Kelompok 5:
Persamaan diferensial adalah suatu bentuk persamaan yang memuat derivatif (turunan)
satu atau lebih variabel tak bebas terhadap satu atau lebih variabel bebas suatu fungsi.
2
d 2
y dy
1. xy 0
dx
2 d
x
d4x d2
x 3x sin t
2. 5
dt4 dt 2
v v
3. v
s t
2u 2u 2u
0
y2 z2
Contoh:
1) u u
0
x y
v v
2) 2v 0
x y
2u u
k
y
u u u
4) e, e : bilangan alam/natural (konstanta)
x y z
d ny d n1 y
a0 (x) n
a1 (x) n1
⋯ an (x) y b(x)
dx dx
Dimana a0 0 .
Persamaan diferensial biasa non linear jika persamaan diferensial tersebut tak linear.
Contoh:
1. d2y
4y 0 (PD linear order dua)
dy
3
dx2 dx
d 4
d3
y 2 y x3 xex (PD linear order empat)
2. x dy
dx4 dx3 dx
d y
2
dy dny
F x, y, ,⋯, n 0 . (C.1)
dx dx
Suatu fungsi real f yang terdefinisi untuk semua x I dan memiliki turunan sampai ke-n untuk
semua x disebut penyelesaian (C.1) jika dipenuhi:
I
F x, f (x), f '(x),⋯, f (n) (x) 0 .
Contoh soal 1:
Apakah fungsi eksplisit f(x) = x2 merupakan penyelesaian dari persamaan diferensial
xy' 2 y, x ?
Jawab:
2
y f (x) x ⇒ y ' f '(x) 2x
Sehingga:
2
xy ' x(2x) 2x dan 2 y 2x 2 .
Contoh Soal 2:
Apakah suatu fungsi implisit (yaitu fungsi dimana hubungan dari x ke y tidak tampak dengan
jelas) yang didefinisikan sebagai
x2 y2 1 merupakan penyelesaian persamaan
0
diferensial
yy' pada [1,1] ?
Jawab: x
dy
x 2 y 2 1 0 ⇒ 2x 2 y 00
dx
dy
2x 2 y 0
dx
dy
2y 2x
dx
dy
y x
dx
yy' x , (karena dy
y' )
dx
Jadi, fungsi implisit
x 2 y 2 1 adalah penyelesaian persamaan diferensial yy' pada
0 x
Penyelesaian suatu persamaan diferensial berbentuk y=f(x) disebut fungsi eksplisit, sedangkan
fungsi implisit, misalnya g(x,y)=0.
Contoh soal 3:
Apakah fungsi y = cex , c = konstanta merupakan penyelesaian persamaan diferensial
y ' y 0?
Penyelesaian:
x x
y = ce ⇒ y ' = ce
sehingga x x
y '− y = ce − ce = 0 .
Jadi, fungsi x
y = ce merupakan penyelesaian persamaan diferensial y '− y = (dalam
0
pengertian penyelesaian umum, karena konstanta c sebarang).
g( y) y ' = f (x) , dy
dimana
y'=
dx
dy
sehingga, g ( y) f ( x) .
=
dx
Persamaan g ( y)dy = f
merupakan persamaan diferensial terpisahkan.
(x)dx
Bentuk g ( y)dy = f
adalah cara lain untuk menuliskan persamaan diferensial
(x)dx
g( y) y ' = f (x) . Persamaan g ( y)dy = f
disebut persamaan diferensial dengan
(x)dx
peubah-peubah terpisahkan atau persamaan diferensial terpisahkan.
Persamaan diferensial di atas, kemudian dikenakan operasi integral dan didapat
∫ g( y)dy = ∫ f (x)dx .
Jika fungsi-fungsi f dan g kontinu, maka nilai integralnya ada dan hasil integralnya
merupakan penyelesaian persamaan diferensial tersebut.
Contoh soal 1:
Tentukan penyelesaian persamaan diferensial 16 yy '+ 9x = 0 .
Penyelesaian:
16 yy '+ 9x = 0
16 yy ' = −9x
dy
16 y = −9x
dx
16 ydy = −9xdx
∫ 16 ydy = ∫ −9xdx
9
8 y2 = − x2 + c
2
9
8 y2 + x2 = c .
