Anda di halaman 1dari 15

BAB VI

TURUNAN/DERIVATIVE

Tujuan Pembelajaran Umum


Mahasiswa diharapkan dapat memahami konsep dasar turunan dan dapat menentukan
turunan berbagai fungsi serta dapat menerapkannya dalam masalah Bisnis dan Ekonomi

Tujuan Pembelajaran Khusus


Mahasiswa diharapkan dapat
1. menggunakan rumus-rumus turunan fungsi;
2. menggunakan dalil rantai dalam menentukan turunan;
3. menentukan turunan tingkat tinggi;
4. menggunakan turunan untuk menyelesaikan masalah maksimum dan
minimum ;.
5. menerapkan turunan dalam permasalahan Bisnis dan Ekonomi

6.1 Pengertian/Definisi.
Definisi 5.1 :
Turunan pertama fungsi y=f(x) terhadap x didefinisikan sebagai :

dy f ( x  x , y )  f ( x , y )
 lim asal limitnya ada
dx x 0 x
dy df ( x ) df
Notasi turunan pertama dari fungsi f(x) adalah =y’= (x)=  = f  (x)= f 
dx dx dx

6.2. Rumus-Rumus
Misal U, V, W adalah fungsi dari x dan a, b, c, serta n adalah konstanta berlaku
dy d ( c )
1. y = c maka = = 0 atau y’=0
dx dx
dy d ( cx )
2. y = cx maka = = c atau y’=c
dx dx
dy d ( c x n )
3. y = c x n maka = = cn x n 1 atau y’= cn x n 1
dx dx
dy d ( U n ) dU
4. y = U n maka = = n U n 1 atau y’=n Un-1U’
dx dx dx
dy d ( UV ) dV dU dy d ( UV )
5. y = UV maka = =U +V atau = = U V  +V U 
dx dx dx dx dx dx
dy d ( UVW ) dW dV dU
6. y = UVW maka = = UV +UW + VW atau
dx dx dx dx dx

Matematika Terapan 1 untuk Teknik Elektronika 77


dy d ( UVW )
= = UV W  +W V  +VW U 
dx dx
U 
d   V dU  U dV
7. y=
U
maka
dy V
=   = dx dx = VU   UV  , V≠0
2
V dx dx V V2

Contoh

Beberapa fungsi dengan turunan pertamanya

1. y=7 maka y’=0


2. y =-5x maka y’=-5
3. y = 8 x 3 maka y’=(-3)(-8)x-3-1=24 x-4

4. y=(6-5x)4 maka y’=4(6-5x)4-1(-5)=(-20)(6-5x)3

5. y = (x+2)(1-x) maka y’=(1)(1-x)+(x+2)(-1)=-1-2x


x 1 (1)( x  2)  ( x  1)(1) 3
7. y = maka y’= 
x2 ( x  2) 2
( x  2) 2

6.3 Turunan Tingkat Tinggi


dy
Turunan pertama y terhadap x ditulis = y
dx
d2y
= y
Turunan kedua y terhadap x ditulis
dx 2
…………………………………………………
dny
Turunan ke-n y terhadap x ditulis = y (n )
dx n
Contoh
d2y 1 x
Tentukan dari y =
dx 2 1 x
Penyelesaian

dy 1(1  x)  (1  x)(1) 2
   2(1  x)  2
dx (1  x) 2
(1  x) 2

d2y 4
2
 4(1  x) 3 (1) 
dx (1  x) 3

Matematika Bisnis untuk Tata Niaga


78
6.4. Arti Geometri Turunan Pertama
Misalkan kurva y = f(x) melalui titik A(x1,y1) dan B(x2,y2) maka kemiringan garis yang
melalui garis AB dinotasikan sebagai
y 2  y1
mg =
x 2  x1
apabila diketahui x 2 = x1 + h  f( x 2 ) = f( x1 + h ), dan
f ( x1  h )  f ( x 1 )
mg =
h
selanjutnya h mendekati 0 maka diperoleh,
f ( x1  h )  f ( x1 )
Lim h
h 0
titik B A artinya titik B akan mendekati titik A, garis g berubah arah sehingga
menyinggung kurva y = f(x) di titik A yang tidak lain adalah turunan pertama y = f(x)
di x = x1 yang dinotasikan sebagai berikut,
f ( x1  h )  f ( x1 )
f ( x1 ) = Lim
h 0 h
y
y = f(x)

