Anda di halaman 1dari 31

MATEMATIKA DASAR 1B

Submodul 11: Aplikasi Integral (Volume pada


Benda Putar)

Tim Matematika

TAHAP PERSIAPAN BERSAMA


INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA - LAMPUNG SELATAN
04 NOVEMBER 2019
1

PENDAHULUAN

Modul 11 ini akan diberikan materi Aplikasi Integral dengan subbab tentang
Volume pada Benda Putar. Perlu diketahui bahwa dalam mempelajari
aplikasi integral yang dibutuhkan adalah pemahaman tentang konsep dari
modul-modul sebelumnya terutama tentang integral.

Berdasarkan penjelasan di atas, tujuan instruksional yang harus dicapai


mahasiswa yaitu
menentukan dan menghitung volume pada benda putar.

Pada subbab aplikasi integral, materi yang akan dipelajari terkait dengan
teori pada modul 9 yaitu integral tentu dan teorema dasar kalkulus 1 serta
modul 10 yaitu aplikasi integral (luas daerah pada bidang datar). Tidaklah
mengherankan jika integral tentu diciptakan untuk menghitung luas. Tetapi
penggunaan integral telah berkembang jauh di luar penerapan itu. Banyak
besaran yang dapat dianggap sebagai hasil pengirisan (pembagiaan)
sesuatu menjadi potongan-potongan (sub-interval) kecil, aproksimasi tiap
potongan, penjumlahan dan pengambilan limit ketika tiap potongan
ukurannya mengecil. Metode ini digunakan untuk mencari volume benda-
pejal asalkan volume masing-masing potongan mudah diaproksimasi.

Apakah yang disebut volume? Kita mulai dengan benda-pejal sederhana


yang disebut silinder tegak seperti pada Gambar 11.1.

Gambar 11.1.

Dalam tiap kasus, benda dibentuk dengan cara menggerakkan suatu


daerah rata (alas) sejauh ℎ dengan arah tegak lurus pada daerah tersebut.
2

Dan dalam tiap kasus, volume benda-pejal didefinisikan sebagai luas alas 𝐴
dikalikan tinggi ℎ, sebagai berikut:
𝑉 =𝐴∙ℎ
Berikutnya perhatikan sebuah benda-pejal yang penampang-
penampangnya tegak lurus dengan suatu garis memiliki luas yang diketahui.
Khususnya, misalkan garis tersebut adalah sumbu-𝑥 adalah 𝐴(𝑥) dengan 𝑎 ≤
𝑥 ≤ 𝑏 seperti pada Gambar 11.2.

Gambar 11.2.

Terdapat partisi ℘ = {𝑥0 , 𝑥1 , 𝑥2 , … , 𝑥𝑛 }. Kita bagi interval [𝑎, 𝑏] dengan


menyisipkan titik-titik 𝑎 = 𝑥0 < 𝑥1 < 𝑥2 < ⋯ < 𝑥𝑛 = 𝑏. Kemudian kita lewatkan
bidang-bidang melalui titik-titik ini tegak lurus pada sumbu-𝑥, sehingga
membagi benda menjadi lempengan-lempengan tipis seperti pada Gambar
11.3.

Gambar 11.3.
3

Volume ∆𝑉 suatu lempengan kira-kira sama dengan volume suatu silinder


yaitu
∆𝑉𝑖 = 𝐴(𝑥̅𝑖 )∆𝑥𝑖
Perlu kita ingat bahwa 𝑥̅𝑖 disebut titik sampel, adalah sebarang bilangan
dalam interval [𝑥𝑖−1 , 𝑥𝑖 ].
Volume 𝑉 dari benda-pejal dapat diaproksimasi dengan jumlah Riemann
𝑛

𝑉 ≈ ∑ 𝐴(𝑥̅𝑖 )∆𝑥𝑖
𝑖=1

Ketika panjang dari partisi mendekati nol yaitu |℘| → 0, kita memperoleh
suatu integral tentu yang didefinisikan sebagai volume benda-pejal sebagai
berikut:
𝑏

𝑉 = ∫ 𝐴(𝑥)𝑑𝑥
𝑎

Dibandingkan kita harus menerapkan rumus dalam kotak tersebut untuk


mendapatkan luas, disarankan agar dalam tiap masalah haruslah
memahami proses menuju penemuan rumus tersebut, paling sedikit dalam
bentuk ringkasan seperti langkah-langkah berikut:

• Langkah 1: Deskripsikan permasalahan dengan gambar


1 daerah dan dilengkapi dengan definisi variabel.

