Anda di halaman 1dari 16

Pengaruh kebudayaan hindu,budha dan islam terhadap kebudayaan indonesia

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

konsep dasar ips

Dosen Pengampu: Rizki Ananda, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 1:

Dinda Nabilla 2086206026

Dinul Fitri 2086206147

Elfita Qomariah 2086206028

Nirma fazira 2086206061

Nur hisma 2086206064

Mohd.khairul Aswadi 2086206058

Putri adillah 2086206151

Rinellia silvia 2086206075

Muhammad Rifaldo 2086206146

Dimas Erlangga 2086206136

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
BANGKINANG
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

1.1 latar belakang Masalah

1.2 Rumusan masalah

1.3 Tujuan penulisan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengaruh Agama dan Kebudayaan Hindu, Budha, Islam di Indonesia

2.1.1respon masyarakat Indonesia terhadap masuknya agama Hindu budha

2.1.2 Pengaruh agama dan kebudayaan Hindu-Budhaterhadap masyarakat Indonesia

2.1.3Pengaruh agama dan kebudayaan islam di indonesia

2.2 Pengaruh Agama dan Kebudayaan Eropa dibIndonesia

2.3Bersikap Terbuka tapi Selektif Terhadap Pengaruh Kebudayaan Luar Terhadap


Pengaruh Kebudayaan Luar Terhadap Kebudayaan Indonesia

2.3.1 Kebudayaan Asing di Indonesia.

2.3.2PengaruhBudayaAsingdiIndonesia

2.3.3DampakKebudayaanAsingdiIndonesia

2.3.4MempertahankanKebudayaanIndonesia

3.1kesimpulan

3.2saran

Daftar pustaka
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam karena berkat rahmat dan hidayah-Nya lah
sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Pengaruh Kebudayaan Hindu,Budha
dan Islam di Indonesia, walaupun masih memiliki banyak kekurangan baik dari struktur maupun
isi yang disampaikan.

Makalah ini menjelaskan tentang kebudayaan-kebudayaan Hindu,budha,islam dan


pengaruhnya terhadap kebudayaan yang ada di Indonesia. Tujuan penulis dalam membuat
makalah ini adalah untuk memberikan informasi serta menambah wawasan bagi pembaca tentang
hal-hal menegenai kebudayaan asing terutama kebudayaan Hindu,budha dan Islam yang sudah
menyebar di Indonesia, serta memahami dan mengidentifikasi keterkaitannya dengan budaya di
Indonesia yang sudah berkembang sampai saat ini.

Didalam makalah ini masih begitu banyak kekurangan. Oleh karena itu, segala kritik dan
saran demi perbaikan kami terima dengan senang hati. Akhirnya mohon maaf atas kurang
lebihnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi penyusun sendiri maupun bagi para
pembaca.

Bangkinang, 13 November 2020


Penyusun
BAB l

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Masalah

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Kebudayaan adalah sesuatu yang akan
mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran
manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan
kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa
perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup,
organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam
melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Kebudayaan yang berkembang di Indoneisa pada tahap awal diyakini berasal dari India. Pengaruh itu
diduga mulai masuk pada awal abad masehi. Apabila kita membandingkan peninggalan sejarah yang ada
di Indonesia akan ditemukan kemiripan itu. Sebelum kenal dengan kebudayaan India, bangunan yang kita
miliki masih sangat sederhana. Saat itu belum dikenal arsitektur bangunan seperti candi atau keraton. Tata
kota di pusat kerajaan juga dipengaruhi kebudayaan hindu. Demikian pula dalam hal kebudayaan yang
lain seperti peribadatan dan kesastraan.

Candi Prambanan merupakan salah satu peninggalan agama hindu yang ada di Jawa Tengah. Sedangkan
Borobudur adalah merupakan candi peninggalan agama budha. Agama hindu dan budha masuk di
berbagai tempat di Indonesia melalui berbagai jalur, antara lain pendidikan, perdagangan, dan lain-lain.
Agama budha berkembang lebih dahulu, bahkan untuk beberapa waktu, Indonesia (sriwijaya) pernah
menjadi pusat pendidikan dan pengetahuan agama budha yang bertaraf internasional.

Di mulainya masa islam setelah mundurnya kejayaan islam oleh dinasti abbasiyah, islam pun berkembang
dan tersebar ke seluruh penjuru negeri sampai ke nusantara. Perkembangan tersebut sangat ekstrem ketika
masuk ke nusantara dikarenakan berbagai corak agama yang sangat melekat pada setiap suku di sana. Di
antaranya sebagaimana contoh ketika masuknya islam ke daerah Demak telah mengakibatkan kemunduran
kerajaan majapahit. Hal tersebut terjadi, karena budaya yang berbeda dengan agama yang dianut kerajaan
majapahit sebelumnya yang pada mulanya adalah Hindu dan Budha. Sehingga mengakibatkan hilangnya
kepercayaan dari mayoritas penduduk yang masih teguh dengan kepercayaan mereka. Walupun tak sedikit
dari golongan mereka yang akhirnya dengan berfikir rasional mereka menemukan bahwa islam merupakan
agama yang patut di akui.

Kebudayaan eropa sudah memoderenisasi segala aspek. Bangsa eropa masuk ke indonesia sudah dari
zaman dulu saat bangsa barat menguasai indonesia. Kebudayaan eropa yang masuk ke indonesia
menimbulkan pengaruh bagi masyarakat indonesia dan unsur kebudayaan lokal yang ada di indonesia.
Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh
tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu
cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya (culture shock),
yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak mampu menahan berbagai pengaruh kebudayaan yang
datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan.
Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan secara cepat dan tidak melalui suatu proses
internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan antara wujud yang di tampilkan
dan nilai-nilai yang menjadi landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan budaya.

1.2 Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :

1. jelaskan pengaruh agama dan kebudayaan hindu,budha, islam di indonesia?

2. jelaskan pengaruh agama dan kebudayaan eropa di indonesia?

3. jelaskan sikap terbuka tapi selektif terhadap pengaruh kebudayaan luar terhadap kebudayaan indonesia?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini adalah :

1. Menjelaskan pengaruh agama dan kebudayaan hindhu, budha, islam di indonesia.

2. Menjelaskan pengaruh agama dan kebudayaan eropa di indonesia.

3. Menjelaskan sikap terbuka tapi selektif terhadap pengaruh kebudayaan luar terhadap kebudayaan
indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengaruh Agama dan Kebudayaan Hindu, Budha, Islam di Indonesia

2.1.1 Respon masyarakat Indonesia tehadap masuknya agama Hindu-Budha di Indonesia

Secara umum, akulturasi diartikan sebagai proses perpaduan antara dua kebudayaan atau lebih, sehingga
melahirkan bentuk kebudayaan baru. Akan tetapi, unsur-unsur penting dari masing-masing kebudayaan
(baik kebudayaan lama maupun kebudayaan yang datang berikutnya) masih terlihat. Dengan demikian,
proses alkulturasi akan terjadi apabila masing-masing kebudayaan yang saling berpadu itu seimbang.

Terlepas dari berbagai macam teori yang muncul tentang penyebaran agama Hindu-Budha ke Indonesia,
tidak semua pengaruh budaya India ditiru oleh masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan masyarakat
Indonesia telah memiliki Local Genius yaitu kemampuan masyarakat Indonesia untuk menyaring dan
mengolah budaya asing yang masuk dan disesuaikan dengan kepribadian bangsa indonesia.

Masuknya pengaruh kebudayaan Hindu-Budha ke Indonesia juga telah melahirkan alkulturasi antara
kebudayaan Hindu-budha dengan kebudayaan indonesia asli. Hal ini terjadi antara kebudayaan
Hindu-Budha dengan kebudayaan Indonesia asli, sama-sama kuat.

