Anda di halaman 1dari 20

MATEMATIKA DASAR 1A

Submodul 14: Aplikasi Integral (Volume pada


Benda Putar)

Tim Matematika

TAHAP PERSIAPAN BERSAMA


INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA - LAMPUNG SELATAN
22 AGUSTUS 2019
1

PENDAHULUAN

Modul 14 ini akan diberikan materi Aplikasi Integral dengan subbab tentang
Volume pada Benda Putar. Perlu diketahui bahwa dalam mempelajari
aplikasi integral yang dibutuhkan adalah pemahaman tentang konsep dari
modul-modul sebelumnya terutama tentang integral.

Berdasarkan penjelasan di atas, tujuan instruksional yang harus dicapai


mahasiswa yaitu
menentukan dan menghitung volume pada benda putar.

Pada subbab aplikasi integral volume pada benda putar dengan metode
kulit silinder, materi yang akan dipelajari terkait dengan teori pada modul 10
yaitu integral tentu dan teorema dasar kalkulus 1 serta modul 12 yaitu aplikasi
integral (luas daerah pada bidang datar) dan modul 13 yaitu aplikasi integral
(volume pada benda putar).

Disarankan agar dalam tiap masalah haruslah memahami prosesnya, paling


sedikit dalam bentuk ringkasan seperti langkah-langkah berikut:

• Langkah 1: Deskripsikan permasalahan dengan gambar


1 daerah dan dilengkapi dengan definisi variabel.

• Langkah 2: Bagi (iris) interval menjadi beberapa sub interval


(tidak harus sama besar) dan beri label suatu sub-interval
tertentu. Membagi interval dapat dilakukan secara tegak
2 (sumbu-x) atau mendatar (sumbu-y). Kemudian benda
diputar sejauh 360o terhadap sumbu-x atau sumbu-y.

• Langkah 3: Menentukan luas alas permukaannya kemudian


3 aproksimasi (hampiri) volume sub-interval tertentu tersebut.

• Langkah 4: Nyatakan dalam bentuk integral tentu. Kemudian


hitung integralnya untuk memperoleh suatu volume benda
4 putar.
2

14.1. Volume Benda-Pejal Putar: Metode Kulit Silinder


Terdapat metode lain untuk mencari volume benda-pejal putar yaitu
metode kulit silinder. Untuk banyak persoalan, metode ini lebih mudah
diterapkan dibandingkan metode cakram. Metode kulit silinder yang
digunakan untuk menentukan volume benda-pejal putar dapat dianalogikan
seperti menentukan volume roti pada Gambar 14.1.

Gambar 14.1. Roti sebagai benda-pejal putar dengan metode kulit tabung

Sebuah kulit silinder adalah sebuah benda-pejal yang dibatasi oleh dua
silinder tegak sepusat seperti pada Gambar 14.2.

Gambar 14.2.

Jika jari-jari dalam adalah 𝑟1, dan jari-jari luar adalah 𝑟2 , dan tinggi silinder
adalah ℎ, dengan luas alas berupa lingkaran 𝐴 = 𝜋𝑟 2 , maka volumenya
adalah
𝑉 = (luas alas) ∙ (tinggi)
= (𝜋𝑟22 − 𝜋𝑟12 )ℎ
= 𝜋(𝑟2 + 𝑟1 )(𝑟2 − 𝑟1 )ℎ
𝑟2 +𝑟1
= 2𝜋 ( ) ℎ(𝑟2 − 𝑟1 )ℎ , (dengan manipulasi aljabar)
2ℎ
3

𝑟2 + 𝑟1
= 2𝜋 ( ) (𝑟2 − 𝑟1 )ℎ
2
𝑟2 +𝑟1
Misalkan dinyatakan oleh 𝑟 adalah rata-rata 𝑟1 dan 𝑟2 dan tebal ∆𝑟 = 𝑟2 −
2

𝑟1.
Sehingga
𝑉 = 2𝜋 ∙ (jari − jari rata − rata) ∙ (tinggi) ∙ (tebal)
= 2𝜋𝑟ℎ∆𝑟
Kita ketahui bahwa luas permukaan silinder yaitu 𝐴 = 2 𝜋 𝑟 ℎ sehingga kita
dapat menyebut volume dari kulit silinder yaitu luas permukaan silinder
dikalikan tebal silinder sebagai berikut:
𝑉 = (𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑙𝑖𝑛𝑑𝑒𝑟) ∙ (tebal)
= 𝐴 ∙ ∆𝑟
= 2𝜋𝑟ℎ∆𝑟

Perhatikan Gambar 14.3. Cara mengingat rumus tersebut adalah jika kulit
silinder sangat tipis dan lentur (seperti kertas), kita dapat memotong sisinya,
membukanya sehingga membentuk selembar segiempat, kemudian
menghitung volumenya dengan menganggap bahwa lembaran ini
berbentuk sebuah kotak tipis dengan panjang 2𝜋𝑟, tinggi ℎ, dan tebal ∆𝑟.

