DIFERENSIAL

A.1. PENGERTIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL (PD)

Defenisi :
Persamaan diferensial adalah suatu persamaan yang mengandung turunan
pertama atau lebih dari fungsi.
Persamaan Diferensial disingkat dengan PD, dikalsifikasikan dalam : tipe,
tingkat (ordo), derajat (pangkat) sebagai berikut :

Tipe PD :
1. PD Biasa (Ordinary Differential Equation), yaitu jika PD memuat
turunan dari suatu fungsi satu peubah
2. PD Parsial (Partial Differential Equation), yaitu jika PD memuat
turunan parsial dari suatu fungsi dengan dua atau lebih peubah bebas.

Tingkat (ordo)

Tingkat daru suatu PD adalah bilangan yang menunjukkan tingkat tertinggi

dari turunan yang terdapat dalam PD tersebut.

Derajat (Pangkat) atau degree

Pangkat suatu PD adalah pangkat tertinggi dari turunan tingkat tertinggi yang
terdapat dalam PD tersebut

Contoh :
dy
1. 4x adalah PD biasa tingkat 1 pangkat 1
dx
d3 y
2. 3y 0 adalah PD biasa tingkat 3 pangkat 1
dx 3
3 6
d2 y dy
3. 2
x adalah PD biasa tingkat 2 pangkat 3
dx dx
2u 2u
4. 0 adalah PD parsial tingkat 2 pangkat 1
y 2 x 2

Penyelesaian PD Biasa
Penyelesaian PD Biasa adalah suatu hubungan fungsional antara peubah-
peubahnya yang tidak mengandung lagi diferensial atau turunan yang
memenuhi PD. Penyelesaian PD dapat berbentuk :
Penyelesaian Umum (PU) atau general solution dari PD pangkat n
adalah penyelesaian yang memuat n konstanta dari hasil integrasi.
Penyelesaian Partikulir dari suatu PD adalah suatu penyelesaian yang
diperoleh dari PU dengan memberi suatu nilai pada konstanta dari PU.
 Pada integrasi sederhana, konstanta dari hasil integrasi dari PD dapat
mempunyai nilai tertentu dengan adanya syarat batas atau syarat awal yang
diberikan. Misalnya pada suatu PD diketahui untuk nilai x x0 maka y y0 ,
hal ini disebut syarat batas.
Kejadian khusus jika diketahui x x0 maka y = 0, disebut syarat awal.

A.2. PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDO SATU DERAJAT SATU

PD ordo satu derajat satu dapat dinyatakan dalam bentuk
dy
f ( x, y ) .. (1)
dx
jika f(x,y) suatu konstanta, maka penyelesaian didapat dengan
mengintegralkan f(x,y) tersebut. Jika f(x,y) fungsi dengan peubah x dan y,
M( x, y )
misalkan f ( x, y ) biasanya PD dirubah kebentuk
N( x, y )
M( x, y )dx N( x, y )dy 0 . (2)
Penyelesaiannya merupakan fungsi implicit, berbeda dengan bentuk
persamaan (1). Metoda penyelesaian PD tergantung dari klasifikasi bentuk
PD kadang-kadang dapat diselesaikan dengan lebih dari satu metoda.
Pada umumnya PD ordo satu derajat satu dapat dikalsifikasikan ke dalam
bentuk :
1. Peubah dapat dipisahkan dalam ruas persamaan yang berbeda atau
dapat dikelompokkan dalam 2 kelompok, kelompok peubah x dan
kelompok peubah y saja, sehingga bentuk menjadi :
f1( x )g1( y )dx f2 ( x )g2 ( y )dy 0
f1( x ) g ( y)
atau dx 2 dy 0
f2 ( x ) g1( y )
f1( x ) g (y)
dx 2 dy
f2 ( x ) g1( y )
Hal ini biasa disebut PD dengan peubah dapat dipisahkan.
2. PD Homogen, bila fungsi m(x,y) dan fungsi N(x,y) keduanya merupakan
fungsi homogen dengan derajat sama.
3. PD Eksak jika memenuhi, turunan parsial M(x,y) terhadap y sama
dengan turunan parsial N(x,y) terhadap x, atau dapat dinyatakan dengan

M( x, y ) n( x, y )
y x

4. PD linier jika PD (1) dapat dibawa ke dalam bentuk :

 dy
yP( x ) Q( x )
dx
dx
atau xP( y ) Q( y )
dy

A.3. PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDO SATU DERAJAT SATU DENGAN

PEUBAH DAPAT DIPISAHKAN

Dari bentuk (2) yaitu : PD M(x,y) dx + N(x,y) dy = 0 dapat diubah menjadi :

f1( x )g1( y )dx f2 ( x )g2 ( y )dy 0

f1( x ) g (y)
atau dx 2 dy 0
f2 ( x ) g1( y )
sehingga dengan mengintegralkan, akan diperoleh :

f1( x ) g2 ( y )
f2 ( x ) dx g1( y ) dy C

Contoh :
dy
Selesaikan PD (1 x 2 ) xy 0
dx
Solusi:
dy
(1 x 2 ) xy 0 bila dikali dengan dx , maka
dx
(1 x 2 )dy xydx 0 dibagi dengan (1 x 2 )y , maka
dy xdx
0
y (1 x 2 )
dy xdx
y (1 x 2 ) c
1
ln y ln .(1 x 2 ) c
2
1
ln y(1 x 2 ) 2 c
 1
y(1 x 2 ) 2 ec
Jika ruas kanan diambil ln C, hal ini bpleh, karena ln C juga merupakan
konstanta, maka penyelesaian menjadi :
1
ln y(1 x 2 ) 2 ln c
1
2 2
y(1 x ) c

