Anda di halaman 1dari 9

PERSAMAAN DIFFERENSIAL EKSAK DENGAN FAKTOR INTEGRASI

Risnawati Ibnas i

i
Prodi Matematika FST, UINAM, risnawati.ibnas@uin-alauddin.ac.id
Pada dasarnya persamaan diferensial dibagi
ABSTRAK, Persamaan diferensial (PD) merupakan salah menjadi dua, yaitu persamaan diferensial biasa
satu cabang dari matematikayang banyak digunakan untuk
masalah-masalah yang dihadapi dalam bidang sains dan
teknologi. Persamaan differensial biasa (PDB) adalah (PDB) dan persamaan diferensial parsial (PDP).
persamaan yang menyangkut satu atau lebih fungsi beserta Suatu persamaan diferensial biasa orde n adalah
turunannya terhadap terhadap satu peubah bebas. Bentuk persamaan berbentuk: 𝐹𝐹(𝑥𝑥, 𝑦𝑦, 𝑦𝑦 ′, 𝑦𝑦", … , 𝑦𝑦 (𝑛𝑛) ) =
umum persamaan differensial orde satu, 𝑀𝑀(𝑥𝑥, 𝑦𝑦)𝑑𝑑𝑑𝑑 + 0 yang menyatakan hubungan antara peubah
𝑁𝑁(𝑥𝑥, 𝑦𝑦)𝑑𝑑𝑑𝑑 = 0. Adapun beberapa metode dalam
menyelesaikan persamaan differensial orde satu
bebas x, peubah terikat 𝑦𝑦(𝑥𝑥 ) dan turunannya
diantaranya Persamaan differensial Eksak dan pencarian yaitu 𝑦𝑦 ′, 𝑦𝑦", … , 𝑦𝑦 (𝑛𝑛) Jadi suatu persamaan
faktor integrasi untuk menyelesaikan persamaan diferensial disebut mempunyai orde n jika
differensial yang tidak eksak. turunan yang tertinggi dalam persamaan
Kata Kunci: persamaan diferensial (PD), PDB, PD diferensial tersebut adalah turunan ke n.
peubah terpisah, PD homogen, PD eksak, dan PD factor
integrasi.
Persamaan diferensial biasa orde satu dapat
1. PENDAHULUAN diklasifikasikan dalam beberapa bentuk
persamaan, yaitu persamaan linier, persamaan
Persamaan diferensial adalah persamaan Bernoulli, persamaan homogen, persamaan yang
matematika untuk fungsi satu variabel atau lebih, dapat dipisahkan, dan persamaan eksak serta
yang menghubungkan nilai fungsi itu sendiri dan faktor integrasi. Penelitian ini membahas tentang
turunannya dalam berbagai orde. Persamaan penyelesaian persamaan diferensial eksak dan
diferensial memegang peranan penting dalam penentuan factor integrasi agar persamaan
rekayasa, fisika, ilmu ekonomi dan berbagai differensial yang tidak eksak dapat diselesaikan.
macam disiplin ilmu. Persamaan diferensial
muncul dalam berbagai bidang sains dan
teknologi, bilamana hubungan deterministik 2. TINJAUANPUSTAKA
yang melibatkan besaran yang berubah secara
Persamaan diferensial biasa (PDB) - Ordinary
kontinu dimodelkan oleh fungsi matematika dan Differential Equations (ODE).
laju perubahannya dinyatakan sebagai turunan PDB adalah persamaan diferensial yang hanya
diketahui atau dipostulatkan. mempunyai satu peubah bebas.
Persamaan diferensial adalah salah satu cabang Peubah bebas biasanya disimbolkan dengan x.
ilmu matematika yang banyak digunakan untuk Contoh-contoh persamaan berikut adalah
menjelaskan masalah-masalah fisis. Masalah- persamaan diferensial biasa (PDB):
masalah fisis tersebut dapat dimodelkan dalam dy
bentuk persamaan diferensial. Jika model 1. = 6 x + 5
dx
matematika berbentuk persamaan diferensial, 2
d2y  dy 
maka masalahnya adalah bagaimana menentukan 2. e y
+ 4  = 1
 dx 
2
solusi (penyelesaian) persamaan diferensial itu. dx
Namun, harus disadari tidak semua model d3y d2y
matematika yang berbentuk persamaan 3. 2 3 + sin x 2 + 4 xy =
0
dx dx
diferensial mempunyai solusi. 3
 d2y 
7 2
 dy   dy 
4.  2  + 4 y   + y 3   = 5x
 dx   dx   dx 
Contoh di atas adalah contoh persamaan
diferensial biasa (PDB) karena fungsi y yang

