Anda di halaman 1dari 11

KULIAH 3

Solusi Deret Persamaan Diferensial, Persamaan, dan Polinom Legendre

A. Pendahuluan
Mulai perkuliahaan minggu ke 3 ini kita akan mempelajari fungsi Legendre, Bessel,
Hermit, dan Laguerre tetapi dengan penurunan beberapa formulanya dan sifat-sifat yang lebih
lengkap. Pada perkuliahan minggu ke 3 ini, kita akan mempelajari penyelesaian persamaan
diferensial dengan menggunakan deret kemudian menerapkan keterampilan ini untuk
menyelesaikan persamaan Legendre sehingga kita mampu memperoleh polinom Legendre.
Oleh karena itu, pada akhir perkuliahan ini diharapkan kita mampu
 menemukan solusi (selesaian) persamaan diferensial dengan menggunakan deret pangkat
 menyelesaikan persamaan diferensial Legendre dengan menggunakan deret sehingga
menemukan polinom Legendre
 menerapkan formula Rodrigues untuk menemukan polinom Legendre
 menerapkan fungsi pembangkit polinom Legendre untuk menemukan deret polinom
Legendre pada penyelesaian permasalahan listrik statis
 menggunakan hubungan rekursi polinom Legendre untuk menentukan polinom Legendre
yang berderajat lebih tinggi
 menemukan solusi permasalahan fisika yang memerlukan polinom Legendre
Kita perlu membaca kembali teknik penyelesaian persamaan diferensial dan deret. Secara
khusus, kita perlu memiliki bekal keterampilan mendiferensialkan suku-suku deret pangkat
dan menemukan formula koefisien deret pangkat.

B. Solusi Deret dari Persamaan Diferensial


Deret pangkat merupakan salah satu cara untuk menentukan solusi persamaan
diferensial (PD). Untuk meyakinkan pernyataan ini, berikut diberikan contoh sederhana cara
menentukan solusi PD dengan deret pangkat dan metode elementer. Persamaan diferensial
y  2 xy (1)
diasumsikan memiliki solusi dalam bentuk deret
y  a0  a1x  a2 x 2  a3 x 3  ...  an x n  ...

y   an x n (2)
n0
Turunan pertama (2) adalah
y  a1  2a2 x  3a3 x 2  ...  nan x n 1  ...

y   nan x n 1 (3)
n 1
Subtitusikan (3) dan (2) ke dalam (1) untuk memperoleh
 
n 1
 na x n  2 an x n 1 (4)
n 1 n0
Untuk menemukan keofisien setiap suku, maka koefisien masing-masing suku ditabelkan
sebagai berikut.
const. x x2 x3 x4 ... xn ...
y  a1 2a2 3a3 4a4 5a5 n  1an 1
2 xy - 2a0 2a1 2a2 2a3 2 a n 1
Persamaan (4) benar, jika dan hanya jika koefisien suku yang berderajat sama pada sisi kiri
dan kanan sama. Hal ini berarti bahwa

Kurikulum 2020 Fisika Matematika II 1


a1  0 ; a2  a0 ; a3  23 a1  0 ; a4  12 a2  12 a0

Secara umum, koefisien suku ke n + 1 adalah


( n  1) an 1  2an 1 .
Untuk n ganjil
2a 2 2 2 2 2 2
a2 n 1  2 n 1  . . ... . . a1  0 (5)
2n  1 2 n  1 2 n  1 2 n  3 7 5 3
Untuk n genap
2a 1 1 1 1 1 1 1 1
a2 n  2 n  2  .a2 n  2  . . ... . . .1.a0  a0 (6)
2n n n n 1 n  2 4 3 2 m!
Substitusikan (5) dan (6) ke dalam (2) untuk mendapatkan solusi persamaan (1) sebagai
berikut
1 1 
x 2m
y  a0  a0 x  a0 x  ...  a0 x  ...  a 0 
2 4 2m

2! m! m  0 m!
Sekarang, persamaan diferensial (1) diselesaikan dengan metode elementer yang kita pelajari
pada kuliah Fisika Matematika I. Dengan pemisahan variabel, persamaan (1) dapat dituliskan
dy dy
 2 xy atau  2 x dx
dx y
Solusinya adalah
2
ln y  x 2  ln C atau y  Ce x

Solusi ini dapat dituliskan dalam bentuk deret sebagai berikut


2  x4  
x2 m
y  Ce x  C 1  x 2   ...  C 
 2!  m  0 m!