SOAL-SOAL LATIHAN

(1 x ) dy
1. Selesaikan PD 1 0
y 2 dx

dy
2. Selesaikan PD ex y
dx
dy y 9
3. Selesaikan PD 0
dx x 5
dy x5
4. Selesaikan PD
dx y4

dy
5. Selesaikan PD 3x 2 y
dx

dy ( y 3 5)x 2
6. Selesaikan PD 0
dx ( x 3 1)y 2

dy
7. Selesaikan PD tan y x. cos2 y 0
dx
dy
8. Selesaikan PD ( 4 e2x ) ye2 x
dx
9. Selesaikan PD x 2 yy' e y

dy
10. Selesaikan PD cos x. cos y sin x. sin y 0
dx
Solusi :
(1 x ) dy dy dx
1.
y 2 dx
1 0 y 2 (1 x ) c
 (1 x ) dy 2 dx

y 2 dx
1 y dy
(1 x )
c

dy dx 1
ln(1 x ) c
y 2 (1 x ) y

dy dx 1
0 y c
y 2 (1 x ) ln(1 x )
dy dx
0
y 2 (1 x )

dy
2. ex y ey ex c
dx

ex
dy dx ey ex c
ey

e y dy e x dx y ln e x ln c

e y dy e x dx 0 y xc

e y dy e x dx c

dy y 9
3. 0 ln( y 9) ln( x 5) c
dx x 5
dy y 9 y9
ln c
dx x 5 x5
dy dx y9
y9 x5 ec
x5
dy dx
y9 x5 0 y 9 c( x 5)

dy dx
y9 x5 c y c( x 5) 9

dy x5 1 5 1 6
4. y x c
dx y4 5 6
 1
y 4dy x 5dx y 5 5( x 6 c )
6
5 6
y 4 dy x 5dx 0 y5 x c
6

y 4dy x 5dx c

dy
5. 3x 2 y ln y x 3 c
dx
dy
3 x 2dx ln y x 3 c
y

dy
3 x 2dx 0
3
y e x c
y

dy
3 x 2dx 0
y

dy ( y 3 5)x 2 1 du 1 dv
3 u
6. 0 c
dx ( x3 1)y 2 3 v

y 2dy x 2dx 1 1
3

3 ln( y 3 5) ln( x 3 1) ln c1
( y 5) ( x 1) 3 3

y 2dy x 2dx
0 ln( y 3 5) ln( x 3 1) 3 ln c1
( y3 5 ) ( x3 1)

y 2dy x 2dx
( y 3 5) 0 ln( y3 5)( x3 1) ln c13
( x 3 1)

( y3 5 )( x 3 1) c 2

misal : u y3 5 misal : v x3 1
du 3 y 2dy dv 3 x 2dx

1 1
y 2dy du x 2dx dv
3 3
 dy du 1 2
7. tan y x. cos2 y 0 x c
dx 3 2
u
1 2
tan y dy x cos2 y dx 0 u3du x c
2
tan y 1 1 2
dy x dx 0 x c
2 2 2
cos y 2u

sin y 1 1 2
cos3 y dy x dx 0
2 cos y 2

2
x c

Misal : u cos y
du sin y dy

dy 1 du
8. ( 4 e2x ) ye2 x
2 u
ln y c
dx
dy e2 x 1
dx ln y ln ( 4 e2 x ) ln c1
y ( 4 e2 x ) 2
y
dy e2 x ln ln c1
y

( 4 e2 x )
dx 0 1
2x 2
(4 e )
1
y c1 ( 4 e2 x ) 2

Misal : u 4 e2 x

du 2 e 2 x dx

1
e2 x dx du
2

1 3
9. x 2 y y' e y y e y e y dy x c
3
dy 1 3
x2 y ey e y ( y 1) x c
dx 3
dy
y x 2 dx
y
e
 y e y dy x 2 dx 0

y 2
ye dy x dx 0
Misal : u y dv e y dy Integral Parsil
du dy v e y

dy
10. cos x. cos y sin x. sin y 0 ln sin y ln cos x ln c1
dx
cos y sin x sin y
sin y
dy
cos x
dx 0 ln ln c1
cos x
cos y sin x
sin y
dy
cos x
dx 0 sin y c1 cos x

A.4. PERSAMAAN DIFERENSIAL HOMOGEN ORDO SATU DERAJAT

1. Pengertian Homogen Suatu Fungsi
Fungsi f(x,y) disebut fungsi homogen berpangkat n jika fungsi f ( tx ,ty ),
dengan t adalah konstanta.
Contoh :
a. f(x , y) = 3 x 2 y3 2 x 4 y

f(tx , ty) = 3 t x 2 t y 3 2 t x 4 ty
= t5 ( 3 x2 y3 2 x 4 y )

= t5 f ( x , y )

Jadi f(x , y) disebut homogen derajat 5

b. g(x , y) = 4 x y2 2 x2 y2

g(tx , ty) = 4 ( t x ) ( t y )2 2 ( t x )2 ( t y )2

= t3 ( 4 x y2 ) t 4 ( 2 x2 y 2 )

Jadi g(x , y) bukan fungsi homogen.

 Dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa jika jumlah pangkat
peubah x dan peubah y sama pada setiap suku dari f(x , y) maka
fungsi tersebut adalah homogen.
2. Penyelesaian Persamaan Diferensial Homogen Ordo Satu Derajat
Satu
Persamaan Diferensial yang berbentuk :
M( x, y )dx N( x, y )dy 0 .. (3)

Disebut Persamaan Diferensial homogen jika M(x,y) dan N(x,y)

keduanya homogen dengan derajat yang sama.
Penyelesaian Persamaan Diferensial homogen yaitu dengan
mengandaikan y = Vx atau x = Vy, sehingga Persamaan Diferensial
tersebut dapat diselesaikan dengam metode peubah dapat dipisahkan.
Jika diandaikan y = V x maka, dy = V dx + x dV .. (4)
atau x = V y maka dx = V dy + y dV .. (5)
Selanjutnya (4) atau (5) subtitusi ke (3), sehingga diperoleh Persamaan
diferensial dengan peubah dapat dipisahkan.

