Anda di halaman 1dari 4

ODE: Pertemuan 1

Pengantar

Persamaan Diferensial adalah salah satu cabang ilmu matematika yang banyak digunakan
dalam memahami permasalahan‐permasalahan di bidang fisika dan teknik. Persamaan
Diferensial merupakan alat yang ampuh dalam menyelesaikan berbagai macam masalah
praktis yang sering muncul di dunia nyata.

Pengertian Persamaan Diferensial

Pada kuliah kalkulu telah dipelajari bagaimana menentukan derivatif (turunan)


dy
 y'  f ' ( x ) dari suatu fungsi y  f (x ) . Misalnya, jika y  2e  x  cos 3 x , maka
dx

dy
 2e  x  3 sin 3x . (1.1)
dx

Atau jika diberikan persamaan dalam bentuk g ( x, y )  C dengan C konstanta, diferensialkan


secara implisit menghasilkan fungsi implisit

x2  y2  9

dy
sehingga diperoleh 2 x  2 y  0 atau
dx

dy x
 . (1.2)
dx y

Persamaan (1.1) dan (1.2) di atas merupakan contoh persamaan diferensial.

Definisi persamaan diferensial diberikan dala Definisi 1 berikut

Definisi 1: Suatu persamaan diferensial adalah suatu persamaan yang menyatakan hubungan
fungsi yang tidak diketahui beserta turunannya.

Jika hanya ada satu peubah bebas, maka disebut Persamaan Diferensial Biasa (PDB)
atau sering disebut (ordinary differential equation (ODE)), sebagai contoh adalah persamaan
(1.1) dan (1.2). Contoh ODE lainya adalah sebagai berikut :
dy
 4 xy  2e 2 x
dx
d 2 y dy
  3 y  sin x
dx 2 dx
y dy  xy dx  0.

Sedangkan jika persamaan memuat dua atau lebih peubah bebas, maka disebut
Persamaan Diferensial Parsial (PDP) atau Partial Differential Equation (PDE). Misalkan :

v v
  2v  o
x t
 2u u

x 2 t
 2u  2u  2u
   0.
x 2 y 2 z 2

Pembahasan tentang PDP akan dibicarakan dalam bab tersendiri.

Bentuk Umum dan Order ODE

Bentuk umum ODE order n adalah

y ( n )  f ( x, y , y' , y' ' ,..., y ( n 1) ) (1.3)

yang menyatakan adanya keterkaitan antara peubah bebas x dan peubah tak bebas y beserta
turunan‐turunannya dalam bentuk persamaan yang identik nol. Beberapa buku menulis

persamaan ini dalam bentuk f ( x, y , y' , y' ' ,..., y (n ) )  0 .

Order dari Persamaan diferensial adalah order tertinggi dari turunan yang ada dalam
persamaan. Misalkan

dy
 2 xy  sin x
dx

adalah persamaan diferensial order satu, sedangkan

d2y
y0
dx 2

merupakan persamaan diferensial order dua.


Penyelesaian ODE

Masalah selanjutnya adalah bagaimana menemukan penyelesaian ODE, yaitu suatu


fungsi y(x) yang memenuhi ODE tersebut.

Definisi 2 : Suatu fungsi y(x) yang didefinisikan pada suatu interval disebut penyelesaian
ODE jika secara identik memenuhi persamaan (1.3) pada interval yang diberikan.

Contoh 1.1 :

dy
Fungsi y  ke x adalah penyelesaian persamaan diferensial  y pada interval    x  
dx
d
, karena ( ke x )  ke x . Jadi jika disubstitusikan ke dalam persamaan diperoleh kex = kex ,
dx
yang berlaku untuk semua x.

Tidak semua penyelesaian ODE dapat disajikan secara eksplisit seperti Contoh 1.1.
Beberapa kasus ditemukan penyelesaian yang disajikan dalam bentuk implisit, seperti contoh
berikut.

Contoh 1.2 :

Persamaan x 2  y 2  C , untuk suatu konstanta C > 0, merupakan penyelesaian bentuk


dy x
implisit dari  .
dx y

Contoh 1.3 :

Persamaan xy  e x sin y  1 , merupakan penyelesaian bentuk implisit dari

dy y  e x sin y
 .
dx x  e x cos y

1.2.3. Masalah Nilai Awal (Initial Value Problem (IVP))

Misalkan akan dicari penyelesaian y  y(x) dari ODE order satu

y'  f ( x, y ). (1.4)
yang memenuhi

y( x0 )  y 0 . (1.5)

Persamaan (1.5) disebut kondisi awal dari ODE order satu. ODE (1.4) dengan kondisi
awal (1.5) disebut Masalah Nilai Awal (MNA) atau IVP. Penyelesaian yang memenuhi kondisi
awal ini disebut penyelesaian khusus, sedangkan jika tidak diberikan kondisi awal dinamakan
penyelesaian umum, seperti Contoh 1.2. Jadi pada penyelesaian umum masih memuat
konstanta sebarang C, sedangkan pada penyelesaian khusus sudah tidak memuat konstanta
sebarang.

Contoh 1.4 :

x2
Persamaan y   x adalah penyelesaian khusus dari IVP
2

y' x  1, y(0)  0.

Latihan 1.2 :

Tunjukkan bahwa fungsi yang diberikan merupakan penyelesaian dari Persamaan diferensial

1. y '  2 y, y  Ce 2 x .

2. y ' '2 y ' y  0, y  (c1  c 2 x)e  x .

1
3. y ' ' y  sec 3 x, y  sec x .
2

4. y ' '3 y '2 y  sin e  x , y  c1e x  (c 2  sin e  x )e 2 x .

x
5. y '  , x 2  4 y 2  16, y (4)  0 .
4y

Selengkapnya lihat Chapter 1 pada dua referensi berikut.


Referensi:
1. D.G. Zill, M.R. Cullen (2009 ). DIFFERENTIAL EQUATIONS with Boundary‐Value Problems,
Brooks/Cole, Cengage Learning
2. William E. Boyce, Edward P. Hamilton, Richard C. DiPrima (2001). Elementary Differential
Equations and Boundary Value Problems, John Wiley &Sons, Inc.New York

Anda mungkin juga menyukai