Dengan demikian dapat dibuktikan bahwa deret pangkat merupakan salah satu cara untuk
menentukan solusi PD. Cara ini akan lebih berguna untuk menyelesaikan PD yang kompleks.

Soal-soal 3.1
Tentukan solusi PD berikut dengan deret pangkat dan dengan metode elementer. Tunjukkan
bahwa keduanya memberikan hasil yang sama.
1. y  xy  x 2. xy  xy  y 3. y  2 y  0 4. xy   y
2 2
5. y  x  y  1 6. xy  y  x 7. y   3x y 8. (1  y ) y '  y
2
9. x y '3 xy  1 10. y   2 xy  x 11. y  2 xy  4 x 12. xy  y  yy
13. y  4 y 14. y  y  4 x sin x 15. y  2 y  y  0 16. y   y
17. y  y  4 sin 3 x 18. x 2 y  3 xy  3 y  0 19. y   4 xy   ( 4 x 2  2) y  0
20. ( x 2  1) y   2 xy   2 y  0 21. ( x 2  2 x) y  2( x  1) y  2 y  0
Tentukan solusi PD berikut dengan deret pangkat
22. y  x 2 y  xy  0 23. y  ( x 2  1) y  0 24. y  xy  0
2
25. y  2 y  4 x 2e x 26. y  4 y  (4 x 2  2) y  0 27. y  xy  y  0
28. ( x 2  2 x ) y  2 xy  2 y  0 29. y ' y  e x

Kurikulum 2020 Fisika Matematika II 2


y
30. Tentukan solusi dari y    0 dengan deret pangkat. Buktikan bahwa
x2
nn  1 a n 1 x n 1
a n 1  a n . Dengan tes rasio kita temukan bahwa lim   sehingga kita
n 1 n 
an x n
simpulkan bahwa deret tersebut divergen dan tidak ada solusi deret dari persamaan
diferensial ini. Tunjukkan bahwa ini salah dan tunjukkan bahwa solusi dari persamaan ini
adalah y  konstanta
31. Tentukan solusi 1  x 2 y  xy  n 2 y  0 dengan deret pangkat. Solusi yang berbentuk
polinom dengan koefisien yang dipilih sedemikian sehingga y (1)  1 disebut fungsi
Chebyshev Tn  x  . Tentukan T0  x  , T1  x  , and T2  x 

C. Persamaan Legendre
Persamaan diferensial (PD) Legendre adalah
(1  x 2 ) y  2 xy  l (l  1) y  0 dengan l adalah konstanta (7)
Solusi PD Legendre disumsikan berbentuk deret pangkat

y  a0  a1x  a2 x 2  a3 x 3  ...  an x n  ...   an x n (8a)
n 0
Turunan pertama dan kedua dari (8a) adalah

y  a1  2a2 x  3a3 x 2  ...  nan x n 1  ...   nan x n 1 (8b)
n 1

y  2a2  6a3 x  12a4 x 2  ...  n(n  1)an x n  2  ...   n(n  1)an x n  2 (8c)
n2
Substitusikan (8) ke dalam (7) dan masukkan koefisien masing-masing suku ke dalam tabel
berikut
conts. x x2 x3 ... xn ...
y 2a2 6a3 12a4 20a5 n  2 n  1an  2
 x 2 y  2a2  6a3  nn  1an
 2 xy   2a1  4a2  6a3  2nan
l (l  1) y l (l  1) a0 l (l  1)a1 l( l  1 )a2 l (l  1) a3 l (l  1) an

Nilai jumlah koefisien pada setiap kolom harus sama dengan nol. Hal ini berarti bahwa
l (l  1)
2a2  l (l  1)a0  0 atau a2   a0
2
(l  1)(l  2)
6a3  (l 2  l  2) a1  0 atau a3   a1
3!
(l  2)(l  3) l (l  1)(l  2)(l  3)
12a4  (l 2  l  6) a2  0 atau a 4   a2  a0
12 4!
Koefisien x n adalah (n  2)(n  1)an  2  (l 2  l  n 2  n)an  0 . l 2  l  n 2  n dapat difaktorkan
menjadi l 2  l  n 2  n  (l  n)(l  n)  (l  n)  (l  n)(l  n  1)
Dengan demikian dapat diperoleh
(l  n)(l  n  1)
an  2   an (9)
(n  2)(n  1)