• Langkah 2: Bagi (iris) interval menjadi beberapa sub interval


(tidak harus sama besar) dan beri label suatu sub-interval
tertentu. Membagi interval dapat dilakukan secara tegak
2 (sumbu-x) atau mendatar (sumbu-y). Kemudian benda
diputar sejauh 360o terhadap sumbu-x atau sumbu-y.

• Langkah 3: Menentukan luas alas permukaannya kemudian


3 aproksimasi (hampiri) volume sub-interval tertentu tersebut.

• Langkah 4: Nyatakan dalam bentuk integral tentu. Kemudian


hitung integralnya untuk memperoleh suatu volume benda
4 putar.
4

Bola lampu pada gambar 8 dapat dipandang sebagai benda-pejal putar


(Gambar 11.4) jika kurva di atasnya diputar menurut garis mendatar (sumbu-
𝑥). Sehinga suatu daerah jika di putar mengelilingi garis tertentu sejauh 360o ,
maka akan terbentuk suatu benda putar seperti pada Gambar 11.4, Gambar
13.5, Gambar 11.6, dan Gambar 13.7. Pada bahasan ini, akan dipelajari juga
penggunaan integral untuk menghitung volume benda-pejal putar.

Gambar 11.4. Gambar 11.5.

Gambar 11.6. Gambar 11.7.

Gambar 11.8. Bola lampu sebagai benda-pejal putar


5

Dalam menentukan volume benda-pejal putar yang harus diperhatikan


adalah bagaimana bentuk sebuah partisi jika diputar. Berdasarkan bentuk
partisi tersebut, maka metode yang digunakan untuk menentukan volume
benda putar dibagi menjadi:
1. Metode Cakram

Gambar 11.9. Metode Cakram


2. Metode Kulit Tabung

Gambar 11.10. Metode Kulit Tabung


6

MATERI PERKULIAHAN

11.1. Volume Benda-Pejal Putar: Metode Cakram


Ketika sebuah daerah rata, yang terletak seluruhnya pada satu sisi dari
sebuah garis tetap dalam bidangnya, diputar mengelilingi garis tersebut,
daerah itu akan membentuk sebuah benda-pejal putar. Garis tetap tersebut
dinamakan sumbu benda-pejal putar.
Sebagai ilustrasi, jika daerah yang dibatasi oleh setengah lingkaran dan garis-
garis tengahnya, diputar mengelilingi garis-tengah itu, maka daerah tersebut
membentuk sebuah bola pejal seperti pada Gambar 11.11.

Gambar 11.11.
Apabila daerah di dalam suatu segitiga siku-siku diputar mengelilingi salah
satu kakinya, maka akan membentuk suatu kerucut pejal seperti pada
Gambar 11.12.

Gambar 11.12.
Apabila sebuah daerah lingkungan diputar mengelilingi sebuah garis pada
bidang lingkaran yang tidak memotong lingkaran seperti pada Gambar
11.13, maka akan diperoleh sebuah torus (donat).

Gambar 11.13.
7

Dalam tiap kasus, dimungkinkan menyajikan volume itu sebagai suatu


integral tentu.
Salah satu contoh pada kehidupan sehari-hari, metode cakram yang
digunakan dalam menentukan volume benda putar-pejal dapat
dianalogikan seperti menentukan volume mentimun dengan memotong-
motongnya sehingga tiap potongan berbentuk cakram seperti pada
Gambar 11.14.

Gambar 11.14. Mentimun sebagai benda-pejal putar dengan metode cakram

Perlu diperhatikan rumus dasar yaitu


Luas Lingkaran
𝐴 = 𝜋 x (jari − jari)2
𝐴 = 𝜋 𝑟2
Volume Silinder
𝑉 = luas lingkaran x tinggi
𝑉 = 𝐴 x tinggi
𝑉 = [𝜋 x (jari − jari)2 ] x tinggi
𝑉 = 𝜋𝑟 2 ℎ
8

Bentuk cakram seperti pada Gambar 11.15 dapat dianggap sebagai silinder
dengan jari-jari 𝑟 = 𝑓(𝑥) dan tinggi ℎ = ∆𝑥 kemudian diputar 3600 terhadap
sumbu-𝑥 seperti pada Gambar 11.16.

Gambar 11.15.

Gambar 11.16. Bentuk cakram dari benda-pejal diputar 𝟑𝟔𝟎𝟎 terhadap sumbu-𝒙

Sehingga volumenya dapat diaproksimasi sebagai


∆𝑉 ≈ 𝐴 ∙ ℎ dengan 𝐴 adalah luas alas berupa lingkaran yaitu 𝐴 = 𝜋 𝑟 2
Sehingga volumenya menjadi
∆𝑉 ≈ 𝜋𝑟 2 ℎ ⟺ ∆𝑉 ≈ 𝜋𝑓(𝑥)2 ∆𝑥
Dengan cara dijumlahkan,
𝑛

𝑉 ≈ ∑ 𝜋𝑓(𝑥𝑖 )2 Δ𝑥𝑖
𝑖=1

Kemudian ambil limitnya,


𝑛

𝑉 = lim ∑ 𝜋𝑓(𝑥𝑖 )2 Δ𝑥𝑖


|℘|→0
𝑖=1

Kemudian nyatakan dalam integral diperoleh:


𝑎 𝑎

𝑉 = ∫ 𝜋𝑓(𝑥)2 𝑑𝑥 = 𝜋 ∫[𝑓(𝑥)]2 𝑑𝑥
0 0
9

Contoh 11.1:
Hitunglah volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi
kurva 𝑦 = 𝑥 2 + 1, garis 𝑥 = 2, sumbu-𝑥, sumbu-𝑦, dan diputar mengelilingi
sumbu-𝑥 sejauh 360o .
Jawab:
1. Deskripsi daerah
a. Gambarkan kurva 𝑦 = 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 + 1

Gambar 11.17. kurva 𝒚 = 𝒙𝟐 + 𝟏


b. Gambarkan garis 𝑥 = 2

Gambar 11.18. garis 𝒙 = 𝟐


c. Gambarkan daerah yang dibatasi sumbu-𝑥 dan sumbu-𝑦

Gambar 11.19.
10

d. Benda diputar mengelilingi sumbu-𝑥 sejauh 360o .

Gambar 11.20.

2. Membagi interval [0,2] secara tegak (sumbu-𝑥) dan diputar mengelilingi


sumbu-𝑥.
Perhatikan sub-interval tertentu seperti pada Gambar 11.21, ketika
diputar mengelilingi sumbu-𝑥 akan membentuk sebuah cakram seperti
pada Gambar 11.22. Karena benda dianggap sebagai silinder dengan
jari-jari 𝑟 = 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 + 1 dan tinggi ℎ = ∆𝑥.

Gambar 11.21.

Gambar 11.22. Bentuk cakram dari volume benda putar mengelilingi sumbu-𝒙
11

3. Aproksimasi volume sub-interval tertentu :


Karena luas alas berbentuk lingkaran yaitu 𝐴 = 𝜋𝑟 2 maka volume silinder
yaitu
∆𝑉 ≈ 𝐴 ∙ ℎ ⟺ ∆𝑉 ≈ 𝜋𝑟 2 ℎ ⟺ ∆𝑉 ≈ 𝜋(𝑥 2 + 1)2 Δ𝑥
4. Nyatakan dalam integral :
Bentuk integral tentunya menjadi
𝑏 2
𝑉 = ∫𝑎 𝜋[𝑓(𝑥)]2 𝑑𝑥 = ∫0 𝜋(𝑥 2 + 1)2 𝑑𝑥

Perhitungan volume benda putar:


2

𝑉 = ∫ 𝜋(𝑥 2 + 1)2 𝑑𝑥
0
2

= ∫ 𝜋(𝑥 4 + 2𝑥 2 + 1)𝑑𝑥
0
2
1 5 2 3
= 𝜋 [ 𝑥 + 𝑥 + 𝑥]
5 3 0
1 2
= 𝜋 [( (2)5 + (2)3 + 2) − (0)]
5 3
32 16
= 𝜋 [( + + 2) − 0]
5 3
206
= 𝜋
15
11
= 13 𝜋
15

Jadi volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi kurva 𝑦 =
𝑥 2 + 1, garis 𝑥 = 2, sumbu-𝑥, sumbu-𝑦, dan diputar mengelilingi sumbu-𝑥
11
sejauh 360o adalah 13 15 𝜋 satuan volume.

Contoh 11.2:
Hitunglah volume benda putar yang terjadi jika daerah di kuadran I
yang dibatasi kurva 𝑦 = 𝑥 2 , garis 𝑦 = 2, sumbu-𝑦, dan diputar mengelilingi
sumbu-𝑦 sejauh 360o .
12

Jawab:
1. Deskripsi daerah
a. Gambarkan kurva 𝑦 = 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 di kuadran I

Gambar 11.23. kurva 𝒚 = 𝒇(𝒙) = 𝒙𝟐


b. Gambarkan garis 𝑦 = 2

Gambar 11.24. garis 𝒚 = 𝟐


c. Gambarkan daerah yang dibatasi sumbu-𝑦

Gambar 11.25. daerah yang dibatasi sumbu-𝒚


13

d. Benda diputar mengelilingi sumbu-𝑦 sejauh 360o .

Gambar 11.26. Benda diputar mengelilingi sumbu-𝒚 sejauh 𝟑𝟔𝟎𝐨 .

2. Membagi interval [0,2] secara mendatar (sumbu-𝑦) dan diputar


mengelilingi sumbu-𝑦.
Perhatikan sub-interval tertentu seperti pada Gambar 11.27, ketika
diputar mengelilingi sumbu-𝑦 akan membentuk sebuah cakram seperti
pada Gambar 11.28. Karena benda dianggap sebagai silinder dengan
jari-jari 𝑟 = 𝑓(𝑦) = √𝑦 (karena 𝑦 = 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 ⟺ 𝑥 = 𝑓(𝑦) = √𝑦) dan tinggi
ℎ = ∆𝑥.

Gambar 11.27.

Gambar 11.28. Bentuk cakram dari benda-pejal diputar mengelilingi sumbu-𝒚


14

3. Aproksimasi volume sub-interval tertentu:


Karena luas alas berbentuk lingkaran yaitu 𝐴 = 𝜋𝑟 2 maka volume silinder
yaitu
2
∆𝑉 ≈ 𝐴 ∙ ℎ ⟺ ∆𝑉 ≈ 𝜋𝑟 2 ℎ ⟺ ∆𝑉 ≈ 𝑉 ≈ 𝜋(√𝑦) Δ𝑦
4. Nyatakan dalam integral :
𝑏 2
2
2
𝑉 = ∫ 𝜋[𝑓(𝑦)] 𝑑𝑦 = ∫ 𝜋(√ 𝑦) 𝑑𝑦
𝑎 0

Perhitungan volume benda putar:


2
2
𝑉 = ∫ 𝜋(√ 𝑦) 𝑑𝑦
0
2

= ∫ 𝜋 𝑦 𝑑𝑦
0
2

= 𝜋 ∫ 𝑦 𝑑𝑦
0

1 2 2
= 𝜋[ 𝑦 ]
2 0
4
= 𝜋 [( ) − 0]
2
= 2𝜋

Jadi volume benda putar yang terjadi jika daerah di kuadran I yang dibatasi
kurva 𝑦 = 𝑥 2 , garis 𝑦 = 2, sumbu-𝑦, dan diputar mengelilingi sumbu-𝑦 sejauh
360o adalah 2𝜋 satuan volume.

