Anda di halaman 1dari 21

Kimia Farmasi Dasar

MAKALAH
“IKATAN KIMIA”

OLEH:
KELOMPOK 5

Faidil Afdal 012123017


Israh 012123020
Komang Dewik 012123021
Ni Luh Meri Anti 012123032

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI
PELITA MAS PALU
2022

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan
Rahmat dan Berkat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“Ikatan Kimia” ini. Terima kasih kami ucapkan kepada dosen pengampu
mata kuliah Kimia Farmasi Dasar, karena berkat arahan dan bimbingan beliau
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar.
Semoga makalah yang kami buat dapat berguna bagi teman-teman dan
kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat, tata bahasa, maupun pembahasan. Dalam menyelesaikan tugas pelajaran
dan menambah ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran guna meningkatkan kualitas penyusunan makalah kami kedepannya.

Palu, 26 Maret 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan Makalah.................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
2.1 Pengertian Ikatan Kimia.....................................................................3
2.2 Jenis-Jenis Ikatan Kimia.....................................................................3
2.2.1 Ikatan Primer..........................................................................3
1. Ikatan Ion..........................................................................3
2. Ikatan Kovalen..................................................................5
3. Ikatan Logam....................................................................8
2.2.2 Ikatan Sekunder......................................................................10
1. Gaya London / Gaya Dispersi..........................................10
2. Ikatan Hidrogen...............................................................11
3. Ikatan / Gaya Van Der Waals..........................................12
2.3 Geometri Molekul..............................................................................12
2.3.1 Teori Domain Elektron............................................................13
2.3.2 Prinsip Dasar Teori Domain Elektron.....................................13
BAB III PENUTUP.............................................................................................14
3.1 Kesimpulan ........................................................................................14
3.2 Saran...................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................15

iii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Struktur Lewis atau Rumus Struktur Senyawa Kovalen……… 6
2.2 Perbedaan Kovalen Polar dan Kovalen Non Polar……………. 7
2.3 Perbedaan Mendasar dan Hal-Hal Lainnya Mengenaik Ikatan
9
Ionik, Kovalen, dan Kovalen Koordinasi……………………...
2.4 Teori Domain Eleklron………………………………………... 13

iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Pembentukan Ikatan Ion Nacl………………………………… 4
2.2 Pembentukan Ikatan dalam Molekul H2…………………………………. 5
2.3 Pasangan Elektron yang Berikatan……………………………. 6
2.4 Ikatan Hidrogen……………………………………………….. 11

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem periodik kimia adalah tampilan unsur-unsur kimia yang tertera dalam
tabel. Jumlah unsur yang terdapat pada tabel sistem periodik adalah sebanyak 118
unsur. Jumlah unsur yang terdapat di alam lebih dari 118 unsur. Hal ini disebabkan
karena atom-atom dapat bereaksi antara satu atom dengan atom yang lain membentuk
substansi baru yang disebut dengan senyawa. Bila dua atau lebih atom-atom berikatan
dan membentuk ikatan kimia menghasilkan senyawa yang unik yaitu memiliki sifat
kimia dan sifat fisika yang berbeda dari sifat asalnya (sifat dari unsur-unsur sebelum
bereaksi).
Ada beberapa hal yang kita dapat perhatikan, yaitu terdapat banyak contoh
penerapan unsur-unsur kimia dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya contohnya
adalah air. Air merupakan materi yang penting bagi kehidupan. Sebagian besar
kebutuhan pokok kita menggunakan air. Bahkan dalam tubuh, air penting untuk
menjaga DNA dari kerusakan, mengantarkan nutrisi ke seluruh bagian tunuh, dan
menjaga keseimbangan suhu tubuh. Kita mengetahui air memiliki rumus senyawa
H2O.Air tersusun dari unsur-unsur hidrogen dan oksigen. Tanpa kita sadari bahwa
kita sedang berhadapan dengan contoh aplikasi dari unsur-unsur yang berikatan, yang
kemudian membentuk senyawa. Mungkin hal-hal yang sepatutnya kita kritisi adalah
bagaimana unsur-unsur tersebut dapat berikatan dan kemudian membentuk senyawa.
Sebelum itu, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa pengertian dari senyawa
kimia.Dan istilah organk seolah-olah berhubungan dengan kata organisme atau jasad
hidup. Organik merupakan zat yang berasal dari makluk hidup (hewan/tumbuhan-
tumbuhan) seperti minyak dan batu bara. Pada dasarnya kimia organik melibatkan
zat-zat yang diperoleh dari jasad hidup.
Pada akhir abad ke-17 dan awal abad ke-18, para ahli kimia melakukan
ekstraksi, pemurnian dan analisis zat-zat dari hewan dan tumbuhan. Motivasi dari

