Anda di halaman 1dari 10

MODUL PERKULIAHAN

Matematika II
(persamaan differensial (PD))

Konsep persamaan differensial.


Solusi Umum dan Solusi Khusus PD.

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


W111700034 Sumarmi, M.Pd
01
Fakultas Teknik Teknik Sipil

Abstract Kompetensi
Persamaan differensial merupakan Agar Mahasiswa :
dasar penting yang dubutuhkan 1. Mengingat kembali dan
untuk matematika teknik, karena Memahami Konsep persamaan
banyak hukum dan hubungan fisis differensial
secara matematis muncul dalam 2. Menentukan Solusi Umum dan
bentuk seperti persamaan ini. Pada Solusi Khusus Persamaan
modul ini anda diajak untuk Differensial
mengingat kembali konsep
persamaan differensial dan
menentukan solusi umum dan
solusi khusus dari persamaan
differensial.
1. Konsep Persamaan Diferensial
Persamaan Differensial adalah suatu persamaan yang meliputi turunan fungsi dari satu
atau lebih variabel terikat terhadap satu atau lebih variabel bebas yang belum diketahui.
(A differential equation is any equation which contains derivatives, either ordinary
derivatives or partial derivatives.).Dari turunan yang membentuk dalam persamaan
differensial akan menentukan jenis dan kalasifikasi persmaan diferensial itu sendiri.
2. Klasifikasi Persamaan Diferensial.
Klasifikasi persamaan diferensial dapat dikelompokkan berdasarkan variabel yang
terlibat, jenis fungsi turunannya, koefisien persamaan dan jenis persamaannya.
2.1. Persamaan differensial biasa (PDB) dan Parsial.

a) Persamaan diferensial biasa linier

adalah persamaan differensial yang memuat satu variabel bebas x, satu variabel tak
bebas y dan pangkat tertinggi dari turunan fungsi dalam persamaan diferensial
terebut adalah satu.Persamaan diferensial biasa linear terbagi dua yaitu :

1). Persamaan differensial biasa linier homogen

Contoh :

1. 2x dx – 3 dy = 0

d 2 y dy
2. - - 2y = 0
dx 2 dx
d3y d2y dy
3. -4 + 4y = 0
dx 3 dx 2
dx

d2y dx
4. 2
3  2y  0
dx dy
2) Persamaan differensial biasa linier non homogen

Contoh :

1. y’’ + 4y’ + 8y = x sin 2x

2. (D3 – 6D2 + 11D – 6 ) = e2x cos x

3. x2y’’ + 4xy’ + 4y = ln x

2019 Matematika II
2 Sumarmi, M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
b). Persamaan differensial biasa non linier
adalah persamaan differensial yang memuat satu variabel bebas x, satu variabel tak
bebas y dan memuat fungsi turunan lebih besar dari satu. Persamaan diferensial biasa
non linear dibedakan menjadi dua yaitu :

1) persamaan diferensial biasa non linier homogen

contoh :

1. (y’)3 + y = 0
2. (y’’)4 = 3(y’)2 – 4y = 0
3. x2y’’ + 4(xy’) + 8y = 0

2) persamaan diferensial biasa non linier non homogen

contoh :

1. (y’’)4 + 3(y’)2 – 4y = x2 cos 2x


2. (x2y’’)4 + 4(xy’)3 + 4y = x2 ln x
c) Persamaan differensial parsial (PDP)
adalah persamaan differensial di mana fungsi yang tidak diketahui adalah fungsi dari
banyak variabel bebas, dan persamaan tersebut juga melibatkan turunan parsial.
Orde persamaan didefinisikan seperti pada persamaan differensial biasa, namun
klasifikasi lebih jauh ke dalam persamaan eliptik, hiperbolik, dan parabolik, terutama
untuk persamaan differensial linear orde dua, sangatlah penting. Persamaan-
persamaan differensial berikut merupakan contoh persamaan differensial parsial.
z z
1. zx 0
x y

2z  z 2
2
2. + 2 = x + y
x 2 y

z z
3. x +y =z
x y

y 2 y
4. 
t x 2

2019 Matematika II
3 Sumarmi, M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2.2 Persamaan Diferensial Koefisien Konstanta dan Koefisien Variabel

Dari persamaan diferensial biasa, ditinjau dari koefisiennya dibagi menjadi empat yaitu :

1). Persamaan diferensial biasa linier koefisien konstan homogen

Contoh :

1. y’ + y = 0
2. y’’’ + 4y = 0

2). Persamaan diferensial biasa linier koefisien konstan non homogen

Contoh :

1. y’’ + 4y’ + 8y = x sin 2x


2. (D3 – 6D2 + 11D – 6)y = e2x cos x

3). Persamaan diferensial biasa linier koefisien variabel homogen

Contoh :

1. x2y’’ + 4xy’ + 8y = 0

2. x3y’’’ – 2x2y’’ + 4xy’ + 8y = 0

4). Persamaan diferensial biasa linier koefisien variabel non homogen

Contoh :

1. x2y’’ + 3xy’ + 8y = x ln x

2. x3y’’’ – 2x2y’’ + 4xy’ + 8y = 3x

3. Orde Persamaan Diferensial

Dari fungsi turunannya, persamaan diferensial dapat dikelompokkan berdasarkan orde


tertinggi yang terdapat dalam persamaan. Persamaan diferensial dikatakan berorde – n,
bilamana persamaannya memuat turunan ke-n dari fungsi yang tidak deketahui, yang
merupakan orde tertinggi pada persamaan tersebut. Perhatikan beberapa contoh
persamaan dibawah ini.