11.2. Volume Benda-Pejal Putar: Metode Kulit Silinder


Terdapat metode lain untuk mencari volume benda-pejal putar yaitu
metode kulit silinder. Untuk banyak persoalan, metode ini lebih mudah
diterapkan dibandingkan metode cakram. Metode kulit silinder yang
digunakan untuk menentukan volume benda-pejal putar dapat dianalogikan
seperti menentukan volume roti pada Error! Reference source not found..
15

Gambar 11.29. Roti sebagai benda-pejal putar dengan metode kulit tabung

Sebuah kulit silinder adalah sebuah benda-pejal yang dibatasi oleh dua
silinder tegak sepusat seperti pada Gambar 11.30.

Gambar 11.30.

Jika jari-jari dalam adalah 𝑟1, dan jari-jari luar adalah 𝑟2 , dan tinggi silinder
adalah ℎ, dengan luas alas berupa lingkaran 𝐴 = 𝜋𝑟 2 , maka volumenya
adalah
𝑉 = (luas alas) ∙ (tinggi)
= (𝜋𝑟22 − 𝜋𝑟12 )ℎ
= 𝜋(𝑟2 + 𝑟1 )(𝑟2 − 𝑟1 )ℎ
𝑟2 +𝑟1
= 2𝜋 ( ) ℎ(𝑟2 − 𝑟1 )ℎ , (dengan manipulasi aljabar)
2ℎ
𝑟2 + 𝑟1
= 2𝜋 ( ) (𝑟2 − 𝑟1 )ℎ
2
𝑟2 +𝑟1
Misalkan dinyatakan oleh 𝑟 adalah rata-rata 𝑟1 dan 𝑟2 dan tebal ∆𝑟 = 𝑟2 −
2

𝑟1.
Sehingga
𝑉 = 2𝜋 ∙ (jari − jari rata − rata) ∙ (tinggi) ∙ (tebal)
= 2𝜋𝑟ℎ∆𝑟
16

Kita ketahui bahwa luas permukaan silinder yaitu 𝐴 = 2 𝜋 𝑟 ℎ sehingga kita


dapat menyebut volume dari kulit silinder yaitu luas permukaan silinder
dikalikan tebal silinder sebagai berikut:
𝑉 = (𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑙𝑖𝑛𝑑𝑒𝑟) ∙ (tebal)
= 𝐴 ∙ ∆𝑟
= 2𝜋𝑟ℎ∆𝑟

Perhatikan Gambar 11.31. Cara mengingat rumus tersebut adalah jika kulit
silinder sangat tipis dan lentur (seperti kertas), kita dapat memotong sisinya,
membukanya sehingga membentuk selembar segiempat, kemudian
menghitung volumenya dengan menganggap bahwa lembaran ini
berbentuk sebuah kotak tipis dengan panjang 2𝜋𝑟, tinggi ℎ, dan tebal ∆𝑟.

Gambar 11.31. Ilustrasi rumus kulit silinder


Perhatikan suatu daerah seperti pada Gambar 11.32.

Gambar 11.32.
17

Bagi interval tersebut menjadi beberapa sub-interval secara tegak (sumbu-𝑥)


dan diputar mengelilingi sumbu-𝑦. Maka akan terbentuklah sebuah benda-
pejal putar dan setiap sub-interval akan membentuk sebuah potongan yang
menyerupai kulit silinder seperti pada Gambar 11.33.

Gambar 11.33.
18

Untuk memperoleh volume benda ini, diketahui bahwa jari-jari 𝑟 = 𝑥, tinggi


ℎ = 𝑓(𝑥), dan tebal ∆𝑟 = ∆𝑥.
Sehingga kita dapat mengaproksimasi volume kulit silinder ∆𝑉 yaitu luas
permukaan silinder dikali tebal:
∆𝑉 ≈ 𝐴 ∙ ∆𝑟 , dengan 𝐴 adalah luas permukaan silinder yaitu 𝐴 = 2𝜋 𝑟ℎ
∆𝑉 ≈ 2𝜋𝑟ℎ ∙ ∆𝑟 ⟺ ∆𝑉 ≈ 2𝜋𝑥𝑓(𝑥)∆𝑥
Kemudian dijumlahkan
𝑛

𝑉 ≈ ∑ 2𝜋𝑥𝑖 𝑓(𝑥𝑖 )∆𝑥𝑖


𝑖=1

Kemudian ambil limitnya jika tebal kulit silinder mendekati nol.


