Dosen Pembimbing :
Tua Halomoan Harahap, M.Pd
integral adalah “ ∫ ”.
Operasi dari F(x) menjadi F’(x) merupakan operasi turunan. Sedangkan untuk operasi
sebaliknya dari F’(x) menjadi F(x) disebut dengan integral (anti turunan)
Turunan Turunan
Y Y’ Y’’
Integral Integral
∫ (f ( x ) ± g ( x )¿)dx=∫ f ( x ) dx +∫ g ( x ) dx ¿
1
∫ x n dx= n+1 x n +c
n +1
∫ kx dx = kx
n
n+ 1
+c
Sedangkan aturan integral tak tentu dari fungsi-fungsi trigonometri dalam varibel
ax + b dapat dirumuskan sebagai berikut :
1
∫ cos ( ax+ b ) dx= sin ( ax+ b ) +c
a
1
∫ sin (ax +b)dx= a cos ( ax+ b ) +c
1
∫ sec2 ( ax+ b ) dx= a tan ( ax+ b ) +c
−1
∫ cosec2 ( ax +b ) dx= a
cot ( ax+ b ) +c
1
∫ tan ( ax+ b ) sec ( ax +b ) dx= a sec ( ax +b )+ c
−1
∫ cot ( ax+ b ) csc ( ax+ b ) dx= a
csc ( ax+ b ) +c
1
∫ x n dx= n+1 x n +c
Dengan x ≠−1
Contoh :
2 2 5
1 +1 1 3 5
∫ √2 dx=∫ x 3 dx=
3
2
x3 =
1
x +c= x √3 2+ c
3
+1
3 5
Bentuk umumnya : ∫ F [ g ( x ) ] . g ( x ) dx
'
Contoh :
∫4 x¿¿
Misal : u=x2 +9 dan du=2 x dx
Di dapat : ∫ 2 ¿ ¿
3. Integral Parsial
Integral parsial atau pengintegralan sebagian berdasar pada turunan suatu fungsi hasil
kali. Disebut integral parsial karena sebagian bentuk dilakukan operasi turunan sebagian
operasi integral.
Bagian u dikerjakan operasi turunan dan bagian dy dikerjakan operasi integral, dengan
bentuk ∫ v du lebih sederahana dari bentuk ∫ u du .
Contoh :
∫ 3 x cos 2 x dx=… u=3 x dan du=3 dx
=u v −∫ v du 1
dv =cos 2 x dan v= sin
2
2. Integral Tertentu
Integral tentu adalah proses pengintegralan yang digunakan pada aplikasi integral.
Pada beberapa aplikasi integral dikenal istilah batas bawah dan batas atas sebuah integral.
Batas inilah yang kemudian menjadi ciri khas sebuah integral dinamakan sebagai integral
tertentu. Sebab berbeda dengan integral tak tentu yang tidak memiliki batas, maka pada
integral tertentu ada sebuah nilai yang harus disubtitusi yang menyebabkan tidak adanya lagi
nilai C (konstanta) pada setiap hasil integral dan menghasilkan nilai tertentu.
b
Sifat : ∫¿¿
a
b b
∫ f ( x ) dx=−∫ f ( x ) dx
a a
∫ f ( x ) dx=0
a
b b
∫ kf ( x ) dx=k ∫ f ( x ) dx
a a
b c b
Contoh :
[ ]
3 3
b
L=∫ f ( x ) dx
a
Contoh :
Hitunglah luas daerah yang diarsir
Jawab :
Parabola mempunyaititikbalik minimum (0,0) Luasdaerah yang diarsir
b
L=∫ ydx
2
y− y p=a ( x−x p )
a
2
¿ ∫ x dx
2
y−0=a ( x−0 )2
1
1 32
|
2
y=ax ¿ x
3 1
Parabola melaluititik (1,1)
2
( 13 2 )−( 13 1 )
y=ax 3 3
¿
1=a .1 a=1
2
8 1
Jadi persamaan parabola yaitu y=x 2 ¿ −
3 3
7
¿ sat . lua s
3
Contoh : b
L=−∫ f ( x ) dx
a
Hitunglah luas daerah yag diarsir
Jawab:
Luasdaerah yang diarsir
Parabola memotongsumbu x di b
(−1,0 ) dan (3,0) L=−∫ ydx
a
y=a ( x−x 1) ( x− x2 ) 3
¿−∫ ( x 2−2 x−3 ) dx
¿ a ( x−(−1 ) ) ( x−3) −1
3
¿ 1 ( x +1 ) ( x−3)
¿ x 2−2 x−3
¿ [ −9+18 ] −
[ ]
1
3
−2
5
¿ 9+
3
b
L=∫ [ f ( x ) −g ( x) ] dx
a
Contoh :
Jika f ( x )=( x−2 )2−4 dan g ( x )=−f ( x), maka luas daerah yang dibatasi oleh kurva f dan g
adalah?
Jawab:
2
f ( x )=( x−2 ) −4
2
g ( x )=−f ( x )=4−( x−2 )
Caribatasatasdanbatasbawahnya
f ( x )=g (x)
( x−2 )2−4=4−( x−2 )2
2
2 ( x−2 ) −8=0
2 ( x −4 x + 4 ) −8=0
2
2 x2 −8 x=0
2 x ( x−4 )=0
x=0 ataux=4
4
L=∫ ( f ( x )−g ( x ) ) dx
0
4
¿ ∫ 2 x 2−8 xdx
0
¿
2 3
3
x −4 x 2 4
0 |
¿
[ 2
3
3 2
][
2 3
.( 4) −4.(4 ) − .( 0) −4.( 0)
3
2
]
¿ [ 128
3
−64 −[0]]
128−192
¿
3
64
¿ sat . luas(luas tidak mungkin negatif )
3
b
L=∫ [ g ( x )−f (x) ] dx
a
Contoh :
1
Tentukanlah luas daerah yang dibatasi oleh garis y= x−2 , sumbu-x, garis x = 4 , dan
4
sumbu-y.
Jawab :
L(S) =−∫
0
( 14 x −2) dx
[ ]
4
1 2
= x −2 x
8 0
=− (( 1 2
8
. 4 −2.4 −0 ) )
= −( 2−8 )=6 satuan luas.
b
V =π ∫ ¿ ¿
a
Contoh :
Tentukanlah volume benda putar yang dibatasi oleh grafik f(x) = 4 – x 2 jika batas atas adalah
2 dan bawah 0 yang diputar 3600 terhadap sumbu x.
Jawab :
2
Volume = π ∫ ( 4−x ) dx
2 2
= π ∫ ( 16−8 x + x ) dx
2 4
V
0
[ ]
2
8 3 1 5
= π 16 x− x + x
3 5 0
= π¿
(
= π 32−
64 32
+
3 5 )
256
= π satuan volume
15
b
V =π ∫ f ( y) dy
2
Contoh :
Tentukanlah volume benda putar yang dibatasi oleh grafik f(x) = 4 – x 2 jika batas atas adalah
2 dan bawah 0 yang diputar 3600 terhadap sumbu y.
Jawab :
Untuk menentukan volume benda putar tersebut, maka kita harus mengubah f(x) = 4 – x2
menjadi persamaan x2 dalam variabel y.
2 2
y=4−x → x =4− y
2
Volume = π ∫ ( 4− y ) dy
0
[ ]
2
1 2
V = π 4 y− y
2 0
(( 1 2
= π 4 (2 )− (2) −0
2 ) )
= π ( 8−2 )
= 6 π satuan volume
3. Menentukan Volume Benda Putar yang Dibatasi Kurva f(x) dan g(x) jika Diputar
Mengelilingi Sumbu-x
b
V =π ∫ ( f ( x ) ) −( g ( x ) ) dx
2 2
Contoh :
Tentukanlah volume benda putar, jika daerah yang dibatasi oleh grafik f ( x )=x−2, sumbu-y,
garis x = 2 dan y = -1 diputar 360 ° mengelilingi sumbu-x
Jawab :
Karena daerah yang dimaksud ada dibawah sumbu-x , maka volumenya adalah :
2
V =−π ∫ ( (−1) −( x−2 ) ) ¿ dx ¿
2 2
= −π ∫ 1−( x −4 x+ 4 ) dx
2
[ ]
2
−1 3
= −π x +2 x 2−3 x
3 0
= −π (( −1 3
3
.2 +2. 22−3.2 −0 ) )
= −π ( −83 +8−6)
2
= π satuan volume
3
4. Menentukan Volume Benda Putar yang Dibatasi Kurva f(y) dan g(y) jika Diputar
Mengelilingi Sumbu-y
b
V =π ∫ ( f ( y ) ) −( g ( y ) ) dy
2 2
Contoh :
Volume benda putar jika daerah yang dibatasi kurva y=−x2 + 4 dan y=−2 x +4 diputar 360 °
mengelilingi sumbu y adalah...
Jawab :
Kurva pertama bentuknya persamaan kuadrat,
2
y=−x + 4
Cari titik potong pada sumbu x, berarti y diberi harga nol, y = 0
2
y=−x + 4
0=¿ −x 2+ 4
2
0=4−x
Faktorkan,
0=( x+ 2 )( x−2 )
x=−2atau x=2
Titik-titik yang diperoleh dari langkah ini adalah (2,0) san titik (-2,0)
Titik potong pada sumbu y, berarti x diberi harga nol, x = 0.
2
y=−x + 4
2
y=−0 +4
y=4
Titik yang diperoleh dari langkah ini adalah (0,4)
2
y=−x + 4
-2 2
2
y=−x + 4
-2 2
y=−2 x +4
( ( ))
4
y2
V =π ∫ ( 4− y )− 4−2 y +
b
dy
V =π ∫ ( f ( y ) ) −( g ( y ) ) dy
2 2
0 4
( )
a 4 2
y
V =π ∫ 4− y−4+ 2 y − dy
Ubah bentuk y menjadi x atau x 2. 0 4
V =π ∫ ( y− ) dy
2 4 2
y=−x + 4 y
2
x =4− y 0 4
y=−2 x +4
[ ]
4
1 2 y3
2 x=4− y V =π y −
x=2−1/2 y 2 12 0
x 2=4−2 y +
y
4
2
sehingga (
1
V = .16−
2
64
12 )
π −( 0 ) π
8
¿ π satuan volume
3