Anda di halaman 1dari 36

DIFFERENSIAL/TURUNAN

DIFERENSIAL FUNGSI
SEDERHANA
Diferensial merupakan konsep matematika
yang mempelajari tingkat perubahan rata-rata
atau tingkat perubahan seketika dari suatu
fungsi. Konsep ini memegang peranan penting
dalam analisa ekonomi dan bisnis, karena
variabel-variabel ekonomi dan bisnis setiap
saat dapat berubah akibat berubahnya variabel
lain yang mempengaruhi.
TURUNAN FUNGSI SEDERHANA
Turunan fungsi atau persamaan y =f(x) ditulis
sebagai

df ( x ) dy dy
, y ' ( x ), (bentuk disebutnot asi Leibnitz )
dx dx dx
Jika y = f(x) Maka kuosien diferensinya
y f ( x  x)  f ( x)

x x
lim y lim f ( x  x)  f ( x)

x  0 x x  0 x
KAIDAH-KAIDAH
DIFERENSIASI
1. Diferensiasi konstanta
Jika y = k, dimana k adalah konstanta,
maka dy/dx = 0
contoh : y = 5  dy/dx = 0
2. Diferensiasi fungsi pangkat
Jika y = xn, dimana n adalah konstanta,
maka dy/dx = nxn-1
contoh : y=x3dy/dx=3x3-1=3x2
3. Diferensiasi perkalian konstanta dengan
fungsi
Jika y = kv, dimana v = h(x),
 dy/dx = k dv/dx
contoh : y = 5x3  dy/dx = 5(3x2) = 15x2

4. Diferensiasi pembagian konstanta dengan


fungsi
jika y = k/v, dimana v=h(x), maka :
dy kdv / dx

dx v2
2 2
5 dy 5(3 x ) 15 x
contoh : y  3 ,   3 2   6
x dx (x ) x
5. Diferensiasi penjumlahan (pengurangan) fungsi
jika y = u + v, dimana u = g(x) dan v = h(x)
maka dy/dx = du/dx + dv/dx, y’=u’+ v’
contoh : y = 4x2 + x3  u = 4x2 du/dx = 8x
 v = x3 dv/dx = 3x2
dy/dx =du/dx + dv/dx = 8x + 3x2

6. Diferensiasi perkalian fungsi


Jika y = uv, dimana u = g(x) dan v = h(x)
dy dv du
maka   u  v , y '  (u ' )(v)  (u )(v' )
dx dx dx
contoh : y  (4 x 2 )( x 3 )
dy dv du
u v  (4 x 2 )(3 x 2 )  ( x 3 )(8 x)  12 x 4  8 x 4  20 x 4
dx dx dx
7. Diferensiasi pembagian fungsi
Jika y = u/v. dimana u = g(x) dan v = h(x)

dy (u ' )(v)  u (v' )


maka  
dx v2
4x2
contoh : y  3
x
du dv
v u
dy dx dx ( x 3
)(8 x )  ( 4 x 2
)(3 x 2
)
 2

dx v ( x3 )2
8 x 4  12 x 4  4 2
6
 2  4 x
x x
8. DIFERENSIASI FUNGSI BERPANGKAT
Jika y=un, dimana u=g(x) dan n adalah konstanta, maka dy/dx
=nun-1 .(du/dx)

Contoh :

du
y  (4 x  5) ,  misal : u  4 x  5 
3 2 3
 12 x 2
dx
dy
 nu n 1  u '  2(4 x 3  5)(12 x 2 )  96 x 5  120 x 2
dx
TURUNAN DARI TURUNAN
TURUNAN DARI TURUNAN
Contoh :
FUNGSI MENAIK DAN MENURUN
 Turunan pertama dari sebuah fungsi non-linear dapat
digunakan untuk menentukan apakah kurva dari fungsi
yang bersangkutan menaik atau menurun pada
kedudukan tertentu.

Lereng nol
y = f(x)

Lereng negatif f’(a)>>0,0,yy==f(x)


f’(a) f(x)menaik
menaik
fungsi
Lereng menurun
positif f’(a)<<0,0,yy==f(x)menurun
f’(a) f(x)menurun
fungsi
menaik
Lereng nol
UJI TANDA
 Apabila turunan pertama f’(x) = 0, berarti
y = f(x) berada di titik ekstrim
 Untuk menentukan apakah titik ekstrim
tersebut merupakan titik maksimum ataukah
minimum, maka perlu dilakukan uji tanda
terhadap f’(a) = 0.
 Jika f’(x) > 0 untuk x < a dan f’(x) < 0 untuk x
> a, maka titik ekstrimnya adalah titik
maksimum.
 Jika f’(x) < 0 untuk x < a dan f’(x) > 0 untuk x
> a, maka titik ekstrimnya adalah titik
minimum.
TITIK EKSTRIM FUNGSI PARABOLIK
 Turunan pertama dari fungsi parabolik y = f(x)
berguna untuk menentukan letak titik ekstrimnya.
 Sedangkan turunan kedua berguna untuk mengetahui
jenis titik ekstrim yang bersangkutan.
 Perhatikan fungsi parabolik berikut dan turunan-
turunannya, serta hubungan secara grafik.
y = f(x) = x2 - 8x + 12 ………….fungsi parabolik
y’ = f’(x) = dy/dx = 2x – 8 …….fungsi linear
y” = f”(x) = d2y/dx2 = 2 ……….konstanta
 Parabola y = f(x) = x2 - 8x + 12 , mencapai titik
ekstrim – dalam hal ini titik minimum yaitu (4, -4)
y’ = 0, nilai variabel bebas x = 4. x=4
dimasukkan ke dalam persamaan Parabola  didapat
nilai y = -4
y

