Anda di halaman 1dari 12

Nama : A.Muh.

Syahrul
Nim : 60600119036
Kelas : A
BAB VI
TEOREMA GREEN, STOKES DAN GAUSS

6.1 Teorema Green


Teori ini adalah teori yang sangat penting jika dihubungkan dengan
integrasi garis pada kurva tertutup bidang. Teori ini menjelaskan hubungan antara
integral garis di sepanjang kurva (atau kurva-kurva) yang membentuk atau
membangun sebuah daerah/domain/region dan integral ganda (double integral)
atau integral integral permukaan yang di ambil di daerah tersebut. Dengan kata
lain teori ini menjelaskan bahwa permasalahan integral garis dapat di selesaikan
dengan integral permukaan dan demikian sebaliknya. Hal ini diungkapkan oleh
G. Green, seorang matematikawan Inggris di awal abad 19.

Teorema: Misal D suatu domain dari bidang xy dan C adaalah lengkung (kurva)
tertutup yang licin (smooth) di D, dengan interior juga di D. Misalkan
P(x,y), Q(x,y) adalah fungsi-fungsi yang ditentukan, kontinu dan
mempunyai turunan parsial pertama yang kontinu di D, maka :
 ∂Q ∂P 
∫C
Pdx + Qdy = ∫∫ 
R 
− dxdy , R daerah tertutup yang dibatasi C.
∂x ∂y 
Bukti :
Teori ini akan dibuktikan dengan menampilkan R dalam bentuk :
a ≤ x ≤ b;
c ≤ y ≤ d;

dimana f1 (x ) ≤ y ≤ f 2 ( x ) dan g1 ( y ) ≤ x ≤ g 2 ( y ) seperti terlihat dalam gambar di


bawah ini :
y
d
y = f2 ( x)
R

c y = f1(x)

a b x

∂P
Integral lipat dua ∫∫ ∂y dxdy dapat ditulis dalam bentuk integral iterasi
R

b
∂p f 2 ( x ) ∂P
∫∫R ∂y dxdy = ∫a ∫f1 ( x ) ∂y dydx . Sekarang dapat kita integrasikan :
b
∂P
∫∫R ∂y dxdy = ∫a {P[x, f 2 (x )] − P[x, f1 (x )]}dx
b b
= − ∫ P[x, f 2 (x )]dx − ∫ P[x, f1 (x )]dx
a a
= − ∫ P( x, y )dx
C

∂Q
Dengan jalan yang sama maka ∫∫ ∂y dxdy dapat ditulis dalam integrasi
R

 ∂Q ∂P 
∫ Q(x, y )dy
C
sehingga ∫ Pdx + Qdy = ∫∫  ∂x − ∂y dxdy .
C R
Dengan ini teorema

GREEN telah terbukti kebenarannya.


Domain D atau daerah D dalam Teorema ini harus mememnuhi sifat-sifat
sebagai berikut :
1. merupakan domain / daerah yang tertutup dan terbatas.
2. memuat sejumlah terhingga kurva tertutup sederhana yang tidak saling
berpotongan satu sama lain.
3. setiap kurva tertutup sederhana tersebut harus licin (smooth).
Domain/daerah yang memenuhi sifat-sifat di atas disebut daerah reguler (reguler
region)

Contoh soal :
(π , 2 )

∫ (6 xy − y )dx + (3x )
− 2 xy dy sepanjang cycloid
2 2
1. Hitung
( )
0, 0

x = θ − sin θ ; y = 1 − cos θ .
2 ∂M
Penyelesaian : M = 6 xy − y → = 6x − 2 y
∂y
∂N
N = 3x 2 − 2 xy → = 6x − 2 y
∂x
∂M ∂N
Jadi = , maka integral di atas tidak tergantung lintasan.
∂y ∂x
Dengan lintasan garis lurus dari (0,0) ke (π ,2) persamaan garisnya adalah
2 π π
y= x atau x = y ; dx = dy
π 2 2
(π , 2 ) 2
π   3
∫ (6 xy − y )dx + (3x ) ( ) 
2 2
− 2 xy dy = ∫ 3πy 2 − y 2  dy  +  π 2 y 2 − πy 2 dy
( )
0, 0 0  2   4 
2 2 2
3 π 3  9 3  19 3 
= ∫  π 2 − + π 2 − π  y 2 dy = ∫  π 2 − π  y 2 dy =  π 2 − π  y 3
0
2 2 4  0
4 2  3 4 2  0

89 3 
=  π 2 − π  = 6π 2 − 4π
3 4 2 

∫ (3x )
− 8 y 2 dx + (4 y − 6 xy )dy ,
2
2. Ujilah Teorema GREEN dalam bidang untuk
C

dimana C adalah batas daerah yang di definisikan oleh x = 0, y = 0, x + y = 1 .


Penyelesaian :
y

1 x

Dengan Integral Garis :


• dari (0,1) ke (1,0) ;y = 0 ; dy = 0
1

∫ (3x − 8 y 2 )dx + (4 y − 6 xy )dy = ∫ 3x 2 dx = x 3 = 1


2 1

0
C 0

• dari (1,0) ke (0,1)


Persamaan garisnya x + y = 1 → y = 1 − x ; dy = − dx

( )
0

∫ (3x )
− 8 y dx + (4 y − 6 xy )dy = ∫ 3x 2 − 8(1 − x ) dx + (4(1 − x ) − 6 x(1 − x ))(− dx )
2 2 2

C 1
0 0

= ∫ (3 x − 8 x − 8 + 16 x − 4 + 10 x − 6 x )dx = − x 3 − 12 x + 13x 2
2 2 11 2

1
3 1

11 8
= + 12 − 13 =
3 3
• dari (0,1) ke (0,0); lintasan x = 0 ; dx = 0
0

∫ (3x )
− 8 y 2 dx + (4 y − 6 xy )dy = ∫ 4 ydy = 2 y 2
2 0
= −2
1
C 1

∫ (3x ) 8 5
Jadi : 2
− 8 y 2 dx + (4 y − 6 xy )dy = 1 + −2=
C
3 3

∂N ∂M
Dengan Teorema GREEN di bidang − = 10 y
∂x ∂y
1

∫ (3x ) 1− x
− 8 y 2 dx + (4 y − 6 xy )dy = ∫ ∫ (10 y )dydx
1 1− x
2
= ∫ 5y2 dx
0 0 0
C 0

1
1
(  1 
)  1 5
= ∫ 5 1 − 2 x + x dx = 5 x − x 2 + x 3  = 51 − 1 +  =
2

3 3
0
 3 0 
6.2 Teorema Stokes
Rumusan dari teorema Stokes’s adalah :
 ∂R ∂Q   ∂P ∂R   ∂Q ∂P  
∫∫  ∂y − ∂z  cosα
S
+  −
 ∂z ∂x 
 cos β +  −  cos γ dA = ∫ Pdx + Qdy + Rdz
 ∂x ∂y   C

Teorema Stokes memainkan peranan di dalam dimensi-3 seperti halnya Teorema


Green di bidang. Teori ini memiliki andil besar dalam ilmu fisika matematika.
Dalam perumusan di atas, S adalah sebuah permukaan yang dibatasi oleh
sebuah kurva C; P,Q dan R adalah fungsi-fungsi dalam x,y dan z.
Sudut-sudut α,β dan γ adalah sudut-sudut yang
dibentuk oleh normal n terhadap sumbu-sumbu x,y
dan z. Dalam kasus S adalah sebuah daerah di
bidang xy, Teorema Stokes’s identik dengan
Toeorema Green di bidang, dalam kasus ini jika kita
pilih arah z yang positif maka cos α = 0, cos β = 0
dan cos γ = 1. Sehingga selama dz = 0 sepanjang
kurva C dalam kasus ini maka :
 ∂Q ∂P 
∫∫  ∂x − ∂y dA = ∫ Pdx + Qdy
S C

Rumusan ini adalah merupakan Teorema Green di bidang.


Teorema Stokes dapat diberikan dalam bentuk vektor sebagai berikut :
Misalkan S suatu permukaan terbuka, bermuka dua dan dibatasi oleh lengkung C
yang sederhana. Garis normal pada S mempunyai arah positif disatu pihak dan
arah negatif dipuhak lain. Arah dari lengkung C disebut positif jika seorang
berjalan menyusur keliling C senantiasa mempunyai luas disebelah kirinya.
Dengan kata lain berlawanan dengan arah perputaran jarum jam.
Normal pada S disebarang titik adalah dapat diberikan sebagai berikut:
n = cos α i + cos β j + cos γ k
Suatu vektor A = A1 i + A2 j + A3 k bersifat bahwa A1, A2 dan A3 kontinu,
bernilai tunggal dan mempunyai turunan parsial yang kontinu di S.
Teorema Stokes menyatakan bahwa tangensial komponen dari vektor A
sekeliling lengkung tertutup C sama dengan integral luas dari komponen normal
dari rotasi A jika dikenakan pada permukaan S yang dibatasi oleh C.
Secara Rumus dapat dituliskan sebagai ∫ A • dr = ∫∫ (∇ × A ) • n ds
C S

Pembuktiannya diberikan sebagai berikut:


Misalkan S adalah permukaan dengan proyeksi pada bidang-bidang xy, yz dan xz
merupakan daerah yang dibatasi oleh lengkung tertutup sederhana. Persamaan
untuk S dapat dituliskan dalam bentuk z = ƒ(x,y), x = g(y,z), y = h(x,z) dengan
ƒ,g,h bernilai tunggal, kontinu dan merupakan fungsi yang dapat diturunkan.
Yang harus ditunjukkan adalah:

∫∫ (∇ × A ) • n ds = ∫∫ [∇ × ( A i + A j + A k )] • n ds = ∫ A • dr
S S
1 2 3
C

z
C
ds
S

o
y
R
dx dy

Mula-mula pertimbangkan: ∫∫ [∇ × ( A i )] • n ds
S
1

i j k
∂ ∂ ∂ ∂A ∂A
∇×(A1 i) = = 1 j− 1 k
∂x ∂y ∂z ∂z ∂y
A1 0 0

[∇ × ( A1i )] • n dS =  ∂A1 j • n − ∂A1 k • n  dS ………………………..(1)


 ∂z ∂y 
Jika persamaan untuk S dipilih z = ƒ(x,y) maka vektor posisi untuk setiap titik dari
∂r ∂z ∂f ∂r
S adalah r = xi + yj +ƒ(x,y)k sehingga = j + k = j + k tetapi adalah
∂y ∂y ∂y ∂y
vektor yang menyinggung permukaan S, maka vektor tersebut tegak lurus dengan
n, sehingga:
∂r ∂z ∂z
n• = n • j + n • k = 0 atau n • j = - n • k
∂y ∂y ∂y
Subtitusikan dalam persamaan (1)
 ∂A1 ∂A   ∂A ∂z ∂A 
 n • j + 1 n • k  dS =  − 1 n • k − 1 n • k  dS
 ∂z ∂y   ∂z ∂y ∂y 
 ∂A ∂A ∂z 
Atau [∇ × ( A1i )] • n dS =  1 + 1 n • k dS ………………………(2)
 ∂y ∂z ∂y 

∂A1 ∂A1 ∂z ∂F
pada permukaan S : A1(x,y,z) = A1{x,y,f(x,y)} = F(x,y) maka + =
∂y ∂z ∂y ∂y
∂F ∂F
dan persamaan (2) menjadi [∇×(A1i)] • n dS = − n • k dS = − dxdy ,
∂y ∂y
sehingga
∂F
∫∫ [∇ × ( A i )] • n ds = ∫∫ − ∂y dxdy = ∫ Fdx = ∫ A dx
S
1
R Γ C
1 dengan tanda/simbol Γ adalah

keliling dari R.
Di setiap titik (x,y) dari Γ nilai dari F sama dengan nilai dari A1 di tiap-tiap
titik (x,y,z) dari C, dan karena dx sama untuk kedua lengkung maka kita peroleh

∫ Fdx = ∫ A dx
Γ C
1 atau ∫∫ [∇ × ( A i )] • n ds = ∫ A dx
S
1
C
1 kalau S diproyeksikan pada

bidang koordinat lainnya, diperoleh: ∫∫ [∇ × ( A j)] • n ds = ∫ A dy


S
2
C
2

∫∫ [∇ × ( A k )] • n ds = ∫ A dz
S
3
C
3

Kalau ketiga persamaan ini kita jumlahkan diperoleh:

∫∫ (∇ × A ) • n ds = ∫∫ [∇ × ( A i + A j + A k )] • n ds = ∫ A • dr
S S
1 2 3
C
Contoh Soal :
Hitung : ∫∫ (∇xA) . n
S
dS, dimana A = (x2 + y - 4)i + 3xy j + (2xz +n2)k dan S

adalah permukaan dari :


a) Setengah bola x2 + y2 + z2 = 16 di atau bidang xy.
b) Paraboloida z = 4 – (x2 + y2) di atas bidang xy.
Penyelesaian :

∫∫ (∇xA) . n ( )
dS = ∫ A . dv = ∫ x 2 + y − 4 dx + (3 xy )dy + 2 xz + z 2 dz ( )
S C C

a) c adalah sebuah lingkaran x 2 + y 2 = 16; z = 0

∫∫ (∇xA) . n ( ) (
dS = ∫ x 2 + y − 4 dx + (3 xy )dy + 2 xz + z 2 dz )
S C

16 − x 2 16 − x 2
∂ ∂ 2  4 4
= ∫∫  3 xy − (
x + y − 4 dxdy ) = ∫
3 2
∫ (32 y − 1)dydx = −∫4 2 y − y − dx
 ∂x ∂y  −4 − 16 − x 16 − x 2

4 4
x x
= ∫ − 2 16 − x dx = − 2 16 − x 2 + 8 sin −1  = −2{0 + 8π } = −16π
2

−4 2 2  −4
b) c adalah lingkaran x 2 + y 2 = 4
4− x 2
∫∫ (∇xA) . n = ∫ (3 y − 1) dy dx = ∫ (3 y − 1) dy dx
2

S
dS
C

− 2 − 4− x 2

4− x 2
23 
= ∫  y2 − y dx
−2 2
 − 4− x 2

2
2 x x
= ∫ − 2 4 − x 2 dx = − 2 4 − x 2 + 2 sin −1 
−2
2 2  −2

= −2{0 + 2π } = −4π
6.3 Teorema Gauss
Teorema divergensi Gauss adalah analog tiga dimensi dari teorema Green
di bidang. Isi dasar dari Teorema Divergensi adalah:
 ∂A1 ∂A2 ∂A3 
∫∫∫  ∂x + + dV = ∫∫ ( A1 cos α + A2 cos β + A3 cos γ )dA
V
∂y ∂z  S

dimana, V adalah sebuah daerah diruang dimensi 3; SAW adalah permukaan yang
dibatasi oleh T; A1, A2, dan A3 adalah fungsi-fungsi dari x,y dan z yang kontinu
dan mempunyai turunan parsial pertama yang kontinu di V. Dan cos α, cos β dan
cos γ adalah cosinus dari garis normal terhadap SAW ditarik keluar dari T.
Secara vektorial teorema di atas dapat dirumuskan sebagai berikut:
Ambillah S suatu luas tertutup dan menuntupi volumeV. Normal dari SAW diambil
normal pada permukaan yang mengarah keluar; ditentukan sebagai normal positif
dan dimisalkan bahwa normal positif ini membentuk sudut α β dan γ dengan
su,bu-sumbu positif x, yang dan z. Normal jika ditulis dalam vector adalah:
n = cos α i + cos β j + cos γ k
Suatu vektor A = A1 i + A2 j + A3 k bersifat bahwa A1, A2 dan A3 kontinu,
bernilai tunggal dan mempunyai turunan parsial yang kontinu di daerah tersebut
Teorema Divergensi manyatakan bahwa integral luas dari komponen
normal suatu vector A meliputi suatu luas tertutup sama dengan integral dari
divergensi A terhadap volume yang ditutupi oleh luas tersebut. Teori Divergensi
disebut pula Teori Green dalam ruang.
Dalam bentuk rumusan matematis teorema Divergensi diberikan sebagai

∫∫∫ ∇ • A dV = ∫∫ A • n dS .
V S

Pembuktian Teorema tersebut diberukan sebagai berikut:


Ambilah S suatu luas tertutup yang sedemikian rupa sehingga sebarang garis
sejajar sumbu koordinat akan memotong S paling banyak pada dua titik.
Misalakan persamaan permukaan bagian bawah dan atas, S1 dan S2 masing-
masing adalah z = f1(x,y) dan z =f2(x,y).
Proyeksi dari S pada bidang xy adalah R
γ2
S2;z=f2(x,y)
z n2
ds2

γ2
S1;z=f1(f,y)
ds1

n1

o
y
R

∂A3 ∂A3  ∂A3 


∫∫ A ( x, y, z ) ]
z= f2
∫∫∫ ∂z dV = ∫∫∫ ∫∫ ∫
z= f2
dz dy dx = dy dx = dydx
∂z  z = f1
3
V V
∂z R
z = f1
R

= ∫∫ [A ( x, y, f
R
3 2 ) − A3 ( x, y, f 1 )]dydx untuk bagian atas S2 dxdy = cos γ2 dS2 = k •

n2 dS2, karena normal n2 pada S2 membentuk sudut lancip γ2 dengan k. Bagian


bawah S1, dxdy = - cos γ1 dS1 = - k • n1 dS1, karena normal n1 pada S1 membentuk
sudut tumpul dengan k yang merupakan normal dari R.
Maka :

∫∫ [A ( x, y, f )]dydx = ∫∫ A k • n
R
3 2
S2
3 2 dS 2

∫∫ [A ( x, y, f )]dydx = ∫∫ A k • n dS
R
3 1
S1
3 1 1

dan

∫∫ A ( x, y, f
R
3 2 )dydx − ∫∫ A3 ( x, y, f1 )dydx = ∫∫ A3 k • n 2 dS 2 + ∫∫ A3 k • n1 dS1
R S2 S1

∂A3
= ∫∫ A k • n dS , sehingga ∫∫∫ ∂z
S
3
V
dV = ∫∫ A3 k • n dS ……..(1)
S

Dengan analog yang sama dan dengan memproyeksikan S pada bidang-bidang


koordinat lainnya akab diperoleh:
∂A1
∫∫∫ ∂x
V
dV = ∫∫ A1k • n dS ………………………………………..(2)
S
∂A2
∫∫∫ ∂y
V
dV = ∫∫ A2 k • n dS ………………………………………..(3)
S

dan kalau (1), (2) dan (3) dijumlahkan akan dihasilkan/diperoleh hasil akhir yaitu

∫∫∫ ∇ • A dV = ∫∫ A • n dS
V S

Contoh Soal :
Hitunglah ∫∫ F .
S
n dS, dimana F = 2xy i + yz2 j + xz k dan S adalah

permukaan parellelepipedum x = 0; y = 0; z = 0; x = 2; y = 1; z = 3.
Penyelesaian :
Dari Teorema DIVERGENSI,

∫∫ F . n dS
S
= ∫∫∫ ∇ . F dv
V

 ∂ ∂ ∂
(
∇ . F =  i + j + k  2 xyi + yz 2 j + xzk = 2 y + z 2 + x )
 ∂x ∂y ∂z 

∫∫ F . n dS
S
= ∫∫∫ ∇ . F dv
V

∫ ∫ (x + 2 y + z ) dz dy dx
2 1 3 2 1  1 3
=∫ 2
=∫ ∫0  xz + 2 yz + 3 z  0 dydx
x =0 y =0 z =0 0

=∫
2 1

0 ∫ (3x + 6 y + 9) dy dx
0
2
(
= ∫ 3 xy + 3 y 2 + 9 y dx
0
) 1

0
= ∫ (3x + 12 ) dx
2

2
3 2
= x + 12 x = 6 + 24 = 30
2 0

Anda mungkin juga menyukai