Anda di halaman 1dari 51

SPL HOMOGEN

Bentuk umum:
a11x1  a12 x 2  .........  a1n x n  0
a 21x1  a 22 x 2  .........  a 2n x n  0 SPL dengan m persamaan dan
n variabel.

a m1x1  a m2 x 2  ........  a mn x n  0
Dalam bentuk matrik :

a11 a12 .......... a1n   x1  0 


a a .......... a   x  0 
 21 22 2n   2   
      Amn x = 0
    
    
a m1 a m2 .......... a mn   x n  0 
pasti ada penyelesaian
trivial (sederhana)
x1  0, x 2  0, ........ x n  0

SPL HOMOGEN atau

Selalu konsisten penyelesaian trivial +


tak berhingga banyak
penyelesaian taktrivial
(tidak semuanya nol )
ILUSTRASI:
a1x + b1y = 0 (a1, b1 keduanya tidak nol)
a2x + b2y = 0 (a2, b2 keduanya tidak nol)

(a) Hanya solusi trivial (b) Solusi banyak


SPL homogen Amn x = 0 (m: persamaan, n: variabel)

mempunyai kemungkinan penyelesaian :

a) m > n hanya mempunyai solusi trivial

b) m = n jika
A  0  trivial
A  0  tidak trivial

c) m < n mempunyai solusi tidak trivial


Contoh :
(Solusi trivial)
1.Carilah penyelesaian SPL homogen berikut :
3a+b=0 m=n
a–b=0 A 0
Jawab : 3 a + b = 0
a–b=0
4a =0 a=0
3a+b=0
3(0)+ b = 0 b=0
2. Carilah penyelesaian SPL homogen berikut :
x+2y =0
m=n
-x–2y+z=0
A 0
2x + 3 y + z = 0
Jawab :
 1 2 0   x  0
-1 -2 1  y    0 
    
 2 3 1   z  0 

 1 2 0 0  1 2 0 0  1 0 0 0 
 A b  -1 -2 1 0 ~ 0 0 1 0  ~ 0 1 0 0 
 2 3 1 0  0 -1 1 0  0 0 1 0 
Pada matrik yang terakhir terlihat bahwa semua kolom

matrik A memiliki satu utama (matrik identitas),

sehingga penyelesaiannya adalah trivial yaitu :

 x  0
 y   0 
   
 z   0 
Contoh :
(Solusi tak trivial)

1. Carilah penyelesaian SPL homogen berikut ini :


3a+b+c=0
m<n
5a–b+c=0
Jawab :

3 1 1 0  b1(1/3) 1 13 13 0  b21(-5)
5 -1 1 0   
  5 -1 1 0 
1 13 13 0 b2(-3/8) 1 13 1
3 0 b12(-1/3) 1 0 1
4 0
     
 0 -2 2
3 - 2
3 0 0 1
1
4 0 0 1
1
4 0
Jadi diperoleh : a = - ¼ c dan b = - ¼ c (solusi umum)

Misalkan : c = 4 a = - 1 dan b = - 1

c = -4 a = 1 dan b = 1

c=1 a = - ¼ dan b = - ¼

c = -1 a = ¼ dan b = ¼

Diperoleh solusi tak trivial


2. Carilah penyelesaian SPL homogen berikut ini:

m< n

Jawab :
Bentuk matriks:
Bentuk akhir eselon-baris tereduksi:

Terdapat 2 variabel bebas yaitu x2 dan x5

Misalkan : x2 = s dan x5 = t, maka diperoleh :


solusi umum : x1  s  t , x 2  s, x 3  t , x 4  0, x 5  t.

dan penyelesaian trivialnya terjadi pada saat s = t = 0.


3. Carilah penyelesaian SPL homogen berikut ini :
x1 + 2x3 + 3 x4 = 0
2x1 + x2 + 3x3 + 3 x4 = 0 m< n
x1 + x2 + x3 + x4 = 0
Jawab :

1 0 2 3 0  1 0 2 3 0 
2 1 3 3 0 ~ 0 1 -1 -2 0 
   
1 1 1 1 0  0 0 0 0 0 

Terdapat 2 variabel bebas yaitu : x3 dan x4

Misalkan x3 = s dan x4 = t , maka diperoleh :


solusi umum :
 x1   2s  3t 
 x   s  2t 
 2   
x3   s 
   
 x 4   t 

Solusi trivialnya terjadi pada saat s = t = 0


4. Carilah penyelesaian SPL homogen berikut ini :
x– y+ 2z– w=0
2x + y – 2 z – 2w = 0 m=n
x + 2y – 4 z + w = 0 A 0
3x – 3w = 0
Jawab :
1 -1 2 -1 0  1 -1 2 -1 0  1 0 0 -1 0 
2 1 -2 -2 0  0 3 -6 0 0  0 1 -2 0 0 
~
 A b    ~ 
-1 2 -4 1 0  0 1 -2 0 0  0 0 0 0 0
     