mg

y2 B gs

gn f(x1)

y1 A

x
x1 x2
h

Gambar 5.2 Arti Geometris dari Turunan Pertama

Maka dapat disimpulkan bahwa arti geomeri turunan pertama dari y=f(x) di x= x1 atau
f’(x1) merupakan gradien garis singgung kurva y = f(x) disembarang nilai x1.
Secara umum persamaan garis singgung (gs) pada kurva y = f(x) di titik (x1,y1)
dirumuskan sebagai berrikut,
y  y1 = m(x  x1)
dy
keterangan m = tg  =
dx x x1 , y  y1
Sedangkan persamaan garis normal (gn) pada kurva y = f(x) di titik (x1,y1) dirumuskan
sebagai berikut.
1
y  y1 =  (x  x1)
m

Matematika Bisnis untuk Tata Niaga


79
Garis normal (gn)adalah garis yang tegak lurus garis singgung (gs) di titik singgungnya
seperti tampak pada gambar 5.2
Contoh.
Cari persamaan garis singgung dan garis normal pada kurva
y = 4x2 di titik (1,2).
Gambar kurva y = 4x2 garis singgung dan garis normal!

Penyelesaian.
Persamaan garis singgung dan garis normal pada kurva y = 4x2 di titik (1,2) adalah
Persamaan garis singgung : Persamaan garis normal :
1
y = 4x2 y  y1 =  (x  x1)
m
dy 1
m= =4 y  2 =  (x  1)
dx x  x , y  y 4
1 1
1 9
y  y1 = m(x  x1) y = x+
4 4
y  2 = 4(x  1)
y = 4x  2

6.5. Nilai Ekstrim Fungsi


Beberapa fungsi y = f(x) pada umumnya memiliki nilai ekstrim yaitu nilai y
paling besar (maksimum) atau paling kecil (minimum) untuk suatu nilai x tertentu.
Titik-tik yang menjadi titik ekstrim dinamakan titik-titik kritis. Dalam gambar 5.3 titik-
titik kritis tersebut adalah a,b,c,d dan e. Namun tidak setiap titik kritis menjadi
maksimum atau minimum global. Titik-titik a dan b dikatakan titik stasioner karena
memenuhi syarat f’(a)=0 dan f’(b)=0. Sedangkan titik c, d dan titik e hanya merupakan
titik-titik kritis. Secara umum titik kritis dibagi 3, yakni titik –titik ujung (titik-titik
batas) seperti titik c dan e pada gambar 5.3, titik stasioner seperti titik a dan b pada
gambar 5.3, dan titik singular e ( f’(x) pada titik tersebut tidak ada) . Pada penjelasan
sebelumnya telah diketahui bahwa arti geometri dari turunan pertama adalah gradien
garis singgung. Untuk fungsi dalam gambar 5.3, arah gradien garis singgung untuk
setiap x  a adalah positif, hal i8ni berarti f ( x )  0. Sedangkan untuk setiap x pada
daerah {x a  x  b}, arah gradien garis singgung adalah negatif yang menunjukkan
bahwa f ( x ) 0, kemudian gradien garis singgung kembali kearah positip untuk setiap
x  b, f ( x )  0

Matematika Bisnis untuk Tata Niaga


80
c e
b
a
d

Gambar 5.3

hal ini menunjukkan bahwa fungsi y = f(x) dikatakan fungsi naik pada interval tertentu
jika f ( x )  0 pada interval tersebut. Selanjutnya fungsi f(x) dikatakan fungsi turun
pada interval tertentu jika f ( x )  0 pada interval tersebut.

