Dalam bagian ini dipelajari metode-metode untuk memperoleh jika sudah diketahui.
Tabel 4.1 Himpunan bebas linier undetermined coefficient suku tak homogen
NO R(x) = U C function Bentuk Pilihan Yp(x)
2 C eax C eax
Jika ada suku ( ) memuat suku dalam ( ) factor tak homogen, memuat kali suku-suku
dalam penyelesaian homogen maka penyelesaian partikulir perlu dimodifikasi bentuk pilihan
( )-nya yang terdapat pada tabel, sehingga bentuk pilihan ( ) tidak sama dengan basis
penyelesaian homogen. Misalkan ( ) suku dalam ( ), jika ada suku dalam ( ) yang sama
dengan ( ) dengan factor pengalinya maka penyelesaian partikulir yang berpadanan dengan
suku ini diberikan oleh ( )
Kasus 1: ( ) = ( ) polynomial tingkat ke-n dalam x.
Asumsikan penyelesaian memiliki bentuk
= + + ..+ +
Contoh
′′ ′
1. Selesaikan − − 2 = 4
Diperoleh penyelesaian karakteristik, = + . Di sini ∅( ) = 4 , suatu
polinomial tingkat-kedua. Digunakan penyelesaian partikulir,
= + + (1)
Jadi, ′ = 2 + dan ′′ = 2 . Dengan memasukan hasil-hasil ini ke dalam
−2 =4 (−2 −2 )=0 2 − −2 =0
Jika sistem ini diselesaikan, kita memperoleh = −2, = 2, dan = −3. Jadi
penyelesaiannya menjadi
= −2 + 2 −3
= +
= + −2 + 2 −3
2. Selesaikan ̈ − 6 ̇ + 25 = 50 − 36 − 63 + 18
Diperoleh penyelesaian karakteristik
= cos 4 + sin 4
Di sini ∅( ) adalah polinomial tingkat-ketiga dalam t. Digunakan penyelesaian partikulir,
menggantikan x dengan t,
= + + + (1)
Dengan demikian,
̇ =3 +2 +
̈ =6 +2
(6 +2 ) − 6(3 +2 + ) + 25( + + + ) = 50 − 36 − 63 + 18
atau
(25 ) + (−18 + 25 ) + (6 − 12 + 25 ) + (2 −6 + 25 ) = 50 − 36 − 63 + 18
Dengan menyetarakan koefisien-koefisien dari suku-suku dengan pangkat t yang sama, kita
memperoleh
Jika keempat persamaan aljabar ini diselesaikan secara simultan, kita memperoleh = 2,
= 0, = −3, dan = 0, sehingga (1) menjadi
= 2 −3
= +
= cos 4 + sin 4 + 2 −3
Kasus 2: ( ) = di mana k dan adalah konstanta-konstanta yang diketahui
Asumsikan penyelesaian memiliki bentuk
=
Contoh
′′ ′
1. Selesaikan − − 2 =
Diperoleh penyelesaian karakteristik, = + . Di sini ∅( ) memiliki bentuk
yang diberikan dalam Kasus 2 dengan k =1 dan = 3. Digunakan penyelesaian partikulir,
= (1)
Jadi, ′ = 3 dan ′′ = 9 . Dengan memasukkan hasil-hasil ini ke dalam
2. Selesaikan ̈ − 6 ̇ + 25 = 64 .
Diperoleh penyelesaian karakteristik
= cos 4 + sin 4
Di sini ∅( ) memiliki bentuk yang diberikan dalam Kasus 2 di mana variabel independen x
digantikan oleh t, k =64 dan = −1. Digunakan penyelesaian partikulir, menggantikan x
dengan t,
= (1)
Dengan demikian, ̇ = − dan ̈ = . Dengan memasukkan hasil-hasil ini ke dalam
persamaan diferensial, kita memperoleh
− 6(− ) + 25( ) = 64
atau 32 = 64 . Maka 32 = 64 atau = 2, sehingga (1) menjadi = 2 .
= +
= cos 4 + sin 4 + 2
Di mana dan adalah konstanta yang harus ditentukan. Asumsi dilakukan secara utuh
walaupun bentuk ( ) hanya salah satu unsur sinus atau cosinus, karena turunan dari
sinus dan cosinus melibatkan sinus dan cosinus juga.
Contoh
1. Selesaikan − − 2 = sin 2
Diperoleh penyelesaian karakteristik, = + . Di sini ∅( ) memiliki bentuk
yang diberikan dalam Kasus 3 dengan = 1, = 0, dan = 2. Digunakan penyelesaian
partikulir,
= sin 2 + cos 2 (1)
Diperoleh: ′ = 2 cos 2 − 2 sin 2 dan ′′ = −4 sin 2 − 4 cos 2 .
