Anda di halaman 1dari 26

Sistem Persamaan linier

Persamaan linier
Definisi
N buah variable x1, x2, …, xn yang dinyatakan dalam bentuk :
a1x1 + a2x2+…+ an xn=b
disebut persamaan linier, dengan a1, a2, … ,an dan b adalah konstanta-
konstanta riil.
Sekumpulan nilai/ harga sebanyak n yang disubtitusikan ke n variable :
a1=k1, x2=k2 … xn=kn sedemikian sehingga persamaan tersebut
terpenuhi, maka himpunan nilai tersebut (k1, k2, … kn) disebut
himpunan penyelesaian (solusi set).
Contoh
2x1 + x2 + 3x3=5
x1=1; x2=0; x3=1 (1,0,1) solusi
x1=0; x2=5; x3=0 (0,5,0) solusi
x1=2; x =1; x3=0 (2,1,0) solusi
suatu persamaan linier bisa mempunyai solusi >1.
Definisi
Sebuah himpunan berhingga dari persamaan-
persamaan linier didalam n variable: x1, x2, …, xn
disebut sistem persamaan linier.

Sistem persamaan linier yang tidak mempunyai solusi


disebut inconsisten. Sedangkan sistem persamaan
linier yang mempunyai paling sedikit sebuah solusi
disebut consisten.
Misal ada 2 persamaan dengan 2 variabel.
P1: a1x1+ a2x2=b1 (a1, a2≠0)
P2: a1x1+ a2x2=b2 (c1, c2≠0)
Jika kedua persamaan tersebut dinyatakan dalam
grafik, maka:

U2 U2 U2
P2

X1 X1 X1

P1 P2
P2 P1

Inconsisten Konsisten
Penyajian SPL dengan persamaan matriks

a11x1 + a12x2 + a13x3 +…+a1nxn = b1

SPL umum: a21x1 + a22x2 + a23x3 +…+a2nxn = b2


:
am1x1 + an2x2 + an3x3 + …+annxn = bm
matriks koefisien
a11 a12 a13 a1n x1 b1
a21 a22 a23 a2n
A= x= x2 b = b2
:
am1 am2 am3 amn : :

xm bm

Ax = b
Penyajian SPL sebagai matriks augmented
a11x1 + a12x2 + a13x3 +… + a1nxn = b1
a21x1 + a22x2 + a23x3 +… + a2nxn = b2

:
am1x1 + am2x2 + am3x3 + … + amnxn = bm
a11 a12 a13 … a1n b1
a21 a22 a23 … a2n b2
:

.
am1 am2 am3 … amn bm

matriks augmented
SUSUNAN PERSAMAAN LINIER

HOMOGEN NON HOMOGEN


AX=0 AX=B, B≠0

SELALU ADA JAWAB TAK PUNYA JAWAB MEMPUNYAI JAWAB


R(a)≠r(A,B)

JAWAB HANYA SELAIN JAWAB TRIVIAL, JAWAB UNIK BANYAK


JAWAB TRIVIAL ADA JUGA JAWAB (TUNGGAL) JAWAB
(NOL);R=N NONTRIVIAL R<N R=N R<N

Untuk menyelesaikan persamaan linier menggunakan metode ”Gauss. Jordan”


yaitu: merubah matriks augmented (A|B) menjadi matriks eselon terreduksi
dengan cara melakukan transformasi elementer.
SPL HOMOGEN
Bentuk umum:
a11x1  a12 x 2  .........  a1n x n  0
a 21x1  a 22 x 2  .........  a 2n x n  0 SPL dengan m persamaan dan
n variabel.

a m1x1  a m2 x 2  ........  a mn x n  0
Dalam bentuk matrik :

a11 a12 .......... a1n   x1  0 


a a .......... a   x  0 
 21 22 2n   2   
      Amn x = 0
    
    
a m1 a m2 .......... a mn   x n  0 
pasti ada penyelesaian
trivial (sederhana)
x1  0, x 2  0, ........ x n  0

SPL HOMOGEN atau

Selalu konsisten penyelesaian trivial +


tak berhingga banyak
penyelesaian taktrivial
(tidak semuanya nol )
ILUSTRASI:
a1x + b1y = 0 (a1, b1 keduanya tidak nol)
a2x + b2y = 0 (a2, b2 keduanya tidak nol)

(a) Hanya solusi trivial (b) Solusi banyak


SPL homogen Amn x = 0 (m: persamaan, n: variabel)

mempunyai kemungkinan penyelesaian :

a) m > n hanya mempunyai solusi trivial

b) m = n jika
A  0  trivial
A  0  tidak trivial

c) m < n mempunyai solusi tidak trivial


Contoh :
(Solusi trivial)
1.Carilah penyelesaian SPL homogen berikut :
3a+b=0 m=n
a–b=0 A 0
Jawab : 3 a + b = 0
a–b=0
4a =0 a=0
3a+b=0
3(0)+ b = 0 b=0
2. Carilah penyelesaian SPL homogen berikut :
x+2y =0
m=n
-x–2y+z=0
A 0
2x + 3 y + z = 0
Jawab :
 1 2 0   x  0
-1 -2 1  y    0 
    
 2 3 1   z  0 

 1 2 0 0  1 2 0 0  1 0 0 0 
A b  -1 -2 1 0 ~ 0 0 1 0  ~ 0 1 0 0 
 2 3 1 0  0 -1 1 0  0 0 1 0 
Pada matrik yang terakhir terlihat bahwa semua kolom

matrik A memiliki satu utama (matrik identitas),

sehingga penyelesaiannya adalah trivial yaitu :

 x  0
 y   0 
   
 z   0 
Contoh :
(Solusi tak trivial)