Contoh .
Tentukan interval dimana fungsi f(x) naik dan turun
f(x) = x3-3x2-9x+1

Penyelesaian.
Titik stasioner f’(x)=0 diperoleh,
f(x) = x3-3x2-9x+1 f ( x ) = 3x2-6x-9 =0 : (3) semua suku dibagi 3 dan didapat x2-
2x-3=0 atau dapat ditulis (x-3)(x+1)=0 sehingga titik stasionernya adalah x=3 dan x=-1
Selanjutnya dengan menggunakan uji tanda turunan diperoleh,


tanda f ( x )
1 3
dengan membaca tanda f ( x ) pada garis bilangan di atas dapat disimpulkan bahwa
f(x) naik untuk x  -1 dan x  3 dan f(x) turun untuk -1  x  3

5.6 Nilai Maksimum dan Minimum Fungsi (Nilai Ekstrim) dengan Turunan
Pertama

Apabila bilangan c berada pada daerah interval f(x), maka


 (c, f(c)) dikatakan titik maksimum relatif apabila disekitar c terjadi perubahan
tanda f ( x ) dari positif ke negatif
 (c, f(c)) dikatakan titik minimum relatif apabila disekitar c terjadi perubahan
tanda f ( x ) dari negatip ke positip
 (c, f(c)) dikatakan bukan titik minimum maupun maksimum apabila disekitar c
tidak terjadi perubahan tanda f ( x ) , melainkan hanya titik kritis

Matematika Bisnis untuk Tata Niaga


81
Contoh .
Tentukan nilai Ekstrim fungsi berikut

f(x) = x3-3x2-9x+1

Penyelesaian.

f(x) = x3-3x2-9x+1 f ( x ) = 3x2-6x-9 =0 : (3) didapat x2-2x-3=0


atau dapat ditulis (x-3)(x+1)=0 sehingga titik stasionernya adalah x=3 dan x=-1 atau
titik kritis


tanda f ( x )
1 3
Berdasarkan teorema di atas maka diperoleh bahwa pada x=-1 mencapai maksimum
dan x=3 mencapai minimum. Dengan kata lain titik (-1, f(-1)) atau (-1, 6) adalah titik
maksimum dan titik (3, f(3)) atau (3, -26) adalah titik minimum.

6.7 Nilai Ekstrim Dengan Uji Turunan Kedua

Cara lain menentukan nilai ekstrim adalah dengan uji turunan kedua.
Apabila y = f(x) dengan f’(c) = 0 maka berlaku
Jika f ( c )  0 maka (c, f(c)) adalah nilai minimumdari f(x)
Jika f ( c )  0maka (c, f(c)) adalah nilai maksimum f(x)

Contoh .
f(x) = x3-3x2-9x+1 f ( x ) = 3x2-6x-9 =0 : (3) semua suku dibagi dengan 3 didapat
x2-2x-3=0
atau dapat ditulis (x-3)(x+1)=0 sehingga titik kritisnya adalah x=3 dan x=-1.

5.8 Penerapan Turunan Pada Masalah Ekonomi

Tinjaulah sebuah perusahaan pada umumnya, PT. ABC untuk memudahkan,


anggap bahwa ABC menghasilkan dan memasarkan sebuah barang; mungkin berupa
televise, aki kendaraan, atau sabun dalam kemasan. Jika ABC menjual x satuan barang
tahun ini, ABC akan mampu membebankan harga, p(x) untuk tiap satuan. Kita
tunjukkan bahwa p bergantung pada x karena bilamana ABC akan perlu mengurangi
harga tiap satuan agar dapat menjual seluruh hasil keluarannya. Pendapatan total yang
dapat diharapkan ABC diberikan oleh R(x) = xp(x), jumlah satuan kali harga tiap
satuan.

