Kimia Dasar
kaddhadhadoiadh
1
KESELAMATAN, KESEHATAN, DAN KETERAMPILAN
KERJA DI LABORATORIUM KIMIA
ajdnakdadnkajb
JBADSABASA ADMNBADBKADBJADJBA
AMNDSKSAKD
2
BAB I
PENDAHULUAN
pengukuran, penelitian atau riset ilmiah yang berhubungan dengan ilmu sains
(kimia, fisika, biologi) dan ilmu-ilmu lainnya. Laboratorium bisa berupa ruangan
yang tertutup, seperti kamar atau ruangan terbuka seperti kebun dan lain-lain
(Emda, 2017).
ketertarikan pada bidang yang dipelajari. Kelas praktikum adalah bagian penting
2017).
finansial, kerusakan peralatan, penyakit akibat kerja dan lebih buruk lagi
3
menyebabkan kematian (Olewski, 2017)
Oleh karena itu, melalui praktikum ini, kita bisa mengetahui apa saja alat-
2. Apa saja simbol bahan kimia berbahaya serta alat keselamatan kerja di
laboratorium?
4
4. Mengenal peralatan yang umum digunakan di Laboratorium Kimia.
bahan kimia.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
penting, karena ini menyangkut masa kini bahkan masa depan. Akan sangat
merugikan jika kita mengalami dampak buruk dari bahan-bahan kimia yang tidak
kepada para pengguna untuk bersikap teliti, waspada, dan sadar kondisi.
diinginkan peristiwa yakni kecelakaan yang disebabkan oleh kelalaian praktikum sendiri
untungnya agak kejadian langka, praktikan tetap harus memahami semua aturan
keselamatan dan prosedur darurat. Jika praktikan tahu dan mengikuti prosedur dan
keterampilan praktik kerja yang aman, maka praktikan tidak akan menimbulkan ancaman
bahaya serius baik bagi diri sendiri maupun orang lain yang disekitarnya (Cahyaningrum
dkk., 2019).
Ada lima urutan kejadian kecelakaan kerja berdasarkan teori domino, bahwa
kecelakaan kerja terjadi karena faktor bawaan, kurangnya pengetahuan dan keahlian
dalam melakukan pekerjaan, lingkungan sosial dan lingkungan kerja yang tidak tepat.
Enam puluh persen kecelakaan kerja disebabkan oleh kesalahan manusia hal ini antara
6
lain karena keterbatasan pengetahuan pekerja, lalai dan ceroboh dalam bekerja, tidak
melaksanakan prosedur kerja yang diberikan dan tidak disiplin melaksanakan peraturan
keselamatan kerja termasuk penggunaan alat pelindung diri. Pada dasarnya ada dua
penyebab dasar kecelakaan yaitu faktor manusia sebagai penyebab utama kecelakaan dan
mulai cedera, hilangnya waktu efektif akibat cedera, kerugian biaya yang
dikeluarkan untuk pengobatan ataupun dalam skala besar, yaitu rusaknya fasilitas.
kesehatan kerja dan untuk mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja, sehingga
dalam hal ini bila terjadi kecelakaan kerja, dilihat dulu bagaimana manajemen
Heinrich dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor manusia sebagai alasan
7
a. kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang bahan kimia dan proses- proses
labolatorium.
e. kurang atau tidak mengikuti petunjuk atau aturan-aturan yang semestinya harus
ditaati.
1). Memahami prosedur lebih cermat untuk percobaan yang mengandung resiko
8
5). Membangkitkan kesadaran keselamatan kerja setiap saat.
keterampilan proses yang merupakan penjabaran dari metode ilmiah pada tingkat
yang dapat diperoleh siswa setelah belajar sains melalui praktikum, yaitu
bahaya kecelakaan. MSDS (Material Safety Data Sheet) adalah dokumen yang
dibuat khusus tentang suatu bahan kimia mengenai pengenalan umum, sifat-sifat
9
buangan bahan kimia tersebut. Dokumen MSDS tersebut sebenarnya harus
diketahui dan digunakan oleh para pelaksana yang terlibat dengan bahan kimia
kimia. Pengetahuan ini akan dapat mendukung budaya terciptanya kesehatan dan
digunakan, praktikan juga harus sudah membaca Material Safety Data Sheet
(MSDS). Menurut Peraturan Menteri Perindustrian RI, Material Safety Data Sheet
petunjuk yang berisi informasi bahan kimia meliputi sifat fisika, sifat kimia, jenis
darurat, dan informasi yang diperlukan. Secara ringkas, MSDS atau Lembar Data
BAB III
METODEOLOGI
3.1 Alat
10
6. gelas piala 100 mL 13. Batang pengaduk
3.2 Bahan
4. HCl 0,1 M
Laboratorium Kimia.