91
JURNAL MSA VOL. 5 NO. 2 ED. JULI - DESEMBER 2017

tidak diketahui dan terdiri hanya pada variable


independen x. Integral Tak Tentu
Konsep integral tak tentu diperkenalkan
Orde dan Pangkat PD sebagai kebalikan operasi
Orde pada Persamaan Diferensial adalah orde
pendeferensialan, yakni sebagai bentuk
dari turunan yang terdapat pada persamaan itu
yang tingkatannya paling tinggi paling umum dari “ anti turunan”.
Pangkat pada Persamaan Diferensial adalah Definisi :
pangkat tertinggi dari perkalian peubah tak bebas Anti turunan dari fungsi 𝑓𝑓(𝑥𝑥) dinotasikan
beserta turunan – turunannya yang terdapat sebagai :
dalam persamaan diferensial.
Contoh : � 𝑓𝑓(𝑥𝑥) 𝑑𝑑𝑑𝑑
2
d y
4
 dy  Yang dinamakan “integral tak tentu dari 𝑓𝑓”
2
1.  2  + 2 x   + 5 xy = cos x
 dx   dx  Dalam hal ini, jika 𝐹𝐹 ′(𝑥𝑥) = 𝑓𝑓 (𝑥𝑥 ) ⇒ ∫ 𝑓𝑓 (𝑥𝑥 )𝑑𝑑𝑑𝑑 =
PDB orde 2 derajat 𝐹𝐹 (𝑥𝑥 ) + 𝐶𝐶, 𝐶𝐶 konstanta integrasi.
2  Kaidah integral tentu :
PDB orde 2 derajat 2
 dy 
3 1
2.   + 2 y ( x 2 + 3) =
sin x � 𝑥𝑥 𝑛𝑛 𝑑𝑑𝑑𝑑 = 𝑥𝑥 𝑛𝑛+1 + 𝐶𝐶, 𝑛𝑛 ≠ −1
 dx  𝑛𝑛 + 1

Contoh :
PDB orde 1 derajat 3
PDB orde 1 derajat 3 1
 d3y   d2y 
2 � 2𝑥𝑥 3 + 3 = 𝑥𝑥 4 + 3𝑥𝑥
3.  3  +  x 2  =
4x 2
 dx   dx 
Persamaan Diferensial Eksak

PDB orde 3 derajat 1 Definisi:
PDB orde 3 derajat
Persamaan M ( x, y )dx + N ( x, y )dy =0
Metode untuk Menyelesaikan Persamaan disebut persamaan diferensial eksak dalam
Diferensial Orde 1: daerah D bila ∃ fungsi f ( x, y ) = C (C =
konstan) sehingga
Bentuk umum : df ( x, y ) M ( x, y )dx + N ( x, y )dy .
= Solusi
Dari PD orde satu dalam fungsi y(x) yang dicari
adalah : umum PD eksak berbentuk f ( x, y ) = C .
dy Teorema:
= f ( x, y ) Misalkan fungsi M ( x, y ) dan N ( x, y )
dx
mempunyai turunan pertama yang kontinu
pada daerah D, maka:
M ( x, y )dx + N ( x, y )dy =
0
… (1) kontinu di daerah D jika dan hanya jika:
Sisi kanan dapat dituliskan sebagai pembagian ∂M ∂N
= untuk semua (x,y) dalam D.
dua fungsi lainnya 𝑀𝑀(𝑥𝑥,𝑦𝑦) dan −𝑁𝑁(𝑥𝑥,𝑦𝑦) . Dengan ∂y ∂x
demikian, persamaan (1) menjadi:
Persamaan Diferensial Faktor Integrasi
dy M ( x , y )
=
dx − N ( x , y ) Definisi :
yang ekuivalen dengan bentuk persamaan : Jika persamaan M ( x, y )dx + N ( x, y )dy =
0
M ( x, y )dx + N ( x, y )dy =
0 adalah persamaan diferensial tak eksak. Akan

92
JURNAL MSA VOL. 5 NO. 2 ED. JULI - DESEMBER 2017

tetapi, bila M ( x, y )dx + N ( x, y )dy =


0 dikaitkan Maka :
dengan suatu fungsi u ( x, y ) sehingga : ∂M ∂N
=
∂y ∂x
u ( x, y ) [ M ( x, y )dx + N ( x, y )dy ] =
0
2. Integralkan M ( x, y ) tehadap x dengan y
merupakan persamaan diferensial eksak, maka
fungsi u ( x, y ) dinamakan faktor integrasi. tetap
∂f
Dalam menentukan faktor integrasi suatu dx = M ( x, y ) dx
∂x
persamaan diferensial yang bukan eksak, ada
beberapa petunjuk untuk menentukan faktor = f ( x, y ) ∫ M ( x, y ) dx + φ ( y )
integrasi. di mana φ ( y ) adalah fungsi sebarang
Pandang persamaan :
dari y saja.atau
u ( x, y ) [ M ( x, y )dx + N ( x, y )dy ] =0
∂f
merupakan PD eksak. Berarti : dy = N ( x, y ) dy
∂y
∂ ( uM ) ∂ ( uN )
= = f ( x, y ) ∫ N ( x, y ) dx + γ ( x )
∂y ∂x
3. Fungsi (x,y) pada langkah 2 diturunkan
∂M ∂u ∂N ∂u
u +M =u +N (dideferensialkan) parsial terhadap y
∂y ∂y ∂x ∂x atau x diperoleh :
 ∂M ∂N  ∂u ∂u ∂f ∂ 
( )  + dφ N
u
 ∂y
− = N
∂x  ∂x
−M
∂y
=
∂y ∂y  ∫ M x=, y dx  dy
Dari persamaan di atas, nilai u dapat dicari dan ∂
N ( x, y ) M ( x, y ) dx + φ ' ( y )
∂y ∫
=
setelah nilai u diperoleh, selanjutnya di substitusi
ke persamaan : ∂
M ( x, y )dx + N ( x, y )dy = 0 =φ ' ( y ) N ( x, y ) − ∫ M ( x, y ) dy
∂y
Sehingga diperoleh suatu PD eksak.
Dalam menyelesaikan persamaan φ ( y ) = ∫ φ ' ( y ) dy
diferensial dengan faktor integrasi, ada dua hal yang selanjutnya φ ( y ) disubstitusikan ke
yang harus diperhatikan, yaitu :
f ( x, y ) pada langkah 2. atau
1. Telah ditentukan jenis faktor integrasinya ∂f ∂  dγ
2. Bila tidak dicantumkan jenis dari faktor = ∫ N ( x,= y ) dy  + M
∂ x ∂x   dx
integrasinya. Jika ditemukan PD seperti ini,