1|Kimia Farmasi Dasar


para ahli ialah karena keingintahuan tentang jazat hidup dan disamping itu juga untuk
memeroleh bahan-bahan untuk obat-obatan, pewarna dan maksud-maksud lain
dengan melakukan ekstraksi dan pemurnian-pemurnian lain. Lama-kelamaan menjadi
jelas bahwa kebanyakan senyawa yang ada pada hewan dan tumbuhan terdapat
banyak segi yang berbeda dengan benda mati, seperti mineral.
Pada umumnya, senyawa dalam jasad hidup terdiri dari beberapa unsur yaitu:
karbon, hidrogen, oksigen nitrogen dan disamping itu belerang dan fosfor. Kenyataan
ini membawa kita pada defenisi. Jadi kimia organik ialah cabang ilmu kimia yang
khusus mempelajari senyawa karbon.
Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk dapat mengetahui dan
mempelajari tentang ikatan kimia dan senyawa organik. Karena dalam kehidupan
sehari-hari, kita tidak akan pernah lepas dari hal-hal yang berhubungan dengan ikatan
kimia dan senyawa organik.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan
masalah dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Apa yang pengertian dari ikatan kimia?
2. Apa sajakah jenis-jenis ikatan kimia?
3. Bagaimanakah proses terbentuknya ikatan kimia?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari ikatan kimia.
2. Untuk mengetahui seluruh jenis-jenis ikatan kimia.
3. Untuk mengetahui dan memahami proses terbentuknya ikatan kimia.

2|Kimia Farmasi Dasar


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ikatan Kimia


Ikatan kimia adalah gaya tarik menarik yang kuat antara atom-atom tertentu
bergabung membentuk molekul atau gabungan ion-ion sehingga keadaannya menjadi
lebih stabil. Dua atom atau lebih dapat membentuk suatu molekul melalui ikatan
kimia. Ikatan kimia terjadi karena penggabungan atom-atom, yang membentuk
molekul senyawa yang sesuai dengan aturan oktet.

2.2 Jenis-Jenis Ikatan Kimia


Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungjawab dalam
gaya interaksi tarik menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu
senyawa diatomik atau poliatomik menjadi stabil. Secara umum, ikatan kimia dapat
digolongkan menjadi dua jenis, yaitu ikatan primer dan ikatan sekunder.
2.2.1 Ikatan Primer
Ikatan primer adalah ikatan kimia dimana ikatan gata antar atomnya relatif besar.
Ikatan primer ini terdiri atas ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam.
1. Ikatan Ion
a. Definisi Ikatan Ion
- Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat gaya tarik-menarik lantara ion positif
dan ion negatif.
- Ikatan ion terjadi antara unsur logam dengan unsur nonlogam.
- Ikatan ion terjadi karena adanya serah terima elektron dari satu atom ke atom
yang lain.
- Ikatan ion ini sangat stabil, khususnya bila menyangkut ion bervalensi ganda.
b. Ciri-Ciri Senyawa Ionik
- Mempunyai titik didih dan titik leleh tinggi.
- Gaya tarik menarik antarpartikel sangat kuat.

3|Kimia Farmasi Dasar


- Tidak dapat menghantarkan listrik karena ion-ion yang berada dalam kristal sulit
bergerak.
c. Contoh Pembentukan Ikatan Ion
Natrium tergolong unsur logam dengan energi ionisasi yang relatif rendah.
Artinya mudah melepas elektron. Di lain pihak, klorin adalah unsur nonlogam dengan
daya tarik elektron yang relatif besar. Artinya klorin mempunyai kecenderungan
besar untuk menarik elektron. Ketika natrium direaksikan dengan klorin, klorin akan
menarik elektron dan natrium. Natrium berubah menjadi ion positif (Na+), sedangkan
klorin berubah menjadi ion negatif (Cl-). Ion ion tersebut kemudian mengalami tarik-
menarik karena gaya Coulomb sehingga membentuk NaCl.

