Anda di halaman 1dari 15

SISTEM KOORDINAT

Mata kuliah : Komputer Grafik

Disusun Oleh :

1. Annissa Namira Salsabilla (231011400069)

Sebagai guna absen pada hari ini

TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAMULANG
JL. Surya Kencana No. 1 Pamulang Telp (021)7412566, Fax (021)7412566 Tangerang
selatan Banten
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya diberi kemudahan dalam menyelesaikan makalah
dengan judul “SISTEM KOORDINAT” sesuai dengan harapan. Tujuan dari makalah ini adalah
untuk melengkapi tugas mata kuliah Komputer Grfik. Saya menyadari bahwa tanpa bantuan
berbagai pihak, makalah ini tidak dapat terselesaikan. Oleh karena itu, kami mengucapkan
terima kasih kepada Allah SWT.
Yang telah memberikan dorongan kepada kami dalam menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu.
Akhir kata saya berharap makalah ini dapat diterima dan bermanfaat bagi para pembaca.
Tentunya saya sangat mengharapkan kritik dan saran, supaya dalam pembuatan makalah
selanjutnya bisa lebih baik lagi. Amin.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Tanggerang, Maret 2024

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran matematika disekolah dasar merupakan dasar bagi penerapan konsep


matematika pada jenjang berikutnya. Konsekuensinya dalam pelaksanaan pembelajaran
matematika disekolah dasar harus mempu menata dan meletakan dasarr penalaran siswa
yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Selain
itu juga harus mampu berkomunikasi dengan bilangan simbol-simbol serta lebih
mengembangkan sikap logis, kritis, cermat, terbuka, optimis dan menghargai matematika.

Dalam kegiatan mengirim surat kepada seseorang kita harus mengetahui alamat
tujuan secara lengkap dan benar, hal ini dikarenakan untuk mempermudah dalam
mengirim surat. Jika alamat yang kita cantumkan itu benar dan lengkap dengan denah atau
peta, maka dari itu dirasa sanggat penting anak-anak sekolah dasar dan setingkat lainnya
mempelajari sistem koordinat yang berhubungan dengan denah dan letak suatu benda agar
anak mengerti tatacara membuat denah ataupun membaca denah sejak dini.

Sistem koordinat juga bisa digunakan untuk menghitung luas dan keliling suatu
bangun datar maupun bangun ruang sesuai dengan gambar dengan ukuran yang sudah
tertera pada bidang koordinat.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem koordinat kartesius?
2. Bagaimana sistem koordinat kutub?

C. Tujuan Penulisan
1. Agar siswa mampu mengetahui komponen, cara penulisan, menghitung bangun datar
maupun ruang dan penerapannya baik pada sistem koordinat kartesius maupun sistem
koordinat kutub.
2. Siswa juga bisa paham tentang denah, peta, gambar atau kode lainnya untuk
menunjukkan letak benda, objek, atau tempat serta teknologi baru pemposisian
tempat.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Koordinat Kartesius


1. Pengertian
Sistem koordinat kartesius adalah suatu titik yang terdiri dari 2 sumbu yaitu
sumbu X dan sumbu Y. Gunanya adalah untuk menentukan posisi kedudukan suatu
titik pada sumbu koordiat. Sumbu koordinat tersebut adalah (x,y).
Sumbu X nama aslinya adalah sumbu absis.
Sumbu Y nama aslinya adalah sumbu ordinat.

Gambar koordinat kartesius

Keterangang :
* sumbu X +  disebelah kanan
* sumbu Y -  disebelah kiri
* sumbu X +  disebelah atas
* sumbu Y -  disebelah bawah

2. Komponen-komponen Koordinat Kartesius


 Sumbu horizontal yaitu diberi label X yang nilainya tidak terhingga baik yang
positif maupun yang negatif.
 Sumbu vertikal yaitu yang diberi label Y yang nilainya tidak terhingga baik yang
positif maupun yang negatif.
 Titik asal (origin) yaitu perpotongan tegak lurus antara garis horizontal dan garis
vertikal di titik nol.
 Kuadran I yaitu dibatasi oleh sumbu x positif dan sumbu y positif.
 Kuadran II yaitu dibatasi oleh sumbu x negatif dan sumbu y positif.
 Kuadran III yaitu dibatasi oleh sumbu x negatif dan sumbu y negatif.
 Kuadran IV yaitu dibatasi oleh sumbu x positif dan sumbu y negatif.

Setiap titik pada bidang koordinat posisinya dapat dinyatakan oleh sepasang
bilangan yang disebut pasangan terurut (ordered pair). Bilangan-bilangan dalam
pasangan terurut yang berhubungan dengan titik pada bidang koordinat disebut
koordinat (coordinates) dari titik.
Contoh 1 :
Gambar dibawah adalah gambar posisi titik P(2,3) terhadap sumbu-x dan sumbu-y.
Contoh 2 :
Gambar dibawah adalah gambar garis yang menghubungkan kedua pasangan
terurut (2,-1) dan (-3,-2).

