefinisikan globalisasi dan deteritorialisasi.
2. Menemukan faktor yang menyebabkan adanya globalisasi dan
deteritorialisasi.
3. Menemukan ciri-ciri dari globalisasi.
4. Menjelaskan tentang dampak yang diberikan oleh globalisasi dan
deteritorialisasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. GLOBALISASI
1. Pengertian Globalisasi
Globalisasi dalam bahasa Inggris yaitu globalization. Namun, ada yang
berpendapat bahwa globalization berasal dari kata global yang artinya dunia
sedangkan lization artinya adalah proses dilansir dari salamadian.com.
Secara bahasa, arti globalisasi adalah suatu proses yang mendunia, suatu
proses yang membuat manusia saling terbuka dan bergantung satu sama
lainnya tanpa batas waktu dan jarak. Globalisasi memiliki dampak yang
menguntungkan, juga merugikan, tergantung bagaimana kita menyikapinya.
Beberapa pengertian yang didefinisikan oleh para ahli adalah sebagai berikut:
 Menurut Anthony Giddens, globalisasi adalah suatu hubungan sosial
yang mendunia yang kemudian terhubung satu sama lain sehingga
antara kejadian dari tempat yang berbeda bisa berdampak juga bagi
tempat yang lain.
 Menurut Selo Soemardjan, globalisasi adalah terbentuknya sistem
organisasi dan komunikasi antarmasyarakat di seluruh dunia untuk
mengikuti sistem dan kaidah-kaidah yang sama.
 Menurut The American Heritage Dictionary, globalisasi adalah
tindakan dari suatu proses atau pengambilan kebijakan yang
menjadikan sesuatu mendunia, baik dalam lingkupnya ataupun
aplikasinya. Sederhananya, era globalisasi dipahami sebagai era di
mana kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan alat transportasi
yang mendorong kehidupan manusia menjadi tanpa Batasan, baik itu
batasan geografis maupun budaya.

2. Teori Globalisasi
Cochrane dan Pain (Adi Sulhaldi 2011:3) mengemukakan, ada tiga
pemeran utama penting dalam globalisasi. Ketiga pemeran utama ini
memiliki teori masing-masing sebagai berikut.:

3
1) Teori Globalisasi Para Globalis (sumber : salamadian.com)
Globalisasi membawa konsekuensi secara langsung pada kehidupan
di seluruh dunia bahwa nantinya akan ada serangan
budaya homogen yang menyebar ke seluruh dunia. Para globalis positif
mengatakan hal tersebut bisa menjadikan masyarakat dunia memiliki
pemikiran yang lebih terbuka dan toleran terhadap budaya dari luar
budayanya sendiri. Namun, para globalis negatif mengatakan bahwa hal
tersebut bisa melunturkan budaya asli masing-masing masyarakat dan
menganggap globalisasi juga salah satu upaya negara adidaya untuk
menjajah budaya lain.

2) Teori Globalisasi Para Tradisionalis (sumber : salamadian.com)


Para tradisionalis adalah orang-orang yang tidak menganggap bahwa
globalisasi tengah terjadi. Mereka menganggap bahwa proses yang saat
ini terjadi adalah dampak dari perubahan yang sudah terjadi sejak zaman
dulu atau merupakan akibat dari berbagai perubahan di masa lalu.
Globalisasi yang tengah terjadi sekarang juga tidak terlepas dari
pengaruh peristiwa yang terjadi di masa lampau. Proses ini kemudian
akan terus berlanjut mengikuti perkembangan zaman.

3) Teori Globalisasi Para Transformalis (sumber : salamadian.com)


Para transformalis memberikan teori yang berbeda mengenai adanya
globalisasi. Mereka menerangkan bahwa globalisasi memang benar-
benar terjadi, namun tidak memberikan efek yang dramatis. Globalisasi
memang benar terjadi, namun efeknya masih dalam batas normal,
sehingga tidak perlu ada yang dikhawatirkan mengenainya.

3. Ciri-ciri Globalisasi

Dilansir dari salamadian com selain teori, globalisasi memiliki ciri-ciri


sebagai berikut:

5
a. Perubahan dalam konsep jarak, ruang, dan waktu yang didukung oleh
teknologi berupa televisi, gawai, dan internet komunikasi dapat
dilakukan secara cepat. Informasi-informasi dari satu belahan dunia
dapat langsung diketahui oleh seseorang di belahan dunia lainnya.
b. Kemajuan dalam bidang transportasi juga membuat jarak ratusan atau
ribuan kilometer dapat ditempuh dengan waktu beberapa jam atau hari
saja.
c. Adanya saling ketergantungan dalam bidang ekonomi dan perdagangan
menyebabkan adanya pertumbuhan perdagangan internasional dan
dominasi organisasi semacam WTO (World Trade Organization) yang
menaungi perdagangan dunia, dan lain sebagainya.
d. Adanya peningkatan interkasi kultural melalui televisi dan media lainnya
membuat manusia dapat menerima pengetahuan baru dan dapat
mengenal keanekaragaman yang ada di dunia luar.
e. Meningkatnya masalah bersama di era globalisasi seperti, masalah yang
timbul dalam suatu negara dapat menjadi masalah yang menjadi
perhatian bersama atau dunia internasional, seperti masalah HAM,
lingkungan hidup atau kejahatan perang yang terjadi di suatu negara.

4. Dampak-dampak Globalisasi
Globalisasi yang sudah menyebar keseluruh dunia memiliki dampak
positif dan negatif sebagai berikut:

Dampak Positif
Dengan adanya globalisasi, kemudahan untuk mendapatkan beragam
informasi menjadi lebih mudah. Ini disebabkan perkembangan teknologi
yang semakin baik dan canggih. Perkembangan ini juga menjadikan ilmu
pengetahuan sebagai aspek yang penting dalam menunjang perkembangan
teknologi.
Selain itu, kehidupan sosial maupun ekonomi suatu negara akan semakin
meningkat. Hal tersebut disebabkan tiap negara bisa saling bekerja sama
untuk memanfaatkan sumber daya masing-masing dengan sistem bagi hasil.

5
Kerja sama bilateral juga memungkinkan untuk dilakukan agar urusan
ekonomi, bisnis, maupun bidang lainnya bisa lebih mudah. Dengan berbagai
kemajuan, maka kemudahan pun akan semakin gampang didapatkan.

5
Berbagai aspek tersebut akan membantu hidup manusia untuk memenuhi
kebutuhannya.

Dampak Negatif
Seperti mudahnya budaya negara lain masuk. Jika tidak disaring,
budaya-budaya ini akan melunturkan berbagi nilai kearifan lokal di negara
sendiri. Sebab, tidak semua budaya asing sesuai dengan kepribadian dan
budaya bangsa. Misalnya budaya Barat yang masuk ke Indonesia, apabila
tidak dipilih dengan baik, maka kebudayaan sendiri akan luntur. Nilai
kebudayaan sendiri akan hilang, lalu akan terjadi perebutan budaya dengan
suku yang sama. Jika tidak dijaga dengan baik, budaya tersebut akan di klaim
oleh negara lainnya. Selain itu budaya lokal semakin luntur dan digantikan
oleh budaya asing. Hal ini bisa terjadi akibat banyak masyarakat yang lebih
memilih budaya dari luar negeri dari pada budaya asli daerah sendiri,
mengingat budaya luar dinilai lebih modern dan juga kekinian.

5. Faktor Penyebab Proses Globalisasi

Globalisasi memberikan dampak yang besar kepada masyarakat di


seluruh dunia, hal tersebut diakibatkan oleh adanya faktor yang
menyebabkan hal tersebut. Faktor-fakrot tersebut yakni:

1) Perkembangan Teknologi dan Informasi (Heri, 2018)


Adanya perkembangan dalam teknologi informasi dan komunikasi yang
akan berdampak pada mudahnya transaksi keuangan yang terjadi di seluruh
negara. Selama beberapa waktu terakhir, teknologi banyak mengembangkan
kemudahan transaksi keuangan, yang tidak hanya dapat dilakukan di negara
sendiri tapi juga di negara lain.
2) Banyaknya Kerja Sama Internasional (Heri, 2018)
Kerja sama internasional yang mudah dilakukan dengan perkembangan
teknologi akan memajukan sektor ekonomi dan ekspor impor suatu negara.
3) Kemudahan Transportasi (Heri, 2018)
Sistem transportasi yang semakin maju menyebabkan masyarakat mudah

