Disusun Oleh :
Kelompok V (A1)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-
Nya penulis diberi kesehatan dan kekuatan lahir batin dalam membuat makalah untuk melengkapi
dan menambah wawasan pada mata kuliah Kimia fisika dan menyelesaikan makalah ini yang
berjudul ―Koloid dan Kimia Permukaan― dengan tepat waktu.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah yang berjudul spektroskopi adalah untuk mengetahui
teknik dari masing-masing spektroskopi berdasarkan sinyal radiasinya, untuk mengetahui prinsip
kerja dari masing-masing spektoskopi berdasarkan sinyal radiasinya, untuk mengetahui penerapan
spektroskopi di berbagai bidang. Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai
pihak untuk meningkatkan kualitas penulisan yang lebih baik.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGHANTAR.............................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................................5
.1.3 Tujuan...........................................................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................6
A. KOLOID...........................................................................................................................................6
2.1 Pengertian Koloid..........................................................................................................................6
2.2 Sifat Koloid.....................................................................................................................................7
2.3 Pembuatan Sistem Koloid...........................................................................................................10
2.4 Komponen Penyusun Koloid.......................................................................................................11
2.5 Bentuk Partikel Koloid..................................................................................................................11
2.6 Penggunaan Sistem Koloid.........................................................................................................12
2.7 Beberapa Macam Koloid.............................................................................................................12
B. KIMIA PERMUAKAAN..................................................................................................................13
2.8 Pengertian Kimia Permukaan......................................................................................................13
2.9 Tegangan Permukaan.................................................................................................................13
2.9.1 Adsorpsi.................................................................................................................................14
2.9.2 Permukaan gas – padatan....................................................................................................15
BAB III...................................................................................................................................................15
PERHITUNGAN DAN PENYELESAIAN...............................................................................................16
BAB IV...................................................................................................................................................18
PENUTUP.............................................................................................................................................18
4.1 Kesimpulan..................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu ciri manusia sebagai makhluk berakal adalah rasa ingin tahu yang tak pernah
habis selam hidupnya. Manusia selalu ingin mempelajari segala macam perubahan, baik yang dapat
ditangkap oleh panca indera maupun tidak. Mereka banyak menemukan banyak masalah yang harus
dipecahkan, karena di sekitarnya banyak kejadian yang alalmi atau perbuatan manusia yang dapat
membawa keuntungan dan kerugian. Oleh karena itu, manusia harus memanfaatkan peristiwa yang
menguntungkan dan mengurangi yang merugikan dengan cara mempelajari tingkah laku alam,
sebab diyakini bahwa suatu peristiwa disebabkan peristiwa lain yang mendahuluinya dan untuk
memenuhi semuanya itu dibutuhkan metode ilmiah atau ilmu pengetahuan yang dapat menjawab
semua fenomena yang ada dalam hidup. Salah satunya yaitu Ilmu Pengetahuan Alam.
Dalam berbagai peritiwa-peristiwa yang ada, terdapat masalah yang berhubungan dengan
Ilmu Kimia. Ilmu Kimia adalah ilmu yang mempelajari atau mencakup sejumlah aspek mengenai
bahan-bahan kimia yakni komposisi dan struktur zat kimia, serta hubungan keduanya dengan sifat
zat tersebut.
Karena kebanyakan zat dapat berada dalam keadaan koloid , semua cabang ilmu kimia
berkepentingan dengan kimia koloid dalam satu atau lain cara. Semua jaringan hidup bersifat
koloidal. Banyak reaksi kimia yang komples yang perlu untuk kehidupan, harus ditafsirkan secara
kimia koloid.
Untuk itulah, Penyusun terdorong untuk menyusun makalah ini yang membahas mengenai
“Koloid”.
Kimia permukaan didefinisikan secara umum sebagai kajian reaksi kimia di permukaan. Hal ini
berkaitan erat dengan fungsionalisasi permukaan yang bertujuan mengubah susunan kimia
permukaan dengan menambahkan unsur tertentu atau gugus fungsi yang menghasilkan berbagai
dampak yang diinginkan atau peningkatan sifat-sifat permukaan atau antarmuka. Kimia permukaan
juga bertumpangan tindih dengan elektrokimia. Il mu permukaan secara khusus penting untuk bidang
katalis heterogen. Adesi molekul gas atau cairan ke permukaan dikenal sebagai adsorpsi, yang
dapat disebabkan oleh adsorpsi kimia atau adsorpsi fisik. Hal ini juga tercakup dalam kimia
permukaan.
Adsorpsi adalah gejala pengumpulan molekul-molekul suatu zat pada permukaan zat lain,
sebagai akibat dari ketidakjenuhan gaya-gaya pada permukaan zat pengadsiopsi. Untuk proses
dalam larutan, jumlah zat yang teradsorpsi bergantung pada beberapa faktor antara lain jenis
adsorpsi, jenis adsorben,luas permukaan adsorben, konsentrasi zat terlarut dan temperatur.
.1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan penulisan ini sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan pengertian dan klasifiklasi koloid.
2. Mendeskripsikan sifat-sifat koloid.
3. Mendeskripsikan preparasi (penyiapan) koloid.
4. Mendeskripsikan sifat optis koloid.
5. Mendeskripsikan peristiwa elektrokinetik.
6. Mendeskripsikan kegunaan koloid dalam kedidupan sehari-hari.
7. Untuk memenuhi syarat dalam memperoleh nilai pada Mata Kuliah Kimia Fisika.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KOLOID
2. Cara Dispersi
Pembuatan sistem koloid dengan cara dispersi dilakukan dengan memperkecil partikel
suspensi yang terlalu besar menjadi partikel koloid, pemecahan partikel-partikel kasar menjadi koloid.
1) Cara Mekanik
Ukuran partikel suspensi diperkecil dengan cara penggilingan zat padat, dengan
menghaluskan butiran besar kemudian diaduk dalam medium pendispersi.
Contoh: Gumpalan tawas digiling, dicampurkan ke dalam air akan membentuk koloid dengan
kotoran air.
Membuat tinta dengan menghaluskan karbon pada penggiling koloid kemudian didispersikan
dalam air.
Membuat sol belerang dengan menghaluskan belerang bersama gula (1:1) pada penggiling
koloid, kemudian dilarutkan dalam air, gula akan larut dan belerang menjadi sol.
2) Cara Peptisasi
Pembuatan koloid dengan cara peptisasi adalah pembuatan koloid dengan menambahkan ion
sejenis, sehingga partikel endapan akan dipecah.
Contoh: sol Fe(OH)3 dengan menambahkan FeCl3.
sol NiS dengan menambahkan H2S.
karet dipeptisasi oleh bensin.
agar-agar dipeptisasi oleh air.
endapan Al(OH)3 dipeptisasi oleh AlCl3.
3) Cara Busur Bredia/Bredig
Pembuatan koloid dengan cara busur Bredia/Bredig dilakukan dengan mencelupkan 2 kawat
logam (elektroda) yang dialiri listrik ke dalam air, sehingga kawat logam akan membentuk
partikel koloid berupa debu di dalam air.
4) Cara Ultrasonik
yaitu penghancuran butiran besar dengan ultrasonik (frekuensi > 20.000 Hz)
Campuran heterogen.
Campuran homogen disebut larutan, contoh: larutan gula dalam air. Campuran
heterogen dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: Sistem koloid termasuk dalam bentuk
campuran. Campuran terbagi menjadi 2, yaitu:
a. Suspensi, contoh: pasir dalam air.
b. Koloid, contoh: susu dengan air.
2. Emulsi
adalah sistem koloid di mana zat terdispersi dan pendispersi adalah zat cair yang tidak dapat
bercampur. Misalnya: Emulsi minyak dalam air: santan, susu, lateks, minyak ikan. Emulsi air
dalam minyak: mentega, minyak rambut, minyak bumi.
Untuk membentuk emulsi digunakan zat pengemulsi atau emulgator yaitu zat yang dapat
tertarik oleh kedua zat cair tersebut.
Contoh: sabun untuk mengemulsikan minyak dan air.
kasein sebagai emulgator pada susu.
B. KIMIA PERMUAKAAN
Adesi molekul gas atau cairan ke permukaan dikenal sebagai adsorpsi, yang dapat disebabkan oleh
adsorpsi kimia atau adsorpsi fisik. Kedua hal ini juga tercakup dalam kimia permukaan.
Apabila pada permukaan antara dua fasa ditambahkan komponen ke tiga maka akan teradsorpsi
pada permukaan
Contoh: penambahan sabun untuk menstabilkan
emulsi air dalam minyak , molekul sabun
teradsorpsi pada permukaan kedua cairan dan
menurunkan tegangan permukaan
Kompone ke tiga merupakan surface active atau surfaktan .
Molekul mempunyai gugus polar dan non polar gugus polar larut dalam medium polar, non
polar larut dalam minyak
Kecenderungan molekul surface active berkumpul pada permukaan akan menyebabkan
penurunan tegangan permukaan disebabkan surfaktan menghasilkan tekanan permukaan
untuk melawan kecederungan penyusutan
2.9.2 Permukaan gas – padatan
Bila gas bersentuhan dengan permukaan padatan , gas akan teradsorpsi pada permukaan
padatanPermukaan
padatan merupakan adsorben sedang gas yang teradsorpsi disebut adsorbat Gaya yang
menyebabkan molekul gas terikat pada permukaan padatan adalah gaya van der
waals( adsorpsi fisik) atau gaya kimiawi (chemisoption)
Fisisorpsi
Terjadi antar aksi van der waals , antara adsorben dan substrat , antar aksi lemah mudah
lepas
Kimisorpsi
Partikel melekat pada permukaan dengan membentuk ikatan kimia Cenderung kuat
BAB III
1.jari-jari tabung kapiler gelas0,01cm.hitung tinggi kenaikan air dalam tabung kapiler ini.
0c
Dik: γ 25
H O =72,75 dyne cm
2
−1
g= 980,7 cm det −2
ρ=1 gr cm 3
Penyelesaian :
2 γ cos θ
h=
rgρ
2(72,72dyne . cm−1)
h=
( 0,01cm ) ( 980,7 cm det −2 ) (1 gr . cm3)
h=14,8 cm
2.dengan menggunakan microtone,suatu permukaan larutan dengan luas 0,031 m 2, berhasil dikikis
gr
2,30gr larutan asam hidroksisinamat. Konsentrasi asam hasilkikisan 4,0130 Sedangkan
kg air ,
gr
konsentrasi larutan 4,000 0c
kg air , pada 25
Hitung konsentrasi yang terdapat pada permukaan, r 2dengan menggunakan metode Langmuir
(microtone).
Penyelesaian
1000
-jumlah mol asam yang berhasil dikikis:
3. jika terdapat 200gr larutan zat dengan kadar 25% massa.kemudian larutan ini di encerkan sampai
kadar 10% massa.berapa banyaknya air yang ditambah dalam satuan gram
Penyelesaian
25
¿ X 200
100
¿ 50 gr
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Koloid adalah suatu campuran zat heterogen antara dua zat atau lebih dimana partikel-partikel
zat yang brukuran koloid tersebar merata dalam zat lain.Sistem koloid adalah suatu campuran yang
keadaannya terletak diantara campuran homogen (larutan) dan heterogen (suspensi).
Sistem koloid terdiri atas dua fase yakni fase terdispersi (fase dalam) danfase pendispersi (fase luar,
medium). Zat yang fasenya tetap, disebut zatpendispensi. Sementara itu, zat yang fasenya berubah
merupakan za tterdispensi.
Sifat-sifat Koloid yaitu : efek tyndall, gerak brown, adsorpsi koloid, muatankoloid sol, koagulasi, dan
koloid pelindung.
Cara pembuatan sistem koloid dapat dilakukan dengan memperbesarpartikel larutan atau
memperkecil partikel suspensi.
- Metode kondensasi
Kimia permukaan adalah ilmu yang mempelajari fenomena yang terjadi pada antar permukaan dua
fase zat termasuk,padatan-cairan,padatan-gas,padatan-ruang hampa,dan cairan gas.
DAFTAR PUSTAKA
Rumiati.2001.Adsorpsi IonCr 3+¿ ¿ oleh Abu Sekam Padi Varietas Ir 64.Skripsi.Jurusan Pendidikan
kimia.Fakultas FMIPA IKIP.Negeri Sigaraja.