1. Carilah penyelesaian SPL homogen berikut ini :


3a+b+c=0
m<n
5a–b+c=0
Jawab :

3 1 1 0  b1(1/3) 1 13 13 0  b21(-5)
5 -1 1 0   
  5 -1 1 0 
1 13 13 0 b2(-3/8) 1 13 1
3 0 b12(-1/3) 1 0 1
4 0
     
 0 -2 2
3 - 2
3 0 0 1
1
4 0 0 1
1
4 0
Jadi diperoleh : a = - ¼ c dan b = - ¼ c (solusi umum)

Misalkan : c = 4 a = - 1 dan b = - 1

c = -4 a = 1 dan b = 1

c=1 a = - ¼ dan b = - ¼

c = -1 a = ¼ dan b = ¼

Diperoleh solusi tak trivial


2. Carilah penyelesaian SPL homogen berikut ini:

m< n

Jawab :
Bentuk matriks:
Bentuk akhir eselon-baris tereduksi:

Terdapat 2 variabel bebas yaitu x2 dan x5

Misalkan : x2 = s dan x5 = t, maka diperoleh :


solusi umum : x1  s  t , x 2  s, x 3  t , x 4  0, x 5  t.

dan penyelesaian trivialnya terjadi pada saat s = t = 0.


3. Carilah penyelesaian SPL homogen berikut ini :
x1 + 2x3 + 3 x4 = 0
2x + x + 3x + 3 x = 0 m< n
1 2 3 4

x1 + x2 + x3 + x4 = 0
Jawab :
1 0 2 3 0  1 0 2 3 0 
2 1 3 3 0 ~ 0 1 -1 -2 0 
   
1 1 1 1 0  0 0 0 0 0 

Terdapat 2 variabel bebas yaitu : x3 dan x4

Misalkan x3 = s dan x4 = t , maka diperoleh :


solusi umum :
 x1   2s  3t 
 x   s  2t 
 2   
x3   s 
   
 x 4   t 

Solusi trivialnya terjadi pada saat s = t = 0


4. Carilah penyelesaian SPL homogen berikut ini :
x– y+ 2z– w=0
2x + y – 2 z – 2w = 0 m=n
x + 2y – 4 z + w = 0 A 0
3x – 3w = 0
Jawab :
1 -1 2 -1 0  1 -1 2 -1 0  1 0 0 -1 0 
2 1 -2 -2 0  0 3 -6 0 0  0 1 -2 0 0 
~
A b    ~ 
-1 2 -4 1 0  0 1 -2 0 0  0 0 0 0 0
     
3 0 0 -3 0  0 3 -6 0 0  0 0 0 0 0
Pada matrik terakhir terlihat hanya 2 kolom yang
memiliki satu utama atau terdapat 2 baris nol, ini berarti
bahwa SPL tidak trivial dengan 2 variabel bebas yaitu z
dan w. Dengan memisalkan z =s dan w = t, maka
diperoleh penyelesaian umum :  x   t 
 y   2s 
  
 z  s 
   
w  t 

OBE pada SPL Homogen hanya dilakukan pada matrik A


saja, karena tidak akan mempengaruhi hasil perhitungan.
Sistem Persamaan Linier Non Homogen
Bentuk umum: Ax = B, dimana B≠0
Sistem Persamaan linier non homogen akan mempunyai jawab bila :
Rank(A) = Rank(A|B)
Contoh ;
1. carilah titik persekutuan garis. -3x+6y = -9 dengan garis. x-2y = 3
Jawab:
-3x+6y=-9
x-2y=3
Dalam bentuk matriks=

 3 6   x   9
 1  2  y    3  atau Ax  B
    
- 3 6 :  9   1  2 : 3  (3) 1  2 : 3
(A | B)    B12    B 21  
1 2 : 3  ~   3 6 :  9  ~ 0 0 : 0 
R(a)=r(A|B)=1 r<n
Jumlah variabel=2 1<2

Jadi jawabnya tidak tunggal.


Contoh
2. Selesaikan sistem persamaan linier non homogen
Di bawah ini :
x1  2x 2  x 3 2
3x1  x 2  2x 3  1
4x1  3x 2  x 3  3
2x1  4x 2  2x 3  4

Jawab :
1 2 1   2
3  x1 
 1  2 1 
x      A x  B
4  3  1  2  3
   x 3   
2 4 2   4
( 3 )
1 2 1 2 B 21 1 2 1 2  B ( 1/ 5) 1 2 1 2
3  ~
1  2 1  B ( 4 ) 0 5  5  5
2
~ 0 1 1 1 
 31  
4  3  1 3 ~( 2) 0  11  5  5 0  11  5  5
 B    
2 4 2 4 41~ 0 0 0 0 0 0 0 0
( 2 ) ( 1 / 6 )
1 2 1
2 B12 1 0  1 0 B3
~ ~
0 1 1 1  0 1 1 1
 
0  11  5  5 0 0 6 6
   
0 0 0 0 0 0 0 0
(11)
B32

(1)
1 0  1 0 B13 1 0 0 1
~
0 1 1 1 0 1 0 0
 
0 0 1 1 0 0 1 1
  B 23
( 1)  
0 0 0 0 0 0 0 0

Rank (A) = R (A|B) = 3 =banyaknya variabel


Jadi jawabnya tunggal
Matriks lengkap di atas menyatakan:
x1  0x 2  0x 3  1 x1  1
0x1  x 2  0x 3  0 atau x2  0
0x1  0x 2  x 3  1 x3  1  x1  1 
Sehingga sebagai penyelesaiannya : x   x 2   0
 x 3  1
TUGAS

x1  x 2  x 3  0
x1  x 2  2x 3  0
x1  2x 2  x 3  0

Anda mungkin juga menyukai