Contoh :
Selesaikan Persamaan Diferensial
( y 2 x y ) dx x 2 dy 0

Solusi :
M (x,y) = y2 x y Homogen berpangkat 2
N (x,y) = x 2 Homogen berpangkat 2
Jadi Persamaan diferensial tersebut di atas adalah Persamaan
diferensial homogen
Misalkan y = Vx maka dy = V dx + x dV, Persamaan Diferensial menjadi
( V 2 x 2 x V x ) dx x 2 ( V dx x dV ) 0

x 2 ( V 2 V ) dx x 2 V dx x3 dV 0

x 2 ( V 2 V V ) dx x 3 dV 0

x 2 V 2 dx x 3 dV 0

Kedua Ruas dikalikan dengan V 2 x 3 diperoleh

 dx dV
0
x V2
Sehingga :
dx dV
x

V2
0
1 x
ln x c atau ln x c
V y

x
atau y
ln x c
Selesaikan Persamaan Diferensial di bawah.
1. ( x y ) dx ( x y ) dy 0
dy y 2 t 2
2.
dt 2ty

3. ( x 3 y 3 ) dx x y 2 dy 0

dy xy
4. dx x y

5. ( x 2 x y y 2 ) dx x y dy 0

6. ( 3 x 2 2 x y 3 y 2 ) dx 4 x y dy

1. ( x y ) dx ( x y ) dy 0
Solusi
M (x,y) = x y Homogen berpangkat 1
N (x,y) = x y Homogen berpangkat 1
Jadi Persamaan diferensial tersebut di atas adalah Persamaan diferensial
homogen
Misalkan y = V x maka dy = V dx + x dV, Persamaan Diferensial menjadi :
( x V x ) dx ( x V x ) ( V dx x dV ) 0

( x V x ) dx x V dx V 2 x dx x 2 dV V x 2 dV 0

( x V x Vx V 2 x ) dx ( x 2 V x 2 ) dV 0
x ( 1 2V V 2 ) dx x 2 (1 V ) dV 0
 1
Kedua ruas dikalikan dengan diperoleh
( x ) ( 1 2 V V2 )
2

dx ( 1 V )
dV 0
x ( 1 2 V V2 )

dx ( 1 V )
x

( 1 2 V V2 )
dV 0
Misal u = ( 1 2 V V2 )

1
du = (2 2 V ) dV atau du ( 1 V ) dV
2
1 1 y y2
ln x ln ( 1 2 V V 2 ) ln c1 atau ln x ln ( 1 2 ) ln c1
2 2 x x2
1
y y2 2
ln x . ( 1 2 ) ln c1
x x2
1
y y2 2
x . ( 1 2 ) c1
x x2

dy y 2 t 2
2. atau ( y 2 t 2 ) dt 2 t y dy 0
dt 2ty

Solusi
M (t,y) = y2 t2 Homogen berpangkat 2
N (t,y) = 2 t y Homogen berpangkat 2
Jadi Persamaan diferensial tersebut di atas adalah Persamaan diferensial
homogen
Misalkan y = V t maka dy = V dt + t dV, Persamaan Diferensial menjadi :
( V 2t 2 t 2 ) dt 2 t V t ( V dt tdV ) 0

( V 2 t 2 t 2 ) dt 2 V 2 t 2 dt 2 V t 3 dV 0

( V 2t 2 t 2 2 V 2 t 2 ) dt 2 V t 3 dV 0

t 2 ( 1 V 2 ) dt 2 V t 3 dV 0

1
Kedua ruas dikalikan dengan 3 diperoleh
(t ) ( 1 V2 )
dt ( 2V )
dV 0 ln t ln ( 1 V 2 ) ln c1
t ( 1 V2 )

dt ( 2V ) t
t

( 1 V2 )
dV 0 ln
( 1 V2 )
ln c1

t
c1
Misal u = ( 1 V 2
) y2
( 1 )
t2
du = 2 V dV
3. ( x 3 y 3 ) dx x y 2 dy 0

Solusi
M (x,y) = ( x3 y 3 ) Homogen berpangkat 3
N (x,y) = xy 2 Homogen berpangkat 3
Jadi Persamaan diferensial tersebut di atas adalah Persamaan diferensial
homogen
Misalkan y = V x maka dy = V dx + x dV, Persamaan Diferensial menjadi :
( x3 V 3 x3 ) dx ( x V 2 x 2 ) ( V dx x dV ) 0

( x 3 V 3 x3 V 3 x3 ) dx V 2 x 4 dV 0

x 3 dx V 2 x 4 dV 0

1
Kedua ruas dikalikan dengan diperoleh
x4

dx 1 y3
V 2 dV 0 ln x c
x 3 x3

dx
V 2 dV 0 y 3 3 ( c ln x )
x
1 3
ln x V c
3
dy xy
4. dx x y

Solusi
M (x,y) = x y Homogen berpangkat 1
N (x,y) = x y Homogen berpangkat 1
Jadi Persamaan diferensial tersebut di atas adalah Persamaan diferensial
homogen
Misalkan y = V x maka dy = V dx + x dV, Persamaan Diferensial menjadi :
( x V x ) dx ( x V x ) ( V dx x dV ) 0

( x V x V x V 2 x ) dx ( x 2 V x 2 ) dV 0

( 1 2V V 2 ) dx x ( 1 V ) dV 0

1
Kedua ruas dikalikan dengan diperoleh
( 1 2V V 2 ) x

dx ( 1 V ) 1 du
dV 0
2 u
ln x c
x ( 1 2V V 2 )

dx ( 1 V ) 1
x

( 1 2V V 2 )
dV 0 ln x
2
ln ( 1 2V V 2 ) ln c1

1
Misal u = ( 1 2V V 2 )
ln x ( 1 2V V 2 ) 2 ln c1
1
du = 2 ( 1 V ) dV y y 2 2
x ( 1 2 ) c1
x x2

1
du = ( 1 V ) dV
2

5. ( x 2 x y y 2 ) dx x y dy 0

Solusi
M (x,y) = x 2 xy y 2 Homogen berpangkat 2
N (x,y) = xy Homogen berpangkat 2
Jadi Persamaan diferensial tersebut di atas adalah Persamaan diferensial
homogen
Misalkan y = V x maka dy = V dx + x dV, Persamaan Diferensial menjadi :
( x 2 x V x V 2 x 2 ) dx ( x V x ) ( V dx x dV ) 0

( x 2 x 2 V V 2 x 2 V 2 x 2 ) dx x 3 V dV 0

( x 2 x 2 V ) dx x3 V dV 0

( 1 V ) dx x V dV 0
 1
Kedua ruas dikalikan dengan (1 V ) x diperoleh

dx V
dV 0
x (1 V )

6. ( 3 x 2 2 x y 3 y 2 ) dx 4 x y dy

Solusi
M (x,y) = 3 x2 2 x y 3 y2 Homogen berpangkat 2
N (x,y) = 4 x y Homogen berpangkat 2
Jadi Persamaan diferensial tersebut di atas adalah Persamaan diferensial
homogen
Misalkan y = V x maka dy = V dx + x dV, Persamaan Diferensial menjadi :
( 3 x 2 2 x V x 3 V 2 x 2 ) dx 4 ( x V x ) ( V dx x dV ) 0

(3 x 2 2 x 2 V 3 V 2 x 2 4 V 2 x 2 ) dx 4 x 3 V dV 0

(3 x 2 2 x 2 V V 2 x 2 ) dx 4 x3 V dV 0

(3 2 V V 2 ) dx 4 x V dV 0

1
Kedua ruas dikalikan dengan diperoleh
(3 2 V V 2 ) x

dx V
4 dV 0
x (3 2 V V 2 )

dx V
x
4
(3 2 V V 2 )
dV 0
Misalkan :
V A B

2 ( V 3) ( V 1)
(3 2 V V )

A B

( V 1) ( V 3)
( AV 3 A ) (BV B)
V( A B ) 1 dan 3A B 0
Maka :
A B 1
+
3A B 0
 1 3
A= dan B=
4 4
Sehingga :
dx 1 dV 3 dV ( V 3 )3
x
4
4
( V 1) 4 ( V 3) 0 ln x
V 1
ln c1

3
y
3
x
ln x ln( V 1) 3 ln( V 3) ln c1 x c1
y
1
x
V 1
ln x ln ln c1
( V 3 )3

Kadang-kadang dalam soal Persamaan Diferensial diketahui suatu syarat

batas sehingga diharapkan penyelesaian partikulir (khusus)
Contoh :
Tentukan penyelesaian Partikulir dari Persamaan Diferensial
dy y 2 s2
Jika s = 1 maka y = 3
ds 2sy

Solusi
M (s,y) = y 2 s2 Homogen berpangkat 2
N (s,y) = 2 s y Homogen berpangkat 2
Jadi Persamaan diferensial tersebut di atas adalah Persamaan diferensial
homogen
Misalkan y = V s maka dy = V ds + s dV, Persamaan Diferensial menjadi :
( s2 V 2s2 ) ds 2( s V s ) ( V ds s dV ) 0

( s2 V 2s2 2 V 2s2 ) ds 2 s3 V dV 0

( s2 V 2s2 ) ds 2 s3 V dV 0

1
Kedua ruas dikalikan dengan diperoleh
s (1 V 2 )
3
 s
ds v c1
2 dV 0 y 2
s (1 V 2 ) (1 )
s2
ds v y2
s
2
(1 V 2 )
dV 0 s c1 c1
s2

y2
ln s ln(1 V 2 ) ln c1 c1 c1 s
s2
s (c1 s)
ln
2
ln c1 y 2 s2
(1 V ) c1
s
c1 (c1 s)
y 2 y s2
(1 ) c1
s2

(c1 1)
Jika s = 1 maka y = 3 3 12
c1

(c1 1) 1 1 1
9 = 1 8 atau c1
c1 c1 c1 8

Tentukan Penyelesaian Partikulir dari Persamaan Diferensial

1. ( x 2 y 2 ) dx 2 x y dy , Jika y = 0 untuk x = 1
2. ( xy 2 x 2 y ) dy x y 2 dx 0 , Jika y = 1 untuk x = 6
3. y ( 3 x 2 y ) dx x 2 dy 0 , Jika x = 1 ; y = 2
4. ( 3 x 2 2 y 2 ) y' 2 x y , Jika x = 0 ; y = -1
dy y
5. , Jika y = 3 ; x = 1
dx x

1. ( x 2 y 2 ) dx 2 x y dy , Jika y = 0 untuk x = 1
Solusi
M (x,y) = x2 y2 Homogen berpangkat 2
N (x,y) = 2 x y Homogen berpangkat 2
Jadi Persamaan diferensial tersebut di atas adalah Persamaan diferensial
homogen
Misalkan y = V x maka dy = V dx + x dV, Persamaan Diferensial menjadi :
( x 2 V 2 x 2 ) dx 2 ( x V x ) ( V dx x dV ) 0

( x 2 V 2 x 2 2 V 2 x 2 ) dx 2 x 3 V dV 0

( x 2 V 2 x 2 ) dx 2 x 3 V dV 0

x 2 ( 1 V 2 ) dx 2 x 3 V dV 0

dx V
2 dV 0
x (1 V 2 )

dx V y2
x
2
(1 V 2 )
dV 0 (1 )c
x2

x2 y2
ln x ln(1 V 2 ) ln c ( )c
x2
ln x (1 V 2 ) ln c x 2 y 2 cx 2

y 2 x 2 cx 2 Jika y = 0 untuk x = 1
02 (1)2 c(1)2 c=1
2. ( xy 2 x 2 y ) dy x y 2 dx 0 , Jika y = 1 untuk x = 6
Solusi
N (x,y) = x y2 x2y Homogen berpangkat 3
M (x,y) = x y2 Homogen berpangkat 3
Jadi Persamaan diferensial tersebut di atas adalah Persamaan diferensial
homogen
Misalkan y = V x maka dy = V dx + x dV, Persamaan Diferensial menjadi :
( x V 2 x 2 x 2 V x ) ( V dx x dV ) ( x V 2 x 2 ) dx 0

( V 3 x 3 x 3 V 2 ) dx ( x 4 V 2 x 4 V ) dV ( x V 2 x 2 ) dx 0

( V 3 x 3 x 3 V 2 x 3 V 2 ) dx ( x 4 V 2 x 4 V ) dV 0

1
( V 3 x 3 dx x 4 V ( V 1 ) dV 0 ln x ln V c
V
dx ( V 1) y x
dV 0 ln x c
x V2 x y

dx ( V 1) x
x

V2
dV 0 ln y
y
c

dx dV dV
x

V

V2
0
x
ln y c Jika y = 1 untuk x = 6
y

6 ln 1 c maka c = -6 dengan demikian

x y (ln y 6)

3. y ( 3 x 2 y ) dx x 2 dy 0 , Jika x = 1 ; y = 2
Solusi
M (x,y) = y( 3 x 2 y ) Homogen berpangkat 2
N (x,y) = x 2 Homogen berpangkat 2
Jadi Persamaan diferensial tersebut di atas adalah Persamaan diferensial
homogen
Misalkan y = V x maka dy = V dx + x dV, Persamaan Diferensial menjadi :
Vx ( 3 x 2 Vx ) dx x 2 ( V dx x dV ) 0

(3 x 2 V 2 V 2 x 2 ) dx x 2 V dx x 3 dV 0

(3 x 2 V 2V 2 x 2 x 2 V ) dx x 3 dV 0

( 2x 2 V 2V 2 x 2 ) dx x 3 dV 0

2 x 2 V (1 V ) dx x 3 dV 0

dx dV
2 0
x V(1 V )
dx dV
2 0
x V(1 V )

Misal :
dV A B
dengan demikian
V(1 V ) V (1 V )

A (1 + V) + VB sehingga A = 1
dan V (A + B) = 0
maka B = -1
dx dV dV x
2 0 2 ln ln c1
x V (1 V ) V(1 V )
2
x
2 ln x ln V ln(1 V ) ln c1 ln ln c1
V (1 V )

2 ln x ln V(1 V ) ln c1
2

x
c1 Jika x = 1 ; y = 2
y (1 y )

x x

2
1 1
c1 c1 dengan demikian
2(1 2 ) 36
2

x 1

y (1 y ) 36

x x

4. ( 3 x 2 2 y 2 ) y' 2 x y , Jika x = 0 ; y = -1
Solusi
M (x,y) = 2 x y Homogen berpangkat 2
N (x,y) = ( 3 x2 2 y2 ) Homogen berpangkat 2
Jadi Persamaan diferensial tersebut di atas adalah Persamaan diferensial
homogen
Misalkan y = V x maka dy = V dx + x dV, Persamaan Diferensial menjadi :
2 x V x dx ( 3 x 2 2 V 2 x 2 ) ( V dx x dV ) 0

( 2 x 2 V 3 x 2 V 2V 3 x 2 ) dx ( 3 x 3 2V 2 x 3 ) dV 0

V ( 1 2V 2 ) dx x( 3 2 V 2 ) dV 0

dx 2 V2 3
dV 0
x V ( 2V 2 1 )

dx 2 V2 3
x

V ( 2V 2 1 )
dV 0
 dx V2 dV
x
2
2
V ( 2V 1 )
dV 3
V ( 2V 2 1 )
0
dx V dV
x
2
2
( 2V 1 )
dV 3
V ( 2V 2 1 )
0
misal : u 2 V2 1

du 4 V dV

1
V dV du
4
1 dV
ln x ln ( 2V 2 1 ) 3 c
2 V ( 2V 2 1 )

Misal :
1 A BV

2 V (2V 2 1)
V ( 2V 1)

( 2 AV 2 A ) BV 2

V 2 (2 A B ) 0 dan A 1
B=2 sehingga bentuk persamaan menjadi
1 dV dV
ln x ln ( 2 V 2 1 ) 3 2 c
2 2 V
( 2V 1 )

1 1
ln x ln ( 2 V 2 1 ) 3 ln ( 2 V 2 1 ) ln V c
2 2

ln x ln ( 2V 2 1 ) 3 ln V ln c1

ln x V 3 ( 2V 2 1 ) ln c1

y3 y2
x (2 1 ) c1
x3 x2

y3 y2 x2
(2 ) c1
x2 x2
dy y
5. , Jika y = 3 ; x = 1
dx x
Solusi
M (x,y) = y Homogen berpangkat 1
 N (x,y) = x Homogen berpangkat 1
dy dx

y x

dy dx
y

x
0
ln y ln x ln c1
y
ln ln c1
x
y
c1 c1 3 sehingga
x
y 3x

A.5. PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL DENGAN FAKTOR

INTEGRASI
1. Persamaan Diferensial Eksak
Bentuk Persamaan Diferensial : M( x, y )dx N( x, y )dy 0 (1)
Dengan M dan N fungsi x dan y yang tidak dapat dipisahkan
Misalkan dapat ditemukan fungsi F(x,y) dengan turunan totalnya adalah:
dF( x, y ) M( x, y )dx N( x, y )dy maka F(x,y) = c adalah merupakan
penyelesaian dari bentk Persamaan Diferensial di atas, karena dF = 0
sehingga,

F ( x, y ) F ( x, y )
dF ( x, y ) dx 0 maka
x y

F( x, y ) F( x, y )
M( x, y ) dan N( x, y ) y
(2)
x
Dari (2) diperoleh :
M ( x, y ) 2 F( x, y ) N ( x, y ) 2 F( x, y )
dan
y y x x x y

2 F( x, y ) 2 F( x, y )
Jika dan kontinu maka,
x y x y

2 F( x, y ) 2 F( x, y ) M N
= atau (3)
x y x y y x
Jadi, Jika M( x, y )dx N( x, y )dy 0 merupakan Persamaan Diferensial
Eksak maka berlaku persamaan (3) atau sebaliknya Jika M(x,y) dan
N(x,y) dalam M( x, y )dx N( x, y )dy 0 memenuhi persamaan (3) maka
Persamaan Diifferensial tersebut adalah Persamaan Diferensial Eksak.
Uraian di atas melahirkan suatu teori sebagai berikut :

M N
Teori : Jika M, N, y dan adalah fungsi kontinu x dan y maka
x
syarat perlu dan cukup bahwa :
M dx + N dy = 0 adalah persamaan Eksak adalah
M N

y x

Penyelsaian Persaman Diferensial Eksak dapat dikerjakan dengan 2

cara ;
F ( x, y )
Cara I : Dari M ( x, y ) maka
x
F ( x, y ) M dx f ( y ) G ( x, y ) f ( y ) dengan
G F
Ketentuan y y f ( y ) y N sehingga,

f ( y ) G
f (y) y
dy N
y
dy, maka didapat;

G
F ( x, y ) G ( x, y ) N dy c
y

F ( x, y )
Cara II : Dari N ( x, y ) y
maka

F ( x, y ) N dy h( x ) H ( x, y ) h( x ) dengan
H F
Ketentuan h( x ) M sehingga,
x x x
h ( x ) H
h (x) x
dx N
x
dx, maka didapat;

H
F ( x, y ) H ( x, y ) M dx c
x
Contoh Soal :
Selesaikan Persamaan Diferensial (3 y 2 8 x )dx ( 6 xy 9 y 2 )dy 0

Solusi :
M M N
M= (3 y 2 8 x ) , 6y = 6y
y y x

N
N= ( 6 xy 9 y 2 ) , 6y PD Eksak
x
2
Cara I : F ( x, y ) (3 y 8 x ) dx f ( y )

= 3 xy 2 4 x 2 f ( y ) , sehingga
F
6 xy f ' ( y ) N 6 xy 9 y 2
y
2
f ' ( y) 9 y2 atau f ( y) 9y dy 3 y 3 , sehingga
F( x, y ) 3 xy 2 4 x 2 3 y 3 = c
2
Cara II: F ( x, y ) (6 x y 9 y ) dy h ( x )

=3 xy 2 3 y 3 h ( x ) , sehingga
F
3 y 2 h' ( x ) M 3 y 2 8 x
x
h' ( x ) 8 x atau h (x) 2
8 x dx 4 x , sehingga
F( x, y ) 3 xy 2 4 x 2 3 y 3 = c

Soal-soal Latihan :
Tentukan Penyelesaian dari Persamaan Diferensial dibawah jika eksak

1. ( x 2 y ) dx ( 2 x y ) dy 0
2. ( 2 xy 3 x 2 ) dx ( x 2 2 y ) dy 0

3. ( r sin Q cos Q ) dr r ( sin Q cos Q ) dQ 0

4. 2 xy dx ( x 2 y 2 ) dy 0

5. 3 y ( x 2 1 ) dx ( x 3 8 y 3 x ) dy 0 jika x = 0 ; y = 1

1. ( x 2 y ) dx ( 2 x y ) dy 0
Solusi :
M M N
M = ( x 2 y) , y
2
y

x
= 2

N
N = ( 2x y ) , x
2 PD Eksak

Cara I : F ( x, y ) ( x 2 y ) dx f ( y )
1 2
= x 2 x y f ( y) , sehingga
2
F
2 x f ' (y) N 2 x y
y

1 2
f ' ( y) y atau f (y) y dy
2
y , sehingga

1 2 1
F( x, y ) x 2 x y y2 = c
2 2

2. ( 2 xy 3 x 2 ) dx ( x 2 2 y ) dy 0

Solusi :
M M N
M= ( 2 xy 3 x 2 ) , y 2x y

x
= 2x

N
N= ( x 2 2y ) , 2x PD Eksak
x
2
Cara I : F ( x, y ) ( 2xy 3 x ) dx f ( y )

= x 2 y x3 f ( y ) , sehingga
F
x2 f ' ( y) N x2 2 y
y

f ' ( y) 2 y atau f ( y) 2 y dy y 2 , sehingga

F( x, y ) x 2 y x 3 y 2 = c

3. ( r sin Q cos Q ) dr r ( sin Q cos Q ) dQ 0

Solusi :
M M N
M = r ( sin Q cos Q) , sin Q cos Q
y

x
r
 N
N = ( r sin Q cos Q ) , x
sin Q cos Q PD Eksak

Cara I : F ( Q, r ) r (sin Q cos Q) dQ f ( r )

= r (cos Q sin Q) f (r ) , sehingga
F
cos Q sin Q f ' (r ) N r sin Q cos Q
r
1 2
f ' (r ) r atau f (r ) r dr
2
r , sehingga

1 2
F(Q, r ) r (cos Q sin Q) r = c
2
4. 2 xy dx ( x 2 y 2 ) dy 0

Solusi :
M M N
M = 2 xy , 2x = 2x
y y x

N
N= ( x2 y2 ) , 2x PD Eksak
x

Cara I : F ( x, y ) 2xy dx f ( y )

= x 2y f ( y ) , sehingga
F
x2 f ' ( y) N x2 y2
y

1 3
f ' ( y) y2 atau f (y) y 2 dy y , sehingga
3
1 3
F( x, y ) x 2 y y = c
3

5. 3 y ( x 2 1 ) dx ( x 3 8 y 3 x ) dy 0 jika x = 0 ; y = 1
Solusi :
M 2 M N
M= 3 y ( x2 1 ) , y 3 ( x 1 ) y

x

N
N= ( x3 8 y 3 x ) , 3 ( x2 1 ) PD Eksak
x
2
Cara I : F ( x, y ) 3y ( x 1 ) dx f ( y )
 = x 3 y 3 xy f ( y ) , sehingga
F
x3 3 x f ' ( y ) N x 3 8 y 3 x
y

f ' (y) 8 y atau f ( y) 8 y dy 4 y 2 , sehingga

F( x, y ) x 3 y 3 xy 4 y 2 = c

2. Persamaan Diferensial Non Eksak

Jika bentuk Persamaan Differnesial (2) tidak memenuhi persamaan (3) atau
M N
, maka Persamaan Differnesial tersebut Persamaan Differnsial
y x
Non eksak. Agar Persaman Differnsial tersebut menjadi Persamaan
Diferensial Eksak, maka kita kalikan dengan faktor integrasi
( ( x ) , ( y ) atau u ( x, y ), sehingga bentuk Persamaan
Differnsial menjadi :
M dx N dy 0 .(4)
Adalah Persamaan Differnesial Eksak berarti
M N
atau
y x

M N
M N . (5)
y y x x
Untuk mencari faktor integrasi dari Persamaan Diferensial (4) kadang-
kadang kita mengalami kesulitan.
Dibawah ini akan diberikan dua petunjuk untuk menentukan faktor integrasi
yaitu :
a. Jika ( x ) (yaitu fungsi dari peubah x saja )

d
Berarti
y
0 dan , sehingga persaman (5) menjadi
x dx
M N d M N d
N atau N atau
y x dx y x dx
 1 M N d
dx
N y x
Jika diintegralkan maka.

1 M N d
N y x ln , sehingga
dx diperoleh :
U adalah faktor
integrasi dari peubah
1 M N
N y x dx

x saja
e

b. Jika ( y ) (yaitu fungsi dari peubah y saja )

d
Berarti 0 dan , sehingga persaman (5) menjadi
x y dy
N M d N M d
M atau M atau
x y dy x y dy

1 N M d
dy
M x y
Jika diintegralkan maka.

1 N M d
M x y ln , sehingga
dy diperoleh :
U adalah faktor
integrasi dari peubah
1 N M
M x y dy

y saja
e

Contoh Soal :
dy
Selesaikan Persamaan Diferensial x 2 ( xy x 2 1) 0
dx
Solusi :
( xy x 2 1) dx x 2 dy 0
 M
M= ( xy x 2 1 ) x PD tidak Eksak
y

N
N= x2 2x
x

Faktor Integrasinya
1
1 M N
N y x dx , x 2 x dx 1 1
eln x eln( x )
2
e e x
x
Merupakan fungsi dari x saja.
1
Jika Persamaan Diferensial, dikalikan dengan pada kedua ruas
x
persamaannya :
1
x
1
( xy x 2 1) dx x 2 dy 0 atau ( y x ) dx x dy 0
x
Ini merupakan Persamaan Diferensial Eksak
Dengan menggunakan cara I penyelesaian Persamaan Diferensial eksak
diperoleh ;
1 2
xy x ln x c
2

Pada persoalan Persamaan Diferensial non eksak dijumpai rumus-rumus

turunan yang berbentuk khusus dan jika diterapkan pada Persamaan
Diferensial (PD) akan sangat membantu mempercepat penyelesaiannya,
karena dapat ditemukan langsung bentuk faktor integrasinya.
Faktor integrasi ada kalanya kita duga, setelah diadakan pengelompokan
suku-suku yaitu :
x dy y dx

x dy y dx
x dx y dy

Pendugaan faktor integrasi kita lakukan dengan memperhatikan suku-suku

lainnya dari persamaan diferensial.
 TABEL KELOMPOK SUKU-SUKU
Kelompok Suku Faktor Integrasi Diferensial Eksak
1 x dy y dx y
x dy y dx d
2 2 x
x x
1 x dy y dx y
x dy y dx 2
d
y 2 x
y

1 dy dx y
x dy y dx d ln
xy y x x

1 x dy y dx y
x dy y dx 2 2
d arc tan
x y 2 2 x
x y

1 dy dx
x dy y dx d ln x y
xy y x

1 x dy y dx 1
x dy y dx d
x y n x y n n 1 xy n1

1 x dy y dx
x dy y dx d x 2 y 2
2 2
x y x2 y2

Contoh soal 1 :
Selesaikan Persamaan Diferensial y ( x 2 1) dx x dy 0

Solusi :
Pengelompokan suku-suku
y x 2 dx y dx x dy 0

y x 2 dx x dy y dx 0

Kelompok suku-suku x dy y dx , maka faktor integrasi yang mungkin

1 1 1 1
adalah : , 2 , xy atau , tergantung pada suku lainnya yaitu
x 2 y x y2
2

1
x 2 y dx. Jadi faktor integrasinya xy , Persamaan Diferensial :
 1
y x 2 dx ( x dy y dx ) 0 dikalikan dengan xy diperoleh,

dy dx y
x dx
y

x
0 atau x dx d ln 0
x

1 2 y
Kemudian diintegralkan diperoleh : x ln c
2 x
1 1
y 1 c x2 x 2
ln c x2 y
e 2
y
ec e 2
x 2 x x

1
x2
Sehingga ycx e 2 , dengan c = ec

Contoh soal 2 :
Selesaikan Persamaan Diferensial y dx ( x x 3 y 2 ) dy 0 atau
x 3 y 2 dy ( x dy y dx ) 0

Kelompok suku-suku x dy y dx , maka faktor integrasi yang mungkin adalah

1 1
: xy, , tergantung pada suku lainnya yaitu x3 y 2 dy . Jadi faktor
x y n
integrasinya
1

x y3
1
Persamaan Diferensial x3 y 2 dy ( x dy y dx ) 0 dikalikan dengan
x y3
dy ( x dy y dx ) dy 1
diperoleh; 0 atau d 0 kemudian
y x y3 y
2 x y 2

diinegralkan diperoleh
1
ln y x y 2 c
2
Contoh soal 3 :
Selesaikan Persamaan Diferensial x dy y dx 2x 2 ln y dy

Solusi :
Dengan memperhatikan bentuk Persamaan Diferensial, table kelompok suku-
1
suku dan 2x 2 ln y dy , maka faktor integrasinya adalah
x2
1
Jika Persamaan Diferensial x dy y dx 2 x 2 ln y dy dikalikan dengan di
x2
x dy y dx y
dapat ; 2 ln y dy atau d 2 ln y dy
2 x
x
y
Diintegralkan : d x
2 ln y dy
y

x

2 y ln y y d ( ln y dy ) c

y 2 x y ln y y cx

Selesaikan Persamaan Diferensial berikut ini :

1. x dy y dx ( x 2 y 2 ) dx

2. x dy y dx ( x 2 y x 2 y 3 ) dy

3. x dy ( y x 3e2 x ) dx 0

4. ( x 3 y 3 ) dx 8 xy 0

5. ( 1 xy ) dx (1 x 2 ) dy 0

6. y 2 dx ( xy 1) dy 0

1. x dy y dx ( x 2 y 2 ) dx

2. x dy y dx ( x 2 y x 2 y 3 ) dy

3. x dy ( y x 3e2 x ) dx 0

4. ( x 3 y 3 ) dx 8 xy 0

5. ( 1 xy ) dx (1 x 2 ) dy 0

6. y 2 dx ( xy 1) dy 0

A.6. PERSAMAAN DIFERENSIAL LINIER

1. Persamaan Diferensial Linier Ordo Satu Derajat Satu
Persamaan diferensial ordo satu derajat satu disebut linier jika linier dalam
dy
dan y, dapat dinyatakan dalam bentuk
dx
dy
A( x ) B( x )y C( x ) (1)
dx
Jika (1) dibagi dengan A(x) diperoleh :
dy
P( x )y Q( x ) . (2)
dx
B( x ) C( x )
Dengan P( x ) , Q( x )
A( x ) A( x )
Bentuk (2) disebut bentuk umum dari Persamaan Diferensial linier ordo satu
derajat satu yang tidak dapat diselesaikan dengan metode eksak, akan tetapi
dapat dicari fungsi V(x) sedemikin hingga, jika bentuk (2) dikalikan dengan V
(x) maka akan menjadi eksak, sehingga Persamaan Diferensial dapat
diselesaikan dengan metode eksak. Fungsi V (x) semacam ini disebut Faktor
Integrasi. Bentuk Persamaan Diferensial menjadi :
dy
V ( x ) P( x )y V( x ) Q( x ) .(3)
dx
Bentuk (3) dapat di ubah menjadi Persamaan Diferensial Eksak yaitu
M N
M dx N dy 0 dengan M VPy VQ dan N V , dengan sifat y x
dV dV
sehingga, VP atau P dx . Jika diintegralkan di dapat;
dx V
dV
P dx V
ln V .(4)

Maka (4) dapat dinyatakan dengan :

e
Pdx
eln V , sehingga faktor integrasinya adalah

V e
Pdx , persamaan (3) menjadi
dy
e e P y e
Pdx Pdx Pdx
Q (5)
dx

d y e
Pdx

Ruas kiri persamaan (5) adalah turunan dari sehingga (5)
dx
d y e
P dx
Qe
Pdx
menjadi


dx , jika kedua ruas diintegralkan,
 y e P dx
Qe
Pdx
d

dx c

y e Qe
P dx Pdx
Atau dx c ,sehingga
P dx
ye Qe dx c
Pdx


..(6)

Contoh soal :
Selesaikan persamaan Diferensial 2 y 4 x2 dx x dy 0
Solusi :
Persamaan Differensial dapat diubah kebentuk
dy
x 2y 4 x 2 atau
dx
dy 2y
4 x bentuk Persamaan Diferensial Linier
dx x
2
P sehingga Faktor Integrasi, V ( x ) dapat dihitung.
x
2dx
x
V( x ) e
Pdx 2
e e2 ln x eln x x 2

dy
Persamaan Diferensial Di atas menjadi : x 2 2 x y 4 x3
dx

d x2 y
4x3 d x
2

y 4x
3
dx
dx
x2y x4 c

y x 2 cx 2

dx
Bentuk Persamaan Diferensial ordo sat derajat satu sering berbentuk dy
dx
sehingga bentuk Persamaan Diferensial menjadi dy P( y )x Q( y ) , dengan
jalan yang sama dapat diperoleh :
P dy
xe Qe dy c
Pdy


(7)

Selesaikan Persamaan Diferensial Linier di bawah :

dy
1. 4 y 12
dx
 dy
2. 4 xy 6 x
dx
dy 2
3. 2xy e x
dx
dy
4. 2 2x3 y 9 x 2
dx
dy
5. 3x2y x2
dx
dy 1
6. 3 y 6 x , Jika x = 0 ; y =
dx 3
7. y' x 3 2 x y , jika x = 1 ; y =2
8. y 2 dx x ( 2x 3 y ) dy 0

2. Persamaan Diferensial Bernuolli

Persamaan Bernoulli adalah persamaan yang berbentuk :
dy
P ( x ) y Q ( x ) yn , untuk n 1 .(8)
dx
Persamaan Diferensial (8) dapat diselesaikan dengan metode peubah dapat
dipisahkan .
Metode Penyelesaian :
Kalikan persamaan (8) dengan y n dx, maka menjadi :
y n dy y n1 P ( x ) y Q ( x ) dx . (9)
Dapat diselesaikan dengan mengandaikan,
z y n 1 , maka dz (1 n) y n dy , sehingga Persamaan Diferensial
menjadi :
dz ( 1 n ) P z dx ( 1 n ) Q dx . (10)

Persamaan Diferensial (10) adalah Persamaan Diferensial linier, sehingga

dapat diselesaikan dengan menggunakan Metode penyelesaian Persamaan
Diferensial Linier.

Contoh Soal :
Selesaikan Persamaan Diferensial
dy y

x2 4
dx x y2

Solusi :
Kedua ruas persamaan dikalikan dengan y2 , sehinggamenjadi,

y2
dy y 3

dx x
x 2 4 (*)
dz dy dy 1 dz
Misalkan z y3 , maka 3y2 atau y 2 (**)
dx dx dx 3 dx
Subtitusi (**) ke (*) diperoleh ;
1 dz z

x 2 4 , dikalikan dengan 3, diperoleh :
3 dx x
dz
dx
z
3 3 x 2 4 , maka :
x

3 dx 3 dx
z e

x
3 x2 4 e x dx

c

z eln x
3




3 x2 4 e ln x 3
dx c

z x 3 3 x2 4 x3 dx c
z x 3 3 x 4 x dx c5 3

1 6 1 3
z x 3 x 3x 4 c atau z x 3xc
2 2
Dengan mengembalikan fungsi y maka menjadi :
1 3
y3 x 3xc
2
Soal-soal Latihan :
dy y
1. y2
dx x
ds
2. s s2 t
dt
dy
3. x y y 2 ln x
dx
 dy
4. x y xy3
dx
2
5. y' y xy 3 e x

6. 2 x 3 y' y y2 3x2

A.7.
1.