1. KRISMOLITA
2. M. YUSUF KURNIAWAN
Misalkan suatu benda dijatuhkan dari gedung yang cukup tinggi dengan
kecepatan awal v(0) = 0. Seseorang ingin mengetahui kecepatan benda pada
setiap saat t > 0. Apabila semua hambatan diabaikan, menurut hukum Newton
kedua
dv
m = mg.......................... (2.1)
dt
v = gt + C, C konstan sebarang
C = 0.
Jadi solusi umum v = gt adalah kecepatan gerak suatu benda jatuh dengan
kecepatan awal nol bila hanya gaya grafitasi yang mempengaruhinya.
Peristiwa benda jatuh dari suatu ketinggian dengan formula (2.1) sebagai
contoh sederhana yang mengilustrasikan dua sifat pokok yang melekat pada
persamaan diferensial orde-1. Pertama proses pengintegralan diperlukan untuk
memperoleh v dari turunannya v’, dan kedua proses pengintegralan menghasilkan
sebuah konstan integrasi sebarang yang selanjutnya dapat dicari nilainya bila
kondisi awalnya diketahui (masalah nilai awal).
dengan f suatu fungsi kontinu pada suatu interval real, dapat dicari
penyelesaiannya dengan cara mengintegralkan ke dua ruas. Akan tetapi perhatikan
bila persamaan diferensial berbentuk
dy
= f(x,y), ............................(2.2)
dx
yang turunannya adalah suatu fungsi dalam dua variabel x dan y. Untuk
mencari penyelesaian (2.2) kadang tidak mudah. Bila f(x,y) dapat difaktorkan ke
faktor- faktor yang hanya memuat x atau y, yakni
dy
= f(x,y) = p(x) q(y),......................(2,3)
dx
dy y ' (x)
= dx
q( y) q¿¿
Sehingga diperoleh
y ' (x)
dx = p(x) dx
q¿¿
du
∫ q (u) = ∫ p(x ) dx + c, c konstan sembarang
Selanjutnya subtitusikan kembali u = y(x) diperoleh solusi umum (2.3). Dalam
beberapa kasus persamaan diferensial muncul dalam bentuk
M(x,y) dx + N(x,y) dy = 0,
misalnya
a. Ye-x dy + x dx = 0.
b. sec x dy – x cot y dx = 0.
c. (xex – e2y ) dy + (ey + x) dx = 0.
Persamaan diferensial pada Contoh a dan b dapat diubah dalam bentuk variabel
terpisah sedangkan c tidak dapat. Persamaan diferensial biasa orde-1 derajat-1
sering dapat dinyatakan dalam bentuk
M(x) dx + N(y) dy = 0
dengan M(x) dan N(y) berturut-turut adalah fungsi dalam variabel x dan y.
Persamaan diferensial di atas adalah persamaan diferensial dengan variabel
terpisah. Untuk mencari solusi umum persamaan diferensial seperti ini dapat
dilakukan dengan cara mengintegralkan masing-masing suku dalam persamaan
itu.
∫ M ( x ) dx +∫ N ( y ) dy = ∫ 0 dx
∫ M ( x ) dx +∫ N ( y ) dy = c, c konstan sebarang
Solusi : ∫ f ( x ) dx + ∫ g ( y ) dy = c
Contoh: ( x + 1 ) dx + (x2– 3 ) dy = 0
1 2 1
Penyelesaian : x + x + y 3 – 3y = c
2 3
Bentuk umum
M ( x, y) dx+ N( x, y)
Bentuk umum persamaan differensial : f1 (x) g1 (y) dx + f2 (x) g2 (y) dx = 0
1
Solusi nya mereduksi dengan mengalikan
g 1 ( y) f 2( x )
f 1( x ) g 2 ( y)
Jadi dx + dy = 0
f 2( x ) g 1 ( y)
f ( x) g ( y)
∫ f 1( x) dx +∫ g 2 ( y) dy=C
2 1
Contoh:
1. x dy – y dx = 0
1
penyelesain / solusi di reduksi
xy
x dy− y dx
=0
xy
1 1
dy - dx = 0
y x
lny−ln x=c
lny−ln x=lnc
lny = lnc + lnx sifat logaritma
lny = ln(c.x)
lny = c.x solusi nya
2. y ( x -1 ) dx + ( y + 2 ) x dy = 0
1
penyelesaian dengan mereduksi
xy
x−1 y +2
∫ dx + ∫ dy = 0
x y
1 2
∫ 1− x dx + ∫ 1+ y dy = ∫ 0
x – lnx + y + 2 lny = c solusinya
3. (4x + 6xy2) dx + 3 ( y + x2 y) dy = 0
Bentuk sederhana nya 2x ( 2 + 3y2) dx + 3y ( 1 + x2 ) dy = 0
1
Di reduksi
( 1+ x ) (2+ 3 y2 )
2
misal u = 1+ x 2
du = 2x dx
misal u =2+3 y 2
du = 6 y
1
du=3 y dy
2
2x 3y
Di peroleh 2 dx + =0
1+ x 2+ 3 y 2
2x 3y
Solusi ∫ 2
dx + ∫ dy=0
1+ x 2+3 y 2
1 1 1
∫ u du + ∫ u . 2 du = 0
1
ln(1 + x2) + ln (2+3 y 2 ¿ = ln c
2
(1 + x ) (2+3 y 2 ¿=c solusi nya
2 2
TERIMAKASI