Anda di halaman 1dari 3

Solusi UAS MA1201 Matematika 2A

Semester II 2018/2019

Bagian A

1. Untuk k = 0, persamaan kurva ketinggian f (x, y) = k


adalah y = x2 − 1. Untuk k = 1, persamaan kurva ket-
inggiannya adalah y = x2 . Untuk k = 2, persamaan
kurva ketinggiannya adalah y = x2 + 1. Grafik ketiga
kurva tersebut dalam satu sistem koordinat adalah seba-
gai berikut:

.
x3 + x2
2. Solusi 1. Nilai limit tersebut sepanjang garis y = x adalah lim = 1. Sedangkan sepanjang garis
x→0 x2 + x3
x3
y = 0, nilai limit lim = 0. Jadi, limit tersebut tidak ada.
x→0 x2
Solusi 2. Nilai limit tersebut sepanjang garis y = mx adalah

x3 + m2 x2 x + m2
lim = lim = m2 .
x→0 x2 + m3 x3 x→0 1 + m3 x

Nilai tersebut bergantung pada pemilihan m, sehingga limit tersebut tidak ada.
Solusi 3. Menggunakan substitusi koordinat polar y = r sin θ dan x = r cos θ, diperoleh

x3 + y 2 r3 cos3 θ + r2 sin2 θ r cos3 θ + sin2 θ


lim = lim = lim = tan2 θ.
(x,y)→(0,0) x2 + y 3 r→0 r 2 cos2 θ + r 3 sin3 θ r→0 cos2 θ + r sin3 θ

Limit bergantung pada θ, sehingga nilai limit tidak ada.

3. Kita hitung langsung


Z 2Z 1 Z 2 Z 2
1 2
yexy dx dy = exy 0 dy = (ey − 1) dy = (ey − y) 0 = e2 − 3.
0 0 0 0

Z 1Z 2
Catatan: Dengan mengubah urutan pengintegralan, integral pada soal sama dengan yexy dy dx.
0 0
Integral bagian dalam dapat dihitung secara parsial, menghasilkan

exy y=2 2e2x e2x


Z 2  xy 
xy e 1
ye dy = y − 2 = − 2 + 2.
0 x x y=0 x x x
1
2e2x e2x
Z 
1
Integral bagian luar, yaitu − 2 + 2 dx adalah integral tak wajar yang tidak mudah dihitung
0 x x x
(namun bisa dihitung).

4. Persamaan diferensial tersebut memiliki persamaan karakteristik r2 − 3r + 2 = 0, yang memiliki dua akar
real berbeda r1 = 2 dan r2 = 1. Dengan demikian, solusi umumnya adalah y = C1 e2x + C2 ex .

5. Tabung dengan jari-jari r dan tinggi t memiliki volume V (r, t) = πr2 t. Dengan demikian, hampiran untuk
galat (selisih) volume menggunakan diferensial adalah
∂V ∂V 36
∆V ≈ dV = dr + dt = 2πrt∆r + πr2 ∆t = 2π · 3 · 15 · 0, 1 + π · 32 · (−0, 2) = π.
∂r ∂t 5

6. Daerah D dibatasi oleh lingkaran x2 + y 2 = 2, atau dalam persamaan polar adalah r = 2, dan garis y = 1,
atau dalam persamaan polar r = 1/ sin θ. Daerah D juga dibatasi oleh θ = π/4 dan θ = π/2. Dengan
ZZ Z π/2 Z 2
demikian, 1 dA = r dr dθ.
D π/4 1/ sin θ
7. Nilai fungsi naik paling cepat pada arah yang sama dengan vektor gradien dan laju perubahannya sama
dengan panjang vektor gradien. Disimpulkan bahwa ∇f (1, 1) = αh3, 4i dengan α suatu konstanta positif dan
k∇f (1, 1)k = 10. Selanjutnya diperoleh 5α = |α|kh3, 4ik = 10, sehingga α = 2. Kita simpulkan ∇f (1, 1) =
h6, 8i.
Bagian B
ZZ
1. (a) Massa lamina tersebut adalah δ(x, y) dA. Integral tersebut dapat dinyatakan sebagai integral beru-
D Z 1Z 2 Z 2 Z y/2
lang dalam dua urutan pengintegralan berbeda, yaitu δ(x, y) dy dx = δ(x, y) dx dy.
0 2x 0 0
Z  2
y
(b) Karena cos dy tidak dapat ditentukan dengan mudah, kita gunakan integral berulang kedua
4
di atas, yaitu
Z 2 Z y/2  2 Z 2  2  y/2 Z 2  2  2  2
y y y y y
cos dx dy = x cos dy = cos dy = sin = sin 1.
0 0 4 0 4 0
0 2 4 4 0

