Anda di halaman 1dari 3

Houston: 

Meski harga minyak tercatat merugi di hari terakhir 2019, namun pada tahun
tersebut harga minyak dunia membukukan kenaikan tahunan terbesar sejak 2016. Hal
itu lantaran didorong oleh perjanjian ekonomi dan perdagangan fase satu antara
Amerika Serikat dan Tiongkok, termasuk konsensus antara Organisasi Negara
Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya.
 
Patokan AS, WTI naik lebih dari 34 persen pada 2019, kinerja tahunan terkuat sejak
2016. Sementara patokan global minyak mentah Brent naik hampir 23 persen. Kedua
indeks berada di bawah level puncaknya pada April ketika pertumbuhan WTI melebihi
40 persen, dan minyak mentah Brent naik lebih dari 30 persen.
 
Mengutip Xinhua, Kamis, 2 Januari 2019, harga minyak menunjukkan momentum tren
naik pada bulan-bulan pertama 2019 karena beberapa kekhawatiran geopolitik dan
keputusan OPEC untuk pengurangan produksi. Kemudian momentum itu melambat
terutama karena kekhawatiran atas penurunan permintaan minyak mentah.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?

Harga minyak telah berada di jalur untuk kinerja yang lebih kuat baru-baru ini di tengah
meningkatnya prospek hubungan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok,
serta kesepakatan antara OPEC dan produsen sekutunya untuk pengurangan pasokan
lebih lanjut.
 
Namun, risiko penurunan tetap ada. Analis telah memperingatkan risiko tren turun
karena ada tantangan yang meningkat di sektor energi, seperti perubahan iklim dan
kemajuan kendaraan listrik. Beberapa orang berpendapat bahwa berdasarkan data
otentik, sektor minyak mungkin memasuki dekade terakhir pertumbuhan.
 
Sebagai contoh, Shell dan lainnya memperkirakan permintaan minyak global dapat
mencapai puncaknya sebelum 2030. Analis juga meragukan bahwa boom minyak shale
AS akan berkelanjutan dalam satu dekade lagi setelah satu dekade pasang surut.
 
Menurut Haynes dan Boone, sebuah firma hukum perusahaan internasional yang
berkantor pusat di negara bagian Texas, AS, sebanyak 50 perusahaan energi
mengajukan kebangkrutan selama sembilan bulan pertama 2019, termasuk lebih dari 30
produsen minyak dan gas, lebih dari itu untuk seluruh 2018.
 
Kebangkrutan minyak dan gas terbesar pada 2019 melibatkan EP Energy. Produsen
minyak dan gas yang berbasis di Houston mengajukan perlindungan kebangkrutan pada
Oktober. Selain itu, tingkat persediaan minyak global merupakan faktor penting untuk
memengaruhi harga minyak dalam waktu dekat.
 
Dalam Outlook Energi Jangka Pendek akhir tahun yang dirilis pada Desember 2019,
Administrasi Informasi Energi (EIA) AS memperkirakan bahwa harga spot Brent akan
lebih rendah secara rata-rata pada 2020 daripada di 2019 karena perkiraan kenaikan
persediaan minyak global, terutama di paruh pertama tahun depan.
 
EIA memperkirakan harga spot Brent secara rata-rata akan di USD61 per barel pada
2020, turun dari rata-rata di 2019 yang berada di USD64 per barel. Sementara harga
WTI akan rata-rata USD5,50 per barel atau lebih rendah dibandingkan dengan harga
Brent pada 2020.
Mataram (Suara NTB) – Pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) dan Usaha Kecil dan
Menengah (UKM) menunjukkan sikap antusiasmenya menyambut gelaran MotoGP
2021 mendatang. Hal itu ditunjukkan dengan penyerahan contoh produk kerajinan
dari IKM dan UKM di Lombok Tengah kepada pihak Mandalika Grand Prix
Association  (MGPA).

Perwakilan Tim MGPA, Awalutfi Andika, menerangkan bahwa Tim MGPA akan
memilih beberapa produk unggulan dari IKM dan UKM di Lombok Tengah yang telah
diserahkan untuk dimasukkan dalam marketplace ataupun laman resmi MotoGP.

‘’Diharapkan produk UKM dan  IKM Lombok Tengah tersebut bisa menjadi
alternatif merchandise atau suvenir MotoGP ,’’ ujarnya, Senin, 27 Januari 2020
seperti dikutip dari laman resmi MGPA.

Produk kerajinan yang diserahkan, merupakan hasil pembinaan Dinas Perindustrian


dan Perdagangan (Disperindag) Lombok Tengah. Terdapat 30 jenis produk unggulan
kategori ekspor yang diserahkan. Diantaranya berupa makanan dan minuman khas
Lombok Tengah yang akan menjadi penunjang kebutuhan makan dan minum
wisatawan selama gelaran balap motor internasional tersebut berlangsung.

Selain itu ada juga beberapa jenis kerajinan perak, anyaman bambu, anyaman
rotan/ketak, gerabah, tenun, kerajinan kerang, furniture kayu, kerajinan serabut
kelapa, batik Sasambo dan kerajinan tas dari tenun.

MGPA saat ini tengah menyiapkan pelatihan khusus dari tim designer produk MGPA
bagi IKM dan UKM yang produknya dinyatakan lulus dan layak menjadi suvenir
MotoGP. Hal tersebut terutama untuk meningkatkan nilai jual produk. ‘’Semua
dilakukan karena MGPA juga bertujuan untuk menggerakkan perekonomian
setempat dengan berpihak pada UKM dan IKM,’’ ujar Andika.

Anda mungkin juga menyukai