M ( x, y ) N ( x, y ) dy + γ ' ( x )
∂x ∫
maka perlu dicari terlebih dahulu faktor =
integrasinya yang selanjutnya akan

disubstitusi ke persamaan diferensial awal = γ ' ( x ) M ( x, y ) − ∫ M ( x, y ) dx
sehingga menghasilkan persamaan diferensial ∂x
eksak. γ ( x ) = ∫ γ ' ( x ) dx
3. METODOLOGI yang selanjutnya γ ( x ) disubstitusikan ke
f ( x, y ) pada langkah 2.
Prosedur Analisis
Langkah-langkah penyelesaian persamaan 4. Dengan demikian diperoleh nilai
differensial, menentukan 𝑀𝑀(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) dan 𝑁𝑁(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) f ( x, y ) = C
𝜕𝜕[𝑀𝑀(𝑥𝑥,𝑦𝑦)] 𝜕𝜕[𝑁𝑁(𝑥𝑥,𝑦𝑦)] 𝜕𝜕[𝑀𝑀(𝑥𝑥,𝑦𝑦)] 𝜕𝜕[𝑁𝑁(𝑥𝑥,𝑦𝑦)]
kemudian dicari dan . Jika Namun, jika ≠
𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝑦𝑦
𝜕𝜕[𝑀𝑀(𝑥𝑥,𝑦𝑦)] 𝜕𝜕[𝑁𝑁(𝑥𝑥,𝑦𝑦)] 1. Telah ditentukan jenis faktor
= , maka dilakukan langkah :
𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕 integrasinya. Misalnya faktor integrasi
1. Dari definisi dapat dilihat bahwa :
fungsi dari x, y atau u ( x ) , u ( y ) dan
∂f ∂f
= M = ( x, y ) atau N ( x, y ) sebagainya.
∂x ∂y

93
JURNAL MSA VOL. 5 NO. 2 ED. JULI - DESEMBER 2017

Dalam hal ini, kita boleh memasukkan ∂u ∂u ∂z ∂u


=⋅ = ±
jenis dari faktor integrasinya ke dalam ∂y ∂z ∂y ∂z
persamaan : Jadi, faktor integrasinya diperoleh :
 ∂M ∂N  ∂u ∂u  ∂M ∂N 
u − = N −M −
du du
 ∂y ∂x  ∂x ∂y u = N ±M
 ∂y ∂x  dz dz
2. Bila tidak dicantumkan jenis dari faktor
integrasinya. Jika ditemukan PD seperti  ∂M ∂N  du
ini, maka perlu dicari terlebih dahulu u −  =( N ± M )
 ∂y ∂x  dz
faktor integrasi yang selesai. Beberapa
 ∂M ∂N 
hal yang perlu diperhatikan dalam  ∂y − ∂x 
mencari jenis dan nilai dari faktor   dz = du
integrasinya, yaitu : (N ± M ) u
a. Bila faktor integrasinya bergantung d. Bila faktor integrasinya bergantung
dari x, maka : dari ( xy ) , maka :
∂u du ∂u
=u u ( x=
) ; = dan 0 ∂u du
∂x dx ∂y = ( z ) u ( xy )
u u= =
;
∂z dz
Jadi, faktor integrasinya diperoleh : ∂u ∂u ∂z ∂u
= ⋅ = y
 ∂M ∂N  du ∂x ∂z ∂x ∂z
u − = N −0
 ∂y ∂x  dx ∂u ∂u ∂z
= ⋅ =x
∂u
 ∂M ∂N  du ∂y ∂z ∂y ∂z
u − = N
 ∂y ∂x  dx Jadi, faktor integrasinya diperoleh :
 ∂M ∂N 
 ∂y − ∂x   ∂M ∂N 

