Anda di halaman 1dari 25

MATEMATIKA DASAR 1A

Submodul 13: Aplikasi Integral (Volume pada


Benda Putar)

Tim Matematika

TAHAP PERSIAPAN BERSAMA


INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA - LAMPUNG SELATAN
22 AGUSTUS 2019
1

PENDAHULUAN

Modul 13 ini akan diberikan materi Aplikasi Integral dengan subbab tentang
Volume pada Benda Putar. Perlu diketahui bahwa dalam mempelajari
aplikasi integral yang dibutuhkan adalah pemahaman tentang konsep dari
modul-modul sebelumnya terutama tentang integral.

Berdasarkan penjelasan di atas, tujuan instruksional yang harus dicapai


mahasiswa yaitu
menentukan dan menghitung volume pada benda putar.

Pada subbab aplikasi integral, materi yang akan dipelajari terkait dengan
teori pada modul 10 yaitu integral tentu dan teorema dasar kalkulus 1 serta
modul 12 yaitu aplikasi integral (luas daerah pada bidang datar). Tidaklah
mengherankan jika integral tentu diciptakan untuk menghitung luas. Tetapi
penggunaan integral telah berkembang jauh di luar penerapan itu. Banyak
besaran yang dapat dianggap sebagai hasil pengirisan (pembagiaan)
sesuatu menjadi potongan-potongan (sub-interval) kecil, aproksimasi tiap
potongan, penjumlahan dan pengambilan limit ketika tiap potongan
ukurannya mengecil. Metode ini digunakan untuk mencari volume benda-
pejal asalkan volume masing-masing potongan mudah diaproksimasi.

Apakah yang disebut volume? Kita mulai dengan benda-pejal sederhana


yang disebut silinder tegak seperti pada Gambar 13.1.

Gambar 13.1.

Dalam tiap kasus, benda dibentuk dengan cara menggerakkan suatu


daerah rata (alas) sejauh ℎ dengan arah tegak lurus pada daerah tersebut.
2

Dan dalam tiap kasus, volume benda-pejal didefinisikan sebagai luas alas 𝐴
dikalikan tinggi ℎ, sebagai berikut:
𝑉 =𝐴∙ℎ
Berikutnya perhatikan sebuah benda-pejal yang penampang-
penampangnya tegak lurus dengan suatu garis memiliki luas yang diketahui.
Khususnya, misalkan garis tersebut adalah sumbu-𝑥 adalah 𝐴(𝑥) dengan 𝑎 ≤
𝑥 ≤ 𝑏 seperti pada Gambar 13.2.

Gambar 13.2.

Terdapat partisi ℘ = {𝑥0 , 𝑥1 , 𝑥2 , … , 𝑥𝑛 }. Kita bagi interval [𝑎, 𝑏] dengan


menyisipkan titik-titik 𝑎 = 𝑥0 < 𝑥1 < 𝑥2 < ⋯ < 𝑥𝑛 = 𝑏. Kemudian kita lewatkan
bidang-bidang melalui titik-titik ini tegak lurus pada sumbu-𝑥, sehingga
membagi benda menjadi lempengan-lempengan tipis seperti pada Gambar
13.3.

Gambar 13.3.
3

Volume ∆𝑉 suatu lempengan kira-kira sama dengan volume suatu silinder


yaitu
∆𝑉𝑖 = 𝐴(𝑥̅𝑖 )∆𝑥𝑖
Perlu kita ingat bahwa 𝑥̅𝑖 disebut titik sampel, adalah sebarang bilangan
dalam interval [𝑥𝑖−1 , 𝑥𝑖 ].
Volume 𝑉 dari benda-pejal dapat diaproksimasi dengan jumlah Riemann
𝑛

𝑉 ≈ ∑ 𝐴(𝑥̅𝑖 )∆𝑥𝑖
𝑖=1

Ketika panjang dari partisi mendekati nol yaitu |℘| → 0, kita memperoleh
suatu integral tentu yang didefinisikan sebagai volume benda-pejal sebagai
berikut:
𝑏

𝑉 = ∫ 𝐴(𝑥)𝑑𝑥
𝑎

Dibandingkan kita harus menerapkan rumus dalam kotak tersebut untuk


mendapatkan luas, disarankan agar dalam tiap masalah haruslah
memahami proses menuju penemuan rumus tersebut, paling sedikit dalam
bentuk ringkasan seperti langkah-langkah berikut:

• Langkah 1: Deskripsikan permasalahan dengan gambar


1 daerah dan dilengkapi dengan definisi variabel.