Kimia.
Perhatikan dan catat jenis zat kimia dalam kemasan, kemurnian, simbol dan
BAB IV
11
kecelakaan (bencana, kesengsaraan, kerugian, dan sebagainya). Pada dasarnya di
semua tempat terdapat sumber bahaya yang bisa mengancam keselamatan atau
kesehatan kita. Hampir tidak ada tempat yang sama sekali bebas dari sumber
bahaya. Maka dari itu, perlu pemahaman serta kesadaran kita dengan keselamatan
kerja seperti peledakan bahan kimia, kebakaran, keracunan dan lain sebagainya.
(Putra, 2018).
(Sardi, 2018).
12
Dalam jumlah kecil,bahan ini menimbulkan keracunan dan bersifat bahaya
• Cadmium
• Krom
• Arsen
• Posfor
2. Bahan pelarut > Hidrogen alifatik (bensin, > Pusing dan koma
minyak tanah) > Hati dan ginjal
>Hidrokarbon > Penglihatan, koma, dan
terhalogenasi (kloroform, syaraf
CCl4) > Syaraf pusat dan
> Alkohol (etanol dan leukemia
metanol)
> Hidrokarbonaromatik
(benzena)
3. Gas-gas beracun > Aspiksian biasa (N2, > Sesak napas, kekurangan
Argon, Helium) oksigen
> Aspiksian kimia (CO2, > sesak napas
C2H2) > pusing
> Asam sianida (HCN) > sesak napas, kejang,
>Asam sulfida (H2S) hilang kesadaran, sesak
> Karbon monoksida (CO) napas, iritasi
> Nitrogen oksida (NOx) > kematian
4. Karsinogen > benzena > leukemia
13
> asbes > paru-paru
> benzidin > kandung kencing
> krom > paru-paru
> vinil klorida > hati, paru-paru, syaraf,
pusat, dan darah
5. Pestisida > organoklorin, organo > pusing, kejang, hilang
fosfat kesadaran, kematian.
oksida lain dapat terbentuk pula pada penyimpanan pelarut (solvent) organik
14
3. Korosif gas Bahaya jika terhirup, akan (Sifatnya tergantung
merusak pernapasan. kepada kelarutannya dalam
air)
a. Kelarutan dalam air Merusak saluran Ammonia, asam klorida,
mudah pernapasan bagian atas. asam asetat, asam florida
(HF), formaldehid.
b. Kelarutan dalam Merusak saluran Belerang dioksida, klor dan
airsedang pernapasan atas dan bagian brom (Br2)
dalam
c. Kelarutan dalam air kecil Merusak alat pernapasan Ozon, nitrogen oksida.
bagian dalam
Bahan ini reaktif terhadap zat lain sehingga dapat mengakibatkan
kerusakan apabila berkontak dengan jaringan hidup atau bahan lain. Bahan-
bahan ini meliputi asam-asam, alkali-alkali dan bahan-bahan kuat lainnya. Dilihat
dari wujud/fasenya, bahan kimia korosif ada tiga macam, yaitu: a. Bahan korosif
hidroksida, Ca(OH)2. b. Bahan korosif cairan, misalnya: asam sulfat, H2SO4; asam
cuka, CH3COOH; asam klorida, HCl; asam nitrat, HNO3. c. Bahan korosif
asetat, CH3COOH; belerang oksida, SO2/SO3; klorin, Cl2; ozon, O3. (Utomo,
2012)
Bahan ini adalah bahan kimia yang mudah bereaksi dengan oksigen dan
nyala). Makin rendah titik bakarnya justru makin berbahaya. Reaksi pembakaran
yang berlangsung sangat cepat dan juga dapat menghasilkan ledakan. Dilihat dari
15
a. Padatan mudah terbakar, misalnya: belerang, fosfor, kertas/rayon, hidrida
logam, kapas dan padatan berupa serbuk halus (seperti debu: kapuk, kapas,
gandum).
b. Cairan mudah terbakar, seperti: eter, alkohol, aseton, benzena, heksan dan
dapat terbakar oleh adanya api terbuka atau loncatan listrik. Bahan-bahan
>Industri cat : petroleum, eter, alkohol, aseton, ester, heksan, isobutil, keton dan
c. Gas mudah terbakar: gas alam sebagai bahan bakar, hidrogen, asetilen (untuk
No Oksidator Reduktor
1 Kalium klorat, Natrium nitrat Karbon, Belerang
2 Asam nitrat Etanol
3 Kalium permanganat Gliserol
4 Krom trioksida Hidrazin
16
Bahan ini adalah padatan atau cairan atau campuran keduanya yang karena
suatu reaksi kimia dapat menghasilkan gas dalam jumlah dan tekanan yang besar
serta suhu tinggi, sehingga menimbulkan kerusakan yang dahsyat. Ada beberapa
a. Bahan eksplosif buatan, yaitu bahan yang sengaja dibuat untuk tujuan
b. Bahan eksplosif karena sifatnya, yaitu karena tidak stabil atau reaktif
c. Debu eksplosif, seperti: debu karbon (dalam industri batu bara); zat warna
(gudang).