du du
  dx = du u  = Ny − Mx
 ∂y ∂x  dz dz
N u
 ∂M ∂N  du
−  =( Ny − Mx )
b. Bila faktor integrasinya bergantung u
dari y, maka :  ∂y ∂x  dz
 ∂M ∂N 
∂u du ∂u  ∂y − ∂x 
=u u ( y=
) ; = dan 0   dz = du
∂y dy ∂x
( Ny − Mx ) u
Jadi, faktor integrasinya diperoleh : e. Bila faktor integrasinya bergantung
 ∂M ∂N  du dari ( x 2 + y 2 ) , maka :
u − = 0−M
 ∂y ∂x  dy
∂u du
 ∂M ∂N  du u= u ( x2 + y 2 )
u ( z) = = ;
u − = −M ∂z dz
 ∂y ∂x  dy
∂u ∂u ∂z ∂u
 ∂M ∂N  =⋅ = ∂x
 ∂y − ∂x  ∂x ∂z ∂x ∂z
−  dy =du
∂u ∂u ∂z ∂u
M du =⋅ = ∂y
∂y ∂z ∂y ∂z
c. Bila faktor integrasinya bergantung
Jadi, faktor integrasinya diperoleh :
dari ( x ± y ) , maka :
∂u du  ∂M ∂N  du du
u ( z) =
u= u ( x ± y) ; = u − = N ⋅ ∂x − M ⋅ ∂y
∂z dz  ∂y ∂x  dz dz
∂u ∂u ∂z ∂u
= ⋅ =
∂x ∂z ∂x ∂z

94
JURNAL MSA VOL. 5 NO. 2 ED. JULI - DESEMBER 2017

 ∂M ∂N  du Kasus untuk persamaan differensial


u −  = ( ∂x ⋅ N − ∂y ⋅ M ) noneksak dengan diketahui faktor integrasi
 ∂y ∂x  dz
dari fungsi x.
 ∂M ∂N 
 ∂y − ∂x 
  dz = du Diketahui Persamaan differensial (3 − 2𝑦𝑦)𝑑𝑑𝑑𝑑 +
( ∂x ⋅ N − ∂y ⋅ M ) u (𝑥𝑥 2 − 1)𝑑𝑑𝑑𝑑 = 0 yang hanya mempunyai suatu
Kemudian nilai dari factor integrasi dikalikan faktor integrasi dari fungsi x. Tentukan faktor
kembali ke persamaan differensial awal, integrasi kemudian selesaikan PD tersebut.
𝜕𝜕[𝑀𝑀(𝑥𝑥,𝑦𝑦)] Solusi :
kemudian dilakukan pengujian = 𝑀𝑀 (𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = (3 − 2𝑦𝑦) dan
𝜕𝜕𝜕𝜕
𝜕𝜕[𝑁𝑁(𝑥𝑥,𝑦𝑦)]
selanjutnya dilakukan langkah 𝑁𝑁 (𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = (𝑥𝑥 2 − 1)
𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕[𝑀𝑀(𝑥𝑥,𝑦𝑦)] 𝜕𝜕(3−2𝑦𝑦)
penyelesaian persamaan differensial eksak Maka = = −2
𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕
untuk memperoleh solusi PD. 𝜕𝜕[𝑁𝑁 (𝑥𝑥, 𝑦𝑦)] 𝜕𝜕(𝑥𝑥 2 − 1)
= = 2𝑥𝑥
𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕
Ini berarti :
4. PEMBAHASAN
𝜕𝜕[𝑚𝑚(𝑥𝑥, 𝑦𝑦)] 𝜕𝜕[𝑁𝑁 (𝑥𝑥, 𝑦𝑦)]

Kasus untuk persamaan differensial Eksak 𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕
Selesaikan Persamaan differensial berikut : Karena
(2𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 2𝑥𝑥 )𝑑𝑑𝑑𝑑 + (𝑥𝑥 2 + 2𝑦𝑦)𝑑𝑑𝑑𝑑 = 0 ∂M ∂N
≠ ⇒ persamaan diferensial non eksak
Penyelesaian : ∂y ∂x
𝑀𝑀 (𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = (2𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 2 𝑥𝑥 ) dan , maka perlu dicari faktor integrasinya.
𝑁𝑁(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = (𝑥𝑥 2 + 2𝑦𝑦) Faktor integrasi fungsi dari x, maka :
𝜕𝜕[𝑀𝑀(𝑥𝑥,𝑦𝑦)] 𝜕𝜕�2𝑥𝑥𝑥𝑥−𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 2 𝑥𝑥� ∂u du ∂u
Maka
𝜕𝜕𝜕𝜕
=
𝜕𝜕𝜕𝜕
= 2𝑥𝑥 =u u ( x= ) ; = dan 0
∂x dx ∂y
𝜕𝜕[𝑁𝑁(𝑥𝑥, 𝑦𝑦)] 𝜕𝜕 𝑥𝑥 + 2𝑦𝑦)( 2
= = 2𝑥𝑥 Jadi, faktor integrasinya diperoleh :
𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕  ∂M ∂N  du
Ini berarti : u − = N −0
𝜕𝜕[𝑚𝑚(𝑥𝑥, 𝑦𝑦)] 𝜕𝜕[𝑁𝑁 (𝑥𝑥, 𝑦𝑦)]  ∂y ∂x  dx
= (𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒𝑒 ) 𝑑𝑑𝑑𝑑
𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕 𝑢𝑢(−2 − 2𝑥𝑥 ) = (𝑥𝑥 2 − 1)
𝑑𝑑𝑑𝑑
𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = � 𝑀𝑀(𝑥𝑥, 𝑦𝑦)𝑑𝑑𝑑𝑑 + ∅(𝑦𝑦) (−2−2𝑥𝑥) 𝑑𝑑𝑑𝑑
(𝑥𝑥 2 −1)
𝑑𝑑𝑑𝑑 = (PD peubah terpisah)
𝑢𝑢
= �(2𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 2𝑥𝑥 )𝑑𝑑𝑑𝑑 + ∅(𝑦𝑦) (−2 − 2𝑥𝑥 ) 𝑑𝑑𝑑𝑑
� 𝑑𝑑𝑑𝑑 = �
= 𝑥𝑥 2 𝑦𝑦 − 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 + ∅(𝑦𝑦) (𝑥𝑥 − 1)
2 𝑢𝑢
2 2𝑥𝑥
𝜕𝜕[𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦)] ln 𝑢𝑢 = − � 2 𝑑𝑑𝑑𝑑 − � 2 𝑑𝑑𝑑𝑑
= 𝑁𝑁 𝑥𝑥 − 1 𝑥𝑥 − 1
𝜕𝜕𝜕𝜕 ln 𝑢𝑢 = − ln|𝑥𝑥 2 − 1| − ln|𝑥𝑥 − 1|
𝜕𝜕[𝑥𝑥 2 𝑦𝑦 − 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 + ∅(𝑦𝑦)]
= (𝑥𝑥 2 + 2𝑦𝑦) + ln|𝑥𝑥 + 1|
𝜕𝜕𝜕𝜕 1
𝑢𝑢 = (𝑥𝑥−1)2 Faktor integrasi
𝑥𝑥 2 + ∅′ (𝑥𝑥 ) = 𝑥𝑥 2 + 2𝑦𝑦
∅′ (𝑦𝑦) = 2𝑦𝑦
∅(𝑦𝑦) = 𝑦𝑦 2 Maka, PD menjadi :
𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = 𝑥𝑥 2 𝑦𝑦 − 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 + 𝑦𝑦 2 1
� (3 − 2𝑦𝑦)� 𝑑𝑑𝑑𝑑
Jadi, solusi persamaan differensial (𝑥𝑥 − 1)2
2 2
(2𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑥𝑥 )𝑑𝑑𝑑𝑑 + (𝑥𝑥 + 2𝑦𝑦)𝑑𝑑𝑑𝑑 = 0 adalah 1
+� (𝑥𝑥 2 − 1)� 𝑑𝑑𝑑𝑑 = 0
𝑓𝑓 (𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = 𝑥𝑥 2 𝑦𝑦 − 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 + 𝑦𝑦 2. (𝑥𝑥 − 1)2
(3−2𝑦𝑦)
𝑀𝑀 (𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = (𝑥𝑥−1)2 dan

95
JURNAL MSA VOL. 5 NO. 2 ED. JULI - DESEMBER 2017

(𝑥𝑥 2 − 1) ∂N
𝑁𝑁 (𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = N = x2 + x + 1 ⇒ = 2x +1
(𝑥𝑥 − 1)2 ∂x
(3−2𝑦𝑦)
𝜕𝜕[𝑀𝑀(𝑥𝑥,𝑦𝑦)] 𝜕𝜕 −2
(𝑥𝑥−1)2 Karena
Maka = = (𝑥𝑥−1)2
𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕 ∂M ∂N
�𝑥𝑥 2 −1� ≠ ⇒ persamaan diferensial non eksak
𝜕𝜕[𝑁𝑁 (𝑥𝑥, 𝑦𝑦)] 𝜕𝜕 (𝑥𝑥−1)2 −2 ∂y ∂x
= = , maka perlu dicari faktor integrasinya.
𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕 (𝑥𝑥 − 1)2
Ini berarti : Karena faktor integrasi fungsi dari
𝜕𝜕[𝑚𝑚(𝑥𝑥, 𝑦𝑦)] 𝜕𝜕[𝑁𝑁(𝑥𝑥, 𝑦𝑦)] ( x + y ) , maka :
=
𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕 ∂u du
u ( z) =
u= u ( x + y) = ;
Solusi PD eksak : ∂z dz
𝜕𝜕𝜕𝜕 ∂u ∂u ∂z ∂u
= 𝑁𝑁 = ⋅ =
𝜕𝜕𝜕𝜕 ∂x ∂z ∂x ∂z
∂u ∂u ∂z ∂u
𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = � 𝑁𝑁(𝑥𝑥, 𝑦𝑦)𝑑𝑑𝑑𝑑 + 𝛾𝛾(𝑥𝑥) = ⋅ =
∂y ∂z ∂y ∂z
(𝑥𝑥 2 − 1) Jadi, faktor integrasinya diperoleh :
=� 𝑑𝑑𝑑𝑑 + 𝛾𝛾(𝑥𝑥)
(𝑥𝑥 − 1)2  ∂M ∂N  du du
(𝑥𝑥 2 − 1) u − = N −M
= 𝑦𝑦 + 𝛾𝛾(𝑥𝑥)  ∂y ∂x  dz dz
(𝑥𝑥 − 1)2
𝜕𝜕[𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦)] u ( 0 − ( 2 x + 1) )= (x 2
+ x + 1)
du
− ( x 2 + 3x + 2 )
du
= 𝑀𝑀 dz dz
𝜕𝜕𝜕𝜕 du
�𝑥𝑥 2 −1� u ( −2 x + 1) =−
( 2 x + 1)
𝜕𝜕 � (𝑥𝑥−1)2 𝑦𝑦 + 𝛾𝛾(𝑥𝑥)� (3 − 2𝑦𝑦) dz
= ( −2 x + 1) dz = du
𝜕𝜕𝜕𝜕 (𝑥𝑥 − 1)2
−2𝑦𝑦 (3 − 2𝑦𝑦) ( −2 x + 1) u
+ 𝛾𝛾 ′(𝑥𝑥 ) =
(𝑥𝑥 − 1) 2 (𝑥𝑥 − 1)2 1
=
dz du ⇒ persamaan diferensial terpisah
u
3 1
𝛾𝛾 ′(𝑥𝑥 ) =
(𝑥𝑥 − 1)2 ∫ dz = ∫ u du
3 z = ln u
𝛾𝛾 (𝑥𝑥 ) = + 𝑐𝑐
(x − 1) u= e z ; karena =
z ( x + y ) , maka :
𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = 𝑦𝑦(𝑥𝑥 + 1) − 3 + 𝑐𝑐(𝑥𝑥 − 1)
u = e x+ y
Jadi, solusi persamaan differensial Maka, PD menjadi :
(3 − 2𝑦𝑦)𝑑𝑑𝑑𝑑 + (𝑥𝑥 2 − 1)𝑑𝑑𝑑𝑑 = 0 adalah e x + y ( x 2 + 3 x + 2 ) dx + e x + y ( x 2 + x + 1) dy =0
𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = 𝑦𝑦(𝑥𝑥 + 1) − 3 + 𝑐𝑐(𝑥𝑥 − 1)
∂M
M e x+ y ( x 2 + 3x + 2 ) ⇒ = e x+ y ( x 2 + 3x + 2 )
=
∂y
Kasus untuk factor integrasi dari fungsi
∂N
(x+y). N= e x + y ( x 2 + x + 1) ⇒ = ( 2 x + 1) e x + y + e x + y ( x 2 + x + 1)
Diketahui Persamaan differensial : ∂x