• Langkah 2: Bagi (iris) interval menjadi beberapa sub interval


(tidak harus sama besar) dan beri label suatu sub-interval
tertentu. Membagi interval dapat dilakukan secara tegak
2 (sumbu-x) atau mendatar (sumbu-y). Kemudian benda
diputar sejauh 360o terhadap sumbu-x atau sumbu-y.

• Langkah 3: Menentukan luas alas permukaannya kemudian


3 aproksimasi (hampiri) volume sub-interval tertentu tersebut.

• Langkah 4: Nyatakan dalam bentuk integral tentu. Kemudian


hitung integralnya untuk memperoleh suatu volume benda
4 putar.
4

Bola lampu pada gambar 8 dapat dipandang sebagai benda-pejal putar


(Gambar 13.4) jika kurva di atasnya diputar menurut garis mendatar (sumbu-
𝑥). Sehinga suatu daerah jika di putar mengelilingi garis tertentu sejauh 360o ,
maka akan terbentuk suatu benda putar seperti pada Gambar 13.4, Gambar
13.5, Gambar 13.6, dan Gambar 13.7. Pada bahasan ini, akan dipelajari juga
penggunaan integral untuk menghitung volume benda-pejal putar.

Gambar 13.4. Gambar 13.5.

Gambar 13.6. Gambar 13.7.

Gambar 13.8. Bola lampu sebagai benda-pejal putar


5

Dalam menentukan volume benda-pejal putar yang harus diperhatikan


adalah bagaimana bentuk sebuah partisi jika diputar. Berdasarkan bentuk
partisi tersebut, maka metode yang digunakan untuk menentukan volume
benda putar dibagi menjadi:
1. Metode Cakram

Gambar 13.9. Metode Cakram


2. Metode Cincin

Gambar 13.10. Metode Cincin


3. Metode Kulit Tabung

Gambar 13.11. Metode Kulit Silinder


6

MATERI PERKULIAHAN

13.1. Volume Benda-Pejal Putar: Metode Cakram


Ketika sebuah daerah rata, yang terletak seluruhnya pada satu sisi dari
sebuah garis tetap dalam bidangnya, diputar mengelilingi garis tersebut,
daerah itu akan membentuk sebuah benda-pejal putar. Garis tetap tersebut
dinamakan sumbu benda-pejal putar.
Sebagai ilustrasi, jika daerah yang dibatasi oleh setengah lingkaran dan garis-
garis tengahnya, diputar mengelilingi garis-tengah itu, maka daerah tersebut
membentuk sebuah bola pejal seperti pada Gambar 13.12.

Gambar 13.12.
Apabila daerah di dalam suatu segitiga siku-siku diputar mengelilingi salah
satu kakinya, maka akan membentuk suatu kerucut pejal seperti pada
Gambar 13.13.

Gambar 13.13.
Apabila sebuah daerah lingkungan diputar mengelilingi sebuah garis pada
bidang lingkaran yang tidak memotong lingkaran seperti pada Gambar
13.14, maka akan diperoleh sebuah torus (donat).

Gambar 13.14.
7

Dalam tiap kasus, dimungkinkan menyajikan volume itu sebagai suatu


integral tentu.
Salah satu contoh pada kehidupan sehari-hari, metode cakram yang
digunakan dalam menentukan volume benda putar-pejal dapat
dianalogikan seperti menentukan volume mentimun dengan memotong-
motongnya sehingga tiap potongan berbentuk cakram seperti pada
Gambar 13.15.

Gambar 13.15. Mentimun sebagai benda-pejal putar dengan metode cakram

Perlu diperhatikan rumus dasar yaitu


Luas Lingkaran
𝐴 = 𝜋 x (jari − jari)2
𝐴 = 𝜋 𝑟2
Volume Silinder
𝑉 = luas lingkaran x tinggi
𝑉 = 𝐴 x tinggi
𝑉 = [𝜋 x (jari − jari)2 ] x tinggi
𝑉 = 𝜋𝑟 2 ℎ
8

Bentuk cakram seperti pada Gambar 13.16 dapat dianggap sebagai silinder
dengan jari-jari 𝑟 = 𝑓(𝑥) dan tinggi ℎ = ∆𝑥 kemudian diputar 3600 terhadap
sumbu-𝑥 seperti pada Gambar 13.17.