Kurikulum 2020 Fisika Matematika II 3


Solusi PD Legendre, persamaan (7, diperoleh dengan mensubtitusikan persamaan (9) ke
dalam persamaan (8a). Solusinya adalah
 l (l  1) 2 l (l  1)(l  2)(l  3) 4 
y  a0 1  x  x  ...
 2! 4! 
 (l  1)(l  2) 3 (l  1)(l  2)(l  3)(l  4) 5 
 a1  x  x  x  ... (10)
 3! 5! 
Deret ini merupakan deret konvergen untuk x 2  1 (dengan tes rasio pada persamaan (10))
tetapi pada umumnya merupakan deret divergen untuk x2 = 1. Pada berbagai aplikasi, variable
x berubah menjadi cos  , dan l adalah bilangan bulat positif. Diharapkan sebuah solusi yang
konvergen untuk seluruh  atau solusi yang konvergen pada x = ± 1 dan pada x  1 . Solusi
yang demikian ini dapat ditemukan untuk nilai l yang bulat. Berikut ini contohnya

Untuk l = 0, persamaan (10) menghasilkan deret divergen jika x2 = 1 bagi deret a1 . a0


memberikan deret y  a0
Untuk l = 1, persamaan (10) menghasilkan deret divergen jika x2 = 1 bagi deret a0 . a1
memberikan deret y  a1 x
Untuk l = 2, persamaan (10) menghasilkan deret divergen jika x2 = 1 bagi deret a1 . a0
memberikan deret y  a 0 1  3x 2  , dan seterusnya. Untuk setiap nilai l yang bulat, salah satu
deret berakhir dan memberikan solusi berbentuk polinom sedangkan deret yang lain
merupakan deret konvergen pada x2 = 1. (Bilangan bulat l negative memberikan solusi yang
sama dengan yang diperoleh ketika bilangan bulat l positif).

Polinom Legendre atau fungsi Legendre bentuk pertama diperoleh dari polinom dari solusi
persamaan (10) yakni deret a0 atau deret a1 jika nilai konstanta a0 atau a1 pada setiap polinom
dipilih sedemikian sehingga y = 1 jika x = 1 (ini berarti bahwa Pl 1  1 ). Polinom Legendre ini
dilambangkan Pl x  . Nilai-nilai polinom Legendre antara lain

Untuk l = 0, polinomnya adalah y  a0 . Jika x = 1 dan y = 1 maka a0  1 . Oleh karena itu


polinom Legendrenya adalah P0  x   1
Untuk l = 1, polinomnya adalah y  a1 x . Jika x = 1 dan y = 1 maka a1  1 . Oleh karena itu
polinom Legendrenya adalah P1  x   x
1
Untuk l = 2, polinomnya adalah y  a 0 1  3x 2  . Jika x = 1 dan y = 1 maka a 0   . Oleh
2
1
karena itu polinom Legendrenya adalah P2  x   3 x 2  1 .
2
Polinomial Legendre atau fungsi Legendre bentuk pertama dapat juga ditentukan dengan
formula berikut ini

l /2
Pl  x     1
k  2l  2k ! xl 2 k (11)
l
k 0 2 k ! l  k  ! l  2 k  !

1
Dengan formula ini dapat ditunjukkan bahwa P0  x   1 ; P1  x   x ; dan P2  x  
2
 
3x 2  1

Kurikulum 2020 Fisika Matematika II 4


sebagaimana diperoleh sebelumnya.

Solusi deret untuk setiap l yang tidak berakhir dan divergen pada x2 = 1 disebut fungsi
Legendre bentuk kedua dan dilambangkan sebagai Ql  x  . Formula Ql  x  untuk l genap dan
ganjil adalah

Ql  x  
 1l / 2 2 l n / 2!2  x  l  1l  2 x 3  l  1l  2l  3l  4 x 5  ... (12a)
 
l!  3! 5! 

Ql  x  
 1l 1 / 2 2l 1l  1 / 2!2 1  l l  1 x 2  l l  1l  2l  3 x 4  ...
(12b)
 
1.3.5...l  2! 4! 
Ql  x  konvergen untuk x 2  1 . Fungsi Ql  x  tidak dipakai seperti Pl x  . Untuk l pecahan
Ql  x  berupa deret takhingga dan lebih jarang dipakai.
Dengan demikian solusi persamaan Legendre yaitu persamaan (10) adalah
y  C1 Pl  x   C2Ql  x  (13)

Soal-Soal 3.2
Gunakan persamaan (10) dan Pl 1  1 untuk menentukan
1. P3  x  2. P4 x  3. P5 x  4. P6  x  5. P7 x 
6. Turunkan persamaan (11)

Gunakan persamaan (11) untuk menentukan


7. P3  x  8. P4 x  9. P5 x  10. P6  x  11. P7 x 
dan bandingkan jawabannya dengan soal 1 to 5.

12. Tunjukkan bahwa Pl ( x )   1 Pl ( x ) dan secara khusus Pl (1)   1 . Tentukan kapan


l l

Pl (x) merupakan fungsi genap dan kapan Pl (x) merupakan fungsi ganjil.
13. Buatlah grafik dari P0 ( x ) ; P1 ( x) ; P2 ( x) ; dan P3 ( x) untuk x = –1 sampai x = 1
14. Tentukan solusi 1  x 2 y  xy  n 2 y  0 dengan deret. Solusi yang berbentuk polinom
dengan koefisien yang dipilih sedemikian sehingga y (1)  1 disebut fungsi Chebyshev
Tn  x  . Tentukan T0  x  , T1  x  , dan T2  x 

D. Formula Rodrigues Polinom Legendre


Cara lain untuk menemukan polinom Legendre adalah dengan formula Rodrigues.
Formulanya adalah
1 dl 2
Pl ( x)  l l
x  1l (14)
2 l! dx

Turunan ke l dari suatu fungsi dapat diperoleh dengan aturan Leibniz yaitu
dl l
l!  d r f  d l  r g 
 f .g     r  l  r  (15)
dx l r  0 r ! l  r !  dx  dx 
d9 d9 dx d 8 9. 8 d 2 d7
Contoh 1; x sin x   x 9 sin x  9 sin x  ( x ) 7 sin x  ...
dx 9 dx dx dx 8 2! dx 2 dx
9 2 8
d d d d9
 x sin x   x cos x  9 sin x ; karena x  0 ;  sin x   sin x ; sin x   cos x
dx 9 dx 2 dx8 dx9

Kurikulum 2020 Fisika Matematika II 5


Contoh 2,
1 d5 2 1 d5
P5  x   5 5
x  1
5
 5 5
x  15 x  15
2 5! dx 2 5! dx
5 4
1  5 d d 5 d 5.4 d 2 5 d
3
P5  x   5  x  1 5  x  1  5  x  1     x  15 
5 5
4
x  1  2
x  1 3
2 5!  dx dx dx 2! dx dx
5. 4 d 3 5 d
2
d4 5 d 5 d
5

 3
 x  1 2
 x  15
 5 4
 x  1  x  15
  x  1 5
x  15 
2! dx dx dx dx dx 
1
P5  x  
2 5
x  15  25x  14 x  1  100x  13 x  12  100x  12 x  13 
4
25 x  1 x  1   x  1
5

1 1
  
P5  x   5 252 x 5  280 x 3  60 x  63x 5  70 x 3  15 x
2 8

Soal-soal 3.3
dn
1. Dengan aturan Leibniz tentukan formula untuk (uv)
dx n
Dengan jawaban no 1, tentukan turunan berikut
d 10 x d6 2 d 25 d 100 2  x
2. ( xe ) 3. ( x sin x ) 4. ( x cos x ) 5. (x e )
dx10 dx 6 dx 25 dx100
6. Ada dua bagian untuk membuktikan bahwa formula Rodrigues memberikan polinom
Legendre secara benar. Bagian pertama adalah untuk membuktikan bahwa jika
d lv
v  x 2  1 maka
l
adalah solusi dari persamaan diferensial Legendre. Bagian kedua
dx l
adalah untuk membuktikan bahwa Pl (1)  1 . Buktikan bagian pertama.
7. Gunakan formula Rodrigues untuk menunjukkan Pl (1)  1 . Ini dapat dilakukan dengan
memfaktorkan x 2  1 menjadi  x  1  x  1 dan mendiferensialannya sebanyak l kali
l l l

dengan aturan Leibniz. Tanpa menuliskan banyak suku, dapat dilihat bahwa setiap suku
yang mengandung faktor  x  1 akan menjadi nol jika x = 1. Gunakan ini untuk
menghitung Pl x  pada saat x = 1 untuk mendapatkan bahwa Pl (1)  1 .

Gunakan persamaa (14) untuk menentukan


8. P3  x  9. P4 x  10. P5 x  11. P6  x  12. P7 x 
dan bandingkan jawabannya dengan soal no 1 – 5 pada Soal-soal 10.2
1
m
13. Tunjukkan bahwa x Pl ( x) dx  0 jika m < l. (gunakan formula Rodrigues dan
1
integralkan secara parsial, diferensialkan x berpangkat dan integral diferensial setiap saat)

E. Fungsi Pembangkit Polinom Legendre


Fungsi

( x , h )  1  2 xh  h 2 
1 / 2
; h 1 (16)

Kurikulum 2020 Fisika Matematika II 6


disebut sebagai fungsi pembangkit polinom Legendre. Dengan demikian, dapat dituliskan
bahwa


( x ,h )  1  2 xh  h 2 1 / 2
 P0 ( x )  hP1( x )  h 2 P2 ( x )  ...   hl Pl ( x ) (17)
l 0
Untuk membuktikannya, (16) didiferensialkan terhadap x dan h. Hasil
pendiferensialannya adalah sebagai berikut
 2  2
(1  x 2 ) 2  2 x  h 2 ( h )  0 (18)
x x h
Substitusikan persamaan (12.17) ke dalam (12.18) untuk mendapatkan
  
(1  x 2 ) hl Pl( x)  2 x  hl Pl( x)   l (l  1)hl Pl ( x)  0
l 0 l 0 l 0
Koefisien hl adalah
(1  x 2 ) Pl( x )  2 xPl( x)  l (l  1) Pl ( x)  0
yang merupakan PD Legendre dengan y  Pl (x)

1. Potensial Listrik Oleh Muatan Titik


Potensial listrik (juga berlaku untuk potensial gravitasi) pada titik P dengan vektor posisi r
yang berjarak d dari muatan q (atau massa untuk potensial gravitasi) dengan vektor posisi R
adalah (lihat Gambar 1):
Q
V k Q
d
Dengan aturan cosinus, jarak d dapat dituliskan sebagai
d  R  r  R 2  2 Rr cos  r 2 R
2
r r  d
d  R 1  2 cos    
R R O
sehingga potensial listrik (atau gravitasi) menjadi r P
1 / 2
2
kQ  2r r  Gambar 1
V 1  cos    
R  R  R  
Untuk r  R potensial listrik menjadi

r l Pl (cos  )
V  kQ 
l 0 R l 1

2. Potensial Listrik Oleh Dipol Listrik


P
Dua muatan +q dan –q diletakkan pada x = a dan x = –a
(lihat Gambar 2) r2
Potensial listrik di P adalah r
r1
1 1 q q
V  kq   
 
 r1 r2  a
a Gambar 2
Dengan aturan cosinus dapat diperoleh untuk r1 dan r2 ,
potensial listrik di P menjadi

Kurikulum 2020 Fisika Matematika II 7


1 / 2 1 / 2
kq   
2 2
a a   a a  
V   1  2  cos       1  2  cos      
r   r  r    r  r  
 
Untuk a  r potensial listriknya menjadi
l l
kq    a  
la

V     P (cos  )    1   Pl cos 
r  l 0  r  
l
l 0 r 
Suku pertama untuk r  a merupakan suku yang terbesar yakni
P (cos  )
V  2aqk 1 2
r
yang disebut sebagai dipol listrik

3. Energi Potensial Listrik


Energi potensial listrik antara dua muatan Q pada vektor posisi R dan muatan qi pada vektor
posisi ri yang berjarak d adalah:

r l Pl (cos  )
EPi  kQqi 
l 0 R l 1
Energi potensial listrik total pada muatan Q dari seluruh muatan qi adalah
N N 
r l Pl (cos  )
EP   EPi  kQ  qi 
i 0 i 0 l 0 R l 1
Jika muatannya bukan muatan diskrit tetapi muatan kontinyu maka tanda q i berubah
menjadi  dq sehingga energi potensial listrik menjadi

r l Pl (cos  ) 
r l Pl (cos  )
EP  kQ  dq   kQ   d 
l 0 R l 1 l 0 R l 1

1
EP  kQ  r l Pl (cos )  d
l 0 R l 1 
dengan  adalah rapat muatan atau muatan per satuan volume

Untuk l = 0, energi potensial listrik total menjadi


kQ kQ
EP    d  .muatan total
R R
Jika R jauh lebih besar dibandingkan dengan ri, energi potensial pada muatan Q dengan
seluruh muatan sama dengan energi potensial pada muatan Q dengan sebuah muatan tunggal
pada posisi yang sama Q.
Untuk l = 1, energi potensial listrik total menjadi
kQ
EP  r cos   d
R 2 
Ini adalah momen dipol distribusi muatan pada arah R.

Untuk mampu memaknai kasus ini, gunakan konsep momen


dipole listrik dari pasangan muatan +q dan –q yang terpisah pada r1 +q
jarak d. Momen dipole didefinisikan sebagai qd. Karena
qd = q(r1 – r2) = qr1 – qr2, biasanya +qr1 dan –qr2 disebut sebagai d
momen dipole +q dan –q terhadap titik O; sedangkan jumlah O
momen kedua muatan adalah jumlah kedua momen dipolnya.
Jadi momen dipole terhadap titik asal dari seluruh muatan adalah r2 –q

Kurikulum 2020 Fisika Matematika II 8


 q r . Komponen momen dipole ini terhadap vector R yang membentuk sudut i dengan ri
i
i i

adalah  q r cos .
i
i i i

Untuk distribusi muatan kontinyu menjadi  r cos  d . Dengan demikian kasus l = 1,
memberikan makna momen dipole seluruh muatan pada komponen atau arah R.

F. Hubungan Rekursi Untuk Polinom Legendre


Hubungan rekursi ini diperoleh dari fungsi pembangkit polinom Legendre, yakni dengan cara
mendiferensialkan fungsi pembangkit polinom Legendre (persamaan 16) terhadap h. Hasilnya
adalah sebagai berikut
 1
  (1  2 xh  h2 )  3 / 2 ( 2 x  2h)
h 2

(1  2 xh  h2 )  ( x  h ) (19)
h
Dengan menggukan persamaan (18) maka diperoleh:
 
(1  2 xh  h 2 ) lhl 1Pl ( x) ( x  h) hl Pl ( x) (20)
l 0 l 0
Koefisien hl-1 adalah
lPl ( x )  2 x (l  1) Pl 1 ( x)  (l  1) Pl  2 ( x )  xPl 1 ( x )  Pl  2 ( x )
Persamaan ini dapat disederhanakan menjadi
lPl ( x)  (2l  1) xPl 1 ( x)  (l  1) Pl  2 ( x) (21)

Beberapa hubungan rekursi dirangkum sebagai berikut


1. lPl ( x)  (2l  1) xPl 1 ( x)  (l  1) Pl  2 ( x)
2. xPl( x )  Pl1 ( x )  lPl ( x )
3. Pl( x)  xPl1 ( x )  lPl 1 ( x) (22)
2
4. (1  x ) Pl( x )  lPl 1 ( x)  lxPl ( x)
5. ( 2l  1) Pl ( x)  Pl1 ( x)  Pl1 ( x)
1
Contoh, tentukan P3  x  jika diketahui P1  x   x dan P2  x  
2
3x 2  1  
Dengan menggunakan hubungan rekursi no 1 maka dapat diperoleh
1  5x 2  1
3P3  x   6  1 ) xP2  x   P1 x  atau P3  x   
3 2

3x  1  x   5x3  3x  
 2

Soal-soal 3.4
2
2
1. Tunjukkan bahwa 1  x 2   x  2 x x  h
2 2 (h )  0
h

Gunakan data pada contoh dan hubungan rekursi untuk menentukan


2. P4 x  3. P5 x  4. P6  x  5. P7 x 
dan bandingkan jawabannya dengan jawaban soal no 2 – 5 Soal-soal 3.2 dan soal no 9 – 12
Soal-soal 3.3

Kurikulum 2020 Fisika Matematika II 9



 
6. Tunjukkan bahwa  x  h  h . Masukkan    h l Pl ( x ) untuk membuktikan
x h l 0
hubungan rekursi no 2.
7. Diferensialkan hubungan rekursi no 1 dan gunakan hubungan rekursi no 2 dengan
mengganti l dengan l – 1 untuk membuktikan hubungan rekursi no 3.
8. Buktikan hubungan rekursi no 4 dari hubungan rekursi no 2 dan 3. Caranya adalag dengan
mendiferensialkan hubungan rekursi no 4 terhadap x dan ganti Pl1  x  pada hubungan
rekursi no 2 untuk memperoleh persamaan diferensial Legendre.
9. Buktikan hubungan rekursi no 5 dengan menggunakan hubungan rekursi no 4 tetapi l
diganti dengan l + 1 dan gunakannya untuk mengganti xPl x  pada hubungan rekursi no 2.
11. Gunakan fungsi pembangkit polinom Legendre untuk menunjukkan bahwa P2 n 1 (0)  0
(1)n (2n  1)!! ( 2n  1)!
dan P2 n (0)  n
. Catatan: ( 2n  1)!!  1.3.5.7...( 2n  1) 
2 n! 2n n!
1
P (0)  Pl 1 (0)
12. Gunakan hubungan rekursi no 5 untuk menunjukkan bahwa  Pl ( x)dx  l 1 .
0
2l  1
1 1
(1)n (2n  1)!!
Tunjukkan bahwa  P2n ( x)dx  0 dan  P2n 1 ( x)dx 
0 0
2n 1 (2n  1)!
13. Temukan jawaban soal no 12 dengan integral fungsi pembangkitkan polinom Legendre
dari 0 ke 1 dan deretkan hasilnya dalam deret pangkat h. Samakan koefisien h l pada
identitas dan gunakan
 12  12  12  32 ... 12  n  1  1n 1 3.5.7...(2n  3)  1n1 2n  3!!
    
n n! n!2 n 2n !!
n
14. Tunjukkan bahwa  2l  1P ( x)  P ( x)  P 
l 0
l n n 1 ( x) . Gunakan induksi matematika: (1)

buktikan formula tersebut untuk n = 0. (2) dengan mengasumsikan bahwa hal itu benar
untuk l  n  1 tunjukkan bahwa formula tersebut benar untuk l  n dengan menggunakan
hubungan rekursi no 5
b
d
15. Hitunglah
dx
 2

1  x Pl( x)  l (l  1) Pl ( x)  0 untuk menunjukkan bahwa,  Pl ( x)dx  0
a

untuk l  0 jika a dan b adalah dua titik maksimum atau minimum dari Pl (x )
d
16. Integralkan hubungan rekursi no 5 dan 
dx

1  x2 Pl( x)  l (l  1) Pl ( x)  0 kemudian
gabungkan hasilnya untuk menunjukkan bahwa
2l  1( x  12 ) Pl( x)  l l  1Pl 1 ( x)  Pl 1 ( x) . Tunjukkan bahwa Pl 1 ( x)  Pl 1 ( x) pada
titik maksimum atau minimum Pl (x ) dan pada  1
17. Ganti l dengan l  1 dalam hubungan rekursi no 1 kemudikan kalikan dengan Pn (x) dan
1
integralkannya untuk menghitung  xP ( x) P ( x)dx for n  l
1
l n

18. Tunjukkan bahwa setiap polinom berderajat n dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear
dari polinom Legendre dengan l ≤ n

Nyatakan polinom berikut sebagai kombinasi linear dari polinom Legendre


19. 5 – 2x 20. 3x2 + x – 1 21. x4 22. x – x3 23. 7x4 – 3x + 1 24. x5

Kurikulum 2020 Fisika Matematika II 10


25. Turunkan formula potensial listrik (dalam deret polinom Legendre) untuk susunan muatan
sebagai berikut q  2q q
  
a a
26. Turunkan formula potensial listrik (dalam deret polinom Legendre) untuk susunan muatan
sebagai berikut
q 2q  2q q
   
 2a a a 2a

27. Tentukan komponen medan listrik pada arah vektro satuan dalam koordinat bola dengan
  P (cos )
bantuan persamaan E  V dan V  2aqk 1 2 (diasumsikan bahwa r  a )
r

1 
28. Tunjukkan bahwa  Pl cos   csc
l 0 2 2

Kurikulum 2020 Fisika Matematika II 11

Anda mungkin juga menyukai