3 0 0 -3 0  0 3 -6 0 0  0 0 0 0 0
Pada matrik terakhir terlihat hanya 2 kolom yang
memiliki satu utama atau terdapat 2 baris nol, ini berarti
bahwa SPL tidak trivial dengan 2 variabel bebas yaitu z
dan w. Dengan memisalkan z =s dan w = t, maka
diperoleh penyelesaian umum :  x   t 
 y   2s 
  
 z  s 
   
w  t 

OBE pada SPL Homogen hanya dilakukan pada matrik A


saja, karena tidak akan mempengaruhi hasil perhitungan.
Metode Jacobi :
Metode Jacobi : x1dan x2 disebut bilangan iterasi

0.993
Ketika n = 4, maka bilangan iterasi ke 4 adalah 1.985 
 
Hasil akhir dari metode Jacobi mendekati solusi
sebenarnya yaitu : 1  ,sehingga dalam kasus ini
 2
  metode Jacobi menyatu
(konvergen)
Metode Gauss – Seidel : dengan pola perhitungan zigzag

Dapat dilihat bahwa metode Gauss-Seidel pada kasus ini


juga menyatu, bahkan lebih cepat dibandingkan Jacobi
Metode Gauss – Seidel dengan jawaban menyebar
(divergen)

 x1   2 
Jawaban sebenarnya adalah :      (lihat gambar)
 x 2  1 
Diagonal matrik dominan sempurna
Matrik A dikatakan memiliki diagonal dominan sempurna
jika :
a11 a12 .......... a 1n  a11  a12  a13  .........  a1n
a a .......... a 
 21 22 2n 
a 22  a 21  a 23  .........  a 2n
A=  
 
 
a m1 a m2 .......... a mn  a mn  a n1  a n2  .........  a n,n-1
 

Jika SPL nxn mempunyai diagonal dominan sempurna


pasti memiliki solusi tunggal, sehingga iterasi metode
Jacobi’s maupun Gauss – Seidel mendapatkan hasil
yang menyatu (konvergen)
APLIKASI SPL
SPL dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah
di bidang, biologi, kimia, fisika, ekonomi, arus lalu lintas
dan lain-lain.
 Aplikasi SPL dalam bidang biologi.
1. Ahli biologi menempatkan 3 jenis bakteri pada tabung reaksi
yang diberi tanda Strain I, Strain II dan Strain III.
Ada 3 macam makanan yang berbeda (A, B dan C) yang setiap
hari disediakan yaitu 2300 satuan A, 800 satuan B dan 1500
satuan C.
Masing-masing bakteri mengkonsumsi sejumlah satuan makanan
seperti ditunjukkan dalam tabel 1.
Berapa banyak bakteri setiap Strain yang berada dalam tabung
reaksi yang menghabiskan makanan?
Tabel 1. Konsumsi makanan
Strain I Strain II Strain III
Makanan A 2 2 4
Makanan B 1 2 0
Makanan C 1 3 1
Jawab :
Misalkan : x1, x2 dan x3 adalah jumlah bakteri dari Strain I, Strain II
dan Strain III.
Bakteri Strain I mengkonsumsi makanan A per-hari sebanyak 2
satuan, sehingga jumlah total makanan A yang dikonsumsi per-
hari adalah 2 x1.
Demikian pula untuk Strain II dan Strain III, mengkonsumsi
makanan A per-hari sebanyak 2 x2 dan 4x3
Makanan A yang disediakan berjumlah 2300 satuan,
dengan demikian dapat dituliskan persamaan berikut :
2x1 + 2x2 + 4x3 = 2300
Dengan cara yang sama dapat dituliskan persamaan
untuk jenis makanan B dan C sebagai berikut :
x1 + 2x2 = 800
x1 + 3x2 + x3 = 1500
Jadi terbentuk SPL dengan 3 variabel.
Dengan OBE diperoleh :
 2 2 4 2300  1 0 0 100  Strain I : 100
1 2 0 800  0 1 0 350  Strain II : 350
   
1 3 1 1500  0 0 1 350  Strain III: 350
2. Sama seperti soal 1 namun tabel 1 diubah menjadi tabel 2.
Tabel 2. Konsumsi makanan
Strain I Strain II Strain III Jumlah
Makanan A 1 1 1 1500
Makanan B 1 2 3 3000
Makanan C 1 3 5 4500
Jawab :
1 1 1 1500  1 0 -1 0 
1 2 3 3000  0 1 2 1500 
    SPL baru : x1– x3 = 0
1 3 5 4500  0 0 0 0  x2– 2x3 = 0
Variabel bebas : x3
Misalkan : x3 = t
Maka x1 = t
x2 = 1500 – 2t
Pada kenyataannya, jumlah bakteri tidak mungkin
negatif. Oleh karenanya, t ≥ 0 dan 1500 – 2 t ≥ 0. Dari
kedua ketidaksamaan tersebut diperoleh : 0≤ t ≤750.