6
dalam bepergian ataupun mengirimkan barang meski terpisah jarak yang
sangat jauh.
4) Ekonomi Terbuka (Heri, 2018)
Berdasarkan faktor-faktor di atas, penyebab terjadinga era globalisasi
adalah kegiatan ekonomi antarnegara yang semakin terbuka. Keterbukaan
ekonomi memudahkan terjadinya perdagangan-perdagangan global yang
menyebabkan berbagai macam produk saling bertukar dari satu tempat ke
tempat yang lain. Produk-produk yang masuk itu tentunya juga mengandung
budaya dan unsur dari negara lain yang mempengaruhi budaya yang berada
di negara sendiri.
Intinya, semua penyebab terjadinya era globalisasi ini adalah karena
kegiatan ekonomi antar-negara yang semakin terbuka sehingga memudahkan
negara-negara di dunia untuk saling berinteraksi, menjalin kerja sama dalam
bermacam bidang yang mengakibatkan masuknya budaya-budaya baru,
pengetahuan baru, hal-hal baru dari luar ke dalam negeri ataupun sebaliknya.

6. Contoh Globalisasi
Globalisasi telah mempengaruhi segala aspek kehidupan, baik didalam
keluarga kecil maupun kelompok masyarakat. Berikut adalah contoh-contoh
dari globalisasi di berbagai bidang:

1. Bidang Ekonomi
a. Kegiatan Ekspor dan Impor
Kegiatan ini memiliki kelebihan yang sangat bagus bagi
perekonomian negara. Peningkatan devisa dan hubungan yang
semakin baik membuat ekspor dan impor memegang peran penting
di bidang ekonomi suatu negara.
b. Masyarakat Ekonomi ASEAN
Sejak diresmikannya perdagangan internasional ini, telah terjadi
perkembangan yang sangat pesat di bidang ekonomi. Bagi pedagang
kecil yang ingin menjual produknya ke luar negeri semakin mudah
untuk dilakukan.

7
2. Bidang Sosial
a. Masyarakat Tidak Lagi Homogen
Globalisasi di bidang sosial membuat perubahan struktur masyarakat
secara luas, di mana masyarakat kini tidak lagi bersifat homogen.
Masyarakat di wilayah tertentu tidak lagi dihuni oleh suatu suku
tertentu saja, namun bercampur dan tidak ada lagi diskriminasi.
b. Menghilangnya Sikap Gotong Royong
Masyarakat di masa kini cenderung lebih individualis dan tidak
terlalu peduli dengan urusan orang lain.

3. Bidang Kebudayaan
a. Pertukaran Budaya Antar Negara
Bagi Indonesia yang memiliki budaya yang sangat beragam, bisa
memperkenalkannya dengan mudah secara internasional melalui
acara-acara yang sering digelar di berbagai negara asing.

4. Bidang Pendidikan
a. Pertukaran Pelajar atau Guru
Selain untuk menambah pengetahuan para pelajar juga berguna
untuk mempererat hubungan antarnegara. Pertukaran guru sekalipun
seringkali dilakukan oleh beberapa negara agar ilmu pengetahuan
bisa lebih banyak dan juga beragam.
b. Mudahnya Mendapat Informasi Melalui Internet
Contoh globalisasi ini bisa juga bisa ditemui secara online, dunia
internet memang menunjukkan bahwa ilmu dan pengetahuan bisa di
akses dari seluruh dunia.

7. Hubungan Globalisasi dengan Kebudayaan Indonesia


Bagi bangsa Indonesia, aspek kebudayaan merupakan salah satu
kekuatan bangsa yang memiliki kekayaan nilai yang beragam, termasuk
keseniannya. Kesenian rakyat, salah satu bagian dari kebudayaan bangsa

8
Indonesia tidak luput dari pengaruh globalisasi. Globalisasi dalam
kebudayaan dapat berkembang dengan cepat, tentunya dipengaruhi oleh
adanya kecepatan dan kemudahan dalam memperoleh akses komunikasi dan
berita. Namun hal ini justru menjadi bumerang tersendiri dan menjadi suatu
masalah yang paling krusial atau penting dalam globalisasi, yaitu kenyataan
bahwa perkembangan ilmu pengertahuan dikuasai oleh negara-negara maju
yang mengakibatkan negara-negara berkembang selalu khawatir akan
tertinggal dalam arus globalisai dalam berbagai bidang seperti politik,
ekonomi, sosial, budaya, termasuk kesenian kita.
Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan
menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh.
Kemajuan bisa dihasilkan oleh interaksi dengan pihak luar, hal inilah yang
terjadi dalam proses globalisasi. Oleh karena itu, globalisasi bukan hanya
soal ekonomi namun juga terkait dengan masalah atau isu makna budaya
dimana nilai dan makna yang terlekat di dalamnya masih tetap berarti.

