Disusun oleh :
Nama : 1. Liana Limbong
2. Eva Silalahi
3. Yulandari D Rajagukguk
4. Irwan Monang Hutagalung
5. Sonita Panggabean
A. Latar Belakang
Pendidikan memiliki suatu perkembangan yang dinamis sesuai dengan masa yang
terjadi. Selain itu, pendidikan juga mengikuti pola masyarakat dan sistem kebudayaan
yang melatarbelakanginya. Sehingga tidak jarang, peralihan atau pergantian dari suatu
merupakan suatu proses yang berkesinambungan yang mencakup seluruh aspek kehidupan
masyarakat termasuk aspek sosial, ekonomi, kulrural, dan politik dengan tujuan utama
Dari zaman prasejarah, zaman kuno, zaman pertengahan, sampai pada zaman modern,
pendidikan mengalami suatu perubahan secara dinamis sampai pada rezim orde baru
Setelah rezim orde baru mengalami keruntuhan pada tahun 1998, maka dimulailah
suatu zaman perubahan (reformasi) yang akan merubah tatanan pendidikan di Indonesia.
Pendidikan di era reformasi lahir sebagai koreksi, perbaikan dan penyempurnaan atas
berbagai kelemahan kebijakan pemerintah orde baru yang dilakukan secara menyeluruh,
salah satunya pada bidang pendidikan. Pendidikan pada era reformasi juga telah
melahirkan sejumlah kebijakan strategis dalam bidang pendidikan yang pengaruhnya dapat
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, penulis dapat merumuskan masalah sebagai bertikut :
Dari aspek pendidikan pada era reformasi, Kuantitas dan kualitas guru lebih
meningkat daripada masa orde baru dan orde lama, karena pemerintah pusat
melakukan pemerataan jumlah guru dan mengadakan perubahan kurikulum
dengan berbasis pada kompetensi (KBK), selain itu pihak pemerintah juga
meningkatkan anggaran pendidikan menjadi 20% dari APB dan 1,56 juta untuk
siswa SLTP. Untuk SMTA dan perguruan tinggi, jumlahnya akan ditentukan
kemudian. Pemerintah juga memberikan biaya oper N.
Pendidikan seperti sifat sasarannya yaitu manusia, mengandung banyak
aspek dan sifatnya sangat kompleks. Karena sifatnya yang kompleks itu, maka
tidak sebuah batasan pun yang cukup memadai untuk menjelaskan arti pendidikan
secara lengkap. Batasan tentang pendidikan yang dibuat para ahli beraneka ragam,
dan kandungannya berbeda yang satu dari yang lain. Perbedaan tersebut mungkin
karena orientasinya, konsep dasar yang digunakan, aspek yang menjadi tekanan,
atau karena falsafah yang melandasinya.
Bidang ajaran/latihan untuk membina jasmani yang sehat dan kuat. Disini
jelas pengajaran olahraga dan kesehatan harus diberikan, juga keterampilan.
Bidang ajaran/latihan untuk membina akal. Disini sekurang-kurangnya ada bidang
studi matematikan dan filsafat atau logika/mantiq atau sejenis itu termasuk sains
dan teknologi. Bidang ajaran/latihan untuk membina hati atau rasa. Disini
sekurang-kurangnya diberikan pengajaran agama dan seni.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Muhaimin. 2013. Rekonstruksi Pendidikan Islam. Jakarta: PT Raja
Grafindo.
Alfabeta.
Sam M.Chan dkk. 2007. Analisis Swot: Kebijakan Pendidikan Era Otonomi
Setia, Bandung.