Anda di halaman 1dari 6

RANGKUMAN MATERI PERTEMUAN KETIGA

“PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE SATU”

KELOMPOK 5

NAMA : HIJRIA BR TARIGAN (4181121021)

STEPHANIE SISILIA BR SEMBIRING (4183121024)

SYARIF MAULANA (4183321016)

YOSUA NATANAEL (4183121051)

KELAS : FISIKA DIK B 2018

A. Pengertian Persamaan Differensial Orde Satu


Persamaan differensial orde satu dapat dinyatakan dalam
dy
=f ( x , y)
dx
Atau dalam bentuk derivatif
M ( x , y ) dx+ N ( x , y ) dy=0
Misal F suatu fungsi dari dua variabel real, dan F kontiniu pada turunan pertama pada
domain D maka jumlah dF didefinisikan sebagai
∂ F( x , y) ∂ F(x , y)
dF ( x , y )= dx+ dy
∂x ∂y
Untuk semua ( x , y ) ϵ D

Untuk mendapatkan susunan dari persamaan diferensial. Bentuk da angka dapat diukur
dengan integral langsung.

dy
f (x)
dx

∫ dy=∫ f ( x ) dx
y(x) = 6 (x) + C
6(x) → anti dari vaktif dari f(x)

6(x) = f(x)

d
f ( x ) dv=f ( x )
dv ∫
6(x) =

Contoh:

dy
=3 x2 −4 x +e 2 x
dx

y (x )∫ ( 3 x 2−4 x +e 2 x ¿) dx ¿

1
y ( x ) =x3 −2 x 2+ e 2 x +c
2

PD Variabel Terpisah dan PD Homogen

Persamaan diferensial orde satu yang dapat ditulis dalam bentuk:

g( y) y’ = f (x) .…........................................................................... (1)

disebut PD orde satu variabel terpisah.

dy
Dengan mengambil y’= , PD (1) dapat dituliskan dalam bentuk
dx

g( y) dy = f (x) dx . .......................................................(2)

contoh:

PD: xyy’+ x 2 +1 = 0 adalah PD variabel terpisah karena dapat dituliskan

dalam bentuk (1), yaitu:

x 2+1 x 2 +1
yy’+ ( ) x
=0 atau y y ' =−
x ( )
B. Aplikasi Persamaan Diferensial Orde Satu
1. Persamaan gerak benda
dv md 2 x
F=m.a=m =
dt dt 2

Definisi 1
Suatu PD orde satu dapat dinyatakan secara umum dalam dua bentuk, yaitu:

Bentuk implisit
dy
(
F x, y
dx)=0 atau F ( x , y , y ' )=0 … … … … … … … … … … (1 )

Bentuk eksplisit
dy
=f ( x , y ) atau y ' =f ( x , y ) … … … … … … … … … … … ..(2)
dx

Contoh-contoh mengidentifikasi PD orde satu:

dy 2 2
1. xy’ + y 2 + x 2 + 1 = 0 atau x y x +1=0 → (pada orde satu bentuk implicit)
dx
2. y”=2y + e x → (bukan pada orde satu, pada orde dua bentuk implicit)
3. y’= 2y + e x → ( pada orde satu bentuk eksplisit f(x,y)=2y +e2)
4. y”= xy + x 2 (bukan PD orde satu, PD orde dua bentuk eksplisit)

Definisi 2

Suatu fungsi y = y(x) dikatakan solusi PD (1) atau (2) apabila y = y(x) dan

turunannya y¢ memenuhi PD (1) atau (2).

2. Masalah dalam Mekanik


Misal ∆ x adalah perubahan jarak yang ditimbulkan benda bergerak selama waktu ∆ t
maka kecepatan rata-rata didefinisikan:
∆ x x B −x A
v r= =
∆ t t B −t A
Selanjutnya kecepatan sesaat adalah:

∆x
v=lim v r = lim
∆→0 ∆ t →0 ∆t

dx m
v= ( )
dt dt

dv m
v= ( )
dt dt 2

Hukum Newton 1, hukum ini juga disebut hukum kelembaman Newton yang berbunyi:
“setiap benda akan berada dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan kecuali jika benda
itu dipaksa oleh gaya0gaya yang bekerja pada benda itu.”

Hukum Newton II, percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada sebuah
benda berbanding lurus (sebanding ) dengan besar gaya itu, dan berbanding terbalik dengan
massa kelembaman benda itu. Secara matematis dapat ditulis sebagai a = F/m atau F = ma
dimana f adalah gaya dam m satuan massa.

Analog dengan hukum Newton II ini, gerak jatuh bebas suatu benda dengan berat W
tanpa mengikutsertakan gaya gesek udara adalah

W =mg

F dalam hal ini direpresentasikan dengan W dan a = g, sehingga kita bisa tulis

mg=W

ma=F

dv
m =F
dt

dv dx
m =F
dx dt

dv
mv =F
dx
Adalah model dari persamaan differensial orde satu.

3. Pertumbuhan dan Peluruhan


Jika Q menunjukan jumlah, kuantitas atau kualitas sesuatu dalam waktu t, maka
perubahan (bertambah = pertumbuhan atau berkurang = peluruhan) yang ditimbulkan dengna
dQ/dt berbanding lurus dengan kuantitas Q, dengan kata lain
dQ
=rQ pertumbuhan
dt
dQ
=rQ peluruhan
dt
4. Peluruhan Radioaktif
Radioaktif isotop Thorium.234 meluruh pada tingkat yang sebanding dengan jumlah
isotop. Jika 100 mg dari material meluruh menjadi 82.04 mg dalam satu minggu maka tentukan
ekspresi jumlah pada saat tertentu: gunakan rumus peluruhan, misal Q jumlah isotop Thorium
234 maka dalam waktu t model peristiwa peluruhan itu adalah
dQ
=−rQ
dt
Q ( 0 )=100
Kemudian selesaikan persamaan diferensial ini akan diperoleh
Q ( t ) =100 e−0,02828t
Dengan mengetahui ekspresi ini akan menjadi mudah untuk menjawab pertanyaan diatas.

5. Hukum Pendinginan Newton


Perubahan suhu suatu benda atau bahan yang mengalami proses pendinginan sebanding
dengan perbedaan antara suhu benda dengan atau suhu sekitarnya. Dengna demikian bila Suhu
benda itu adalah x dan suhu sekitarnya itu adalah x s maka pendinginan Newton terhadap waktu t
digambarkan dengan
dx
=k ( x−x s ) , k >0
dt
Dimana k adalah konstanta tingkat pendinginan.
DAFTAR PUSTAKA
Dafik (1999) Persamaan Diferensial Biasa, Jember: Universitas Jember

Anda mungkin juga menyukai