2.1.2 Pengaruh agama dan kebudayaan Hindu-Budhaterhadap masyarakat Indonesia

Datangnya agama Hindu dan Buddha ke Indonesia membawa pengaruh terhadap semua aspek kehidupan
bangsa Indonesia, yakni terjadinya perubahan- perubahan menurut pola hindu buddha.
Perubahan-perubahan tersebut mencakup bidang:

1. Agama

Ketika memasuki zaman sejarah, mesyarakat indonesia menganut kepercayaan animisme dan dinamisme,
masyarakat mulai menerima kepercayaan baru, yaitu agama Hindhu-Budha sejk berinterksi dengan
orang-orang india. Meskipun demikian, kepercayaan asli tidak hilng akibat bergeser oleh agama Hindhu
dan Budha. Budaya beru tersebut membawa perubahan pada kehidupan keagamaan, misalnya dalam hal
tata cara krama, upacara-upacara pemujaan dan bentuk tempat peribadahan.

2. Pemerintahan

Sistem pemerintahan kerajaan dikenalkan oleh orang-orang India. Dalam sistem ini kelompok-kelompok
kecil masyarakat bersatu dengan kepemilikan wilayah yang luas. Kepala suku yang terbaik dan terkuat
berhak atas tampuk kekuasaan kerajaan. Oleh karena itu lahir kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha seperti
Sriwijaya, Singasari, Mataram Kuno, Kutai, Tarumanegara, dan lain-lain. Sistem pemerintahan mengikuti
pola dari India yaitu kerajaan, dimana kekuasaan dipegang oleh raja dan bersifat turun temurun.
Pergantian kekuasaan berdasarkan keturunan.

Setelah masuknya pengaruh Hindu-Buddha, tata pemerintahan disesuaikan dengan sistem kepala
pemerintahan yang berkembang di India. Seorang kepala pemerintahan bukan lagi seorang kepala suku,
melainkan seorang raja, yang memerintah wilayah kerajaannya secara turun-temurun (Bukan lagi
ditentukan oleh kemampuan, melainkan oleh keturunan)

3. Arsitektur dan Seni Budaya

Pengaruh Hindhu Buddha dalam bidang seni dan budaya dapat dilihat dari penyelenggaraan upacara
keagamaan seperti : seni tari, seni sastra, sesaji, dan arsitektur pada bangunan candi dan seni relief. Salah
satu tradsi megalitikum adalah punden berudak. Tradisi tersebut berpadu dengan budaya India yang
mengilhami perbuatan bangunan candi. Jika kita memperhatikan candi borobudur, akan terlihat bahwa
bangunannya beberbentuk limas yang berundak-undak. Hal ini menjadi bukti adanya paduan budaya
India-Indonesia.

4. Bahasa dan Ilmu Pengetahuan

Kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di Indonesia meninggalkan beberapa prasasti besar berhuruf pallawa dan
berbahasa Sanskerta. Di kenalnya sistem pengetahuan yaitu seperti huruf pallawa dan bahasa Sansekerta
menjadi pembuka jalan bagi perkembangan ilmu dan pengetahuan. Para Brahmana berperan sebagai
rohaniawan sekaligus ilmuwan.

5. sastra

Berkembangnya pengaruh India di Indonesia membawa kemajuan besar dalam bidang sastra. Bahasa
Sanskerta sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan sastra Indonesia. Prasasti-prasasti awal
menunjukkan pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia, seperti yang ditemukan di Kalimantan Timur,
Sriwijaya, Jawa Barat, Jawa Tengah. Prasasti itu ditulis dalam bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa. Karya
sastra terkenal yang mereka bawa adalah kitab Ramayan dan Mahabarata. Adanya kitab-kitab itu memacu
para pujangga Indonesia untuk menghasilkan karya sendiri.