Gambar 2.1 Pembentukan Ikatan Ion Nacl


Dari kasus tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa ikatan ion terjadi karena
adanya suatu gaya elektrostatis dan ion yang berbeda muatan (positif dan negatif).
Hal itu dapat terjadi jika antara unsur yang direaksikan terdapat perbedaan daya tarik
elektron yang cukup besar. Satu unsur mempunyai gaya tarik elektron yang lemah
sehingga elektronnya mudah lepas dan kedua unsur tersebut membentuk ion
unsurnya. Golongan unsur yang gaya tarik elektronnya relatif besar adalah unsur
nonlogam, sedangkan golongan unsur yang mempunyai gaya tarik elektron relatif
lemah adalah unsur logam. Oleh karena itu, unsur logam dengan unsur nonlogam
umumnya berikatan ion dalam senyawanya.
d. Rumus Kimia Senyawa Ion
Sesuai dengan aturan oktet, atom natrium akan melepas 1 elektron, sedangkan
atom klorin akan menyerap 1 elektron. Jadi, setiap 1 atom klorin membutuhkan 1
atom natrium. Akan tetapi, tidak bisa diartikan bahwa satu ion Na + hanya terikat pada
satu ion Cl-. Dalam kristal NaCl, setiap atom Na+ dikelilingi oleh 6 ion Cl- dan setiap
ion Cl- dikelilingi oleh 6 ion Na+ dalam suatu struktur tiga dimensi berbentuk kubus.

4|Kimia Farmasi Dasar


Rumus kimia NaCl adalah rumus empiris, menyatakan bahwa perbandingan ion Na +
dan Cl- adalah 1:1.
2. Ikatan Kovalen
a. Definisi Ikatan Kovalen
- Ikatan kovalen adalah ikatan kimia yang sangat kuat dimana gaya antar atomnya
ditimbulkan dari penggunaan bersama elektron.
- Ikatan kovalen terjadi antara unsur nonlogam dengan unsur non logam, serta
mempunyai perbedaan elektronegatifitas yang kecil.
- Ikatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama elektron-elektron oleh dua
atom.
- Ikatan kovalen terjadi antara unsur nonlogam dengan unsur nonlogam.
b. Contoh Pembentukan Ikatan Kovalen
Pembentukan ikatan dalam molekul H2 tidak melalui pelepasan dan penyerapan
elektron. Sebagai unsur nonlogam, atom-atom hidrogen mempunyai daya tarik
elektron yang cukup besar. Oleh karena peasangan elektron yang terbentuk ditarik
oleh kedua inti atom hidrogen yang berikatan, kedua atom tersebut menjadi saling
terikat. Ikatan yang terbentuk dengan cara penggunaan bersama pasangan elektron ini
yang dimaksud dengan ikatan kovalen.

Gambar 2.2 Pembentukan Ikatan dalam Molekul H2

c. Rumus Kimia Senyawa Kovalen


Dengan mengacu pada aturan oktet, kita dapat memprediksikan rumus molekul
dari senyawa yang berikatan kovalen. Dalam hal ini, jumlah elektron yang

5|Kimia Farmasi Dasar


dipasangkan harus disamakan. Akan tetapi, perlu diingat bahwa aturan oktet tidak
selalui dipatuhi, terdapat beberapa senyawa kovalen yang melanggar aturan oktet.
Contohnya adalah ikatan antara H dan O dalam H 2O. Konfigurasi elektron H dan O
adalah H memerlukan 1 elektron dan O memerlukan 2 elektron. Agar atom O dan H
mengikuti kaidah oktet, jumlah atom H yang diberikan harus menjadi dua, sedangkan
atom O satu, sehingga rumus molekul senyawa adalah H2O.

