DISUSUN OLEH:
KELAS IIC
Kalkulus integral adalah ilmu yang mempelajari definisi, properti, dan aplikasi dari
dua konsep yang saling berhubungan, integral taktentu dan integral tertentu. Proses
pencarian nilai dari sebuah integral dinamakan pengintegralan (integration). Dengan kata
lain, kalkulus integral mempelajari dua operator linear yang saling berhubungan. Integral
taktentu adalah antiturunan, yakni kebalikan dari turunan. F adalah integral taktentu dari f
ketika f adalah turunan dari F. Integral tertentu memasukkan sebuah fungsi dengan outputnya
adalah sebuah angka, yang mana memberikan luas antar grafik yang dimasukkan dengan
sumbu x.
Aplikasi integral sangatlah banyak, misalnya mencari luas daerah, volume benda
putar, panjang kurva, momen inersia, dan sebagainya. Aplikasi dari integral ini sangat
berguna untuk memecahkan masalah-masalah fisika kontekstual maupun tidak. Dalam
kehidupan sehari-hari, banyak kita temukan bidang datar yang memiliki bentuk yang rumit.
Sebagai contoh adalah dedaunan. Dedaunan yang sering kita lihat mempunyai bentuk yang
bisa dikatakan rumit. Andaikan kita diberikan tugas oleh guru ataupun dosen kita untuk
menentukan luas dari daun kamboja, atau daun yang lainnya, tentu kita akan merasa
kebingungan untuk menghitungnya. Hal ini akan bisa dibantu dengan menggunakan integral.
Dengan integral kita bisa menghitung luas daerah yang tidak teratur atau biasa dikatakan
rumit.
MENGHITUNG LUAS DAERAH BIDANG DATAR YANG DITINJAU DARI
KOORDINAT KUTUB
Aplikasi integral sangatlah banyak, salah satunya mencari luas daerah. Dalam
pembahasan ini akan dibahas tentang cara mencari luas bidang datar antara dua kurva.
Kurva-kurva yang diamati adalah kurva yang muncul dalam persamaan Kartesius,
persamaan pa-rameter, dan persamaan kutub. Namun, pada makalah ini akan dibahas
khususnya pada persamaan kutub. Apabila dengan koordinat kartesius, unsur luas dasar
adalah luas persegi panjang. Namun, apabila dengan koordinat kutub unsur luas dasar ini
adalah luas suatu juring (sektor) lingkaran.
Dalam menggunakan persamaan-persamaan tersebut ada beberapa langkah yang
digunakan untuk menentukan luas daerah bidang yang rumit adalah sebagai berikut :
1. Menggambar fungsi yang diketahui.
2. Mengiris bidang yang akan diukur luasnya menjadi irisan-irisan kecil, dan memberi
label pada satu irisan tertentu.
3. Menghampiri luas irisan tertentu ini dengan menganggapnya berupa sebuah segitiga
4. Menjumlahkan hampiran-hampiran luas irisan tersebut
5. Mengambil limit dengan lebar masing-masing irisan mendekati nol sehingga
diperoleh suatu integral tentu.
Kelima langkah diatas dapat diilustrasikan dengan contoh sederhana berikut. Dalam
bagian ini kita akan memperhatikan bidang datar yang dibatasi oleh kurva
r 1 = f ( θ )> 0 dan r 2 =g (θ ) > 0 dan garis-garis θ=α dan θ=β seperti dalam
Gambar 1.
Gambar.1 Bidang Datar di antara dua kurva kutub
Rumus untuk luas bidang datar tersebut dapat dipandang secara intuisi dengan
memperhatikan suatu irisan ΔL . Irisan tersebut diperoleh dengan memandang dua
juring dari suatu lingkaran berjari-jari r 1 dan r 2 dengan sudut pusat seperti dalam
Gambar.1 sebelah kanan. berdasarkan rumus luas suatu tembereng dari suatu lingkaran
1 2
L= r θ,
2
1 2 1
LOBB =¿ r 1 Δθ dan LOAA = r 22 Δθ,
¿
2 2
sehingga
1 2 2
ΔL= LOBB − LOAA = (r −r ) Δθ.