6. Bidang Sosial

Sebelum masuk pengaruh Hindhu dan Buddha, stratifikasi sosial didasarkan pada profesi. Namun setelah
masuk pengaruh Hindhu dan Buddha, sistem stratifikasi mengikuti pola dari india yaitu pembagian
masyarakat berdasarkan sistem kasta.

7. Kalender

Diadopsinya sistem kalender atau penanggalan India di Indonesia merupakan wujud dari akulturasi, yaitu
dengan penggunaan tahun Saka. Di samping itu, juga ditemukan Candra Sangkala atau kronogram dalam
usaha memperingati peristiwa dengan tahun atau kalender Saka. Candra Sangkala adalah angka huruf
berupa susunan kalimat atau gambaran kata. Bila berupa gambar harus dapat diartikan ke dalam bentuk
kalimat.

8. Seni Rupa/Seni Lukis

Unsur seni rupa atau seni lukis India telah masuk ke Indonesia. Hal ini terbukti dengan telah ditemukannya
area Buddha berlanggam Gandara di kotaBangun, Kutai. Juga patung Buddha berlanggam Amarawati
ditemu-kan di Sikendeng (Sulawesi Selatan). Seni rupa India pada Candi Borobudur ada pada relief-relief
ceritera Sang Buddha Gautama. Relief pada Candi Borobudur pada umumnya lebih menunjukkan suasana
alam Indonesia, terlihat dengan adanya lukisan rumah panggung dan hiasan burung merpati. Di samping
itu, juga terdapat hiasan perahu bercadik. Lukisan-lukisan tersebut merupakan lukisan asli Indonesia,
karena lukisan seperti itu tidak pernah ditemukan pada candi-candi yang ada di India. Juga relief Candi
Prambanan yang memuat ceritera Ramayana.

2.1.3 Pengaruh agama dan kebudayaan islam di indonesia

Penyebaran budaya Islam di Indonesia berlangsung secara damai dan evolutif. Islam berkembang lewat
perantaraan bahasa Arab. Kontak awal Islam dengan kepulauan nusantara mayoritas berlangsung di pesisir
pantai, khususnya melalui aktivitas perdagangan antara penduduk lokal dengan para pedagang Persia,
Arab, dan Gujarat (India).

1. Huruf, Bahasa, dan Nama-Nama Arab

kata Arab—kebanyakan diambil dari kata-kata yang ada dalam Al-Quran—banyak yang dipakai sebagai
nama orang, tempat, lembaga, atau kosakata (kata benda, kerja, dan sifat) yang telah diindonesikan,
contohnya: nisa (perempuan), rahmat, berkah (barokah), rezeki (rizki), kitab, ibadah, sejarah (syajaratun) ,
dan masih banyak lagi.

2. Bangunan Fisik (Arsitektur)

Contoh arsitektur klasik yang berpengaruh terhadap arsitektur Islam adalah atap tumpang yaitu atap
tersusun, dua jenis pintu gerbang keagamaan, gerbang berbelah dan gerbang berkusen, serta bermacam
unsur hiasan seperti hiasan kaya yang terbuat dari gerabah untuk puncak atap rumah..

3. Kesusastraan

Karya-karya sastra bercorak Islam yang ditulis di Indonesia, terutama Sumatera dan Jawa, awalnya
merupakan gubahan atas karya-karya sastra klasik dan Hindu-Buddha. Cara ini ditempuh agar masyarakat
pribumi tak terlalu kaget akan ajaran Islam.
Selanjutnya, tema-tema yang ada mulai bernuansa Islami seperti kisah atau cerita para nabi dan rasul,
sahabat Nabi, pahlawan-pahlawan Islam, hingga raja-raja Sumatera dan Jawa.

4. Seni Rupa dan Kaligrafi

Seni kaligrafi adalah seni menulis aksara indah yang merupakan kata atau kalimat. Dalam Islam, biasanya
kaligrafi berwujud gambar binatang atau manusia (tapi hanya Bentuk siluetnya saja). Ada pula, seni
kaligrafi yang tidak berbentuk makhluk hidup, melainkan hanya rangkaian aksara yang diperindah.
Teks-teks dari Al-Quran merupakan tema yang sering dituangkan dalam seni kaligrafi ini.