8. Strategi Mempertahankan Budaya Lokal Indonesia


Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat
menyebabkan arus globalisasi juga semakin menyebar ke penjuru dunia.
Penyebarannya yang secara cepat dan meluas, tak terbatas pada negara-
negara maju dengan pertumbuhan ekonomi tinggi, tapi juga melintasi batas
negara-negara berkembang dan miskin dengan pertumbuhan ekonomi
rendah.
Teknologi informasi dan komunikasi juga globalisasi saling terkait satu
sama lain. Tak ada globalisasi tanpa kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi juga
berjalan lambat jika masyarakat tidak berpikir secara global. Jadi globalisasi
menjadi sebuah fenomena yang tak terelakkan dan kita harus menerima
kenyataan bahwa globalisasi merupakan sebuah virus mematikan yang bisa
berpengaruh buruk pada pudarnya eksistensi budaya-budaya lokal. Karena
globalisasi diusung oleh negara-negara maju (Barat) yang memiliki budaya
berbeda dengan negara-negara berkembang, maka nilai-nilai Barat bisa

9
menjadi ancaman bagi kelestarian nilai-nilai lokal di negara-negara
berkembang, termasuk Indonesia. Mengekspor nilai-nilai lokal di negaranya
untuk disebarkan ke seluruh dunia sebagai nilai-nilai global dengan
mudahnya karena mereka menguasai arus teknologi informasi dan
komunikasi tersebut.
Bagi Indonesia, masuknya nilai-nilai Barat dari arus globalisasi ke
kalangan masyarakat Indonesia merupakan ancaman bagi budaya lokal.
Budaya pop khas Barat yang semakin diminati masyarakat karena dianggap
lebih modern. Dalam situasi demikian, kesalahan dalam merespon globalisasi
bisa berakibat pada lenyapnya budaya lokal. Karena itu, di era sekarang ini,
ujian terbesar yang dihadapi budaya lokal di Indonesia adalah
mempertahankan eksistensinya di tengah globalisasi. Strategi-strategi yang
jitu dalam menguatkan daya tahan budaya lokal perlu dirumuskan.

Strategi Menghadapi Globalisasi

1. Pembangunan Jati Diri Bangsa


Selama ini yang terjaring oleh masyarakat hanyalah gaya hidup yang
mengarah pada westernisasi, bukan pola hidup modern. Karena itu, jati diri
bangsa sebagai nilai identitas masyarakat harus dibangun secara kokoh dan
diinternalisasikan secara mendalam dengan menanamkan nilai-nilai kearifan
lokal sejak dini kepada generasi muda. Pendidikan memegang peran penting
di sini sehingga pengajaran budaya perlu dimasukkan dalam kurikulum
pendidikan nasional dan diajarkan sejak sekolah dasar.
Nilai-nilai kearifan lokal bukanlah nilai usang yang ketinggalan zaman
sehingga ditinggalkan, tetapi dapat bersinergi dengan nilai-nilai universal dan
nilai-nilai modern yang dibawa globalisasi. Karena itu, perlu dilakukan
revitalisasi budaya daerah dan penguatan budaya daerah

2. Pemahaman Falsafah Budaya


Langkah ini harus dijalankan sesegera mungkin ke semua golongan dan
semua usia berkelanjutan dengan menggunakan bahasa lokal yang di
dalamnya mengandung nilai-nilai khas lokal yang memperkuat budaya

10
nasional. Pemangku budaya tentunya juga harus mengembangkan
kesenian tradisional. Penggalakan pentas-pentas budaya di berbagai wilayah
mutlak dilakukan. Kajian budaya dan sarasehan falsafah budaya juga tidak
boleh dilupakan.
Dalam hal ini, perlu adanya peran dari media cetak, elektronik dan visual
dalam mempromosikan budaya lokal tersebut. Semua pihak juga harus
dilibatkan, seperti pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM),
kelompok masyarakat, pemerhati budaya, akademisi, dan pengusaha harus
menyinergikan diri untuk bekerja sama secara konstruktif dalam
pengembangan budaya.