Untuk memproduksi dan memasarkan x satuan, ABC akan mempunyai biaya


total, C(x). Ini biasanya berupa jumlah dari biaya tetap (keperluan kantor, pajak
bangunan dsb) ditambah biaya tidak tetap, yang secara langsung bergantung pada
banyaknya satuan yang diproduksi. Konsep dasar untuk sebuah perusahaan adalah total
laba, p(x). Laba adalah selisih antara pendapatan dan biaya, yakni

Matematika Bisnis untuk Tata Niaga


82
P(x) = R(x) – C(x) = xp(x) – C(x)

Umumnya, sebuah perusahaan berusaha memaksimumkan total labanya.

Hal yang harus diperhatikan adalah perlunya membedakan masalah ekonomi


dengan masalah fisika. Pada dasarnya, suatu produk akan berupa satuan-satuan diskrit
(Anda tidak dapat membuat atau menjual 0,23 pesawat televise atau π aki mobil. Jadi,
fungsi R(x), C(x), dan P(x) pada umumnya didefinisikan hanya untuk x = 0, 1, 2, …… .
Hal ini menggambarkan salah satu aspek dari pemodelan matematika yang hampir
selalu diperlukan, terutama dalam ilmu ekonomi. Untuk membuka model dari suatu
masalah yang nyata dijumpai, kita harus menyederhakan beberapa anggapan. Ini berarti
bahwa jawaban yang kita peroleh hanya menghampiri jawaban yang kita cari salah satu
alasan bahwa ekonomi merupakan ilmu yang sedikit kurang sempurna. Seorang ahli
statistik terkenal mengatakan : “Tidak ada model yang akurat, tapi banyak model yang
bermanfaat.”

Suatu masalah yang berkaitan bagi seorang pakar ekonomi adalah bagaimana
mendapatkan rumus untuk fungsi-fungsi C(x) dan p(x). Dalam hal yang sederhana, C(x)
dapat berbentuk

C(x) = 10.000 + 50x

Jika demikian, Rp10.000,00 merupakan biaya tetap dan Rp.50x,00 merupakan biaya
tidak tetap, berdasarkan pada biaya langsung Rp.50,00 untuk setiap sauna yang
diproduksi. Barangkali contoh yang lebih umum adalah :

C(x)=10.000+45x+100√x

Perhatikanlah bahwa dalam kasus ini rata-rata biaya tidak tetap tiap satuan adalah :

45 x  100 x 100
 45 
x x

Suatu nilai yang berkurang apabila x bertambah (efisiensi dari besarnya produksi).

Pemilihan fungsi-fungsi biaya dan harga yang sesuai merupakan tugas yang tidak jelas .
Kadangkala keduanya dapat ditentukan dari anggapan-anggapan dasar. Dalam kasus
lain, kajian cermat tentang pengalaman perusahan akan menyarankan pilihan-pilihan
yang layak. Kadang-kadang kita harus melakukannya hanya dengan pikiran saja.

Penggunaan kata marjinal. Andaikan ABC mengetahui funsi biayanya C(x) dan untuk
sementara merencankan memproduksi 2000 satuan tahun ini. Direktur utama Toko
Buku Karisma ingin menetapkan biaya tambahan tiap satuan jika ABC memperbesar
produksinya sedikit. Misalnya, APakah itu akan kurang dari pendapatan tambahan tiap
satuan? Jika demikian, akan merupakan pertimbangan ekonomi yang baik untuk
memperbesar produksinya.

Matematika Bisnis untuk Tata Niaga


83
Direktur Utama Toko Buku Karisama menanyakan nilai delta C/delta x pada saat delta
x=1. Tetapi kita mengharapkan bahwa ini sangat dekat terhadap nilai

C
lim
x
x  0

Pada saat x = 2000, ini disebut biaya marjinal. Kita para matematikawan mengenalnya
sebagai dC/dx, turunan C terhadap x.

Dengan cara yang serupa, kita definisikan harga marjinal sebagai dp/dx, pendapatan
marjinal sebagai dR/dx, dan laba marjinal sebagai dP/dx.

Contoh:

Andaikan C ( x )  8300  3,25 x  403 x

Carilah biaya rata-rata tiap satuan dan biaya marjinal, dan kemudian hitunglah kedua
biaya tersebut bilamana x = 1000.

8300  3,25x  403 x


Biaya rata - rata 
Penyelesaian: x
dC 40  2 / 3
Biaya Marjinal   3,25  x
dx 3

Pada x = 1000, ini masing-masing mempunyai nilai-niali 11,95 dan 3,38. Ini berarti
bahwa rata-rata biaya setiap satuan adalah Rp11,95,00 untuk memproduksi 1000 satuan
yang pertama; untuk memproduksi satu satuan tambahan di atas 1000 hanya
memerlukan biaya Rp3,38,00.

6.8. Elastisitas Permintaan dan Elastisitas Penawaran

a. Elastisitas Harga

Elastisitas Harga adalah perbandingan antara perubahan relatif dari jumlah


dengan perubahan relatif dari harga. Untuk menentukan elastisitas harga, ada dua
macam cara yang digunakan, yaitu :
1. Elastisitas Titik ( Point Elasticity )
Q
Q Q P
 
P P Q
P
2. Elastisitas Busur ( Arc Elasticity )
Merupakan elastisitas pada dua titik atau elastisitas pada busur kurva.
Kelemahannya : timbulnya tafsiran ganda.

Matematika Bisnis untuk Tata Niaga


84
P1 Q
 .
Q1 P
P2 Q
 .
Q2 P
P1  P2 Q
 .
Q1  Q2 P
Elastisitas Titik dan Busur dipakai untuk menghitung :

a. Elastisitas harga Permintaan, ηd < 0 (negatif)


b. Elastisitas harga Penawaran, ηs > 0 (positif)

Dari hasil perhitungan, nilai elastisitas akan menunjukkan :


 > 1 → Elastis
 < 1 atau 0<n<1 → Inelastis (elastis sebagian)
 = 1 → Unitary Elastis (elastis sempurna)
 = 0 → Inelastis Sempurna
 = ∞→ Elastis Tak Hingga

b. Elastisitas Permintaan
Elastisitas Permintaan adalah suatu koefisien yang menjelaskan besarnya jumlah
barang yang diminta akibat adanya perubahan harga. Jika fungsi permintaan dinyatakan
dengan Qd = f
( P ), maka elastisitas permintaannya

P
 d  Qd '.
Qd
Contoh : Fs. permintaan Qd = 100 – 5P2. Tentukan elastisitas pada P = 10
Qd’ = -10P
P P (10 P 2 )
Maka ηd = Qd '. = (10 P ). =
Qd 100  5 P 2 100  5P 2

(10(10) 2 )
P = 10 maka ηd = =10
100  5(10) 2

c. Elastisitas Penawaran

Elastisitas Penawaran dalah suatu koefisien yang menjelaskan besarnya


perubahan jumlah barang yang ditawarkan berkenaan adanya perubahan harga. Jika
fungsi penawaran dinyatakan
dengan Qs = f ( P ), maka elastisitas penawarannya :

Matematika Bisnis untuk Tata Niaga


85
P
 s  Qs '.
Qs

Contoh : Fs Penawaran Qs = 5P2– 100. Hitunglah elastisitas pada P = 15

P P (10 P 2 )
ηs = Qs'. = (10 P ). =
Qs 15 P 2  100 5P 2  100

(10(15) 2 )
P = 15 maka ηs = =2,4
5(15) 2  100

d. Elastisitas Produksi
Adalah suatu koefisien yang menjelaskan besarnya perubahan jumlah keluaran (
output ) yang dihasilkan akibat adanya perubahan jumlah masukan ( input ) yang
digunakan. Jika fungsi produksi dinyatakan dengan P = f ( x ), maka elastisitas
produksinya :

X
P  P '.
P
Contoh : Fs Produksi P = 4x2 – 2x3. Hitunglah elastisitas pada x = 10
P’ = 8x – 6x2

X x
P  P '.  (8 x  6 x 2 ). 2
P 4x  2x3
Pada x=10 maka diperoleh
10
P  (8(10)  6(10) 2 ).  3,25
4(10)  2(10) 3
2

6.9. BIAYA

Biaya Total ( TC )

Biaya total adalah seluruh biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi atau memasarkan
sejumlah barang atau jasa, baik yang merupakan biaya tetap atau biaya
variabel.

Keterangan ;
TC = Total cost
VC = Variabel cost
FC = Fixed cost
Q = Kuantitas

Biaya Rata – rata ( AC )


Adalah biaya per unit yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu barang atau

Matematika Bisnis untuk Tata Niaga


86
jasa pada tingkat produksi total.

Biaya Marginal ( MC )
Adalah besarnya pertambahan biaya total yang dibutuhkan akibat
pertambahan hasil produksi satu unit pada suatu tungkat produksi tertentu.
Contoh :
Diketahui TC = 400 + 50Q2 , Tentukan AC dan MC pada Q = 80 ?
AC = TC / Q = (400+50Q2) / Q = (400+50(80)2) / 80 = 4005
MC = TC’ = 100Q = 100(80) = 8000

6.10. PENERIMAAN

Penerimaan Total ( TR )
Adalah total hasil penerimaan penjualan dari produk yang diproduksi.

Penerimaan Rata - rata ( AR )


Adalah hasil dari penerimaan per unit yang diperoleh dari penjualan suatu
barang / jasa pada kuantitas tertentu. Fungsi Average Revenue sama dengan
fungsi permintaan dari harga barang tersebut.
TC = f (Q) atau TC = FC + VC
(Q)
AC = TC / Q
MC = TC = dTC / dQ
TR = f (Q) = P . Q
AR = TR / Q = (P.Q) / Q = P

Penerimaan Marginal ( MR )

Penerimaan Marjinal adalah pertambahan hasil penerimaan yang diperoleh akibat


pertambahan penjualan satu unit barang / jasa pada suatu kuantitas tertentu.
Contoh :
Diketahui TR = 6Q2 + 15Q + 1000, tentukan AR dan MR pada Q = 50 !
Jawaban :
AR = TR / Q
= 6Q + 15 + 1000 / Q
= 6(50) + 15 + 1000 / 50
= 335
MR = TR’
= 12Q + 15
= 12(50) + 14
= 614

1. Fungsi Permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Qd = 20 - 7P2 .


Tentukan elastisitas permintaan pada saat harga Rp 3 / unit. Bagaimana sifat elastis
permintaan tersebut, analisislah !
Dik : Qd = 20 - 7P2 maka Qd’= -14P
P = Rp 3 / unit
Jawab :

Matematika Bisnis untuk Tata Niaga


87
P P  14 P 2
 d  Qd '.  (14 P). 
Qd 20  7 P 2 20  7 P 2

 14 P 2  14(3) 2
Pada saat P=3 maka diperoleh  =2,93
20  7 P 2 20  7(3) 2

Analisis : Jadi Elastisitas Permintaan sebesar 2,93 pada saat harga produk sebesar
Rp 3 dan jika harga tersebut naik sebesar 1 % maka barang yang diminta akan turun
sebanyak 2,93 %

2. Fungsi Penawaran suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P2 = 45 + Qs .


Tentukan elastisitas penawaran pada saat harga Rp 5 / unit. Bagaimana sifat
elastisitas penawaran tersebut, analisislah !
Dik :
P2 = 45 + Qs maka Qs = P2 - 45 sehingga Qs’ = 2P
P = Rp 5 / unit
Jawab :

P P 2 p2
 s  Qs '.  s  (2 P). 2  2
Qs P  45 p  45
2(5) 2
untuk p  5 maka s   2,5
(5) 2  45

Analisis : Jadi Elastisitas Penawaran sebesar 2,5 pada saat harga produk sebesar Rp
5 dan jika harga tersebut naik sebesar 1 % maka barang yang ditawarkan akan
bertambah sebanyak 2,5 %.

Latihan Soal-soal Bab 6

1. Biaya total yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan ditunjukkan oleh persamaan
C=5Q2-1000Q+85.000

a. Berapa besarnya biaya total tersebut jika perusahaan memproduksi 90 unit output !

b. Hitunglah biaya tetap, biaya variabel, biaya rata-rata, biaya tetap rata-rata dan biaya
variabel rata-ratanya!

2.Berdasarkan data pada soal di atas, hitunglah pada tingkat produksi berapa unit
perusahaan tadi mencapai biaya total minimum. Berapa besarnya biaya total minimum
tersebut dan berapa biaya marjinalnya!

3. Fungsi penerimaan total yang dihadapi oleh seorang produsen dicerminkan oleh
R=4500Q-15Q2. Hitunglah besarnya penerimaan total dan penerimaan rata-rata bila
produsen tersebut memproduksi 100 unit output!

Matematika Bisnis untuk Tata Niaga


88
4. Berdasarkan data pada sosal di atas, hitunglah tingkat produksi yang menghasilkan
peneriamaan total maksismum. Berapa besarnya penerimaan total maksimum tersebut
dan berapa penerimaan marjinalnya!

5. Seorang produsen menghadapi fungsi permintaan Q=500-0,5P. Hitunglah tingkat


produksi yang menghasilkan penerimaan total maksimum. Berapa besarnya penerimaan
total maksimum tersebut dan berapa penerimaan rata-ratanya !

6. Penerimaan total yang diperoleh suatu perusahaan ditunjukkan oleh fungsi R=-3Q2
+750Q, sedangkan biaya total yang dikeluarkannya adalah C=5Q2-1000Q+85.000.
Hitunglah :

a. Tingkat produksi yang menghasilkan penerimaan maksimum!

b. Keuntungan atau kerugian jika memproduksi 100 unit output!

c. Berapa output harus dihasilkan bila perusahaan ingin memperoleh penerimaan total
sebesar 50.000!

5. Output suatu perusahaan akan terjual sebanyak 2000 unit jika harga per unit 100
rupiah, tetapi hanya akan terjual sebanyak 1500 unit jika harga per unit dinaikkan
menjadi 150 rupiah. Biaya total yang dikeluarkannya ditunjukkan oleh fungsi C=0,3Q2-
720Q+600.000. Hitunglah keuntungan atau kerugian perusahaan ini jika ia
memproduksi output sebanyak :

a. 750 unit b. 1.250 unit

7. Berdasarkan data di atas, hitunglah keuntungan atau kerugian perusahaan jika ia


berproduksi pada :

a. Tingkat produksi yang menghasilkan penerimaan total maksismum!

b. Tingkat produksi yang menunjukkan biaya total minimum!

c. Mana yang lebih baik bagi perusahaan, berproduksi pada tingkat produksi yang
menghasilkan penerimaan total maksimum ataukah pada tingkat produksi yang
menunjukkan biaya totalk minimum?

d. Mana yang lebih baik : berproduksi pada tingkat produksi yang menghasilkan
penerimaan total maksimum, tingkat produksi yang menunjukkan biaya total minimum,
ataukah pada tingkat produksi 1.250 unit?
8. Fungsi Permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan 4P = 80 - Q .
Tentukanlah tingkat penjualan yang menghasilkan penerimaan total, carilah harga
jualnya, hitunglah penerimaan jika terjual 15 unit, analisislah !