2
9
Jadi, penyelesaian persamaan diferensial di atas adalah 8 y2 + x2 = c .
2
Contoh soal 2:
Tentukan penyelesaian persamaan diferensial y '− y sin x = 0 .
Penyelesaian :
y '− y sin x = 0
dy
= y sin x
dx
1 dy
= sin x
y dx
1
∫ xdx y ∫
dy = sin
ln | y |= −cos x + c
| y |= e−cos x+c .
Pada bidang terapan masalah nilai awal memegang peranan penting untuk
menentukan penyelesaian khusus dari sebuah persamaan diferensial. Andaikan
penyelesaian khusus g(x) memenuhi kondisi awal pada suatu titik tertentu x0 dan
penyelesaian y(x) mempunyai nilai tertentu y0, ditulis y(x0)=y0.
Misal:
Kondisi awal dari penyelesaian suatu persamaan diferensial disebut nilai awal dan
untuk penyelesaiannya harus ditentukan penyelesaian khusus yang memenuhi syarat
awal yang diberikan.
Pemahaman masalah nilai awal berasal dari suatu realita pada terapan bahwa
peubah bebas seringkali berupa faktor waktu, sehingga persamaannya berbentuk y(x0)
= y0 yang merupakan situasi awal pada suatu peubah. Misal pada waktu tertentu
didapat penyelesaian dari suatu persamaan diferensial, maka penyelesaian itu
menunjukkan kondisi yang terjadi pada waktu kemudian misalnya dalam bentuk y(x)
= ax + b.
Contoh soal 1:
| y |= e−ln|x|+c .
Nilai awal :
y(1) = 1
sehingga: 1 = ec ⇒ c = 0 .
ln|x|+c
Jadi, penyelesaiannya adalah | y |= e− .
Contoh soal 1:
Tentukan penyelesaian persamaan diferensial 2 2
2xyy '− y + x = 0 dengan transformasi
y
u= .
x
Penyelesaian:
2 2
2xyy '− y + x = 1
dikalikan
0
x2
2
y y
2 y '−
2
+1 = 0
x x 2
y y y
2 y '− +1 = 0 ; =u
x x x
2
2uy '− u +1 = 0 ; y'=u+u'x
2u2 + 2uu ' x − u2 +1 =
0
2uu ' x + u2 +1 = 0
y2 C
+1 = x . C : konstanta.
x2
y2 C
Jadi, penyelesaiannya adalah +1 = atau y = ±x C −1 .
x x
x2
Contoh soal 2
Tentukan penyelesaian persamaan diferensial y ' = cot(x + y) −1 dengan transformasi
x+y=v.
Penyelesaian:
y ' = cot(x + y) −1 .
Transformasi:
x+y=v
y=v−x
y ' = v
Sehingga: '−1.
v '−1 = cot v
−
1
'
c
o
t
v
dv
= cot v
dx
1
cot dv = dx
v
tan vdv = dx
∫ tan vdv = ∫ dx
−ln | cos v |= x + c
ln | cos v |= −(x + c) ; v=x+
y
ln | cos(x + y) |= −(x +
c)
−( x+c)
cos(x + y) = e
−( x+c )
x + y = arccos e
−( x+c)
y = −x + arccos e .
u = ∫ Mdx + k ( y)
du
k(y) : konstanta pengintegralan dan nilainya dapat ditentukan dengan =N.
dy
Contoh soal 1:
Tentukan penyelesaian persamaan diferensial xy '+ y + 4 = 0 .
Penyelesaian:
xy '+ y + 4 = 0
xy ' = −( y + 4)
dy
x = −( y + 4)
dx
xdy + ( y + 4)dx = 0
( y + 4)dx + xdy = 0
∂M
M (x, y) = y + 4 ⇒ =1
∂y
∂N
N (x, y) = x ⇒ =1.
∂x
∂M ∂N
Karena = , maka xy '+ y + 4 = 0 persamaan diferensial eksak.
∂y ∂x
Fungsi penyelesaian:
u(x, y) = ∫ Ndy + l(x)
= ∫ xdy + l(x)
= xy + l(x)
sehingga u(x, y) = xy + 4x + c
xy + 4x + c = 0
xy = −c − 4x
c
y=− −4.
x
c
Jadi, penyelesaiannya adalah fungsi y = − −4.
x
Contoh soal 2:
Tentukan penyelesaian persamaan diferensial
2
y dx + 2xydy = 0 .