Dengan memasukkan hasil-hasil ini ke dalam persamaan diferensial, kita memperoleh
(−4 sin 2 − 4 cos 2 ) − (2 cos 2 − 2 sin 2 ) − 2( sin 2 + cos 2 ) = sin 2
atau, ekuivalen dengan
(−6 + 2 ) sin 2 + (−6 − 2 ) cos 2 = (1) sin 2 + (0) cos 2
Dengan menyetarakan koefisien-koefisien dari suku-suku yang sama, kita memperoleh
−6 + 2 = 1 −2 − 6 = 0
Jika sistem ini diselesaikan, kita memperoleh = −3/20 dan = 1/20. Maka dari (1),
3 1
= − sin 2 + cos 2
20 20
dan solusi umumnya adalah
= +
= + − sin 2 + cos 2
menggantikan x dengan t,
= +2 −3
dan solusi umumnya adalah
= + + +2 −3
Solusi tersebut dapat diperoleh hanya dengan melakukan dua kali integrasi pada kedua
sisi persamaan diferensial terhadap x.
4. Selesaikan −5 =2 .
Diperoleh penyelesaian karakteristik = . Karena ∅( ) = 2 , dari persamaan
(11.2) dapat dilihat bahwa asumsi untuk haruslah = . Akan tetapi,
perhatikan bahwa ini memiliki bentuk yang tepat sama dengan ; oleh karena itu,
kita harus memodifikasi . Dengan mengalikan dengan ( = 1), kita memperoleh
= (1)
Karena ekspresi matematis ini tidak memiliki suku-suku yang sama dengan ; maka
persamaan ini merupakan kandidat sebagai solusi tertentu. Dengan memasukkan (1)
dan ′ = + 5 ke dalam persamaan diferensial dan
menyederhanakannya, kita memperoleh =2 , sehingga = 2. Persamaan
(1) menjadi = 2 dan solusi umumnya adalah = ( +2 ) .
6. Selesaikan
− 5 = ( − 1) sin + ( + 1) cos
Diperoleh penyelesaian karakteristik = . Dengan menggunakan hasil-hasil dari
Soal 11, kita mengasumsikan
=( + ) sin + ( + ) cos (1)
Jadi, =( − − ) sin + ( + + ) cos
7. Selesaikan −5 =3 − 2 + 1.
Diperoleh penyelesaian karakteristik = . Di sini kita dapat menuliskan ∅( )
sebagai jumlah dari dua fungsi yang mudah ditangani; ∅( ) = (3 ) + (−2 + 1).
Untuk suku 3 kita akan mengasumsikan solusi dalam bentuk ; untuk suku −2 +
1 kita akan mengasumsikan solusi dalam bentuk + . Jadi, kita mencoba
= + + (1)
Dengan memasukkan (1) ke dalam persamaan diferensial dan menyederhanakannya,
kita memperoleh
(−4 ) + (−58 ) + ( −5 ) = (3) + (−2) + (1)
Dengan menyetarakan koefisien-koefisien dari suku-suku yang sama, kita memperoleh
8. Selesaikan −5 = −
Diperoleh penyelesaian karakteristik = . Di sini ∅( ) = − , yang
merupakan selisih dari dua suku, masing-masing dalam bentuk yang mudah ditangani.
Untuk kita akan mengasumsikan solusi dalam bentuk
( + + ) (1)
Untuk kita pertama-tama akan mencoba solusi dalam bentuk
( + )= +
Akan tetapi asumsi solusi ini akan memiliki, dengan mengabaikan konstanta-konstanta
multiplikatif, suku yang sama dengan . Oleh karena itu kita terpaksa harus
memakai persamaan yang sudah dimmodifikasi
( + )= ( + ) (2)
Sekarang kita mengambil sebagai jumlah dari (1) dan (2):
= ( + + )+ ( + ) (3)
Dengan memasukkan (3) ke dalam persamaan diferensial dan menyederhanakannnya,
kita memperoleh
[(−4 ) + (2 −4 ) +( −4 )] + [(2 ) + ]
= [(1) + (0) + (0)] + [(−1) + (0)]
Dengan menyetarakan koefisien-koefisien dari suku-suku yang sama, kita memperoleh
−4 =1 2 −4 =0 −4 =0 2 = −1 =0
yang memberikan
=− =− =− =− =0
1. Bagian riil ( ) adalah penyelesaian persamaan diferensial dengan ( ) digantikan oleh bagian
riilnya.
2. Bagian imajiner ( ) adalah penyelesaian persamaan diferensial dengan ( ) digantikan oleh
bagian imajinernya.
+ + = ( )
Untuk kasus ( ) = tan , fungsi ini mempunyai turunan bebas linier sejumlah tak hingga banyaknya
sehingga metode koefisien tak tentu tidak bisa diterapkan. Asumsikan fungsi ( ) kontinu pada interval
dan tidak ekuivalen dengan nol pada interval ini. Anggaplah dan adalah dua penyelesaian bebas
linier persamaan homogen + + = 0.
( + )+ ( ′ ′ + ′ ′) + + + ( ′+ ′)
+ ( ′ + ′ )+ ( + )= ( )