2019 Matematika II
4 Sumarmi, M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
1. 2x dx – 3 dy = 0 persamaan differensial tingkat satu derajat satu (1-1)
dy
2. = 3 – 2x , persamaan tingkat satu derajat satu (1-1)
dx
dy
3. + 2xy = 4x, persamaan tingkat satu derajat satu (1-1)
dx

d 2 y dy
4. - - 2y = 0, persamaan tingkat dua derajat satu (2-1)
dx 2 dx
d3y d2y dy
5. -4 + 4y = 0, persamaan tingkat 3 derajat 1 (3-1)
dx 3 dx 2
dx
6. (y’’)2 + (y’)3 + 3y = x2, persamaan tingkat dua derajat dua (2-2)
7. y” = (y’)3 + y’, persamaan tingkat dua derajat satu (2-1)
z z
8. z+x = 0, persamaan tingkat satu derajat satu (1-1)
x y

2z 2z
9. + = x2 + y, persamaan tingkat dua derajat dua (2-1)
x 2 y 2
z z
10. x +y = z, persamaan tingkat satu derajat satu (1-1)
x y

4. Solusi (Penyelesaian) Persamaan Differensial


Penyelesaian persamaan differensial adalah suatu fungsi yang memenuhi persamaan
differensial dan juga memenuhi kondisi awal yang diberikan pada persamaan tersebut.
a. Solusi Umum
Di dalam penyelesaian persamaan differensial secara analitis, biasanya dicari
penyelesaian umum yang mengandung konstanta sembarang dan kemudian
mengevaluasi konstanta tersebut sedemikian sehingga hasilnya sesuai dengan kondisi
awal. Metode penyelesaian persamaan differensial secara analitis terbatas pada
persamaan-persamaan dengan bentuk tertentu, dan biasanya hanya untuk
menyelesaikan persamaan linier dengan koefisien konstan.
Contoh 1:
dy
Tentukan Solusi dari persamaan =2–x
dx
Jawab :
 (2  x) dx  dy  0

  (2  x) dx   dy  0
1 2
 2x  x  y  c, c  R
2
 4 x  x 2  2 y  c, c  R

2019 Matematika II
5 Sumarmi, M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dy
Dari uraian di atas, fungsi yang belum diketahui dari persamaan differensial =2–
dx
x, adalah 4x – x2 – 2y = c. Selanjutnya 4x – x2 – 2y = c dinamakan solusi umum.

Contoh 2 :
Tentukan Solusi dari persamaan (xy-x) dx + (xy + y) dy = 0
Jawab :
Persamaan di atas diubah menjadi
 x( y  1)dx  y ( x  1)dy  0
x y
 dx  dy  0
x 1 y 1
x y
  x  1 dx   y  1 dy  c
 1   1 
  1  dx   1  dy = c
 x 1  y  1 

1 1
  1 dx   dx   1 dy   y  1 dy = c
x 1
 x  ln x  1  y  ln y  1  c

 ( x  y )  ln y  1  ln x  1  c

y 1
 ( x  y )  ln c
x 1

 y 1 ( x  y )
   ce
 x 1
Dari uraian di atas, maka solusi umum persamaan differensial (xy-x) dx + (xy + y) dy = 0

 y 1 ( x  y )
adalah    ce
 x  1 

b. Solusi Khusus
Setiap solusi persamaan differensial, banyak persoalan yang dapat dinyatakan jika
diketahui nilai-nilai y(xo), y’(xo), .... y(n-1)(xo). Perhatikan contoh berikut!

Contoh 1 :
dy
Persamaan differensial
dx
= 2x mempunyai solusi y = x2 + c, c  real. Karena c  Real
maka:
dy
1. y = x2 + 3 memenuhi solusi persamaan = 2x
dx

2019 Matematika II
6 Sumarmi, M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dy
2. y = x2 – ½ memenuhi solusi persamaan = 2x
dx
dy
3. y = x2 – 100 juga memenuhi solusi = 2x, dan seterusnya.
dx
dy
Bentuk y = x2 + C dinamakan solusi umum persamaan differensial = 2x, sedangkan y =
dx
x2 + 3, y = x2 – ½ dan y = x 2 – 100 dinamakan solusi khusus (particular solution). Nilai C
sebagai konstanta real dapat ditentukan, jika dalam persamaan differensial yang diketahui di
syarat awalnya. Persamaaan differensial yang mempunyai syarat awal dinamakan masalah
nilai awal (initial value problems).
Definisi
Masalah nilai awal adalah persamaan differensial tingkat n bersama dengan n syarat
awal pada suatu nilai yang dimungkinkan mempunyai nilai pada variabel bebas yang
sama.
Bentuk yang lain definisi di atas dapat dinyatakan dengan pernyataan sebagai berikut:
Masalah nilai awal persamaan differensial tingkat-n f(x,y,y’, y’’, ... , y (n)) = 0 yaitu
menentukan selesaian persamaan differensial pada interval I dan memenuhi n syarat
awal di xo  I subset dari bilangan real.
Bentuk umum masalah nilai awal dinyatakan dengan:
f(x,y,y’,y’’, ... ,y(n-1)) = 0 , dengan y(xo) = yo, y’(xo) = y1, ... , y(n)(xo) =yn-1
Atau
 f ( x , y , y ' , y" ,... y ( n ) )  0