𝑛

𝑉 = lim ∑ 2𝜋𝑥𝑖 𝑓(𝑥𝑖 )∆𝑥𝑖


|℘|→0
𝑖=1

Setelah itu bentuk menjadi sebuah integral.


𝑏

𝑉 = 2𝜋 ∫ 𝑥𝑓(𝑥)𝑑𝑥
𝑎

Contoh 11.3:
Hitunglah volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi
kurva 𝑦 = 𝑥 2 , garis 𝑥 = 2, dan di atas sumbu-𝑥 diputar mengelilingi
sumbu-𝑦 sejauh 360o .
Jawab:
1. Deskripsi gambar daerah
a. Gambarkan kurva 𝑦 = 𝑓(𝑥) = 𝑥 2

Gambar 11.34. kurva 𝒚 = 𝒇(𝒙) = 𝒙𝟐


19

b. Gambarkan garis 𝑥 = 2

Gambar 11.35. garis 𝒙 = 𝟐


c. Gambarkan daerah di atas sumbu-𝑥

Gambar 11.36. daerah di atas sumbu-𝒙


d. Gambarkan benda diputar mengelilingi sumbu-𝑦 sejauh 360o

Gambar 11.37. benda diputar mengelilingi sumbu-𝒚 sejauh 𝟑𝟔𝟎𝐨


20

2. Membagi interval [0,2] secara tegak (sumbu-𝑥) dan diputar mengelilingi


sumbu-𝑦.
Perhatikan sub-interval tertentu seperti pada Gambar 11.38, ketika
diputar mengelilingi sumbu-𝑦 akan membentuk sebuah kulit silinder
seperti pada Gambar 11.39. Karena benda dianggap sebagai
permukaan silinder dengan jari-jari 𝑟 = 𝑥, tinggi ℎ = 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 , dan tebal
∆𝑟 = ∆𝑥.

Gambar 11.38.

Gambar 11.39. Bentuk kulit silinder dari benda putar mengelilingi sumbu 𝒚

3. Aproksimasi volume sebuah sub-interval tertentu :


Karena luas permukaan silinder yaitu 𝐴 = 2𝜋𝑟ℎ maka volume silinder yaitu
∆𝑉 ≈ 𝐴 ∙ Δ𝑥 ⟺ ∆𝑉 ≈ 2𝜋𝑟ℎΔ𝑥 ⟺ ∆𝑉 ≈ 2𝜋(𝑥)(𝑥 2 )Δ𝑥
4. Nyatakan dalam integral :
21

2 2
2 )𝑑𝑥
𝑉 = ∫ 2𝜋(𝑥)(𝑥 = ∫ 2𝜋𝑥 3 𝑑𝑥
0 0

Perhitungan luas daerah:


2

𝑉 = ∫ 2𝜋𝑥 3 𝑑𝑥
0
2

= 2𝜋 ∫ 𝑥 3 𝑑𝑥
0

1 4 2
= 2𝜋 [ 𝑥 ]
4 0
16
= 2𝜋 ( − 0)
4
= 8𝜋

Jadi, volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi kurva 𝑦 =
𝑥 2 , garis 𝑥 = 2, dan di atas sumbu-𝑥 diputar mengelilingi sumbu-𝑦 sejauh 360o
adalah 8𝜋 satuan volume.

Contoh 11.4:
Hitunglah volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi
kurva 𝑦 = 4 − 2𝑥, di atas sumbu-𝑥, sumbu-𝑦, diputar mengelilingi sumbu-𝑥
sejauh 360o .
Jawab:
1. Deskripsi gambar daerah
a. Gambarkan kurva 𝑦 = 𝑓(𝑥) = 4 − 2𝑥
22

Gambar 11.40.

b. Gambarkan daerah di atas sumbu-𝑥 dan sumbu-𝑦

Gambar 11.41.
c. Gambarkan benda diputar mengelilingi sumbu-𝑦 sejauh 360o

Gambar 11.42. benda diputar mengelilingi sumbu-𝒙 sejauh 𝟑𝟔𝟎𝐨


2. Membagi interval [0,4] secara mendatar (sumbu-𝑦) dan diputar
mengelilingi sumbu-𝑥.
Perhatikan sub-interval tertentu seperti pada Gambar 11.43, ketika
diputar mengelilingi sumbu-𝑥 akan membentuk sebuah kulit silinder
seperti pada Gambar 11.44. Karena benda dianggap sebagai
23

4−𝑦
permukaan silinder dengan jari-jari 𝑟 = 𝑦, tinggi ℎ = 𝑓(𝑦) = , dan tebal
2

∆𝑟 = ∆𝑦.

Gambar 11.43.

Gambar 11.44. Bentuk kulit silinder dari benda putar mengelilingi sumbu-𝒙

3. Aproksimasi volume sub-interval tertentu :


Karena luas permukaan silinder yaitu 𝐴 = 2𝜋𝑟ℎ maka volume silinder yaitu
4−𝑦
∆𝑉 ≈ 𝐴 ∙ Δ𝑦 ⟺ ∆𝑉 ≈ 2𝜋𝑟ℎΔ𝑦 ⟺ ∆𝑉 ≈ 2𝜋(𝑦) ( ) Δ𝑦
2

4. Nyatakan dalam integral :


4 4
4−𝑦
𝑉 = ∫ 2𝜋(𝑦) ( ) 𝑑𝑦 = ∫ 𝜋(4𝑦 − 𝑦 2 )𝑑𝑦
2
0 0

Perhitungan luas daerah:


4

𝑉 = ∫ 𝜋(4𝑦 − 𝑦 2 )𝑑𝑦
0
24

= 𝜋 ∫(4𝑦 − 𝑦 2 )𝑑𝑦
0

2
1 3 4
= 𝜋 [2𝑦 − 𝑦 ]
3 0
64
= 𝜋 [(32 − ) − 0]
3
32
= 𝜋
3
2
= 10 𝜋
3

Jadi, volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi kurva 𝑦 =
4 − 2𝑥, di atas sumbu-𝑥, sumbu-𝑦, diputar mengelilingi sumbu-𝑥 sejauh 360o
2
adalah 10 3 𝜋 satuan volume.

Pengetahuan!
Jika daerah pada Contoh 11.4, interval [0,2] dibagi secara tegak (sumbu- 𝑥)
dan diputar mengelilingi sumbu-𝑥 seperti pada Gambar 11.45, maka partisi
tersebut membentuk cakram seperti pada Gambar 11.46. Benda dianggap
sebagai silinder dengan jari-jari 𝑟 = 𝑓(𝑥) = 4 − 2𝑥 dan tinggi ℎ = ∆𝑥.

Gambar 11.45. Membagi daerah interval secara tegak (sumbu-x)


25

Gambar 11.46. Bentuk cakram dari benda-pejal diputar mengelilingi sumbu-𝒙

Volume benda-pejal putar tersebut dihitung dengan metode cakram adalah


sebagai berikut:
2

𝑉 = ∫ 𝜋(4 − 2𝑥)2 𝑑𝑥
0
2

= 𝜋 ∫(4 − 2𝑥)2 𝑑𝑥
0
2

= 𝜋 ∫(16 − 16𝑥 + 4𝑥 2 )𝑑𝑥


0

2
4 3 2
= 𝜋 [16𝑥 − 8𝑥 + 𝑥 ]
3 0
32
= 𝜋 [(32 − 32 + ) − 0]
3
32
= 𝜋
3
2
= 10 𝜋
3

Hasil volume benda-pejal putar dengan menggunakan metode cakram


2
akan sama dengan metode kulit silinder yaitu 10 3 𝜋 satuan volume.
26
27

RANGKUMAN

Perbedaan metode volume benda-pejal putar yang dapat diambil adalah


sebagai berikut:
1. Metode cakram:
Jika membagi daerah interval secara tegak (sumbu-𝑥) maka volume
𝑏
benda-pejal diputar mengelilingi sumbu-𝑥 yaitu 𝑉 = 𝜋 ∫𝑎 [𝑓(𝑥)]2 𝑑𝑥.
𝑏
Begitu juga sebaliknya yaitu 𝑉 = 𝜋 ∫𝑎 [𝑓(𝑦)]2 𝑑𝑦.

2. Metode kulit silinder:


Jika membagi daerah interval secara mendatar (sumbu-𝑦) maka
volume benda-pejal diputar mengelilingi sumbu-x yaitu 𝑉 =
𝑏
2𝜋 ∫𝑎 𝑦𝑓(𝑦)𝑑𝑦.
𝑏
Begitu juga sebaliknya yaitu 𝑉 = 2𝜋 ∫𝑎 𝑥𝑓(𝑥)𝑑𝑥.

3. Metode cakram dan metode kulit silinder:


Jika menggunakan metode cakram dengan membagi daerah interval
secara tegak (sumbu-𝑥) dan diputar mengelilingi sumbu-𝑥 hasil volume
benda-pejalnya akan sama dengan jika menggunakan metode kulit
tabung dengan membagi daerah interval secara mendatar (sumbu-𝑦)
dan diputar mengelilingi sumbu-x yaitu
𝑏 𝑏
𝑉 = 𝜋 ∫𝑎 [𝑓(𝑥)]2 𝑑𝑥 = 2𝜋 ∫𝑎 𝑦𝑓(𝑦)𝑑𝑦.
𝑏 𝑏
Begitu juga sebaliknya 𝑉 = 𝜋 ∫𝑎 [𝑓(𝑦)]2 𝑑𝑦 = 𝑉 = 2𝜋 ∫𝑎 𝑥𝑓(𝑥)𝑑𝑥.
28

SOAL LATIHAN

1. Hitunglah volume benda-pejal putar yang terjadi jika daerah yang


dibatasi kurva 𝑦 = 𝑥 2 + 2, garis 𝑥 = 1, sumbu-𝑥, sumbu-𝑦, diputar
mengelilingi sumbu-𝑥 sejauh 360o menggunakan metode cakram.
2. R adalah daerah di kuadran I yang dibatasi kurva 𝑦 = 𝑥 2 , garis 𝑦 = 3,
sumbu-𝑦.
a. Gambarkanlah daerah R,
b. Hitunglah volume benda-pejal yang terbentuk dengan memutar
mengelilingi sumbu-𝑦 sejauh 360o menggunakan metode cakram.
3. Carilah volume benda-pejal pada gambar berikut menggunakan metode
cakram yang dibentuk jika daerah yang diberikan diputar sejauh 3600
mengelilingi

a. sumbu−𝑥
b. sumbu−𝑦
4. Hitunglah volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi
kurva 𝑦 = 𝑥 2 , garis 𝑥 = 3, dan di atas sumbu-𝑥 diputar mengelilingi sumbu-𝑦
sejauh 360o menggunakan metode kulit silinder.
5. R adalah daerah di kuadran I yang dibatasi kurva 𝑦 = 𝑥 2 , garis 𝑦 = 4,
sumbu-𝑦.
a. Gambarlah daerah R.
b. Hitung volume benda-pejal jika diputar mengelilingi sumbu- 𝑥 sejauh
360o menggunakan metode kulit silinder.
29

6. Carilah volume benda-pejal pada gambar berikut yang dibentuk jika


daerah yang diberikan diputar sejauh 3600 mengelilingi

a. sumbu−𝑥 (metode cakram)


b. sumbu−𝑥 (metode kulit silinder)
c. sumbu−𝑦 (metode cakram)
d. sumbu−𝑦 (metode kulit silinder)
e. Bandingkan hasil a dengan b serta hasil c dengan d dan berikan
kesimpulannya.
30

DAFTAR PUSTAKA

Neuhauser, C. 2011. Calculus for Biology and Medicine 3rd Ed. Prentice Hall.
Varberg, D. Purcell, E. and Rigdon, S. 2006. Calculus 9th Ed. Prentice Hall.

Anda mungkin juga menyukai