Anda di halaman 1dari 10

PERTEMUAN 5

DIFFERENSIAL / TURUNAN

Differntial membahas tentangtingkat perubahan suatu fungsi sehubungan dengn perubahan


kecil dalam variable bebas fungsi yang bersangkutan. Dengan differensial dapat pula disidik
kedudukan – kedudukan khusus dari fungsi yang sedang dipelajari seperti titik maksimum, titik
belok, dan titik minimumnya, jika ada.

Berdasarkan manfaat – manfaatnya inilah konsep differensial menjadi salah satu alat analisis
yang sangat penting dalam bidang industry. Sebagaimana diketahui dalam dunia industry
sangat akrab dengan masalah perubahan, misalnya perubahan kondisi operasi dan
sebagainya.

Bab ini membahas differensial yang menyangkut fungsi yang mengandung hanya satu variable
bebas dalam persamaannya. Pengertian differensiasi, hakikat derifatif, kaidah – kaidak
differensial, penggunaannya dan dalam penyidikan titik ekstrim sebuah fungsi.

Jika y = f (x) dan terdapat perubahan variable bebas x sebesar x ( baca “delta x” ), maka
bentuk persamaannya dapat dituliskan menjadi :

y = f (x)
y + y = f (x + x)
y = f (x + x) - y
y = f (x + x ) - f (x)

dimana x adalah tambahan x dan y adalah tambahan y berkenaan dengan adanya


tambahan x. Jadi y timbul karena adanya x. Apabila ruas kiri dan ruas kanan persamaan
terakhir di atas dibagi dengan x, maka diperoleh :

delta y f ( x + delta x )−f (x )


=
delta x delta x

Bentuk y/ x inilah yang disebut dengan hasil bagi perbedaan atau kuosien diferensi
(difference quotient), mencermunkan tingkat perubahan rata-rata variable terikat y terhadap
variable bebas x.

Contoh :

y = 3x2 - x
y + y = 3 (x + x )2 - ( x + x)
y + y = 3 {(x2 + 2x ( x ) + ( x)2 } - x + x
y = 3 x2 + 6x ( x ) + (3 x)2 } - x + x - y
y = 3 x2 + 6x ( x ) + (3 x)2 } - x + x - 3x2 + x
y = 6x ( x ) + (3 x)2 - x

delta y
= 6 x ( delta x ) +3 ¿ ¿
delta x

= 6x + 3 x - 1

Proses penurunan sebuah fungsi, disebut juga proses pendifferensian atau differensiasi, pada
dasarnya merupakan penrentuan limit suatu kuosien differensi, dalam hal pertambahan variable
bebasnya sangat kecil atau mendekati 0. Hasil yang diperoleh dari proses differensiasi tersebut
dinamakan turunan atau derivative (derivative).

Dengan demikia, jika y = f(x), maka kuosien differensinya :

delta y f ( x + delta x )−f (x )


=
delta x delta x

delta y f ( x +delta x )−f ( x )


Dari turunan fungsinya lim = lim
delta x−−→0 delta x delta x−−→0 delta x

Contoh :

Dari persamaan y = 3x2 - x diperoleh kuosien differensinya y/ x = 6x + 3 x - 1


(periksa kembali contoh kuosien differensi sebelumnya)

delta y lim (6 x +3 delta x−1)


lim =
delta x−→0 delta x delta x−−→0

= 6 x + 3 (0) - 1

= 6x - 1

Jadi turunan atau derivative y = 3x2 - x adalah :

delta y
lim = 6x - 1
delta x−→0 delta x
Cara menuliskan turunan dari suatu fungsi dapat dilakukan dengan beberapa macam notasi
atau lambing. Jika fungsi aslinya y = f (x), maka turunannya dapat dituliskan dengan notasi –
notasi :
Δy dy d f (x)
lim = y’ = f’ (x) = yx = fx (x) = =
delta x−−→ 0 Δx dx dx

Semua cara penulisan diatas sama arti and maksudnya, yaitu melambangkan turunan dari y =
f (x) terhadap x. Dalam hal x sangat kecil,

Δy Δy
lim = itu sendiri, sehingga :
delta x−−→0 Δx Δx

Δy dy d f (x) Δy
lim = y’ = f’ (x) = yx = fx (x) = = =
delta x−−→0 Δx dx dx Δx

Dengan perkataan lain, turunan dari fungsi yang bersangkuta adalah kuosien dari differensinya
Δy
sendiri. Sedangkan kuosien differensi tak lain adalah lereng (slope / kemiringan ) dari
Δx
garis lurus atau kurva y = f (x).

Dari berbagai macam notasi tutunan fungsi yang ditunjukkan di atas, yang paling lazim
dy
digunakan ialah bentuk .
dx

2. RUMUS – RUMUS TURUNAN

Secara umum, membentuk turunan sebuah fungsi dapat dilakukan dengan cara terlebih
dahulu menemukan kuosien diifferensinya, kemudian menentukan limit kuosien differensi
tersebut untuk pertambahan variable bebas mendekati nol. Jelasnya, langkah – langkahnya
adalah sebagai berikut :

a. Andaikan fungsi aslinya ialah y = f (x)

b. Masukkan tambahan x dan tambahan y untuk memperoleh :

y + y = f (x + x)

c. Manipulasikan untuk memperoleh :


y = f (x + x) - f (x)

d. Bagi kedua ruas dengan x, sehingga diperoleh kuosien differensinya :

Δy f ( x+ delta x ) −f (x )
=¿
Δx delta x

e. Tentukan limitnya untuk x -- 0, sehingga diperoleh turunan fungsinya :

dy delta y f ( x +de lta x )−f (x )


= lim = lim
dx delta x−−−→ 0 delta x delta x−−→0 delta x

Prosedur diatas jelas membosankan dan cenderung membuahkan hasil yang tak seharusnya,
terutama untuk fungsi – fungsi yang tidak sederhana. Berikut adalah sejumlah rumus – rumus
yang dapat digunakan untuk berbagai bentuk fungsi :

a. Differensiasi konstanta

dy
Jika y = k , dimana k adalah konstanta, maka = 0
dx

dy
Contoh : y = 5 , maka = 0
dx

b. Differensiasi fungsi pangkat

dy
Jika y = xn , dimana n adalah konstanta, maka = n xn- 1
dx

dy
Contoh : y = x 3, = 3 x3 – 1 = 3x2
dx

c. Differensiasi perkalian konstanta dengan fungsi


dy dv
Jika y = kv, dimana v = h (x), maka = k
dx dx

dy
Contoh : y = 5 x3 , = 5 ( 3x2 ) = 15 x2
dx

d. Differensiasi pembagian dengan konstanta

k dy k dv /dx
Jika y = , dimana v = h (x), maka = -
v dx v2

5
Contoh : y =
x3

2
dy
= - 15 6x
2
= - 5(3 x )
dx ¿¿ x

e. Differensiasi penjumlahan (pengurangan) fungsi

Jika y = u ± v, dimana u = f (x) dan v = g (x),

dy du dv
maka : = ±
dx dx dx

Contoh : y = 4x2 + x3

du
Misal : u = 4x2 -- = 8x
dx

dv
v = x3 -- = 3x2
dx

dy du dv
= ± = 8x + 3x2
dx dx dx

f. Differensiasi perkalian fungsi

Jika : y = uv , dimana u = f (x) dan v = g (x)


dy dv du
Maka : = u. + v.
dx dx dx

Contoh :

y = ( 4x2 ) (x3)

dy dv du
= u. + v.
dx dx dx

= ( 4x2 ) ( 3x2 ) + (x3) ( 8x )

= 12 x4 + 8 x4

= 20 x4

g. Differensiasi pembagian fungsi

u
Jika : y = , dimana u = f (x) dan v = g (x)
v

du dv
dy v −u
Maka : = dx dx
dx 2
v

Contoh :

4 x2
y =
x3

du dv
dy v −u
= dx dx
dx 2
v

3 2 2
= ( x ) ( 8 x )−(4 x )(3 x )
¿¿

8 x 4−12 x 4
=
x4
−4 x 4
= = - 4 x-2
x6

h. Differensiasi fungsi komposit

Jika : y = f (u) , dimana u = g (x) dengan kata lain y = f { g (x) }

dy dy du
Maka : = .
dx du dx

Contoh :

du
y = ( 4 x3 + 5 )2 ---- misal : u = 4 x3 + 5 -- = 12x2
dx

dy
y = u2 ---- = 2u
du

dy dy du
= .
dx du dx

= 2u (12x2) = 2 (4 x3 + 5) (12x2) = 96 x5 - 120 x2

i. Differensiasi fungsi berpangkat

Jika : y = un , dimana u = g (x) dan n adalah konstanta

dy du
Maka : = nu n-1.
dx dx

Contoh :

du
y = ( 4 x3 + 5 )2 ---- misal : u = 4 x3 + 5 -- = 12x2
dx

y = u2

dy du
= nu n-1.
dx dx

= 2 (4 x3 + 5) (12x2) = 96 x5 - 120 x2
Rumus (i) sama dengan rumus (h), dan ini memang merupakan kasus khusus dari rumus (h).
Untuk rumus (i) ini terdapat pula sebuah kasus khusus, yaitu jika u = f (x), sehingga y =
un, maka dy/dx = nu n-1 (yang tak lain adalah rumus b )

j. Differensiasi implisit

Jika f (x,y) = 0 merupakan fungsi implicit sejati ( tidak mungkin dieksplisitkan), dy/dx dapat
diperoleh dengan mendifferensiasikan suku-suku demi suku, dengan menganggap y
sebagai fungsi dari x.

Contoh :

1. 4 xy2 - x2 + 2y = 0 , tentukan dy / dx

Jawab :

dy dy
8xy + 4 y2 - 2 x + 2 = 0
dx dx

dy
( 8xy + 2 ) = 2x - 4y2
dx

dy 2 x−4 y 2 x−2 y 2
= =
dx 8 xy +2 4 xy +1

2. x2y - ex - ey = 5, tentukan dy/dx

Jawab :

dy dy
x2 + 2 xy - ex - ey = 0
dx dx

dy
(x2 - ex ) = ex - 2xy
dx

dy e x −2 xy
=
dx x2 −e x

SOAL :
Tentukan dy/dx dari fungsi – fungsi berikut :

1. y = 2x3 - 4x2 + 7x - 5

2. y = - 3x2 + 6x - 9

3. y = (2x3 - 4 ) ( 7x - 6)

4. y = (3x3 - x)( 2 + x4)

x2−¿ 4
5. y = ¿
2 x−6

6. y = (3x2 - x) (

7. y = ( 4x3 - 4x2 + 7x - 5 ) 6

5 x +2 2
8. y = ( )
x

9. y = 11x3 - 8x2 + 9x - 4

10. y = 9x9 - 4x2 + 7x - 3

Anda mungkin juga menyukai