DIFFERENSIAL / TURUNAN
Berdasarkan manfaat – manfaatnya inilah konsep differensial menjadi salah satu alat analisis
yang sangat penting dalam bidang industry. Sebagaimana diketahui dalam dunia industry
sangat akrab dengan masalah perubahan, misalnya perubahan kondisi operasi dan
sebagainya.
Bab ini membahas differensial yang menyangkut fungsi yang mengandung hanya satu variable
bebas dalam persamaannya. Pengertian differensiasi, hakikat derifatif, kaidah – kaidak
differensial, penggunaannya dan dalam penyidikan titik ekstrim sebuah fungsi.
Jika y = f (x) dan terdapat perubahan variable bebas x sebesar x ( baca “delta x” ), maka
bentuk persamaannya dapat dituliskan menjadi :
y = f (x)
y + y = f (x + x)
y = f (x + x) - y
y = f (x + x ) - f (x)
Bentuk y/ x inilah yang disebut dengan hasil bagi perbedaan atau kuosien diferensi
(difference quotient), mencermunkan tingkat perubahan rata-rata variable terikat y terhadap
variable bebas x.
Contoh :
y = 3x2 - x
y + y = 3 (x + x )2 - ( x + x)
y + y = 3 {(x2 + 2x ( x ) + ( x)2 } - x + x
y = 3 x2 + 6x ( x ) + (3 x)2 } - x + x - y
y = 3 x2 + 6x ( x ) + (3 x)2 } - x + x - 3x2 + x
y = 6x ( x ) + (3 x)2 - x
delta y
= 6 x ( delta x ) +3 ¿ ¿
delta x
= 6x + 3 x - 1
Proses penurunan sebuah fungsi, disebut juga proses pendifferensian atau differensiasi, pada
dasarnya merupakan penrentuan limit suatu kuosien differensi, dalam hal pertambahan variable
bebasnya sangat kecil atau mendekati 0. Hasil yang diperoleh dari proses differensiasi tersebut
dinamakan turunan atau derivative (derivative).
Contoh :
= 6 x + 3 (0) - 1
= 6x - 1
delta y
lim = 6x - 1
delta x−→0 delta x
Cara menuliskan turunan dari suatu fungsi dapat dilakukan dengan beberapa macam notasi
atau lambing. Jika fungsi aslinya y = f (x), maka turunannya dapat dituliskan dengan notasi –
notasi :
Δy dy d f (x)
lim = y’ = f’ (x) = yx = fx (x) = =
delta x−−→ 0 Δx dx dx
Semua cara penulisan diatas sama arti and maksudnya, yaitu melambangkan turunan dari y =
f (x) terhadap x. Dalam hal x sangat kecil,
Δy Δy
lim = itu sendiri, sehingga :
delta x−−→0 Δx Δx
Δy dy d f (x) Δy
lim = y’ = f’ (x) = yx = fx (x) = = =
delta x−−→0 Δx dx dx Δx
Dengan perkataan lain, turunan dari fungsi yang bersangkuta adalah kuosien dari differensinya
Δy
sendiri. Sedangkan kuosien differensi tak lain adalah lereng (slope / kemiringan ) dari
Δx
garis lurus atau kurva y = f (x).
Dari berbagai macam notasi tutunan fungsi yang ditunjukkan di atas, yang paling lazim
dy
digunakan ialah bentuk .