Gambar 2.3 Pasangan Elektron yang Berikatan

d. Struktur Lewis atau Rumus Struktur Senyawa Kovalen


Struktur Lewis adalah diagram yang menunjukkan ikatan-ikatan antar atom
dalam suatu molekul. Struktur Lewis digunakan untuk menggambarkan ikatan
kovalen dan ikatan kovalen koordinat. Cara atom-atom saling mengikat dalam suatu
molekul dinyatakan dengan rumus bangun atau rumus struktur. Rumus struktur
diperoleh dari rumus Lewis, setiap pasangan elektron ikatan pada rumus lewis
digambarkan dengan sepotong garis.
Tabel 2.1 Struktur Lewis atau Rumus Struktur Senyawa Kovalen
Rumus Bangun (Rumus
Rumus Molekul Rumus Lewis
Struktur)
H2 H:H H–H
HCl H Cl H – Cl
HO H–O
H2O
H H

6|Kimia Farmasi Dasar


Ikatan kovalen terdiri atas ikatan kovalen polar, kovalen non polar, dan kovalen
koordinasi.
1) Kovalen polar
Senyawa kovalen dikatakan polar jika senyawa tersebut memiliki perbedaan
keelektronegatifan. Dengan demikian, pada senyawa yang berikatan kovalen terjadi
pengutuban muatan. Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen yang Pasangan
Elektron Ikatannya (PEI) cenderung tertarik ke salah satu atom yang berikatan.
Senyawa kovalen polar biasanya terjadi antara atom-atom unsur yang beda
keelektronegatifannya besar, mempunyai bentuk molekul asimetris, mempunyai
momen dipol.
2) Kovalen non polar
Senyawa kovalen dikatakan non polar jika senyawa tersebut tidak memiliki
perbedaan keelektronegatifan. Dengan demikian, pada senyawa yang berikatan
kovalen tidak terjadi pengutuban muatan. Ikatan kovalen nonpolar adalah ikatan
kovalen yang Pasangan Elektron Ikatannya (PEI) tertarik sama kuat ke arah atom-
atom yang berikatan. Senyawa kovalen nonpolar terbentuk antara atom-atom unsur
yang mempunyai beda keelektronegatifan nol atau mempunyai momen dipol = 0
(nol) atau mempunyai bentuk molekul simetri.
Tabel 2.2 Perbedaan Kovalen Polar dan Kovalen Non Polar
Kovalen Polar Kovalen Non Polar
Larut dalam air Tidak dapat larut dalam air
Memiliki pasangan elektron bebas Tidak memiliki pasangan elektron
bebas
Berakhir ganjil, kecuali BX3 dan Berakhiran genap
PX5
Contoh: NH3, PCl3, H2O, HCl, HBr, Contoh: F2, Cl2, Br2, I2, O2, H2, N2,
SO3, N2O5, Cl2O5 CH4, SF6, PCl5, BCl3

3) Kovalen koordinasi
Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen yang terbentuk dari pemakaian
bersama elektron yang hanya disumbangkan oleh satu atom, sedangkan atom yang

7|Kimia Farmasi Dasar


lainnya tidak menyumbangkan elektron. Ikatan ini dapat terjadi jika atom
penyumbang memiliki Pasangan Elektron Bebas (PEB).
Contoh ikatan kovalen koordinasi adalah ammonia (NH 3) yang bereaksi dengan
boron triklorida (BCl3) membentuk senyawa NH3BCl3. Atom N dalam NH3 sudah
memenuhi kaidah oktet dan mempunyai sepasang elektron bebas. Di lain pihak, atom
B dalam BCl3 sudah memasangkan semua elektron valensinya, namun belum
memenuhi kaidah oktet. Dalam hal ini, atom N (dari NH 3) dan atom B (dari BCl3)
dapat berikatan dengan menggunakan bersama pasangan elektron bebas dari atom N.
3. Ikatan Logam
a. Definisi Ikatan Logam
- Ikatan logam adalah suatu kekuatan utama yang menyatukan atom-atom logam.
- Ikatan logam adalah ikatan kimia dimana gaya antar atomnya terbentuk karena
penggunaan elektron bersama-sama tetapi tanpa memiliki arah yang tertentu.
- Ikatan logam merupakan akibat dari adanya tarik menarik muatan positif dari
logam dan muatan negatif dari elektron yang bergerak bebas.

Ikatan logam terjadi karena adanya delokalisasi elektron. Sebagaimana telah


diketahui bahwa unsur logam mempunyai sedikit elektron valensi sehingga kulit
terluar atom logam relatif longgar. Kejadian seperti itu memungkinkan elektron
valensi dapat berpindah-pindah. Mobilitas elektron dalam logam sangat bebas,
menyebabkan elektron dapat berpindah dari satu atom ke atom lain, atau disebut juga
delokalisasi. Elektron-elektron valensi yang mengalami delokalisasi tersebut
membentuk satu awan yang membungkus ion-ion positif logam di dalamnya.