 dengan

dimana yo, y1, y2, ...yn-1 adalah kontanta



 y ( xo )  y o
 y' (x )  y
 o 1

..................
 ( n)
 y ( xo )  y n 1

Berdasarkan definisi di atas, solusi umum persamaan differensial memuat konstanta


c, sedangkan pada persamaan differensial dengan n syarat awal konstanta c tersebut
diganti dengan bilangan real (R) yang memenuhi syarat awal, dikatakan solusi khusus.
Contoh 2 :
Tentukan solusi persamaan
 y'  e x

 d en ga n
 y ( 0)  1 ,

Jawab :
y’ = e-x y = e x
dx  y = -e-x + c (solusi umum)
Karena y(0) = 1 maka 1 = -e-0 + c dan didapat c = 2
ehingga solusi khusus masalah nilai awal di atas adalah y = -e-x + 2
Contoh 3 :
 dy
 dx  x  1

Tentukan solusi dari persamaan  dengan
 y(1)  1

Jawab :

2019 Matematika II
7 Sumarmi, M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dy
dx
= x + 1 maka y =  x 1 dx = ½ x2 + x + c

1 1
Karena y(1) = 1 maka 1 = (1) 2 + 1 + c dan diperoleh c = -
2 2
sehingga solusi khusus masalah nilai awal di atas adalah y = ½ x2 + x – ½ atau
x2 + 2x – 2y -1 = 0
Contoh 3 :
dy
Tentukan solusi dari persamaan x + y = 1 dengan y(1) = 1
dx
Jawab :
dy
x = 1- y
dx
 x dy  (1  y )dx  0
dy dx
  0
(1  y ) x
dy dx
  (1  y )   x
0

  ln 1  y  ln x  c

 ln (1  y ) x  c

 (1  y ) x  c
Karena y(1) = 1 maka (1-1)=c1 atau c = 0, Sehingga solusi khususnya adalah (1-y)x = 0
Dari berbagai contoh-contoh soal di atas, secara garis besar konsep penyelesaian
diferensial dapat digolongkan menjadi :
a) Penyelesaian umum, bilamana penyelesaian persamaan diferensial memuat
sebarang konstanta
b) Penyelesaian khusus, bilamana konstanta dari penyelesaian umum persamaan
diferensial diberikan nilai tertentu, penyelesaian khusus demikian ini dikenal pula
dengan masalah syarat batas persamaan diferensial.
Ditinjau dari jenis fungsinya, penyelesaian persamaan diferensial dapat berupa fungsi yang
eksplisit atau fungsi dengan persamaan implisit. Persamaan yang paling sederhana adalah
persamaan diferensial orde satu. Untuk memudahkan menentukan penyelesaian persamaan
diferensial linier orde satu, persamaannya digolongkan menjadi :
1. Persamaan diferensial variabel terpisah
2. Persamaan diferensial homogen
3. Persamaan diferensial eksak dan non eksak dengan faktor integrasi
4. Persamaan diferensial linier orde satu.

2019 Matematika II
8 Sumarmi, M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Latihan Soal :
1. Selesaikan persamaan differensial berikut :
a. y’ = x3
b. y’ = e-x/2
c. y’ = cos 3x
d. y’’ = sin 2x
2. Tentukan solusi umum dari persamaan differensial berikut :
a. y’ = 3x2y
b. y’ sin 2x = y cos 2x
c. xy’ = 5y
d. y’ = exy3
e. (x ln x)y’ = y
3. Tentukan solusi khusus dari persamaan differensial berikut :
a. xy’ + y = 0, y(1) = 1
b. y’ = x/y, y(2) = 0
c. dr sin α = 2r cos α dα, r(π/4) = -2

2019 Matematika II
9 Sumarmi, M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
d. y3y’ + x3 = 0, y(2) = 0

Daftar Pustaka:

1. Frank. Ayres J.R.,Kalkulus Diferensial dan Integral, Erlangga, Jakarta, 2009.


2. Kreyzig, Erwin. Advanced Engineering Mathematics 10th edition, 2009
3. Prayudi, Matematika Teknik,Graha Ilmu, Yogyakarta 2006
4. Purcell,Edwin J., Kalkulus jilid II, Erlangga, Jakarta, 2006
5. Stroud, K.A.,Matematika Teknik, Jilid II, Erlangga, jakarta, 2008

2019 Matematika II
10 Sumarmi, M.Pd
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai