Disusun Oleh :
Liwinamtia Salsabilah
M Farhan Hilman
M Ridho Sampurna
Sabilla Maghfira
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu
melimpahkan berkat, rahmat, dan karunia-Nya, kepada seluruh umat manusia,
yang atas izin-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan penelitian ini yang
berjudul “faktor yang paling mempengaruhi terjadinya korosi” ini dapat selesai
tepat pada waktunya.
Kemudian tak lupa kami berterima kasih pada berbagai pihak yang telah
membantu dalam proses pembuatan makalah ini sampai makalah ini dapat
terselesaikan.
Dan kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang........................................................................................................... 01
D. Manfaat.................................................................................................................... 02
A. DASAR TEORI............................................................................................................. 03
BAB IV PEMBAHASAN............................................................................................... 09
A. HASIL PENGAMATAN................................................................................................... 09
B. PEMBAHASAN.............................................................................................................. 12
BAB V PENUTUP....................................................................................................... 14
A. KESIMPULAN................................................................................................................ 14
B. SARAN.......................................................................................................................... 14
LAMPIRAN........................................................................................................................ 15
ii
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 30
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1IUPAC, Compendium of Chemical Terminology, 2nd ed. (the "Gold Book") (1997). Online corrected
version: (2006–) "chemical reaction".
1
1. Air dan kelembaban udara
2. Elektrolit
3. Permukaan logam yang tidak rata
4. Terbentuknya sel elektrokimia
Maka dari itu, dalam pengamatan imi kami menggunakan objek berupa paku dan
beberapa cairan karena objek tersebut berhubungan dengan faktor penyebab
terjadinya korosi. Cairan tersebut berupa : cairan air biasa, cairan air hangat,
cairan cuka makan, larutan air gula, dan larutan air garam.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah :
1. Agar dapat menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik SMA Negeri 6
Palembang terhadap penyebab terjadinya korosi.
2. Mengetahui kadar korosi suatu larutan
2
BAB II
LANDASAN TEORI
2
https://en.wikipedia.org/wiki/Corrosion Pada Tanggal` 1 November 2018 Pukul 12:45 WIB
3
dalam udara bertindak sebagai pengoksidasi. Persamaan reaksi pembentukan
karat:
Anoda : Fe²⁺ + 2E⁻ → Fe
Katode : 2H2O → O2 + 4H⁺ + 4E⁻
4
garamnya lebih konduktif. Konsentrasi elektrolit yang besar dapat meningkatkan
laju aliran elektron sehingga laju korosi meningkat.
2.2.3 Bakteri
Tipe bakteri tertentu dapat mempercepat korosi, karena mereka akan
menghasilkan karbon dioksida (CO2) dan hidrogen sulfida (H2S), selama masa
putaran hidupnya. CO2 akan menurunkan pH secara berarti sehingga menaikkan
kecepatan korosi. H2S dan besi sulfida (Fe2S2 ) hasil reduksi sulfat (SO42-) oleh
bakteri pereduksi sulfat pada kondisi anaerob, dapat mempercepat korosi bila
sulfat ada di dalam air. Zat-zat ini dapat menaikkan kecepatan korosi. Jika terjadi
korosi logam besi maka hal ini dapat mendorong bakteri besi (iron
bacteria) untuk berkembang, karena mereka senang dengan air yang mengandung
besi
2.2.4 Temperatur
Temperatur mempengaruhi kecepatan reaksi redoks pada peristiwa korosi.
Secara umum, semakin tinggi temperatur maka semakin cepat terjadinya korosi.
Hal ini disebabkan dengan meningkatnya temperatur maka meningkat pula energi
kinetik partikel sehingga kemungkinan terjadinya tumbukan efektif pada reaksi
redoks semakin besar Efek korosi yang disebabkan oleh pengaruh temperatur
dapat dilihat pada perkakas-perkakas atau mesin-mesin yang dalam pemakaiannya
menimbulkan panas akibat gesekan (seperti cutting tools ) atau dikenai panas
secara langsung (seperti mesin kendaraan bermotor).
2.2.5 PH
Peristiwa korosi pada kondisi asam, yakni pada kondisi pH < 7 semakin
besar, karena adanya reaksi reduksi tambahan yang berlangsung pada katode
yaitu:
2H+(Aq) + 2E- → H2
5
Adanya reaksi reduksi tambahan pada katode menyebabkan lebih banyak
atom logam yang teroksidasi sehingga laju korosi pada permukaan logam semakin
besar.3
6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.3.1 Sampel
7
Penelitian deskriptif juga biasa dikenal dengan penelitian non
eksperimen karena tidak melakukan kontrol dan manipulasi
terhadap variable yang akan diteliti. Penelitian ini seringkali
menguji suatu hipotesis yang berkaitan dengan keadaan sekarang
dengan melaporkan hasil penelitian secara apa adanya.