dx
Secara umum, membentuk turunan sebuah fungsi dapat dilakukan dengan cara terlebih
dahulu menemukan kuosien diifferensinya, kemudian menentukan limit kuosien differensi
tersebut untuk pertambahan variable bebas mendekati nol. Jelasnya, langkah – langkahnya
adalah sebagai berikut :
y + y = f (x + x)
Δy f ( x+ delta x ) −f (x )
=¿
Δx delta x
Prosedur diatas jelas membosankan dan cenderung membuahkan hasil yang tak seharusnya,
terutama untuk fungsi – fungsi yang tidak sederhana. Berikut adalah sejumlah rumus – rumus
yang dapat digunakan untuk berbagai bentuk fungsi :
a. Differensiasi konstanta
dy
Jika y = k , dimana k adalah konstanta, maka = 0
dx
dy
Contoh : y = 5 , maka = 0
dx
dy
Jika y = xn , dimana n adalah konstanta, maka = n xn- 1
dx
dy
Contoh : y = x 3, = 3 x3 – 1 = 3x2
dx
dy
Contoh : y = 5 x3 , = 5 ( 3x2 ) = 15 x2
dx
k dy k dv /dx
Jika y = , dimana v = h (x), maka = -
v dx v2
5
Contoh : y =
x3
2
dy
= - 15 6x
2
= - 5(3 x )
dx ¿¿ x
dy du dv
maka : = ±
dx dx dx
Contoh : y = 4x2 + x3
du
Misal : u = 4x2 -- = 8x
dx
dv
v = x3 -- = 3x2
dx
dy du dv
= ± = 8x + 3x2
dx dx dx
Contoh :
y = ( 4x2 ) (x3)
dy dv du
= u. + v.
dx dx dx
= 12 x4 + 8 x4
= 20 x4
u
Jika : y = , dimana u = f (x) dan v = g (x)
v
du dv
dy v −u
Maka : = dx dx
dx 2
v
Contoh :
4 x2
y =
x3
du dv
dy v −u
= dx dx
dx 2
v
3 2 2
= ( x ) ( 8 x )−(4 x )(3 x )
¿¿
8 x 4−12 x 4
=
x4
−4 x 4
= = - 4 x-2
x6
dy dy du
Maka : = .
dx du dx
Contoh :
du
y = ( 4 x3 + 5 )2 ---- misal : u = 4 x3 + 5 -- = 12x2
dx
dy
y = u2 ---- = 2u
du
dy dy du
= .
dx du dx
dy du
Maka : = nu n-1.
dx dx
Contoh :
du
y = ( 4 x3 + 5 )2 ---- misal : u = 4 x3 + 5 -- = 12x2
dx
y = u2
dy du
= nu n-1.
dx dx
= 2 (4 x3 + 5) (12x2) = 96 x5 - 120 x2
Rumus (i) sama dengan rumus (h), dan ini memang merupakan kasus khusus dari rumus (h).
Untuk rumus (i) ini terdapat pula sebuah kasus khusus, yaitu jika u = f (x), sehingga y =
un, maka dy/dx = nu n-1 (yang tak lain adalah rumus b )
j. Differensiasi implisit
Jika f (x,y) = 0 merupakan fungsi implicit sejati ( tidak mungkin dieksplisitkan), dy/dx dapat
diperoleh dengan mendifferensiasikan suku-suku demi suku, dengan menganggap y
sebagai fungsi dari x.
Contoh :
1. 4 xy2 - x2 + 2y = 0 , tentukan dy / dx
Jawab :
dy dy
8xy + 4 y2 - 2 x + 2 = 0
dx dx
dy
( 8xy + 2 ) = 2x - 4y2
dx
dy 2 x−4 y 2 x−2 y 2
= =
dx 8 xy +2 4 xy +1
Jawab :
dy dy
x2 + 2 xy - ex - ey = 0
dx dx
dy
(x2 - ex ) = ex - 2xy
dx
dy e x −2 xy
=
dx x2 −e x
SOAL :
Tentukan dy/dx dari fungsi – fungsi berikut :
1. y = 2x3 - 4x2 + 7x - 5
2. y = - 3x2 + 6x - 9
3. y = (2x3 - 4 ) ( 7x - 6)
x2−¿ 4
5. y = ¿
2 x−6
6. y = (3x2 - x) (
7. y = ( 4x3 - 4x2 + 7x - 5 ) 6
5 x +2 2
8. y = ( )
x
9. y = 11x3 - 8x2 + 9x - 4