9. Fungsi permintaan akan suatu barang adalah : Q D = 40 − 2p2 .Hitunglah elastisitas


barang pada tingkat harga P = 5!

Matematika Bisnis untuk Tata Niaga


89
10. Contoh Fungsi produksi suatu komoditi adalah P = 2x - 3x 2 .Hitunglah elastisitas
produksinya pada tingkat penggunaan input sebanyak 4 unit dan 9 unit!

11. Jika diketahui bahwa fungsi biaya total untuk memproduksi suatu barang komoditi
adalah c = 4 + 2x + x 2 Tentukan : a. Biaya marginal b. Biaya rata-rata, dan biaya rata-
rata marginal.

12. Suatu perusahaan farmasi memproduksi suatu jenis obat dengan harga Rp 200,00
per unit. Jika biaya totalnya adalah : C(x) = 5000.000 + 80x + 0,003x2. dan kapasitas
produksi adalah 30.000 unit, berapakah unit produk yang harus dijual agar mendapatkan
keuntungan yang sebesar-besarnya

13. Fungsi biaya total sebuah perusahaan elektronik adalah C(x) = 0,04x3 - 0,3x2 + 2x +
1 dan fungsi permintaannya : D = 3,5 - 0,5x. Berapakah harga dan kwantitas barang
sehingga memberikan laba maksimum!

14. Diketahui fungsi permintaan D= 4 - 3x dan biaya rata-rata AC = 5. Tentukan


keuntungan maksimum yang diperoleh perusahaan tersebut !

15. Diketahui fungsi permitaan D = 6 - 3x dan fungsi biaya total : C(x) = x 2+ 3x + 4


Berapa jumlah barang yang harus dijual dan harga perunit barang agar diperoleh laba
yang maksimum dan gambarlah grafiknya.

16. Fungsi biaya total C(x) = 2x 2 - 5x + 3. Tentukan biaya marginal ketika x = 10; x =
400; x = 100 . 5. Jika fungsi permintaan D = 5 - 2x2 , carilah elastisitas permintaan
terhadap harga jika barang yang diterima adalah 10 unit; 5 unit; 2 unit.

17. Fungsi penjualan terhadap suatu produk industri adalah R = 400x - x 2 dan fungsi
biaya totalnya C = 1200 + 200x - 2x 2 + x 3 .

18. Tentukan besarnya hasil penjualan, biaya marginal dan jumlah barang yang terjual
ketika laba maksimum. 7.

19. Bila C(x) dola adalah biaya total memproduksi x pelindung kertas dan 50 x 2 C( x )
= 200 + + Tentukan : x 5 a. tentukan fungsi biaya marginal. b. fungsi marginal untuk x
= 10 40

20. c. biaya sebenarnya memproduksi pelindung kertas yang ke sebelas. 8. Bila C(x)
dolar menyatakan biaya total memproduksi x satuan barang dan C(x) = 3x 2 − 6x + 4 .
Tentukan :. a. fungsi biaya rata-rata. b. fungsi biaya marginal. c. tentukan minimum
mutlaknya biaya rata-rata.

21. Fungsi biaya total C diberikan oleh C(x) = 1 x 3 − 2 x 2 + 5x + 2 .

Tentukan : fungsi biaya marginal selang di mana biaya turun dan di mana naik!

Matematika Bisnis untuk Tata Niaga


90
22. . Bila R(x) menyatakan pendapatan total yang diterima dari penjualan x buah
televisi dan R(x) = 600 x − 20 x3 .

Tentukan : fungsi pendapatan marginal dan pendapatan marginal untuk x = 20 serta


pendapatan sebenarnya dari penjualan televisi ke duapuluh satu.

Matematika Bisnis untuk Tata Niaga


91

Anda mungkin juga menyukai