3. Rumus Jarak (Distance)


Ketika dua titik dihubungkan dengan garis lurus, bagian garis antara dua titik
disebut ruas garis (a line segment). Panjang ruas garis tersebut menunjukkan jarak
antara dua titik dikedua ujung ruas garis tersebut. Teorema Pythagoras dapat digunakan
untuk menentukan panjang ruas garis yang tidak sejajar dengan sumbu koordinat.
Contoh :
Tentukan jarak antara titik A(2,3) dan B(5,5).
Penyelesaian :
Pertama, gambarlah garis horizontal melalui A(2,3) dan garis vertikal melalui
B(5,5). Kedua garis tersebut berpotongan di C(5,3), hingga terbentuk segitiga siku- siku
ABC.
Dari gambar diketahui panjang ruas garis :
AC = 5 – 2 BC = 5 – 3
=3 =2
Berdasarkan Teorema Pythagoras :
(AB)2 = (AC)2 + (BC)2
= 32 + 22
=9+4
(AB) = √13

Rumus : Jarak P1P2 antara dua titik P1(x1,y1) dan (x2,y2), yaitu
P1P2 = √(𝑿𝟐 − 𝑿𝟏)𝟐 + (𝒀𝟐 − 𝒀𝟏)𝟐

Rumus jarak tersebut berlaku untuk semua titik P 1 dan P2 dimana pun letaknya
pada bidang kartesius. Jarak antara dua titik selalu bernilai positif, karena akar kuadrat
selalu bernilai positif.

4. Mengitung Luas Bangun Datar


a. Segitiga
Tentukan luas segitiga jika sudutnya adalah (-2,7), (8,2), dan (4,-3).
Jawab :
Gambar pada bidang koordinat segitiga tersebut!

Misalkan segitiga tersebut dinamai ΔP1P2P3. Perhatikan bahwa urutan P1P2P3


adalah berlawanan dengan arah jarum jam. Dengan menggunakan rumus (1) atau
(2) untuk menghitung akan diperoleh luas segitiga tersebut yaitu:
Luas ΔP1P2P3 = 1 (4x2 + 8x7 + (-2)x(-3) – (-3)x8- (-2)x2 – 4x7)
2

= 1 (8 + 56 + 6 + 24 + 4 – 28)
2

= 35
b. Segi empat
Tentukan luas segi empat yang mempunyai titik-titik sudut (-1,4), (3,-7),(-6,0), dan
(8,2).
Jawab :
Gambar pada bidang koordinat segi empat tersebut!

x y
P1 3 -7
P2 8 2
P3 -1 4
P4 -6 0
P1 3 -7

1
Luas P1P2P3P4 = (3x2 + 8x4 + (-1)x0 + (-6)x(-7) –x(-7) – (-1)x2 – (-6)x4 –
2

3x0)
= 1 (6 + 32 + 0 + 42 + 56 + 2 + 24 – 0)
2

= 81
B. SISTEM KOORDINAT KUTUB (POLAR COORDINATE SISTEM)
1. Pengertian
Sistem koordinat kutub adalah suatu sistem koordinat 2 dimensi dimana setiap
titik pada bidang ditentukan dengan jarak dari suatu titik yang telah ditetapkan dan
suatu sudut dari suatu arah yang telah ditetapkan. Untuk menggambarkan koordinat
polar pada bidang (seperti pada gambar di bawah), kita mulai dengan menetapkan suatu
titik tetap O dan titik tetap ini disebut titik asal (origin) atau kutub (pole). Dari titik asal,
kita tarik garis dan garis ini disebut sumbu kutub. Sumbu kutub selalu horizontal dan
kearah kanan, oleh karena itu sumbu kutub dapat disamakan dengan sumbu x pada
sistem koordinat kartesius.
Titik P adalah titik sembrang pada bidang koordinat kutub. Dalam bidang
koordinat kutub, titik P terletak pada jarak r satuan dari titik asal/kutub, dan sinar
garis OP membentuk sudut ϴ terhadap sumbu kutub. Sinar garis OP dibuat dengan
menarik garis dari kutub hingga titik P seperti pada gambar sistem koordinat kutub.
Letak titik pada bidang koordinat kutub dapat diketahui jika nilai jarak r dan sudutϴ
diketahui dan letak titik tersebut ditandai dengan (r,ϴ).

Sudut Ɵ diukur dari sumbu kutub ke sinar garis OP, dengan ketentuanbahwa
Ɵ bernilai positif jika arah pengukuran sudut berlawanan dengan arah pergerakan jarum
jam dan Ɵ bernilai negative jika arah pengukuran sudut searah dengan pergerakan
jarum jam seperti pada contoh gambar satuan Ɵ dapat berupa (0) atau π
dengan ketentuan π = 1800, sehingga 2 π = 2(1800)=1200 dan seterusnya.
3 3

Contoh 1:
Gambarlah koordinat kutub:
a) P(r,400)
b) P(r,-400)
c) P(r,1900)
Koordinat r pada titik P (r, Ɵ) diukur dari kutub hingga titik P. nilai r positif jika
diukur dari kutub hingga titik yang berkoordinat (r, Ɵ) yang terletak pada sinar garis
yang membentuk sudut Ɵ dengan sumbu kutub. Dengan panjang yang sama, nilai r
negative jika merupakan kepanjangan dari sinar garis OP (dengan arah yang
berlawanan arah sinar garis OP) yang membentuk sudut Ɵ dengan sumbu kutub melalui
kutub seperti pada contoh gambar.

2. HUBUNGAN KOORDINAT KUTUB DENGAN KOORDINAT KARTESIUS


Jika sumbu-sumbu pada sistem koordinat kutub dan sistem koordinat kartesius
dihimpitkan hingga saling menutupi, maka letak suatu titik pada sistem koordinat kutub
yang ditandai dengan pasangan terurut (r, 0) dan titik pada sistem koordinat kartesius
yang ditandai dengan pasangan terurut (x,y) dapat dihubungkan oleh persamaan
berikut.
Pada segitiga OPR dengan rumus phytagoras terdapat hubungan :
Sinϴ = 𝑦  y = r sinϴ
𝑟

Cosϴ = 𝑥  x = r cosϴ
𝑟

r = x + y2 dan tanϴ = 𝑦
2 2
𝑥
Hubungan koordinat kutub dan koordinat kartesius tersebut diatas berlakupada
seluruh kuadran pada bidang kartesius. Penentuan besarnya sudut ϴ pada setiap
kuadran dapat menggunakan sifat fungsi tangen di setiap kuadran, yaitu:
Pada kuadran I, nilai x positif dan nilai y positif sehingga
tanϴ = 𝑦+  nilai tanϴ positif.
𝑥+

Pada kuadran II, nilai x negatif dan nilai y positif sehingga


tanϴ = 𝑦+  nilai tanϴ negatif.
𝑥−

Pada kuadran III, nilai x negatif dan nilai y negatif sehingga


tanϴ = 𝑦−  nilai tanϴ positif.
𝑥−

Pada kuadran IV, nilai x positif dan nilai y negatif sehingga


tanϴ = 𝑦−  nilai tanϴ negatif.
𝑥+
Untuk mempermudah penyelesaian soal berikut ini nilai-nilai ssudut istimewa dari
sinϴ, cosϴ dan tanϴ pad setiap kuadran.

Sinus ϴ (sinϴ)
Kuadran I Kuadran II Kuadran III Kuadran IV
1 1
Sin 300 = 1 Sin 1500 = 1 Sin 2100 = − Sin 3300 = −
2 2 2 2
0 1 0 1 0 1 0 1
Sin 45 = √2 Sin 135 = √2 Sin 225 = − √2 Sin 315 = − √2
2 2 2 2
1 1 1 1
Sin 600 = √3 Sin 1200 = √3 Sin 2400 = − √3 Sin 3000 = − √3
2 2 2 2

Sin 900 = 1 Sin 1800 = 0 Sin 2700 = -1 Sin 3600 = 0

Cosinus ϴ (cosϴ)
Kuadran I Kuadran II Kuadran III Kuadran IV
1 1 1 1
Cos 300 = √3 Cos 1500 = − √3 Cos 2100 = − √3 Sin 3300 = √3
2 2 2 2
1 1 1 1
Cos 450 = √2 Cos 1350 = − √2 Cos 2250 = − √2 Sin 3150 = √2
2 2 2 2
1 1
Cos 600 = 1 Cos 1200 = − Cos 2400 = − Sin 3000 = 1
2 2 2 2

Cos 900 = 0 Cos 1800 = −1 Cos 2700 = 0 Sin 3600 = 1


Tangen ϴ (tanϴ)
Kuadran I Kuadran II Kuadran III Kuadran IV
1 1 1 1
Tan 300 = √3 Tan 1500 = − √3 Tan 2100 = √3 Tan 3300 = − √3
3 3 3 3
0 0 0 0
Tan 45 = 1 Tan 135 = −1 Tan 225 = 1 Tan 315 = −1
Tan 600 = √3 Tan 1200 = −√3 Tan 2400 = √3 Tan 3000 = −√3
Tan 900 = tidak Tan 1800 = 0 Tan 2700 = tidak Tan 3600 = 0
didefinisikan didefinisikan

Contoh :
Ubahlah koordinat kutub berikut menjadi koordinat kartesius:
π 1
a. A (4, ) (π = (1800))
4 4 4

b. B (−2, 5π) (silahkan mencoba merubah 5π dalam bentuk derajat).


6 6

Jawab:
Gunakan rumus:
Sin ϴ = y  y=r sinϴ
𝑟

Cos ϴ = x  x=r cosϴ


𝑟
π y π 1
a. Sin =  y = 4 sin = 4 ( √2) = 2√2
4 4 4 2
π x π 1
Cos =  x = 4 cos = 4( √2) = 2√2
4 4 4 2
π
Jadi, koordinat kartesius dari A (4, ) adalah A(2√2, 2√2).
4

b. y = (-2) sin5π = (-2) (1) = 1


6 2
5π 1
x = (-2) cos = (−2) (− √3) = √3
6 2

Jadi, koordinat kartesius dari B (-2, 5π) adalah B ( √3, -1).


6

Anda mungkin juga menyukai