Gambar 13.16.

Gambar 13.17. Bentuk cakram dari benda-pejal diputar 𝟑𝟔𝟎𝟎 terhadap sumbu-𝒙

Sehingga volumenya dapat diaproksimasi sebagai


∆𝑉 ≈ 𝐴 ∙ ℎ dengan 𝐴 adalah luas alas berupa lingkaran yaitu 𝐴 = 𝜋 𝑟 2
Sehingga volumenya menjadi
∆𝑉 ≈ 𝜋𝑟 2 ℎ ⟺ ∆𝑉 ≈ 𝜋𝑓(𝑥)2 ∆𝑥
Dengan cara dijumlahkan,
𝑛

𝑉 ≈ ∑ 𝜋𝑓(𝑥𝑖 )2 Δ𝑥𝑖
𝑖=1

Kemudian ambil limitnya,


𝑛

𝑉 = lim ∑ 𝜋𝑓(𝑥𝑖 )2 Δ𝑥𝑖


|℘|→0
𝑖=1

Kemudian nyatakan dalam integral diperoleh:


𝑎 𝑎

𝑉 = ∫ 𝜋𝑓(𝑥)2 𝑑𝑥 = 𝜋 ∫[𝑓(𝑥)]2 𝑑𝑥
0 0
9

Contoh 13.1:
Hitunglah volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi
kurva 𝑦 = 𝑥 2 + 1, garis 𝑥 = 2, sumbu-𝑥, sumbu-𝑦, dan diputar mengelilingi
sumbu-𝑥 sejauh 360o .
Jawab:
1. Deskripsi daerah
a. Gambarkan kurva 𝑦 = 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 + 1

Gambar 13.18. kurva 𝒚 = 𝒙𝟐 + 𝟏


b. Gambarkan garis 𝑥 = 2

Gambar 13.19. garis 𝒙 = 𝟐


c. Gambarkan daerah yang dibatasi sumbu-𝑥 dan sumbu-𝑦

Gambar 13.20.
10

d. Benda diputar mengelilingi sumbu-𝑥 sejauh 360o .

Gambar 13.21.

2. Membagi interval [0,2] secara tegak (sumbu-𝑥) dan diputar mengelilingi


sumbu-𝑥.
Perhatikan sub-interval tertentu seperti pada Gambar 13.22, ketika
diputar mengelilingi sumbu-𝑥 akan membentuk sebuah cakram seperti
pada Gambar 13.23. Karena benda dianggap sebagai silinder dengan
jari-jari 𝑟 = 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 + 1 dan tinggi ℎ = ∆𝑥.

Gambar 13.22.

Gambar 13.23. Bentuk cakram dari volume benda putar mengelilingi sumbu-𝒙
11

3. Aproksimasi volume sub-interval tertentu :


Karena luas alas berbentuk lingkaran yaitu 𝐴 = 𝜋𝑟 2 maka volume silinder
yaitu
∆𝑉 ≈ 𝐴 ∙ ℎ ⟺ ∆𝑉 ≈ 𝜋𝑟 2 ℎ ⟺ ∆𝑉 ≈ 𝜋(𝑥 2 + 1)2 Δ𝑥
4. Nyatakan dalam integral :
Bentuk integral tentunya menjadi
𝑏 2
𝑉 = ∫𝑎 𝜋[𝑓(𝑥)]2 𝑑𝑥 = ∫0 𝜋(𝑥 2 + 1)2 𝑑𝑥

Perhitungan volume benda putar:


2

𝑉 = ∫ 𝜋(𝑥 2 + 1)2 𝑑𝑥
0
2

= ∫ 𝜋(𝑥 4 + 2𝑥 2 + 1)𝑑𝑥
0
2
1 5 2 3
= 𝜋 [ 𝑥 + 𝑥 + 𝑥]
5 3 0
1 2
= 𝜋 [( (2)5 + (2)3 + 2) − (0)]
5 3
32 16
= 𝜋 [( + + 2) − 0]
5 3
206
= 𝜋
15
11
= 13 𝜋
15

Jadi volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi kurva 𝑦 =
𝑥 2 + 1, garis 𝑥 = 2, sumbu-𝑥, sumbu-𝑦, dan diputar mengelilingi sumbu-𝑥
11
sejauh 360o adalah 13 15 𝜋 satuan volume.