3. Penerbitan Peraturan Daerah


Peraturan yang mengatur tentang pelestarian budaya harus dilakukan
oleh semua pihak. Kebudayaan akan tetap lestari jika ada kepedulian tinggi
dari masyarakat. Karena itu, peraturan daerah (perda) harus diterbitkan.
Dalam perda, perlu diatur hak paten bagi karya-karya budaya leluhur agar
tidak diklaim oleh negara lain.
Masalah pendanaan juga harus diperhatikan karena untuk merawat
sebuah budaya tentu membutuhkan anggaran yang nantinya dimanfaatkan
untuk memberi fasilitas secara berkelanjutan bagi program-program
pelestarian budaya. Dalam hal ini, pemerintah memegang peran paling besar.
Membangun pusat informasi gabungan untuk pertunjukan seni, pendirian dan
pengelolaan promosi pertunjukan seni, pengembangan tenaga ahli khusus
untuk membesarkan anak yang berbakat seni, menggiatkan sumbangan
pengusaha di bidang seni, penghargaan untuk pertunjukan seni budaya,
peningkatan kegiatan promosi tentang produk budaya juga perlu di lakukan.

4. Pemanfaatan Teknologi Informasi


Di era global, siapa yang menguasai teknologi informasi memiliki
peluang lebih besar dalam menguasai peradaban dibandingkan yang lemah
dalam pemanfaatan teknologi informasi. Budaya lokal yang khas dapat
menjadi suatu produk yang memiliki nilai tambah tinggi apabila disesuaikan

11
dengan perkembangan media komunikasi dan informasi.
Untuk itu, media berperan penting sebagai alat untuk memasarkan
budaya lokal ke seluruh dunia. Jika hal tersebut bisa dilakukan, maka daya
tarik budaya lokal akan semakin tinggi sehingga dapat berpengaruh pada
daya tarik lainnya, termasuk ekonomi dan investasi. Untuk itu, dibutuhkan
media bertaraf nasional dan internasional yang mampu meningkatkan peran
kebudayaan lokal di pentas dunia.

B. DETERITORIALISASI
1. Pengertian Deteritorialisasi
Deteritorialisasi adalah proses untuk menghilangkan batas-batas wilayah
secara ketat. Deteritorialisasi mengacu pada perkembangan jangkauan
konektivitas yang melampaui jarak ke daerah dimana suatu masyarakat
melakukan dan mengalami aktivitas sehari-hari Globalisasi memperluas
hubungan sosial antar masyarakat dunia. Dunia global semakin terintegrasi
dari waktu ke waktu sehingga budaya juga saling mempengaruhi sama lain.
Globalisasi masuk ke berbagai aspek budaya dengan berbagai macam bentuk
lalu dengan cepat mengacaukan dan mengganti pemikiran lokal dan
membuat samarnya batas budaya lokasi tertentu. Samarnya batas-batas
tersebut kemudian berlanjut dengan apa yang disebut deteritotialisasi dimana
ciri khas dan perbedaan yang dimiliki tiap wilayah dan budaya perlahan
menghilang seiring berjalannya waktu.
Deteritorialisasi dalam analisis budaya menjelaskan bagaimana
kehidupan ini tertransformasi, terhubung dan terpenetrasi oleh lokalitas
budaya. Transformasi yang dijelaskan dalam konsep deteritorialisasi dapat
juga terjadi melalui proses telemediatisasi, yakni proses dimana peran media
dan komunikasi baik melalui teknologi maupun institusi sebagai lintasan
penyebaran secara cepat lokalitas budaya. Sebagai contoh adalah internet
atau telepon genggam yang memungkinkan komunikasi tanpa langsung
menyertakan perpindahan fisik. Mobilitas yang demikian disebut
dengan virtual travel.

13
2. Contoh Deteritorialisasi
Contohnya adalah bangsa Inggris dan China dulunya melakukan
berbagai kegiatan dengan hal dan cara yang sama sekali berbeda, tetapi
sekarang mulai memiliki aktivitas yang sama seperti mengakses informasi
yang sama dari internet. Meskipun kebudayaan bangsa menjadi samar,
globalisasi tidak menghilangkan keseluruhan kebudayaan khas suatu bangsa.
Budaya global yang dibawa oleh globalisasi mengacu pada modernitas
atau Amerikanisasi. Artinya kebudayaan pop Amerika lah yang menang
dalam kompetisi tersebut. Globalisasi yang membawa kebudayaan pop dari
Amerika tentunya mengancam identitas kebudayaan bangsa. Budaya suatu
bangsa lambat laun mulai terkikis dan tergantikan oleh budaya global. Ketika
masyarakat seluruh dunia menganut budaya global yang sama, akan muncul
kebingungan dari masing-masing individu mengenai identitas budaya
mereka. Jika identitas budaya bangsa telah benar-benar tercabut dari setiap
individu, maka universalisme yang akan muncul.