Dengan demikian terdapat 751 nilai t yang memenuhi


dan bentuk persamaannya adalah :
 x1   t   0  1
 x   1500  2t   1500   t  2 
 2      
 x 3   t   0   1 
 Aplikasi SPL dalam bidang kimia.
Persamaan reaksi kesetimbangan
Reaksi gas Hidrogen (H2) dengan Oksigen (O2)
menghasilkan air (H2O) yang ditulis dalam persamaan
reaksi kesetimbangan sebagai berikut :
2 H2 + O2 2 H2O
Berarti 2 molekul Hidrogen dengan 1molekul Oksigen
membentuk 2 molekul air.
Terjadi kesetimbangan karena ruas kiri dan ruas kanan
mengandung 4 atom Hidrogen dan 2 atom Oksigen
Contoh:
1. Amonia (NH3) dalam Oksigen menghasilkan Nitrogen
(N2) dan air. Tentukan persamaan reaksi
kesetimbangan kimianya.
Jawab :
Misalkan jumlah molekul dari amonia, oksigen,
nitrogen dan air adalah : w, x, y dan z.
Maka persamaan reaksi kesetimbangan dapat ditulis
dalam bentuk :
wNH3 + xO2 yN2+ zH2O
Kemudian bandingkan jumlah atom nitrogen,
hidrogen dan oksigen yang direaksikan dengan yang
dihasilkan.
Diperoleh persamaan sebagai berikut :
Nitrogen : w = 2y
Hidrogen : 3w = 2z
Oksigen : 2x = z
Jika ditulis dalam bentuk persamaan standard, maka
terlihat SPL Homogen dengan 3 persamaan dan 4
variabel sebagai berikut :
w –2y =0
3w –2z=0 m<n Tidak trivial
2x – z=0
1 0 -2 0 0  1 0 0 - 23 0 
3 0 0 -2 0   
0 1 0 - 2 0 
1
 
0 2 0 -1 0  0 0 1 - 13 0 

Jadi : w = 2/3 z w =4
x =½z x =3
y = 1/3 z y =2
z =6
Persamaan kesetimbangan ditulis sebagai
berikut:
4NH3 + 3O2 2N2+ 6H2O
2. Selesaikan persamaan reaksi pembakaran gas
Propana (C3H8) oleh Oksigen (O2) berikut ini :
(x1)C3H8 + (x2)O2 (x3)CO2 + (x4) H2O
Jawab :
Penulisan secara matrik setiap molekul adalah sebagai
berikut :
C3H8 : 3, O2 : ,0CO  2 : 1dan  H2O : 0  C
8  0  0  2
        H
0   2   2  1  O

Jumlah atom C, atom H dan atom O di ruas kiri harus


sama dengan ruas kanan.
Maka :
3  0  1  0 
x1 8  + x2 0  = x3 0  + x4  2 
       
0   2   2  1 
Terbentuk SPL Homogen berikut ini :
3 0 -1 0 0  3 0 -1 0 0 
8 0 0 -2 0  0 2 -2 -1 0 
   
0 2 -2 -1 0  0 0 -4 3 0 

-12 0 0 3 0  -4 0 0 1 0 
 0 -4 0 5 0   0 -4 0 5 0 
   
 0 0 -4 3 0  0 0 -4 3 0 
Hasilnya : x1 = ¼ , x2 = 5/4, x3 = ¾ dan x4 = variabel bebas

Ambil : x4 = 4, x1 = 1 , x2 = 5 dan x3 = 3

Maka persamaan reaksi kesetimbangan menjadi :

C3H8 + 5O2 3CO2 + 4H2O


 Aplikasi SPL dalam bidang fisika.
SPL dalam bidang fisika difokuskan dalam menentukan
besar arus listrik yang mengalir dalam suatu
rangkaian.
Digunakan hukum Kirchhoff :
 Pada titik persimpangan :
Jumlah arus yang masuk = jumlah arus yang keluar
 Pada suatu loop :
Perhitungan aljabar dari tegangan = perhitungan
aljabar penurunan tegangan
Berdasarkan hukum Ohm,

penurunan tegangan E pada setiap resistor adalah :

E= i R

Dengan : i = kuat arus (ampere)

dan R = resistor/hambatan (Ω)