8
BAB IV
PEMBAHASAN
1 Belum ada Belum ada Belum ada Belum ada Belum ada
perubahan perubahan Perubahan perubahan perubahan
2 Paku mulai Belum ada Bagian bawah Paku mulai Paku mulai
sedikit perubahan paku mulai sedikit sedikit berkarat
berkarat berkarat berkarat
3 Perkaratan Paku mulai Bagian tengah Korosi Muncul
semakin sedikit paku mulai keseluruhan gelembung,
banyak terjadi berkarat mengalami dan air paku
pada paku korosi berubah jadi menghitam, air
kekuningan berwarna kuning
4 Korosi Korosi terus Korosi terus Korosi terus Gelembung
keseluruhan, berlanjut dan berlanjut tanpa berlanjut terus
terjadi berpusat di ada perubahan keseluruhan bermuculan,
penguapan bagian atas yang dan tidak ada paku
dan tengah signifikan perubahan menghitam, air
pada air semakin
berwarna kuning
5 Korosi terus Paku mulai Paku mulai Korosi terjadi Jumbah
berlanjut dan menghitam, menghitam, air lebih banyak, gelembung
penguapan air tidak mulai berubah air tidak bertambah,
terus terjadi berubah warna menjadi berubah sekitar paku
kuing mulai
9
menghitam, air
menjadi
berwarna kuning
pekat.
6 Korosi terus Korosi terus Korosi terus Korosi Gelembung
berlanjut pada berlanjut dan berlanjut tanpa bertambah terus bertambah,
paku, tidak ada paku berubah ada perubahan banyak di paku semakin
perbahan pada menjadi yang seluruh bagian menghitam, air
air serta warna hitam . signifikan dari paku. semakin
pengupan terus paku dan air berwarna kuning
terjadi pekat.
10
lingkungan sekitar paku.
4 Perkaratan berfokus pada bagian atas dan tengah paku, belum ada
perubahan pada air disekitar paku.
5 Sebagian paku mulai menghitam tanpa ada perubahan warna air
6 Bagian yang menghitam pada paku terus bertambah tanpa ada
perubahan pada air disekitarnya.
C.Air Dingin
Hari ke Perubahan
1 Belum ada perubahan pada paku dan air.
2 Mulai terjadi sedikir perkaratan di bagian bawah paku , belum ada
perubahan pada lingkungan sekitar paku
3 Bagian tengah paku mulai berkarat tanpa ada perubahan pada
lingkungan sekitarnya
4 Jumlah bagian paku yang berkarat semakin bertambah, air disekitar
paku tidak berubah
5 Sebagian dari paku mulai menghitam dan terjadi perubahan warna
pada air menjadi sedikit kekuningan
6 Jumah bagian yang enghitam pada paku terus bertambah tanpa ada
perubahan pada air disekitarnya
D. Air Panas
Hari ke Perubahan
1 Belum ada perubahan pada paku dan air.
2 Mulai terjadi sedikir perkaratan, belum ada perubahan pada
lingkungan sekitar paku
3 Keseluruhan dari bagian paku mulai berkarat dan air disekitarnya
berubah menjadi kekuningan
4 Jumlah bagian yang berkarat pada paku terus bertambah tanpa ada
perubahan lanjut pada air.
5 Perkaratan pada paku terus bertambah tanpa mengubah warna air lebih
lanjut
11
6 Perkaratan terus terjadi pada paku tanpa ada perubahan yang
signifikan pada air
E. Cuka Makan (CH3COOH)
Hari ke Perubahan
1 Beum ada perubahan pada paku dan air.
2 Mulai terjadi sedikir perkaratan, belum ada perubahan pada
lingkungan sekitar paku
3 Paku mulai menghitam, air disekitar paku mulai berubah warna
menjadi kuning , dan muncu gelembung-gelembung disekitar paku.