Contoh 13.2:
Hitunglah volume benda putar yang terjadi jika daerah di kuadran I
yang dibatasi kurva 𝑦 = 𝑥 2 , garis 𝑦 = 2, sumbu-𝑦, dan diputar mengelilingi
sumbu-𝑦 sejauh 360o .
12

Jawab:
1. Deskripsi daerah
a. Gambarkan kurva 𝑦 = 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 di kuadran I

Gambar 13.24. kurva 𝒚 = 𝒇(𝒙) = 𝒙𝟐


b. Gambarkan garis 𝑦 = 2

Gambar 13.25. garis 𝒚 = 𝟐


c. Gambarkan daerah yang dibatasi sumbu-𝑦

Gambar 13.26. daerah yang dibatasi sumbu-𝒚


13

d. Benda diputar mengelilingi sumbu-𝑦 sejauh 360o .

Gambar 13.27. Benda diputar mengelilingi sumbu-𝒚 sejauh 𝟑𝟔𝟎𝐨 .

2. Membagi interval [0,2] secara mendatar (sumbu-𝑦) dan diputar


mengelilingi sumbu-𝑦.
Perhatikan sub-interval tertentu seperti pada Gambar 13.28, ketika
diputar mengelilingi sumbu-𝑦 akan membentuk sebuah cakram seperti
pada Gambar 13.29. Karena benda dianggap sebagai silinder dengan
jari-jari 𝑟 = 𝑓(𝑦) = √𝑦 (karena 𝑦 = 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 ⟺ 𝑥 = 𝑓(𝑦) = √𝑦) dan tinggi
ℎ = ∆𝑥.

Gambar 13.28.

Gambar 13.29. Bentuk cakram dari benda-pejal diputar mengelilingi sumbu-𝒚


14

3. Aproksimasi volume sub-interval tertentu:


Karena luas alas berbentuk lingkaran yaitu 𝐴 = 𝜋𝑟 2 maka volume silinder
yaitu
2
∆𝑉 ≈ 𝐴 ∙ ℎ ⟺ ∆𝑉 ≈ 𝜋𝑟 2 ℎ ⟺ ∆𝑉 ≈ 𝑉 ≈ 𝜋(√𝑦) Δ𝑦
4. Nyatakan dalam integral :
𝑏 2
2
2
𝑉 = ∫ 𝜋[𝑓(𝑦)] 𝑑𝑦 = ∫ 𝜋(√ 𝑦) 𝑑𝑦
𝑎 0

Perhitungan volume benda putar:


2
2
𝑉 = ∫ 𝜋(√ 𝑦) 𝑑𝑦
0
2

= ∫ 𝜋 𝑦 𝑑𝑦
0
2

= 𝜋 ∫ 𝑦 𝑑𝑦
0

1 2 2
= 𝜋[ 𝑦 ]
2 0
4
= 𝜋 [( ) − 0]
2
= 2𝜋

Jadi volume benda putar yang terjadi jika daerah di kuadran I yang dibatasi
kurva 𝑦 = 𝑥 2 , garis 𝑦 = 2, sumbu-𝑦, dan diputar mengelilingi sumbu-𝑦 sejauh
360o adalah 2𝜋 satuan volume.

13.2. Volume Benda-Pejal Putar: Metode Cincin


Ada kalanya pengirisan suatu benda-pejal putar menghasilkan cakram-
cakram dengan lubang ditengahnya. Daerah yang demikian kita sebut
cincin. Metode cincin yang digunakan dalam menentukan volume benda
putar dapat dianalogikan seperti menentukan volume bawang bombay
seperti pada gambar 30 dengan memotong-motongnya yang potongannya
berbentuk cincin.
15

Gambar 13.30.
Jika benda-pejal diputar mengelilingi sumbu-𝑥 dan interval tersebut dibagi
menjadi beberapa sub-interval secara tegak (sumbu-𝑥) maka akan
terbentuklah sebuah potongan yang menyerupai cincin seperti pada
Gambar 13.31.
16

Gambar 13.31.

