Anda di halaman 1dari 12

1

MODUL PERKULIAHAN

Matematika II
(persamaan differensial (PD))

Konsep persamaan differensial.


Solusi Umum dan Solusi Khusus PD.

Abstrak Sub-CPMK

Persamaan differensial merupakan Memahami konsep persamaan


dasar penting untuk matematika differensial (PD) dan Jenis PD
teknik, karena banyak hukum dan
hubungan fisis secara matematis
muncul dalam bentuk seperti
persamaan ini. Pada modul ini anda
diajak untuk mengingat kembali
konsep persamaan differensial dan
menentukan solusi umum dan solusi
khusus dari persamaan differensial.

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

W112100009
TEKNIK TEKNIK SIPIL
01 Hendy Yusman F, M.Pd
1. Konsep Persamaan Diferensial
Persamaan Differensial adalah suatu persamaan yang meliputi turunan fungsi dari
satu atau lebih variabel terikat terhadap satu atau lebih variabel bebas yang belum
diketahui. (A differential equation is any equation which contains derivatives, either
ordinary derivatives or partial derivatives.).Dari turunan yang membentuk dalam
persamaan differensial akan menentukan jenis dan kalasifikasi persamaan diferensial
itu sendiri.
Atau secara singkat, persamaan diferensial adalah suatu persamaan yang
melibatkan suatu fungsi yang dicari dari turunanannya
2. Klasifikasi Persamaan Diferensial.
Klasifikasi persamaan diferensial dapat dikelompokkan berdasarkan variabel yang
terlibat, jenis fungsi turunannya, koefisien persamaan dan jenis persamaannya.
2.1. Persamaan differensial biasa (PDB) dan Parsial.

a) Persamaan diferensial biasa linier

adalah persamaan differensial yang memuat satu variabel bebas x, satu variabel
tak bebas y dan pangkat tertinggi dari turunan fungsi dalam persamaan diferensial
terebut adalah satu.Persamaan diferensial biasa linear terbagi dua yaitu :

1). Persamaan differensial biasa linier homogen

Contoh :

1. 2x dx – 3 dy = 0
d 2 y dy
2. - - 2y = 0
dx 2 dx
d3y d2y dy
3. -4 + 4y = 0
dx 3 dx 2
dx

d2y dx
4. 2
 3  2y  0
dx dy
2) Persamaan differensial biasa linier non homogen

2021 MATEMATIKA II Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


2 Hendy Yusman F, M.Pd http://pbael.mercubuana.ac.id/
Contoh :

1. y’’ + 4y’ + 8y = x sin 2x

2. (D3 – 6D2 + 11D – 6 ) = e2x cos x

3. x2y’’ + 4xy’ + 4y = ln x

b). Persamaan differensial biasa non linier


adalah persamaan differensial yang memuat satu variabel bebas x, satu variabel tak
bebas y dan memuat fungsi turunan lebih besar dari satu. Persamaan diferensial
biasa non linear dibedakan menjadi dua yaitu :

1) persamaan diferensial biasa non linier homogen

contoh :

1. (y’)3 + y = 0
2. (y’’)4 = 3(y’)2 – 4y = 0
3. x2y’’ + 4(xy’) + 8y = 0

2) persamaan diferensial biasa non linier non homogen

contoh :

1. (y’’)4 + 3(y’)2 – 4y = x2 cos 2x


2. (x2y’’)4 + 4(xy’)3 + 4y = x2 ln x

c) Persamaan differensial parsial (PDP)


adalah persamaan differensial di mana fungsi yang tidak diketahui adalah fungsi
dari banyak variabel bebas, dan persamaan tersebut juga melibatkan turunan
parsial. Orde persamaan didefinisikan seperti pada persamaan differensial biasa,
namun klasifikasi lebih jauh ke dalam persamaan eliptik, hiperbolik, dan parabolik,
terutama untuk persamaan differensial linear orde dua, sangatlah penting.
Persamaan-persamaan differensial berikut merupakan contoh persamaan
differensial parsial.

2021 MATEMATIKA II Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


3 Hendy Yusman F, M.Pd http://pbael.mercubuana.ac.id/
z z
1. zx 0
x y

2z 2z
2. + = x2 + y
x 2 y 2
z z
3. x +y =z
x y

 y 2 y
4. 
 t x 2

2.2 Persamaan Diferensial Koefisien Konstanta dan Koefisien Variabel

Dari persamaan diferensial biasa, ditinjau dari koefisiennya dibagi menjadi empat
yaitu :

1). Persamaan diferensial biasa linier koefisien konstan homogen

Contoh :

1. y’ + y = 0
2. y’’’ + 4y = 0

2). Persamaan diferensial biasa linier koefisien konstan non homogen

Contoh :