( x 2 + 3x + 2 ) dx + ( x 2 + x + 1) dy =0 . = (x 2
+ 3x + 2 ) e x+ y

Tentukan solusi PD tersebut dengan ∂M ∂N


= ⇒ persamaan diferensial eksak
faktor integrasi fungsi ( x + y ) . ∂y ∂x
Solusi : Solusi PD eksak :
∂f ( x, y ) ∂f ( x, y )
M = x 2 + 3x + 2 ⇒
∂M
= 0
 =N ⇒ = e x+ y ( x 2 + 3x + 2 )
∂y ∂y
∂y
f (=
x, y ) ∫e (x + 3 x + 2 ) dy + φ ( x )
x+ y 2

96
JURNAL MSA VOL. 5 NO. 2 ED. JULI - DESEMBER 2017

x, y ) e x + y ( x 2 + x + 1) + φ ( x )
f (= Maka
𝜕𝜕[𝑀𝑀(𝑥𝑥,𝑦𝑦)]
=
𝜕𝜕�2𝑥𝑥𝑥𝑥 2 �
= 4𝑥𝑥𝑥𝑥
𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕
∂f ( x, y ) 𝜕𝜕[𝑁𝑁(𝑥𝑥, 𝑦𝑦)] 𝜕𝜕(2𝑦𝑦𝑦𝑦 2 + 3𝑦𝑦)
 =M = = 4𝑥𝑥𝑥𝑥
∂x 𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕
( )
∂f e x + y ( x 2 + x + 1) + φ ( x ) x+ y 2
Ini berarti :
= e ( x + 3 x + 2 ) 𝜕𝜕[𝑚𝑚(𝑥𝑥, 𝑦𝑦)] = 𝜕𝜕[𝑁𝑁 (𝑥𝑥, 𝑦𝑦)]
∂x 𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕
e x+ y ( x 2 + 3x + 2 ) + φ '= ( x ) e x + y ( x 2 + 3x + 2 ) 𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = � 𝑀𝑀(𝑥𝑥, 𝑦𝑦)𝑑𝑑𝑑𝑑 + ∅(𝑦𝑦)
φ '( x) = 0
= �(2𝑥𝑥𝑥𝑥 2 )𝑑𝑑𝑑𝑑 + ∅(𝑦𝑦)
φ ( x ) = ∫ 0 dx
= 𝑥𝑥 2 𝑦𝑦 2 + ∅(𝑦𝑦)
φ ( x) = C
𝜕𝜕[𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦)]
Jadi, f ( = x, y ) e ( x + x + 1) =
x+ y 2
+ C1 C0 𝜕𝜕𝜕𝜕
= 𝑁𝑁
𝜕𝜕[𝑥𝑥 2 𝑦𝑦 2 + ∅(𝑦𝑦)]
= 2𝑦𝑦𝑦𝑦 2 + 3𝑦𝑦
Kasus untuk factor integrasi dari fungsi y. 𝜕𝜕𝜕𝜕
Selesaikan persamaan differensial 2𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑 + 2𝑥𝑥 2 𝑦𝑦 + ∅′(𝑥𝑥 ) = 2𝑦𝑦𝑦𝑦 2 + 3𝑦𝑦
(2𝑥𝑥 2 + 3)𝑑𝑑𝑑𝑑 = 0 mempunyai factor integrasi ∅′(𝑦𝑦) = 3𝑦𝑦
fungsi dari y 3
Penyelesaian : ∅(𝑦𝑦) = 𝑦𝑦 2
2
𝑀𝑀 (𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = 2𝑥𝑥𝑥𝑥 dan 3
𝑁𝑁(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = (2𝑥𝑥 2 + 3) 𝑓𝑓 (𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = 𝑥𝑥 2 𝑦𝑦 2 + 𝑦𝑦 2
2
𝜕𝜕[𝑀𝑀(𝑥𝑥,𝑦𝑦)] 𝜕𝜕(2𝑥𝑥𝑥𝑥) Jadi, solusi persamaan diferensial
Maka = 𝜕𝜕𝜕𝜕 = 2𝑥𝑥 2
𝜕𝜕𝜕𝜕 2𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑 + ( 2𝑥𝑥 + 3) 𝑑𝑑𝑑𝑑 = 0 adalah
𝜕𝜕[𝑁𝑁(𝑥𝑥, 𝑦𝑦)] 𝜕𝜕(2𝑥𝑥 2 + 3) 3
= = 4𝑥𝑥 𝑓𝑓 (𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = 𝑥𝑥 2 𝑦𝑦 2 + 𝑦𝑦 2
𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕 2
Ini berarti :
𝜕𝜕[𝑚𝑚(𝑥𝑥, 𝑦𝑦)] 𝜕𝜕[𝑁𝑁 (𝑥𝑥, 𝑦𝑦)]

𝜕𝜕𝜕𝜕 𝜕𝜕𝜕𝜕 Kasus untuk factor integrasi dari fungsi (xy)
Selanjutnya akan dicari factor integrasi : Diketahui PD ( xy 2 + y ) dx + x dy = 0 . Tentukan
𝜕𝜕𝜕𝜕 𝑑𝑑𝑑𝑑 𝜕𝜕𝜕𝜕
𝑢𝑢 = 𝑢𝑢(𝑦𝑦); = dan = 0 solusi PD tersebut dengan faktor integrasi dari
𝜕𝜕𝜕𝜕 𝑑𝑑𝑑𝑑 𝜕𝜕𝜕𝜕
𝑑𝑑𝑑𝑑 fungsi xy.
𝑢𝑢(2𝑥𝑥 − 4𝑥𝑥 ) = −(2𝑥𝑥𝑥𝑥)
𝑑𝑑𝑑𝑑
𝑑𝑑𝑑𝑑 Solusi :
𝑢𝑢(−2𝑥𝑥 ) = −(2𝑥𝑥𝑥𝑥)
𝑑𝑑𝑑𝑑 ∂M
M = xy 2 + y ⇒ = 2 xy + 1
𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑 ∂y
=
𝑦𝑦 𝑢𝑢
∂N
N =⇒
x =
1
𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑 ∂x
� =�
𝑦𝑦 𝑢𝑢 Karena
ln 𝑦𝑦 = ln 𝑢𝑢 ∂M ∂N
𝑢𝑢 = 𝑦𝑦 (factor integrasi) ≠ ⇒ persamaan diferensial non eksak
∂y ∂x
Jika factor integrasi dikalikan kepersamaan awal , maka perlu dicari faktor integrasinya.
diperoleh : Karena faktor integrasi fungsi dari xy, maka :
𝑦𝑦(2𝑥𝑥𝑥𝑥) 𝑑𝑑𝑑𝑑 + 𝑦𝑦(2𝑥𝑥 2 + 3)𝑑𝑑𝑑𝑑 = 0 ∂u du
(2𝑥𝑥𝑥𝑥 2 )𝑑𝑑𝑑𝑑 + (2𝑦𝑦𝑦𝑦 2 + 3𝑦𝑦)𝑑𝑑𝑑𝑑 = 0 = u u= ( z ) u ( xy ) =
;
𝑀𝑀 (𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = (2𝑥𝑥𝑥𝑥 2 ) dan ∂z dz
∂u ∂u ∂z ∂u
𝑁𝑁(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = (2𝑦𝑦𝑦𝑦 2 + 3𝑦𝑦) = ⋅ = y
∂x ∂z ∂x ∂z