y = x2 – 8x + 12
12

y’= 2x - 8

2 y” = 2
0 x
2 4 6

-4
(4,-4)

-8
 Parabola y = f(x) mencapai titik ekstrim pada
y’ = 0
 Jika y” < 0 : bentuk parabolanya terbuka ke
bawah, titik ekstrimnya adalah titik
maksimum.
 Jika y” > 0 : bentuk parabolanya terbuka ke
atas, titik ekstrimnya adalah titik minimum.
TITIK EKSTRIM DAN TITIK BELOK
FUNGSI KUBIK
 Titik maksimum atau minimum fungsi
kubik, serta titik beloknya dapat dicari
melalui turunan pertama dan kedua dari
fungsi tersebut.
 Perhatikan fungsi kubik dan turunannya
berikut :
y = 1/3x3 – 3x2 + 8x – 3 ………….fungsi kubik
y’ = x2 – 6x + 8 ……………………fungsi kuadratik
y” = 2x – 6 ………………………..fungsi linear
 Jika y’ = 0,
x2 – 6x + 8 = 0
(x – 2)(x – 4) = 0  x1 = 2, x2 = 4
 Untuk x1 = 2 dimasukkan pada persamaan kubik 
maka y = 3.67 (2, 3.67)  titik ekstrim maksimum
 Untuk x1 = 2 apabila dimasukkan dalam turunan ke
dua, maka y” = -2 < 0 (turunan kedua negatif)
 Untuk x2 = 4 dimasukkan pada persamaan kubik 
maka y = 2.33 (4, 2.33)  titik ekstrim minimum
 Untuk x2 = 4 apabila dimasukkan dalam turunan ke
dua, maka y” = 2 > 0 (turunan kedua positif)
 Jika y” = 0  2x – 6 = 0  x = 3, nilai x = 3
dimasukkan dalam persamaan kubik 
didapatkannilai y = 3  titik belok (3,3)
y

y’ = x2 – 6x + 8
8

y’’= 2x – 6
(2,3.67)
3.67 y = 1/3x3 – 3x2 + 8x + 3
(3,3)
(4,2.33)

2 y” = 2
0 x
2 3 4

-2 (3,-1)

-4

-6
 Fungsi Kubik y = f(x) mencapai titik ekstrim
pada y’ = 0
 Jika y” < 0 pada y’ = 0, maka titik ekstrimnya
adalah titik maksimum
 Jika y” > 0 pada y’ = 0, maka titik ekstrimnya
adalah titik minimum
 Fungsi kubik y = f(x) berada di titik belok
pada y” = 0
APLIKASI DALAM EKONOMI
Elastisitas Permintaan
Elastisitas (Ed) )
Permintaan(E adalah suatu
d
koefisien yang menjelaskan besarnya perubahan
jumlah barang yang diminta akibat adanya
perubahan harga.
APLIKASI DALAM EKONOMI
Contoh:
Fungsi permintaan suatu barang mengikuti
persamaan .
1. Tentukan Ed pada P= 10
2. Interpretasikan atau jelaskan hasil
perhitungan tersebut.
Jawab:

Dimana adalah turunan pertama dari Q


APLIKASI DALAM EKONOMI
1. Pada P=10, maka

Artinya pada P=10, jika harga naik/turun sebesar 1% maka jumlah


barang yang diminta akan bertambah atau berkurang sebanyak 8%.
Mengingat hasil yang didapatkan adalah -8. Hasil ini memberikan
asumsi bahwa ada “hal yang berlawanan” antara P (harga) dan Q
(kuantitas). Maksudnya, jika harga barang (P) naik sebesar 1%, maka
jumlah (Q) barang yang diminta akan turun sebanyak 8% atau
sebaliknya.
2. Jika dari harga (P)=10 dan harga naik sebesar 1%, maka jumlah barang
yang diminta akan turun sebesar 8% atau sebaliknya,
P=10 1% naik maka nilai P menjadi = 10 + (1% x10)
= 10,1
P=10 1% turun maka nilai P menjadi =10 – (1% x10)
= 9,9
APLIKASI DALAM EKONOMI
a. Keadaan awal ( keadaan sebelum P naik atau turun
P= 10 maka = 500-400 = 100 unit
b. Keadaan setelah P naik
P=10 (ketika 1%) dimana P =10,1