Sehingga jika diambil salah satu cincin akan berbentuk seperti pada Gambar
13.32 berikut

Gambar 13.32.
Menghitung volume benda-pejal putar dengan menggunakan metode
cincin dilakukan dengan memanfaatkan rumus volume cincin. Dapat diihat
bahwa luas alas berbentuk lingkaran 𝐴 = 𝜋(𝑅 2 − 𝑟 2 ) dengan jari-jari luar 𝑅 =
𝑓(𝑥) dan jari-jari dalam 𝑟 = 𝑔(𝑥) serta tinggi ℎ = ∆𝑥 sehingga volumenya
menjadi
𝑉 = 𝐴 ∙ ℎ = 𝜋(𝑅 2 − 𝑟 2 )ℎ = 𝜋[𝑓(𝑥)2 − 𝑔(𝑥)2 ]∆𝑥
Dalam bentuk integral menjadi
𝑏

𝑉 = ∫ 𝜋 [𝑓(𝑥)2 − 𝑔(𝑥)2 ]𝑑𝑥


𝑎

Contoh 13.3:
Hitunglah volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi
kurva 𝑦 = 𝑥 2 , garis 𝑦 = 2𝑥, dan diputar mengelilingi sumbu-𝑥 sejauh 360o .
Jawab:
1. Deskripsi daerah
a. Gambarkan kurva 𝑦 = 𝑓(𝑥) = 𝑥 2
17

Gambar 13.33. kurva 𝒚 = 𝒇(𝒙) = 𝒙𝟐

b. Gambarkan garis 𝑦 = 2𝑥

Gambar 13.34. garis 𝒚 = 𝟐𝒙

c. Gambarkan daerahnya

Gambar 13.35. daerah


18

d. Benda diputar mengelilingi sumbu-𝑥 sejauh 360o .

Gambar 13.36. Benda diputar mengelilingi sumbu-𝒙 sejauh 𝟑𝟔𝟎𝐨 .

2. Membagi interval secara tegak (sumbu-𝑥) dan diputar mengelilingi


sumbu-𝑥.
Mencari titik potong terlebih dahulu jika diketahui 𝑦 = 𝑥 2 dan 𝑦 = 2𝑥
𝑥 2 = 2𝑥
𝑥 2 − 2𝑥 = 0
𝑥(𝑥 − 2) = 0
𝑥 = 0 dan 𝑥 = 2
Perhatikan sub-interval tertentu seperti pada Gambar 13.36, ketika
diputar mengelilingi sumbu-𝑥 akan membentuk sebuah cincin seperti
pada Gambar 13.37. Karena benda dianggap sebagai cincin dengan
jari-jari luar 𝑅 = 𝑓(𝑥) = 2𝑥, jari-jari dalam 𝑟 = 𝑔(𝑥) = 𝑥 2 , dan tinggi ℎ = ∆𝑥.

Gambar 13.37.
19

Gambar 13.38. Bentuk cincin dari benda-pejal diputar mengelilingi sumbu-𝒙

3. Aproksimasi volume sub-interval tertentu:


Karena luas alas berbentuk lingkaran yaitu 𝐴 = 𝜋(𝑅 2 − 𝑟 2 ) maka volume
cincin yaitu
∆𝑉 ≈ 𝐴 ∙ ℎ ⟺ ∆𝑉 ≈ 𝜋(𝑅 2 − 𝑟 2 )ℎ ⟺ ∆𝑉 ≈ 𝜋[𝑓(𝑥)2 − 𝑔(𝑥)2 ]Δ𝑥
⟺ ∆𝑉 ≈ 𝜋[(2𝑥)2 − (𝑥 2 )2 ]Δ𝑥
4. Nyatakan dalam integral :
𝑏 2

𝑉 = ∫ 𝜋[𝑓(𝑥)2 − 𝑔(𝑥)2 ]𝑑𝑥 = ∫ 𝜋[(2𝑥)2 − (𝑥 2 )2 ]𝑑𝑥


𝑎 0

Perhitungan volume benda putar:


2

𝑉 = ∫ 𝜋[(2𝑥)2 − (𝑥 2 )2 ]𝑑𝑥
0
2

= ∫ 𝜋(4𝑥 2 − 𝑥 4 )𝑑𝑥
0
2

= 𝜋 ∫(4𝑥 2 − 𝑥 4 )𝑑𝑥
0
2
4 1
= 𝜋 [ 𝑥3 − 𝑥5]
3 5 0
32 32
= 𝜋( − )
3 5
20

160 − 96
= 𝜋( )
15
64
= 𝜋
15
4
=4 𝜋
15

Jadi volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi kurva 𝑦 = 𝑥 2 ,
4
garis 𝑦 = 2𝑥, dan diputar mengelilingi sumbu-𝑥 sejauh 360o adalah 4 15 𝜋.
21

RANGKUMAN

Volume benda-pejal putar yang dapat diambil adalah sebagai berikut:


1. Metode cakram:
Jika benda-pejal diputar mengelilingi sumbu-𝑥 dan membagi daerah
interval secara tegak (sumbu-𝑥) maka volume benda-pejal putar yaitu
𝑏
𝑉 = 𝜋 ∫𝑎 [𝑓(𝑥)]2 𝑑𝑥.
𝑏
Begitu juga sebaliknya yaitu 𝑉 = 𝜋 ∫𝑎 [𝑓(𝑦)]2 𝑑𝑦.

2. Metode cincin:
Jika benda-pejal diputar mengelilingi sumbu-𝑥 dan membagi daerah
interval secara tegak (sumbu-𝑥) maka volume benda-pejal putar yaitu
𝑏
𝑉 = 𝜋 ∫𝑎 [𝑓(𝑥)2 − 𝑔(𝑥)2 ]𝑑𝑥.
𝑏
Begitu juga sebaliknya yaitu 𝑉 = 𝜋 ∫𝑎 [𝑓(𝑦)2 − 𝑔(𝑦)2 ]𝑑𝑦.
22

SOAL LATIHAN

1. Hitunglah volume benda-pejal putar yang terjadi jika daerah yang


dibatasi kurva 𝑦 = 𝑥 2 + 2, garis 𝑥 = 1, sumbu-𝑥, sumbu-𝑦, diputar
mengelilingi sumbu-𝑥 sejauh 360o .
2. R adalah daerah di kuadran I yang dibatasi kurva 𝑦 = 𝑥 2 , garis 𝑦 = 3,
sumbu-𝑦.
a. Gambarkanlah daerah R,
b. Hitunglah volume benda-pejal yang terbentuk dengan memutar
mengelilingi sumbu-𝑦 sejauh 360o .
3. Carilah volume benda-pejal pada gambar berikut yang dibentuk jika
daerah yang diberikan diputar sejauh 3600 mengelilingi

a. sumbu−𝑥
b. sumbu−𝑦
c. Bandingkan hasil a dengan b dan berikan kesimpulannya.
4. Carilah volume benda-pejal pada gambar berikut yang dibentuk jika
daerah yang diberikan diputar sejauh 3600 mengelilingi

a. sumbu−𝑥
b. sumbu−𝑦
c. Bandingkan hasil a dengan b dan berikan kesimpulannya.
23

5. Hitunglah volume benda putar yang dibatasi oleh kurva 𝑦 = 𝑥 2 dan garis
𝑦 = 3𝑥 diputar mengelilingi sumbu-𝑥 sejauh 360o .
6. Hitunglah volume benda putar yang dibatasi oleh kurva 𝑦 = 𝑥 2 dan garis
𝑦 = 3𝑥 diputar mengelilingi sumbu-𝑦 sejauh 360o . Bandingkan hasil volume
benda-pejal putarnya dengan soal nomor 5.
7. Carilah volume benda-pejal yang terbentuk dengan memutar
mengelilingi sumbu- 𝑦 daerah yang dibatasi oleh garis 𝑦 = 4𝑥 dan
parabola 𝑦 = 4𝑥 2 .
8. S adalah daerah yang dibatasi parabola 𝑦 2 = 4𝑥, garis 𝑥 − 2𝑦 = 0.
a. Gambarkanlah daerah S,
b. Carilah volume benda-pejal yang terbentuk dengan memutar
mengelilingi sumbu-𝑥.
9. Carilah volume benda-pejal yang terbentuk dengn memutar daerah di
kuadran pertama yang dibatasi oleh kurva 𝑦 2 = 𝑥 2 , garis 𝑥 = 4, dan
sumbu- 𝑥.
a. Gambarkanlah daerahnya,
b. Diputar mnegelilingi garis 𝑥 = 4,
c. Diputar mengelilingi garis 𝑦 = 8.
24

DAFTAR PUSTAKA

Neuhauser, C. 2011. Calculus for Biology and Medicine 3rd Ed. Prentice Hall.
Varberg, D. Purcell, E. and Rigdon, S. 2006. Calculus 9th Ed. Prentice Hall.

Anda mungkin juga menyukai