2 5
d3y d2y y x
Contoh: 3 e
dx 2 x2 1
dx
adalah persamaan diferensial biasa, orde tiga, derajat dua.
Persamaan Diferensial, Pengertian-Pengertian
Solusi
x dy
Contoh: y ke adalah solusi dari persamaan y0
dt
dy
karena turunan y ke x adalah ke x
dt
dan jika ini kita masukkan dalam persamaan akan
kita peroleh
ke x ke x 0
Persamaan terpenuhi.
Pemisahan Peubah
f ( y)dy g ( x)dx) K
Persamaan Diferensial, Persamaan Orde Satu Peubah Dapat Dipisah
dy
Contoh: ex y
dx
dy e x
Persamaan ini dapat kita tuliskan
dx e y
yang kemudian dapat kita tuliskan sebagai
persamaan dengan peubah terpisah
e y dy e x dx 0
y x
sehingga e e K atau e y e x K
Persamaan Diferensial, Persamaan Orde Satu Peubah Dapat Dipisah
Contoh: dy 1
dx xy
Pemisahan peubah akan memberikan bentuk
dx dx
ydy atau ydy 0
x x
dx
Integrasi kedua ruas: ydy x
K
y2
ln x K
2
atau
y ln x 2 K
Persamaan Diferensial Homogen
Orde Satu
Persamaan Diferensial, Persamaan Homogen Orde Satu
Persamaan Diferensial Homogen Orde Satu
Suatu persamaan disebut homogen jika ia dapat dituliskan
dalam bentuk
dy y
F
dx x
Ini dapat dijadikan sebagai peubah
bebas baru
y
v yang akan memberikan
x
y vx dan
dv dy dv
vx F (v) v x
dx dx dx
dv
Pemisahan peubah: x F (v ) v
dx
dv dx
F (v ) v x
dx dv
atau: 0
x v F (v )
Persamaan Diferensial, Persamaan Homogen Orde Satu
Contoh: ( x 2 y 2 )dx 2 xydy 0
2 y2
Usahakan menjadi homogen x (1 )dx 2 xydy 0
2
x
y2 y
(1 )dx 2 dy
2 x
x
dy 1 ( y / x) 2
F ( y / x)
dx 2( y / x)
dy 1 v2
Peubah baru v = y/x F (v )
dx 2v
y vx dv 1 v2
dy dv vx
vx dx 2v
dx dx
dv 1 v2 1 3v 2
x v
dx 2v 2v
2vdv dx dx 2vdv
Peubah terpisah atau 0
2 x 1 3v 2
1 3v x
Persamaan Diferensial, Persamaan Homogen Orde Satu
x 3 (1 3v 2 ) K
x 3 1 3( y / x) 2 K
x x2 3y2 K
Persamaan Diferensial Linier
Orde Satu
Persamaan Diferensial, Persamaan Linier Orde Satu
Persamaan diferensial linier orde satu seperti ini biasa kita temui pada
peristiwa transien (atau peristiwa peralihan) dalam rangkaian listrik.
Cara yang akan kita gunakan untuk mencari solusi adalah cara
pendugaan
Peubah y adalah keluaran rangkaian (atau biasa disebut tanggapan
rangkaian) yang dapat berupa tegangan ataupun arus sedangkan nilai
a dan b ditentukan oleh nilai-nilai elemen yang membentuk rangkaian.
Fungsi f(t) adalah masukan pada rangkaian yang dapat berupa
tegangan ataupun arus dan disebut fungsi pemaksa atau fungsi
penggerak.
Hal ini dapat difahami karena jika f1(t) memenuhi persamaan yang
diberikan dan fungsi f2(t) memenuhi persamaan homogen, maka y
= (f1+f2) akan juga memenuhi persamaan yang diberikan, sebab
dy d f1 f 2
a by a b( f1 f 2 )
dt dt
df df df
a 1 bf1 a 2 bf 2 a 1 bf1 0
dt dt dt
Solusi Homogen
dy
Persamaan homogen a by 0
dt
Jika ya adalah solusinya maka
dy a b
dt 0
ya a
Integrasi kedua ruas memberikan
b b
ln y a tK ln y a t K
a a
b
tK
sehingga ya e a K a e (b / a )t
Jika f (t ) 0 y p 0
Jika f (t ) A konstan, y p konstan K
Jika f (t ) Ae t eksponensial, y p eksponensial Ke t
Jika f (t ) A sin t , atau f (t ) A cos t y p K c cos t K s sin t
v e 1000t K K a e 1000t
dva
Solusi homogen: 10 3 dva va 0 103 dt 0
dt va
va K a e 1000t
1000t
Solusi total (dugaan): vtotal 12 K a e
Penyelesaian:
1 2
y x 5x C (fungsi kuadrat)
2
home
SOLUSI INTEGRASI LANGSUNG
Selesaikan PD berikut!
dy
x5
dx
Penyelesaian:
1 2
y x 5x C (fungsi kuadrat)
2
home
Beberapa Contoh PD
dy
x5
dx
d2y dy
3 2y 0
dx 2
dx
f f
df ( x, y ) dx dy 0
x y
f f
P Q
x y
Maka :
2 2
P f Q f
y xy x xy
Jika persamaan (*) merupakan PD Eksak,
maka berlaku P Q
y x
Jika
P Q
y x
maka persamaan (*) merupakan PD Eksak.
Example problem
Selesaikan persamaan di bawah ini!
1. (2 x 3 y )dx (3 x 4 y )dy 0
Penyelesaian:
P 2x 3y Q 3x 4 y
P Q
3 3 (PDE)
y x
f f
P 2x 3 y , Q 3x 4 y
x y
f ( x, y ) (2 x 3 y )dx C ( y )
x 2 3 xy C ( y )
f
3x C ' ( y ) 3x 4 y
y
C ' ( y) 4 y
C ( y ) 4 y dy 2 y C1
2
2 2
f ( x, y ) x 3 xy 2 y C
2 2
x 3xy 2 y C home
FAKTOR
INTEGRASI
FAKTOR INTEGRASI
Dik: P(x, y)dx + Q(x, y)dy = 0 ……(*)
Jika pers (*) tidak eksak, maka dapat
dijadikan PDE. Caranya yaitu kalikan pers
(*) dengan suatu fungsi tertentu, misal
u(x, y) yang dinamakan faktor integrasi.
Sehingga persamaan (*) menjadi:
uP(x, y)dx + uQ(x, y)dy = 0 ……(**).
Persamaan (**) sudah menjadi PDE,
selajutnya selesaikan persamaan tersebut
sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Bila diberikan suatu persamaan diferensial
yang tidak eksak, maka faktor integrasi dapat
dicari dengan beberapa kemungkinan berikut.
Faktor integrasi hanya
tergantung dari fungsi x, P Q
maka fungsi x dapat
dicari dengan cara:
y x f (x)
Q
1. ( x 2 y )dx xdy 0
Penyelesaian:
Karena P 2 Q 1 maka bukan PDE.
y x
P Q
Selanjutnya y x 1
f ( x)
Q x
Sehingga faktor integrasi yang dicari adalah:
1
dx
ln x
e x
e x
Kemudian kalikan faktor tersebut terhadap
persamaan semula, maka diperoleh
persamaan baru (PDE), yaitu:
2 2
( x 2 xy )dx x dy 0
Sehingga faktor integrasi yang dicari adalah:
1
dx
ln x
e x
e x
Kemudian kalikan faktor tersebut terhadap
persamaan semula, maka diperoleh
persamaan baru (PDE), yaitu:
2 2
( x 2 xy )dx x dy 0
Setelah menjadi PDE, selesaikan sesuai dengan
prosedur yang benar, untuk memperoleh:
3 2
x 3x y C
Kemungkinan lain untuk mencari faktor
integrasi adalah:
maka faktor 1
integrasi adalah Px Qy
Jika pers (*) dapat ditulis dalam bentuk
yf(xy)dx+xg(xy)dy=0 dan f(xy) ≠ g(xy),
maka faktor integrasi adalah:
1
Px Qy
PERSAMAAN
DIFERENSIAL
LINIER (PDL)
Pers Diferensial Linier
Bentuk umum:
'
y Py Q ………(i)
du
'
u dx
P atau P,
u u
du
maka Pdx atau ln u Pdx
u
ln u ln e Pdx
atau u e
Pdx
.......(*)
Karena
uv Q maka e
' Pdx '
.v Q atau
'
v Q.e Pdx Pdx
maka v e .Qdx C .....(**)
y uv
ye Pdx
[ e Pdx
.Qdx C ]
Contoh :
dy
1. y 2 e 2x
dx
3
1 2x
y 2 e ce x
Jadi , 3
dy y
2 x 2e x
2. dx x
dy
y 2 4x
3. dx