Anda di halaman 1dari 24

PERSAMAAN DIFERENSIAL

Pertemuan Ke -6
Persamaan diferensial adalah persamaan yang mengandung
turunan, contoh :

Persamaan diferensial muncul di banyak bidang kimia dan


oleh karena itu penting untuk mengetahui bagaimana
menyelesaikan bidang yang lebih umum terjadi.

Persamaan diferensial memiliki kompleksitas yang beragam


dari persamaan sederhana yang menjelaskan proses kinetik
dasar, misalnya : untuk reaksi orde satu

Untuk reaksi orde 2


dy
x  y 2  0 is an equation of the 1st order
dx
d2y
xy 2  y 2 sin x  0 is an equation of the 2nd order
dx
d3y dy 4 x
3
 y  e  0 is an equation of the 3rd order
dx dx
Persamaan diferensial dapat dibagi menjadi :
1. Persamaan diferensial biasa, melibatkan satu variabel

2. Persamaan diferensial parsial, melibatkan dua atau lebih


variabel
Klasifikasi Persamaan Diferensial Biasa dan
Solusinya

1. Mengklasifikasikan persamaan diferensial dengan indeks


n dari turunan dny/dxn tertinggi yang terjadi pada
persamaan. Ini adalah ordo persamaan.
Persamaan diferensial ordo pertama:

Persamaan diferensial ordo kedua:


2. Klasifikasi kedua adalah berdasarkan derajat, yang
didefinisikan sebagai pangkat tertinggi dari turunan
tertinggi dalam persamaan.

Contoh sebelumnya merupakan persamaan diferensial


derajat pertama.

Contoh Persamaan diferensial derajat kedua :

(Orde pertama, derajat kedua)


Equation Indepen- Depen- Order Degree
dent dent
Variable Variable
1 2

2 1

4 1
1 1
2 1
Karena persamaan diferensial mengandung turunan,
penyelesaiannya pada dasarnya melibatkan integrasi. Pada
umumnya masing-masing integrasi memperkenalkan
konstanta sembarang. Solusi umum dari persamaan
diferensial orde n akan mengandung n konstanta
sembarang independen. Jika kita memberikan nilai khusus
pada konstanta ini, kita mendapatkan solusi tertentu. Dalam
masalah kimia apa pun, kita biasanya akan menggunakan
kondisi yang diberikan untuk menentukan konstanta
sembarang.
Persamaan Orde Pertama dan Derajat Pertama
1. Persamaan Sederhana
Jika f (x, y) adalah fungsi dari x saja, solusi dari masalah
melibatkan integrasi. Jika :

Maka solusinya :

C adalah konstanta.
2. Variabel dapat dipisahkan (Variabel Terpisah)
Persamaan yang dapat dipisahkan adalah persamaan
diferensial orde pertama di mana ekspresi dy/dx dapat
difaktorkan sebagai fungsi dari x dikalikan fungsi y

Nama variable terpisah berasal dari fakta bahwa ekspresi


di sisi kanan dapat “dipisahkan” menjadi fungsi x dan
fungsi y.

Dapat diintegralkan:
Contoh

1.
2. y(0)=0

y =o,x=0, c =0 sehingga solusi menjadi :


dy x 2
 2
3. dx y

solusi:

y2 dy = x2 dx

∫ y2 dy = ∫ x2 dx

⅓y3 = ⅓x3 + C

dimana C adalah konstanta


dy 2x
4 
dx y  1

( y  1)dy  2 xdx so  ( y  1)dy   2 xdx


y 2  y  C1  x 2  C2

y  y  x C
2 2
3. Persamaan Diferensial Homogen
Suatu fungsi f(x,y) dikatakan homogen berderajat n ,
jika :
f(λx, λy) = λn f(x,y)
Contoh : f (x,y) =x4 – x3y adalah persamaan homogen
dan derajat 4 karena:

x4 – x3 + y2 adalah persamaan non homogen,


karena
Persamaan diferensial (PD) homogen ordo pertama adalah :

A( x , y ) dx + B( x , y ) dy = 0

Dimana A(x,y) dan B(x,y) adalah fungsi homogen yang


berderajat sama yaitu:

Untuk mencari solusi dari PD homogen kita lakukan


transformasi :
y = vx dan dy = v dx + x dv
dengan transformasi tsb diperoleh suatu PD dalam x dan v
dengan variabel terpisah.
Contoh :
1. ( x 2
 y 2
)dx  xydy  0
subtitusikan y = vx dan dy = v dx + x dv,
sehingga diperoleh :
( x 2  (vx) 2 )dx  x(vx)(vdx  xdv)  0
( x 2  2 x 2v 2 )dx  x 3vdv  0
x 2 (1  2v 2 )dx  x 3vdv  0...... PD. variabel terpisah

dx vdv dx vdv
 0    0
x (1  2v )
2
x (1  2v )
2

2
1 1 y
ln x  ln(1  2v 2 )  c  ln x  ln(1  2 2 )  c
4 4 x
2.

Dengan mensubstitusi y = vx

dy x  3 y

dx 2x
y  v( x) x
dy dv x  3 y 1  3v
vx and 
dx dx 2x 2

dv 1  v
x 
dx 2
PERSAMAAN DIFFERENSIAL EKSAK
Suatu PD : M(x,y) dx + N(x,y) dy
dikatakan eksak jika :
M N

y x
Jika z = f(x,y) ,

Jika :
M(x,y) dx + N(x,y) dy = 0

Diferensial eksak dz
z = f(x,y)

Kita dapat mengintegralkan terhadap x:

karena z adalah fungsi dari dua variabel, 'konstanta' integrasi


akan menjadi fungsi dari y. Untuk menentukan  (y), sekarang
kita pertimbangkan turunan y dari z :
Ini memungkinkan kita untuk menemukan (y)..

Contoh :

Anda mungkin juga menyukai