2. (a) Persamaan karakteristik dari PD homogen y 00 − 2y 0 + y = 0 adalah r2 − 2r + 1 = 0, yang memiliki dua


akar kembar r = 1. Jadi, PD homogen tersebut memiliki solusi yh = C1 ex + C2 xex .
(b) Solusi 1. Dengan metode koefisien tak tentu, akan dicari solusi khusus berbentuk yp = Ax2 ex karena
ex dan xex adalah solusi dari PD homogen di atas. Untuk yp tersebut, berlaku
yp0 = A(x2 ex + 2xex )
yp00 = A(x2 ex + 2xex + 2xex + 2ex ).
Substitusikan yp ke PD yang diminta diperoleh 2ex = yp00 − 2yp0 + yp = 2Aex . Jadi, A = 1 sehingga
yp = x 2 e x .
Solusi 2. Dengan metode variasi parameter, akan dicari solusi khusus berbentuk yp = v1 ex + v2 xex
dengan v1 , v2 adalah fungsi yang memenuhi persamaan
v10 ex + v20 xex = 0
v10 ex + v20 (ex + xex ) = 2ex .
Dengan eliminasi (atau Metode Cramer) diperoleh v20 = 2 dan v10 = −2x. Jadi, v2 = 2x dan v1 = −x2 ,
sehingga yp = −x2 ex + 2x2 ex = x2 ex .
(c) Solusi umum y dari persamaan diferensial (tak homogen) yang diminta adalah
y = yh + yp = C1 ex + C2 xex + x2 ex .

3. (a) Solusi 1. Perhatikan


p bahwa ABC adalah suatu segitiga dengan sudut siku-siku di B. Panjang sisi
AB (alas) adalah p2 + q 2 sementara panjang sisi BC (tinggi) adalah r. Dengan demikian, luasnya
1 p 2(p + q)2 + 2
adalah L = r p2 + q 2 . Karena C terletak pada permukaan di soal, maka r = p . Jadi,
2 p2 + q 2
luas segitiga ABC (sebagai fungsi dalam p, q) adalah L(p, q) = (p + q)2 + 1.
Solusi 2. Luas segitiga di ruang dapat dihitung menggunakan hasil kali silang, yaitu

i j k
1 1
1
= khqr, −pr, 0ik = 1 q 2 r2 + p2 r2 = 1 r p2 + r2 .
p p
L = kAB × ACk = p q 0
2 2
p q r 2
2 2

2(p + q)2 + 2
Karena C terletak pada permukaan di soal, maka r = p . Jadi, luas segitiga ABC (sebagai
p2 + q 2
fungsi dalam p, q) adalah L(p, q) = (p + q)2 + 1.
(b) Kita mencari nilai ekstrem L(p, q) = (p + q)2 + 1 dengan kendala g(p, q) = p2 + 2q 2 − 3 = 0.
Dengan Metode Pengali Lagrange, titik ekstrem adalah solusi persamaan ∇L(p, q) = λ∇g(p, q) dan
g(p, q) = 0, yaitu
2(p + q) = λ · 2p (1)
2(p + q) = λ · 4q (2)
2 2
p + 2q = 3. (3)
Dari persamaan (1) dan (2) diperoleh λp = p + q = λ · 2q sehingga λ(p − 2q) = 0.
• Untuk λ 6= 0, kita peroleh p = 2q. Substitusikan ini ke persamaan (3) diperoleh√ 4q 2 + 2q

2 = 3

sehingga √q 2 = 1/2. Dalam


√ kasus ini, diperoleh dua kemungkinan, yaitu q = 1/ 2, p = 2 dan
q√= −1/√ 2, p = − 2. Kedua kemungkinan tersebut menghasilkan nilai yang sama L(p, q) =
( 2 + 1/ 2)2 + 1 = 11/2.
• Untuk λ = 0, dari persamaan (1) diperoleh p+q = 0, sehingga p = −q. Substitusikan ke persamaan
(3), diperoleh 3q 2 = 3, yaitu q = ±1. Dalam kasus ini kita peroleh dua kemungkinan, yaitu
p = −q = 1 atau p = −q = −1. Keduanya menghasilkan nilai yang sama L(p, q) = (p + q)2 + 1 = 1.
Dengan membandingkan keduanya, diperoleh nilai minimum 1 dan nilai maksimum 11/2.
Catatan: Masalah ini juga dapat diselesaikan dengan menggunakan parameterisasi elips sehingga men-
jadi masalah maksimum dan minimum tanpa kendala.

Anda mungkin juga menyukai