8|Kimia Farmasi Dasar


Tabel 2.3 Perbedaan Mendasar dan Hal-Hal Lainnya Mengenaik Ikatan Ionik,
Kovalen, dan Kovalen Koordinasi

Perbedaan Ion Kovalen Kovalen


Koordinasi
Proses Serah terima Penggunaan Penggunaan
Pembentukan elektron antar bersama pasangan bersama pasangan
atom elektron dimana elektron yang
tiap atom hanya berasal dari
menyumbang salah satu atom.
elektron. X+YaX:Y
X+YaX:Y
Atom yang terlibat Logam + Nonlogam + Nonlogam +
Nonlogam Nonlogam Nonlogam
Titik leleh dan titik Tinggi Rendah (kecuali Rendah
didih pada padatan
kovalen seperti
intan)
Kelarutan Larut dalam air Sukar larut dalam Sukar larut dalam
namun sukar larut air namun larut air namun larut
dalam pelarut dalam pelarut dalam pelarut
organik seperti organik. organik.
aseton, alkhohol,
eter dan Benzena.
Daya Hantar Lelehan dan
Tidak dapat Tidak dapat
Listrik larutannya menghantarkan menghantarkan
mengantarkan listrik (namun ada listrik (namun ada
listrik beberapa beberapa
larutannya yang larutannya yang
menghantarkan menghantarkan
listrik) listrik)
Contoh NaCl, LiF, CaO, HF, H2O, PCl3, NH4+, SO4-2,
CaBr2, AlCl3 BCl3, CO2 POCl3, H3NBF3,
SO3

2.2.2 Ikatan Sekunder (Gaya Tarik Antarmolekul)


Ikatan sekunder adalah ikatan antar molekul. Gaya ikatan sekunder timbul dari
dipol atom atau molekul. Pada dasarnya dipol listrik timbul jika ada jarak pisah antara
bagian positif dan negatif dari sebuah atom dan molekul. Perlu diingat bahwa gaya

9|Kimia Farmasi Dasar


tarik antarmolekul berikatan dengan sifat-sifat fisis zat, seperti titik leleh dan titik
didih. Semakin kuat gaya tarik antarmolekul, semakin sulit untuk memutuskannya,
sehingga mengakibatkan semakin tinggi titik leleh maupun titik didih suatu senyawa.
1. Gaya London / Gaya Dispersi
Gaya London atau gaya dispersi adalah gaya tarik menarik antara molekul-
molekul dalam zat yang nonpolar. Fritz London, seorang ilmuwan Jerman
mengungkapkan teori tentang gaya ini, sehingga gaya ini bisa disebut gaya London.
Gaya London adalah gaya dimana elektron senantiasa bergerak dalam orbital.
Perpindahan elektron dari suatu daerah ke daerah lainnya menyebabkan suatu
molekul yang secara normal bersifat nonpolar menjadi polar sesaat, membentuk dipol
sesaat. Dipol yang terbentuk dengan cara ini disebut dipol sesaat karena dipol ini
dapat berubah secara banyak dalam satu detik. Dipol sesaat pada suatu molekul dapat
mengimbas molekul di sekitarnya sehingga membentuk suatu dipol terimbas.
Gaya London merupakan gaya yang relatif lemah. Zat yng molekulnya
bertarikan hanya berdasarkan gaya London mempunyai titik leleh dan titik didih yang
rendah dibandingkan dengan zat lain yang massa molekulnya relatif kira-kira sama.
Jika molekul-molekulnya kecil, zat-zat itu biasanya berbentuk gas pada suhu kamar.
Contohnya adalah hidrogen (H2), nitrogen (N2), metana (CH4), gas-gas mulia seperti
helium (He), dan sebagainya.
Kekuatan gaya London bergantung pada beberapa faktor, antara lain
kerumitan molekul dan ukuran molekul.
a. Kerumitan Molekul
- Lebih banyak terdapat interaksipada molekul kompleks dari molekul sederhana,
sehingga Gaya London lebih besar dibandingkan molekul sederhana.
- Makin besar Mr makin kuat Gaya London.
b. Ukuran Molekul
- Molekul yang lebih besar mempunyai tarikan lebih besar dari pada molekul
berukuran kecil. Sehingga mudah terjadi kutub listrik sesaat yang menimbulkan
Gaya London besar.