13
BAB III
PENUTUP

Globalisasi merupakan suatu gejala wajar yang pasti akan dialami oleh
setiap bangsa di dunia, baik pada masyarakat yang maju, masyarakat
berkembang, masyarakat transisi, maupun masyarakat yang masih rendah taraf
hidupnya. Dalam era global, suatu masyarakat atau negara tidak mungkin dapat
mengisolasi diri terhadap proses globalisasi. Jika suatu masyarakat atau negara
mengisolasi diri dari globalisasi, mereka dapat dipastikan akan terlindas oleh
jaman serta terpuruk pada era keterbelakangan dan kebodohan. Globalisasi
menyumbangkan pengaruh besar yang mencakup berbagai aspek dalam
kehidupan, baik dalam aspek ekonomi, informasi dan teknologi, budaya, dan ilmu
pengetahuan.
Globalisasi juga memberikan dampak positif dan negatif dalam kehidupan
baik dibidang politik, ekonomi, sosial dan budaya. Globalisasi masuk ke berbagai
aspek budaya dengan berbagai macam bentuk lalu dengan cepat mengacaukan
dan mengganti pemikiran lokal dan membuat samarnya batas budaya lokasi
tertentu. Samarnya batas-batas tersebut kemudian berlanjut dengan apa yang
disebut deteritotialisasi dimana ciri khas dan perbedaan yang dimiliki tiap
wilayah dan budaya perlahan menghilang seiring berjalannya waktu. 
Deteritorialisasi mengacu pada perkembangan jangkauan konektivitas yang
melampaui jarak ke daerah dimana suatu masyarakat melakukan dan mengalami
aktivitas sehari-hari Deteritorialisasi dalam analisis budaya menjelaskan
bagaimana kehidupan ini tertransformasi, terhubung dan terpenetrasi oleh
lokalitas budaya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Deby Aryani, Sonia. 2013. On Culture and Identity-Kebudayaan dan identitas


dalam Globalisasi. http://sonia-d-a-fisip11.web.unair.ac.id/artikel. Diakses
pada 1 Desember 2020
Fauzi, Arli. 2020. “Contoh globalisasi”. https://cerdika.com/contoh-globalisasi/.
Diakses pada 29 November 2020
Heri. 2018. “Pengertian Globalisasi: Penyebab, Teori, Ciri-Ciri dan Dampak
Globalisasi”. https://salamadian.com/pengertian-globalisasi/. Diakses pada
27 November 2020
Mubah, Safril. 2011. “Strategi Meningkatkan Daya Tahan Budaya Lokal dalam
Menghadapi Arus Globalisasi”. Vol.24, No.4, Hlm302-308.
http://www.journal.unair.ac.id/filerPDF/03%20Safril%20Strategi
%20Meningkatkan%20Daya%20Tahan%20Budaya%20Lokal%20Safril
%20mda.pdf. Diakses pada 05 Desember 2020
Purnamasari, Neni, dkk. 2013. “Pengaruh Kebutuhan dan Globalisasi Terhadap
Minat Remaja pada Kesehatan Tradisional di Desa Patoman Kabupaten
Pringsewu”.https://www.google.co.id/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://media.neliti.com/media/publications/
251440-none-
259e658c.pdf&ved=2ahUKEwjfgLW1gbztAhVIeH0KHareDTAQFjAAeg
QIARAB&usg=AOvVaw12HzHjkon0sUNPM-1jTmcS Diakses pada 4
Desember 2020
Saniya, Mira. 2015. “Globalisasi dan Analisis Budaya”. Diakses dari http://mirra-
saniya-fisip13.web.unair.ac.id/artikel pada 3 Desember 2020
Suneki, Sri. (2012). Dampak Globalisasi Terhadap Eksistensi Budaya Daerah.
Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume II, No 1, 313-314.
http://journal.upgris.ac.id/index.php/civis/article/viewFile/603/553. Diakses
pada 3 Desember 2020
Topata, Jensen. 2020. “Pengertian Globalisasi”.
https://www.mypurohith.com/pengertian-globalisasi/. Diakses pada 29

15
November 2020

Anda mungkin juga menyukai