Penyelesaian:
2
y dx + 2xydy = 0
2 ∂M
M (x, y) = y ⇒ =2y
∂y
∂N
N ( x, y) = 2xy ⇒ =2y.
∂x
∂M ∂N
Karena
= , maka y2 dx + 2xydy = 0 persamaan diferensial eksak.
∂x
u(x, y) = ∫ Mdx + k ( y)
2
= ∫ y dx + k ( y)
2
= xy + k ( y) .
Selanjutnya dicari nilai k( y)
∂u dk
= N ⇒ 2xy + = 2xy
∂y dy
dk
= 0 ⇒ k ( y) = c ,
dy
sehingga :
2 2
u(x, y) = xy + c atau xy + c = 0 .
2
Jadi, penyelesaiannya adalah xy + c = 0.
BAB III
ln | y |= −∫ p(x)dx + c
y(x) = ce ∫
− p ( x) dx
dimana:
c = ec jika y>0
y<0
c= jika
−ec
c = 0 yang menghasilkan penyelesaian trivial y = 0 .
Jadi, penyelesaian persamaan diferensial linear homogen order pertama :
y '+ p(x) y = 0
1f
∫ P(x)dx = ∫ df
ln | f |= ∫ P(x)dx
Sehingga:
∫ P( x)dx
f (x) = e ,
h(x)
∫ P(x)dx = h(x)
f (x) = e .
⇒ P(x) = h '(x) .
Dengan demikian, persamaan y '+ p(x) y = q(x) dikalikan dengan
diferensial
h (x
f (x) = e diperoleh bentuk
( y '+ p(x) y)eh(x) = q(x)eh(x) ,
disederhanakan menjadi
eh ( y '+ py) = qeh , dimana p = h ' ,
sehingga :
eh ( y '+ h ' y) = qeh .
Selanjutnya: h h h
(e y) ' = e y '+ e h ' y ,
maka diperoleh:
h h
(e y) ' = qe
h h
∫ (e y) 'dx = ∫ qe dx
h h
e y = ∫ qe dx + c
Jadi,
qe h dx + c ,
y = e−h ∫
dimana h=∫
p(x)dx .
Dengan demikian, penyelesaian persamaan diferensial linear tak homogen
y '+ p(x) y = q(x)
adalah fungsi
y = e−h ∫ qe dx + c .
h
Contoh Soal 1 :
Tentukan penyelesaian persamaan diferensial linear homogen y '+ y = 0
Penyelesaian :
y '+ y = 0
∫ P(x)dx = ∫ dx = x + c ,
konstanta c diperhitungkan sama dengan nol.
Rumus penyelesaian:
y(x) = c ∫
− P ( x) dx
e
= ce−x .
Jadi, penyelesaian persamaan diferensial linear homogen y '+ y = 0 adalah fungsi
−x
y(x) = ce .
Cek ulang:
−x −x
y(x) = ce ⇒ y '(x) = −ce ,
sehingga
−x −x
y '+ y = −ce + ce = (benar).
0
Contoh soal 2:
1 4
Tentukan penyelesaian persamaan diferensial tak homogen y '+ y=− .Tentukan
x x
pula penyelesaian khususnya, jika diberikan nilai awal
y(1) = 0 .
Penyelesaian:
1 4 1 4
y '+ y=− ; p( x) = , q(x) = −
x x x x
1
p( x)dx = dx = ln | x |
h( x) = ∫ x
∫
1
eh = eln|x| = x ⇒ e−h = ,
x
sehingga
e h q(x)dx + c
y = e− h
∫
1 4
= ∫ x− dx + c
x x
c
= −4 + .
x 1 4
y '+ y=− adalah fungsi
Jadi, penyelesaian persamaan diferensial linear tak homogen x x
c
y = −4 + .
x
Penyelesaian khusus jika diberikan nilai
y(1) = 0 ,
awal
c
0 = −4 + ⇒ c = 4 .
1
Jadi, penyelesaian khususnya:
4
y = −4 + .
x