1. y’’ + 4y’ + 8y = x sin 2x


2. (D3 – 6D2 + 11D – 6)y = e2x cos x

3). Persamaan diferensial biasa linier koefisien variabel homogen

Contoh :

1. x2y’’ + 4xy’ + 8y = 0

2. x3y’’’ – 2x2y’’ + 4xy’ + 8y = 0

4). Persamaan diferensial biasa linier koefisien variabel non homogen

2021 MATEMATIKA II Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


4 Hendy Yusman F, M.Pd http://pbael.mercubuana.ac.id/
Contoh :

1. x2y’’ + 3xy’ + 8y = x ln x

2. x3y’’’ – 2x2y’’ + 4xy’ + 8y = 3x

3. Orde Persamaan Diferensial

Dari fungsi turunannya, persamaan diferensial dapat dikelompokkan berdasarkan orde


tertinggi yang terdapat dalam persamaan. Persamaan diferensial dikatakan berorde – n,
bilamana persamaannya memuat turunan ke-n dari fungsi yang tidak deketahui, yang
merupakan orde tertinggi pada persamaan tersebut. Perhatikan beberapa contoh
persamaan dibawah ini.
1. 2x dx – 3 dy = 0 persamaan differensial tingkat satu derajat satu (1-1)
dy
2. = 3 – 2x , persamaan tingkat satu derajat satu (1-1)
dx
dy
3. + 2xy = 4x, persamaan tingkat satu derajat satu (1-1)
dx
d 2 y dy
4. - - 2y = 0, persamaan tingkat dua derajat satu (2-1)
dx 2 dx
d3y d2y dy
5. -4 + 4y = 0, persamaan tingkat 3 derajat 1 (3-1)
dx 3 dx 2
dx
6. (y’’)2 + (y’)3 + 3y = x2, persamaan tingkat dua derajat dua (2-2)
7. y” = (y’)3 + y’, persamaan tingkat dua derajat satu (2-1)
z z
8. z+x = 0, persamaan tingkat satu derajat satu (1-1)
x y

2z 2z
9. + = x2 + y, persamaan tingkat dua derajat satu (2-1)
x 2 y 2
z z
10. x +y = z, persamaan tingkat satu derajat satu (1-1)
x y
4. Solusi (Penyelesaian) Persamaan Differensial
Penyelesaian persamaan differensial adalah suatu fungsi yang memenuhi persamaan
differensial dan juga memenuhi kondisi awal yang diberikan pada persamaan tersebut.
Masalah utama dari persamaan diferensial adalah menentukan suatu fungsi jika
diturunkan dan disubstitusikan memenuhi persamaan diferensial yang diberikan.
Misalkan diberikan sebarang fungsi

2021 MATEMATIKA II Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


5 Hendy Yusman F, M.Pd http://pbael.mercubuana.ac.id/
y = F(x)
dikatakan sebagai penyelesaian bagi suatu persamaan diferensial, jika F(x)
terdefinisikan dan diferensiabel. Sedemikian sehingga fungsi itu dan turunan-
turunannya disubstitusikan pada persaman memenuhi persamaan diferensial secara
identik.
Perhatikan beberapa contoh berikut :
contoh 1 :
Misalkan diberikan persamaan diferensial
y’’ – 4y’ + 4y = 0
selidikilah apakah y = e2x, merupakan penyelesaian bagi persamaan di atas?

Jawab :
turunkan y = e2x
y’ = 2e2x
y’’ = 4e2x
turunan ini disubstitukan pada ruas kiri persamaan diferensial semula, maka :
4e2x – 4(2e2x) + 4(e2x) = 0
0 =0
contoh 2 :
Misalkan diberikan persamaan diferensial
dy 2x  4 y

dx 4 x  3 y 2
selidikilah apakah fx(x,y) = x2 – 4xy – y3 + c
merupakan penyelesaian bagi persamaan di atas?
jawab :
Menurut definisi turunan parsial, jika f(x,y) diturunkan secara parsial terhadap x dan y
dihasilkan :
fx(x,y) = 2x – 4y dan fy(x,y) = – 4x – 3y2
Dan menurut diferensial total, bahwa df = 0 . Mengingat diferensial total dari fungsi
diatas adalah :
df(x,y) = fx(x,y) dx + fy(x,y) dy = 0
(2x – 4y) dx – (4x – 3y2) dy = 0
(4x – 3y2) dy = (2x – 4y) dx
Dengan membagi kedua ruas dengan (4x – 3y2) dx, maka dihasilkan persamaan
dy 2x  4 y
diferensial 
dx 4 x  3 y 2

2021 MATEMATIKA II Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


6 Hendy Yusman F, M.Pd http://pbael.mercubuana.ac.id/
Karena turunan-turunan parsial dari fungsi dua variabel f x(x,y) = x2 – 4xy – y3 + c,
memenuhi persamaan diferensial yang diberikan, maka fungsi dua variabel tersebut
merupakan penyelesaian dari persamaan diferensial yang diberikan.
a. Solusi Umum
Di dalam penyelesaian persamaan differensial secara analitis, biasanya dicari
penyelesaian umum yang mengandung konstanta sembarang dan kemudian
mengevaluasi konstanta tersebut sedemikian sehingga hasilnya sesuai dengan kondisi
awal. Metode penyelesaian persamaan differensial secara analitis terbatas pada
persamaan-persamaan dengan bentuk tertentu, dan biasanya hanya untuk
menyelesaikan persamaan linier dengan koefisien konstan.

Contoh 1:
dy
Tentukan Solusi dari persamaan =2–x
dx
Jawab :
 (2  x)dx  dy  0

  (2  x) dx   dy  0

1 2
 2x  x  y  c, c  R
2
 4 x  x 2  2 y  c, c  R
dy
Dari uraian di atas, fungsi yang belum diketahui dari persamaan differensial =2
dx
– x, adalah 4x – x2 – 2y = c. Selanjutnya 4x – x2 – 2y = c dinamakan solusi umum.

Contoh 2 :
Tentukan Solusi dari persamaan (xy-x) dx + (xy + y) dy = 0
Jawab :
Persamaan di atas diubah menjadi
 x( y  1)dx  y( x  1)dy  0
x y
 dx  dy  0
x 1 y 1
x y
  x  1 dx   y  1 dy  c

2021 MATEMATIKA II Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


7 Hendy Yusman F, M.Pd http://pbael.mercubuana.ac.id/
 1   1 
  1  dx   1  dy = c
 x  1  y  1 
1 1
  1 dx   dx   1 dy   dy = c
x 1 y 1

 x  ln x  1  y  ln y  1  c

 ( x  y)  ln y  1  ln x  1  c

y 1
 ( x  y )  ln  c …………………ingat : e ln x  x
x 1

 y 1 ( x  y )
   ce
 x 1
Dari uraian di atas, maka solusi umum persamaan differensial (xy-x) dx + (xy + y) dy = 0

 y 1 ( x  y )
adalah    ce
 x 1
b. Solusi Khusus
Setiap solusi persamaan differensial, banyak persoalan yang dapat dinyatakan jika
diketahui nilai-nilai y(xo), y’(xo), .... y(n-1)(xo). Perhatikan contoh berikut!

Contoh 1 :
dy
Persamaan differensial = 2x mempunyai solusi y = x2 + c, c  real. Karena c  Real
dx
maka:
dy
1. y = x2 + 3 memenuhi solusi persamaan = 2x
dx
dy
2. y = x2 – ½ memenuhi solusi persamaan = 2x
dx
dy
3. y = x2 – 100 juga memenuhi solusi = 2x, dan seterusnya.
dx
dy
Bentuk y = x2 + C dinamakan solusi umum persamaan differensial = 2x, sedangkan y =
dx
x2 + 3, y = x2 – ½ dan y = x2 – 100 dinamakan solusi khusus (particular solution). Nilai C
sebagai konstanta real dapat ditentukan, jika dalam persamaan differensial yang diketahui
di syarat awalnya. Persamaaan differensial yang mempunyai syarat awal dinamakan
masalah nilai awal (initial value problems).
Definisi

2021 MATEMATIKA II Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


8 Hendy Yusman F, M.Pd http://pbael.mercubuana.ac.id/
Masalah nilai awal adalah persamaan differensial tingkat n bersama dengan n
syarat awal pada suatu nilai yang dimungkinkan mempunyai nilai pada variabel
bebas yang sama.
Bentuk yang lain definisi di atas dapat dinyatakan dengan pernyataan sebagai berikut:
Masalah nilai awal persamaan differensial tingkat-n f(x,y,y’, y’’, ... , y(n)) = 0 yaitu
menentukan selesaian persamaan differensial pada interval I dan memenuhi n
syarat awal di xo  I subset dari bilangan real.
Bentuk umum masalah nilai awal dinyatakan dengan:
f(x,y,y’,y’’, ... ,y(n-1)) = 0 , dengan y(xo) = yo, y’(xo) = y1, ... , y(n)(xo) =yn-1
Atau
 f ( x, y, y ' , y" ,...y ( n ) )  0

dengan
 y( x )  y
 o o
 y' ( x )  y dimana yo, y1, y2, ...yn-1 adalah kontanta
 o 1

..................
 (n)
 y ( xo )  y n 1

Berdasarkan definisi di atas, solusi umum persamaan differensial memuat
konstanta c, sedangkan pada persamaan differensial dengan n syarat awal konstanta c
tersebut diganti dengan bilangan real (R) yang memenuhi syarat awal, dikatakan solusi
khusus.
Contoh 2 :
Tentukan solusi persamaan y’ = e-x dengan y(0) = 1
Jawab :

e
x
y’ = e-x  y = dx  y = -e-x + c (solusi umum)

Karena y(0) = 1 maka 1 = -e-0 + c dan didapat c = 2


sehingga solusi khusus masalah nilai awal di atas adalah y = -e-x + 2

Contoh 3 :

 dy
 dx  x  1

Tentukan solusi dari persamaan dengan
 y (1)  1


Jawab :

2021 MATEMATIKA II Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


9 Hendy Yusman F, M.Pd http://pbael.mercubuana.ac.id/
dy
 x 1 dx = ½ x
2
= x + 1 maka y = +x+c
dx
1 1
Karena y(1) = 1 maka 1 = (1) 2 + 1 + c dan diperoleh c = -
2 2
sehingga solusi khusus masalah nilai awal di atas adalah y = ½ x2 + x – ½ atau
x2 + 2x – 2y -1 = 0
Contoh 4 :
dy
Tentukan solusi dari persamaan x + y = 1 dengan y(1) = 1
dx
Jawab :
dy
x = 1- y
dx
 x dy  (1  y)dx  0
dy dx
  0
(1  y ) x
dy dx
  0
(1  y ) x

  ln 1  y  ln x  c

1 y
 ln c
x
1 y
  ec
x
 1  y  xc
Karena y(1) = 1 maka (1-1) = 1c atau c = 0, Sehingga solusi khususnya adalah (1-y)x = 0
Dari berbagai contoh-contoh soal di atas, secara garis besar konsep penyelesaian
diferensial dapat digolongkan menjadi :
a) Penyelesaian umum, bilamana penyelesaian persamaan diferensial memuat
sebarang konstanta
b) Penyelesaian khusus, bilamana konstanta dari penyelesaian umum persamaan
diferensial diberikan nilai tertentu, penyelesaian khusus demikian ini dikenal pula
dengan masalah syarat batas persamaan diferensial.
Ditinjau dari jenis fungsinya, penyelesaian persamaan diferensial dapat berupa fungsi
yang eksplisit atau fungsi dengan persamaan implisit. Persamaan yang paling sederhana
adalah persamaan diferensial orde satu. Untuk memudahkan menentukan penyelesaian
persamaan diferensial linier orde satu, persamaannya digolongkan menjadi :

2021 MATEMATIKA II Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


10 Hendy Yusman F, M.Pd http://pbael.mercubuana.ac.id/
1. Persamaan diferensial variabel terpisah
2. Persamaan diferensial homogen
3. Persamaan diferensial eksak dan non eksak dengan faktor integrasi
4. Persamaan diferensial linier orde satu.

Latihan Soal :
1. Tentukan orde, fungsi yang dicari dan variabel bebas dari persamaan –
persamaan diferensial berikut :
a) y’’’ – 5xy’ = e x + 1

d 2t dt
b) s 2 2
 st s
ds ds
d 4b 5 db
c) 5( 4
)  7( )10  b 7  b 5  p
dp dp
2. Selidikilah apakah y(x) = 2e-x + xe-x merupakan solusi dari y’’ + 2y’ + y = 0
3. Selidikilah apakah y = x2 ln2 x merupakan solusi dari x2 y’’ – 3xy’ + 4y = 2x2
4. Selesaikan persamaan differensial berikut :
a. y’ = x3
b. y’ = e-x/2
c. y’ = cos 3x
d. y’’ = sin 2x
5. Tentukan solusi umum dari persamaan differensial berikut :
a. y’ = 3x2y
b. y’ sin 2x = y cos 2x
c. xy’ = 5y
d. y’ = exy3
e. (x ln x)y’ = y
6. Tentukan solusi khusus dari persamaan differensial berikut :
a. xy’ + y = 0, y(1) = 1
b. y’ = x/y, y(2) = 0
c. dr sin α = 2r cos α dα, r(π/4) = -2
d. y3y’ + x3 = 0, y(2) = 0

2021 MATEMATIKA II Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


11 Hendy Yusman F, M.Pd http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka:

1. Bronson, Richard, Persamaan Diferensial, edisi ketiga Erlangga, Jakarta


2. Kreyzig, Erwin. Advanced Engineering Mathematics 10th edition, 2009
3. Prayudi, Matematika Teknik,Graha Ilmu, Yogyakarta 2006
4. Purcell,Edwin J., Kalkulus jilid II, Erlangga, Jakarta, 2006
5. Stroud, K.A.,Matematika Teknik, Jilid II, Erlangga, jakarta, 2008

2021 MATEMATIKA II Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU


12 Hendy Yusman F, M.Pd http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai