Sistem koordinat adalah suatu cara/metode untuk menentukan letak suatu titik. Ada beberapa
macam system koordinat: Sistem Koordinat Kartesius Suku-siku, Sistem Koordinat Kutub,
Sistem Koordinat Tabung, dan Sistem Koordinat Bola. Pada bagian ini hanya akan
dibicarakan Sistem Koordinat Cartesius dan Sistem Koordinat Kutub saja.
Menurut konvensi yang berlaku, keempat kuadran diurutkan mulai dari yang kanan atas
(kuadran I), melingkar melawan arah jarum jam. Pada kuadran I, kedua koordinat (x dan y)
bernilai positif (00 – 900). Pada kuadran II, koordinat x bernilai negatif dan koordinat y
bernilai positif (900 – 1800). Pada kuadran III, kedua koordinat bernilai negatif (1800 – 2700),
dan pada kuadran IV, koordinat x bernilai positif dan y negatif (2700 – 3600)
Apabila O adalah titik pada bidang datar, OX adalah sinar garis dengan arah ke kanan dari
titik O, sedangkan PO = θo (berlawanan arah jarum jam) serta jarak titik P dari O adalah r
satuan ( r > 0 ), maka letak titik P tersebut dapat ditulis P( r,θo ).
X+
Hubungan antara sistem koordinat kartesius siku-siku dan sistem koordinat polar
(kutub)
P adalah titik tertentu pada bidang datar, jika koordinat kartesius titik P adalah (x,y) dan
koordinat kutubnya adalah (r,θo) maka diperoleh hubungan sebagai berikut:
P1 adalah proyeksi titik P pada sumbu x sehingga:
↔ r2 = x2 + y2
Contoh :
Jawab :
↔ P ( 4 , 4 √3 )
Jawab:
↔ r = √ 4
↔ r = 2√ 2
↔ r = √ 64
↔ r = 8
Cos θo = x/r ↔ Cos θo = -4/8 = -1/2 → θ = 120o atau θ = 240o
Sin θo = x/r ↔ Sin θo = 4√ 3/8 = 1/2 √ 3 → θ = 60o atau θ = 120o
Soal – soal
6.
7.
8. Gambar 2 – Sistem koordinat Kartesius disertai lingkaran merah yang berjari-jari 2
yang berpusat pada titik asal (0,0). Persamaan lingkaran merah ini adalah x² + y² = 4.
9. Dengan menggunakan sistem koordinat Kartesius, bentuk-bentuk geometri seperti
kurva dapat diekspresikan dengan persamaan aljabar. Sebagai contoh, lingkaran yang
berjari-jari 2 dapat diekspresikan dengan persamaan x² + y² = 4 (lihat Gambar 2).
10. Istilah Kartesius digunakan untuk mengenang ahli matematika sekaligus filsuf dari
Perancis Descartes, yang perannya besar dalam menggabungkan aljabar dan geometri
(Cartesius adalah latinisasi untuk Descartes). Hasil kerjanya sangat berpengaruh
dalam perkembangan geometri analitik, kalkulus, dan kartografi.
11. Ide dasar sistem ini dikembangkan pada tahun 1637 dalam dua tulisan karya
Descartes. Pada bagian kedua dari tulisannya Discourse on Method, ia
memperkenalkan ide baru untuk menggambarkan posisi titik atau obyek pada sebuah
permukaan, dengan menggunakan dua sumbu yang bertegak lurus antar satu dengan
yang lain. Dalam tulisannya yang lain, La Géométrie, ia memperdalam konsep-
konsep yang telah dikembangkannya.
12. Lihat koordinat (matematika) untuk sistem-sistem koordinat lain seperti sistem
koordinat polar.
13. Sistem koordinat dua dimensi
14. Sistem koordinat Kartesius dalam dua dimensi umumnya didefinisikan dengan dua
sumbu yang saling bertegak lurus antar satu dengan yang lain, yang keduanya terletak
pada satu bidang (bidang xy). Sumbu horizontal diberi label x, dan sumbu vertikal
diberi label y. Pada sistem koordinat tiga dimensi, ditambahkan sumbu yang lain yang
sering diberi label z. Sumbu-sumbu tersebut ortogonal antar satu dengan yang lain.
(Satu sumbu dengan sumbu lain bertegak lurus.)
15. Titik pertemuan antara kedua sumbu, titik asal, umumnya diberi label 0. Setiap sumbu
juga mempunyai besaran panjang unit, dan setiap panjang tersebut diberi tanda dan ini
membentuk semacam grid. Untuk mendeskripsikan suatu titik tertentu dalam sistem
koordinat dua dimensi, nilai x ditulis (absis), lalu diikuti dengan nilai y (ordinat).
Dengan demikian, format yang dipakai selalu (x,y) dan urutannya tidak dibalik-balik.
16.
17.
18. Gambar 3 – Keempat kuadran sistem koordinat Kartesius. Panah yang ada pada
sumbu berarti panjang sumbunya tak terhingga pada arah panah tersebut.
19. Pilihan huruf-huruf didasari oleh konvensi, yaitu huruf-huruf yang dekat akhir (seperti
x dan y) digunakan untuk menandakan variabel dengan nilai yang tak diketahui,
sedangkan huruf-huruf yang lebih dekat awal digunakan untuk menandakan nilai yang
diketahui.
20. Sebagai contoh, pada Gambar 3, titik P berada pada koordinat (3,5).
21. Karena kedua sumbu bertegak lurus satu sama lain, bidang xy terbagi menjadi empat
bagian yang disebut kuadran, yang pada Gambar 3 ditandai dengan angka I, II, III,
dan IV. Menurut konvensi yang berlaku, keempat kuadran diurutkan mulai dari yang
kanan atas (kuadran I), melingkar melawan arah jarum jam (lihat Gambar 3). Pada
kuadran I, kedua koordinat (x dan y) bernilai positif. Pada kuadran II, koordinat x
bernilai negatif dan koordinat y bernilai positif. Pada kuadran III, kedua koordinat
bernilai negatif, dan pada kuadran IV, koordinat x bernilai positif dan y negatif (lihat
tabel dibawah ini).
Segala puji bagi Allah SWT, tak lupa sekuntum sholawat bertangkaian salam tetap
terlimpahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW yang telah membawa umatnya menuju
zaman sekarang ini.
Pada kesempatan ini saya menyusun makalah ini yang berjudul “SISTEM
KOORDINAT” guna memenuhi tugas pada mata kuliah Matematika 3.
Saya selaku penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyusun makalah ini. Sebagai manusia biasa saya menyadari masih
banyak kesalahan dan kekurangan. Sebab itu saya minta maaf dan mohon kritik serta
sarannya agar menjadi lebih baik dan mendekati sempurna. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi penulis khususnya dan bagi rekan-rekan semua umumnya. Amin.
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
D. Menyelesaikan Masalah Yang Berkaitan dengan Sistem Koordinat Cartesius
Untuk memudahkan pebacaan peta, sering peta dilengkapi garis bantu yang mendatar
dan tegak atau garis lintang dan garis bujur. Dasar pembuatan garis tersebut merupakan
dasar dari bidang koordinat.
Latihan 4
Gambar dibawah menunjukkan peta propinsi Aceh.
Salin dan lengkapilah pernyataan-pernyataan berikut di buku latihanmu.
Jawaban:
1. (4, N)
2. (5, J)
3. (12, K)
4. Tapak Tuan
5. Lhoksumawe
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Menentukan letak suatu benda atau lokasi dapat dilakukan dengan memperhatikan denah
suatu benda atau lokasi.
2. Titik koordinat sangat berguna untuk mengetahui posisi suatu kota, gunung, danau dan lain
sebagainya dalam bidang datar yang disebut peta.
3. Sumbu diagram terdiri dari dua garis yang berpotongan tegak lurus. Garis yang mendatar
disebut sumbu x dan yang tegak disebut sumbu y. Titik potong sumbu x dan y disebut titik
asal. Titik ini dinyatakan sebagai titik nol.
4. Setiap titik pada bidang Cartesius dihubungkan dengan jarak tertentu ke sumbu x yang
disebut absis, sedangkan jarak tertentu ke sumbu y disebut koordinat. Absis dan ordinat
mewakili pasangan bilangan atau pasangan berurut yang disebut koordinat.
DAFTAR PUSTAKA