5. Seni Tari dan Musik

Kebudayaan Islam sebelum masuk ke wilayah Indonesia telah dahulu bercampur dengan kebudayaan lain,
misalnya kebudayaan Afrika Utara, Persia, anak Benua India, dan lain-lain. Dan telah menjadi hukum
alam, bahwa setiap tarian memerlukan iringan musik. Begitu pula seni tari Islami, selalu diiringi alunan
musik sebagai penyemangat sekaligus sebagai sarana perenungan.

6. Seni Busana

Dalam agama Islam, ada jenis pakaian tertentu yang menunjukkan identitas umat Islam. Jenis pakaian
tersebut adalah sarung, baju koko, kopeah, kerudung, jilbab, dan sebagainya.

2.2 Pengaruh Agama dan Kebudayaan Eropa di Indonesia

Kedatangan bangsa eropa ke wilayah indonesia mulai terjadi sekitar pada abad ke-14,kedatangan bangsa
eropa pada mulanya bermaksud untuk mencari rempah rempah dan sutera yang mahal jika di jual di eropa.

Sekitar tahun 1500 masehi aktifitas perdagangan antar negara mulai berkembang menjadi hubungan
dagangan internasional antara eropa,asia barat,asia selatan,asia tenggara an asia timur.aktifitas tersebut
makin ramai setelah di bukanya jalur pelayaran yang menghubungkan eropa,asia barat,asia selatan,asia
tenggara dan asia timur.dalam kegiatan pelayaran dan perdagangan tersebut,selain terjadi hubungan antar
negara,masuk pula pengaruh unsur unsur kebudayaan asing terutama dari eropa ke negara negara
asia,khususnya indonesia

Kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia membawa pengaruh yang sangat banyak bahkan sampai saat ini
masih ada dan masih diterapkan di Indonesia. Berikut beberapa contoh pengaruh yang dibawa oleh bangsa
Eropa yang dapat dilihat dari bebrerapa segi. Diantaranya dapat dilihat dari :

1. Bentuk Bangunan

Peninggalan budaya Belanda yang masih ada dan membudaya adalah rumah tinggal .Seperti diketahui,
orang-orang Belanda kebanyakan tinggal di sentra-sentra kegiatan ekonomi di mana tanah dan material
bangunannya cukup mahal. Sebab itu, banyak orang Belanda mengkonstruksi ruko (rumah sekaligus toko).
Ruko ini pun marak dipakai oleh penduduk Tionghoa di kota-kota Indonesia. Di masa sekarang, bentuk
“ruko” ini cukup banyak bertebaran, terutama di kota-kota besar. Umumnya, gedung perkantoran Belanda
di Indonesia dibangun bergaya Yunani-Romawi Kuno. Cirinya adalah bangunannya besar-besar, pilar
besar dan tinggi di bagian depan, hiasan doria dan ionia dari Yunani.

Selain itu,bangunan Museum Fatahillah Jakarta merupakan wujud akulturasi dari kebudayaan yang
dibawa oleh bangsa-bangsa Eropa ketika menjajah Indonesia.

2. Pemukiman Warga

Selain bangunan, orang Eropa yang pernah menjajah Indonesia juga mendirikan semacam pemukiman. Ini
misalnya Tugu di Jakarta Utara di mana orang Portugis dan turunannya menggabungkan diri. Juga di
Depok, Jawa Barat di mana orang Belanda beranak pinak. Kendati kini sudah menipis jumlahnya, dari
wilayah tersebut dikenal beberapa budaya semisal musik Kroncong Tugu sebagai bentuk seni musik
Portugis. Masyarakat kampung Tugu lokasinya di daerah Semper, Koja, Jakarta Utara hingga kini masih
dapat ditemui.