Gambar 14.3. Ilustrasi rumus kulit silinder


4

Perhatikan suatu daerah seperti pada Gambar 14.4.

Gambar 14.4.
Bagi interval tersebut menjadi beberapa sub-interval secara tegak (sumbu-𝑥)
dan diputar mengelilingi sumbu-𝑦. Maka akan terbentuklah sebuah benda-
pejal putar dan setiap sub-interval akan membentuk sebuah potongan yang
menyerupai kulit silinder seperti pada Gambar 14.5.
5

Gambar 14.5.

Untuk memperoleh volume benda ini, diketahui bahwa jari-jari 𝑟 = 𝑥, tinggi


ℎ = 𝑓(𝑥), dan tebal ∆𝑟 = ∆𝑥.
Sehingga kita dapat mengaproksimasi volume kulit silinder ∆𝑉 yaitu luas
permukaan silinder dikali tebal:
∆𝑉 ≈ 𝐴 ∙ ∆𝑟 , dengan 𝐴 adalah luas permukaan silinder yaitu 𝐴 = 2𝜋 𝑟ℎ
∆𝑉 ≈ 2𝜋𝑟ℎ ∙ ∆𝑟 ⟺ ∆𝑉 ≈ 2𝜋𝑥𝑓(𝑥)∆𝑥
Kemudian dijumlahkan
𝑛

𝑉 ≈ ∑ 2𝜋𝑥𝑖 𝑓(𝑥𝑖 )∆𝑥𝑖


𝑖=1

Kemudian ambil limitnya jika tebal kulit silinder mendekati nol.


𝑛

𝑉 = lim ∑ 2𝜋𝑥𝑖 𝑓(𝑥𝑖 )∆𝑥𝑖


|℘|→0
𝑖=1

Setelah itu bentuk menjadi sebuah integral.


𝑏

𝑉 = 2𝜋 ∫ 𝑥𝑓(𝑥)𝑑𝑥
𝑎

Contoh 14.1:
Hitunglah volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi
kurva 𝑦 = 𝑥 2 , garis 𝑥 = 2, dan di atas sumbu-𝑥 diputar mengelilingi
sumbu-𝑦 sejauh 360o .
Jawab:
1. Deskripsi gambar daerah
a. Gambarkan kurva 𝑦 = 𝑓(𝑥) = 𝑥 2
6

Gambar 14.6. kurva 𝒚 = 𝒇(𝒙) = 𝒙𝟐

b. Gambarkan garis 𝑥 = 2

Gambar 14.7. garis 𝒙 = 𝟐


c. Gambarkan daerah di atas sumbu-𝑥

Gambar 14.8. daerah di atas sumbu-𝒙


7

d. Gambarkan benda diputar mengelilingi sumbu-𝑦 sejauh 360o

Gambar 14.9. benda diputar mengelilingi sumbu-𝒚 sejauh 𝟑𝟔𝟎𝐨


2. Membagi interval [0,2] secara tegak (sumbu-𝑥) dan diputar mengelilingi
sumbu-𝑦.
Perhatikan sub-interval tertentu seperti pada Gambar 14.10, ketika
diputar mengelilingi sumbu-𝑦 akan membentuk sebuah kulit silinder
seperti pada Gambar 14.11. Karena benda dianggap sebagai
permukaan silinder dengan jari-jari 𝑟 = 𝑥, tinggi ℎ = 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 , dan tebal
∆𝑟 = ∆𝑥.

Gambar 14.10.
8

Gambar 14.11. Bentuk kulit silinder dari benda putar mengelilingi sumbu 𝒚

3. Aproksimasi volume sebuah sub-interval tertentu :


Karena luas permukaan silinder yaitu 𝐴 = 2𝜋𝑟ℎ maka volume silinder yaitu
∆𝑉 ≈ 𝐴 ∙ Δ𝑥 ⟺ ∆𝑉 ≈ 2𝜋𝑟ℎΔ𝑥 ⟺ ∆𝑉 ≈ 2𝜋(𝑥)(𝑥 2 )Δ𝑥
4. Nyatakan dalam integral :
2 2