10 | K i m i a F a r m a s i D a s a r
- Dalam satu golongan dari atas ke bawah, ukurannya bertambah besar, sehingga
gaya londonnya juga semakin besar.
2. Ikatan Hidrogen
Suatu gaya antarmolekul yang relatif kuat terdapat dalam senyawa hidrogen
yang mempunyai keelektronegatifan besar, yaitu fluorin (F), oksigen (O), dan
nitrogen (N). Misalnya dalam HF, H20, dan NH3. Hal ini tercermin dari titik didih
yang menyolok tinggi dari senyawa-senyawa tersebut dibandingkan dengan senyawa
lain yang sejenis.
Kekuatan ikatan hidrogen ini dipengaruhi oleh perbedaan elektronegativitas
antara atom-atom dalam molekul tersebut. Semakin besar perbedaannya, semakin
besar ikatan hidrogen yang terbentuk.
Ikatan hidrogen memengaruhi titik didih suatu senyawa. Semakin besar ikatan
hidrogennya, semakin tinggi titik didihnya. Namun, khusus pada air (H 2O), terjadi
dua ikatan hidrogen pada tiap molekulnya. Akibatnya jumlah total ikatan hidrogennya
lebih besar daripada asam florida (HF) yang seharusnya memiliki ikatan hidrogen
terbesar (karena paling tinggi perbedaan elektronegativitasnya) sehingga titik didih
air lebih tinggi daripada asam florida.

Gambar 2.4 Ikatan Hidrogen

11 | K i m i a F a r m a s i D a s a r
Ikatan hidrogen yang terjadi antar molekul air, dimana muatan parsial positif
berasal dari atom H yang berasal dari salah satu molekul air. Ikatan hidrogen dapat
terjadi inter molekul dan intra molekul. Jika ikatan terjadi antara atom-atom dalam
molekul yang sama maka disebut ikatan hidrogen intramolekul atau didalam molekul,
seperti molekul H2O dengan molekul H2O. Ikatan hidrogen, juga terbentuk pada pada
antar molekul seperti molekul NH3, CH3CH2OH dengan molekul H2O, ikatan yang
semacam ini disebut dengan ikatan hidrogen intermolekul.
3. Ikatan / Gaya Van Der Waals
Gaya-gaya antarmolekul secara kolektif disebut juga gaya van der Waals. Jadi,
bisa dikatakan bahwa gaya London, gaya dipol-dipol, dan gaya dipol-dipol terimbas,
semuanya tergolong gaya van der Waals. Namun demikian, ada kebiasaan untuk
melakukan pembedaan yang bertujuan untuk memperjelas gaya antarmolekul dalam
suatu zat berikut.
- Istilah gaya London atau gaya dispersi digunakan, jika gaya antarmolekul itulah
satu-satunya, yaitu untuk zat-zat yang nonpolar. Misalnya untuk gas mulia,
hidrogen, dan nitrogen.
- Istilah gaya van der Waals digunakan untuk zat yang mempunyai dipol-dipol
selain gaya dipersi, misalnya hidrogen klorida dan aseton.

2.3 Geometri Molekul


Geometri molekul berkaitan dengan susunan ruang atom-atom dalam molekul.
Molekul diatomik memiliki geometri linear; Molekul triatomik dapat bergeometri
linear atau bengkok; Molekul tetraatomik bergeometri planar (datar sebidang) atau
piramida. Semakin banyak atom penyusun molekul, semakin banyak pula
geometrinya.
Geometri molekul dapat ditentukan melalui percobaan. Namun demikian,
molekul-molekul sederhana dapat diramalkan geometrinya berdasarkan pemahaman
tentang struktur elektron dalam molekul.

12 | K i m i a F a r m a s i D a s a r
2.3.1 Teori Domain Elektron
Teori domain elektron adalah suatu cara meramaikan geometri molekul
berdasarkan tolak-menolak elektron-elektron pada kulit luar atom pusat. Domain
elektron berarti kedudukan elektron atau daerah keberadaan elektron, dalam hal ini
pada atom pusat. Jumlah domain elektron ditentukan sebagai berikut.
a. Satu pasangan elektron ikatan (PEI), baik ikatan tunggal, rangkap, atau rangkap
tiga, merupakan satu domain.
b. Satu pasangan elektron bebas (PEB) merupakan satu domain.
Tabel 2.4 Teori Domain Eleklron
Atom Pusat Jumlah
No. Senyawa Rumus Lewis Domain
PEI PEB
Elektron
1. H2O HOH 2 2 4
2. CO2 OCO 2 0 2
3. SO2 OSO 2 1 3

2.3.2 Prinsip Dasar Teori Domain Elektron


a. Antara domain elektron pada kulit luar atom pusat saling tolak-menolak,
sehingga domain elektron akan mengatur diri (mengambil formasi) sedemikian
rupa sehingga tolak-menolak di antaranya menjadi minimum.
b. Pasangan elektron bebas mempunyai gaya tolak yang sedikit lebih kuat daripada
pasangan elektron ikatan. Hal itu terjadi karena pasangan elektron bebas hanya
terikat pada satu atom sehingga gerakannya lebih leluasa.

13 | K i m i a F a r m a s i D a s a r
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ikatan Kimia adalah ikatan yang terjadi antar atom atau antar molekul.Terjadi
melaluiikatan ion,iktan kovalen dan ikatan lainnya seperti ikatan hidrogen,logam,dan
sebagainya. Dalambentuk molekul dikenal adanya teori ikatan valensi. Postulat dasar
dari teori ini adalah bahwabila 2 atom membentuk ikatan kovalen, orbital paling luar
salah satu atom mengadakan tumpangtindih dengan orbital paling luar atom yang
lain, dan pasangan elektron yang dimiliki bersamaberada di daerah di mana terjadi
tumpang tindih tersebut. Dengan adanya ikatan valensi tersebutmaka dapat dijelaskan
sifat fisika maupun kimia dari suatu senyawa atau ion kompleks yangterbentuk dari
ikatan valensi tersebut.

3.2 Saran
Makalah ini masih banyak kekurangannya,baik segi penulisan dan isi makalah.
Oleh sebab itu penulis harapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca.

14 | K i m i a F a r m a s i D a s a r
DAFTAR PUSTAKA
Adellaforester.2014.Makalah Ikatan kimia.Fakultas Kehutanan Universitas
Hasanuddin

http://herisuheri90.blogspot.com/2012/12/makalah-kimia-ikatan-kimia.html

Samhis Setiawan.2022. Makalah Ikatan Kimia:Pengertian, Jenis Beserta Gambarnya


Lengkap

Maulia Indriana Ghani 2021.Mengenal Ikatan Kimia dan Jenisnya

Rufaida, Anis Dyah., Wulandari, Erna Tri, dan Waldjinah. 2013. Detik-detik Ujian
Nasional Kimia Tahun Pelajaran 2013/2014. Klaten: Intan Pariwara.

Saidah, Aas, dan Purba, Michael. 2013. Kimia Bidang Keahlian Teknologi dan
Rekayasa. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Syarifudin. 2008. Inti Sari Kimia untuk SMA. Tangerang: Scientific Press.

http://kmplnmakalah.blogspot.com/2012/12/ikatan-kimia.html

http://herisuheri90.blogspot.com/2012/12/makalah-kimia-ikatan-kimia.html

http://kimlemoet.wordpress.com/2013/11/10/ikatan-kimia-kelas-x/

http://www.ut.ac.id/html/suplemen/peki4315/f3.htm

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/ikatan-kimia/ikatan-
hidrogen/

https://alkafyuone.wordpress.com/tag/gaya-london/

SUMBER GAMBAR

Gambar 2.1: http://www.chem-is-try.org/wp-content/uploads/2011/05/Rumus-


Pembentukan-NaCl-Lewis.jpg

Gambar 2.2:
http://www.chem-is-try.org/wpcontent/uploads/2009/04/pembentukanikatan.
jpg

Gambar 2.3: http://3.bp.blogspot.com/


olCunhSlKAk/UFQqTD6urmI/AAAAAAAAAFE/s70eNXxjW3Q/s1600/ika
tan-H2O-tahap-3.jpg

15 | K i m i a F a r m a s i D a s a r
Gambar 2.4: http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/ikatan-
kimia/ikatan-hidrogen/

16 | K i m i a F a r m a s i D a s a r

Anda mungkin juga menyukai