2 1 2
¿ ¿
1 β 2
L= ∫ ( r 1 −r 22 ) dθ ……………………..pers. (1)
2 α
r =f (θ)
r . dθ
θ
r
dθ
θ0
θ−θ0
1
Kita ketahui bahwa luas sebuah segitiga adalah x alas x tinggi
2
Dari gambar di atas, maka luas segitiga dapat diperoleh dengan rumus
1 1
∆ A= . a .t = . rdθ .r
2 2
1
∆ A= . r 2 . dθ
2
n
A=∑ ∆ Ai
i=1
n
1 2
A=∑ r dθ
i=1 2
n
1 2
A=lim ∑ r dθ
n →∞ i=1 2
θ
1
A=
2θ
∫ r 2 dθ
0
2. Tentukan luas cardioda r =a ¿
Dari gambar di atas, kita bias melihat bahwa gambar tersebut simetris sehingga kita
cukup menghitung setengah dari bidang tersebut dan nantinya hasilnya kita kalikan 2.
π
1
S=2. ∫ a2 (1+ cos θ)2 dθ
20
π
S=a2∫ ¿¿
0
π π
=a
2
[
∫ 1 dθ+2∫ cos θdθ+
0 0
cos 2 θ+1
2
dθ
]
Contoh Soal :
Hitung luas bidang datar tertutup di luar lingkaran r = 6 cos ( θ ) dan di dalam kardioda
(cardioid) r = 2 + 2 cos ( θ ).
Penyelesaian. untuk menentukan luas bidang datar yang dimaksud, kita perlu mengetahui
nilai θ dimana kedua kurva berpotongan. kita dapat mencari nilai-nilai tersebut dengan
cara subtitusi :
6 cos (θ ) = 2 +2 cos ( θ )
4 cos ( θ )= 2
1
cos ( θ ) =
2
1
θ =± π
3
1 1
π sampai π
sudut dari yang kecil ke besar. jika kita menggunaka 3 2 , maka kita
mendapatkan bidang datar yang dibatasi oleh kardioda dan lingkaran. luas untuk bidang datar
tersebut yaitu :
1
1 π 2 2
L1= ∫21 [ ( 2+2 cos ( θ ) ) −( 6 cos ( θ ) ) ] dθ
2 3π
1
1 π
= ∫12 [ 4 +8 cos ( θ ) + 4 cos2 ( θ )−36 cos 2 ( θ ) ] dθ
2 3π
1
1 π
2
= ∫ [ 4+8
1 cos ( θ )−32 cos2 ( θ ) ] dθ
2 3
π
1
π
2
=2 ∫ 1 [ 1+2 cos (θ )−8 cos2 ( θ ) ] dθ
π
3
1
1 1 π
[ 4 (
L1 = 2 θ+2 sin ( θ )−8 sin ( 2θ )+ θ
2 )] 2
1
3
π
1
π
2
= 2 [−3 θ + 2 sin ( θ )− 2 sin ( 2 θ ) ] 1
π
3
3
[(
= 2 − π +2−0 −(−π +0 )
2 ) ]
= 4−π
1
π sampai π
Berikutnya, jika kita menggunakan 2 , maka kita mendapatkan
bidang datar yang dibatasi oleh kardioda saja. Disini kita tetap bisa menggunakan persamaan
π
1 1
[ 4 (
= 2 θ +2 sin ( θ )+ sin ( 2θ )+ θ
2 )] 1
2
π
1 1
= 2
[( 2
π +0−0 )+ ( π +2−0 )
4 ]
3
= 4+ π
4
Sekarang kita perhatikan bahwa ternyata bidang datar simetris terhadap sumbu x. Jadi, luas
bidang datar yang ditanyakan, yaitu
L = 2 ( L1 + L 2 )
=2 ( 4 −π + 4+ 34 π )
1
= 16− π
4
Referensi :
Nugroho, Didit Budi. 2008. “Catatan Kuliah (3 sks) GM 114 Kalkulus 2”. Tersedia dalam
http://sainsmat.uksw.edu/2008/wp-content/uploads/2010/03/masterkalkulus2.pdf. Diakses
pada 15 Maret 2014