3. Kosa Kata

Beberapa kosa kata Indonesia diambil dari bahasa Portugis. Kosa kata ini misalnya biola (viola), meja
(mesa), mentega (manteiga), pesiar (passear), pigura (figura), pita (fita), sepatu (sapato), serdadu (soldado),
cerutu (charuto), tolol (tolo), jendela (janela), algojo (algoz), bangku (banco), bantal (avental), bendera
(bandeira), bolu (balo), boneka (boneca),dan masih banyak lagi.

4. Agama

Masuknya bangsa Eropa ke Indonesia juga berdampak pada keanekaragaman sistem kepercayaan, bangsa
Eropa menyebarkan agama Kristen di Indonesia yang sampai saat ini kita bisa lihat perkembangan Agama
Kristen Katolik dan Protestan masih ada di Indonesia. Kita bisa lihat pada kepercayaan yang dianut oleh
orang-orang Maluku yang mayoritas penduduknya beragama Kristen.

5. Pendidikan

Terdapat pengaruh Barat tertentu yang terus membekas di dalam struktur kebudayaan Indonesia hingga
kini. Misalnya sistem pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu komponen nonmaterial kebudayaan
yang punya peran signifikan dalam melestarikan suatu budaya.

Sekolah, sebagai basis proses pendidikan formal Indonesia saat ini, merupakan wujud nyata membekasnya
pengaruh Belanda. Peserta didik dibagi ke dalam lokal-lokal menurut rombongan belajar, di setiap kelas
peserta didik duduk dalam beberapa banjar menghadap ke depan, dan guru berdiri di muka kelas selaku
narasumber utama belajar. Ini serupa dengan struktur kelas di dalam gereja sejak masa skolastik Eropa.

Ciri umum sistem pendidikan Belanda adalah pembagian jenjang pendidikan berdasarkan tahun. Misalnya
suatu jenjang pendidikan dasar ditempuh selama lima atau enam tahun dan lanjutannya selama tiga tahun.
Selain itu, terdapat prasyarat usia sebelum seorang peserta didik dimasukkan ke jenjang pendidikan
tertentu.

6. Kesenian
Victor Ganap menyatakan musik keroncong berasal dari musik Portugis abad ke-16 yang disebut fado,
berasal dari istilah Latin yang berarti nasib. Musik ini tadinya populer di lingkungan perkotaan Portugis
(sekarang Portugal).

2.3 Bersikap Terbuka tapi Selektif Terhadap Pengaruh Kebudayaan Luar Terhadap Kebudayaan Indonesia

2.3.1 Kebudayaan Asing di Indonesia.

Kebudayaan asing yang masuk akibat era globalisasi (perluasan cara-cara sosial antar benua), ke
Indonedia turut mengubah perilaku dan kebudayaan Indonesia, baik itu kebudayaan nasional maupun
kebudayaan murni yang ada di setiap daerah di Indonesia. Dalam hal ini sering terlihat ketidakmampuan
manusia di Indonesia untuk beradaptasi dengan baik terhadap kebudayaan asing sehingga melahirkan
perilaku yang cenderung ke barat-baratan (westernisasi).

Hal tersebut terlihat dengan seringnya orang-orang terutama remaja Indonesia keluar-masuk pub, diskotik
dan tempat hiburan malam lainnya, dengan berbagai perilaku menyimpang yang menyertainya dan sering
melahirkan komunitas tersendiri terutama di kota-kota besar dan metropolitan.

2.3.2 Pengaruh Budaya Asing di Indonesia

Dari sekian banyak budaya asing yang masuk ke Indonesia, diantaranya adalah budaya barat. Barat, sesuai
namanya, merupakan produk perkembangan di bilangan barat dunia yang menekankan individualitas dan
kebebasan. Sementara Indonesia merupakan bagian bangsa timur yang menghendaki harmoni, komando,
dan kolektivitas.