4 Paku semakin menghitam, air terus berubah warna menjadi lebih
kuning, jumlah gelembung yang muncul terus bertambah
5 Air disekitar paku semaking menjadi berwarna kuning pekat, bagian
hitam pada paku terus bertambah, gelembung disekitar paku terus
bertambah
6 Gelembung-gelembung disekitar paku terus bertambah, warna air terus
berubah menjadi kuning pekat, paku terus menghitam
4.2 Pembahasan
Korosi merupakan proses rusaknya benda-benda, terutama logam yang
disebabkan oleh reaksi kimia atau elektrokimia logam tersebut dengan
lingkungannya. Contoh korosi yang paling sering terjadi adalah perkaratan besi,
yaitu suatu reaksi kimia kompleks yang di dalamnya besi bergabung dengan
oksigen dan air membentuk besi oksida yang terhidrasi (Fe2O3.nH2) . Proses
perkaratan besi merupakan proses elektrokimia, yaitu oksidasi besi oleh oksigen
yang berasal dari udara dan reduksi oksigen.
Hal ini di karenakan asam lebih cepat menyebabkan korosi Faktor-faktor yang
mempengaruhi korosi:
1. Oksigen
Oksigen berperan dalam proses korosi karena oksigen mengalami reduksi
pada bagian besi yang bertindak sebagai katode. Berdasarkan hal ini, maka
12
semakin banyak oksigen di suatu tenmpat maka akan semakin cepat korosi besi
(logam) di dalamnya terjadi.
2. Air dan kelembaban udara
Seperti halnya oksigen, air juga berperan dalam proses korosi. Semakin
sering logam (besi) terkena air, maka akan semakin cepat logam tersebut
mengalami korosi. Selain itu, keberadaan uap air di udara yang dinyatakan dengan
kelembaban juga mempengaruhi korosi besi. Dalam hal ini, udara yang banyak
mengandung uap air (udara yang lembab) akan mempercepat korosi
3. Zat elektrolit
Zat-zat elektrolit, terutama asam dan garam merupakan zat yang dapat
mempercepat korosi logam. Sebagai contoh, hujan asam dapat memicu proses
korosi pada beberapa peralatan yang terbuat dari logam, begitu juga dengan air
laut yang mengandung garam dapat memicu terjadinya korosi pada badan kapal
yang terbuat dari logam.
Berdasarkan penelitian yang telah kami lakukan mengenai korosi. Kami
menemukan bahwa dalam proses korosi terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut :
a) Keberadaan oksigen (O2)
b) Keberadaan H2O
c) Keelektrolitan larutan
Dari hasil pengamatan selama 6 hari kami mendapati bahwa pada gelas
pada paku (air biasa) terjadi korosi secara menyeluruh pada paku dan membuat air
pada paku tersebut berubah warnanya menjadi kuning ,pada paku (air yang sudah
dimasak) terjadi korosi dan membuat air pada paku tersebut berubah warnanya
menjadi kuning, pada paku E( larutan garam ) terjadi korosi secara keseluruhan
dan membuat air pada paku tersebut berubah warnanya menjadi kuning serta
terjadi penguapan, sedangkan pada paku F(air cuka) CH3COOH terjadi korosi
secara keseluruhan dengan keadaan paling cepat terjadinya korosi di bandingkan
dengan keadaan lain tetapi paku berwarna hitam.
13
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dalam makalah kami yang berjudul “ Faktor Yang
Paling Mempengaruhi Terjadinya Korosi ”
“ maka dapat kami simpulkan bahwa paku dapat berkarat karena adanya reaksi
okesigen dalam air dengan logam, serta tidak terjadi pengkaratan pada paku yang
terendam cuka dapur karena cuka asam asetat . Dan dapat disimpulkan bahwa :
Adapun saran dari kami mengenai tindak lanjut makalah kami adalah ;
14
LAMPIRAN
Hari Kedua
Larutan Garam
Larutan Gula
15
Air dingin
Air panas
16
Cuka makan
17
Hari Ketiga
Larutan Garam
Larutan Gula
18
Air Dingin
Air Panas
19
Cuka Makan
20
Hari Keempat
Larutan Garam
Larutan Gula
21
Air Dingin
Air Panas
22
Cuka Makan
23
Hari Kelima
Larutan Garam
Larutan Gula
24
Air Dingin
Air Panas
25
Cuka Makan
26
Hari Keenam
Larutan Garam
Larutan Gula
Air Dingin
27
Air Panas
28
Cuka Makan
29
DAFTAR PUSTAKA
IUPAC, Compendium of Chemical Terminology, 2nd ed. (the "Gold Book") (1997). Online
corrected version: (2006–) "chemical reaction".
https://www.scribd.com/document/22075509/Degradasi-Fungsi-Sistem-Industri-Akibat-Korosi-
Mikrobiologi Pada Tanggal 1 November 2018 Pukul 13:00 WIB
30