= 91,96 = 92 unit (turun 8%)


c. Keadaan setelah P turun
P=10 (ketika 1%) dimana P =9,9

= 107,96 = 108 unit (naik 8%)


Keadaan P (unit) Q (unit)
Awal 10 100
P naik 1% 10,1 92
P turun 1% 9,9 108
APLIKASI DALAM EKONOMI
Elastisitas Penawaran
Elastisitas Penawaran (Es) (Es) adalah suatu
koefisien yang menjelaskan besarnya perubahan
jumlah barang yang ditawarkan akibat adanya
perubahan harga.
ELASTISITAS PRODUKSI

Elastisitas Produksi (Ep) adalah suatu koefisien


yang menjelaskan besarnya perubahan jumlah
keluaran (output / P) akibat adanya perubahan
jumlah masukan (input / X).
P X
Ep  
X P

P/ X = turunan pertama fungsi produksi


terhadap jumlah faktor produksi yang digunakan
NILAI DERAJAT ELASTISITAS

1. Elastis bila η > 1


2. Inelastis bila η < 1
3. Uniter Elastis bila η=1

Khusus :
4. Inelastis sempurna bila η = 0
5. Elastis Sempurna bila η = tak hingga
FUNGSI BIAYA
TC = FC + VC = f (Q)
Rumus biaya marginal (marginal cost-MC):
-

FUNGSI BIAYA
Contoh:
Biaya total (TC) yang dikeluarkan oleh sebuah
perusahaan mengikuti persamaan
tentukanlah:
1. Fungsi MC
2. Tingkat Produksi ketika TC min
3. Besar TC min tersebut
Jawab
MC = TC’
MC= 3Q2-24Q+36
FUNGSI BIAYA
2. Syarat TC min adalah TC’ >0
MC = TC’=0 maka 3Q2-24Q+36 =0 ; semua persamaan di bagi 3
Q2-8Q+12 = 0
(Q-2) (Q-6)=0
Q1 =2 Q2=6
TC’=3Q2-24Q+36 maka TC’’=6Q-24
Q=2 maka TC’’=6Q-24= 6(2)-24 = -12<0 ; Fungsi maksimum tidak
memenuhi syarat
Q=6 maka TC’’=6Q-24= 6(6)-24 = 12>0 ; Fungsi maksimum
memenuhi syarat
Jadi, TC min “terjadi” pada tingkat produksi sebesar 6 unit.
3. TC= Q3-12Q2+36Q+1000
TC min= (6)3-12(6)2+36(6) + 1000
TCmin = 216 -432 + 216 +1000
TC min = 1000
FUNGSI PENERIMAAN

TR =PQ =f(Q)
TR maka syaratnya TR’=0 atau MR=0
TR’’<0
Contoh :
Fungsi penerimaan suatu barang mengikuti persamaan P’=24-
4Q2 tentukanlah.
1. Fungsi MR
2. Besar Q Ketika TR maks
3. Besar TR maks tersebut
FUNGSI PENERIMAAN
Jawab:
1. P’=24-4Q
TR = PQ = (24-4Q) (Q)
TR = 24Q-4Q2
MR=TR’
MR = 24Q(1-1) – 4(2)Q(2-1)
MR = 24 -8Q
2. Syarat TR maks adalah TR’=0 dan TR’’<0
MR = TR’=0 maka 24-8Q=0
8Q=24
Q= 3
TR’=24-8Q maka TR’’=-8
Q=3 maka TR’=-8<0 (memenuhi syarat)
Jadi, TR maks “terjadi” pada Q = 3 Unit

3. TR =24Q-4Q2 dimana Q=3


TR maks = 24(3) – 4(3)2
TR maks = 36
ANALISIS KEUNTUNGAN MAKSIMUM

Tingkat produksi yang memberikan keuntungan


maksimum atau menimbulkan kerugian maksimum
dapat dianalisis dengan pendekatan diferensial.

  TR  TC

Π optimum apabila Π’ =0 Keterangan:


Π = keuntungan
Jika: TR = total Revenue
TC = Total Cost
Π” < 0 keuntungan maksimum
Π” > 0 keuntungan minimum
MEMAKSIMALKAN
KEUNTUNGAN/PROFIT
(Profit ≈ laba) = TR-TC = f (Q)

contoh:
Biaya total (TC) yang dikeluarkan sebuah
perusahaan dan total penerimaan (TR) yang
didapat adalah
TC= (1/3)Q3 – 10Q2+20Q+100
TR = 100Q – 2Q2
MEMAKSIMALKAN
KEUNTUNGAN/PROFIT
Tentukanlah:
1. Besar Q saat dicapai
2. Besar tersebut
Jawab:
1.
MEMAKSIMALKAN
KEUNTUNGAN/PROFIT
MEMAKSIMALKAN
KEUNTUNGAN/PROFIT
Jadi yang memenuhi syarat “terjadi”
pada Q = 20 Unit.
2.

Anda mungkin juga menyukai