Bangsa Barat yang memberikan pengaruh cukup membekas adalah Portugis dan Belanda. Terutama
Belanda, budaya bangsa-bangsa ini sebagiannya telah terserap dan masuk ke dalam struktur budaya
bangsa Indonesia.

Sesungguhnya, terdapat sejumlah pengaruh “Barat” yang hingga kini terus membekas di dalam struktur
kebudayaan Indonesia. Utamanya di dalam sistem pendidikan Indonesia. Pendidikan merupakan salah satu
komponen nonmaterial kebudayaan yang punya peran signifikan dalam melestarikan suatu budaya. Selain
pendidikan, mekanisme administratif pemerintahan negara barat yang pernah menjajah Indonesia, yaitu
Belanda juga punya pengaruh tersendiri dalam pembentukan sistem sosial (politik) Indonesia.

Sedangkan sekarang ini, kebiasaan-kebiasaan orang barat yang telah membudaya hampir dapat kita
saksikan setiap hari melalui media elektronik dan cetak yang celakanya kebudayaan orang-orang barat
tersebut yang sifatnya negatif dan cenderung merusak serta melanggar norma-norma ketimuran kita
sehingga ditonton dan ditiru oleh orang-orang kita terutama para remaja yang menginginkan kebebasan
seperti orang-rang barat.

Contoh kebudayaan-kebudayaan barat tersebut dapat kita lihat dari cara mereka berpakaian dan mode,
film, sampai pada pergaulan dengan lawan jenis.
2.3.3 Dampak Kebudayaan Asing di Indonesia

Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia.
Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di
berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan
mempengaruhi nilai-nilai nasionalisme terhadap bangsa.

1. Dampak Positif

· Perubahan Tata Nilai dan Sikap

Adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikap masyarakat
yang semula irasional menjadi rasional.

· Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam
beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju.

· Tingkat Kehidupan yang lebih Baik

Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih merupakan
salah satu usaha mengurangi penggangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

2.Dampak Negatif

· Pola Hidup Konsumtif

Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan
begitu masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada.

· Sikap Individualistik

Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan
orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.

· Gaya Hidup Kebarat-baratan

Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser
budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, remaja lebih
menyukai dance dan lagu barat dibandingkan tarian dari Indonesia dan lagu-lagu Indonesia, dan lainnya.
Hal ini terjadi karena kita sebagai penerus bangsa tidak bangga terhadap sesutu milik bangsa.

· Kesenjangan Sosial

Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus
modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain
yang stagnan. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial. Kesenjangan social menyebabkan adanya jarak
antara si kaya dan si miskin sehingga sangat mungkin bias merusak kebhinekaan dan ketunggalikaan
Bangsa Indonesia.

2.3.4 Mempertahankan Kebudayaan Indonesia

karakteristik masyarakat Indonesia yang dikenal sebagai masyarakat yang ramah dan sopan santun kini
mulai pudar sejak masuknya budaya asing ke Indonesia yang tidak bisa diseleksi dengan baik oleh
masyarakat Indonesia.

Maka, dalam hal ini pemerintah memiliki peranan penting untuk mempertahankan nilai-nilai kebudayaan
Indonesia dalam kehidupan masyarakatnya karena nilai-nilai kebudayaan dari leluhur merupakan filosofi
hidup pada tiap daerahnya meskipun tanpa bantuan teknologi. Nilai-nilai budaya tersebut bukan berarti
mengharuskan kita untuk bersikap tertutup terhadap budaya asing, namun nilai dan makna filosofi
kebudayaan Indonesia harus dijadikan sebagai sumber inspirasi dan kreatifitas.

Berikut ini adalah beberapa cara mempertahankan kebudayaan Indonesia agar tidak terpengaruh oleh
kebudayaan asing yang bersifat negatif :

Usaha-usaha yang harus kita lakukan dalam menghadapi era globalisasi ini adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai filter budaya asing
yang bersifat negatif.

2. Peningkatan penghayatan dan pengamalan Pancasila untuk memperkukuh persatuan dan kesatuan
bangsa

3. Menghayati dan mengintensifkan pembelajaran budaya tradisional yang bernilai luhur agar tidak
musnah diganti oleh kebudayaan asing.

4. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan agar dapat memilih mana yang baik dan benar bagi
masyarakat. Karena itu, tidak semua kebudayaan asing baik dan cocok untuk diterapkan pada masyarakat
Indonesia.

5. meningkatkan pendidikan adalah upaya meningkatkan kualitas diri agar dapat bersaing dengan
bangsa lain baik dalam mencari lapangan kerja di dalam negeri maupun di luar negeri.

6. Meningkatkan kualitas produk dalam negeri agar dapat bersaing merebut pasar local, nasional, dan
internasional.

7. Meningkatkan penguasaan teknologi di segala bidang agar kita tidak bergantung pada bangsa lain,
mandiri, dan percaya pada diri sendiri.

8. Menumbuhkan kinerja yang berwawasan luas dan beretos kerja tinggi.

9. Menumbuhkan dinamika yang terbuka dan tanggap tehadap unsure-unsur pembaharuan


Dengan begitu masayarakat dapat bertindak bijaksana dalam menentukan sikap agar jatidiri serta
kepribadian bangsa tidak luntur karena adanya budaya asing yang masuk ke Indonesia khususnya.
BAB III

PENUTUP

3.1 kesimpulan

1. Datangnya agam Hindu, budha dan islam ke indonesia membawa pengaruh terhadap semua aspek
kehidupan bangsa Indonesia, yakni terjadinya perubahan-perubahan menurut pola hindhu, buddha, dan
islam.

2. Bangsa indonesia dalam mengikuti arus globalisasi terkadang dapat melunturkan jati diri bangsa yang
begitu kental sebagai bangsa yang menjunjung adab ketimuran yang sangat baik. Tapi bangsa indonesia
tidak menutup diri bagi budaya asing yang masuk ke indonesia tanpa melunturkan jati diri dan
kepribadiaan bangsa indonesia. karena terkadang globalisasi dapat menjadikan bangsa semakin kreatif
tanpa meninggalkan adap bangsanya.

3.Setiap kebudayaan yang mempengaruhi suatu daerah atau suatu negara dapat memberikan dampak yang
baik terhadap negara tersebut dan juga memberikan dampak yang buruk, tergantung dari cara kita dalam
menerima kebudayaan itu.

3.2 saran

Agar kebudayaan indonesia dn kebudayaan asing dapat berkesinambungan dengan baik, yakni tanpa
merusak nilai-nilai budayaan indonesia, maka bangsa indonesia sendiri harus benar-benar pintar dalam
menyikapi dan menyeleksi budaya asing yang masuk ke indonesia.

Sebagai generasi muda hendaknya dapat berperilaku yang selektif terhadap pengaruh globalisasi sesuai
dengan nilai-nilai agama yang dianut dan adat kebiasaan di negeri sesuai dan dapat memilah kebudayaan
asing patut dicontoh dan yang tidak patut dicontoh. Serta menanamkan nilai-nilai pancasila dan
melaksanakan ajaran agama dengan sebaik-baiknya. Dan jangan lupa memiliki semangat nasionalisme
yang tangguh, seperti mencintai produk dalam negeri.
DAFTAR PUSTAKA

Drs. Sukadi. 2002. IPS Sejarah untuk SLTP kelas 1. Jakarta : Ganeca Exact

Hartini, Dwi. 2007.Masuknya Pengaruh Islam di Indonesia. Jakarta : Pdf. Adobe Reader.

Sh. Musthofa, Suryandari, Tutik Mulyati. 2009. Sejarah 2 : Untuk SMA/ MA Kelas XI Program Bahasa.
Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

http://izalewat.weebly.com/history/pengaruh-agama-dan-kebudayaan-hindu-budha-di-indonesia. diunduh
pada tanggal 26 september 2017

Anda mungkin juga menyukai