𝑉 = ∫ 2𝜋(𝑥)(𝑥 2 )𝑑𝑥 = ∫ 2𝜋𝑥 3 𝑑𝑥


0 0

Perhitungan luas daerah:


2

𝑉 = ∫ 2𝜋𝑥 3 𝑑𝑥
0
2

= 2𝜋 ∫ 𝑥 3 𝑑𝑥
0

1 4 2
= 2𝜋 [ 𝑥 ]
4 0
16
= 2𝜋 ( − 0)
4
= 8𝜋

Jadi, volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi kurva 𝑦 =
𝑥 2 , garis 𝑥 = 2, dan di atas sumbu-𝑥 diputar mengelilingi sumbu-𝑦 sejauh 360o
adalah 8𝜋 satuan volume.

Contoh 14.2:
9

Hitunglah volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi
kurva 𝑦 = 4 − 2𝑥, di atas sumbu-𝑥, sumbu-𝑦, diputar mengelilingi sumbu-𝑥
sejauh 360o .
Jawab:
1. Deskripsi gambar daerah
a. Gambarkan kurva 𝑦 = 𝑓(𝑥) = 4 − 2𝑥

Gambar 14.12.

b. Gambarkan daerah di atas sumbu-𝑥 dan sumbu-𝑦

Gambar 14.13.
c. Gambarkan benda diputar mengelilingi sumbu-𝑦 sejauh 360o

Gambar 14.14. benda diputar mengelilingi sumbu-𝒙 sejauh 𝟑𝟔𝟎𝐨


10

2. Membagi interval [0,4] secara tegak (sumbu-𝑦) dan diputar mengelilingi


sumbu-𝑥.
Perhatikan sub-interval tertentu seperti pada Gambar 14.15, ketika
diputar mengelilingi sumbu-𝑥 akan membentuk sebuah kulit silinder
seperti pada Gambar 14.16. Karena benda dianggap sebagai
4−𝑦
permukaan silinder dengan jari-jari 𝑟 = 𝑦, tinggi ℎ = 𝑓(𝑦) = , dan tebal
2

∆𝑟 = ∆𝑦.

Gambar 14.15.

Gambar 14.16. Bentuk kulit silinder dari benda putar mengelilingi sumbu-𝒙

3. Aproksimasi volume sub-interval tertentu :


Karena luas permukaan silinder yaitu 𝐴 = 2𝜋𝑟ℎ maka volume silinder yaitu
4−𝑦
∆𝑉 ≈ 𝐴 ∙ Δ𝑦 ⟺ ∆𝑉 ≈ 2𝜋𝑟ℎΔ𝑦 ⟺ ∆𝑉 ≈ 2𝜋(𝑦) ( ) Δ𝑦
2

4. Nyatakan dalam integral :


4 4
4−𝑦
𝑉 = ∫ 2𝜋(𝑦) ( ) 𝑑𝑦 = ∫ 𝜋(4𝑦 − 𝑦 2 )𝑑𝑦
2
0 0
11

Perhitungan luas daerah:


4

𝑉 = ∫ 𝜋(4𝑦 − 𝑦 2 )𝑑𝑦
0
4

= 𝜋 ∫(4𝑦 − 𝑦 2 )𝑑𝑦
0

1 3 4
2
= 𝜋 [2𝑦 − 𝑦 ]
3 0
64
= 𝜋 [(32 − ) − 0]
3
32
= 𝜋
3
2
= 10 𝜋
3

Jadi, volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi kurva 𝑦 =
4 − 2𝑥, di atas sumbu-𝑥, sumbu-𝑦, diputar mengelilingi sumbu-𝑥 sejauh 360o
2
adalah 10 3 𝜋 satuan volume.

Pengetahuan!
Jika daerah pada Contoh 14.1 dibagi intervalnya secara mendatar (sumbu-
𝑦) dan diputar mengelilingi sumbu-𝑦 seperti pada Gambar 14.17, maka
partisi tersebut membentuk cincin seperti pada Gambar 14.18.

Gambar 14.17. Membagi daerah interval secara mendatar (sumbu-y)


12

Gambar 14.18. Bentuk cincin dari volume benda putar mengelilingi sumbu 𝒚

Volume benda-pejal putar tersebut dihitung dengan metode cincin adalah


sebagai berikut:
Menentukan batas 𝑦 jika yang diketahui 𝑦 = 𝑥 2 dan 𝑦 = 2
𝑦 = 𝑥 2 → 𝑦 = 22 → 𝑦 = 4
diperoleh 𝑦 = 0 sampai 𝑦 = 4
4
2
𝑉 = ∫ 𝜋 (22 − (√𝑦) ) 𝑑𝑦
0
4

= ∫ 𝜋(4 − 𝑦)𝑑𝑦
0
4

= 𝜋 ∫(4 − 𝑦)𝑑𝑦
0

1 2 4
= 𝜋 [4𝑦 − 𝑦 ]
2 0

= 𝜋(16 − 8)
= 8𝜋

Hasil volume benda-pejal putar dengan menggunakan metode cincin akan


sama dengan metode kulit silinder yaitu 8𝜋 satuan volume.
13

Jika daerah pada Contoh 14.2, interval [0,2] dibagi secara tegak (sumbu- 𝑥)
dan diputar mengelilingi sumbu-𝑥 seperti pada Gambar 14.19, maka partisi
tersebut membentuk cakram seperti pada Gambar 14.20. Benda dianggap
sebagai silinder dengan jari-jari 𝑟 = 𝑓(𝑥) = 4 − 2𝑥 dan tinggi ℎ = ∆𝑥.

Gambar 14.19. Membagi daerah interval secara tegak (sumbu-x)

Gambar 14.20. Bentuk cakram dari benda-pejal diputar mengelilingi sumbu-𝒙

Volume benda-pejal putar tersebut dihitung dengan metode cakram adalah


sebagai berikut:
2

𝑉 = ∫ 𝜋(4 − 2𝑥)2 𝑑𝑥
0
2

= 𝜋 ∫(4 − 2𝑥)2 𝑑𝑥
0
2

= 𝜋 ∫(16 − 16𝑥 + 4𝑥 2 )𝑑𝑥


0

2
4 3 2
= 𝜋 [16𝑥 − 8𝑥 + 𝑥 ]
3 0
32
= 𝜋 [(32 − 32 + ) − 0]
3
14

32
= 𝜋
3
2
= 10 𝜋
3

Hasil volume benda-pejal putar dengan menggunakan metode cakram


2
akan sama dengan metode kulit silinder yaitu 10 3 𝜋 satuan volume.
15

RANGKUMAN

Perbedaan metode volume benda-pejal putar yang dapat diambil adalah


sebagai berikut:
1. Metode cakram:
Jika membagi daerah interval secara tegak (sumbu-𝑥) maka volume
𝑏
benda-pejal diputar mengelilingi sumbu-𝑥 yaitu 𝑉 = 𝜋 ∫𝑎 [𝑓(𝑥)]2 𝑑𝑥.
𝑏
Begitu juga sebaliknya yaitu 𝑉 = 𝜋 ∫𝑎 [𝑓(𝑦)]2 𝑑𝑦.

2. Metode cincin:
Jika benda-pejal diputar mengelilingi sumbu-𝑥 dan membagi daerah
interval secara tegak (sumbu-𝑥) maka volume benda-pejal putar yaitu
𝑏
𝑉 = 𝜋 ∫𝑎 [𝑓(𝑥)2 − 𝑔(𝑥)2 ]𝑑𝑥.
𝑏
Begitu juga sebaliknya yaitu 𝑉 = 𝜋 ∫𝑎 [𝑓(𝑦)2 − 𝑔(𝑦)2 ]𝑑𝑦.

3. Metode kulit silinder:


Jika membagi daerah interval secara mendatar (sumbu-𝑦) maka
volume benda-pejal diputar mengelilingi sumbu-x yaitu
𝑏
𝑉 = 2𝜋 ∫𝑎 𝑦𝑓(𝑦)𝑑𝑦.
𝑏
Begitu juga sebaliknya yaitu 𝑉 = 2𝜋 ∫𝑎 𝑥𝑓(𝑥)𝑑𝑥.

4. Metode cakram dan metode kulit silinder:


Jika menggunakan metode cakram dengan membagi daerah interval
secara tegak (sumbu-𝑥) dan diputar mengelilingi sumbu-𝑥 hasil volume
benda-pejalnya akan sama dengan jika menggunakan metode kulit
tabung dengan membagi daerah interval secara mendatar (sumbu-𝑦)
dan diputar mengelilingi sumbu-x yaitu
𝑏 𝑏
𝑉 = 𝜋 ∫𝑎 [𝑓(𝑥)]2 𝑑𝑥 = 2𝜋 ∫𝑎 𝑦𝑓(𝑦)𝑑𝑦.
𝑏 𝑏
Begitu juga sebaliknya 𝑉 = 𝜋 ∫𝑎 [𝑓(𝑦)]2 𝑑𝑦 = 𝑉 = 2𝜋 ∫𝑎 𝑥𝑓(𝑥)𝑑𝑥.

5. Metode cincin dan metode kulit silinder:


Jika menggunakan metode cincin dengan membagi daerah interval
secara tegak (sumbu-𝑥) dan diputar mengelilingi sumbu-𝑥 hasil volume
benda-pejalnya akan sama dengan jika menggunakan metode kulit
16

tabung dengan membagi daerah interval secara mendatar (sumbu-𝑦)


dan diputar mengelilingi sumbu-x yaitu
𝑏 𝑏
𝑉 = 𝜋 ∫𝑎 [𝑓(𝑥)2 − 𝑔(𝑥)2 ]𝑑𝑥 = 2𝜋 ∫𝑎 𝑦𝑓(𝑦)𝑑𝑦.
𝑏 𝑏
Begitu juga sebaliknya 𝑉 = 𝜋 ∫𝑎 [𝑓(𝑦)2 − 𝑔(𝑦)2 ]𝑑𝑦 = 𝑉 = 2𝜋 ∫𝑎 𝑥𝑓(𝑥)𝑑𝑥.
17

SOAL LATIHAN

1. Hitunglah volume benda putar yang terjadi jika daerah yang dibatasi
kurva 𝑦 = 𝑥 2 , garis 𝑥 = 3, dan di atas sumbu-𝑥 diputar mengelilingi sumbu-𝑦
sejauh 360o menggunakan metode kulit silinder.
2. R adalah daerah di kuadran I yang dibatasi kurva 𝑦 = 𝑥 2 , garis 𝑦 = 4,
sumbu-𝑦.
a. Gambarlah daerah R.
b. Hitung volume benda-pejal jika diputar mengelilingi sumbu- 𝑥 sejauh
360o menggunakan metode kulit silinder.
3. Hitunglah volume benda putar yang dibatasi oleh kurva 𝑦 = 𝑥 2 dan garis
𝑦 = 3𝑥 diputar mengelilingi sumbu-𝑦 sejauh 360o menggunakan metode
kulit silinder.
4. S adalah daerah yang dibatasi parabola 𝑦 2 = 4𝑥, garis 𝑥 − 2𝑦 = 0.
a. Gambarkanlah daerah S,
b. Carilah volume benda-pejal yang terbentuk menggunakan metode
kulit silinder dengan memutar mengelilingi sumbu-𝑥.
c. Carilah volume benda-pejal yang terbentuk menggunakan metode
cincin dengan memutar mengelilingi sumbu-𝑥,
d. Bandingkan hasil yang diperoleh dari b dan c dan berikan
kesimpulannya.
5. Carilah volume benda-pejal pada gambar berikut yang dibentuk jika
daerah yang diberikan diputar sejauh 3600 mengelilingi

a. sumbu−𝑦 (metode cakram)


b. sumbu−𝑦 (metode kulit silinder)
c. Bandingkan hasil a dengan b dan berikan kesimpulannya.
18

6. T adalah daerah di kuadran I yang dibatasi kurva 𝑦 = √𝑥, garis 𝑥 = 4,


sumbu-𝑦.
a. Gambarkanlah daerah T,
b. Hitunglah volume benda-pejal yang terbentuk menggunakan metode
kulit silinder dengan memutar mengelilingi sumbu-𝑦,
c. Hitunglah volume benda-pejal yang terbentuk menggunakan metode
kulit silinder dengan memutar mengelilingi garis 𝑥 = 4.
7. Carilah volume benda putar yang dibatasi oleh kurva 𝑦 = 9 − 𝑥 2 dengan
𝑥 ≥ 0, di atas sumbu- 𝑥 dan sumbu-𝑦.
a. Gambarkanlah daerahnya,
b. Diputar mengelilingi sumbu-𝑦 menggunakan metode kulit silinder,
c. Diputar mengelilingi garis 𝑥 = 3 menggunakan metode kulit silinder.
8. Carilah volume benda putar yang dibatasi oleh kurva 𝑥 = √2𝑦 + 1, garis
𝑦 = 2, di atas sumbu- 𝑥, sumbu-𝑦.
a. Gambarkanlah daerahnya,
b. Diputar mengelilingi sumbu-𝑥 menggunakan metode kulit silinder,
c. Diputar mengelilingi garis 𝑦 = 3 menggunakan metode kulit silinder.
19

DAFTAR PUSTAKA

Neuhauser, C. 2011. Calculus for Biology and Medicine 3rd Ed. Prentice Hall.
Varberg, D. Purcell, E. and Rigdon, S. 2006. Calculus 9th Ed. Prentice Hall.

Anda mungkin juga menyukai