97
JURNAL MSA VOL. 5 NO. 2 ED. JULI - DESEMBER 2017

∂u ∂u ∂z ∂u  1 
= ⋅ =x ∂f  − + φ ( x ) 
∂y ∂z ∂y ∂z  xy = 1 + 1
Jadi, faktor integrasinya diperoleh : ∂x x x2 y
 ∂M ∂N  du du
u −  = Ny − Mx 1 1
+ φ ' ( x ) =+ 2
1
 ∂y ∂x  dz dz 2
x y x x y
− ( xy 2 + y ) x
du du
u ( 2 xy + 1 − 1) = x ⋅ y φ '( x) =
1
dz dz x
u ( 2 xy ) =( xy − x 2 y 2 − xy )
du 1
dz φ ( x ) = ∫ dx
x
2xy
dz =
du φ (=x ) ln x + C
( xy − x y − xy )
2 2
u
1
2xy du Jadi, f ( x, y ) = − + ln x + C
− 2 2 dz = xy
x y u
2 1 5. KESIMPULAN
− dz = du ⇒ persamaan diferensial terpisah
xy u
Hasil pembahasan menunjukkan bahwa
1 1
−2 ∫ dz − ∫ du = ∫0 persamaan diferensial eksak dapat diselesaikan
z u dengan mudah sesuai dengan langkah-langkah
−2 ln z − ln u = C penyelesaian, namun terdapat beberapa
z −2 = u persamaan diferensial yang tidak eksak sehingga
1 1 terlebih dahulu dicari faktor integrasinya, dimana
=
u = 2 2 2
z x y terdapat beberapa langkah yang berbeda untuk
Maka, PD menjadi : mencari faktor integrasi dari persamaan
xy 2 + y x diferensial awal. Dari bentuk faktor integrasi
dx + dy = 0 yang diperoleh, dikalikan kembali ke persamaan
x2 y 2 x2 y 2 awal sehingga akan membentuk persamaan
1 1  1 diferensial eksak yang selanjutkan persamaan
 + 2  dx + 2 dy = 0
diferensial tersebut diselesaikan dengan langkah
x x y xy
1 1 ∂M yang
1 sama pada penyelesaian persamaan
M= + 2 =+ x −1 x −2 y −1 ⇒ = − x −2 y −2 = − diferensial eksak.
x x y ∂y x2 y 2
Hasil penelitian menunjukkan bahwa :
1 −1 −2 ∂N −2 −2 1
N =2 = x y ⇒ = −x y = − 2 2 1. Untuk Persamaan diferensial
xy ∂x x y
(2𝑥𝑥𝑥𝑥 − 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 2 𝑥𝑥 )𝑑𝑑𝑑𝑑 + (𝑥𝑥 2 + 2𝑦𝑦)𝑑𝑑𝑑𝑑 = 0
∂M ∂N
= ⇒ persamaan diferensial eksak
∂y ∂x Yang merupakan pd eksak diperoleh
Solusi PD eksak : penyelesaian 𝑓𝑓 (𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = 𝑥𝑥 2 𝑦𝑦 − 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 + 𝑦𝑦 2 .
∂f ( x, y ) ∂f ( x, y ) 1 2. Untuk PD (3 − 2𝑦𝑦)𝑑𝑑𝑑𝑑 + (𝑥𝑥 2 − 1)𝑑𝑑𝑑𝑑 =
 =N⇒ =
∂y ∂y xy 2
0 yang hanya mempunyai suatu faktor
1 integrasi dari fungsi x diperoleh faktor
f ( x, y ) ∫ 2 dy + φ ( x )
= 1
xy integrasi 𝑢𝑢 = (𝑥𝑥−1)2 dan penyelesaian PD
f ( x, y ) =− x −1 y −1 + φ ( x ) yaitu: 𝑓𝑓(𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = 𝑦𝑦(𝑥𝑥 + 1) − 3 + 𝑐𝑐(𝑥𝑥 − 1)
1 3. Untuk Persamaan differensial :
f ( x, y ) =− + φ ( x) ( x + 3x + 2 ) dx + ( x + x + 1) dy =0 dengan
2 2
xy
∂f ( x, y ) faktor integrasi fungsi ( x + y) diperoleh
 =M
∂x

98
JURNAL MSA VOL. 5 NO. 2 ED. JULI - DESEMBER 2017

faktor integrasi u = e x + y dan penyelesaian PD


x, y ) e x + y ( x 2 + x + 1) =
yaitu : f ( = + C1 C0
4. Untuk Persamaan differensial : 2𝑥𝑥𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑 +
(2𝑥𝑥 2 + 3)𝑑𝑑𝑑𝑑 = 0 mempunyai factor integrasi
fungsi dari y diperoleh faktor integrasi 𝑢𝑢 = 𝑦𝑦
dan penyelesaian PD yaitu :
3
𝑓𝑓 (𝑥𝑥, 𝑦𝑦) = 𝑥𝑥 2 𝑦𝑦 2 + 𝑦𝑦 2
2
5. Untuk Persamaan differensial :
( xy 2 + y ) dx + x dy = 0 . mempunyai factor
integrasi fungsi dari y diperoleh faktor
1 1
integrasi=u = 2 2 2
dan penyelesaian PD
z x y
1
yaitu : f ( x, y ) =
− + ln x + C
xy

6. DAFTAR PUSTAKA

[1] Abdul Rahman, M.Pd., Drs., Nursalam,


M.Si (2007). “Persamaan Diferensial
Biasa Teori dan Aplikasi”. Buku Daras,
Makassar.
[2] Boyce, W.E. and Richard C. Diprima.
.(1997).”Elementary Differential
Equations and Boundary Value
Problems.”. Third Edition. New York.
[3] Darmawijoyo. 2011. “Persamaan
Diferensial Biasa”. Palembang :Erlangga.
[4] Granita. 2011. “Persamaan Diferensial
Biasa”.Pekanbaru: Zanafa Publishing.
[5] Valberg, Purcell, Rigdom. 2003.
“Calclus” 8th edition”. Published by
Prentice hall, inc.ISBN :0-13-0811-37-8

99

Anda mungkin juga menyukai