17
6. Bahan radioaktif
dari zat itu sendiri.Radiasi yang dipancarkan adalah sinar alfa, sinar beta, sinar
gamma, sinar netron dan lain-lain. Bahaya radioaktif terutama terkait dengan sinar
radiasinya. Radiasi ini jika masuk ke dalam tubuh dapat menimbulkan efek
somatik dan genetik.Efek somatik bisa bersifat akut dan bisa pula kronis. Efek
kronis akibat radiasi dosis rendah, sedangakan efek akut akibat radiasi dosis tinggi
dari 200 Rad sampai 5000 Rad. Pada efek akut mungkin terjadi sindroma sistem
industri dan bidang pertanian. Dalam bidang kedokteran banyak dipakai cairan zat
Dalam bidang industri, bahan radioaktif dipakai untuk menelusuri jejak proses
radioaktif dipakai untuk menelusuri proses seperti penyerapan air, pemupukan dan
18
1. Korosif merupakan dapat Hindarkan jangan
pada rokok,
(Explosive).
19
api listrik dan bara
rokok. Jauhkan
20
7. Melepasnya langsung ke Cara penanganan bahan
21
tersirkulasi dengan
baik.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, kita bisa mengetahui bahwa bekerja
berbahaya
22
2. Kacamata Melindungi mata dari
Pelindung
percikan atau kontak
(Goggle)
langsung
dengan larutan
berbahaya
berbahaya
melepuh.
23
5. Sepatu Melindungi kaki dari
zat berbahaya
api
Nama alat-alat
No Gambar Fungsi
kimia
24
1. Labu Ukur Untuk membuat dan atau
mengencerkan larutan
rendah
25
3. Gelas Kimia Menampung sample / bahan
sementara.
media.
26
5. Rak Tabung Tempat meletakkan tabung
reaksi.
ketelitian rendah.
27
7. Pipet Tetes Mengambil bahan dalam
alat ini
ketelitian tinggi.
28
10. Pipet Volume Mengambil bahan dan
29
12. Corong Untuk memindah larutan ke
bahan kecil.
30
14. Botol Semprot Tempat untuk Menyimpan
Aquades
31
16. Kaki Tiga Sebagai penyangga alat dalam
proses pemanasan.
32
18. Sikat Tabung Membersihkan
digunakan.
33
20. Batang Menghomogenkan perlarut
Pengaduk
dengan terlarut menjadi larutan
kimia
kapsul.
34
22. Spatula Logam Mengambil bahan kimia padat
ataupun yang
sangat lembek
35
24 Cawan Petri untuk menjaga sterilisasi
mengontaminasinya.
BAB V
5. 1 Kesimpulan
laboratorium bukan hal yang mudah dan tidak bisa seenaknya, karena kita sebagai
praktikan harus bersikap disiplin, teliti, tertib, sadar kondisi. Semua itu dilakukan
36
5.2 Saran
kecelakaan.
Saran saya untuk praktikum, yaitu menurut saya praktikum lebih efektif
apabila dilakukan offline, karena kami para praktikan bisa melihat dan mencoba
langsung percobaannya. Namun, di lain sisi kami juga memahami keadaan saat
ini.
praktikan dengan asisten dalam berkomunikasi, agar praktikan dan asisten saling
DAFTAR PUSTAKA
37
Seyyed Shahab Husseinian. 2012 Major Theories of Construction Accident
Causation Models, a Literature Review. IJAET.
Utomo, S., 2012, Bahan Berbahaya dan Beracun (B-3) dan Keberadaannya di
dalam
Limbah, Konversi Vol. 1 April 2012
Sardi, A., 2018, GHS:Keselamatan Berbicara Melalui Simbol, Bioscience, 2(1);
01-
10.
Ayana U.C.2017. Chemical laboratory safety awareness, attitudes and practices
of
tertiary student. Safety science. Elsevier.
38
LAMPIRAN
Sumber Referensi
39
40
41
42
43
44
45
46