Contoh :
Tentukan i1, i2 dan i3 pada rangkaian berikut ini :

Jawab :
Penyelesaian soal ini didasarkan pada hukum Kirchhoff
dan Ohm dengan menggunakan SPL berikut ini :
Persamaan ditulis dalam notasi matrik dan diselesaikan
dengan OBE berikut ini :
Aplikasi SPL dalam bidang ekonomi.
SPL di bidang ekonomi kebanyakan digunakan untuk
menentukan biaya ekuilibrium pengeluaran dalam
suatu periode tertentu sehingga pendapatan yang
ada sesuai dengan pembelanjaannya.
Contoh :
Setiap tahun, sektor barang dagangan (A) menjual 80%
outputnya kepada sektor jasa dan sisanya disimpan.
Sedangkan sektor jasa (B) menjual 60% outputnya kepada
sektor barang dagangan dan sisanya disimpan.
Bagaimana cara penentuan biaya ekuilibrium setiap sektor
pertahun sehingga pendapatan masing-masing sektor sesuai
dengan pengeluaran ?
Buat daftar pengeluaran masing-masing sektor :
Sektor Sektor
Barang dagangan Jasa Dibeli oleh :
(A) (B)
0,2 0,6 A
0,8 0,4 B

Kolom menunjukkan output, sedangkan baris


menunjukkan pengeluarannya masing-masing sektor
Maka SPL yang dihasilkan adalah :
A = 0,2 A + 0,6 B 0,8 A – 0,6 B = 0 (1)
B = 0,8 A + 0,4 B 0,8 A – 0,6 B = 0 (2)
Dalam notasi matrik :

0,8 0,6 0 0,8 0,6 0


 0 0 
0  0 0 
0
 
Hasil umumnya : A = 6/8 B, dengan B adalah
variabel bebas.
Bila B = 80, maka A = 60. Jadi, biaya ekuilibrium untuk
sektor barang dagangan adalah 60, sedangkan sektor
jasa adalah 80
 Aplikasi SPL dalam bidang arus lallu lintas
Pada suatu daerah terdapat jalan raya seperti gambar di bawah ini :

Angka-angka yang terdapat pada gambar menyatakan jumlah


kendaraan yang melintasi jalan.
Dengan prinsip bahwa jumlah mobil yang masuk menuju ketitik
persimpangan A, B, C dan D harus sama dengan jumlah yang,
keluar, tentukan jumlah kendaraan pada x1, x2, x3 dan x4!
Dengan demikian dapat ditulis SPLnya sebagai berikut :
Titik persimpangan A:
x1 + 380 = x2 + 430 x1 – x2 = 50 (1)
Titik persimpangan B:
x2 + 540 = x3 + 420 x2 – x3 = –120 (2)
Titik persimpangan C:
x3 + 470 = x4 + 400 x3 – x4 = –70 (3)
Titik persimpangan D:
x1 + 590 = x4 + 450 x1 – x4 = – 140 (4)
Dengan menggunakan OBE dari matrik, diperoleh :
Hasil akhir SPL adalah konsisten dan mempunyai
banyak himpunan penyelesaian.

Jika diambil : x4= 420, maka :


x1= 280
x2= 230
x3= 350
 Aplikasi SPL dalam bidang komputer
Menganalisa jaringan komputer .
Prinsipnya : Aliran masuk = aliran keluar
Dengan menggunakan OBE Gauss-Jordan diperoleh :

1 0 0 1 15  1 0 0 1 15 
1 -1 0 0 10  1 1 0 1 5 
  
0 1 1 0 25  0 0 1 -1 20 
   
0 0 1 -1 20  0 0 0 0 0
Hasil akhir menunjukkan SPL konsisten dengan banyak
solusi dan f4 merupakan variabel bebas.
Solusi umum : f1 = 15 – t
f2 = 5 – t
f3 = 20 + t
f4 = t
Soal latihan :
1. Tentukan penyelesaian SPL Homogen berikut ini:
2x1 – x2 +3x3 – x4= 0
x1 +2x2 – x3 + 2x4= 0
3x1+ x2 – 4x3 + x4= 0
4x1–3x2 – 2x3 + 3x4= 0
2. Cari nilai x1dan x2 dengan metode iterasi Jacobi dan
Gauss-Seidel pada persamaan berikut ini:
7x1– x2 = 6
x1– 5x2 = –4
Bandingkan hasil yang diperoleh dengan hasil yang eksak
(sesungguhnya).
3. Cari persamaan reaksi dari :
NaHCO3 + H3C6H5O7 Na3C6H5O7 + H2O + CO2

4. Buatlah arah arus rangkaian listrik diagram di bawah


ini, kemudian tentukan nilai dari masing-masing arus
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai